Anda di halaman 1dari 40

BUKU PERUSAHAAN LAPORAN KONTRAKTOR

Laporan Keuangan Perusahaan


Konstruksi dan Kontraktor

22 Juni 2020 Oleh Wadiyo, SE
Laporan keuangan perusahaan konstruksi dan perusahaan kontraktor
adalah financial statement yang dibuat oleh perusahaan konstruksi dan
kontraktor.
Tujuan laporan keuangan perusahaan konstruksi adalah untuk
menyediakan data-data keuangan yang mencerminkan kinerja dan
kondisi keuangan perusahaan konstruksi.

Data-data keuangan tersebut digunakan oleh manajemen perusahaan,


investor dan pemerintah (Dirjen Pajak).

Apa saja jenis laporan keuangan perusahaan konstruksi dan kontraktor?

Dan bagaimana cara membuat laporan keuangan tersebut?

Ikuti pembahasannya berikut ini…

 
Daftar isi [Buka]

01: Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dan


Kontraktor

Sebagaimana jenis perusahaan lain, laporan keuangan jasa proyek


konstruksi dan laporan keuangan kontraktor adalah sama, terdiri dari 5
jenis laporan keuangan, yaitu:

1. Laporan Posisi Keuangan (Statements of Financial Position)


2. Laporan Laba Rugi (Statements of Profit or Loss)
3. Laporan Perubahan Modal/ Laporan Perubahan Ekuitas
(Statements of Changes in Equity)
4. Laporan Arus Kas (Statements of Cash Flows)
5. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial
Statements)
***

Yuk diuraikan sekilas satu per satu ya..

A: Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Kontraktor

Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah jenis laporan keuangan


jasa konstruksi yang menyajikan posisi aset, kewajiban, dan modal
perusahaan pada saat disusun.

Biasanya dibuat pada akhir periode akuntansi.

Misalnya, per 31 Desember 2020.

B: Laporan Laba Rugi Perusahaan Kontraktor

Laporan laba rugi perusahaan proyek konstruksi  adalah jenis laporan


yang menyajikan kinerja perusahaan yang dicerminkan dalam bentuk
laba rugi selama periode tertentu.

Misalnya, laba yang diperoleh perusahaan atau kerugian yang dialami


perusahaan dalam periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2019.

C: Laporan Perubahan Modal Perusahaan Kontraktor

Laporan perubahan modal perusahaan kontraktor adalah jenis laporan


keuanganyang menyajikan perubahan ekuitas perusahaan untuk periode
yang berakhir pada tanggal tertentu.

Misalnya, laporan perubahan modal untuk tahun yang berakhir tanggal


30 Juni 2020.

 
D: Laporan Arus Kas Perusahaan Kontraktor

Laporan Arus Kas adalah jenis laporan keuangan kontraktor yang


menyajikan cash flow dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Misalnya, laporan arus kas untuk periode yang berakhir tanggal 31 Juli
2020.

E: Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan Kontraktor

Catatan atas laporan keuangan adalah jenis laporan keuangan konstruksi


yang menyajikan penjelasan rinci kondisi perusahaan.

Misalnya penjelasan umum perusahaan yang berisi waktu berdirinya,


legalitas, jenis usaha, alamat, manajemen perusahaan.

Yaitu dimulai dari analisis dan pencatatan transaksi-transaksi keuangan


ke dalam jurnal akuntansi, baik jurnal umum maupun jurnal khusus.

Dan ditutup langkah terakhir dengan menyusun laporan keuangan


kontraktor lengkap.

Dan untuk memudahkan dalam contoh ini, saya sajikan mulai transaksi
bisnis, dilanjutkan penyusunan buku besar.

Pembuatan buku besar dilakukan setelah proses pencatatan transaksi-


transaksi keuangan ke dalam jurnal akuntansi telah selesai dilakukan.

Yuk langsung saja dimulai ya…


***

A: Transaksi Keuangan dan Bisnis Perusahaan Konstruksi


Berikut ini transaksi-transaksi yang terjadi di PT Hebat Banget
Konstruksi dan Kontraktor selama bulan Mei 2020:
Transaksi tanggal 2 Mei 2020:

 Pembelian Aktiva Tetap – Kendaraan senilai Rp 165.000.000.


Dibayar tunai.
 Pembelian Aktiva Tetap – Alat Kerja sebesar Rp 81.750.000
 

Transaksi tanggal 3 Mei 2020:

 Pembayaran ke pemasok material proyek Rp 9.000.000 dan


BBM Rp 1.000.000
 Biaya Kantor Rp 154.900
 Pembelian Material Proyek (bahan pembantu) Rp 36.000
 

Transaksi tanggal 4 Mei 2020:

 Pembayaran biaya upah tenaga harian Rp 22.000.000


 Pembelian Material Proyek A Rp 652.500
 Pembelian Material Proyek B Rp 110.000
 Pembelian Material Proyek C Rp 600.000
 Pembayaran Biaya Proyek D Rp 20.700
 

Transaksi  tanggal 5 Mei 2020:

 Penerimaan Pendapatan Usaha Rp 9.506.000


 Hutang dari pihak ketiga senilai Rp 970.000
 Pembayaran Biaya Tol Rp 100.000
 Biaya BBM Rp 200.000
 

Transaksi tanggal 6 Mei 2020:

 Pembelian Material Proyek A Rp 169.000


 Biaya Proyek Rp 31.000
 

Transaksi tanggal 7 Mei 2020:

 Material Proyek B  Rp 9.000.000


 Biaya BBM Rp 1.000.000
 Biaya Lain-lain Proyek  Rp 100.000
 

Transaksi tanggal 8 Mei 2020:

 Material Proyek B Rp 3.000.000


 Biaya Tol angkut material proyek Rp 100.000
 Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 178.672.494
 

Transaksi tanggal 15 Mei 2020:

 Hutang pada pihak ketiga Rp 18.231.887


 Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 36.260.000
 Hutang ke Pak Adi Rp 3.700.000
 

Transaksi tanggal 17 Mei 2020:

 Biaya upah tenaga harian proyek konstruksi Rp 2.250.000


 Biaya Proyek Rp 300.000
 Biaya BBM Rp 250.000
 

Transaksi tanggal 18 Mei 2020:

 Material Proyek (bahan pembantu) Rp 110.000


 Biaya BBM Rp 100.000
 Material Proyek C Rp 120.000
 

Transaksi tanggal 19 Mei 2020:

 Pendapatan Usaha Rp 93.100.000


 

Transaksi tanggal 20 Mei 2020:

 Hutang Rp 9.500.000
 Biaya Kantor (kerumahtanggan) Rp 503.500
 Biaya Kantor (konsumsi kantor) Rp 153.000
 Material Proyek konstruksi Rp 9.000.000
 Biaya BBM (pengangkutan material proyek) Rp 1.000.000
 

Transaksi tanggal 23 Mei 2020:

 Material Proyek B Rp 9.500.000


 Biaya Tol (pengangkutan material proyek) Rp 500.000
 Biaya Kantor (makan minum) Rp 101.500
 

Transaksi tanggal 25 Mei 2020:

 Biaya Kantor (kerumahtanggaan) Rp 111.500


 Biaya Kantor (pemeliharaan) Rp 101.500
 Pendapatan Usaha Konstruksi Rp 9.450.000
 

Transaksi tanggal 30 Mei 2020:

 Material proyek konstruksi baja Rp 3.000.000


 
B: Analisis Transaksi dan Pencatatan Jurnal Akuntansi
Perusahaan Konstruksi

Dari transaksi-transaksi keuangan dan bisnis yang dilakukan oleh PT


Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor, selanjutnya kita analisis dan
catat.

Tujuan analisis transaksi adalah untuk mengetahui akun apa yang


terpengaruh dan bagaimana pengaruhnya?

Hasil dari analisis transaksi ini kemudian dicatat ke dalam jurnal


akuntansi, baik jurnal umum, jurnal khusus, jurnal pembalik, dan jurnal
koreksi.
***

Dan berikut ini pencatatan jurnal akuntansi selama bulan Mei 2020:
#1: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 2 Mei 2020:

[Debit] Pembelian Aktiva Tetap – Kendaraan senilai Rp 165.000.000


[Debit] Pembelian Aktiva Tetap – Alat Kerja sebesar Rp 81.750.000
[Kredit] Kas Bank Rp 246.750.000          
 

#2: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 3 Mei 2020:

[Debit] Pembayaran ke pemasok material proyek Rp 9.000.000 dan 


BBM Rp 1.000.000
[Debit] Biaya Kantor Rp 154.900
[Debit] Pembelian Material Proyek (bahan pembantu) Rp 36.000
[Kredit] Kas Bank Rp 10.190.900            
 

#3: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 4 Mei 2020:

[Debit] Pembayaran biaya upah tenaga harian  Rp 22.000.000


[Debit] Pembelian Material Proyek A Rp 652.500
[Debit] Pembelian Material Proyek B Rp 110.000
[Debit] Pembelian Material Proyek C Rp 600.000
[Debit] Pembayaran Biaya Proyek D Rp 20.700
[Kredit] Kas Bank Rp 23.383.200            
 

#4: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 5 Mei 2020:

[Debit] Kas Bank Rp 9.506.000


[Kredit] Penerimaan Pendapatan Usaha Rp 9.506.000 
[Debit] Kas Rp 970.000
[kredit] Hutang dari pihak ketiga senilai Rp 970.000 
[Debit] Pembayaran Biaya Tol Rp 100.000
[Debit] Biaya BBM Rp 200.000
[Kredit] Kas Rp 300.000
 
#5: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 6 Mei 2020:

[Debit] Pembelian Material Proyek A Rp 169.000


[Debit] Biaya Proyek  Rp 31.000
[Kredit] Kas Rp 200.000
 

#6: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 7 Mei 2020:

[Debit] Material Proyek B  Rp 9.000.000


[Debit] Biaya BBM Rp 1.000.000
[Debit] Biaya Lain-lain Proyek  Rp 100.000
[Kredit] Kas Rp 10.100.000
 

#7: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 8 Mei 2020:

[Debit] Material Proyek B Rp 3.000.000


[Debit] Biaya Tol angkut material proyek Rp 100.000
[Kredit] Kas Rp 3.100.000           
[Debit] Kas Bank Rp 178.672.494
[Kredit] Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 178.672.494
 

#8: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 15 Mei 2020:

[Debit] Kas Bank Rp


[Kredit] Hutang pada pihak ketiga Rp 18.231.887
[Kredit] Hutang ke Pak Adi Rp 3.700.000 
[Debit] Kas Bank Rp 36.260.000
[Kredit] Pendapatan Usaha dari penyelesaian proyek Rp 36.260.000 
 
#9: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 17 Mei 2020:

[Debit] Biaya upah tenaga harian proyek konstruksi Rp 2.250.000


[Debit] Biaya Proyek Rp 300.000
[Debit] Biaya BBM Rp 250.000
[Kredit] Kas Rp 2.800.000
 

#10: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 18 Mei 2020:

[Debit] Material Proyek (bahan pembantu) Rp 110.000


[Debit] Biaya BBM Rp 100.000
[Debit] Material Proyek C Rp 120.000
[Kredit] Kas Rp 330.000
 

#11: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 19 Mei 2020:

[Debit] Kas Rp 93.100.000


[ Kredit] Pendapatan Usaha Rp 93.100.000
(dari penyelesaian proyek konstruksi pabrik)
 

#12: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 20 Mei 2020:

[Debit] Kas Bank Rp 9.500.000


[Kredit] Hutang  Rp 9.500.000 
[Debit] Biaya Kantor (kerumahtanggan)             Rp 503.500
[Debit] Biaya Kantor (konsumsi kantor) Rp 153.000
[Debit] Material Proyek konstruksi Rp 9.000.000
[Debit] Biaya BBM (pengangkutan material proyek) Rp 1.000.000
[Kredit] Kas Rp 10.656.500
 
#13: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 23 Mei 2020:

[Debit] Material Proyek B Rp 9.500.000


[Debit] Biaya Tol (pengangkutan material proyek) Rp 500.000
[Debit] Biaya Kantor (makan minum) Rp 101.500
[Kredit] Kas Rp 10.101.500        
 

#14: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 25 Mei 2020:

[Debit] Biaya Kantor (kerumahtanggaan) Rp 111.500


[Debit] Biaya Kantor (pemeliharaan) Rp 101.500
[Kredit] Kas Rp 213.000 
[Debit] Kas Rp 9.450.000
[Kredit] Pendapatan Usaha Konstruksi Rp 9.450.000 
 

#15: Pencatatan jurnal transaksi tanggal 30 Mei 2020:

[Debit] Material proyek konstruksi baja Rp 3.000.000


[Kredit] Kas Rp 3.000.000           
 
C: Buku Besar Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

Cara paling mudah untuk membuat buku besar adalah dengan


memindahkan (posting) hasil pencatatan transaksi-transaksi keuangan
dan bisnis dari jurnal akuntansi ke buku besar.
Dasar posting adalah jenis account (rekening).
Jadi, pindahkan setiap transksi yang sudah dijurnal ke buku besar sesuai
dengan jenis akunnya.

Misalnya:

 Transaksi penjualan, pindahkan ke buku besar akun


pendapatan.
 Transaksi pembayaran gaji pegawai, pindahkan ke buku
besar akun beban gaji
 Transaksi pembayaran biaya pengiriman, dipindahkan ke
buku besar akun beban transportasi. Dan seterusnya.
***

Untuk lebih jelasnya, berikut ini buku besar perusahaan jasa konstruksi
dan kontraktor setelah dilakukan posting tiap transaksi selama periode
tertentu.

#1: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Kas dan Akun


Aktiva Tetap

Buku Besar Kas dan Aktiva Tetap


Saldo akun kas = Rp 38.265.281

Saldo akun Aktiva tetap kendaraan = Rp 165.000.000

 
#2: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Aktiva Tetap Alat
Kerja dan Akun Hutang

Buku Besar Aktiva Tetap dan Hutang


Saldo akun aktiva tetap alat kerja = Rp 81.750.000

Saldo akun hutang = Rp 32.401.887

 
#3: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Pendapatan Usaha
dan Material Proyek

Buku Besar Pendapatan dan material proyek


Saldo akun pendapatan usaha = Rp 326.988.494

Saldo akun Material Proyek = Rp 44.297.500

 
#4: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Biaya Kantor dan
Biaya BBM

Buku Besar Akun Biaya


Saldo akun biaya kantor = Rp 1.125.900

Saldo akun biaya BBM = Rp 3.550.000

 
#5: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Biaya Tol dan
Biaya Proyek

Buku Besar Akun Biaya


Saldo akun biaya tol = Rp 700.000

Saldo akun biaya proyek = Rp 451.700

 
#6: Buku Besar Perusahaan Konstruksi: Akun Biaya Upah Harian

Buku Besar Akun Biaya


Saldo akun biaya upah tenaga harian = Rp 24.250.000

D: Neraca Saldo Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor


PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor
Neraca Saldo
Per 31 Mei 2020
Neraca Saldo Perusahaan Konstruksi
 
E: Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dan Kontraktor

Setelah kita membuat neraca saldo, selanjutnya kita bisa membuat


laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan.

Sebenarnya kita bisa membuat neraca lajur atau kertas kerja akuntansi
dahulu sebelum membuat laporan keuangan.

Namun dalam contoh ini saya tidak membuat neraca lajur.

Tapi langsung menyusun laporan keuangan setelah proses pembuatan


neraca saldo (ada yang menyebut sebagai neraca percobaan – trial
balance)

Dan berikut ini hasil akhir proses pembuatan laporan keuangan


perusahaan konstruksi dan kontraktor:

 
#1: Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Konstruksi dan
Konstraktor

PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor


Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Mei 2020

Laporan Posisi Keuangan Kontraktor


Dari Laporan Posisi Keuangan perusahaan konstruksi di atas terlihat:

 Nilai aset = Rp 252.613.394


 Nilai Kewajiban=  Rp 32.401.887
 Nilai Ekuitas = Rp 252.613.394
 
#2: Laporan Laba Rugi Perusahaan Konstruksi dan Konstraktor

PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor


Laporan Laba Rugi
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal Per 31 Mei 2020

Laporan Laba Rugi Kontraktor


Dari laporan laba rugi perusahaan konstruksi di atas, kita bisa
mengetahui bahwa laba perusahaan untuk periode yang berakhir tanggal
31 Mei 2020 adalah Rp 252.613.394

#3: Laporan Arus Kas Perusahaan Konstruksi dan  Kontraktor

Cash flow perusahaan konstruksi dan kontraktor dibedakan menjadi 3,


yaitu:
1. Cash flow dari aktivitas operasi, contohnya penerimaan kas
dari pelanggan dan pembayaran biaya-biaya.
2. Cash flow dari kegiatan investasi, misalnya penerimaan kas
dari investasi sekuritas dan pengeluaran kas untuk
pembelian aktiva tetap.
3. Cash flow dari kegiatan pendanaan, misalnya pengeluaran
kas untuk membayar hutang jangka pendek dan jangka
panjang.
Tiga jenis cash flow ini diringkas dan disajikan dalam laporan arus kas.
Dan berikut ini bentuk laporan arus kas (statement of cash flows)
perusahaan konstruksi dan kontraktor:
PT Hebat Banget Konstruksi dan Kontraktor
Laporan Arus Kas
Untuk Periode Yang Berakhir Tanggal Per 31 Mei 2020
Note: Laporan Arus Kas perusahaan konstruksiDari laporan arus kas
perusahaan konstruksi dan kontraktor di atas, terlihat bahwa:
 Cash flow dari aktivitas operasi = Rp 285.015.284
 Cash flow dari aktivitas investasi = Rp (246.750.00)
 Cash flow dari aktivitas financing = Rp 0
 
#5: Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi dan
Kontraktor

Berikut ini contoh catatan atas laporan keuangan kontraktor:

A: Catatan Laporan Laba Rugi:

#1: Penjualan Bersih

Adalah hasil penjualan bersih selama periode ini, terdiri dari:

#2: Beban Pokok Penjualan

Adalah beban pokok penjualan untuk produk yang dijual dalam periode
ini:
Material Proyek
 Beban Proyek
 Beban upah tenaga harian proyek
#3: Beban Umum dan Administrasi

Adalah beban administrasi dan umum perusahaan, yang terdiri dari:

Beban Umum dan Administrasi


 Gaji
 BPJS
 Biaya Kantor
 Biaya BBM
 Biaya Tol
 Biaya Parkir
 Biaya Penyusutan Aktiva tetap
 Biaya Lain-lain
#4: Beban Penjualan

Adalah beban penjualan perusahaan, yang terdiri dari

Iklan dan Promosi


 Ekspedisi dan Pengiriman
 Lain-lain penjualan
#5: Pendapatan Non Operasional

Adalah pendapatan bersih perusahaan sehubungan dengan kegiatan di


luar kegiatan operasionalnya, terdiri dari:

Pendapatan Non Operasiona


 Pendapatan Bunga
#6: Beban Non Operasional

Adalah beban perusahaan sehubungan dengan kegiatan diluar kegiatan


operasionalnya, terdiri dari: Beban Non Operasional
 Beban Adm. Bank
 

B: Catatan Laporan Posisi Keuangan

#1: Kas

Adalah jumlah uang tunai yang ada pada kas badan usaha, yaitu:

 Kas kecil
 Kas site proyek
#2: Bank

Adalah saldo rekening koran badan usaha pada bank, misalnya:

 BCA
 Bank Mandiri
 BNI
Jumlah ini sesuai dengan rekening koran tanggal akhir periode.

#3: Piutang Usaha

Adalah saldo sementara piutang badan usaha sehubungan dengan


kegiatan operasionalnya

(Daftar piutang usaha lihat lampiran)

#4: Persediaan

Adalah nilai persediaan barang yang ada di gudang badan usaha, terdiri
dari:

 Persediaan Bahan Baku


 Persediaan Barang Dagangan
(Daftar persediaan Barang lihat Lampiran)
#5: Biaya Dibayar Dimuka

Adalah saldo biaya-biaya yang dibayar dimuka, misalnya: PPN

#6: Aktiva Tetap

Adalah nilai perolehan untuk aktiva tetap yang digunakan oleh


perusahaan, terdiri dari :

(Daftar Aktiva Tetap lihat Lampiran)

#7: Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Adalah akumulasi penyusutan atas seluruh aktiva tetap per akhir periode

oleh badan usaha, dengan perincian sebagai berikut:

(Daftar Aktiva Tetap lihat Lampiran)

#8: Utang Usaha

Adalah saldo utang badan usaha sehubungan dengan kegiatan


operasionalnya

(Daftar Utang Usaha lihat Lampiran)

#9: Modal Disetor

Adalah besarnya modal yang telah disetor untuk digunakan dalam


aktivitas operasionalnya.

#10: Saldo Laba

Adalah jumlah Laba Rugi mulai badan usaha berdiri sampai dengan
akhir periode yang terdiri dari:

 Saldo Laba Ditahan


 Saldo Laba Tahun Berjalan
 

03: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Konstruksi Tbk

Berikut ini saya sajikan contoh laporan keuangan konstruksi dan


kontraktor, dari salah satu 10 perusahaan kontraktor terbesar di
Indonesia, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.
Saya tidak menyajikan semua laporan keuangan secara lengkap, tapi
hanya beberapa jenis laporan keuangan, antara lain:

A: Laporan Posisi Keuangan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Berikut ini contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi dan


kontraktor, Laporan Posisi Keuangan atau neraca PT Wijaya Karya
(Persero), Tbk periode Maret 2020:
Contoh Laporan Posisi Keuangan Perusahaan Konstruksi dan kontraktor

B: Laporan Laba Rugi PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Berikut ini contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi dan


kontraktor, Laporan Laba Rugi PT Wijaya Karya (Persero), Tbk, periode
Maret 2020
Contoh Laporan Laba Rugi Konstruksi dan Kontraktor

C: Laporan Arus Kas PT Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Berikut ini contoh laporan keuangan perusahaan konstruksi dan


kontraktor, Laporan Arus PT Wijaya Karya (Persero), Tbk, periode
Maret 2020:
Contoh laporan arus kas perusahaan konstruksi dan kontraktor

***

Dan untuk menambah wawasan tentang perusahaan konstruksi dan


kontraktor, saksikan video pendek yang menyajikan 10 perusahaan
kontraktor terbesar di Indonesia.

04: Kesimpulan
Tujuan, fungsi, dan jenis laporan keuangan perusahaan konstruksi dan
kontraktor sama juga dengan jenis perusahaan yang lain.
Tujuan laporan keuangan konstruksi dan kontraktor adalah menyediakan
informasi keuangan bagi manajemen perusahaan dan pihak-pihak yang
terkait.

Informasi-informasi tersebut antara lain tentang neraca keuangan


perusahaan, profit or loss, perubahan ekuitas, dan cash flow.
Informasi-informasi tersebut dibutuhkan untuk mengetahui performance
perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan penting terkait perusahaan.

Dan bagaimana cara membuat laporan keuangan konstruksi dan


kontraktor sudah dijelaskan panjang lebar dari transaksi hingga laporan
keuangan lengkap.

Bila Anda ingin membuat laporan keuangan kontraktor Excel sendiri


tanpa ribet membuat rumus-rumusnya, saran saya, langsung saja
ke: SOP dan Accounting Toolssederhana dan bermanfaat.
Demikian yang dapat saya bagikan tentang laporan keuangan
perusahaan konstruksi dan kontraktor beserta step-by-step cara
membuatnya.

Anda mungkin juga menyukai