Anda di halaman 1dari 17

1

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I. IDENTITAS PROYEK

1 PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) LANTAI 2


2 LOKASI :JL. PROF. M. YAMIN, SH NO. 55 SELONG
3 TAHUN ANGGARAN : 2018

I.2 DATA UMUM LOKASI PEKERJAAN


Ditinjau dari segi Administratif pekerjaan ; PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) LANTAI 2 berlokasi di RSUD Dr.
Soedjono Selong , di jalan Prof M. Yamin No. 55 Selong, Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat .

I.3 PERIODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sudah ditetapkan waktu pelaksanaannya sesuai dengan yang tertuang dalam dokumen lelang
yaitu selama 160 (Seratus Enam Puluh ) hari kalender

II. RENCANA URAIAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pada tahap ini kami akan mencoba untuk menguraikan rencana pelaksanaan secara sistimatis yang mana kami akan mencoba untuk dapat
menguraikan setiap langkah rencana pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat kami laksanakan selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat
biaya. Untuk tahap ini kami akan menguraikan menjadi beberapa bagian utama (tahap-tahapan utama) yang nantinya akan menjadi acuan
pelaksanaan pekerjaan. Adapun tahap-tahapan tersebut yaitu :
II.1. URAIAN LINGKUP PEKERJAAN DAN JENIS PEKERJAAN
II.2. PEKERJAAN PERSIAPAN
II.3. URAIAN PEKERJAAN NON TEKNIS
II.4. URAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA
II.5. SPESIFIKASI TEKNIS (Sesuai Dengan Dokumen Lelang)
II.6. PENUTUP - FINISHING

II.1. URAIAN LINGKUP PEKERJAAN DAN JENIS PEKERJAAN


URAIAN LINGKUP PEKERJAAN
Sesuai dengan dokumen lelang yang sudah kami unduh, secara garis besar lingkup kerjaan yang akan dilaksanakan meliputi :
1 Pekerjaan Persiapan (Prepatory Works)
2 Pekerjaan Struktur
3 Pekerjaan Arsitektur
4 Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
5 Pekerjaan Lain-Lain (Sesuai dengan Dokumen Lelang)

URAIAN JENIS PEKERJAAN


I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN BETON BERTULANG
III PEKERJAAN RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP
IV PEKERJAAN DINDING, KUSEN PINTU DAN JENDELA
V PEKERJAAN PLAFOND
VI PEKERJAAN FINISHING LANTAI DAN DINDING
VII PEKERJAAN CAT-CATAN
VIII PEKERJAAN WALL PROTECTOR & RALLING TANGGA
IX PEKERJAAN SANITAIR
IX PEKERJAAN FAÇADE
X PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL & PLUMBING
A PEKERJAAN MDP, SDP & PANEL DAYA LAINNYA
B PEKERJAAN PENERANGAN
C PEKERJAAN TATA UDARA
D PEKERJAAN GAS MEDIS
E PEKERJAAN TATA SUARA
F PEKERJAAN INSTALASI TELEPON
G PEKERJAAN MATV
H PEKERJAAN CCTV
I PEKERJAAN FIRE ALARM & FIRE EXTINGUSHER
J PEKERJAAN LIFT
J PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
K PEKERJAAN PLUMBING

II.2. PEKERJAAN PERSIAPAN


Sesuai ketentuan dalam Dokumen Lelang ditetapkan waktu pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan adalah selama 160 (Seratus
Enam Puluh ) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan oleh pengguna jasa. Setelah kami menerima SPMK maka
kami akan segera melakukan persiapan pekerjaan sehingga pada saat pelaksanaan pekerjaan utama dilaksanakan semua dalam
keadaan siap dan tidak ada hambatan-hambatan. Dengan demikian pekerjaan dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, tepat
mutu dan tepat biaya dengan cara yang efektif dan efesien. Adapun persiapan-persiapan yang akan kami laksanakan adalah sebagai
berikut:
2

Persiapan Umum

1 Pre-Construction Meeting (PCM)


- Sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi kami akan mengajukan Rencana Mutu Kontrak yang berisikan Rencana Kerja (Work Plan) dan
Jaminan Mutu (Quality Assurance) dan segera mengadakan rapat Pre Construction Metting (PCM) untuk menjelaskan metode pelaksanaan
dilapangan dan jadwal umum pelaksanaan serta jadwal lainnya untuk keseluruhan pekerjaan termasuk pekerjaan sementara yang harus
dilaksanakan didalam kontrak kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas (Direksi Teknis) untuk mendapat persetujuan. Jadwal Umum
Pelaksanaan harus disesuaikan dengan tanggal di kalender, didukung data evaluasi untuk setiap kegiatan, waktu yang dibutuhkan, tanggal
mulai paling awal, tanggal penyelesaian paling lambat, waktu cadangan dsb, disiapkan dalam bentuk kurva S.

Dalam Pre-Construction Meeting ini akan dibahas antara lain :


a. Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Dalam pertemuan PCM ini, Kami akan menjelaskan tentang schedule pelaksanaan pekerjaan yang diajukan dan akan dibahas bersama dengan
pihak Pemilik Kegiatan serta Tim Supervisi mengenai efisiensinya terhadap tenaga, bahan dan peralatan yang akan digunakan. Bila perlu
diadakan review terhadap schedule yang diajukan tersebut, dengan maksud diperoleh hasil yang optimal.

b. Metode pelaksanaan yang akan digunakan.


Metode pelaksanaan yang telah kami ajukan kepada Pemilik Kegiatan dan Tim Supervisi akan di analisa dan disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan peralatan serta waktu yang diajukan. Bila dianggap perlu akan diadakan perubahan-perubahan metode pelaksanaan yang akan
disetujui oleh ketiga pihak yang dianggap dapat dilaksanakan dilapangan, sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

c. Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak (Pemilik Kegiatan, Konstraktor dan Tim Supervisi).
Dalam kesempatan ini akan dijelaskan tugas dan kewajiban masing-masing pihak dalam pelaksanaan pekerjaan Paket ini. Untuk tugas dan
kewajiban kontraktor antara lain : melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana (shop drawing), terpenuhinya spesifikasi, kuantitas,
kualitas serta waktu dan administrasi (pembuatan shop drawing,as built drawing, laporan harian standar, laporan mingguan, laporan bulanan,
pembuatan MC dan back up datanya, melakukan test material dan hasil pekerjaan, dll).

d. Prosedur administrasi dan teknis yang berhubungan dengan pekerjaan.


Dalam kesempatan ini akan dijelaskan mengenai prosedur-prosedur yang harus dilalui dalam pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan
dengan pihak Pemilik Kegiatan atau dengan Tim Supervisi ataupun dengan pihak-pihak terkait lainnya.

2 Quality Assurance
Untuk menjamin agar pelaksanaan pekerjaan dilapangan memenuhi standar mutu dalam spesifikasi maka perlu dibuat suatu Rencana Program
Mutu yang akan dijadikan acuan pelaksanaan pekerjaan dilapangan. Program mutu kontrak antara lain berisi : Informasi dan Lingkup
Pengadaan, Struktur Organisasi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, Prosedur Koordinasi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, Uraian
Tugas, Jabatan dan tanggung jawab pelaksanaan pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Inspeksi dan Pengujian,
Daftar Standar Pekerjaan, Prosedur Kerja, Kriteria Penerimaan Inspeksi dan Pengujian, Daftar Simak, Laporan Audit Mutu, Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

3 Membuat Surat Pemberitahuan dan Permakluman kepada semua Instansi yang terkait seperti :
- Kepala Satuan Kerja Sementara atau dalam hal ini Direktur Rumah Sakit Dr. Soedjoo Selong selaku Wakil Pemilik Pekerjaan dan Kepala
Bagian Pelaksana Kegiatan Pekerjaan selaku Direksi Pekerjaan yang akan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari mulai sampai dengan
selesai serta pelaksanaan atau sampai dengan masa pemeliharaan.
- Pemerintah Daerah setempat dalam hal ini pihak-pihak terkait seperti ; Bupati Kepala Daerah Tingkat II, Bapak Camat Wilayah/Daerah yang
kena lokasi pekerjaan.

4 Sosialisasi Pekerjaan
Karena pekerjaan ini akan dilaksanakan pada area Rumah Sakit yang sedang ber-operasional / berfungsi untuk melayani masyarakat, maka sebelum
memulai pekerjaan pengukuran dan pekerjaan fisik lapangan, terlebih dahulu kita akan lakukan sosialisasi mengenai pelaksanaan pekerjaan
tersebut.
Sosialisasi ini dilakukan bersama - sama dengan tim Direksi Pekerjaan intinya adalah menjelaskan mengenai pekerjaan tersebut yang meliputi :

- Manfaat Pekerjaan yang akan dilaksanakan


- Lingkup kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Urutan kegiatan pekerjaan / metode pelaksaaan pekerjaan dan rencana schedule pekerjaan

5 Membuat Kantor Direksi


Kami sebagai pelaksana mempunyai kewajiban untuk membuat Kantor Kerja atau sewa kantor sementara di Lapangan yaitu berupa Direksi
Keet yang nantinya akan digunakan untuk tempat kegiatan kerja bagi Direksi, Konsultan dan Kontraktor. Ini dimaksudkan untuk mempermudah
koordinasi antara Direksi Pekerjaan, Konsultan dan Kontraktor, sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat cepat teratasi dan atau
terpecahkan dengan baik.

6 Membuat Papan Nama Proyek


Kami wajib membuat papan nama proyek. Papan Nama Proyek harus terbuat dari bahan kayu yang kuat dan kokoh karena waktu penggunaanya
cukup lama. Selain itu juga isi tulisan pada papan nama proyek harus sesuai dengan petunjuk dari Direksi. Papan Nama Proyek harus ditempatkan
pada tempat yang strategis mudah dilihat oleh masayarkat umum dan tidak menggangu.

7 Tempat Tinggal dan Transportasi Karyawan


Kontraktor harus menyiapkan, melengkapi dan memelihara fasilitas tempat tinggal bagi semua karyawan termasuk konsumsinya selama dilokasi
pekerjaan. Selain itu juga kontraktor wajib menjaga keamanan dan kenyamanan karyawan selama melaksanakan tugasnya.

8 Mempersiapkan Aspek K3 Sebelum dimulainya pekerjaan ini


Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kami wajib menerepkan aspek K3 dan menyediakan kotak P3K sebagai sarana pertolongan
pertama pada kecelakaan. Aspek K3 yang akan kami laksanakan antara lain :
- Menggunakan alat pelindung diri (APD)
1. Sarung tangan
2. Helm
3. Sepatu safety dan perlengkapan K3 lainnya yang dibutuhkan
- Mempersiapkan Kotak P3K di Direksikeet.
- Memasang rambu peringatan
Rambu Peringatan : “ HATI-HATI ADA PROYEK ”, “ HATI-HATI KELUAR MASUK KENDARAAN “, "HATI-HATI BANYAK MATERIAL PROYEK"
3

9 Pekerjaan Photo dan Dokumentasi


9.1. Photo Dokumentasi 0%
Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu harus dilakukan pengambilan gambar atau photo untuk dokumentasi. Ini dimaksudkan agar kita
mempunyai Informasi tentang kondisi awal dari pekerjaan yang akan kita laksanakan. Pengambilan photo untuk dokumentasi ini akan kita
gunakan sebagai "Photo Dokumentasi 0%".

9.2. Photo Dokumentasi 50%


Apabila pelaksanaan pekerjaan telah dimulai dari staf teknik harus terus mengikuti perkembangan penyelesaian pekerjaan. Setelah
penyelesaian pekerjaan sudah mencapai setengah dari saat kondisi awal, dilakukan pengambilan gambar atau photo untuk dokumentasi. Ini
dimaksudkan agar kita mempunyai Informasi tentang kondisi pencapaian pelaksanaan pekerjaan yang telah kita laksanakan. Pengambilan
photo untuk dokumentasi ini akan kita gunakan sebagai "Photo Dokumentasi 50%".

9.3. Photo Dokumentasi 100%


Dan selanjutnya apabila pelaksanaan pekerjaan telah selesai maka segera dilakukan pengecekan bersama antara Staf Teknik, Pelaksana dan
Pengawas Pekerjaan. Dan setelah dilakukan pengecekan dan pekerjaan sudah diterima dilakukan pengambilan gambar atau photo untuk
dokumentasi. Ini dimaksudkan agar kita mempunyai Informasi tentang penyelesaian pelaksanaan pekerjaan yang telah kita laksanakan.
Pengambilan photo untuk dokumentasi ini akan kita gunakan sebagai "Photo Dokumentasi 100%".

10 Pekerjaan Pembuatan Laporan


10.1. Laporan Bulanan
Laporan yang akan menggambarkan kemajuan fisik pekerjaan baik itu pekerjaan sampai dengan bulan lalu, pekerjaan bulan ini, pekerjaan
sampai dengan bulan ini dan estimasi kemajuan untuk pekerjaan pada bulan berikutnya.

10.2. Laporan Mingguan


Laporan yang akan menggambarkan kemajuan fisik pekerjaan baik itu pekerjaan sampai dengan minggu lalu, pekerjaan minggu ini, pekerjaan
sampai dengan minggu ini dan estimasi kemajuan untuk pekerjaan pada minggu berikutnya.

10.3. Laporan Harian


Laporan yang akan menggambarkan tentang keadaan cuaca, data jumlah tenaga kerja yang digunakan, jumlah bahan yang dipakai, jumlah alat
dan peralatan yang digunakan serta pekerjaan yang dikerjakan pada hari itu juga.

11 Pekerjaan Pengukuran / Seeting Out (Pengukuran Ulang/Rekayasa Lapangan)


Mengadakan pengukuran awal bersama Pengawas dan Direksi untuk menentukan kondisi awal yang akan digunakan sebagai acuan penggambaran
shop drawing dan perhitungan awal serta pengambilan foto dokumentasi pada saat 0% / mutual cheek 0 (MC-0).

Dari hasil pengukuran tersebut akan dijadikan acuan untuk penggambaran konstruksi sesuai dengan rencana konstruksi yang diinginkan (Shop
Drawing) dan untuk bahan perhitungan volume awal MC-0 sedangkan pengukuran selama proses pekerjaan atau terhadap hasil pekerjaan akan
menjadi dasar perhitungan yang digambarkan dalam backup data untuk CCO (Contrack Change Order) dan MC.

Setiap kami akan melakukan setiap item pekerjaan terlebih dahulu akan membuat Shop Drawing (Gambar Kerja) yang mengacu kepada
Gambar Design yang telah ada dan berdasarkan keadaan dilapangan dari hasil pengukuran dan pemeriksaan yang telah dilakukan
bersama antara Kontraktor dan Pengawas Lapangan. Setelah Shop Drawing selesai kami buat kemudian diajukan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan dan selanjutnya kami perbanyak sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan akan kami distribusikan kepada yang
pelaksana dilapangan dan pihak-pihak terkait selain itu juga kami menyimpan satu berkas sebagai arsip. Dan selanjutnya Shop Drawing tersebut
akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Sesuai dengan gambar site plan, kami akan membuat peil pokok/patok utama untuk setiap unit pekerjaan yang mebutuhkan bouwplank.
Pemasangan bouwplank harus kuat dan didahului dengan pengukuran yang mengunakan alat ukur. Pemasangan dan pengukuran bouwpalnk harus
dilaksanakan sekaligus untuk seluruh site agar pengaturan perletakan pekerjaan tidak meleset atau menjaga kemungkinan perubahan-perubahan
atau pergeseran sesuai dengan keadaan.

12 Pembuatan Shop Drawing (Gambar Kerja)


Saat kami akan melakukan setiap item pekerjaan terlebih dahulu kami akan membuat Shop Drawing (Gambar Kerja) yang mengacu kepada Gambar
Design yang telah ada dan berdasarkan keadaan di lapangan dari hasil pengukuran dan pemeriksaan yang telah dilakukan bersama antara
Kontraktor dan Pengawas Lapangan. Setelah Shop Drawing selesai kami buat kemudian diajukan kepada Direksi dan Konsultan untuk mendapat
persetujuan dan selanjutnya kami perbanyak sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan akan kami distribusikan kepada yang berhak dan yang
berwenang selain itu juga kami menyimpan satu berkas sebagi arsip. Dan selanjutnya Shop Drawing tersebut akan menjadi acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

13 Pengajuan dan Pengujian Material.


Pengujian Laboraturium sangat penting, karena akan menyangkut mutu pekerjaan nantinya. Untuk itu setiap bahan - bahan yang akan digunakan
seperti ; Semen, Pasir, dll. Sebelum digunakan terlebih dahulu harus diuji atau ditest di Laboraturium dan dibuatkan Mix Design di tempat sesuai
dengan petunjuk DIreksi.

14 Mobilisasi dan demobilisasi Tenaga Inti Proyek, Alat dan Tenaga Kerja dan Material.
- Mobilisasi Personil disini adalah mempersiapkan dan mendatangkan semua personil yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang dan sesuai kebutuhan lapangan, termasuk pendatangan tenaga kerja terutama
tenaga kerja terampil atau terlatih serta tukang jika tidak ada di wilayah sekitar lokasi pekerjaan. Sedangkan untuk jenis dan jumlah personil
yang perlu didatangkan sesuai dengan Personil inti Untuk Pelaksanaan Pekerjaan adalah sebagai berikut:

Personil Inti :
1 Site Manager
Tugas dan Tanggung Jawab
- Memimpin seluruh kegiatan di proyek, baik dibidang administrasi, teknik, maupun kegiatan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan
- Membuat kegiatan perencanaan lainnya (Review Document, Mutu Kontrak , Spesifikasi Teknis , dan Metode
Pelaksanaan
- Membina hubungan kerja yang baik dengan Pemilik Pekerjaan dan mitra kerja lainnya
- Membuat rencana tindak lanjut/ Corrective Action terhadap penyimpangan yang terjadi
- Bertanggung jawab kepada Direksi atas terlaksananya dengan baik tugas yang diberikan
4

- Mewakili Direktur Perusahaan guna menyelesaikan isi kontrak dengan pemilik pekerjaan.
- Mengkoordinir tugas-tugas Engineering, Administrasi keuangan, dan Operasi Lapangan (Quality Plan, Production
Plan, dan Safety Plan
- Menggerakkan sumber daya guna tercapai sasaran proyek dari segi biaya, mutu, waktu, dan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
- Melaksanakan atau menyelenggarakan Rapat Mingguan dan atau Rapat Bulanan internal dan eksternal guna
mengevaluasi dan membuat tindak lanjut atas aspek Progres Fisik, Biaya Proyek, Mutu Kerja, K3 di lapangan dan
semangat kerja Tim Proyek
- Mewakili perusahaan dalam berhubungan dengan Owner sesuai dengan tugas yang diatur dalam pasal-pasal kontrak

2 Quality Control
Tugas dan Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada Site Manager dan Kepala Pelaksana terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan.
- Menerapkan SMK3, dan peraturan yang berlaku terkait pelaksanaan pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
- Mengatur dan mengkoordinir staf yang berada dibawahnya.
- Membuat rencana kerja pengendalian mutu pekerjaan sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan Gambar Rencana serta
petunjuk DIreksi.
- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
- Membuat laporan mutu pekerjaan

3 Pelaksana Plambing
Tugas dan Tanggung Jawab
- Memimpin pekerjaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan plambing dengan memahami gambar rencana,
spesifikasi teknik dan persyaratan lainya.
- Menerapkan SMK3, dan peraturan yang berlaku terkait pekerjaan plambing.
- Menyiapkan dan mengatur penggunaan bahan, peralatan serta perlengkapan pekerjaan plambing
- Menyiapkan dan mengatur tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaan plambing (merakit, memasang alat plambing
dan perlengkapannya, memotong dan menyambung berbagai jenis pipa serta memasang pompa)
- Memeriksa kualitas pekerjaan, menguji sistem plambing, desinfeksi dan kegiatan lain yang berhubungan dengan itu
- Mengadakan pemeriksaan dan pengukuran hasil pekerjaan dilapangan
- Membuat laporan berkala tentang pelaksanaan kegiatan pekerjaan dilapangan
- Merawat alat kerja serta menjaga ketertiban, keselamatan dan kesehatan kerja.
- Menyiapkan Gambar Terpasang (as Built Drawing ) untuk pekerjaan plambing.

4 Pelaksana Arsitek dan Iluminasi


Tugas dan Tanggung Jawab
- Memimpin seluruh kegiatan di proyek dibidang arsitektur, struktur bangunan dan iluminasi bangunan untuk
pelaksanaan kegiatan di lapangan
- Menerapkan SMK3 dan peraturan yang berlaku terkait iluminasi
- Melakukan komunikasi di tempat kerja
- Melakukan kajian dan evaluasi data perencanaan
- Memproses data perancangan dan perencanaan iluminasi
- Membuat perancangan iluminasi ruang dalam
- Membuat perancangan iluminasi ruang luar
- Melakukan perancangan iluminasi ruang khusus
- Melakukan perancangan iluminasi utama
- Melakukan analisa ekonomi dan financial
- Melakukan instalasi dan commissioning
- Melaksanakan operasi dan pemeliharaan

5 Pelaksana Mekanikal dan Elektrikal


Tugas dan Tanggung Jawab
- Memimpin seluruh kegiatan di proyek dibidang elektrikal dan mekanikal bangunan untuk pelaksanaan kegiatan di
lapangan
- Menerapkan SMK3 dan peraturan yang berlaku terkait pekerjaan mekanikal dan elektrikal
- Mempelajari dokumen teknis kontrak pelaksanaan proyek sesuai bidangnya
- Mempelajari gambar kerja (shop drawing)
- Melakukan persiapan pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal bangunan
- Mengatur pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal bangunan
- Mengawasi memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan mekanikal dan elektrikal bangunan
- Koordinasi dengan bidang terkait (struktur dan arsitektur)
- Mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan agar berjalan efisien dan efektif
- Menyiapkan data untuk pembuatan gambar yang telah dilaksanakan (as built drawing)
- Menyiapkan bahan pedoman operasi dan pemeliharaan berikut pelatihannya

6 Pelaksana K3
Tugas dan Tanggung Jawab
- Membuat Sasaran K3 yang terdokumentasi,
- Menyusun Sasaran K3 agar saat pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan untuk menunjang Keselamatan Kerja
- Membuat, menerapkan serta memelihara program untuk mencapai sasarannya.
- Membuat RK3K, dg ketentuan:
- Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan serta persyaratan
K3 lainnya yang digunakan.
- Mempersiapkan segala kebutuhan Sarana dan Prasarana P3K di lokasi Pekerjaan
- Bertanggung jawab kepada Site Manager terhadap Program K3 yang dilaksanakan

7 Pelaksana Lapangan
Tugas dan Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab kepada Site Manager terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan mutu yang direncanakan.
5

- Mengatur dan mengkoordinir staf yang berada dibawahnya.


- Membuat rencana kerja secara harian dan melakukan evaluasi terhadap rencana kerja tersebut.
- Berkoordinasi dengan para staf pada levelnya untuk menunjang kelengkapan dan kesiapan peralatan dan bahan.
- Mengadakan pengecekan transaksi pelaksanaan proyek, mengkompilasikan dan membandingkannya dengan
rencana semula
- Melakukan pengukuran-pengukuran dan pengecekan terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan
- Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
- Membina dan melatih ketrampilan para tukang dan mandor serta menilai kemampuannya apakah sesuai dengan
standart

8 Juru Ukur
Tugas dan Tanggung Jawab
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas yang diberikan.
- Menghitung perkiraan biaya, bahan/material pekerjaan secara rinci
- Melakukan pengukuran untuk pengambilan, pengolahan serta menyajikan data gambar kerja.
- Menyusun metode kerja dan melakukan pengukuran serta pematokan dilapangan sesuai gambar kerja;
- Menyajikan data pengukuran dari hasil pelaksanaan pekerjaan jalan untuk keperluan shop drawing / asbuilt drawing
- Mempersiapkan Back Up Data berdasarkan data ukur di lapangan setiap item pekerjaan

9 Tukang Baja
10 Mandor
11 Tenaga Administrasi

Tenaga Kerja
- Mandor
- Pekerja
- Tukang
- Kepala Tukang
Perlatan Kerja
- Dump Truck 3,5 Ton 5.00 Unit
- Pick Up 1.00 Unit
- Lift Kerja 1.00 Unit
- Scafolding 400.00 Unit
- Generator Set 18 KvA 1.00 Unit
- Jack Hammer 1.00 Unit
- Pompa Air 3" 1.00 Unit
- Concrete Mixer 0.3 - 0.6 m3 4.00 Unit
- Concrete Vibrator 5,5 Hp 2.00 Unit
- Mesin Las 1.00 Unit
- Theodolith / TS 1.00 Unit

Semua alat dan atau peralatn tersebut diatas akan kami sediakan atau kami datangkan sesuai dengan Jenis, Jumlah dan Spesifikasi Teknis
yang tertuang dalam Dokumen Lelang ataupun Gambar. Sebelum bahan-bahan tersebut kami datangkan terlebih dahulu kami akan
mengajukan contohnya kepada Direksi. Semua jenis alat dan atau peralatan tersebut sudah termasuk ; Operator, Pembantu Operator, Sopir,
Pembantu Sopir, Operator Alat Ringan, Penjaga Kemanan Alat, BBM Industri (Non Subsidi), Oli dan kelengkapan alat yang diperlukan selama
penggunaannya. Dengan demikian pekerjaan dapat kami laksanakan selesai dengan baik dan tepat waktu ; Pekerjaan Selesai Tepat Waktu,
Tepat Mutu dan Tepat Biaya .

De - Mobilisasi
De - Mobilisasi yang dimaksud disini adalah ; menyiapkan dan mengangkut kembali tenaga atau alat/peralatn yang telah selesai digunakan.
Kesemuanya yang tersebut akan kami tarik dari lokasi pekerjaan setelah pekerjaan dianggap selesai dan juga setelah diijinkan oleh Direksi.
Akan tetapi jika Direksi belum mengijinkan untuk dilakukan De - Mobilisasi maka kami akan tetap menempatkan, menjaga dan memelihara
sampai Direksi betul - betul mengijinkan.

Bahan / Material
Adapun uraian jenis bahan yang diperlukan sesuai dengan Dokumen Lelang dapat kami bagi menjadi 2 (dua) bagian utama yaitu :
I Bahan Pabrikasi yang digunakan sesuai dengan Dokumen Lelang berupa ;
√ Portland Cement (PC)
√ Besi Beton
√ Kawat Beton
√ Kusen UPVC
√ Bahan-bahan pabrikasi lainnya yang dianggap perlu.
Semua jenis bahan-bahan tersebut diatas akan kami sediakan atau kami datangkan sesuai dengan Jenis, Jumlah
dan Spesifikasi Teknis yang tertuang dalam Dokumen Lelang ataupun Gambar. Sebelum bahan-bahan tersebut kami
datangkan terlebih dahulu kami akan mengajukan contohnya kepada Direksi untuk dilakukan pengecekan, apakah
material tersebut dapat diterima dan sesuai dengan Spesifikasi Teknis. Dengan demikian saat kami mendatangkan
bahan-bahan tersebut sudah tidak ada keragu-raguan lagi sehingga pekerjaan dapat kami laksanakan selesai dengan
baik dan tepat waktu ; Pekerjaan Dielesai Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya.
II Bahan Alam yang digunakan sesuai dengan Dokumen Lelang berupa ;
√ Batu Pecah / Kerikil
√ Pasir Pasang / Pasir Beton
√ Batu Bata
√ Bahan alam lainnya yang dianggap perlu
Semua jenis bahan-bahan tersebut diatas akan kami sediakan atau kami datangkan sesuai dengan Jenis, Jumlah
dan Spesifikasi Teknis yang tertuang dalam Dokumen Lelang ataupun Gambar. Sebelum bahan-bahan tersebut kami
datangkan terlebih dahulu kami akan mengajukan contohnya kepada Direksi untuk selanjutnya dilakukan uji sampel di
tempat pengujian lain yang disetujui oleh Direksi apakah material tersebut dapat diterima dan sesuai dengan
Spesifikasi Teknis. Dengan demikian saat kami mendatangkan bahan-bahan tersebut diatas sudah tidak ada keragu-
raguan lagi, dengan demikian pekerjaan tersebut dapat kami laksanakan selesai dengan baik dan selesai tepat waktu
; Pekerjaan selesai Tepat Waktu, Tepat Mutu dan Tepat Biaya.
6

II.3. URAIAN PEKERJAAN NON TEKNIS


Pada tahap ini kami akan mencoba untuk menguraikan rencana penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan Non Teknis yang kira-kira
nantinya akan timbul di lokasi pekerjaan. Ini sangat penting karena untuk pekerjaan Pembangunan Lanjutan Gedung ICU (Lantai 2) RSUD
Dr. R. Soedjono Selong ini kita akan melaksanakan pekerjaan pada area Rumah Sakit yang sedang ber-operasi dalam pelayanan
masyarakat, disamping itu juga area ramai penduduk/masyarakat yang berobat.Tentunya ini kalau kita tidak hati-hati maka kita akan
mendapatkan suatu permasalahan baru yang sebenarnya tidak terkait langsung dengan teknis pekerjaan konstruksi. Akan tetapi akan
berpengaruh pada waktu pelaksanaan pekerjaan. Pada tahap ini ada beberapa hal yang akan menjadi perhatian dan tentunya memerlukan
suatu pemikiran dan penyelesaian yang arif sehingga tidak menimbulkan masalah baru. Maka dari itu diperlukannya kegiatan sosialisasi dari
pihak direksi atas pekerjaan ini.

II.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN UTAMA

Pada tahap ini kami akan mencoba untuk menguraikan rencana penanganan pekerjaan yang berkaitan dengan Pelaksanaan Pekerjaan Secara
Teknis sehingga nantinya pekerjaan dapat kami selesaikan sesuai dengan Spesifikasi dan Teknik yang telah ditentukan atau sesuai dengan
Dokumen Lelang. Untuk uraian rencana pekerjaan teknis ini akan kami uraikan masing-masing sesuai dengan item utama pekerjaan sesuai dengan
Dokumen Lelang yaitu sebagai berikut :

1 Pemindahan Rofftank dan Mesin AC AHU ke Lantai Atap


Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan.
- Menyediakan perlindungan yang diperlukan untuk mencegah kerusakan disekeliling pekerjaan
- Sebelum memulai pekerjaan kami akan memidahkan sementara terlebih dahulu Rofftank dan Mesin AC AHU ke tempat yang disetuji oleh
direksi agar tidak rusak pada saat pelaksanaan Pembangunan Lantai 2 Gedung ICU ini. Kami akan tempatkan di tempat yang aman dari
material proyek dan menjaganya agar tidak rusak, yang nantinya ketika Rofftank dan Mesin AC AHU siap dipasang kembali pada Lantai Atap
yang sudah selesai kita kerjakan.

2 PEMBERSIHAN LOKASI
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Mengajukan Request/Ijin kepada direksi untuk memulai pekerjaan.
- Memasang rambu-rambu peringatan di lokasi pekerjaan karena pekerjaan ini akan dilaksanakan di area yang ramai penduduk.
- Kami akan membersihkan site dan mengadakan improvement sebelum pelaksanaan proyek, dan membuang semua sisa material selama dan
setelah pekerjaan.
- Mengatur operasi pembersihan site untuk menjamin sedikit mungkin bersentuhan dengan kepentingan jalan umum, dan fasilitas yang
digunakan lainnya tanpa ijin dari pihak yang berwenang.
- Tentukan letak dan batas-batas daerah Pembersihan sesuai kebutuhan/gambar kerja. Setelah Lokasi pekerjaan bersih dari puing-puing dan
sampah-sampah lain maka selanjutnya kami akan melaksanakan pekerjaan pengukuran sesuai dengan gambar.

3 PEKERJAAN BETON BERTULANG


- Pekerjaan Beton Bertulang Lantai 2
- Pekerjaan Beton Bertulang Lantai Atap
- Pekerjaan Beton Bertulang Lift dan Atap
- Pekerjaan yang dimaksud adalah ; Melaksanakan Pekerjaan Pekerjaan Beton Bertulang Lantai 2 pada lokasi yang telah ditentukan dan sesuai
dengan gambar. Dan bahan yang akan kami gunakan adalah bahan yang sesuai dengan Spesifikasi Teknik dan disetujui oleh Direksi.

- Pekerjaan beton dapat dilakukan setelah lokasi pekerjaan sudah bersih dari kotoran.
- Pekerjaan Beton ini dilaksanakan pada struktur bangunan lantai 2 antara lain :
1 Beton Bertulang Kolom ( Sesuai gambar dan petunjuk direksi)
2 Beton Bertulang Balok ( Sesuai gambar dan petunjuk direksi)
3 Beton Bertulang Plat Lantai ( Sesuai gambar dan petunjuk direksi)
- Pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Direksi. Pekerjaan beton dihitung dalam satuan meter
kubik beton terpasang sesuai dengan gambar dan mutunya, sedangkan besi atau baja tulangan dihitung dalam satuan kilogram. Pekerjaan
beton harus dilakukan dengan kehadiran pengawas Direksi.
- Kami akan mengajukan laporan lengkap kepada Direksi untuk persetujuan yang berisi penjelasan secara detail tentang alat untuk memproduksi
bahan beton seperti pasir, gravel, dan bahan lain seperti semen alat untuk memproduksi beton seperti molen, winget, screening plant, alat
angkut, cara penanganan, memproses, mengangkut, menuang, menangani pasca pengecoran, pengendalian mutu , penyediaan air dan
kalibrasi peralatan. Sedangkan untuk bahan-bahan yang akan kami gunakan harus memenuhi Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan yaitu ;
1 Portland Cement (PC)
Semen yang dipakai dalam pekerjaan harus semen portland dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar
Nasional Indonesia NI-8 dan NI-2 (PBI-71) atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah Indonesia. Sertifikat tes oleh pabrik
harus disertakan pada tiap pesanan atau lainnya yang diperintahkan oleh Direksi. Type semen lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi. Kami akan meyediakan contoh semen yang berada digudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan
kepada Direksi untuk dites. Kami juga akan menyediakan gudang penyimpanan semen yang memadai, dapat melindungi semen dari hujan dan
penyerapan air oleh semen. Jika semen dalam zak, maka zak berisi semen harus diletakkan minimal 30cm diatas lantai gudang.
2 Agregat
Material yang digunakan untuk memproduksi agregat baik berupa agregat halus berupa pasir atau agregat kasar berupa kerikil dari sungai atau
dari tempa lain yang disetujui Direksi. Kami akan melakukan serangkaian pengujian dahulu dan laporan semua hasil mengujian diserahkan
kepada Direksi sebelum material dari tempat lain yang disetujui digunakan untuk memproduksi agregat. Disamping itu juga kami akan
melakukan serangkaian pengujian dahulu dan laporan semua hasil pengujian diserahkan kepada Direksi.
3 Agregat Halus / Pasir Pasang / Pasir Cor
Agregat halus (pasir) didefinisikan sebagai agregat dengan ukuran butir maksimal adalah 5 mm. Syarat agregat halus harus keras, padat, tahan
lama, bukan pecahan batu lapuk, bebas dari debu, lanau, lempung, material organik dan material asing lainnya.
7

4 Agregat Kasar / Kerikil


Agregat kasar (gravel) didefinisikan sebagai agregat dengan ukuran butir minimal adalah 5 mm. Syarat agregat kasar harus keras, padat, tahan
lama, bukan pecahan batu lapuk, bersudut baik, bebas debu, lanau, lempung, material organik dan material asing lainnya.
5 Air
Kami menyediakan air bersih untuk kesinambungan seruh pekerjaan untuk pekerjaan beton, mortar, dan pencucian agregat. Air tersebut harus
bebas dari bahan organic, alkali, garam, asam, lumpur, dan bahan lain yang mempunyai sifat merusak. Air yang dipakai untuk membuat beton
dan membuat adukan beton harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar Nasional Indonesia NI-3 (PUBI) serta
pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat :
√ Mempengaruhi waktu permulaan pengeras dari semen yang melebihi dari 30 menit atau mengurangi kekuatan dari percobaan
kubus lebih dari 20 % apabila dites sesuai dengan Standar AASHTO T26.
√ Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditemukan dalam 28 hari untuk beton klas tertentu.
√ Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam diatas permukaan semen yang sedang mengeras.
√ Menunjukkan reaksi alkali bahan batuan. Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bubuk dari 500 bagian untuk tiap juta
bagian suspens dalam berat. Kontraktor harus mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan harus
menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan
pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan adukan dalam
suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
6 Baja Tulangan
Baja tulangan untuk beton harus batang baja lunak yang bukat dan polos seperti yang ditunjukkan dalam gambar dan memenuhi pasal 3.7
Standar Nasional Indoneia NI-2 (PBI – 1971) atau ASTM A615 atau tulangan pabrik sesuai dengan ASTM A185 seperti yang ditunjukkan dalam
gambar. Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan, Kami akan menyerahkan kepada Direksi satu
kutipan sertipikat dari pabrik mengenai catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya berhubung dengan pemuatanpemuatan dari mana
kiriman itu di buat. Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang dilapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi. Pada waktu
pengecoran beton harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas.
7 Bekisting
- Bekisting (formwork) harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan
yang diperlukan. Kami akan menyerahkan rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh bekisting untuk
mendapat pengesahan Direksi. Papan untuk bekisting harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentukbentuk dan ukuran yang benar
dari pekerjaan beton yang ditunjukkan dalam gambar.
- Bekisting dengan tampilan muka kasar tersusun dari bahan triplek 9 mm yang dilapisi minyak untuk papan bekisting, sedang untuk tampian
muka halus tersusun dari bahan triplek 12 mm dilapisi dengan papan bekisting, papan bekisting tidak akan berubah posisi sesudah proses
pembeton selesai dari hasil akhir harus rata sesuai dengan bidang papan bekisting. Sebelum pengecoran dimulai papan bekisting harus
diperiksa dengan diteliti dan dibersihkan.
- Pembetonan hanya cuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana bekisting dan membukanya sehingga permukaan-permukaan
beton dapat dilihat untuk dirawat (curing) sesegera mungkin. Papan bekisting boleh dibuka dengan ijin Direksi dan harus dilaksanakan dibawah
pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi alat penyokong yang cukup pada waktu pembukaan bekisting, untuk menghindari
kegoncangan atau pembalikan tegangan dalam beton.
- Bekisting (formwork) harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan
yang diperlukan. Kami akan menyerahkan rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh bekisting untuk
mendapat pengesahan Direksi. Papan untuk bekisting harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentukbentuk dan ukuran yang benar
dari pekerjaan beton yang ditunjukkan dalam gambar.

URAIAN PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan pekerjaan Pekerjaan Beton Bertulang Lantai 2 ini kami akan melaksanakan dengan urutan atau langkah kerja sebagai berikut :
1 Mengajukan Ijin Kerja dan menyiapkan Tenaga Kerja dan Peralatan atau Alat Kerja yang akan digunakan
2 Menyiapkan tenaga kerja, bahan dan perlatan yang diperlukan
1 Pembesian/Tulangan Beton
1.1 Bahan material dan ukuran batang semua baja tulangan yang baru dengan mutu baja sesuai SNI mutu beton dan disetujui oleh Direksi. Dia
meter tulangan baja beton sesuai dengan gambar, bila kemudian karena keadaan lapangan diadakan penggantian/penyesuai dia meter terlebih
dahulu disetujui Direksi.
1.2 Baja tulangan beton sebelum dipasang dibersihkan terlebih dahulu dari serpi-serpi, karat, minyak, gemuk dan pelapisan yang akan merusak
atau mengurangi daya rekatnya.
1.3 Baja tungan beton dibengkokan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar konstruksi yang diberikan
pada kontraktor, baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara merusak bahannya.
1.4 Baja tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang dibengkokkan dalam keadaan dingin,
pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara-cara pekerjaannya di setujui oleh direksi.
1.5. Sekelompok Tukang Besi dibantu Pekerja menyiapkan, membuat, merakit dan memasang pembesian sesuai dengan gambar.
1.6. Rakit pembesian untuk pembesian untuk Kolom, Balok dan Plat Lantai sesuai ukuran dan dimensi besi pada gambar kerja.
1.7. Tempatkan pembesian yang telah dirakit pada posisinya masing - masing sesuai tahapan pekerjaan
1.8. Sistem pemasangan, pengunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti gambar yang ada.
2 Cetakan Begisting
2.1. Pekerjaan Cetakan begisting yang dipakai dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan beton yang rata dan halus, untuk itu
dipergunakan papan klas II dengan ketebalan tidak kurang dari 2,5 cm.
2.2. Sebelum beton dituang terlebih ahulu konstruksi cetakan beton diperiksa untuk memastikan kebenaran peletakannya, kokoh, rapat serta bersih
dari segala kotoran, permukaan cetakan diberi minyak (from oil) untuk mencegah melekatnya beton pada cetakannya.
2.3. Permukaan cetakan dibasahi sehingga tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituangkan. Cetakan beton dapat dibongkar dengan
persetujuan Direksi.
2.4. Sekelompok Tukang Kayu dibantu Pekerja menyiapkan, membuat dan memasang perancah dan bekisting sesuai dengan gambar.
2.5. Pasang papan bekisting untuk pengecoran sesuai tahapan pada masing bagian pekerjaan dan sesuai dimensi pada gambar kerja untuk masing
- masing bagian pekerjaan.
3 Pengecoran Beton
- Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland, pasir dan Batu Pecah dengan mutu beton sesuai petunujuk direksi, dengan cara
mekanis menggunakan molen atau dengan ready mix dengan ketentuan sebagai berikut :
3.1 Campuran Adukan Beton Dengan menggunakan Ready Mix
Pada Pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton ini kami menggunakan beton siap pakai (ready mix concrete) sesuai dengan petunjuk Direksi
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pada prinsipnya semua persyaratan untuk beton yang dibuat di lapangan berlaku juga untuk beton ready-mix, baik persyaratan material
semen, agregat, air, maupun admixture, testingbeton, slump , dsb.
b. Disyaratkan agar pemesanan Beton Ready Mix dilakukan pada supplier Beton Ready Mix yang sudah terkenal mengenai stabilitas mutunya,
kontinuitas penyediannnya, dan mempunyai/mengambil material-material dari tempat tertentu yang bermutu baik.
8

c. Konsultan Supervisi akan menolak setiap beton ready-mix yang sudah mengeras dan menggumpal untuk tidak digunakan dalam pengecoran.
Usaha untukmenghaluskan/menghancurkan beton Ready Mix yang sudah menggumpal sama sekali tidak diperbolehkan.
d. Penambahan air dan material lainnya kedalam beton ready mix yang sudah berbentuk adukan sama sekali tidak diperkenankan, karena akan
merusak komposisi yang ada dan menurunkan mutu beton yang direncanakan.
e. Kami akan meminta jaminan tertulis kepada Supplier Beton Ready mix jaminan tentang mutu beton, stabilitas mutu, dan kontinuitas
pengadaan dan jumlah/volume beton yang digunakan.
g. Beton Ready mix yang sudah melebihi waktu 3 (tiga) jam, yaitu sejak dituangkannya air kecampuran beton kedalam truk ready mix di
plant/pabrik sampai selesainya beton ready mixtersebut dituangkan di cor, tidak dapat digunakan atau dengan perkataan lain akan
ditolak,segala akibat biaya yang ditimbulkannya menjadi beban dan resiko kami sebagai Penyedia Jasa Konstruksi.
h. Volume penggunaan ready mix concrete harus disetujui oleh Konsultan Supervisi dengan senantiasa berpedoman pada ketentuan teknis
yang diberlakukan bagi pekerjaan beton.
i. Apabila di dalam ready mix concrete tersebut diberikan zat tambah (additive) maka selain harusmengikuti ketentuan di dalam Spesifikasi
Bahan Tambahan untuk Beton SK SNI S-18-1990-03, pabrik pembuatnya harus menyertakan sertifikat/surat keterangan yang menyatakan jenis
dan konsentrasi bahan tambah tersebut per m3 adukan beton. Selain itu, di dalam hal penggunaan bahan tambah ini, harus disebutkan pula di
dalam sertifikat tersebut batas waktu toleransi beton.
j. Pada saat pengecoran lapisan-lapisan beton ini, secara bersamaan juga di laksanakan pemadatan.
k. Sebelum pengecoran di lakukan, semua penulangan, pembesian yang telah terpasang harus dimintakan persetujuan direksi/pengawas.
3.2 Campuran Adukan Beton Dengan menggunakan Concrete Mixer
- Semua penulangan dimatikan pada kedudukan dan di periksa terlebih dahulu oleh direksi/pengawas lapangan sebelum pengecoran dilakukan.
- Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland, pasir dan Batu Pecah dengan mutu beton sesuai petunujuk direksi, dengan cara
mekanis menggunakan molen dengan ketentuan sebagai berikut :
- Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang sudah
memperhitungkan berat volume pasir dan Batu Pecah, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak semen.
atau sesuai petunjuk Direksi.
- Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan setelah air
ditambahkan diputar paling tidak selama 2 menit sampai adukan semen mencapai suatu warna seragam dan
konsistensi dengan waktu putar
- Setelah mortar siap mak dilanjutkan dengan pengecoran. Saat pengecoran berlangsung maka dilakukan pemedatan beton dengan cara
menggetarkan beton dengan menggunakan concrete vibrator.
- Setelah pengecoran selesai maka kami akan menjaga dan memelihara beton tersebut dengan cara membasahinya sampai dengan umur beton
memadai, sampai dengan beton tersebut dianggap sudah mampu untuk menerima beban.
- Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran tidak tercampur dengan tanah/kotoran lain
- Pengecoran dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga campuran padat tidak berongga.
- Direksi teknik/pengawas lapangan harus menerima pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum pengecoran di lakukan agar pemeriksa dan
persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
- Beton yang tidak dapat dipakai yang sudah mengeras, kotoran-kotoran dan benda-bendan yang tidak berguna harus dikeluarkan dalam
bagesting.
- Pada saat pengecoran lapisan-lapisan beton ini, secara bersamaan juga di laksanakan pemadatan.
- Sebelum pengecoran di lakukan, semua penulangan, pembesian yang telah terpasang harus dimintakan persetujuan direksi/pengawas.

3.3 Pengecoran beton bertulang dilakukan pada kolom, balok dan plat lantai sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi. Pada saat pengecoran
lapisan-lapisan beton ini, secara bersamaan juga di laksanakan pemadatan dengan menggunakan concrete vibrator. Sebelum pengecoran di
lakukan, semua penulangan, pembesian dan begisting yang telah terpasang harus dimintakan persetujuan direksi/pengawas.
3.4 Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

4 PEKERJAAN RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP


- Pekerjaaan Rangka Atap Baja Konvensional (termasuk kuda-kuda, gording,track stang ,ikatan angin, plendes dan mur baut)
- Pekerjaan Perakitan Rangka Atap Baja Konvensional
URAIAN PELAKSANAAN
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan atap
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja termasuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan-bahan baik bahan dasar
maupun bahan penyambung, peralatan baja dan alat-lat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman.
- Konstruksi rangka atap baja digunakan pada Kuda-kuda, jurai dan gording, untuk skor jurai, skor nok, dan ikatan angin. Bagian-bagian baja
yang terlihat harus rapi, permukaan rata dan bersudut siku sesuai gambar kerja. Semua baja yang terpasang harus di cat dasar / zinkromat
terlebih dahulu sampai rata. Termasuk kelengkapan konstruksi rangka atap ini adalah :
- baut-baut sesuai gambar
- Ikatan angin .
- Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus dilengkapi dengan sertifikat mutu yang harus disertakan bersama-sama pengiriman
bahan tersebut. Sertifikat mutu bahan ini dikeluarkan oleh pabrik yang telah menyesuaikan mutu bahan dengan standard yang berlaku.
- Angkur dan baut, jika tidak dinyatakan lain, harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam petunjuk gambar kerja. Cat dasar, cat
pelindung dan cat akhir yang digunakan harus mengikuti standar industri indonesia. Dan menurut petunjuk direksi pekerjaan, semua bahan-
bahan yang akan digunakan pada proyek ini sebelum digunakan harus mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas.
- Selain meyediakan tukang yang mempunyai keahlian pada bidangnya, kami wajib meyediakan tenaga ahli yang berpengalaman di lokasi
pekerjaan sehingga dapat menyelesaikan segala masalah yang timbul dilapangan secara cepat dan benar.
- Fabrikasi dari konstruksi baja harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang berpengalaman dibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku dan
diawasi oleh mandor yang ahli dalam konstruksi baja.
- Semua konstruksi baja harus difabrikasi sesuai dengan ukuran-ukuran dan/atau bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi-distorsi
atau kerusakan-kerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan untuk penanganan sambungan-sambungan serta las di lapangan dan
sebagainya.
- Pemotongan baja dan besi harus dilaksanakan dengan rapi dan harus dilakukan dengan alat pemotong.
- Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dengan kode (cat yang tidak mudah terhapus) yang jelas sesuai bagian
masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah.
- Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu
pada masing-masing elemen dengan tetap diberi tanda-tanda.
9

- Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan
mechanical wire brush dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus dihaluskan dengan
menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja yang dilas.
Pengelasan pada pertemuan elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik preheating.
- Untuk memudahkan pengangkatan konstruksi baja dilapangan, maka disyaratkan agar dilakukan percobaan pengangkatan di bengkel
(workshop
assembly), sehingga dapat diketahui dengan jelas mengenai ketepatan / keakuratan elemen-elemen konstruksi baja yang terpasang berikut
- Percobaan tersebut penting untuk dilaksanakan, agar dapat diketahui dengan pasti ketepatan ukuran dan juga kekuatan konstruksi baja
tersebut, serta dapat dilakukan penyempurnaan sebelum baja tersebut dipasang pada tempatnya.
- Sebelum pelaksanaan Erection dimulai, kami harus mengajukan secara tertulis permohonan untuk hal ini. Metode dan schedule pengangkatan
tersebut harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan, antara lain :
1. Rencana pengiriman dari workshop / bengkel
2. Lokasi penyimpanan baja yang hendak dipasang
3. Alat-alat bantu yang dipergunakan berikut perlengkapannya
4. Urut-urutan pengangkatan
5. Langkah pengamanan selama pengangkatan berlangsung
6. Pengaku sementara untuk pengaman konstruksi selama pengangkatan berlangsung
7. Sechedule pengangkatan elemen-elemen baja
8. Dan lain-lain perlengkapan yang diperlukan.
- Sebelum pengangkatan dimulai, kami harus memeriksa kembali dudukan/posisi angkur-angkur baja untuk memastikan bahwa semuanya dalam
kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, demikian juga dengan jarak dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
- Dalam pemasangan angkur-angkur untuk rangka baja dimana jarak-jarak/kedudukan angkur-angkur harus tetap akurat untuk mencegah
ketidak cocokan dalam erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran angkur-angkur tersebut tidak bergeser, miasalnya dengan
mengelas pada tulangan kolom/balok atap.
- Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan penutup atap adalah jarak sesuai dengan aturan yang telah ditentukan (sesuai dengan ukuran
spesifikasi bahan penutup atap).
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

5 Pasang Atap Galvalume TCT 0.45 Natural + Insulation


6 Pasang Bubungan Atap Zincalume
URAIAN PELAKSANAAN
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan atap
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan Atap sesuai dengan gambar dan RKS, meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk
keperluan pekerjaan ini. Untuk Penutup atap / bubungan jenis atap Penutup atap galvalume, termasuk insulation dan peredam panas.
- Untuk pelaksanaan pemasangan atap, gunakan hanya tukang atap yang kompeten dan ahli yang benar-benar sudah terbiasa dengan produk
dan metode pemasangan yang direkomendasikan oleh pabrikan.
- Lembaran atap yang akan dipasang supaya disiapkan diatas gording dengan jumlah yang cukup dan peralatan telah siap seluruhnya.
Pemasangan penutup atap harus rapi, cukup kuat, tanpa sambungan dan tidak bocor. Pola pemasangan sesuai gambar detail dan ketentuan
prosedur.
- Perlengkapan, peralatan dan persyaratan pemasangan harus sesuai gambar rencana dan pemasangan baut/ sekrup harus dilengkapi karet/
spon dibawahnya agar tidak bocor.
- Pemasangan, Atap baru dapat dimulai setelah rangka atap dipasang dengan jarak sesuai dengan luas Atap yang akan dipasang dan telah
disetujui direksi.
- Cara penumpukan dan pemasangan Atap harus sebelah menyebelah. Pemasangan Atap dari satu arah, pertemuan pemasangan terletak
ditengah bidang atas pada pertemuan nok atas. Pemotongan Atap untuk pertemuan sudut harus dilakukan hati-hati agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada bagian lain dari bangunan.
- Pemasangan penutup atap harus rapi, cukup kuat, tanpa sambungan dan tidak bocor. Pola pemasangan sesuai gambar detail dan ketentuan
prosedur.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

7 PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA


- Pasangan bata merah, 1 PC : 6 PS
- Pasangan bata merah, 1 PC : 3 PS
URAIAN PELAKSANAAN
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan pasangan bata campuran 1:6 dan pas trasram 1:3
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Batu bata yang dipakai pada bangunan ini,menggunakan batu bata yang berkualitas baik,utuh dan tidak cacat serta bata yang dipakai harus
dengan ukuran yang sama. Batu bata merah sebelum dipasang harus direndam dahulu dalam bak atau drum air,sampai jenuh yang harus
disiapkan dilapangan. Pasangan dinding bata merah dipasang sesuai dengan Gambar kerja yang sudah ada dan untuk pasangan tembok bata
menggunakan pasangan setengah bata. Batu bata yang mentah,retak/tidak memenuhi syarat dan tetap terpasang agar dibongkar dan segera
diganti dengan bata yang memenuhi syarat tersebut.
- Pekerjaan pasangan dilaksanakan apabila telah dipasang profil profil yang lurus, siku dan tegak (disesuaikan dengan Kebutuhan Per Hari), hal
ini perlu diperhatikan secara serius karena penentuan as bangunan dan pemasangan profil harus tepat baik as bangunanya dan siku
bangunanya.
- Perekat yang kami pergunakan untuk pasangan bata untuk pasangan tembok bata biasa menggunakan campuran 1 Pc :6Ps dan untuk trasram
menggunakan campuran 1Pc:3Ps, sesuai dengan Gambar Kerja dan Detail.
- Tiap pemasangan batu bata tidak boleh lebih dari 1 m dan untuk penghentiannya harus dalam posisi miring dan pada tempat-tempat yang
tersambung harus dipasang gigi-gigi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
10

8 Pekerjaan Balok Latiu


9 Pekerjaan Ring Balok
10 Pekerjaan Kolom Praktis
11 Cor meja beton Spoel Hoek
12 Cor meja beton Pantry & Perawat
13 Cor meja beton Pantry
14 Cor meja beton Spoel Hoek

Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan dengan
dilampiri Gambar Kerja
Pembesian/Tulangan Beton
1.1 Bahan material dan ukuran batang semua baja tulangan yang baru dengan mutu baja U24 sesuai SNI mutu beton
dan disetujui oleh Direksi. Dia meter tulangan baja beton sesuai dengan gambar, bila kemudian karena keadaan
lapangan diadakan penggantian/penyesuai dia meter terlebih dahulu disetujui Direksi.
1.2 Baja tulangan beton sebelum dipasang dibersihkan terlebih dahulu dari serpi-serpi, karat, minyak, gemuk dan
pelapisan yang akan merusak atau mengurangi daya rekatnya.
1.3 Baja tungan beton dibengkokan/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada
gambar konstruksi yang diberikan pada kontraktor, baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan
kembali dengan cara merusak bahannya.
1.4 Baja tulangan dengan bengkokan yang tidak ditunjukan dalam gambar tidak boleh dipakai, semua batang
dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemasangan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara-
cara pekerjaannya di setujui oleh direksi.
1.5. Sekelompok Tukang Besi dibantu Pekerja menyiapkan, membuat, merakit dan memasang pembesian sesuai dengan gambar.
1.6. Sistem pemasangan, pengunaan besi beton, ketepatan diameter dalam pembesian ini agar tetap mengikuti
1.7. Rakit pembesian untuk pembesian untuk balok latai, kolom praktis, ring balok sesuai ukuran dan dimensi besi pada gambar kerja.
1.8. Tempatkan pembesian yang telah dirakit pada posisinya masing - masing sesuai tahapan pekerjaan
Cetakan Begisting
1.1. Pekerjaan Cetakan yang dipake dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan beton yang rata dan
halus, untuk itu dipergunakan papan klas II dengan ketebalan tidak kurang dari 2,5 cm.
1.2. Sebelum beton dituang terlebih ahulu konstruksi cetakan beton diperiksa untuk memastikan kebenaran
peletakannya, kokoh, rapat serta bersih dari segala kotoran, permukaan cetakan diberi minyak (from oil) untuk
mencegah melekatnya beton pada cetakannya.
1.3. Permukaan cetakan dibasahi sehingga tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituangkan. Cetakan beton
dapat dibongkar dengan persetujuan Direksi.
1.4. Sekelompok Tukang Kayu dibantu Pekerja menyiapkan, membuat dan memasang perancah dan bekisting sesuai dengan gambar.
1.5. Pasang papan bekisting untuk pengecoran sesuai tahapan pada masing bagian pekerjaan dan sesuai dimensi pada gambar kerja untuk masing
- masing bagian pekerjaan.
Pengecoran Beton
1 Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland, pasir dan Batu Pecah dengan mutu beton sesuai petunujuk direksi, dengan cara
mekanis menggunakan molen dengan ketentuan sebagai berikut :
- Takaran material pasir menggunakan kotak campuran yang dibuat dengan dengan dimensi tertentu yang sudah
memperhitungkan berat volume pasir dan Batu Pecah, sehingga volume kotak tersebut sama dengan volume 1 zak semen.
atau sesuai petunjuk Direksi.
- Material yang dimasukkan dalam mortar/concrete mixer minimal diputar 2 kali dalam keadaan kering dan setelah air
ditambahkan diputar paling tidak selama 2 menit sampai adukan semen mencapai suatu warna seragam dan
konsistensi dengan waktu putar
2 Setelah mortar siap mak dilanjutkan dengan pengecoran. Saat pengecoran berlangsung maka dilakukan pemedatan beton dengan cara
menggetarkan beton dengan menggunakan concrete vibrator.
3 Setelah pengecoran selesai maka kami akan menjaga dan memelihara beton tersebut dengan cara membasahinya sampai dengan umur beton
memadai, sampai dengan beton tersebut dianggap sudah mampu untuk menerima beban.
4 Kotak Tempat penuangan campuran dibuat dari bahan papan agar campuran tidak tercampur dengan tanah/kotoran lain
5 Pengecoran dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga campuran padat tidak berongga.
6 Untuk pengecoran slof, dilakukan setelah pondasi lantai kerja selesai dilaksanakan
7 Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

11 PEKERJAAN PLESTERAN
- Plesteran 1 PC : 6 PS
- Plesteran 1 PC : 3 PS
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan plesteran.
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Buat Profil (benangan) plesteran dengan ketebalan 2 cm sesuai dimensi dalam Gambar Rencana
- Buat Profil (benangan) dibuat sedemikian rupa agar posisi benangan tegak lurus secara vertikal.
- Membuat mortar/adukan dari campuran semen portland dan pasir yang telah disaring dengan perbandingan 1 : 3 untuk plesteran dinding
trasram dan 1:6 untuk plesteran dinding.
- Adukan dibuat dalam jumlah yang cukup/disesuaikan dengan kemampuan dan tidak boleh dibiarkan lebih dari 30 menit
- Plesteran dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk konstruksi berdasarkan acuan/profil yang ada dengan permukaan yang rata
secara horizontal dan tegak lurus secara vertikal
- Sebelum plesteran dikerjakan, permukaan dinding harus basah dan bersih.
- Buat acuan atau tulangan dari mortar secara vertikal pada dinding pasangan dengan ketebalan 2 cm dengan jarak ± 2m
- Tempel / lempar campuran mortar diantara 2 tulangan yang telah dibuat dengan ketebalan lebih dari 2 cm
- Ratakan campuran yang telah ditempel tadi menggunakan lantaran/kayu yang diserut lurus dengan cara menumpu pada tulangan yang telah
dibuat.
- Bila belum rata dan rapi, tempel lagi campuran mortar kemudian diratakan lagi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
11

12 Acian
13 Sponengan
- Dilaksanakan setelah/beriringan dengan Pekerjaan Plesteran.
- Dilaksanakan menggunakan acian saos semen
- Untuk hasil maksimal, acian saos semen dilaksanakan pada hari yang sama dengan pek plesteran dikerjakan.
- Dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga seluruh permukaan dinding/tembok menjadi rata dan rapi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

14 PEKERJAAN GRANIT LANTAI, DAN KERAMIK DINDING


Dalam Pekerjaan ini terdapat beberapa item pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding antara lain :
- Urugan pasir bawah lantai
- Granite Tile 60 x 60 termasuk tangga
- Keramik lantai 30 x 30 Unpolished
- Plint Lantai
- Keramik dinding 30 x 60
- Border Keramik Dinding
- Pasang Dinding Granite Gawangan Lift
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan pemasangan lantai keramik
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Pemasangan granit lantai dan keramik dinding kita perhatikan motifnya apakah bermotif seragam (monoton) atau berurat, selain itu
diperhatikan juga warnanya, karena biasanya motif yang sama tetapi ada perbedaan di warna.
- Ketebalan adukan yang dibutuhkan untuk pemasangan lantai maksimum 3 cm, dengan perbandingan adukan 1Pc:3Ps sampai 1PC : 4Ps, jika
perbandingan tidak menggunakan pasir maka dibuat campuran 1Pc: 1 bahan perekat (aditive) dengan ketebalan 1cm atau 10 mm.
- Permukaan lantai dinding/beton/conblock harus diberi plester yang rata dulu, sebelum lapisan ubin granit lantai dan keramik dinding dipasang.
Nat-nat ubin granit lantai dan keramik dinding tidak boleh melebihi 3 mm.
- Pengisi celah antara ubin, digunakan acian Portland Cement sesuai dengan warna ubin yang dipasang atau warna lain atas persetujuan
Pengawas .
- Sebelum pemasangan granit lantai dan keramik dinding dilakukan terlebih dahulu dilakukan Pemasangan urugan pasir, kemudian diatas urugan
pasir dipasang mortar sesuai petunjuk direksi, terlebih dahulu diteliti kebenaran ukuran dan pasir urug yang di bawahnya serta kepadatan peil
yang ditentukan.
- Semua granit lantai dan keramik dinding yang akan dipasang terlebih dahulu direndam dalam air, pengisian siar – siar harus cukup merata dan
padat. Setelah dibersihkan, pemolesan siar lantai dapat dilakukan dengan air semen.
- Pekerjaan lantai yang tidak lurus / tidak waterpass, turun naik dan retak harus dibongkar dan di perbaiki agar memperoleh bidang yang rata dan
baik, lantai yang sudah terpasang dipeil dan dibersihkan.
- Finishing akhir granit lantai dan keramik dinding bisa dengan dipoles ulang setelah dipasang.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

15 PEKERJAAN PLAFOND
- Rangka besi hollow 1 x 40.40.0,4 mm modul 60 x 60 cm plafond
- langit-langit gypsum board uk. (120 x 240) cm, tebal 9 mm
- Rangka besi hollow 1 x 40.40.0,4 mm modul 60 x 60 cm plafond
- langit-langit kalsiboard tbl. 6 mm
Pasangan list plafond gipsum
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan pemasangan plafond.
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Gantungan plafond mengunakan Rangka besi hollow 1 x 40.40.0,4 mm modul 60 x 60 cm sebagai tulangan induk dan 30x40 sebagai tulangan
bagi, sedangkan di bagian tembok harus dipasangkan colp engel. Penutup pelapond Mengunakan langit-langit gypsum board uk. (120 x 240)
cm, tebal 9 mm untuk bagian dalam gedung dan menggunakan langit-langit kalsiboard tebal 6 mm untuk bagian luar gedung.

- Sebelum pemasangan rangka plapond harus dilakukan pengukuran elevasi sehingga diperoleh tulangan plapond yang rata, col engel
dipasangan pada tembok dengan mengunakan skrouw sedangkan tulangan pelapond dipasang dengan pola 60x60. Dan diberikan pengantung.

- Setelah langit-langit gypsum board uk. (120 x 240) cm, tebal 9 mm dan langit-langit plafond kalsiboard tbl. 6 mm terpasang dipinggir plafond
dipasangn list plafond gypsum.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

16 Pekerjaan Kusen UPVC, Daun Pintu, Daun Jendela, lengkap dengan asesories,
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan panel UPVC, seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk direksi.

- Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan Pekerjaan kusen, pintu dan jendela, pekerjaan kaca dan cermin.
- Terbuat dari bahan UPVC (unplasticised polyvinyl chloride), dari produk dalam negeri warna putih atau dengan kualitas sama yang memenuhi
standar ISO dan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) yang dikeluarkan oleh Kementerian terkait. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui oleh DIreksi.
- Kusen daun dan panel UPVC eksterior memiliki ketahanan terhadap air / kebocoran air, tidak terlihat kebocoran signifikan (air masuk ke dalam
interior bangunan sampai tekanan 137 Pa (positip) dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 lt/m2 min.
12

- Sebelum memulai pelaksanaan kami akan meneliti gambar- gambar dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding.
Kami diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan profil UPVC yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Direksi pekerjaan.
- Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
- Pemotongan profil UPVC hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya.
Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
- Angkur-angkur untuk rangka / kusen UPVC terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm.
- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kusen UPVC harus ditutup oleh
karet list.
- Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen UPVC akan bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan
metal yang bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari timbulnya korosi.
- Toleransi pemasangan kusen UPVC disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
- Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika
perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan double door. Sekeliling
- tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya kedap air dan suara.
- Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan. Engsel untuk jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak
jangkauan tangan. Profil UPVC yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk memperoleh persetujuan Direksi
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
Pemasasangan Kaca
- Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki pengalaman dalam bahan dan sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat dan
perlengkapan yang direkomendasikan oleh pabrik kaca.
- Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok dengan setiap bukaan dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang disyaratkan.
- Berilah primer pada permukaan bingkai untuk menerima panel kaca sesuai dengan rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer yang
direkomendasikan.
- Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperempat dari sill. Gunakanlah block dengan ukuran yang memadai untuk menyangga kaca
sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
- Berilah ruang/spasi untuk kaca terhadap pengakhiran kecuali terdapat gasket dan tape yang kontinyu, dengan minimum 2 (dua) perenggang /
pembatas pada setiap sisi dari kaca
- Berikan sealant dengan ketebalan yang sama dengan kaca atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Berikan jumlah yang dibutuhkan untuk
jepitan minimum 9 mm pada kaca pada ke 4 sisi-sisinya.
- Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar yang menandakan kurang sempurnanya pemasangan seal
disekeliling kaca.
- Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan dan
udara luar
- Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan, untuk memudahkan penggantian.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

17 Beton Screed K - 250 bawah Vynil Hospital


18 Pasang Lantai Vynil Hospital
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Bidang permukaan lantai harus rata dan kuat, tidak terdapat retak – retak, tidak ada lubang dan celah-celah, bebas debu, bebas lemak dan
minyak.
- Pekerjaan lapisan vinyl harus rapi dan dilakukan sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik yang bersangkutan sehingga dapat diperoleh
hasil pekerjaan bermutu baik dan dapat tahan lama.
-
Sebelum pemasangan vynil harus kita pasang beton Screeding. Screeding harus benar – benar kuat dan rata yang di capai dengan membuat
adukan dengan komposisi 1 semen : 4 pasir. Permukaan screed harus kering, bebas debu, bebas lemak dan minyak. 2.5.2 Leveling
- Leveling di laksanakan sebanyak 3 s/d 4 kali (lapis). Antara tahap 1 dan tahap berikutnya di lakukan dengan arah yang menyilang dan biarkan
sampai kering. Bahan leveling terdiri dan : Polymer + semen atau dengan bahan Self Leveling. Tetapi kalau dengan self leveling dapat di
lakukan antara 1 s/d 2 lapis.
- Tahap selanjutnya adalah Pengamplasan. Pengamplasan dilakukan setelah lapisan terakhir kering, kemudian di bersihkan dengan cara di
Vakum atau dipel
- Pemasangan Vinyl di pasang dengan menggunakan bahan lem yang di Rekomendasikan oleh pabrik. Untuk menjaga hyginitas setiap ada
celah/ sambungan vinyl harus dilas dengan bahan dari PVC yang sama. Setelah vynil benar-benar bersih dari semua kotoran langkah terakhir
adalah. Bahan poles adalah yang telah direkomendasikan oleh Pabrik. Untuk lantai yang berhubungan langsung dengan tanah dan
kelembabannya tinggi harus di coating dengan water proffing atau dilakukan tes moisture sebelum dilakukan tahapan pemasangan vinyl.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

19 PEKERJAAN DINDING PARTISI


Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan
dimulainya pekerjaan dengan dilampiri Gambar Kerja
- Pasangan dinding partisi menggunakan Rangka besi hollow 1 x 40.40.0,4 mm modul 60 x 120 cm, partisi menggunakan Kalsi Board uk. (120 x 240)
cm, tebal 6 mm
- Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai maupun langit-langit.
13

- Pada umumnya pemasangan dinding partisti akan berhentl pada batas tertentu yang berupa dinding, dengan cara pemasangan sebagai berikut :
a) Tentukan modul dan tinggi partisi;
b) Waterpaskan ketegakan partisi tersebut pada pasangan dinding;
c) Pasang rangka dinding sesuai dengan yang dibutuhkan.
d) Tentukan arah tulangan pokok dan pasang tulangan pokok sesuai grid rangka dengan besi hollow.
e) Selanjutnya pasang tulangan pembagi, yang terbuat dari besi hollow dengan jarak sesual grid pada gambar rencana;
f) Rangka partisi yang sudah slap ditutup dengan Kalsi Board uk. (120 x 240) cm, tebal 6 mm sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi
g) Kalsi Board uk. (120 x 240) cm, tebal 6 mm yang sudah terpasang di compon supaya mendapatkan permukaan yang rata
h) Dinding partisi Kalsi Board uk. (120 x 240) cm, tebal 6 mm yang sudah rata dan kokoh, di cat. wama yang disetujui oleh direksi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

20 PEKERJAAN PLUMBING DAN SANITAIR


- Closed duduk/ monoblok lengkap dengan pembilas
- Closed Jongkok dengan flusher
- Sink Spool Hoek
- Bak Cuci Stainless
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan sanitair
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
Untuk memperkuat kedudukan kloset pada lantai, selain memakai adukan yang kuat juga memakai baut yang ditanam kepalanya dibawah dasar
kloset. Sebelum kloset dipasangkan, terlebih dahulu dibuatkan dudukan yang dilengkapi dengan pemasangan pipa pembuangan yang menembus
pondasi. Kran air bersih diletakkan diatas bak penampung air bersih, yang letaknya mudah dijangkau oleh tangan yang sedang buang air besar di
atas kloset duduk tersebut.
Sink yang digunakan adalah Stainless stell untuk dapur dan Keramik untuk laboratorium, lubang diameter 2” dilengkapi dengan siphon dan penutup
berengsel untuk floor drain dan dopvercrhroom dengan draad untuk clean-out. Sink dipasang di tempat-tempat sesuai gambar. Sink yang dipasang
harus sudah diseleksi baik dan disetujui Direksi. Pada tempat tempat yang akan dipasang Sink, meja harus dilubangi dengan rapi. Hubungan pipa
dengan beton/ lantai menggunakan perekat beton kedap air Embeco ex MTC
Langkah Kerja
a. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
b. Buat galian untuk pemasangan pipa pembuangan
c. Buat tempat dudukan untuk meletakkan kloset jongkok dan kloset duduk
d. Menyelesaikan tiap sambungan dengan adukan kedap air
e. Menutup lubang galian setelah pemasangan pipa galian selesai
f. Meletakkan kloset pada dudukan yang telah disiapkan
g. Test instalasi
- Pemasangan Pipa PVC Air bersih, air kotor dan air hujan
- Kran air Standart
- Kran air Tangkai Panjang
- Jet Washer
- Floor drain
- Wastafel
- Pemasangan pipa PVC sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi, menggunakan Pipa PVC 4", 3", 2", 3/4" dan PVC 1/2" dan penyambungan
menggunakan lem pipa.
- Pada Pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam jenis kotoran umpamanya bekas puing-puing/batu,
alat-alat bekas pakaian dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran aliran air dalam pipa.
- Semua kran yang dipakai, menggunakan finishing verchroom finish, Lihat tabel bahan di atas. Kran taman /halaman harus memiliki ulir. Pipa bak cuci
harus dimungkinkan disambung diperpanjang dengan pipa flexible.
- Floordrain dan CO yang dipasang harus sudah diseleksi baik dan disetujui direksi. Pada tempat yang akan dipasang floordrain, penutup lantai harus
dilubangi dengan rapi. Hubungan pipa dengan beton lantai menggunakan perekat beton kedap air Embeco ex MTC. Setelah Floor drain dan clean-out
terpasang, pasangan harus rapi waterpass, dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

21 Meja Counter Nurse Station


Tangga Monyet Ruang Mesin Lift
Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan sanitair
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Pekerjaan ini kami laksanakan sesuai dengan gambar dan petunjuk direksi.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk
keperluan pembuatan laporan dan Back Up Data Pekerjaan

21 PEKERJAAN CAT-CATAN
- Cat tembok Interior
- Cat Tembok Eksterior
- Pekerjaan Waterproofing Plat Atap
- Cat Dinding Partisi
- Cat Dinding Plafond
- Waterproofing ( Area Lavatory )

Uraian Pelaksanaan
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
14

- Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah cat emulsi kwalitas menengah eks. ICI atau yang setara (mutu menengah), sesuai
dengan gambar rencana dan petunjuk Direksi. Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding dalam gedung.
- Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah kering.
- Sebelum pengecatan pada dinding, kolom dan balok di selasar luar gedung serta plafond plat beton, terlebih dahulu bidang-bidang tersebut
dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
- Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat diplamur dengan bahan plamur campuran antara 1 lem plamur: 2 semen putih: 3
mill.
- Setelah plamur benar-benar kering pekerjaan dilanjutkan dengan menggosok plamur hingga permukaan bidang yang akan dicat benar-benar
rata.
- Pekerjaan akhir adalah pengecatan permukaan tersebut dilaksanakan hingga pekat dan rata.
- Pekerjaan kayu dicat menggunakan cat kayu atau vernis berkualitas.
- Untuk pengecatan waterproff digunakan di plat atap beton melapisi seluruh area plat atap agar tidak bocor saat hujan. Pengecatan ini
mengguakan aqua proff sesuai dengan petunjuk direksi.
- Dilaksanakan sedemikian rupa menggunakan alat bantu sehingga seluruh permukaan yang dicat baik itu dinding/tembok, pintu kayu, plat atap
menjadi rata dan rapi
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

15 PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL


- PEKERJAAN MDP, SDP & PANEL DAYA LAINNYA
- PEKERJAAN PENERANGAN
- PEKERJAAN TATA UDARA
- PEKERJAAN GAS MEDIS
- PEKERJAAN TATA SUARA
- PEKERJAAN INSTALASI TELEPON
- PEKERJAAN MATV
- PEKERJAAN CCTV
- PEKERJAAN FIRE ALARM & FIRE EXTINGUSHER
- PEKERJAAN LIFT
- PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

Uraian Pelaksanaan

PEKERJAAN MDP, SDP & PANEL DAYA LAINNYA dan PEKERJAAN PENERANGAN
- Siapkan peralatan dan tenaga yang akan diperlukan untuk pekerjaan eletrikal
- Buat Request Pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dalam hal ini Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan dimulainya pekerjaan
dengan dilampiri Gambar Kerja
- Seluruh pekerjaan instalasi Listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh pemborong instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi
yang baik dan mempunyai PEKERJA-PEKERJA yang cakap dan berpengalaman DALAM bidangnya, serta perusahaan tersebut terdaftar
sebagai instalatir resmi PLN dengan memegang pas instalatir kelas tinggi yang masih berlaku untuk tahun terakhir berjalan.
- Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut “Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia ( PUIL 200- SN1 04-225-2000) / Peraturan
PLN” edisi yang terakhir sebagai petunjuk dan juga pertauran yang berlakui pada daerah setempat dan standard-standard /kode-kode lainnya
yang diakui (VDE, DIN, IEC)
- Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memnuhi persyaratan PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus baru dan harus jelas
ditandai mengenai ukurannya, jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kawat dengan penampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat
secara dipilih (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian remote
control. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
- Untuk instalasi dari panel cubicle ke panel LVMDP adalah NYY
- Untuk instalasi penerangan adalah NYM
- Untuk penerangan taman dengan menggunakan kabel NYY dan NYFGby.
- Semua kabel harus berada didalam conduit PVC, yang disesuaikan dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack harus di klem dan
pemborong/Kontraktor harus memberikan shop drawing lebih dahulu sebelum pemasangan.
- Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 5A-10A 250 V, sakelar pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan
lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok pada ketinggian 150 cm
diatas lantai yang sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh Direksi Lapangan. Sakelar-sakelar tersebut harus dipasang dalam kotak-kotak dan
ring yang standart dan dilengkapi dengan tutup persegi. Sambungan-sambungan hanya diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.

- Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah masih dapat dijangkau tergantung dari pada
macam /type panel. Maka bila dibutuhkan alas /pondasi /penumpu /penggantung maka kontraktor harus menyediakannya dan memasangnya
sekalipun tidak tertera pada gambar referensi proyek yang harus dilampirkan dalam tender.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

PEKERJAAN PENANGKAL PETIR


- Cara pemasangan harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari gambar kerja. Penilaian baik atas pekerjaan jaringan sistem penangkal petir
ditentukan berdasarkan pemeriksaan dan pengujian Direksi Lapangan. Batang penerima harus dipasang pada ujung batang peninggi yang
kuat, dimana batang penerima harus dapat dilepas dari batang peninggi bila diperlukan guna pemeriksaan. Penerima harus disangga oleh pipa
galvanized yang cukup kuat dan dapat didirikan dengan kokoh dan tegak lurus setinggi minimum 0,7 m diatas bangunan.
- Batang penerima harus dipasang pada ujung batang peninggi yang kuat, dimana batang penerima harus dapat dilepas dari batang peninggi
bila diperlukan guna pemeriksaan. Penerima harus disangga oleh pipa galvanized yang cukup kuat dan dapat didirikan dengan kokoh dan tegak
lurus setinggi minimum 0,7 m diatas bangunan. Pemasangan batang penerima diusahakan sedapat mungkin pada titik di daerah yang mudah
disambar petir.
- Jarak antara pemegang konduktor maximum 0,6 m. Pemegang konduktor harus diikat pada bagian bangunan dengan kokoh. Dari bahan yang
tidak menimbulkan kerugian, karena kontrak bahan yang berlainan. Pemegang konduktor harus terbuat dari bahan yang sama dengan
konduktor untuk mencegah terjadinya elektrolisa jika terkena air.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

PEKERJAAN INSTALASI TELEPON


• Kami harus meyakinkan Direksi, bahwa pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman dan mengikuti syarat-syarat Perumtel.
• Kami harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh Perumtel sehingga penyambungan saluran dari Perumtel sampai dibangunan tidak
menemui kesulitan baik procedure teknis maupun non-teknis.
• Selama pemasangan /instalasi Kontraktor harus menempatkan seorang ahli yang mengawasi pelaksanaan.
- Kabel yang keluar dari MDF (Main Distribution Frmae) ke CTB (Cable Terminal Box) sampai kepesawat dengan jumlah pair seperti tertera pada
gambar, dari kabel berisolasi PVC dengan pita pelinding statis (sesuai dengan ketentuan VDE 0815 atau Perumtel k.9-1-011). Sedangkan untuk
kabel diluar bangunan menggunakan kabel tanah. Seluruh instalasi kabel telepon dalam conduit galvanis dan setiap pencabangan harus dilakukan
dalam junction box dari bahan besi tuang (bahan metal)
15

- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
16

PEKERJAAN TATA SUARA


- Pemasangan instalasi dari pesawat (pre amplifier, power amplifier/mixing amplifier), program input, monitor desk, power amplifier, sound sistem,
ceiling speaker, dan lain-lain accecories. Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel sound sistem dan attenuator dan accecories-accecories
lainnya. Mengadakan testing dan trai run serta balancing secara menyeluruh semua sistem sehingga diperoleh sistem performance yang berfungsi
dengan tepat dan benar. Untuk koridor sistem instalasi ceiling speaker terpisah dengan ruang kerja.
- Kabel distribusi dimasukkan didalam pipa, dengan kabel yang melalui conduit union baik ditanam didalam beton, maupun yang terletak pada langit-
langit. Setiap penyambungan ataupun pembelokkan harus dilengkapi dengan junction box terbuat dari besi (metal)
- Semua terminal box harus ditanahkan (grounded) dengan baik dan benar
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

PEKERJAAN FIRE ALARM & FIRE EXTINGUSHER


- Yang dicakup dalam lingkup pekerjaan instalasi Fire Alarm unit ini adalah menyediakan, memasang, mencoba/trial run dan mengisi dari semua
instalasi Fire Alarm maupun Fire Fighting, yang diperinci dalam uraian pekerjaan dibawah ini serta yang tertera dalam gambar. Lingkup pekerjaan
disini adalah dalam pengertian dibawah unit dapat bekerja baik tiap-tiap bagiannya maupun seluruh instalasi yang terpasang sebagai unit
keseluruhan.
• Pengadaan serta pemasangan semua Fire Detector, manual call, alarm bell, signal/location lamp, sirene beserta instalasi wiringnya.
• Pengadaan serta pemasangan Master Control Fire Alarm panel kapasitas 6 zone panel beserta instalasi wiringnya.
• Pengadaan serta pemasangan power supply untuk melayani sistem fire alarm tersebut.
• Pengadaan serta pemasangan unit-unit fire extinguisher
• Mengadakan tes/trial run dan pengujian untuk seluruh instalasi maupun demonstrasi dari unit-unit fighting yang dipergunakan.
• pengadaan dan pemasangan Kabel Kontrol dan MCFA menuju Central Sound System.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

PEKERJAAN TATA UDARA


- Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan peralatan utama serta peralatan untuk instalasi ducting dan
peralatannya, instalasi fan dan peralatannya, isntalasi piping dan peralatannya, peralatan pembantu, tenaga kerja pembuatan alat-alat, pemasangan,
pengujian, penyetelan dengan baik sesuai dengan persyaratan Dokumen dan gambar yang ada. Untuk proyek ini dipergunakan instalasi Tata Udara
dengan system sebagai berikut : “AC Split System”, menggunakan merk PANASONIC, DAIKIN.
• Lingkup pekerjaan system instalasi Tata Udara telah jelas dan dapat dilihat pada :
• Buku-buku Dokumen Pelelangan
• Gambar-gambar rencana, untuk seluruh system instalasi Tata Udara.
• Secara umum jenis peralatan utama dan tambahan yang dicakup oleh instalasi ini ialah :
• AC Split System (Wall Mounted dan Ducted)
• Condensing Unit dan Evaporator Blower
• Pipa Refrigerant, drain dan pengabelan lengkap dengan isolasi.
• Pekerjaan Ducting dan Grille lengkap dengan isolasi
• Fan, Intake, Exhaust
• Pekerjaan listrik, Sipil dan Controle
- Segala sesuatu untuk pekerjaan ini yang kurang jelas, kami dapat menanyakan lebih lanjut kepada Direksi, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk
hal ini. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan maka Pemborong wajib bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin terjadi. Testing,
Balancing, dan Commissioning.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

PEKERJAAN GAS MEDIS


Secara garis besar lingkup pekerjaan instalasi medis antara lain;
• Instalasi pipa tembaga untuk oksigen murni, N2O, compressed air dan vacum air
• Sambungan pipa
• Panel penghubung atau outlets
• Katup pembagi atau zone valve
• Alarm
• Bak kontrol , bobokan dan perapihan kembali
• Penggantung dan penumpu
• Pengecatan dan pemberian kode arah aliran
• Pengujian dan peralatan bantu
• Penyambungan pipa baru terhadap instalasi pipa gas existing dan segala kerusakan konstruksi lain menjadi tanggung jawab kontraktor
• Dan peralatan penunjang
 Sambungan solder berlaku untuk cupper tube dan fitting
 Untuk pipa tembaga ukuran 20 mm kebawah boleh menggunakan soft solder
 Untuk pipa tembaga ukuran 25 mm keatas harus memperganakan hard solder
 Kontraktor harus mengajukan contoh bahan pipa dan bahan solder dan hasil solderan kepada pengawas sebelum pekerjaan perpipaan ini dimulai .
 Tukang solder atau las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja setelah mempunyai ijin tertulis dari direksi/pengawas.
 Brander pemanas yang harus dipergunakan yaitu jenis pemanas LPG atau acetyline, kompor gas tidak boleh digunakan.
 Sambungan las hanya berlaku untuk pipa baja, kawat las dan elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang di las, setiap bekas
sambungan harus segera dicat khusus yang sesuai.
 Dalam pengelasan semua pipa tembaga sudah tersambung dari ujung ke ujung, yang mana waktu pengelasan harus dialiri dengan (N2) nitrogen.
Untuk menghindari kerak atau pengelasan,atau kotoran api yang menempel pada pipa tembaga waktu mengelas.
 Setelah pengelasan selesai atau sudah terkait dengan baik dan pengelasan selesai ujung- ujung ditutup dan dilakukan pengetesan dengan bahan
(N2) nitrogen hingga ditekan sampai mencapai tekanan 20/15 Kg/cm2 selama 2 x 24 jam tanpa ada penurunan.
 Untuk pengetesan kebocoran harus menggunakan busa sabun di tiap pipa dan sambungan yang dilas bila terjadi kebocoran gelembung busa
sabun akan membesar dan setarusnya, setelah perbaikan dan pengelasan ulang dilakukan tes ulang hingga tidak ada lagi kebocoran.
 Pipa gas yang melintas antar bangunan harus dilindungi oleh pipa galvanis diameter 1 GIP, baik yang ditanam dalam tanah (kedalaman minimal 40
cm) maupun melintas di selasar (Door loop).
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan
17

PEKERJAAN MATV dan PEKERJAAN CCTV


Garis besar scope pekerjaan Instalasi CCTV dan MATV yang dimaksud adalah sebagai berikut :
• Sumber gambar dan suara akan diambil dari sumber suara paralatan
• Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan
• Pengadaan, pemasangan dan pengujian Kabel-kabel distribusi Sistem CCTV – MATV antara peralatan sentral dan sistem distribusi di setiap lantai
• Pengadaan, pemasangan dan Pengujian, peralatan sesuai dengan gambar rencana.
• Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara peralatan utama dengan TV outlet disetiap lantai
• Melakukan Test Commisioning serta training
• Pengadaan dan pemasangan 1 (satu) set DVR lengkap dengan komputer sesuai dengan kapasitas kamera yang ada.
- Setelah direksi menyatakan pekerjaan dapat diterima, segera dilakukan pengukuran bersama hasil pekerjaan untuk keperluan pembuatan
laporan dan Back Up Data Pekerjaan

G PEKERJAAN PENYELESAIAN
Untuk pekerjaan penyelesaian meliputi :
1. Memperbaiki kerusakan-kerusakan pada bangunan akibat dari pekerjaan yang menjadi satu bagian yang utuh.
2. Pembersihan lokasi dari sisa-sisa bahan kerja, bekas-bekas bongkaran bekisting dan lain-lain.
3. Pemasangan kembali Rofftank dan Mesin AC AHU ke Lantai Atap yang sudah kita pindahkan.
4. Pembuatan laporan harian, mingguan dan bulanan pada setiap akhir pekerjaan sesuai dengan waktu pembuatan laporan tersebut gunanya
untuk bahan laporan fisik dan keuangan proyek dan juga untuk memantau kegiatan yang telah dilaksanakan.
5. Pengambilan foto dokumentasi 100%
6. Pembuatan Asbuilt Drawing
7. PHO

H PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Pekerjaan Pemeliharaan meliputi pekerjaan perawatan, perbaikan ringan dan pekerjaan yang dilaksanakan secara teratur terhadap Bangunan,
sehingga semua bagian terpelihara secara baik dan dalam kondisi siap pakai. Secara umum pekerjaan pemeliharaan ini dikerjaan dalam jangka
waktu sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja.

I PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan ini kami buat sebagai salah satu persyaratan dalam penawaran pekerjaan ini dan tentunya dapat menjadi
panduan dalam rangka melaksanakan pekerjaan ini jika kami ditunjuk sebagai pemenang dan pelaksana pekerjaan ini. Namun tentunya kami
menyadari bahwa dalam penyampaian Metode pelaksanaan ini masih banyak kekurangannya sehinga kami masih membutuhkan
bimbingan dari Direksi atau Pengawas Lapangan demi sempurnanya metode pelaksanaan ini agar kami dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik dan tepat waktu.

Mataram, 19 Maret 2018


PT. NUSA TENGGARA MANDIRI

H. SALMAN, SH
Komisaris

Anda mungkin juga menyukai