PENYEDIA JASA :
SALAM DIREKTUR
Ungkapan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-NYA sehingga kami PT. ROBINSON MAJU BERSAMA selaku penyedia jasa / peserta dalam
proses tender Paket Pembangunan Rumah Susun UIN SMH Lokasi Jl. Syech Nawawi Al-Bantani,
Kel. Kemanisan, Kec. Curug, Kota Serang – Provinsi Banten - Serang (Kota) ini dapat
menyelesaikan RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI (RK3K) ini
dengan baik, sebagai salah satu persyaratan dalam proses pelelangan tersebut.
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI (RK3K) ini adalah salah satu perencanaan
yang nantinya akan menjadi acuan dan gambaran terhadap Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
pada Paket Pembangunan Rumah Susun UIN SMH Lokasi Jl. Syech Nawawi Al-Bantani, Kel.
Kemanisan, Kec. Curug, Kota Serang – Provinsi Banten - Serang (Kota) , jika nantinya kami PT.
ROBINSON MAJU BERSAMA terpilih sebagai pemenang tender.
Demikian Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (RK3K) ini kami perbuat dengan standart
dan budaya yang sudah lama dan sudah menjadi Standart Operasional Pelaksanaan (SOP) di perusahaan
kami.
DAFTAR ISI
HALAMAN
SALAM DIREKTUR--------------------------------------------------------------------------------------- i
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------------------------- ii
Berikut ini dijabarkan lebih lanjut tentang pentingnya kepemimpinan dan partisipasi pekerja dalam
manajemen K3:
1. Mengurangi risiko dari atas ke bawah
Seorang pemimpin perusahaan ada di sebuah posisi yang dapat mencegah kecelakaan dan buruknya
kesehatan dalam sebuah lingkungan kerja. Mereka dapat melakukannya dengan cara:
- Berkomitmen dan berkomunikasi tentang strategi manajemen K3 yang baik.
- Mengembangkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan yang kuat.
- Melakukan monitoring terhadap performa dari sistem tersebut.
- Mengatur contoh yang baik dengan diikuti prosedur keselamatan untuk semua waktu.
- Memberikan motivasi untuk berpartisipasi dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
Pemimpin perusahaan memiliki wewenang yang cukup untuk mengembangkan sistem manajemen K3
yang baik dalam sebuah perusahaan. Mereka juga bisa mendorong para pekerja di bawahnya untuk
menerapkan K3 secara baik.
Pemenuhan terhadap peraturan dan standar Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) menjadi
prioritas bagi PT. ROBINSON MAJU BERSAMA untuk melindungi segenap karyawan, aset, data, properti
perusahaan serta lingkungan.
Upaya-upaya keselamatan kerja yang dilaksanakan pada suatu lingkungan kerja merupakan tanggung
jawab manajemen perusahaan beserta seluruh karyawan. Karyawan pada konteks ini tidak hanya terbatas pada
personil dari perusahaan yang bersangkutan namun juga personil dari luar perusahaan seperti halnya tamu, karyawan
kontraktor, pekerja/tukang atau pun pemasok.
Dalam lingkungan PT. ROBINSON MAJU BERSAMA, keselamatan karyawan menempati urutan teratas. Oleh
karena itu, PT. ROBINSON MAJU BERSAMA mengupayakan yang terbaik bagi karyawan dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif bagi keselamatannya. Perusahaan memastikan bahwa seluruh karyawan menjalankan
tugasnya sesuai dengan prosedur standar keselamatan yang sesuai dengan peraturan Perusahaan. PT. ROBINSON
MAJU BERSAMA mengembangkan budaya keselamatan yang mendukung dan melibatkan peran aktif seluruh
karyawan, subkontraktor, serta pihak lain yang melaksanakan aktivitasnya di area proyek.
PT. ROBINSON MAJU BERSAMA mewajibkan seluruh karyawan yang berada di lokasi proyek konstruksi untuk
menggunakan standar Alat Pangaman Diri (APD) seperti helm pelindung kepala, safety shoes, body harnes,
rompi/vest dan lain-lain sesuai dengan tingkat resiko pekerjaan dan hal ini merupakan kewajiban yang harus dipatuhi
demi keselamatan karyawan itu sendiri.
PT. ROBINSON MAJU BERSAMA senantiasa mewajibkan seluruh subkontraktor yang bekerja di lingkungan proyek
untuk mematuhi aspek-aspek K3L/HSE. Seluruh persyaratan K3L selalu diinformasikan sejak awal tender agar
subkontraktor memperhitungkan komponen biayanya. Rencana kegiatan proyek yang telah dibuat subkontraktor
dipresentasikan serta didiskusikan guna menyamakan persepsi mengenai standar K3L/HSE. Para pekerja
subkontraktor diberikan panduan awal untuk membentuk pola pikir serta perilaku kerja yang diharapkan mampu
menjamin keselamatan karyawan di area lingkungan proyek.
Perusahaan memandang bahwa usaha untuk melaksanakan perlindungan kesehatan kerja merupakan poin
penting dalam melindungi karyawan agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan, serta dampak buruk
yang diakibatkan oleh suatu pekerjaan yang terkait dengan proyek pembangunan suatu gedung. Untuk melaksanakan
hal tersebut, perusahaan memperhatikan kesehatan karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
di antaranya dengan melakukan pengukuran dampak suatu kegiatan terhadap manusia serta lingkungan.
Untuk karyawan yang mengalami penurunan kesehatan, perusahaan mengantisipasi dengan menunjuk dokter
kesehatan kerja. Karyawan yang mengalami ganguan kesehatan tersebut akan didata yang selanjutnya akan dianalisis
penyebab penurunan kesehatan tersebut, apakah diakibatkan oleh keadaan lingkungan kerja atau yang lainnya
sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai tindakan antisipatif agar dikemudian
hari penurunan kesehatan karyawan dapat dicegah.
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Dalam rangka pengadaan Pembangunan Rumah Susun UIN SMH Lokasi Jl. Syech Nawawi Al-
Bantani, Kel. Kemanisan, Kec. Curug, Kota Serang – Provinsi Banten - Serang (Kota) Pada
Kelompok Kerja (POKJA) Pemilihan 05 Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK)
Wilayah Banten Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berkomitmen
melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa
seluruh pelaksanaan konstruksi:
1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;
2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan
7. Memenuhi 9 (sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.
Sambungan Tabel 1
6 Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
7 Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
8 Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
9 Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia
(SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di
10 Tempat Kerja.
Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan
Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
11 Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di
Tempat Kerja.
V Instruksi Menteri terkait K3
1 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3
Penanggulangan Kebakaran.
VI. Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3
1 Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara Pengisian
Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
2 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban
Teknisi Lift.
3 Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.
Direktur
Penanggung Jawab Umum
C.2. Kompetensi
Kompetensi yang dimiliki oleh PT. ROBINSON MAJU BERSAMA adalah :
1 Sertifikat Quality Management System SNI ISO 9001 :2015 QMS
3 Sertifikat Occupational Health and Safety Management System OHSAS 18001 :2007 OHS
C.3. Kepedulian
Kepedulian PT. ROBINSON MAJU BERSAMA pada Keselamatan Kerja senantiasa diwujudkan dalam
bentuk komunikasi aktif setiap hari, dan pada setiap Site, PT. ROBINSON MAJU BERSAMA selalu
menyiapkan seorang staff yang bertugas memantau kegiatan Keselamatan Kostruksi harian.
Komunikasi Lapangan dan Kantor serta komunikasi sesama personil lapangan selalu intens dengan
menggunakan komunikasi telephone pintar, internet dan media lainnya.
Maka dari itu, karena tingginya kepedulian PT. ROBINSON MAJU BERSAMA terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), Kami PT. ROBINSON MAJU BERSAMA selalu menerapkan 10 kebiasaan dalam
menerapkan K3 di perusahaan kami, yaitu :
RK3K PT. ROBINSON MAJU BERSAMA 15
RENCANA KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
(RK3K)
Maka dari itu, karena tingginya kepedulian PT. ROBINSON MAJU BERSAMA terhadap Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), Kami PT. ROBINSON MAJU BERSAMA selalu menerapkan 10 kebiasaan dalam
menerapkan K3 di perusahaan kami, yaitu :
1. Memberi pujian kepada karyawan yang telah menerapkan perilaku aman di tempat kerja
2. Menumbuhkan kesadaran karyawan bahwa keselamatan kerja adalah tanggung jawab bersama
3. Melibatkan karyawan dalam implementasi K3
4. Memberi penghargaan atas partisipasi karyawan dalam penerapan K3
5. Menjadi contoh suri teladan bagi karyawan
6. Melakukan investasi dengan berbagi pengetahuan pada karyawan
7. Melakukan peningkatan dan perbaikan program K3 secara berkelanjutan
8. Melakukan pemantauan dan inspeksi lapangan secara berkala
9. Menjaga keterbukaan dengan karyawan Anda
10. Mencoba belajar sesuatu yang baru setiap hari
Untuk menumbuhkan kepedulian pekerja terhadap Keselamatan Konstruksi, Kami PT. ROBINSON MAJU
BERSAMA selalu memberikan informasi dan penjelasan kepada pekerja.
C.4. Komunikasi
Guna menjamin penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, maka Perusahaan
perlu menyusun sistem komunikasi untuk mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang baik di tempat kerja.
Komunikasi meliputi komunikasi internal antar bagian maupun sesama bagian dalam struktur
organisasi Perusahaan maupun komunikasi eksternal dengan pihak lain seperti kontraktor, pemasok,
pengunjung, tamu dan masyarakat luas maupun pihak ke tiga yang bekerja sama dengan Perushaaan
berkaitan dengan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Komunikasi dapat melalui beragam media, cara dan teknologi yang secara efektif dapat menyampaikan
pesan kepada semua pihak yang perlu mendapat informasi berkaitan dengan Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Komunikasi dapat melalui beragam media, cara dan teknologi yang secara efektif dapat menyampaikan
pesan kepada semua pihak yang perlu mendapat informasi berkaitan dengan Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Perusahaan juga mengatur komunikasi eksternal dengan pihak ke tiga terkait informasi yang diterima
oleh Perusahaan maupun informasi yang diberikan oleh Perusahaan untuk pihak ke tiga. Perusahan
menjamin konsistensi dan relevansi informasi yang diberikan sesuai dengan Sistem Manajemen
K3 Perusahaan termasuk informasi mengenai pengendalian operasi K3 dan tanggap
darurat Perusahaan.
C.5. Informasi Terdokumentasi
Kami PT. ROBINSON MAJU BERSAMA senantiasa selalu membuat dan memelihara informasi
(Dokument) yang berkaitan dengan K3 serta mendokumentasikannya, baik dalam bentuk cetak
maupun dalam bentuk elektronik. Agar proses dokumentasi berjalan dengan baik, maka kami PT.
ROBINSON MAJU BERSAMA selalu menempatkan personil khusus dalam menangani masalah tersebut.
Dokument-dokument disusun sepraktis dan seefisien mungkin sehingga bisa mewujudkan efektifitas
dan efisiensi dalam bekerja, khususnya dalam proses pencarian kembali dokument atau dalam proses
penyimpanan dokument.
3 Sarung Tangan √
4 Rompi Keselamatan √
5 Body Harnest √
2. Pekerja dilengkapi
Terkena/ Tertimpa
atau menggunakan
2. Pekerjaan Pile-Cap material pondasi atau Pelaksana Struktur
alat pelindung diri
alat
APD.
3. Berhati-hati dalam
3. Pekerjaan Tee- Beam
bekerja.
Prosedur operasi standar, atau SOP, adalah satu set instruksi langkah-demi-langkah yang dibuat oleh
sebuah kegiatan untuk membantu pekerja melaksanakan operasi Keselamatan Kerja. Tujuan adalah
untuk mencapai zero accident, efisiensi. kualitas output dan keseragaman kinerja, sekaligus
mengurangi miskomunikasi dan kegagalan untuk mematuhi peraturan keselamatan.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial, dan ekonomis
Keselamatan adalah suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik, sosial, spiritual,
finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun pendidikan dan terhindar dari ancaman
terhadap faktor-faktor tersebut.
1. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penanggung Jawab Kegiatan
SMK3.
Kecelakaan
* Terkena alat manual. Lakukan P3K, untuk pertolongan
Kotak P3
* Jatuh dari ketinggian. pertama
* Kejatuhan Benda.
Bawa ke dokter / Puskesmas /
* Tersandung Ambulan/ Kendaraan, Tandu
Poliklinik dengan kendaraan proyek
* Tergelincir
* Terjepit antara benda Hub. RS terdekat dan datangkan
* Terpotong ambulance apabila diperlukan Daftar Nomor Telepon Penting
* Terkilir
* Terbakar akibat/berhubungan Petugas TTD proyek buat laporan ke
atasan dan instansi yang terkait
dengan suhu tinggi/korosif/radiasi
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 di PT. ROBINSON MAJU BERSAMA dilakukan melalui
pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran. Pemantauan yang dilakukan sesuai dengan dokumen
laporan pengujian lingkungan kerja dan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan. Pemantauan
dan evaluasi kinerja K3 juga dilaksanakan melalui audit internal SMK3 yang berpedoman pada PP
No.50 Tahun 2012 . Audit internal SMK3 dilakukan oleh internal auditor yang berkompeten di
bidang K3. Sistem audit internal SMK3 yang dilakukan adalah cross internal audit artinya audit
internal dilakukan oleh auditor yang berasal dari lokasi lain. Audit internal SMK3 dilakukan secara
berkala yaitu 1 tahun sekali. Pemantauan keselamatan dan kesehatan kerja juga dilaksanakan
melalui inspeksi K3 dan pengumpulan data kecelakaan kerja. Sesuai SOP Inspeksi Tempat Kerja,
inspeksi K3 terdiri dari inspeksi tempat kerja, peralatan pemadam hydrant dan APAR dan
RK3K peralatan P3K serta kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
PT. ROBINSON MAJU BERSAMApelaporan serta evaluasi dan tinjauan 20
ulang hasil inspeksi. Inspeksi K3 bertujuan untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya yang
No.50 Tahun 2012 . Audit internal SMK3 dilakukan oleh internal auditor yang berkompeten di
bidang K3. Sistem audit internal SMK3 yang dilakukan adalah cross internal audit artinya audit
RENCANA
internal dilakukan oleh auditor yang berasal dari lokasi lain. KESELAMATAN
Audit internal DANsecara
SMK3 dilakukan
KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
berkala yaitu 1 tahun sekali. Pemantauan keselamatan dan kesehatan kerja juga dilaksanakan
(RK3K)
melalui inspeksi K3 dan pengumpulan data kecelakaan kerja. Sesuai SOP Inspeksi Tempat Kerja,
inspeksi K3 terdiri dari inspeksi tempat kerja, peralatan pemadam hydrant dan APAR dan
peralatan P3K serta kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta evaluasi dan tinjauan
ulang hasil inspeksi. Inspeksi K3 bertujuan untuk memastikan bahwa setiap potensi bahaya yang
dapat timbul dari kondisi tempat kerja, mesin dan peralatan, bahan serta tindakan pekerja
teridentifikasi dan mengambil tindakan perbaikan serta pencegahan.
Tinjauan Manajemen fokus terhadap keseluruhan kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1 Kesesuaian Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap operasional dan aktivitas
Perusahaan.
2 Kecukupan pemenuhan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kebijakan
3 Keefektivan penyelesaian tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta hasil-hasil lain yang
dicita-citakan.
Tinjauan Manajemen dilaksanakan oleh Pimpinan Perusahaan dan dilaksanakan secara berkala yang secara
umum dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun sekali untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan berjalan secara tepat.
Hal-hal yang dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan Tinjauan Manajemen antara lain :
1 Laporan keadaan darurat (termasuk kejadian serta pelatihan/simulasi/pengujian tanggap darurat).
Cara PT. ROBINSON MAJU BERSAMA dalam meningkatkan kesesuaian, kecukupan dan keefektifan
SMKK secara berkesinambungan melalui upaya:
1 Meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi;
2 Mempromosikan budaya SMKK;
3 Mempromosikan partisipasi pekerja dalam melaksanakan tindakan untuk perbaikan secara
berkesinambungan pada SMKK;
4 Mengkomunikasikan hasil peningkatan berkesinambungan yang terkait kepada para pekerja dan
perwakilan pekerja; dan memelihara dan menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti
peningkatan berkesinambungan.
F.2. Saran
1 Setiap perusahaan konstruksi baik yang skala besar ataupun kecil diharapkan menerapkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan proyek.
2 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk semua pekerja yang ada dan yang akan ke
lapangan.
3 Dilakukan pengawasan secara langsung kepada para pekerja agar para pekerja dapat nekerja
secara serius dan lebih bertanggung jawab agar proyek dapat selesai tepat waktu.
1 2 3 4 5 4 6 7 9 8 10
Inspeksi Keselamatan
1 Petugas K3 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Konstruksi
2 Patroli Keselamatan Konstruksi Pelaksana K3 √ √ √ √ √ √ √ √ √