Persiapan Umum
c. Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak (Pemilik Kegiatan, Konstraktor dan Tim Supervisi).
Dalam kesempatan ini akan dijelaskan tugas dan kewajiban masing-masing pihak dalam pelaksanaan pekerjaan Paket ini. Untuk tugas dan
kewajiban kontraktor antara lain : melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana (shop drawing), terpenuhinya spesifikasi, kuantitas,
kualitas serta waktu dan administrasi (pembuatan shop drawing,as built drawing, laporan harian standar, laporan mingguan, laporan bulanan,
pembuatan MC dan back up datanya, melakukan test material dan hasil pekerjaan, dll).
2 Quality Assurance
Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dilapangan memenuhi standar mutu dalam spesifikasi maka perlu dibuat suatu Rencana Program
Mutu yang akan dijadikan acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Program mutu kontrak antara lain berisi : Informasi dan Lingkup
Pengadaan, Struktur Organisasi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, Prosedur Koordinasi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, Uraian
Tugas, Jabatan dan tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Inspeksi dan Pengujian,
Daftar Standar Pekerjaan, Prosedur Kerja, Kriteria Penerimaan Inspeksi dan Pengujian, Daftar Simak, Laporan Audit Mutu, Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
3 Membuat Surat Pemberitahuan dan Permakluman kepada semua Instansi yang terkait seperti :
- Kepala Satuan Kerja Sementara atau dalam hal ini Direktur Rumah Sakit Dr. Soedjoo Selong selaku Wakil Pemilik Pekerjaan dan Kepala
Bagian Pelaksana Kegiatan Pekerjaan selaku Direksi Pekerjaan yang akan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari mulai sampai dengan
selesai serta pelaksanaan atau sampai dengan masa pemeliharaan.
- Pemerintah Daerah setempat dalam hal ini pihak-pihak terkait seperti ; Bupati Kepala Daerah Tingkat II, Bapak Camat Wilayah/Daerah yang
kena lokasi pekerjaan.
4 Sosialisasi Pekerjaan
Karena pekerjaan ini akan dilaksanakan pada area Rumah Sakit yang sedang ber-operasional / berfungsi untuk melayani masyarakat, maka sebelum
memulai pekerjaan pengukuran dan pekerjaan fisik lapangan, terlebih dahulu kita akan lakukan sosialisasi mengenai pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Sosialisasi ini dilakukan bersama - sama dengan tim Direksi Pekerjaan intinya adalah menjelaskan mengenai pekerjaan tersebut yang meliputi :
Dari hasil pengukuran tersebut akan dijadikan acuan untuk penggambaran konstruksi sesuai dengan rencana konstruksi yang diinginkan (Shop
Drawing) dan untuk bahan perhitungan volume awal MC-0 sedangkan pengukuran selama proses pekerjaan atau terhadap hasil pekerjaan akan
menjadi dasar perhitungan yang digambarkan dalam backup data untuk CCO (Contrack Change Order) dan MC.
Setiap kami akan melakukan setiap item pekerjaan terlebih dahulu akan membuat Shop Drawing (Gambar Kerja) yang mengacu kepada
Gambar Design yang telah ada dan berdasarkan keadaan dilapangan dari hasil pengukuran dan pemeriksaan yang telah dilakukan
bersama antara Kontraktor dan Pengawas Lapangan. Setelah Shop Drawing selesai kami buat kemudian diajukan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnya kami perbanyak sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan akan kami distribusikan kepada yang
pelaksana dilapangan dan pihak-pihak terkait selain itu juga kami menyimpan satu berkas sebagai arsip. Dan selanjutnya Shop Drawing tersebut
akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Sesuai dengan gambar site plan, kami akan membuat peil pokok/patok utama untuk setiap unit pekerjaan yang mebutuhkan bouwplank.
Pemasangan bouwplank harus kuat dan didahului dengan pengukuran yang mengunakan alat ukur. Pemasangan dan pengukuran bouwpalnk harus
dilaksanakan sekaligus untuk seluruh site agar pengaturan perletakan pekerjaan tidak meleset atau menjaga kemungkinan perubahan-perubahan
atau pergeseran sesuai dengan keadaan.
14 Mobilisasi dan demobilisasi Tenaga Inti Proyek, Alat dan Tenaga Kerja dan Material.
- Mobilisasi Personil disini adalah mempersiapkan dan mendatangkan semua personil yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang dan sesuai kebutuhan lapangan, termasuk pendatangan tenaga kerja terutama
tenaga kerja terampil atau terlatih serta tukang jika tidak ada di wilayah sekitar lokasi pekerjaan. Sedangkan untuk jenis dan jumlah personil
yang perlu didatangkan sesuai dengan Personil inti Untuk Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagai berikut:
Personil Inti :
1 Site Manager
Tugas dan Tanggung Jawab
- Memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik dibidang administrasi, teknik, maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan
- Membuat kegiatan perencanaan lainnya (Review Document, Mutu Kontrak , Spesifikasi Teknis , dan Metode
Pelaksanaan
- Membina hubungan kerja yang baik dengan Pemilik Pekerjaan dan mitra kerja lainnya
- Membuat rencana tindak lanjut/ Corrective Action terhadap penyimpangan yang terjadi
- Bertanggung jawab kepada Direksi atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan
4
- Mewakili Direktur Perusahaan guna menyelesaikan isi kontrak dengan pemilik pekerjaan.
- Mengkoordinir tugas-tugas Engineering, Administrasi keuangan, dan Operasi Lapangan (Quality Plan, Production
Plan, dan Safety Plan
- Menggerakkan sumber daya guna tercapai sasaran proyek dari segi biaya, mutu, waktu, dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
- Melaksanakan atau menyelenggarakan Rapat Mingguan dan atau Rapat Bulanan internal dan eksternal guna
mengevaluasi dan membuat tindak lanjut atas aspek Progres Fisik, Biaya Proyek, Mutu Kerja, K3 di lapangan dan
semangat kerja Tim Proyek
- Mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan Owner sesuai dengan tugas yang diatur dalam pasal-pasal kontrak
2 Quality Control
Tugas dan Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada Site Manager dan Kepala Pelaksana terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan.
- Menerapkan SMK3, dan peraturan yang berlaku terkait pelaksanaan pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
- Mengatur dan mengkoordinir staf yang berada dibawahnya.
- Membuat rencana kerja pengendalian mutu pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana serta
petunjuk DIreksi.
- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
- Membuat laporan mutu pekerjaan
3 Pelaksana Plambing
Tugas dan Tanggung Jawab
- Memimpin pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan plambing dengan memahami gambar rencana,
spesifikasi teknik dan persyaratan lainya.
- Menerapkan SMK3, dan peraturan yang berlaku terkait pekerjaan plambing.
- Menyiapkan dan mengatur penggunaan bahan, peralatan serta perlengkapan pekerjaan plambing
- Menyiapkan dan mengatur tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan plambing (merakit, memasang alat plambing
dan perlengkapannya, memotong dan menyambung berbagai jenis pipa serta memasang pompa)
- Memeriksa kualitas pekerjaan, menguji sistem plambing, desinfeksi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan itu
- Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan
- Membuat laporan berkala tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan dilapangan
- Merawat alat kerja serta menjaga ketertiban, keselamatan dan kesehatan kerja.
- Menyiapkan Gambar Terpasang (as Built Drawing ) untuk pekerjaan plambing.
6 Pelaksana K3
Tugas dan Tanggung Jawab
- Membuat Sasaran K3 yang terdokumentasi,
- Menyusun Sasaran K3 agar saat pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan untuk menunjang Keselamatan Kerja
- Membuat, menerapkan serta memelihara program untuk mencapai sasarannya.
- Membuat RK3K, dg ketentuan:
- Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan serta persyaratan
K3 lainnya yang digunakan.
- Mempersiapkan segala kebutuhan Sarana dan Prasarana P3K di lokasi Pekerjaan
- Bertanggung jawab kepada Site Manager terhadap Program K3 yang dilaksanakan
7 Pelaksana Lapangan
Tugas dan Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada Site Manager terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
5
8 Juru Ukur
Tugas dan Tanggung Jawab
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas yang diberikan.
- Menghitung perkiraan biaya, bahan/material pekerjaan secara rinci
- Melakukan pengukuran untuk pengambilan, pengolahan serta menyajikan data gambar kerja.
- Menyusun metode kerja dan melakukan pengukuran serta pematokan dilapangan sesuai gambar kerja;
- Menyajikan data pengukuran dari hasil pelaksanaan pekerjaan jalan untuk keperluan shop drawing / asbuilt drawing
- Mempersiapkan Back Up Data berdasarkan data ukur di lapangan setiap item pekerjaan
9 Tukang Baja
10 Mandor
11 Tenaga Administrasi
Tenaga Kerja
- Mandor
- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
Perlatan Kerja
- Dump Truck 3,5 Ton 5.00 Unit
- Pick Up 1.00 Unit
- Lift Kerja 1.00 Unit
- Scafolding 400.00 Unit
- Generator Set 18 KvA 1.00 Unit
- Jack Hammer 1.00 Unit
- Pompa Air 3" 1.00 Unit
- Concrete Mixer 0.3 - 0.6 m3 4.00 Unit
- Concrete Vibrator 5,5 Hp 2.00 Unit
- Mesin Las 1.00 Unit
- Theodolith / TS 1.00 Unit
Semua alat dan atau peralatn tersebut diatas akan kami sediakan atau kami datangkan sesuai dengan Jenis, Jumlah dan Spesifikasi Teknis
yang tertuang dalam Dokumen Lelang ataupun Gambar. Sebelum bahan-bahan tersebut kami datangkan terlebih dahulu kami akan
mengajukan contohnya kepada Direksi. Semua jenis alat dan atau peralatan tersebut sudah termasuk ; Operator, Pembantu Operator, Sopir,
Pembantu Sopir, Operator Alat Ringan, Penjaga Kemanan Alat, BBM Industri (Non Subsidi), Oli dan kelengkapan alat yang diperlukan selama
penggunaannya. Dengan demikian pekerjaan dapat kami laksanakan selesai dengan baik dan tepat waktu ; Pekerjaan Selesai Tepat Waktu,
Tepat Mutu dan Tepat Biaya .
De - Mobilisasi
De - Mobilisasi yang dimaksud disini adalah ; menyiapkan dan mengangkut kembali tenaga atau alat/peralatn yang telah selesai digunakan.
Kesemuanya yang tersebut akan kami tarik dari lokasi pekerjaan setelah pekerjaan dianggap selesai dan juga setelah diijinkan oleh Direksi.
Akan tetapi jika Direksi belum mengijinkan untuk dilakukan De - Mobilisasi maka kami akan tetap menempatkan, menjaga dan memelihara
sampai Direksi betul - betul mengijinkan.
Bahan / Material
Adapun uraian jenis bahan yang diperlukan sesuai dengan Dokumen Lelang dapat kami bagi menjadi 2 (dua) bagian utama yaitu :
I Bahan Pabrikasi yang digunakan sesuai dengan Dokumen Lelang berupa ;
√ Portland Cement (PC)
√ Besi Beton
√ Kawat Beton
√ Kusen UPVC
√ Bahan-bahan pabrikasi lainnya yang dianggap perlu.
Semua jenis bahan-bahan tersebut diatas akan kami sediakan atau kami datangkan sesuai dengan Jenis, Jumlah
dan Spesifikasi Teknis yang tertuang dalam Dokumen Lelang ataupun Gambar. Sebelum bahan-bahan tersebut kami
datangkan terlebih dahulu kami akan mengajukan contohnya kepada Direksi untuk dilakukan pengecekan, apakah
material tersebut dapat diterima dan sesuai dengan Spesifikasi Teknis. Dengan demikian saat kami mendatangkan
bahan-bahan tersebut sudah tidak ada keragu-raguan lagi sehingga pekerjaan dapat kami laksanakan selesai dengan
baik dan tepat waktu ; Pekerjaan Dielesai Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya.
II Bahan Alam yang digunakan sesuai dengan Dokumen Lelang berupa ;
√ Batu Pecah / Kerikil
√ Pasir Pasang / Pasir Beton
√ Batu Bata
√ Bahan alam lainnya yang dianggap perlu
Semua jenis bahan-bahan tersebut diatas akan kami sediakan atau kami datangkan sesuai dengan Jenis, Jumlah
dan Spesifikasi Teknis yang tertuang dalam Dokumen Lelang ataupun Gambar. Sebelum bahan-bahan tersebut kami
datangkan terlebih dahulu kami akan mengajukan contohnya kepada Direksi untuk selanjutnya dilakukan uji sampel di
tempat pengujian lain yang disetujui oleh Direksi apakah material tersebut dapat diterima dan sesuai dengan
Spesifikasi Teknis. Dengan demikian saat kami mendatangkan bahan-bahan tersebut diatas sudah tidak ada keragu-
raguan lagi, dengan demikian pekerjaan tersebut dapat kami laksanakan selesai dengan baik dan selesai tepat waktu
; Pekerjaan selesai Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya.
6
Pada tahap ini kami akan mencoba untuk menguraikan rencana penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan Secara
Teknis sehingga nantinya pekerjaan dapat kami selesaikan sesuai dengan Spesifikasi dan Teknik yang telah ditentukan atau sesuai dengan
Dokumen Lelang. Untuk uraian rencana pekerjaan teknis ini akan kami uraikan masing-masing sesuai dengan item utama pekerjaan sesuai dengan
Dokumen Lelang yaitu sebagai berikut :
2 PEMBERSIHAN LOKASI
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu peringatan di lokasi pekerjaan karena pekerjaan ini akan dilaksanakan di area yang ramai penduduk.
- Kami akan membersihkan site dan mengadakan improvement sebelum pelaksanaan proyek, dan membuang semua sisa material selama dan
setelah pekerjaan.
- Mengatur operasi pembersihan site untuk menjamin sedikit mungkin bersentuhan dengan kepentingan jalan umum, dan fasilitas yang
digunakan lainnya tanpa ijin dari pihak yang berwenang.
- Tentukan letak dan batas-batas daerah Pembersihan sesuai kebutuhan/gambar kerja. Setelah Lokasi pekerjaan bersih dari puing-puing dan
sampah-sampah lain maka selanjutnya kami akan melaksanakan pekerjaan pengukuran sesuai dengan gambar.
- Pekerjaan beton dapat dilakukan setelah lokasi pekerjaan sudah bersih dari kotoran.
- Pekerjaan Beton ini dilaksanakan pada struktur bangunan lantai 2 antara lain :
1 Beton Bertulang Kolom ( Sesuai gambar dan petunjuk direksi)
2 Beton Bertulang Balok ( Sesuai gambar dan petunjuk direksi)
3 Beton Bertulang Plat Lantai ( Sesuai gambar dan petunjuk direksi)
- Pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Direksi. Pekerjaan beton dihitung dalam satuan meter
kubik beton terpasang sesuai dengan gambar dan mutunya, sedangkan besi atau baja tulangan dihitung dalam satuan kilogram. Pekerjaan
beton harus dilakukan dengan kehadiran pengawas Direksi.
- Kami akan mengajukan laporan lengkap kepada Direksi untuk persetujuan yang berisi penjelasan secara detail tentang alat untuk memproduksi
bahan beton seperti pasir, gravel, dan bahan lain seperti semen alat untuk memproduksi beton seperti molen, winget, screening plant, alat
angkut, cara penanganan, memproses, mengangkut, menuang, menangani pasca pengecoran, pengendalian mutu , penyediaan air dan
kalibrasi peralatan. Sedangkan untuk bahan-bahan yang akan kami gunakan harus memenuhi Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan yaitu ;
1 Portland Cement (PC)
Semen yang dipakai dalam pekerjaan harus semen portland dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar
Nasional Indonesia NI-8 dan NI-2 (PBI-71) atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Sertifikat tes oleh pabrik
harus disertakan pada tiap pesanan atau lainnya yang diperintahkan oleh Direksi. Type semen lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi. Kami akan meyediakan contoh semen yang berada digudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan
kepada Direksi untuk dites. Kami juga akan menyediakan gudang penyimpanan semen yang memadai, dapat melindungi semen dari hujan dan
penyerapan air oleh semen. Jika semen dalam zak, maka zak berisi semen harus diletakkan minimal 30cm diatas lantai gudang.
2 Agregat
Material yang digunakan untuk memproduksi agregat baik berupa agregat halus berupa pasir atau agregat kasar berupa kerikil dari sungai atau
dari tempa lain yang disetujui Direksi. Kami akan melakukan serangkaian pengujian dahulu dan laporan semua hasil mengujian diserahkan
kepada Direksi sebelum material dari tempat lain yang disetujui digunakan untuk memproduksi agregat. Disamping itu juga kami akan
melakukan serangkaian pengujian dahulu dan laporan semua hasil pengujian diserahkan kepada Direksi.
3 Agregat Halus / Pasir Pasang / Pasir Cor
Agregat halus (pasir) didefinisikan sebagai agregat dengan ukuran butir maksimal adalah 5 mm. Syarat agregat halus harus keras, padat, tahan
lama, bukan pecahan batu lapuk, bebas dari debu, lanau, lempung, material organik dan material asing lainnya.
7
URAIAN PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan pekerjaan Pekerjaan Beton Bertulang Lantai 2 ini kami akan melaksanakan dengan urutan atau langkah kerja sebagai berikut :
1 Mengajukan Ijin Kerja dan menyiapkan Tenaga Kerja dan Peralatan atau Alat Kerja yang akan digunakan
2 Menyiapkan tenaga kerja, bahan dan perlatan yang diperlukan
1 Pembesian/Tulangan Beton
1.1 Bahan material dan ukuran batang semua baja tulangan yang baru dengan mutu baja sesuai SNI mutu beton dan disetujui oleh Direksi. Dia
meter tulangan baja beton sesuai dengan gambar, bila kemudian karena keadaan lapangan diadakan penggantian/penyesuai dia meter terlebih
dahulu disetujui Direksi.
1.2 Baja tulangan beton sebelum dipasang dibersihkan terlebih dahulu dari serpi-serpi, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak
atau mengurangi daya rekatnya.
1.3 Baja tungan beton dibengkokan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar konstruksi yang diberikan
pada kontraktor, baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak bahannya.
1.4 Baja tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang dibengkokkan dalam keadaan dingin,
pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pekerjaannya di setujui oleh direksi.
1.5. Sekelompok Tukang Besi dibantu Pekerja menyiapkan, membuat, merakit dan memasang pembesian sesuai dengan gambar.
1.6. Rakit pembesian untuk pembesian untuk Kolom, Balok dan Plat Lantai sesuai ukuran dan dimensi besi pada gambar kerja.
1.7. Tempatkan pembesian yang telah dirakit pada posisinya masing - masing sesuai tahapan pekerjaan
1.8. Sistem pemasangan, pengunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada.
2 Cetakan Begisting
2.1. Pekerjaan Cetakan begisting yang dipakai dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus, untuk itu
dipergunakan papan klas II dengan ketebalan tidak kurang dari 2,5 cm.
2.2. Sebelum beton dituang terlebih ahulu konstruksi cetakan beton diperiksa untuk memastikan kebenaran peletakannya, kokoh, rapat serta bersih
dari segala kotoran, permukaan cetakan diberi minyak (from oil) untuk mencegah melekatnya beton pada cetakannya.
2.3. Permukaan cetakan dibasahi sehingga tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituangkan. Cetakan beton dapat dibongkar dengan
persetujuan Direksi.
2.4. Sekelompok Tukang Kayu dibantu Pekerja menyiapkan, membuat dan memasang perancah dan bekisting sesuai dengan gambar.
2.5. Pasang papan bekisting untuk pengecoran sesuai tahapan pada masing bagian pekerjaan dan sesuai dimensi pada gambar kerja untuk masing
- masing bagian pekerjaan.
3 Pengecoran Beton
- Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland, pasir dan Batu Pecah dengan mutu beton sesuai petunujuk direksi, dengan cara
mekanis menggunakan molen atau dengan ready mix dengan ketentuan sebagai berikut :
3.1 Campuran Adukan Beton Dengan menggunakan Ready Mix
Pada Pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton ini kami menggunakan beton siap pakai (ready mix concrete) sesuai dengan petunjuk Direksi
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pada prinsipnya semua persyaratan untuk beton yang dibuat di lapangan berlaku juga untuk beton ready-mix, baik persyaratan material
semen, agregat, air, maupun admixture, testingbeton, slump , dsb.
b. Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton Ready Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya,
kontinuitas penyediannnya, dan mempunyai/mengambil material-material dari tempat tertentu yang bermutu baik.
8
c. Konsultan Supervisi akan menolak setiap beton ready-mix yang sudah mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran.
Usaha untukmenghaluskan/menghancurkan beton Ready Mix yang sudah menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
d. Penambahan air dan material lainnya kedalam beton ready mix yang sudah berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan
merusak komposisi yang ada dan menurunkan mutu beton yang direncanakan.
e. Kami akan meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton Ready mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu, dan kontinuitas
pengadaan dan jumlah/volume beton yang digunakan.
g. Beton Ready mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu sejak dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di
plant/pabrik sampai selesainya beton ready mixtersebut dituangkan di cor, tidak dapat digunakan atau dengan perkataan lain akan
ditolak,segala akibat biaya yang ditimbulkannya menjadi beban dan resiko kami sebagai Penyedia Jasa Konstruksi.
h. Volume penggunaan ready mix concrete harus disetujui oleh Konsultan Supervisi dengan senantiasa berpedoman pada ketentuan teknis
yang diberlakukan bagi pekerjaan beton.
i. Apabila di dalam ready mix concrete tersebut diberikan zat tambah (additive) maka selain harusmengikuti ketentuan di dalam Spesifikasi
Bahan Tambahan untuk Beton SK SNI S-18-1990-03, pabrik pembuatnya harus menyertakan sertifikat/surat keterangan yang menyatakan jenis
dan konsentrasi bahan tambah tersebut per m3 adukan beton. Selain itu, di dalam hal penggunaan bahan tambah ini, harus disebutkan pula di
dalam sertifikat tersebut batas waktu toleransi beton.
j. Pada saat pengecoran lapisan-lapisan beton ini, secara bersamaan juga di laksanakan pemadatan.
k. Sebelum pengecoran di lakukan, semua penulangan, pembesian yang telah terpasang harus dimintakan persetujuan direksi/pengawas.
3.2 Campuran Adukan Beton Dengan menggunakan Concrete Mixer
- Semua penulangan dimatikan pada kedudukan dan di periksa terlebih dahulu oleh direksi/pengawas lapangan sebelum pengecoran dilakukan.
- Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland, pasir dan Batu Pecah dengan mutu beton sesuai petunujuk direksi, dengan cara
mekanis menggunakan molen dengan ketentuan sebagai berikut :
- Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang sudah
memperhitungkan berat volume pasir dan Batu Pecah, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak semen.
atau sesuai petunjuk Direksi.
- Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan setelah air
ditambahkan diputar paling tidak selama 2 menit sampai adukan semen mencapai suatu warna seragam dan
konsistensi dengan waktu putar
- Setelah mortar siap mak dilanjutkan dengan pengecoran. Saat pengecoran berlangsung maka dilakukan pemedatan beton dengan cara
menggetarkan beton dengan menggunakan concrete vibrator.
- Setelah pengecoran selesai maka kami akan menjaga dan memelihara beton tersebut dengan cara membasahinya sampai dengan umur beton
memadai, sampai dengan beton tersebut dianggap sudah mampu untuk menerima beban.
- Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran tidak tercampur dengan tanah/kotoran lain
- Pengecoran dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga campuran padat tidak berongga.
- Direksi teknik/pengawas lapangan harus menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum pengecoran di lakukan agar pemeriksa dan
persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
- Beton yang tidak dapat dipakai yang sudah mengeras, kotoran-kotoran dan benda-bendan yang tidak berguna harus dikeluarkan dalam
bagesting.
- Pada saat pengecoran lapisan-lapisan beton ini, secara bersamaan juga di laksanakan pemadatan.
- Sebelum pengecoran di lakukan, semua penulangan, pembesian yang telah terpasang harus dimintakan persetujuan direksi/pengawas.
3.3 Pengecoran beton bertulang dilakukan pada kolom, balok dan plat lantai sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi. Pada saat pengecoran
lapisan-lapisan beton ini, secara bersamaan juga di laksanakan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. Sebelum pengecoran di
lakukan, semua penulangan, pembesian dan begisting yang telah terpasang harus dimintakan persetujuan direksi/pengawas.
3.4 Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
- Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan
mechanical wire brush dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus dihaluskan dengan
menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja yang dilas.
Pengelasan pada pertemuan elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik preheating.
- Untuk memudahkan pengangkatan konstruksi baja dilapangan, maka disyaratkan agar dilakukan percobaan pengangkatan di bengkel
(workshop
assembly), sehingga dapat diketahui dengan jelas mengenai ketepatan / keakuratan elemen-elemen konstruksi baja yang terpasang berikut
- Percobaan tersebut penting untuk dilaksanakan, agar dapat diketahui dengan pasti ketepatan ukuran dan juga kekuatan konstruksi baja
tersebut, serta dapat dilakukan penyempurnaan sebelum baja tersebut dipasang pada tempatnya.
- Sebelum pelaksanaan Erection dimulai, kami harus mengajukan secara tertulis permohonan untuk hal ini. Metode dan schedule pengangkatan
tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan, antara lain :
1. Rencana pengiriman dari workshop / bengkel
2. Lokasi penyimpanan baja yang hendak dipasang
3. Alat-alat bantu yang dipergunakan berikut perlengkapannya
4. Urut-urutan pengangkatan
5. Langkah pengamanan selama pengangkatan berlangsung
6. Pengaku sementara untuk pengaman konstruksi selama pengangkatan berlangsung
7. Sechedule pengangkatan elemen-elemen baja
8. Dan lain-lain perlengkapan yang diperlukan.
- Sebelum pengangkatan dimulai, kami harus memeriksa kembali dudukan/posisi angkur-angkur baja untuk memastikan bahwa semuanya dalam
kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, demikian juga dengan jarak dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
- Dalam pemasangan angkur-angkur untuk rangka baja dimana jarak-jarak/kedudukan angkur-angkur harus tetap akurat untuk mencegah
ketidak cocokan dalam erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran angkur-angkur tersebut tidak bergeser, miasalnya dengan
mengelas pada tulangan kolom/balok atap.
- Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak sesuai dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran
spesifikasi bahan penutup atap).
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan dengan
dilampiri Gambar Kerja
Pembesian/Tulangan Beton
1.1 Bahan material dan ukuran batang semua baja tulangan yang baru dengan mutu baja U24 sesuai SNI mutu beton
dan disetujui oleh Direksi. Dia meter tulangan baja beton sesuai dengan gambar, bila kemudian karena keadaan
lapangan diadakan penggantian/penyesuai dia meter terlebih dahulu disetujui Direksi.
1.2 Baja tulangan beton sebelum dipasang dibersihkan terlebih dahulu dari serpi-serpi, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak atau mengurangi daya rekatnya.
1.3 Baja tungan beton dibengkokan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar konstruksi yang diberikan pada kontraktor, baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan
kembali dengan cara merusak bahannya.
1.4 Baja tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara-
cara pekerjaannya di setujui oleh direksi.
1.5. Sekelompok Tukang Besi dibantu Pekerja menyiapkan, membuat, merakit dan memasang pembesian sesuai dengan gambar.
1.6. Sistem pemasangan, pengunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
1.7. Rakit pembesian untuk pembesian untuk balok latai, kolom praktis, ring balok sesuai ukuran dan dimensi besi pada gambar kerja.
1.8. Tempatkan pembesian yang telah dirakit pada posisinya masing - masing sesuai tahapan pekerjaan
Cetakan Begisting
1.1. Pekerjaan Cetakan yang dipake dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan beton yang rata dan
halus, untuk itu dipergunakan papan klas II dengan ketebalan tidak kurang dari 2,5 cm.
1.2. Sebelum beton dituang terlebih ahulu konstruksi cetakan beton diperiksa untuk memastikan kebenaran
peletakannya, kokoh, rapat serta bersih dari segala kotoran, permukaan cetakan diberi minyak (from oil) untuk
mencegah melekatnya beton pada cetakannya.
1.3. Permukaan cetakan dibasahi sehingga tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituangkan. Cetakan beton
dapat dibongkar dengan persetujuan Direksi.
1.4. Sekelompok Tukang Kayu dibantu Pekerja menyiapkan, membuat dan memasang perancah dan bekisting sesuai dengan gambar.
1.5. Pasang papan bekisting untuk pengecoran sesuai tahapan pada masing bagian pekerjaan dan sesuai dimensi pada gambar kerja untuk masing
- masing bagian pekerjaan.
Pengecoran Beton
1 Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland, pasir dan Batu Pecah dengan mutu beton sesuai petunujuk direksi, dengan cara
mekanis menggunakan molen dengan ketentuan sebagai berikut :
- Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang sudah
memperhitungkan berat volume pasir dan Batu Pecah, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak semen.
atau sesuai petunjuk Direksi.
- Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan setelah air
ditambahkan diputar paling tidak selama 2 menit sampai adukan semen mencapai suatu warna seragam dan
konsistensi dengan waktu putar
2 Setelah mortar siap mak dilanjutkan dengan pengecoran. Saat pengecoran berlangsung maka dilakukan pemedatan beton dengan cara
menggetarkan beton dengan menggunakan concrete vibrator.
3 Setelah pengecoran selesai maka kami akan menjaga dan memelihara beton tersebut dengan cara membasahinya sampai dengan umur beton
memadai, sampai dengan beton tersebut dianggap sudah mampu untuk menerima beban.
4 Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran tidak tercampur dengan tanah/kotoran lain
5 Pengecoran dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga campuran padat tidak berongga.
6 Untuk pengecoran slof, dilakukan setelah pondasi lantai kerja selesai dilaksanakan
7 Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
11 PEKERJAAN PLESTERAN
- Plesteran 1 PC : 6 PS
- Plesteran 1 PC : 3 PS
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan plesteran.
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Buat Profil (benangan) plesteran dengan ketebalan 2 cm sesuai dimensi dalam Gambar Rencana
- Buat Profil (benangan) dibuat sedemikian rupa agar posisi benangan tegak lurus secara vertikal.
- Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir yang telah disaring dengan perbandingan 1 : 3 untuk plesteran dinding
trasram dan 1:6 untuk plesteran dinding.
- Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit
- Plesteran dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada dengan permukaan yang rata
secara horizontal dan tegak lurus secara vertikal
- Sebelum plesteran dikerjakan, permukaan dinding harus basah dan bersih.
- Buat acuan atau tulangan dari mortar secara vertikal pada dinding pasangan dengan ketebalan 2 cm dengan jarak ± 2m
- Tempel / lempar campuran mortar diantara 2 tulangan yang telah dibuat dengan ketebalan lebih dari 2 cm
- Ratakan campuran yang telah ditempel tadi menggunakan lantaran/kayu yang diserut lurus dengan cara menumpu pada tulangan yang telah
dibuat.
- Bila belum rata dan rapi, tempel lagi campuran mortar kemudian diratakan lagi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
11
12 Acian
13 Sponengan
- Dilaksanakan setelah/beriringan dengan Pekerjaan Plesteran.
- Dilaksanakan menggunakan acian saos semen
- Untuk hasil maksimal, acian saos semen dilaksanakan pada hari yang sama dengan pek plesteran dikerjakan.
- Dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga seluruh permukaan dinding/tembok menjadi rata dan rapi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
15 PEKERJAAN PLAFOND
- Rangka besi hollow 1 x 40.40.0,4 mm modul 60 x 60 cm plafond
- langit-langit gypsum board uk. (120 x 240) cm, tebal 9 mm
- Rangka besi hollow 1 x 40.40.0,4 mm modul 60 x 60 cm plafond
- langit-langit kalsiboard tbl. 6 mm
Pasangan list plafond gipsum
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan pemasangan plafond.
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Gantungan plafond mengunakan Rangka besi hollow 1 x 40.40.0,4 mm modul 60 x 60 cm sebagai tulangan induk dan 30x40 sebagai tulangan
bagi, sedangkan di bagian tembok harus dipasangkan colp engel. Penutup pelapond Mengunakan langit-langit gypsum board uk. (120 x 240)
cm, tebal 9 mm untuk bagian dalam gedung dan menggunakan langit-langit kalsiboard tebal 6 mm untuk bagian luar gedung.
- Sebelum pemasangan rangka plapond harus dilakukan pengukuran elevasi sehingga diperoleh tulangan plapond yang rata, col engel
dipasangan pada tembok dengan mengunakan skrouw sedangkan tulangan pelapond dipasang dengan pola 60x60. Dan diberikan pengantung.
- Setelah langit-langit gypsum board uk. (120 x 240) cm, tebal 9 mm dan langit-langit plafond kalsiboard tbl. 6 mm terpasang dipinggir plafond
dipasangn list plafond gypsum.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
16 Pekerjaan Kusen UPVC, Daun Pintu, Daun Jendela, lengkap dengan asesories,
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan panel UPVC, seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk direksi.
- Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan kusen, pintu dan jendela, pekerjaan kaca dan cermin.
- Terbuat dari bahan UPVC (unplasticised polyvinyl chloride), dari produk dalam negeri warna putih atau dengan kualitas sama yang memenuhi
standar ISO dan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) yang dikeluarkan oleh Kementerian terkait. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui oleh DIreksi.
- Kusen daun dan panel UPVC eksterior memiliki ketahanan terhadap air / kebocoran air, tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke dalam
interior bangunan sampai tekanan 137 Pa (positip) dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 lt/m2 min.
12
- Sebelum memulai pelaksanaan kami akan meneliti gambar- gambar dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding.
Kami diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan profil UPVC yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Direksi pekerjaan.
- Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Pemotongan profil UPVC hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya.
Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
- Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm.
- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen UPVC harus ditutup oleh
karet list.
- Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen UPVC akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan
metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari timbulnya korosi.
- Toleransi pemasangan kusen UPVC disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
- Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika
perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan double door. Sekeliling
- tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.
- Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak
jangkauan tangan. Profil UPVC yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk memperoleh persetujuan Direksi
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Pemasasangan Kaca
- Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki pengalaman dalam bahan dan sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat dan
perlengkapan yang direkomendasikan oleh pabrik kaca.
- Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok dengan setiap bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang disyaratkan.
- Berilah primer pada permukaan bingkai untuk menerima panel kaca sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer yang
direkomendasikan.
- Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperempat dari sill. Gunakanlah block dengan ukuran yang memadai untuk menyangga kaca
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
- Berilah ruang/spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali terdapat gasket dan tape yang kontinyu, dengan minimum 2 (dua) perenggang /
pembatas pada setiap sisi dari kaca
- Berikan sealant dengan ketebalan yang sama dengan kaca atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Berikan jumlah yang dibutuhkan untuk
jepitan minimum 9 mm pada kaca pada ke 4 sisi-sisinya.
- Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar yang menandakan kurang sempurnanya pemasangan seal
disekeliling kaca.
- Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan dan
udara luar
- Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan, untuk memudahkan penggantian.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
- Pada umumnya pemasangan dinding partisti akan berhentl pada batas tertentu yang berupa dinding, dengan cara pemasangan sebagai berikut :
a) Tentukan modul dan tinggi partisi;
b) Waterpaskan ketegakan partisi tersebut pada pasangan dinding;
c) Pasang rangka dinding sesuai dengan yang dibutuhkan.
d) Tentukan arah tulangan pokok dan pasang tulangan pokok sesuai grid rangka dengan besi hollow.
e) Selanjutnya pasang tulangan pembagi, yang terbuat dari besi hollow dengan jarak sesual grid pada gambar rencana;
f) Rangka partisi yang sudah slap ditutup dengan Kalsi Board uk. (120 x 240) cm, tebal 6 mm sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi
g) Kalsi Board uk. (120 x 240) cm, tebal 6 mm yang sudah terpasang di compon supaya mendapatkan permukaan yang rata
h) Dinding partisi Kalsi Board uk. (120 x 240) cm, tebal 6 mm yang sudah rata dan kokoh, di cat. wama yang disetujui oleh direksi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan
21 PEKERJAAN CAT-CATAN
- Cat tembok Interior
- Cat Tembok Eksterior
- Pekerjaan Waterproofing Plat Atap
- Cat Dinding Partisi
- Cat Dinding Plafond
- Waterproofing ( Area Lavatory )
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
14
- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat emulsi kwalitas menengah eks. ICI atau yang setara (mutu menengah), sesuai
dengan gambar rencana dan petunjuk Direksi. Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding dalam gedung.
- Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah kering.
- Sebelum pengecatan pada dinding, kolom dan balok di selasar luar gedung serta plafond plat beton, terlebih dahulu bidang-bidang tersebut
dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
- Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamur dengan bahan plamur campuran antara 1 lem plamur: 2 semen putih: 3
mill.
- Setelah plamur benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok plamur hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-benar
rata.
- Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga pekat dan rata.
- Pekerjaan kayu dicat menggunakan cat kayu atau vernis berkualitas.
- Untuk pengecatan waterproff digunakan di plat atap beton melapisi seluruh area plat atap agar tidak bocor saat hujan. Pengecatan ini
mengguakan aqua proff sesuai dengan petunjuk direksi.
- Dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga seluruh permukaan yang dicat baik itu dinding/tembok, pintu kayu, plat atap
menjadi rata dan rapi
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Uraian Pelaksanaan
PEKERJAAN MDP, SDP & PANEL DAYA LAINNYA dan PEKERJAAN PENERANGAN
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan eletrikal
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Seluruh pekerjaan instalasi Listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh pemborong instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi
yang baik dan mempunyai PEKERJA-PEKERJA yang cakap dan berpengalaman DALAM bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar
sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tinggi yang masih berlaku untuk tahun terakhir berjalan.
- Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia ( PUIL 200- SN1 04-225-2000) / Peraturan
PLN” edisi yang terakhir sebagai petunjuk dan juga pertauran yang berlakui pada daerah setempat dan standard-standard /kode-kode lainnya
yang diakui (VDE, DIN, IEC)
- Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memnuhi persyaratan PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat
secara dipilih (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote
control. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
- Untuk instalasi dari panel cubicle ke panel LVMDP adalah NYY
- Untuk instalasi penerangan adalah NYM
- Untuk penerangan taman dengan menggunakan kabel NYY dan NYFGby.
- Semua kabel harus berada didalam conduit PVC, yang disesuaikan dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack harus di klem dan
pemborong/Kontraktor harus memberikan shop drawing lebih dahulu sebelum pemasangan.
- Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 5A-10A 250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan
lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm
diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh Direksi Lapangan. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan
ring yang standart dan dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.
- Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau tergantung dari pada
macam /type panel. Maka bila dibutuhkan alas /pondasi /penumpu /penggantung maka kontraktor harus menyediakannya dan memasangnya
sekalipun tidak tertera pada gambar referensi proyek yang harus dilampirkan dalam tender.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
16
G PEKERJAAN PENYELESAIAN
Untuk pekerjaan penyelesaian meliputi :
1. Memperbaiki kerusakan-kerusakan pada bangunan akibat dari pekerjaan yang menjadi satu bagian yang utuh.
2. Pembersihan lokasi dari sisa-sisa bahan kerja, bekas-bekas bongkaran bekisting dan lain-lain.
3. Pemasangan kembali Rofftank dan Mesin AC AHU ke Lantai Atap yang sudah kita pindahkan.
4. Pembuatan laporan harian, mingguan dan bulanan pada setiap akhir pekerjaan sesuai dengan waktu pembuatan laporan tersebut gunanya
untuk bahan laporan fisik dan keuangan proyek dan juga untuk memantau kegiatan yang telah dilaksanakan.
5. Pengambilan foto dokumentasi 100%
6. Pembuatan Asbuilt Drawing
7. PHO
H PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Pekerjaan Pemeliharaan meliputi pekerjaan perawatan, perbaikan ringan dan pekerjaan yang dilaksanakan secara teratur terhadap Bangunan,
sehingga semua bagian terpelihara secara baik dan dalam kondisi siap pakai. Secara umum pekerjaan pemeliharaan ini dikerjaan dalam jangka
waktu sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja.
I PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan ini kami buat sebagai salah satu persyaratan dalam penawaran pekerjaan ini dan tentunya dapat menjadi
panduan dalam rangka melaksanakan pekerjaan ini jika kami ditunjuk sebagai pemenang dan pelaksana pekerjaan ini. Namun tentunya kami
menyadari bahwa dalam penyampaian Metode pelaksanaan ini masih banyak kekurangannya sehinga kami masih membutuhkan
bimbingan dari Direksi atau Pengawas Lapangan demi sempurnanya metode pelaksanaan ini agar kami dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik dan tepat waktu.
H. SALMAN, SH
Komisaris