Anda di halaman 1dari 34

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Metode Pelaksanaan ini merupakan gambaran umum penyelesaian pekerjaan sehingga


dapat mempermudah penjadwalan sumber daya (tenaga kerja, alat dan bahan) dan untuk
menghindari penyimpangan yang berpengaruh terhadap hal-hal yang subtantif yang
mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil / kinerja / performance pekerjaan.

Metoda Pelaksanaan ini juga merupakan pedoman yang akan disiapkan bersama-sama
dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang akan
dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak,
serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan
material tersebut. Untuk memperlancar pekerjaan ini diperlukan kesiapan tenaga kerja,
peralatan penunjang pelaksanaan pekerjaan, bahan, dengan metode pelaksanaan
pekerjaan yang benar - benar efektif dan efisien sehingga pekerjaan dapat selesai tepat
waktu tanpa mengurangi mutu pekerjaan.

Setelah mempelajari dan memahami Dokumen Pemilihan Secara Elektronik dengan Metode
Tender, Pascakualifikasi, Satu File, Sistem Harga Terendah, Kontrak Harga Satuan beserta
Berita Acara Penjelasan dan Addendumnya dengan cermat, maka kami dalam melaksanakan
pekerjaan tersebut harus sesuai dengan Prosedur Mutu, Kuantitas (Harga dan Volume),
Spesifikasi Teknis), Waktu, dan memenuhi ketentuan hukum yang berlaku maka kami akan
melakukan suatu pendekatan metode pelaksanaan sebagai berikut :

Informasi Umum

Satuan Kerja Pelaksanaan Wilayah II Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi NTT
Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah, melalui Kelompok Kerja Pemilihan :
Kelompok Kerja (POKJA) Pemilihan 19-2021 BP2JK Wilayah NTT Kementrian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2021, akan melaksanakan Pemilihan Secara
Elektronik dengan Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File, Sistem Harga Terendah, Kontrak
Harga Satuan untuk Pekerjaan : Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah di
Kabupaten Ende dan Ngada, Lokasi Tersebar di Kabupaten Ende dan Ngada, sumber dana
APBN Tahun Anggaran 2021.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender
dengan masa pemeliharaan 360 (tiga ratus enam puluh) hari kalender.

Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Organisasi pelaksanaan pekerjaan perusahaan kami dapat dilihat pada Struktur Organisasi
Kegiatan beserta uraian tugasnya dibawah ini :
Sehubungan dengan dokumen penawaran ini, maka kami menguraikan suatu
pendekatan metode pelaksanaan sehingga dapat diterapkan dilapangan dan dapat
menghasilkan produk/ output konstruksi terpasang sesuai spesifikasi teknis adapun uraian
pekerjaan sebagai berikut :

 Data Pekerjaan
Pekerjaan : Rehabilitasi dan Renovasi Sarana dan Prasarana Sekolah
Kabupaten Ende dan Ngada Provinsi Nusa Tenggara Timur

Lokasi : Tersebar di Kabupaten Ende dan Ngada

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2021


Waktu Pekerjaan : 210 (Dua Ratus Sepuluh) Hari Kalender

 Lingkup Pekerjaan

A. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan meliputi :
 Mobilisasi / Demobilisasi Personil & Peralatan
 Uitzet dan Bouwplank
 Pembuatan Papan Nama Proyek
 Barak Pekerja
 Pengadaan Air dan Listrik Kerja
 Dokumentasi dan Pelaporan
B. Keselamatan Konstruksi
Keselamatan Konstruksi meliputi :
 Penyusunan RKK (Rencana Keselamatan Konstruksi)
 Sosialisasi Keselamatan Konstruksi
 Pengadaan APD (Alat Pelindung Diri )
 Pengadaan Fasilitas P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

C. Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan meliputi :
 Bongkaran Dinding
 Bongkaran Pondasi Menerus
 Bongkaran Lantai Keramik
 Bongkaran Penutup Atap
 Bongkaran Rangka Atap
 Bongkaran Plafond
 Bongkaran Rangka Plafond
 Bongkaran Kusen / Daun Pintu dan Jendela

D. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan meliputi :
 Galian Tanah Pondasi
 Urugan Kembali Tanah Hasil Galian
 Urugan Tanah untuk Level Lantai Bangunan
 Urugan Pasir Bawah Pondasi
 Urugan Pasir Bawah Lantai

E. Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan meliputi :
 Aanstamping
 Pasangan Pondasi Menerus Batu Karang

F. Pekerjaan Struktur
Pekerjaan meliputi :
 Lantai Rabat Beton
 Sloof Beton
 Ringbalk Beton
 Kolom Beton
 Plat Beton

G. Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan meliputi :
 Pasangan Dinding Batako
 Plesteran Dinding
 Acian Dinding
H. Pekerjaan Lantai
Pekerjaan meliputi :
 Pasangan Keramik Lantai
 Pasangan Keramik Dinding

I. Pekerjaan Pintu Jendela


Pekerjaan meliputi :
 Pemasangan Kusen Pintu dan Jendela
 Pemasangan Daun Pintu dan Jendela
 Aksesori Pintu dan Jendela

J. Pekerjaan Atap dan Plafond


Pekerjaan meliputi :
 Pemasangan Rangka Atap
 Pemasangan Penutup Atap
 Pemasangan Bubungan Atap
 Pemasangan Rangka Plafond
 Pemasangan Plafond
 Pemasangan List Plafond

K. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan meliputi :
 Pengecatan Kayu
 Pengecatan Dinding Eksterior
 Pengecatan Atap
 Pengecatan Plafond
 Pengecatan Beton

L. Pekerjaan Listrik
Pekerjaan meliputi :
 Pemasangan Instalasi Titik Lampu dan Stop Kontak
 Pemasangan Lampu
 Pemasangan Saklar Tunggal
 Pemasangan Saklar Triple
 Pemasangan Stop Kontak

M. Pekerjaan Sanitair
Pekerjaan meliputi :
 Pemasangan Pipa GIP dan Pipa PVC
 Pemasangan Kloset
 Pekerjaan Reservoir
 Septic Tank
Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Penggunaan metode
yang tepat, praktis, cepat dan aman sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada
suatu proyek konstruksi. Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana di tetapkan
dapat tercapai.

Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan


pekerjaan. Pada dasarnya metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan konsep
rekayasa yang berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen pelelangan,
keadaan teknis dan ekonomis di lapangan, dan seluruh sumber daya termasuk pengalaman
PT. Karya Putri Pratama. Metode pelaksanaan proyek untuk setiap jenis bangunan berbeda-
beda.

 Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Adapun pekerjaan yang akan di persiapkan dalam pelaksanaan proyek Pembangunan


meliputi:

 Perencanaan site plan


 Perhitungan kebutuhan sumber daya

 Mobilisasi / Demobilisasi

 Pelaksanaan di lapangan

 Pelaporan

PERENCANAAN SITE PLAN

Perencanaan site plan adalah perencanaan tata letak atau lay out dari fasilitas-
fasilitas yang di perlukan selama masa pelaksanaan berlangsung, fasilitas-fasilitas yang di
perlukan selama masa Pembangunan meliputi:

Direksi Keet

Kantor peroyek di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari PT.
Karya Putri Pratama, pengawas, maupun pemilik proyek di lapangan. Pembuatan
direksi keet Pembangunan tidak di bangun secara permanen karena hanya bersifat
sementara, namun tetap mengutamakan kenyaman yang mengacu pada spesifikasi
teknis dokumen pelelangan yakni Direksi keet dilengkapi dengan ketentuan dalam
dokumen kontrak.

Gudang Material dan peralatan

Pembuatan Gudang Material dan peralatan bertujuan untuk melindung material


maupun alat dari pengaruh cuaca.

Los kerja Besi dan Kayu

Los kerja besi merupakan tempat untuk memotong maupun membengkokkan besi
beton sesuai gambar kerja. Los kerja kayu di gunakan sebagai tempat pembuatan
begesting
Jalan kerja

Jalan kerja berfungsi untuk jalur lalu lintas kendaraan peroek, dan di perhitungkan
sehingga stagnasi dan kemacetan dapat terhindarkan, jalan kerja di buat dengan
menggunakan perkerasan sirtu (jika diperlukan) karena mempertimbangkan stabilitas
tanah di lingkungan proyek.

Gambar

Gambar – gambar berfungsi sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar- gambar


pelaksanaan. Gambar- gambar itu di buat lebih awal untuk pekerjaan agar
diperlihatkan saat akan di lakukan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dalam
proyek.

PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Perhitungan sumber daya dalam hal ini adalah menyangkut Tenaga, kebutuhan listik
peroyekdan air kerja.

Perhitungan Tenaga

Tenaga yang dimaksud adalah jumlah orang yang di perlukan untuk membantu proses
pekerjaan.

- Kepala Pelaksana
- Pelaksana
- Mandor
- Tukang
- Pekerja
- dan tenaga-tenaga pendukung lainnya

Perhitungan Listrik Kerja

Listrik yang dimaksud adalah jumlah daya yang di perlukan untuk pengoprasian alat-
alat yang di butuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

- Mesin bata keramik


- Bor listrik
- Pompa air
- Penerangan
- Dan alat-alat yang membutuhkan tenaga listrik di lapangan

Kebutuhan air kerja

Kebutuhan air kerja yang di butuhkan untuk keperluan proyek , dan bisa di peroleh dari
sumber air atau PDAM .Air kerja di perlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan;

- Batchting Plan untuk pembuatan Mortar (Beton Molen)


- Pengetekan peralatan mekanikal
- Perawatan Pelesteran Dinding Tembok
- Perawatan Beton
MOBILISASI

Mobilisasi akan di bagi menjadi beberapa tahap. Pada tahap awal, adalah Tenaga dan
peralatan yang di butuhkan untuk membangun fasilitas-fasilitas peroyek, seperti : Direksi
Keet, Gudang proyek. Peralatan yang di gunakan masih terbatas pada peralatan ringan
seperti :

- Alat ukur (Waterpass, Theodolite dll )


- Material –material persiapan

Kemudian tahap pelaksanaan, adalah peralatan yang di butuhkan untuk membangun


fasilitas-fasilitas utama proyek. Peralatan yang di gunakan seperti :

- Excavator
- Concrete Mixer
- Stamper
- Truck Tangki Air
- Profil Tank
- Water Pump
- Dll

Dan tahap akhir, adalah peralatan yang di butuhkan untuk finishing dan Pembersihan
proyek.

PELAKSANAAN DI LAPANGAN

Seperti yang sudah dijabarkan mengenai ruang lingkup pekerjaan, maka uraian
pelaksanaan dilapangan sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan cara
membersihkan sisa – sisa pekerjaan tahap 1 dan lokasi agar dalam pelaksanaan
pekerjaan lanjutan ini nantinya tidak ada kendala.

b. Pekerjaan Pengukuran & Pemasangan Bouwplank


Tahap kedua adalah pemasangan Bouwplank/Pengukuran dari papan dan kayu
5/7, untuk papan diketam halus atau lurus pada sisi atasnya dan dipasang Waterpass
(timbang air) dengan sudut-sudutnya yang siku. Pekerjaan ini dilakukan adalah untuk
menentukan dimana lokasi pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya dan juga
dalam pekerjaan ini akan ditentukan ketinggian lantai yang akan dilaksanakan.
Pemasangan Bouwplank/Pengukuran ini dilakukan bersama-sama dengan Pemilik
Proyek, Pelaksana Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Instansi Lain
yang terkait.

c. Pasang Papan Nama Proyek

Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan
kegiatan. Papan Nama Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran 100 x 120
cm, ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2 dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan
dicat dasar warna putih dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi
mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain :

 Nama Kegiatan
 Pekerjaan yang harus dilaksanakan
 Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
 Sumber dana
 Jangka waktu
 Nama penyedia jasa

Papan nama proyek dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat,
serta tidak mengganggu lalu lintas.

d. Pembuatan Direksi Keet


Tahap Ketiga adalah Pembuatan Direksi Keet/Gudang. Direksi Keet/Gudang ini
adalah bangunan sementara dari kayu yang dibangun sebagai tempat penyimpanan
bahan/material yang akan digunakan, tempat rapat/koordinasi lapangan antara
pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan instansi terkait baik rutin
ataupun koordinasi yang sifatnya mendadak dan sebagai tempat peristirahatan para
pekerja.

e. Mobilisasi Alat dan Material


Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal, adalah peralatan yang di
butuhkan untuk membangun fasilitas-fasilitas peroyek, seperti : Direks Keet, Gudang,
Pagar peroyek, Peralatan yang di gunakan masih terbatas pada peralatan ringan
seperti alat-alat untuk pengukuran.

Bagan Alir Kegiatan


2. PEKERJAAN TANAH & GALIAN
a. Pekerjaan Galian
- Persiapkan alat bantu kerja sesuai dengan MS (Method Schedule) pekerjaan galian :
manual atau dengan mesin bantu excavator. Adapun langkah-langkah galain tanah
adalahsebagiaberikut:
- Persiapkan alat bantu ukur untuk penentuan batas galian dan pompa air untuk
dewatering.
- Untuk galian yang besar dan dalam serta berbatasan dengan bangunan lain perlu
disiapkan turap untuk dapat menahan tanah di sekelilingnya dan mencegah
terjadinya kelongsoran
- Periksa kemungkinan adanya prasarana lingkungan yang melintasi atau berada di
sekitar area galian.
- Menentukan batas daerah galian (survey & marking koordinat serta elevasi).
- Menentukanperalatanyangcocokuntukpekerjaanpenggaliandanjumlahalatuntukkelanca
ran pekerjaan.

Bagan Alir Kegiatan

b. Pekerjaan Urugan

Persiapan :

- Menyiapkan alat bantu kerja : pacul, pengki (manual), atau peralatan berat seperti
bulldozer untuk area urugan yang cukup luas dan bervolume besar. Menyiapkan
peralatan pemadatan (compacting) dan alat ukur untuk pengecekan level akhir
urugan.
- Untuk urugan yang besar dan dalam serta berbatasan dengan lereng perlu disiapkan
turap untuk dapat menahan tanah. Siapkan jalur kendaraan dump truck sesuai urutan
pengurugan (apabila outsourcing material urugan).

Pengurungan dan pemadatan :

 Menyiapkan area urugan (keadaan lapangan).


 Membersihkan lokasi yang akan diurug dari kayu, semak-semak, sampah, dll.
 Menyediakan tanah urug dengan kualitas yang baik.
 Lokasi yang akan diurug/ditinggikan dipersiapkan terlebih dulu supaya terdapat
hubungan yang baik antara tanah dasar dengan tanah urugan.
 Jika diperlukan/disyaratkan, tanah bahan urugan diambil di beberapa tempat
sebagai sample untuk pemeriksaan pemadatan di laboratorium.
 Urugan tanah dilakukan lapis demi lapis sesuai spesifikasi (misalnya tiap 40 cm) dan
setiap lapis diikuti dengan pemadatan.
 Untuk pemadatan menggunakan alat sesuai dengan keperluannya (stamper, baby
roller atau alat pemadatan).
 Dilakukan test kepadatan tanah di lapangan sesuai spesifikasi (bila diperlukan).
Kekuatan penahan tanah di sekeliling urugan harus selalu diperiksa.

Bagan Alir Kegiatan

START Request

Pek. Urugan

Siap

Tidak
Cek

FINISH
3. PEKERJAAN PONDASI BATU KARANG
Pekerjaan ini meliputi :
a. Pondasi Menerus Pasangan Batu Karang

Pondasi adalah struktur pada bangunan yang terletak paling bawah yang
berfungsi untuk meneruskan beban dari struktur atas ke tanah. Secara garis besar
pondasi ada 2 jenis yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal
salah satunya jenisnya adalah pondasi Batu Karang. Ada beberapa tahapan dalam
pelaksanaan pembuatan pondasi Batu Karang antara lain :

 Pekerjaan persiapan

Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat


penimbunan tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga
tempat penimbunan sementara batu-batu kali tersebut sebelum dipasang.

 Pekerjaan galian

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan galian adalah :

 Siapkan alat-alat yang diperlukan


 Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian
bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
 Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang
tepat.
 Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan
 Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana

 Pekerjaan urugan pasir


Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan urugan pasir adalah :
 Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk
mendapatkan kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
 Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
 Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal
pasir urug seperti yang direncanakan.

 Pekerjaan aanstamping
Beberapa hal yang harus dilakukan dalam pekerjaan aanstamping adalah :
 Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
 Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
 Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
 Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping)
dengan tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut
sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu
kosong tersebut dengan air.
Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan
adukan, sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan
tersebut rata.
 Pekerjaan pasangan pondasi
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.
Pembuatan profil :
 Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
 Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
 Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar.
Usahakan titik tengah profil tepat pada tengah-tengah galian yang
direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
 Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan
juga dipaku agar lebih kuat.
 Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan
dengan profil, sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada
yang tidak tepat,demikian juga peilnya.

Bagan Alir Kegiatan

STAR Request

Pek. Pasangan

Siap

Tidak
Cek

FINISH
4. PEKERJAAN BETON

Pekerjaan ini meliputi :

1. Pekerjaan Begesting

Pekerjaan bekesting merupakan bagian pekerjaan yang sangat penting di


dalam seluruh rangkaian pelaksanaan pekerjaan beton karena menetukan posisi,
ukuran, dan bentuk beton yang dicetak. Untuk tercapainya sasaran pekerjaan
bekesting yaitu kualitas baik, keamanan terjamin, serta ekonomis.

2. Pekerjaan Pembesian

Untuk menempatkan material besi supaya ditempatka di tempat yang


terlindung agar tidak terpengaruh cuaca. Pekerjaan pembesian ini dilaksanakan
secara fabrikasi sesuai dengan jadwal dan urutan pekerjaan beton yang akan
dilaksanakan .

3. Pekerjaan Pengecoran
a. Pekerjaan struktur yang sebagian besar menggunakan beton yang
diharapkan dengan pengawasan yang kontinyu agar dapat menghasilakn
mutu beton yang baik. Pembuatan mix design sesuai dengan bahan
campuran yang ada dengan komposisi dan mutu yang disyaratkan.
b. Sesuai mutu beton yang disyaratkan, pekerjaan yang akan dilaksanakan
dengan :
untuk beton struktural (pondasi, sloof, kolom, plat, dan beton tangga),
pelaksanaan pengecorannya menggunakan tenaga manusia dengan
pengawasan terhadap mutu yang dilakukan secara rutin.
c. Pada setiap volume tertentu sesuai PBI 1971, diambil contoh/sample
bahan beton untuk dilakukan analisa mutu beton yang dilaksanakan.

d. Alat bantu lainnya yang digunakan seperti ember dan kotak adukan,
digunakan untuk tercapainya campuran spesi yang baik dan merata.

e. Pembongkaran serta perawatan beton (curing), dilaksanakan secara rutin


setelah pekerjaan pengecoran selesai agar didapat ahsil yang maksimal
dari mutu beton tersebut.

f. Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana, yang diperlukan


pengawasan dan pengontrolan yang kontinyu.

5. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA MERAH

Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan


pemasangan semua pekerjaan pasangan Batu bata merah seperti yang tertera pada
gambar. Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian,
bentuk-bentuk seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan.

1. Bahan-Bahan
a. Batu bata merah merupakan cetakan tanah merah bakar yang di cetak sesuai dengan
ukuran standar tebal 5cm, tinggi 11cm dan panjang 23cm , sesuai dengan persyaratan
berlaku. Batu bata merah digunakan untuk pasangan dinding dengan menggunakan
campuran pasir dan semen sebagai pengikat. Bilamana tidak terdapat bahan yang
sesuai standar tersebut diatas, maka Konsultan Pengawas dapat menentukan jenis-jenis
lain yang ada dipasaran lokal dengan persyaratan-persyaratan yang
ditentukannya.
b. Adukan/spesi untuk seluruh dinding Batu bata merah harus berupa campuran 1semen :
5pasir. Spesi khusus berupa "trasraam" dengan campuran 1 semen : 2 pasir
digunakan mulai permukaan beton sloof sampai setinggi 20 cm diatas pemukaan
lantai.
c. Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas dan Persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum
bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh
atas bahan- bahan yang telah berada dilapangan akan dilakukan sewaktu-waktu
sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna keperluan pengujian. Bahan yang
tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari lapangan.

2. Pengerjaan dan Penyimpanan

Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara


yang disetujui Konsultan Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

3. Pelaksanaan
 Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1
PC : 5 pasir pasang.
 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari
permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai
dasar, dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari permukaan
lantai, serta semua dinding yang pada gambar menggunakan simbol
aduk trasraam/kedap air digunakan aduk rapat air dengan campuran
1pc : 2 pasir pasang.
 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga jenuh.
 Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok sedalam
1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan
air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
 Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran
12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6
mm jarak 20 cm.
 Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
 Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek
besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
 Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi
dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
 Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan
dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25
cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
Bagan Alir Kegiatan
6. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan acian seperti yang dijelaskan dalam
gambar- gambar pelaksanaan.

1. Plesteran

Semua bahan plesteran yang digunakan dalam pekerjan ini terdiri dari :

- Pasir

Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran- campuran lain.

- Semen

Semenyang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membantu dan dalam
zak yang tertutup seperti yang disyaratkan. Hanya sebuah merk dari satu jenis semen
yang boleh dipakai dalam pekerjaan.

- Air

Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam, dan
unsur organik kecuali ditunjukkan lain, PT. Karya Putri PratamaKarya harus menyediakan
air kerja atas biaya sendiri.

- Campuran Adukan dan Plester

Perbandingan adukan dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1 minggu


dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu. Plester/adukan dengan campuran 1pc
:5ps digunakan pada daerah-daerah seluruh dinding Batu bata merahseperti ditunjukkan
dalam gambar.

Bagan Alir Kegiatan


2. Acian

Acian dibuat dalam campuran 1pc:2air (volume) dan digunakan hanya pada dinding-
dinding yang akan di cat.

Bagan Alir Kegiatan

7. PEKERJAAN LANTAI
1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untukkeperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.

2. PersyaratanBahan

a. Lantai keramik yang digunakan :

- Keramik ukuran : 40X40 cm,(atau sesuai petunjuk dalam bestek).

- Keramik ukuran : 20X20cm,(atau sesuai petunjuk dalam bestek).

- Lantai rabat beton

Bahan Pengisi : Grout semen berwarna/ IGI grout.

Bahan Perekat : Adukan spesi 1 pc: 3 pasirpasang.

Warna : Ditentukan kemudian.


b. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh- contohnya kepada Konsultan Pengawas.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
- Adukan pasangan/ pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan
acian PCmurni dan ditambah bahan perekat.
- Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
- Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-
benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah
basah dan teras.
- Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
- Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
sudut siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
- Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti
yang telah disyaratkan diatas. Warna sama dengan keramik yang dipasang.
- Pemotongan unit-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik
khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
- Keramik yang terpasang harus dibersihkan dari sentuhan/beban selama 3x24jam
dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
- Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya
bertemu siku dengan siarlantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

Bagan Alir Kegiatan


8. PEKERJAAN PELAPIS DINDING

Pelapis dinding dipasang pada dinding di daerah-daerah yang ditunjukkan dalam gambar.

1. Bahan-Bahan :
- Keramik

Keramik yang dipergunakan adalah keramik berukuran 20x25cm, 5x20cm, 10x40cm,


keramik bermotif produksi dalam negeri. Warna akan ditentukan kemudian.

- Adukan

Adukan terdiri dari 1pc : 3pasir. Bahan perekat keramik yang akan dipergunakan
untuk pemasangan pada dinding adalah Portland Cement biasa.

- Air

Air harus bersih dan bebas dari asam, alkali dan organik lainnya.

2. Contoh bahan.

Sebelum diadakan pemasangan PT. Karya Putri Pratama diharuskan memberikan contoh
bahan-bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada, keramik dapat langsung
diletakkan, dengan menggunakan perekat spesi 1 pc : 3 pasir, diaduk baik
memakai larutan supercement, jumlah pemakaian adalah 1% dari berat semen yang
dipakai dengan tebal adukan tidak lebih 1,5 cm atau bahan perekat khusus,
dengan memperhatikan sehingga mendapatkan ketebalan dinding seperti tertera
pada gambar.
- Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna, motif
keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.
- Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk itu, sesuai
petunjuk pabrik.
- Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus direndam air sampai
jenuh.
- Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang akan
terpasang di dinding seperti : panel, stopkontak, lemari gantung dan lain-lain
yang tertera di dalam gambar rencana.
- Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.
- Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan,
harus dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pekerjaan
pemasangan dimulai.
- Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar
lurus. Siar arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya
harus merupakan satu garis lurus.
- Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4-5mm setiap

perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi
dengan bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang
disebutkan dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.

- Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh

dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik seperti "Porstex"


buatan lokal atau sejenis.

- Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan supergrout.

9. PEKERJAAN KAYU HALUS


1. LingkupPekerjaan
Bagian ini mencakup hal-hal mengenai pengadaan dan pengerjaan pintu, daun
jendela.
Bahan-bahan :
- Kayu pada umumnya harus kering, baik kering alami ataupun proses.
- Kayu-kayu harus mempunyai 4 (Empat) sisi permukaan yang rata dan lurus dalam
ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan dalam gambar. Kayu-kayu harus
utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya.
Kayu-kayu harus dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada
gambar-gambar atau yang disyaratkan atau atas petunjuk ahli.

Pengikat-pengikat :
- Pengikat berupa paku, mur baut, kawat, sekrup dan lain-lain.

2. Contoh-contoh
Harus mengajukan contoh dari bahan yang akan dipakai untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas.

3. Ukuran-Ukuran dan Kondisi


Kayu-kayu harus mempunyai 4 (Empat) sisi permukaan yang rata dan lurus-lurus
dalam ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan di gambar-gambar. Kayu-kayu
harus utuh, tanpa cacat atau cela seperti mata kayu, lubang-lubang dan sebagainya.
Kayu-kayu harus dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang tertera pada gambar-
gambar atau yang dipersyaratkan atau atas petunjuk Ahli.

4. Perlindungan
Bahan cat yang dipakai sesuai Bab Pekerjaan Cat.

5. Pengerjaan
- Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang kayu terbaik dengan
standard pengerjaan yang disetujui Konsultan Pengawas. Untuk profil panjang
seperti kusen dan sebagainyamesin-mesin.
- Rangka-rangka dibuat harus sesuai dengan gambar atau menurut kebiasaan
yang baik disetujui Konsultan Pengawas. Semua lubang-lubang/ cacat ditempat
bekas paku, baut dan permukaansambungan-sambungandanlain-lainharus
ditutupdengan dempul/ sealer hinggarapih kembali.

10. PEKERJAAN KUDA – KUDA


Persyaratan bahan
 Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak
bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.

Pekerjaan Konstruksi Atap


 Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka
atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.
 Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
 Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.

Ukuran kayu :
 Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
 Pengerat - ukuran 8/12 cm
 Ander - ukuran 8/12 cm
 Skoor - ukuran 8/12 cm
 Nok - ukuran 8/12 cm
 Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
 Gording - ukuran 8/12 cm
 Konsol - ukuran 8/12 cm
 Usuk - ukuran 5/7 cm
 Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis penutup atap yang
dipakai.
 Listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm

Pelaksanaan Pekerjaan.
- Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan
penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
- Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan
atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.
- Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin,
setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang
berfungsi pengunci.
- Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok

11. PEKERJAAN LANGIT – LANGIT/PLAFOND


1. LingkupPekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan langit-langityang dipasang pada bangunan
sesuai dengan gambar-gambar.
2. Bahan-Bahan
- Penutup plafond

Penutup plafond menggunakan Lembaran Triplek 4mm. Semua bahan


menggunakan harus dari kualitas terbaik.
- Rangka plafond

Rangka plafond menggunakan rangka kayu klas II seperti tertera dalam


gambar.

3. Pelaksanaan
PT. Karya Putri Pratama harus menyerahkan rencana langit-langit kepada Konsultan
Pengawas untuk persetujuannya. Pertemuan sambungan harus rapi dan rata.
Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk pekerjaan lain
(listrik,mekanikal) pada pekerjaan langit-langit.

4. Pemasangan
Lembaran tripleks retak-retak tidak boleh digunakan, dan harus disingkirkan dari
lapangan pekerjaan.
Rangka langit-langit dipasang tidak lebih besardari 50x50 cm.

5. Penyimpanan
Letakkan tripleks yang akan dipakai di daerah yang terlindung baik dari
cuaca.Tumpukkan di atas tiga kayu penahan (alas)pada setiap panjang lembaran
ini.
Tinggi tumpukkan lembaran-lembaran tidak boleh lebih dari 2 meter.

Tempat tumpukkan harus jauh dari lalu lintas kendaraan-kendaraan proyek yang
mungkin mengganggu.

12. PEKERJAAN KACA


1. Lingkup Pekerjaan
- Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
- Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam detail
gambar.
2. Persyaratan Bahan
- Ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari
proses-proses tarik tembus cahaya, tarik, gilas dan pengambangan (floatglass).
- Toleransi lebar dan panjang ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui
toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
- Kesikuan
Kasalembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan
adalah 1,5mm permeter.

- Cacat-cacat :

 Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai


ketentuan dari pabrik.
 Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang
yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
 Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
 Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah baik sebagian
atau seluruh tebal kaca).
 Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan
lebar kearah luar/ masuk).
 Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang
adalah permukaan kaca yang berubah dan mengganggu
pandangan.
 Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
 Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
 Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui
toleransi yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 3 mm.
- Bahan Kaca
 Bahan kaca dari jenis Clear Glass dan kaca polos/ buram dengan
ketebalan 3 mm harussesuai SNI 0047-1989-A.
 Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
- Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat pekerjaan dalam buku ini.
- Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
- Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-
tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan
lem aci.
- Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
- Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalam
alur kaca pada kusen.
- Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca.
- Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kusen,
harus diisi dengan lem silicon warna transparan cara pemasangan dan persiapan-
persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
- Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak di perkenankan
retak/pecah, dan bebas dari segala noda dan bekas goresan.

13. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI


1. Lingkup Pekerjaan
- Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu
dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya
hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
- Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh
pemasangan pada daun pintu kayu, seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan
dalam detail gambar.
2. PersyaratanBahan
- Semua "hard ware" yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian hardware akibat dari pemilihan merk,PT. Karya Putri
Pratamawajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan.
- Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal. Tanda pengenal
ini dihubungkan dengan cincin kesetiap anak kunci.
3. Perlengkapan Pintu Dan Jendela
- Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu

a. Semua pintu menggunakan peralatan kunci 2slaag.

b. Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada


rangka daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai, atau
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

- Pekerjaan Engsel

a. Engsel atas dipasang +28cm(as) dari permukaan atas pintu.


Engsel bawah dipasang + 32 cm(as) dari permukaan bawah
pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.

b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang +28 cm


dari permukaan pintu, engsel tengah dipasang ditengah-
tengah antara kedua engsel tersebut.

- Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.

14. PEKERJAAN PENGECATAN


1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan seharusnya


dilaksanakan dalam pengecatan dengan bahan-bahan emulsi, enamel, politur/
teak oil, cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan
permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat adalah semua permukaan
baja/besi, kayu, plesteran tembok, plafond, list plafond dan beton, dan
permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar dan metode. Pekerjaan ini
meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk
pekerjaan ini. Untuk semuabahan pelaksanaannya harus mentaati PUBB1973 NI-3.

2. Bahan-Bahan

a. Umum

Bahan-bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan dari Pengawas,


baik mengenai kualitas maupun pabrik asalnya. Bahan-bahan yang didatangkan ke
tempat pekerjaan harus diberikan kepada Pengawas Lapangan untuk contoh/
pengujian.Contoh tersebut akan diambil secara acak dengan disaksikan oleh
Pengawas Lapangan. Pemakaian bahan-bahan pengering atau bahan-bahan
lainnya tanpa persetujuan Pengawas tidak diperbolehkan. Tempat-tempat/
kaleng-kaleng cat yang dimasukkan harus lengkap dengan merk, nomor spesifikasi
dan sebagainya. Selambat-lambatnya sebulan sebelum pekerjaan pengecatan
dimulai, PT. Karya Putri Pratama harus mengajukan daftar tertulis dari semua bahan
yang akan dipakai untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan. Pengawas
Lapangan berhak menguji contoh-contoh sebelum memberikan persetujuan. Warna-
warna cat yang digunakan akan kemudian ditentukan oleh KonsultanPerencana.

b. Cat dinding tembok

Cat yang digunakan adalah emulsion paint. Bahan penutup(dempul) yang


digunakan merupakan campuran dari bahan cat yang sama. Untuk cat dasar harus
digunakan bahan cat dasar yang dikeluarkan dari pabrik yang sama. Untuk
dinding luar sebelum dicat, dilapisi dulu dengan syntetis antilumut.

c. Cat kayu

Cat yang digunakan untuk pengecatan permukaan kayu (bilamana tidak


dipolitur)yang akan di-expose harus mengandung bahan sintetis(syntheticresin) dari
jenis yang baik.

d. Catbesi

Sebelum pengecatan dilakukan harus dilakukan pendempulan yang merata dan


rapi. Warna cat yang akan digunakan akan ditentukan kemudian bersama User.

3. Persetujuan Ahli

Semua cat yang dipakai harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas


sebelum boleh dipakai didalam pekerjaan. Cat didatangkan ke lapangan
pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik, lengkap dengan label
perusahaan, merk dan sebagainya.

4. Pelaksanaan

a. Persiapan

Sebelum pengecatan dilaksanakan, lantai harus dicuci dan dijaga agar debu tidak
beterbangan. Alat pembersih seperti lap harus disediakan dalam jumlah cukup.
Sewaktu pelaksanaan pengecatan lantai harus ditutupi sedemikian sehingga
terhindar dari cipratan-cipratan cat. Cipratan yang masih mengenai lantai dan
bagian-bagian lain harus langsung dibersihkan segera begitu pekerjaan cat pada
bagian tertentu selesai.

b. Pengecatan dinding tembok

Semua bidang plesteran yang tidak ditutup dengan lapisan lain harus dicat dengan
cat tembok. PT. Karya Putri Pratama tidak diperkenankan untuk mengecat sampai
permukaan plesteran dinding benar-benar kering. Permukaan plesteran yang belum
rata tidak boleh dicat. Bidang plesteran yang dicat harus diperbaiki dengan
pendempulan / plesteran yang sama. Retak-retak harus ditambal dengan bahan
penutup. Retak-retak yang lebar harus dibata bersama-sama dengan
pinggirannya dan ditambal dengan plesteran yang baru. Sebelum diratakan
dengan bahan penutup, tembok harus digosok dengan batu kambang sampai
rata dan halus. Pengecatan harus dilakukan dengan baik sesuai dengan petunjuk
dari pabrik catyang bersangkutan,sampai terdapatwarnayang rata.

c. Pengecatan kayu

Yang dicat adalah semua kayu yang tidak dipertahankan corak


naturalnya,termasuk semua kusenkayu dan permukaan kayu di exspose. Semua
retak, celah, lubang harus dibersihkan, digosok/diampelas, lalu dicat dasar dan
ditambal dengan bahan penutup (dempul). Pengecatan dilakukan setelah seluruh
permukaan yang akan dicat sudah didempul dan dimeni. Pengecatan dilakukan
lapis demi lapis sehingga didapat hasil akhir yang rata diseluruh permukaan
bidang pengecatan.

d. Pengecatan besi

Semua pekerjaan besi dan baja harus dicat dengan zinkromat. Sebelum dicat
akhir besi dan baja harus di cat meni terlebih dahulu menurut syarat-syarat yang
ada. Pengerjaan pengecatan harus mengikuti cara yang ditentukan. Besi/
baja yang akan dicat harus diampelas, kemudian dicat meni dan dicat dasar.
Pengecatan dilakukan lapis demi lapis sehingga didapat hasil akhir yang rata.
Pekerjaan harus rapi, sesedikit mungkin cipratan mengenai bagian- bagian lain.

15. PEKERJAAN PENUTUP ATAP


1. LingkupPekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, bahan dan alat yang dipakai dalam
pekerjaan penutup atap sesuai dengan gambar rencana.

2. Bahan-Bahan

Penutup atap menggunakan atap seng gelombang BJLS tebal 0.3mm seperti
ditunjukkan dalam spek teknis pekerjaan dan gambar. Bahan atap seng gelombang
BJLS merupakan satu pabrikan dan warnanya seragam.

3. PersyaratanPelaksanaan
 Pengukuran jarak tumpuan
Sebelum hendak memasang, Anda perlu mengetahui seberapa besar atap
seng gelombang BJLS yang akan dipasangkan. Maka dari itu, dimensi berupa
panjang, lebar dan tinggi atap sangatlah dibutuhkan. Apabila Anda sudah
menemukan data tersebut segera ukur jarak tumpuan yang diperlukan oleh
atap. Anda juga perlu membutuhkan cara menghitung kebutuhan atap seng
gelombang BJLS yang benar.
 Desain kuda kuda. Ada beragam faktor dalam desain kuda kuda yaitu
kemampuannya dalam menahan beban, tingkat kemiringan atap bangunan
(agar air hujan mengalir lancar).
 Pemasangan kuda kuda.
 Pemasangan reng. Proses pemasangan reng tergantung pada tipe/ jenis
penutup atap yang dipakai. Pilihlah reng yang pas mengingat jarak antar
reng yang tidak selalu sama.
 Pemasangan atap. Cara pemasangan atap seng gelombang BJLS harus
dilakukan dengan rapi sehingga tidak terjadi kebocoran ketika hujan
 Pemasangan nok pinggir, rabung, dan flashing. Wajib dilakukan secara rapi,
kuat dan juga teliti.

16. PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1. Umum

Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan


tenaga kerja, pemasangan,pengujian perbaikan selama masa
pemeliharaan dan training bagi calon operator. Sehinggaseluruh sistem
elektikaldapatberoperasi dengan sempuna.

2. LingkupPekerjaan

1. Pekerjaan Sistem Distribusi Daya Listrik

a. Pembuatan gambar as built dan shop drawing.

b. Pekerjaan instalasi penerangan dan stop kontak termasuk fixturesnya.

c. Penyambungan kabel feeder listrik ke panel existing.

2. Sistem penerangan dan stop kontak.

 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armaturdan lampunya.


 Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa dan atau
stopkontak khusus.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung
kabel serta berbagai accessories lainnya, seperti : box untuk saklar dan
stop kontak, junction box, fleksibleconduit, bends/ elbows, socket dan lain-
lain.
 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan
dan stop kontak.

3. Pekerjaan sistem penerangan luar(OutdoorLighting)

 Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar lengkap dengan


conduit, pelindung kabel dan accessories lainnya.
 Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini
agar dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, kabel
rack, support equipment dan accessories lainnya).
17. PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITAIR

1. Lingkup Pekerjaan

1. Sistim perpipaan air bersih dari pipa air didekat bangunan ke fixture-fixture
dalam bangunan lengkap dengan sambungan-sambungan, belokan-
belokan, tikungan, fitting-fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan.

2. Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran,


lengkap

dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan, tikungan, fitting-fitting dan


perlengkapan lain yang diperlukan.

3. Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran,


lengkap dengan

sambungan- sambungan dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam


persyaratan.

4. Sistem perpipaan pembuangan air kotor dan perpipaan vent dari fixture-
fixture dalam bangunan sampai ke bak-bak penampung, septic tank, atau
saluran air hujan lengkap dengan sambungan - sambungan, tikungan-
tikungan dan perlengkapan lain yang diperlukan. Instalasi yang dinyatakan
dalam spesifikasi ini harus sesuai dengan Pedoman Plumbing Indonesia.

2. Pengendalian Pekerjaan

Syarat-syarat penerimaan untuk bahan-bahan dan peralatan, cara-


cara pemasangan, kwalitas pengerjaan, harus sesuai dengan standar yang
wajar berlaku dan disesuaikan dengan pedoman Plumbing Indonesia.

3. StandarBahan
Semua bahan pipa dan peralatan-peralatan yang diperlukan harus memenuhi
standar di bawah ini:

a. ASTM-A120-57 untuk pipa-pipa dan fitting dari "Galvanized Iron".

b. ISOdan SNI 0162-1987-A dan SNI 0178-1987-A untuk pipa dan fitting PVC.

- Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan peralatan
yang akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda merk
yang jelas dari pabrik pembuatnya. Fitting- fitting dan fixture-fixture yang
tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab PT.
Tirtadaya Sakti.
- Bahan-bahan, peralatan-peralatan dan peralatan-peralatan tambahan yang
disediakan harus baru dan dapat diterima.
- Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air
sampai ke bangunan, baik yang ditanam di dalam tanah maupun yang
ditempatkan diatas langit-langit dibuat dari Galvanized Iron Pipe.
- Kran-kran air yang dipergunakan harus dari bahan kuningan dengan lapisan
chrome, merk.
- Semua floor drain terbuat dari pelat berlubang-lubang dan dilapisi chrome,
dilengkapi dengan watertrap dan disetujui Pengawas.
- WC jongkok setara seperti buatan KIA Standard.

4. Perencanaan
- Selama pemasangan berjalan, PT. Karya Putri Pratamaharus menutup setiap
ujung pipa yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran
dan lain-lain. Setiap jaringan pipa yang telah selesai dipasang harus ditiup
dengan udara, agar kotoran-kotoran yang mungkin sudah masuk dapat
terbuang sama sekali.
- Cabang-cabang pipa air bersih harus dilengkapi dengan katup
yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga jaringan tersebut dapat
berfungsi, diganti dan dikontrol alirannya untuk masing-masing kelompok
atau outlet atau fixture.
- Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan angker yang cukup
kokoh (rigid).Pipa-pipa tersebut di tumpu untuk menjaga agar tidak berubah
tempatnya, agar inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan
harus sedemikian sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi
pipa oleh perubahan temperatur.
- Pipa horisontal harus ditumpu dengan jarak antara tidak lebih dari 3 meter.
- Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (clamp atau collar).
- Penggantung/ penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang
akan ditutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi
terlebih dahulu dengan cat meni atau cat penahan karat.
- Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang
berbeda harus digunakan reducing fitting atau increasing fitting.
- Semua sambungan harus dibuat kedap suara dan kedap air.

5. Pemasangan
- Sebelum memulai pekerjaannya, PT. Karya Putri Pratama harus memeriksa
dan memahami pekerjaan- pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak lain
yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari
pihak-pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan PT. Karya
Putri Pratama ini sendiri.
- Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana PT. Karya Putri Pratamaini tidak
mungkin menghasilkan kualitas pengerjaan yang terbaik, PT. Karya Putri
Pratamaini wajib memberitahukan secara tertulis kepada PT. Karya Putri
Pratamadan mengajukan saran-saran perubahan/ perbaikan. Apabila hal itu
tidak dilakukan, PT. Karya Putri Pratamaini tetap bertanggung jawab atas
kerugian-kerugian yang mungkin ditimbulkannya.
- Pelaksanaan pemasangan harus direncanakan dengan baik dan semua
pembongkaran bagian-bagian bangunan lainnya hanya boleh
dilakukan setelah ada izin tertulis dari Pemilik/Penanggung Jawab
Proyek.
- PT. Karya Putri Pratamabertanggung jawab atas penyediaan dan lokasi
pemasangan yang tepat.
6. Pembersihan

Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish


arsitektural atau timbulnyakerusakan lainnya, yang semuanya atas kelalaian
PT. Karya Putri PratamaKarya, karena tidak membersihkan
sistimperpipaandenganbaik, makasemua perbaikannyaadalahmenjadi tanggung
jawab PT. Tirtadaya Sakti.

7. Pengujian

- Pengujian Sistim Distribusi Air

a. Setelah "roughing-in"selesai dipasang dan sebelum memasang fixture,


seluruh sistim distribusi air harus diuji dengan tekanan hidrostatik minimum
7,5atm dalam jangka waktu yang cukup lama (+ 120 menit) tanpa
mengalami kebocoran.

b. Apabila sesuatu bagian dari instalasi pipa akan tertutup oleh tembok
atau konstruksi bangunan lainnya, maka bagian dari instalasi tersebut
harus diuji dengan cara yang sama seperti di atas sebelum ditutup
dengan tembok atau bagian bangunan tersebut.

- Kerusakan atau Kegagalan Uji

a. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada


kerusakan atau kegagalan dari sesuatu bagian dari instalasi atau
sesuatu bahan dari instalasi, maka PT. Karya Putri Pratamaharus
mengganti bagian atau bahan yang rusak/ gagal tersebut dan
pemeriksaan/ pengujian dilakukan lagi sampai memuaskan Pemilik/
Penanggung Jawab Proyek.

b. Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang gagal/rusak tersebut


harus dengan pipa atau bahan yang baru.

18. PEKERJAAN PAVING BLOK

1.LingkupPekerjaan

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan, bahan dan alat yang dipakai dalam
pekerjaan pemasangan paving blok sesuai dengan gambarrencana.

2. Bahan-Bahan

Paving blok yang digunakan jenis natural seperti ditunjukkan dalam gambar. Bahan
Paving bloksatu pabrikan dan warnanya seragam

3. PersyaratanPelaksanaan

Sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di Paving
dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan
dengan menggunakan mesin BabyRoller atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan
yang telah dipasang paving block tidak amblas. Sesuaikan spesifikasi beban yang
akan melewati lahan yang akan dipasang paving dengan material pendukung untuk
landasan area paving. Material tersebut dapat berupa : Limestone, BaseCourse,
Sirdam, Makadam dsb.

Pastikan permukaan lahan yang akan dipaving dalam kondisirata/ sudah


level.Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block,agar paving block yang
sudah terpasang tidak bergeser.

Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan
dengan menggunakan jidar kayu. Lakukan pemasangan paving block dengan
cara maju ke depan, sementara pekerja pemasang paving berada diatas paving
yang telah terpasang.

Untuk tepian lahan / sudut-sudut yang belum terpasang paving block (las-lasan),
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.

Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan
pengisian antar naat paving block tersebut (pengisian jointfiller)dengan
menggunakan abu batu.

Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan babyroller


atau stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci
antarpaving block satu sama lainnya.

Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.

19. KEAMANAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN

1. Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama pelaksanaan


pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, kebersihan lapangan, keamanan
dan pencegahan kebakaran, rambu- rambu akan dibuat dan dipelihara oleh
kami. Dan kami bertanggung jawab terhadap semua keamanan dan
pemeriksaan kesehatan dan menyerahkan pengaturan dan organisasi untuk
mendapatkan persetujuan Pengawas pekerjaan. Penjelasan dan sosialiasi
KESELAMALATAN dan KESEHATAN KERJA (K3) akan dimulai sebelum
pelaksanaan mobilisasi diantaranya identifikasi bahaya di seputar area kerja
dan penanganan keadaan darurat termasuk disisi alur pelaporan dan
penanganan. Termasuk juga rapat-rapat K3 sebelum pelaksanaan dimulainya
pekerjaan semacam safety talk / tool box meeting segera dilaksanakan.
Program ini berlanjut sampai dengan selesainya pekerjaan / demobilisasi.

2. Sistem pengawasan keamanan Mengatur system pengawasan keamanan dan


organisasinya dan diserahkan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas
Pekerjaan. Kami akan melengkapi system pengawasan keamanan yang cukup
dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang memadai untuk menghindari
kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang
bersangkutan. Serta pemasangan rambu-rambu peringatan K3LL di lapangan
maupun pada peralatan kerja. Sistem pengawasan keamanan dilaksanakan
sesuai dengan program yang telah disetujui dan berpegang pada hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia.

Keselamatan, kesehatan kerja Kami akan mengusahakan lapangan kerja dalam


keadaan bersih dan keadaan sehat sertamelengkapai / memelihara kemudahan
untuk penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu saat dan tempat yang
telah disetujui Direksi. Kami juga akan membuat pengumuman dan mengambil
langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga agar lapangan
tetap bersih dan aman. Dan kami akan memperhatikan dan bertanggungjawab
terhadap pelayanan P3K yang menimpasiapa saja yang terjadi dilingkungan
kerja atau akibat pekerjaan atau akibat kecerobohan kerja dan apabila
diperlukan untuk segera mengantarakannya ke rumah sakit atau puskesmas
terdekat sehubungan dengan tindakan darurat yang dimaksud.

3. Untuk keperluan P3K dan keselaalatan yang diperlukan, kami akan menyediakan
peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan pada tindakan darurat,
menempelkan papan pemberitahuan yang mudah dibaca dan dipasang di
beberapa tempat strategis.

4. Pencegahan kebakaran Kami akan melakukan setiap pencegahan kebakaran


dan melindungi api yang terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan
menyediakan segala sesuatu yang diperlukan/ peralatan pencegahan
kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada semua bangunan atau
menyiapkan alat pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan
berfungsi baik.

20. PEKERJAAN ADMINISTRASI, DOKUMENTASI DAN FINISHING PEKERJAAN

Sebelum penyerahan pekerjaan dilakukan, maka kami akan menyampaikan Laporan


Fisik Pekerjaan berupa, Back Up Data, Laporan Progres Harian, Mingguan dan
bulanan kemudian dokumentasi dan laporan pendukung lainnya. pekerjaan sampai
dengan finishing ini harus dilakukan pengukuran kembali dan pengecekan kembali
semua hasil pekerjaan yang kurang sempurna, sehingga pada saat penyerahan
pekerjaan nanti tidak ada lagi pekerjaan yang tersisa dan cacat.

21. PENYERAHAN PEKERJAAN


Penyerahan pekerjaan akan dilakukan dalam dua tahap yaitu Penyerahan Pekerjaan
Tahap Pertama (PHO) dan Penyerahan Pekerjaan Tahap Akhir (FHO). Untuk maksud
diatas maka setelah pekerjaan finishing selesai dilaksanakan, Penyedia akan meminta
kepada Pihak Pejabat Pembuat Komitmen untuk melakukan pemerikasaan pekerjaan
sebelum diserahkan pada Penyerahan Tahap Pertama dilaksanakan .

Dalam pelaksanaan pekerjaan tentu mengalami hambatan, terutama pengadaan


material lokal yang berhubungan dengan Pihak Ketiga (semen dan bahan lainnya)
serta masyarakat terhadap lahan yang akan dilaluai oleh kendaraan pekerjaan
dimaksud, oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut kami pihak perusahaan
melakukan pendekatan secara persuasif kepada masyarakat dengan melibatkan
aparat dari tingkat kecamatan sampai ke desa juga melibatkan tokoh masyarakat
maupun tokoh adat setempat sedangkan untuk pembelian bahan dalam jumlah cukup
banyak berupa Dilevary Order (DO) baik semen, maupun bahan lain sehingga begitu
Pejabat Pembuat Komitmen sudah menerbitkan SPMK untuk perusahaan, kami secara
manajemen sudah siap untuk mendatangkan bahan tersebut minimal sudah sampai di
gudang perusahaan kami.

Guna mengukur/mengetahui tingkat kemajuan pelaksanaan pekerjaan maka evaluasi


terhadap kemajuan pekerjaan dengan dasar laporan penyelesaian pekerjaan yang
dibuat oleh pelaksana dan mengetahui Direksi Pekerjaan, sehingga hasil pelaksanaan
pekerjaan dapat diketahui tingkat kemajuan dan keterlambatan pada kegiatan apa.
Demikian metode pelaksanaan ini kami buat dengan sesungguhnya dan menjadi
bahan acuan perusahaan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan tersebut
diatas.

Kupang, 04 Desember 2020


PT. KARYA PUTRI PRATAMA

ALOYSIUS KOSAD BENTURA


Kepala Cabang

Anda mungkin juga menyukai