Anda di halaman 1dari 11

1

BEBAN DINAMIK

1 Konsep Getaran

Beberapa istilah yang digunakan dalam analisis antara lain :

1. Beban dinamis, dapat diklasifikasikan sebagai beban harmonik

atau sinusoidal (mesin berputar), beban periodik (aktivitas

berirama manusia), beban sementara (pergerakan orang: berjalan

dan berlari), dan beban impuls (orang melompat). Beberapa

bentuk khas dari pembebanan dinamis ini dapat dilihat pada

gambar 1.

2. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk bergetar selama satu

kali sedangkan frekuensi adalah kebalikan dari periode yaitu

jumlah getaran dalam satu unit waktu.

Beban harmonik Beban periodik

Beban transient Beban impuls

Gambar 1. Tipe–tipe beban dinamik

3. Jika sistem struktur terkena gaya pendorong harmonik terus

menerus, gerakan yang dihasilkan akan memiliki frekuensi dan

amplitudo maksimun yang konstan disebut sebagai gerak steady


2
state, sedangkan jika sistem struktur dikenakan gaya impuls

tunggal dan oleh redaman dalam sistem menyebabkan gerakan

berkurang disebut sebagai gerak sementara.

4. Frekuensi alami adalah frekuensi dari sistem yang bergetar secara

bebas. Kondisi ini disebut sebagai getaran bebas.

5. Redaman mengacu pada kehilangan energi per siklus selama

sistem bergetar. Vicous damping adalah redaman sebanding

dengan kecepatan. Redaman kritis diperlukan untuk mencegah

osilasi dari sistem. Rasio redaman merupakan perbandingan

redaman aktual dengan redaman kritis. Untuk redaman yang lebih

kecil dari redaman kritis, sistem akan berosilasi secara bebas

seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.

P
e
r
p
i
n
d
a
h
a
n
Siklus dari getaran

Gambar 2. Pengaruh moda redaman dalam respon getaran

6. Resonansi terjadi ketika frekuensi dari sebuah sistem gaya dimana

frekuensi tersebut berimpit (mendekati sama dengan) frekuensi

alami dari sistem tersebut.

7. Mode shape yaitu bentuk struktur ketika bergetar pada frekuensi

alami.

8. Deret Fourier yaitu suatu prosedur matematis untuk mengubah

catatan waktu menjadi frekuensi spektrum tanpa kehilangan data.

9. Spektrum yaitu variasi relatif antara amplitudo dengan frekuensi


3
getaran yang berkondribusi ke beban atau gerakan.

2 Getaran sebagai Derajat Kebebasan Tunggal

Getaran terjadi ketika gaya Fi memindahkan beberapa titik

dari keseimbangannya yang disebut keadaan awal seperti pada gambar

3 yaitu sebuah ayunan batang horizontal sederhana dengan massa

terkonsentrasi di ujung batang. Gaya akan menyebabkan perpindahan

vertikal dari massa dan menghasilkan gaya yang berlawanan pada

batang, Fr yang bekerja pada batang tersebut yang mengarah pada

keadaan seimbang. Ketika gaya awal dilepaskan maka yang tersisa

hanyalah gaya menunjuk arah keseimbangan dan massa akan bergerak

dalam getaran harmonik.

Gerakan ini umumnya dijelaskan dalam bentuk perpindahan

(x), kecepatan (v) dan percepatan (a) seperti pada gambar 4.

keseimbangan

(b) Getaran
(a) Keadaan awal
Gambar 3. Getaran dari massa pada ujung kantilever

keseimbangan

Gambar 4. Hubungan antara perpindahan (x), kecepatan (v) dan


percepatan (a) pada getaran.

Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :


4
v(t) = = , a(t) = =......................................................(2.1)

3 Getaran dalam Struktur

Suatu permasalahan yang khusus yang lebih memadai untuk

menggambarkan getaran yang terjadi di lantai adalah struktur balok.

Struktur balok dengan beberapa kondisi dukungan, distribusi beban

dan bentuk penampang yang bervariasi. Skematik dari struktur balok

yang bergetar jika dibebani gaya dinamis ditampilkan pada gambar di

bawah ini :

Gambar 5. Skematis getaran dari balok dukungan sederhana dan gaya

yang bekerja pada penampang (dx).

Persamaan diferensial pada sistem ini menggambarkan posisi vertikal

(y) dari setiap titip di balok sepanjang sumbu-x dalam waktu tertentu

(t).

EI + ρA = 0..........................................................................(2.2)

Dengan :

x = jarak dari perletakan (m)

y = perpindahan vertical pada titik-x (m)

L = panjang balok (m)

EI = kekakuan lentur balok (N.m2)

ρA = massa per satuan panjang (Kg/m)

V = gaya geser (N)


M = momen lentur (N.m)

t = waktu

II. 4 Prinsip Getaran Lantai

Kebanyakan masalah getaran lantai diakibatkan adanya gaya

berulang yang disebabkan oleh mesin atau kegiatan manusia seperti

menari, aerobik atau berjalan, meskipun berjalan sedikit lebih rumit

dari yang lain karena lokasi beban berubah pada setiap langkah. Gaya

berulang bisa diwakili oleh deret Fourier :

F = P (1+Σαicos(2Πifstept + Фi)........................................................(2.3)

dengan :

P = Berat Manusia

αi = Koefisien dinamik dari beban harmonik.

i = banyaknya harmonik

fstep= frekuensi langkah dari aktivitas manusia

t = waktu

Фi = besarnya sudut beban harmonik

Secara umum besarnya koefisien dinamis menurun dengan

meningkatnya beban harmonik, secara teori jika setiap frekuensi yang

terkait dengan beban sinosoidal mengimbangi frekuensi alami dari

bentuk getaran, maka resonansi akan terjadi menyebabkan

menguatnya getaran. Gambar 6 menunjukkan respons sinosoidal jika

hanya satu modus getaran walaupun banyak orang di sistem lantai,


setiap modus getaran memiliki konfigurasi perpindahan sendiri atau

mode shape dan frekuensi alami.

P
ercep
at
aG
na
y
xa
F
M
assa

K c

Frekuensi Alami (fn)


Frekuensi Gaya (f)

Gambar 6. Respon dari gaya sinusoidal

G
ambar 1. Model Empirik Struktur SDOF
 

 Apakah maksud dari simbol tersebut???     


Simbol P (t) artinya intensitas beban P akan berubah-ubah menurut waktu t. Maksudnya

seperti ini, Apabila sebuah struktur dibebani dengan beban P(t) maka struktur tersebut

akan bergoyang dengan simpangan horizontal yang berubah-ubah setiap waktunya. 

  Gambar 1b. Model fisik struktur SDOF

Masih pada gambar 1b, selain massa yang dibuat menjadi beban terpusat juga terdapat

penambahan sebuah dashpot  atau piston. Penambahan daspot pada gambar 1b

menjelaskan bahwa suatu massa struktur yang bergoyang akibat gempa dengan respon

elastik, maka lama-kelamaan massa struktur akan berhenti dan kembali ke posisi awal.

Hal ini terjadi karena ada penyerapan energi di dalam struktur. Terjadinya penyerapan

energi pada struktur menandakan bahwa struktur memiliki kemampuan untuk

meredam goyangan. Nahhh…….karena struktur memiliki kemampuan untuk

meredamkan goyangan makanya pada gambar 1b media redaman direpresentasikan

sebagai dashpot yang juga memiliki fungsi menahan redaman atau seperti shock

absorber pada kendaraan.

Salah satu parameter yang tidak kalah  penting lagi adalah kekakuan. respon struktur

akan berpengaruh terhadap kekauan kolom, sepintas maksudnya adalah semakin kaku

suatu kolom maka goyangan yang akan terjadi akan semakin kecil dan begitu juga

sebaliknya apabila nilai kekakuan pada kolom reatif kecil maka goyangan/simpangan
yang akan terjadi akan semakin besar. Pada analisis dinamik kekakuan kolom

direpresentasikan sebagai pegas elastik seperti yang disajikan pada gambar 1c.

Untuk memudahkan dalam memahami dan menyelasaikan persoalan maka  diperluka

penyederhanaan, seperti struktur yang awalnya merupakan 3 dimensi disederhanakan

menjadi 2 dimensi. kemudian penyederhanaan 2 dimensi ini saja belum cukup untuk

menyelesaikan persoalan, oleh karena itu diperlukan membuat pemodelam, yaitu dari

model fisik  seperti pada gambar 1c dan 1d yang disertai dengan simbol-simbol seperti

k, c, M da lainnya. Model matematik tersebut banyak digunakan dalam penyelesaian

persoalan dinamik.

Gambar 1c dan 1d.  Model matematik Struktur SDOF

Gambar 1c menunjukkan model matematik dari struktr SDOF yang  disertai simbol-

simbol P (gaya dinamik), m (massa), c (koefisien redaman), dan k (kekakuan).

Berikut ini merupakan penjelasan dari model matematik tersebut.

Apabila gaya dinamik (P) seperti yang disajikan pada gambar 1c bekerja ke arah kanan,

maka akan mendapat perlawanan atau reaksi dari pegas (FS), peredam/dumper (FD), dan

gaya inersia (FI). Berdasarkan prinsip kesetimbangan dinamik yang ditunjukkan pada free

body diagram pada gambar 1.d, maka akan dapat dipreoleh hubungan,

             FI + FD + FS = P (t)                                                                         

(Persamaan 1)

dimana,
FI  = massa (m) x percepatan (a)                       = Gaya Inersia       (Persamaan 2)

FD = Koefisien redaman (c) x Kecepatan (v)  = Gaya Redam        (Persamaan 3)

FS  = Kekakuan (k) x simpangan (y)                 = Gaya Pegas          (Persamaan 4)

Apabila persamaan 2, 3, dan 4 di subtitusikan kedalam persamaan 1 maka akan diperoleh

persamaan sebagai berikut:

            FI + FD + FS = P (t)      

           m. a + c. v + k. y = P (t)                                                                (Persamaan 5)

PONDASI MESIN DINAMIS (1/3)

Mesin yang bergetar (vibrating machine) berbeda dengan mesin statis karena memiliki

getaran selama mesin bekerja yang menghasilkan adanya gaya dinamis.Pondasi yang

menopang mesin yang bergetar (pompa, kompressor, motor elektrik, turbin) harus

didesain mampu manahan beban dinamik dan dampak getarannya harus dalam batasan

yang ditentukan.

 Persamaan Dinamis

Pondasi mesin yang bergetar dimodelkan dengan persamaan dinamik berikut:

mu’’ + cu’ + ku = F sin(wt)

atau

m. a + c. v + k. y = P(t)                                                                

u, u’, u’’ = perpindahan, kecepatan, percepatan


m = massa pondasi dan mesin

c = nilai damping

k = kekakuan pada arah yang ditinjau

F = gaya dinamis

w = frekuensi mesin

Kesimpulan

Dengan rumus-rumus di atas kita sudah dapat menghitung:

1. Frekuensi system (pondasi + mesin) yang dihitung dengan rumus

Nilai frekuensi ini harus < 0.3 frekuensi mesin atau > 1.3 frekuensi mesin. Hal ini untuk
memastikan bahwa frekuensi sistem di luar zona resonansi.
2. Amplitudo Deformasi (deformasi maksimum). Deformasi maksimum harus dicek
sehingga nilainya kurang dari persyaratan yang diizinkan. Amplitudo yang berlebih dapat
menyebabkan kerusakan pada mesin dan atau mengganggu orang yang ada di sekitarnya.

Penentuan Parameter

Dari persamaan di atas terlihat bahwa perilkau dinamis suatu sistem dipengaruhi oleh;
massa, nilai redaman, nilai kekakuan, gaya dinamis dan frekuensi mesin. Dalam
menghitung pondasi dinamis, hal yang paling rumit adalah mencari nilai k dan c, karena
nilainya pada umumnya bedasarkan rumus-rumus dan grafik-grafik dengan banyak
parameter.

Anda mungkin juga menyukai