BEBAN DINAMIK
1 Konsep Getaran
gambar 1.
P
e
r
p
i
n
d
a
h
a
n
Siklus dari getaran
alami.
keseimbangan
(b) Getaran
(a) Keadaan awal
Gambar 3. Getaran dari massa pada ujung kantilever
keseimbangan
bawah ini :
(y) dari setiap titip di balok sepanjang sumbu-x dalam waktu tertentu
(t).
EI + ρA = 0..........................................................................(2.2)
Dengan :
t = waktu
dari yang lain karena lokasi beban berubah pada setiap langkah. Gaya
F = P (1+Σαicos(2Πifstept + Фi)........................................................(2.3)
dengan :
P = Berat Manusia
i = banyaknya harmonik
t = waktu
P
ercep
at
aG
na
y
xa
F
M
assa
K c
G
ambar 1. Model Empirik Struktur SDOF
seperti ini, Apabila sebuah struktur dibebani dengan beban P(t) maka struktur tersebut
Masih pada gambar 1b, selain massa yang dibuat menjadi beban terpusat juga terdapat
menjelaskan bahwa suatu massa struktur yang bergoyang akibat gempa dengan respon
elastik, maka lama-kelamaan massa struktur akan berhenti dan kembali ke posisi awal.
Hal ini terjadi karena ada penyerapan energi di dalam struktur. Terjadinya penyerapan
absorber pada kendaraan.
Salah satu parameter yang tidak kalah penting lagi adalah kekakuan. respon struktur
akan berpengaruh terhadap kekauan kolom, sepintas maksudnya adalah semakin kaku
suatu kolom maka goyangan yang akan terjadi akan semakin kecil dan begitu juga
sebaliknya apabila nilai kekakuan pada kolom reatif kecil maka goyangan/simpangan
yang akan terjadi akan semakin besar. Pada analisis dinamik kekakuan kolom
persoalan dinamik.
Gambar 1c menunjukkan model matematik dari struktr SDOF yang disertai simbol-
Apabila gaya dinamik (P) seperti yang disajikan pada gambar 1c bekerja ke arah kanan,
maka akan mendapat perlawanan atau reaksi dari pegas (FS), peredam/dumper (FD), dan
gaya inersia (FI). Berdasarkan prinsip kesetimbangan dinamik yang ditunjukkan pada free
(Persamaan 1)
dimana,
FI = massa (m) x percepatan (a) = Gaya Inersia (Persamaan 2)
FI + FD + FS = P (t)
m. a + c. v + k. y = P (t) (Persamaan 5)
Mesin yang bergetar (vibrating machine) berbeda dengan mesin statis karena memiliki
getaran selama mesin bekerja yang menghasilkan adanya gaya dinamis.Pondasi yang
menopang mesin yang bergetar (pompa, kompressor, motor elektrik, turbin) harus
didesain mampu manahan beban dinamik dan dampak getarannya harus dalam batasan
yang ditentukan.
Persamaan Dinamis
atau
m. a + c. v + k. y = P(t)
c = nilai damping
F = gaya dinamis
w = frekuensi mesin
Kesimpulan
Nilai frekuensi ini harus < 0.3 frekuensi mesin atau > 1.3 frekuensi mesin. Hal ini untuk
memastikan bahwa frekuensi sistem di luar zona resonansi.
2. Amplitudo Deformasi (deformasi maksimum). Deformasi maksimum harus dicek
sehingga nilainya kurang dari persyaratan yang diizinkan. Amplitudo yang berlebih dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin dan atau mengganggu orang yang ada di sekitarnya.
Penentuan Parameter
Dari persamaan di atas terlihat bahwa perilkau dinamis suatu sistem dipengaruhi oleh;
massa, nilai redaman, nilai kekakuan, gaya dinamis dan frekuensi mesin. Dalam
menghitung pondasi dinamis, hal yang paling rumit adalah mencari nilai k dan c, karena
nilainya pada umumnya bedasarkan rumus-rumus dan grafik-grafik dengan banyak
parameter.