Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN PENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL

(EARNED VALUE CONCEPT) DALAM PENGENDALIAN PROYEK


(Studi Kasus : Proyek Pekerjaan Lanjutan Gedung Dekanat Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas)

Ondi Richerta, Mufti Warman Hasan, Indra Khaidir


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta
Padang E-mail : oricherta@gmail.com, muftiwarmanhasan@gmail.com,
khaidirindra@yahoo.com

Abstrak

Diperlukan suatu manajemen yang baik untuk mengendalikan sebuah proyek konstruksi, demi
mencapai efisiensi dan efektifitas pengelolaan proyek sesuai perencanaan awal. Metode yang
dapat digunakan dalam pengendalian biaya dan waktu serta dapat menunjukkan prestasi
kegiatan adalah Metode konsep nilai hasil (EVC). Metode konsep nilai hasil adalah metode
menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah
diselesaikan atau dilaksanakan. Metode konsep nilai hasil dapat digunakan untuk
menganalisis kinerja dan membuat perkiraan pencapaian sasaran dengan menggunakan tiga
inidikator, yaitu ACWP (Actual Cost Work Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work
Performed), dan BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule). Prosedur penelitian dimulai
dengan melakukan studi kepustakaan, pengambilan data, pengumpulan data-data yang ada.
Varians yang ditekankan disini adalah untuk menyelidiki penyimpangan biaya atau jadwal
pelaksanaan yang telah direncanakan atau ditentukan dari hasil perhitungan pada Proyek
Pekerjaan Lanjutan Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini
berdasarkan analisa minggu ke-23, nilai Schedule varians (SV) sebesar Rp. 0. Hasil ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Sedangkan cost varians (CV) sebesar Rp. 6.960.639,40 hasil ini menunjukkan
pekerjaan terlaksana dengan biaya yang digunakan kurang dari anggaran atau lebih kecil dari
pada biaya yang sebelumnya telah direncanakan.

Kata Kunci : Konsep Nilai Hasil, BCWP, BCWS, ACWP


PLANNING APPLICATION EARNED VALUE CONCEPT METHOD IN
PROJECT CONTROL
(Case Study: The Advance Working of Dekanat Medical Faculty Building
Project Of Andalas University)

Ondi Richerta, Mufti Warman Hasan, Indra Khaidir


Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and
Planning, University of Bung Hatta Padang
E-mail : oricherta@gmail.com, muftiwarmanhasan@gmail.com, khaidirindra@yahoo.com

Abstract

Needed a good management for controlling a construction project, in order to achieve


efficiency and effectiveness of project management according to initial planning. The method
can be used in cost control and time and can address the achievement of activities is a Earned
Value Concept method (EVC). The Earned Value Concept method is a method of calculating
the results of the cost according to the budget in accordance with the work that has been
completed or implemented. The Earned Value Concept method can be used to analyze the
results and make estimates of the achievement of performance targets by using three
indicators, namely ACWP (Actual Cost Work Performed), BCWP (Budgeted Cost of Work
Performed), and BCWS (Budgeted Cost of Work Schedule). The procedure of research
started by doing literature study, taking data, collection of existing data. The varians that used
is for investigating the deviation of cost or planned execution schedule, or determined from
the results of calculations on the project work continued dekanat building faculty of medicine
Andalas University is based on 23 weeks analysis, The value of the schedule varians (SV) is
Rp. 0. These results indicate that the implementation of the work is done in accordance with
the schedule that has been determined. While the Cost Variance (CV) of Rp. 6,960,639.40
These results indicate that the work is carried out with the cost used less than the budget or
less than the cost previously implemented.

Key words : Earned Value Concept, BCWP, BCWS, ACWP


PENDAHULUAN sistem pengendalian mutu (quality) dan sistem
pengendalian waktunya (time).
Seiring dengan perkembangan
Infrastruktur yang begitu pesat dan Menurut Imam Soeharto (1995) secara
kompleks, penyedia jasa konstruksi haru umum ada 4 (empat) metode pengendalian
smempunyai kiat-kiat yang jitu agar dapat dalam penyelenggaraan sebuah konstruksi
menjalankan sebuah proyek konstruksi yang yaitu Konsep Nilai Hasil (Earned Value
sesuai dengan perencanaan penerapan Concept), Analisa Varians (Varians
pengendalian terhadap manajemen konstruksi Analysist), Cost / Schedulle - Control System
yang sistematis merupakan salah satu kiat Criteria (C/S-CSC) dan Rekayasa Nilai
yang harus dilaksanakan demi mencapai (Value Engineering). Ke empat metode ini
efisiensi dan efektifitas pengelola proyek. dapat di laksanakan sesuai dengan jenis
Baik ini sistem pengendalian biaya (cost), pekerjaan dan kompleksitasnya. Misalnya
untuk proyek dengan kompleksitasnya (pengawas) lapangan apakah sudah sesuai
rendah apalagi berukuran kecil, penerapan dengan gambar, spesifikasi atau belum.
Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) Misalnya pengangkutan bahan, kualitas
menjadi pilihan utama. bahan benar–benar diatur dan dijaga dengan
perencanaan dan pengendalian yang baik
Pengendalian diperlukan untuk
terhadap kegiatan–kegiatan. Maka
menjaga kesesuaian antara perencanaan dan
keterlambatan jadwal dan pembengkakan
pelaksanaan. Tiap pekerjaan harus benar–
biaya proyek dapat dihindari.
benar diawasi dan di cek oleh inspektor

Untuk mengantisipasi terjadinya


perubahan kondisi lapangan dan mengatasi
keterbatasan waktu manajemen dalam
pengendalian seluruh unsur pekerjaan proyek
diperlukan konsep pengendalian yang efektif
yaitu Konsep Nilai Hasil (Earned Value
Concept). Konsep Nilai Hasil diterapkan
dengan membandingkan antara perencanaan
terhadap parameter proyek yang dapat
diukur setiap saat.

Dari uraian di atas, penulis mencoba


mengangkat masalah ini sebagai bahan
untuk pembuatan tugas akhir dengan judul
“PERENCANAAN PENERAPAN
METODE KONSEP NILAI HASIL
(EARNED VALUE CONCEPT) DALAM
PENGENDALIAN PROYEK” (Studi
kasus : Proyek pekerjaan lanjutan gedung
Dekanat fakultas kedokteran Universitas
Andalas).

Tujuan Penulisan
1. membuat Perencanaan pengendalian
biaya dengan menggunakan metode
Konsep Nilai Hasil (Earned Value
Concept).

2. Untuk mengetahui apakah yang di rencanakan atau terjadi


pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan keterlambatan.
anggaran yang di rencanakan.
Pembatasan Masalah
3. Mengetahui apakah jadwal
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini
pelaksanaan pekerjaan sesui dengan
antara lain : Pada perencanaan ini data yang
dibutuhkan adalah data-data seperti time
1. Penelitian ini dilakukan pada
schedule dan data-data lainnya yang dapat
pelaksanaan Proyek Pekerjaan
mendukung seperti:
lanjutan Gedung Dekanat Fakultas
a. Jadwal pelaksanaan pekerjaan
kedokteran Universitas Andalas yang
b. Daftar kuantitas dan harga
dikerjakan oleh kontraktor PT.
(optimasi)
Spectratama perkasa.
c. Laporan pelaksanaan pekerjaan
2. Pekerjaan yang ditinjau adalah hasil
bulanan
laporan bulanan pelaksanaan proyek
c. Analisa dan Perhitungan
dari awal pekerjaan hingga tertanggal
Dari data-data yang diperoleh nantinya
20 februari 2016.
bisa dilakukan perhitungan pengendalian
3. Prinsip yang diterapkan dalam
biaya dengan menggunakan metode yang
penelitian disesuaikan dengan skala
diinginkan.
dan karakteristik proyek.
4. Membandingkan antara ACWP,
TINJAUAN PUSTAKA
BCWP, BCWS

Tinjauan Umum
Metodologi Penulisan
Proyek konstruksi memiliki
a. Studi Literatur
karakteristik unik yang tidak berulang, proses
Dalam studi literatur ini akan didapat
yang terjadi pada suatu proyek tidak akan
teori-teori yang akan mendukung
pernah sama pada proyek lainnya. Hal ini
penulisan tentang manajemen konstruksi.
disebabkan oleh kondisi yang mempengaruhi
b. Pengumpulan Data
proses suatu konstruksi berbeda satu sama
lainnya. Misalnya kondisi alam seperti
perbedaan letak geografis, hujan, gempa, dan
keadaan tanah merupakan factor yang turut
mempengaruhi keunikan proyek konstruksi.

Pengendalian
Menurut Soeharto (1995),
Pengendalian biaya merupakan langkah akhir
dari proses pengelolaan biaya proyek, yaitu
mengusahakan agar penggunaan dan
pengeluaran biaya sesuai dengan

perencanaan, berupa anggaran yang telah objek pengendalian biaya akan identik dengan
ditetapkan. Dengan demikian, aspek dan perencanaan biaya, sehingga berbagai jenis
kegiatan di kantor pusat dan lapangan harus memerlukan perencanaan yang realistis, juga
selalu dipantau dan di kendalikan agar hasil harus dilengkapi dengan teknik dan metode
implementasinya sesuai dengan anggaran yang terjadinya penyimpangan. Untuk
yang telah di tentukan. pengendalian biaya dan jadwal terdapat dua
Ada 3 pengendalian terhadap mutu macam teknik dan metode yang luas
suatu proyek konstruksi, yaitu : pemakaianya, yaitu identifikasi varians dan
a. Pengendalian biaya konsep nilai hasil. Identifikasi dilakukan
Pengendalian biaya memusatkan diri pada dengan membandingkan jumlah uang yang
factor kuantitas dan harga satuan sesungguhnya dikeluarkan dengan anggaran.
komponen biaya. Demikian juga Sedangkan untuk jadwal, dianalisis kurun
mengenai pemilihan waktu, karena factor- waktu yang telah dipakai dibandingkan
factor tersebut sering menjadi sumber dengan perencanaan. Melalui identifikasi ini,
terjadinya varians biaya. akan terlihat apakah telah terjadi
b. Pengendalian Jadwal penyimpangan antara rencana dan kenyataan,
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan serta mendorong untuk mencari sebab-
kurun waktu dan tanggal akhir yang telah sebabnya.
ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk Menurut imam Soeharto (1995), dibawah
baru, maka penyerahanya tidak boleh ini metode yang dipakai untuk menganalisis
melewati batas waktu yang ditentukan. aspek biaya dan jadwal kegiatan proyek
c. Pengendalian Mutu adalah sebagai berikut,:
Pengendalian mutu meliputi kegiatan yang
Metode Analisis Varians
berkaitan dengan pemantauan apakah
proses dan hasil kerja tertentu proyek Pada setiap pembicaraan aspek
tersebut memenuhi standar mutu yang pengendalian biaya dan jadwal, akan selalu
bersangkutan, serta pengidentifikasian ditanyakan bagaimana kemajuan pelaksanaan
yang tidak memuaskan. pekerjaan terakhir, apakah pengeluaran
melebihi anggaran, atau kemajuan
Metode Pengendalian Biaya pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal. Untuk
Suatu sistem pengawasan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut,
pengendalian proyek, di samping menjelang saat pelaporan dikumpulkan
informasi mengenai status akhir kemajuan
proyek dengan menghitung jumlah unit
pekerjaan yang diselesaikan, kemudian
membandingkanya dengan perencanaan, atau

melihat catatan penggunaan sumber daya dan yang demikian itu dikenal dengan identifikasi
membandingkanya dengan anggaran. Teknik varians atau analisa varians.
Teknik analisa varians ini dapat Metode penyajian dengan grafik ”S”
memperlihatkan perbedaan mengenai hal-hal dijumpai secara luas dalam penyelenggaraan
sebagai berikut : proyek. Grafik dibuat dengan sumbu vertikal
a. Biaya pelaksanaan anggaran. sebagai nilai kumulatif biaya satu jam-orang
b. Waktu pelaksanaan pekerjaan dengan atau presentase penyelesaian pekerjaan dan
jadwal. sumbu horizontal sebagai kurun waktu.
c. Tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan Umumnya grafik ini berbentuk huruf “S”.
dengan rencana. Hal ini disebabkan karena kegiatan proyek
d. Tanggal akhir pekerjaan dengan berlangsung sebagai berikut :
rencana. a. Kemajuan proyek pada awal bergerak
e. Angka kenyataan pemakaian tenaga lambat.
kerja dengan anggaran. b. Diikuti oleh kegiatan yang bergerak
f. Jumlah penyelesaian pekerjaan dengan cepat dalam kurung waktu yang lebih
rencana lama.
2. Varians dengan Grafik “S” c. Akhirnya kecepatan tersebut menurun
Cara lain untuk melihat adanya varians dan berhenti pada titik akhir.
adalah dengan menggunakan grafik “S”.
Penggunaan grafik “S” dijumpai dalam hal-
Grafik yang dibuat dengan sumbu Y sebagai
hal berikut :
nilai komulatif biaya atau jam orang yang
telah digunakan untuk presentase 1. Pada analisis kemajuan proyek secara
penyelelesaian pekerjaan, sedangkan sumbu keseluruhan.
X menunjukan parameter waktu. Hal ini akan 2. Penggunaan seperti di atas, tetapi
menggambarkan kamajuan volume pekerjaan untuk satuan unit pekerjaan atau
yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. elemen-elemenya.
Bila grafik yang dibuat dibandingkan 3. Pada kegiatan engineering dan
dengan dengan grafik serupa yang disusun pembelian untuk menganalisis
berdasarkan perencanaan dasar proyek, maka presentase (%) penyelesaian
akan segera terlihat jika terjadi pekerjaan, misalanya jam-orang untuk
penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. menyiapkan rancangan, produksi
gambar, menyusun pengajuan
pembelian, terhadap waktu.
4. Pada kegiatan konstruksi, yaitu untuk
menganalisis pemakaian tenaga kerja
atau jam-orang dan untuk

menganalisis presentase (%) pekerjaan lain yang diukur (dinyatakan)


penyelesaian serta pekerjaan- dalam unit versus waktu.
Contoh gambar pelaksanaan dilaksanakan atau diselesaikan (budgeted
konstruksi dengan angka anggaran dan cost of work performance).
penggeluaran dapat dilihat pada gambar di Jadi, dari definisi diatas dapat
bawah ini disimpulkan bahwa metode konsep nilai hasil
: adalah suatu metode yang menghitung
Rp

Saat Pelaporan
besarnya anggaran yang sesungguhnya
1000
dikeluarkan untuk penyelesaian suatu paket
880

800 pekerjaan sesuai dengan anggaran dan


660
Pengeluaran
schedule yang telah direncanakan dimana
600 Varians biaya 660-840 = 180

metode ini dapat melihat masa depan proyek


400

Anggaran
atau keberlangsungan proyek setelah
200

dianalisa dengan menggunakan konsep nilai


hasil.
Di dalam setiap proyek dipastikan
mempunyai anggaran dan waktu dan
biasanya anggaran dan waktu itu terbatas.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Spt
Ketika terdapat varian pada penggunaan
anggaran dan waktu, maka akan menjadi
Gambar 2.1 : Menganalisa Varians dengan Grafik “S”
pertanyaan bagi semua pihak apakah dana
Sumber : Iman Soeharto (1995)
yang terbatas dan waktu yang tersisa akan
Konsep Nilai Hasil (Earned Value Concept) mencukupi dan dapat membuat pelaksanaan
proyek tepat dan sesuai rencana.
Di dalam ilmu manajemen proyek
Metode Identifikasi Varian merupakan
terdapat istilah Konsep Nilai Hasil (Earned
teknik pengendalian proyek berdasarkan
Value Concept) ataudisingkat dengan EVC.
varian biaya, sedangkan Kurva S berdasarkan
Bahkan di dalam ilmu manajemen secara
varian jadwal proyek. Sehingga 2 (dua)
umum yang diperuntukkan perusahaan, ada
metode ini tidak dapat menjawab pertanyaan
yang disebut EVA atau Earned Value
di atas, karena dasar varian biaya dan waktu
Analysis. Pengertian atau definisi Earned
dipisahkan.
Value dalam manajemen proyek diantaranya
Metode Earned
adalah:
Value
Soeharto (1995) mendefinisikan Konsep nilai
mengkombinasikan biaya, jadwal dan
hasil adalah konsep menghitung besarnya
prestasi pekerjaan. Earned Value mengukur
anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah
besarnya pekerjaan yang telah diselesaikan
pada suatu waktu dan menilai berdasarkan

jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Metode ini dapat
mengungkapkan apakah kemajuan 2. BCWP (Budgeted Cost of Work
pelaksanaan pekerjaan proyek senilai dengan Performance), yaitu jumlah anggaran
pemakaian bagian anggarannya. Dengan yang senilai untuk kegiatan yang telah
analisis konsep Earned Value dapat diketahui terlaksana
hubungan antara apa yang sesungguhnya 3. BCWS (Budgeted Cost of Work
telah dicapai secara fisik terhadap jumlah Scheduled), yaitu anggaran yang
anggaran yang telah dikeluarkan. direncanakan untuk kegiatan yang
dilaksanakan
Formula Earned Value adalah sebagai
Analisis Varians Biaya dan Jadwal
berikut:
Berdasarkan indikator-indikator di

Nilai Hasil = % Penyelesaian X Anggaran atas diperoleh besaran varians atau


penyimpangan biaya dan jadwal yang dapat
Metode Earned Value ini dapat digunakan memberikan informasi kinerja pengelolaan
untuk membuat perkiraan keadaan proyek di biaya dan jadwal. Variansi biaya dan jadwal
masa mendatang dan dapat menjawab tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Varians Jadwal (Schedule Varians = SV)
a. Dapatkah proyek diselesaikan dengan Varians jadwal adalah pengurangan
anggaran yang tersisa? biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan
b. Berapa besar perkiraan biaya untuk yang sudah dilaksanakan (BCWP)
menyelesaikan proyek ? terhadap biaya yang dianggarkan untuk
c. Berapa besar perkiraan keterlambatan pekerjaan yang dijadwalkan (Budgeted
pada akhir proyek, bila kondisi masih saat Cost of Work Scheduled).
pelaporan ? SV = BCWP – BCWS
Dimana bila :
Analisa dalam metode ini menggunakan
SV = 0 : proyek tepat waktu
3 (tiga) indikator, yaitu:
SV > 0 : proyek lebih cepat
1. ACWP (Actual Cost of Work
SV < 0 : proyek terlambat
Performance), yaitu jumlah anggaran
b. Varians Biaya (Cost Varians = CV)
yang sesungguhnya terpakai untuk
Varians biaya adalah selisih antara biaya
kegiatan yang telah dilaksanakan dalam
yang dianggarkan untuk pekerjaan yang
kurun waktu tertentu
sudah dikerjakan (Budgeted Cost of
Work Performed) dengan biaya aktual
dari pekerjaan yang sudah dikerjakan
(Actual Cost of Work Performed).

CV = BCWP – ACWP CV > 0 : biaya lebih kecil/hemat


CV = 0 : biaya sesuai dengan anggaran CV < 0 : biaya lebih besar/boros
Proyeksi Jadwal dan Biaya untuk
c. Indeks Kinerja/Prestasi Jadwal dan Biaya Penyelesaian Proyek
Varians jadwal dan biaya di atas belum Berdasarkan hasil analisis atas
menggambarkan kondisi penyimpangan indikator-indikator tersebut di atas pada saat
relatif terhadap satuan unit anggaran atau pelaporan maka akan dapat diperkirakan
biayanya. Oleh karena itu terdapat suatu besar biaya pada akhir proyek, yaitu dengan
index yang dapat mengukur prestasi baik menghitung sebagai berikut:
jadwal dan biaya atau untuk mengetahui 1. Anggaran yang tersisa = Biaya total yang
seberapa besar efisiensi penggunaan dianggarkan – Biaya yang sudah terpakai
sumberdaya oleh proyek, digunakan Anggaran tersisa = BAC – BCWP
besaran berupa indeks produktivitas atau BAC = Budgeted At Cost biaya yang
indeks kinerja sebagai berikut: dianggarkan pada saat proyek selesai
Indeks Kinerja Jadual: BCWP = biaya yang dianggarkan pada
SPI = BCWP/BCWS saat proyek ditargetkan selesai
SPI = 1 : proyek tepat waktu 2.Perkiraan biaya untuk pekerjaan
SPI > 1 : proyek lebih cepat tersisa( Estimate Total Cost = ETC)
SPI < 1 : proyek terlambat ETC = Anggaran tersisa /CPI
Indeks Kinerja Biaya: 3. Perkiraan total biaya proyek ( Estimate
CPI = BCWP/ACWP Cost at Completion) = EAC = biaya yang
CPI = 1 : biaya sesuai dengan anggaran sudah dipakai + perkiraan biaya untuk
CPI > 1 : biaya lebih kecil/hemat pekerjaan tersisa
CPI < 1 : biaya lebih besar/boros EAC = ACWP + ETC
SPI dan CPI dihitung di setiap item ACWP = Biaya yang sesungguhnya
pekerjaan dan tingkat di atasnya. Pada dikelurkan/yang sudah dipakai
tingkat yang lebih tinggi, perhitungnan SPI ETC = Perkiraan biaya untuk pekerjaan
dan CPI dilakukan dengan penjumlahan tersisa
parameter-parameter yang ada di bawahnya.
Prakiraan Biaya Penyelesaian Proyek
Pembuatan pra-perkiraan (forecast)
biaya penyelesaian proyek yang didasarkan
atas hasil analisis indikator-indikator yang
diperoleh pada saat pelaporan akan
memberikan petunjuk berapa besar kira-kira
biaya pada akhir proyek. Atau dapat diartikan

membuat proyeksi atas dasar angka yang dengan angka yang tepat karena didasarkan
diperoleh pada saat pelaporan ke masa akhir atas berbagai asumsi yang tergantung dari
proyek. Prakiraan tidak memberikan jawaban bermacam-macam faktor. Jadi dengan kata
lain ketepatanya akan tergantung dari akurasi konstruksi pada prakteknya tidaklah mudah.
asumsi yang dipakai. Meskipun demikian Akan tetapi secara teoritis pemecahan dari
pembuatan prakiraan biaya, jadwal atau keadaan di atas berada diantara dua keadaan
kemajuan proyek selalu diperlukan karena berikut :
dapat memberikan peringatan dini mengenai a. Perkiraan dengan biaya termurah
hal-hal yang akan terjadi pada masa depan (The cost solution)
proyek bila kecendrungan yang ada pada saat b. Perkiraan dengan waktu tersingkat
ini tidak mengalami perubahan. Dengan (The last time solution)
demikian masih tersedia kesemptan untuk Perkiraan dengan biaya termurah
mengadakan tindakan pembetulan bila biasanya disebut juga pemecahan normal (all
dipandang perlu. normal solution). Hal ini menandakan bahwa
waktu yang diperlukan untuk
Hubungan Biaya dan Waktu
menyelenggarakan kegiatan proyek dimana
Ada ketergantungan antara biaya
biaya langsung yang dikeluarkan serendah
yang dikeluarkan terhadap waktu
mungkin.
pelaksanaan proyek, dimana diperlukan
Perkiraan dengan waktu tersingkat
penjadwalan kegiatan secara optimum
berarti kegiatan proyek diselesaikan dalam
sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi
waktu yang sesingkat mungkin dengan biaya
minimum.
minimum untuk waktu penyelesaian tesebut.
Untuk mendapatkan waktu pelaksanaan yang
sesingkat mungkin, sebagian besar aktivitas
Bi
yang terlibat dalam pelaksanaan proyek harus
dipercepat pengerjaannya. Tetapi hal ini
tidaklah berarti bahwa seluruh aktifitas yang
Gambar 2.2 : Biaya Proyek Vs Waktu Pelaksanan
Sumber : Soeharto,I (1995) ada pada proyek harus dipercepat untuk
mendapatkan pemecahan dengan waktu yang
Untuk mencari hubungan waktu dan
tersingkat tersebut.
biaya yang optimal dari suatu proyek
Hasil dan Pembahasan
Teknik Pengendalian Biaya
Dalam menganalisis perhitungan
biaya pada proyek Pekerjaan lanjutan
Gedung Dekanat Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas ini, penulis terlebih

dahulu membahas mengenai item-item dengan menggunakan konsep nilai hasil.


pekerjaan yang dilaksanakan. Dilanjutkan Tabel 3.3 Analisis varians terpadu
dengan menganalisa pengendalian biaya
Varians Varians Pekerjaan selesai
terlambat dan
Jadwal Biaya Keterangan
Negatif Negatif menelan biaya
(sv) (cv) lebih tinggi dari

Pekerjaan anggaran.

terlaksana lebih Pekerjaan


cepat dari jadwal terlaksana sesuai
Positif Positif
dengan biaya lebih Nol Negatif jadwal dan
kecil dari menelan biaya di
anggaran. atas anggaran.

Pekerjaan Pekerjaan selesai


terlaksana tepat terlambat dan
Negatif Nol
sesual jadwal menelan biaya
Nol Positif
dengan biaya lebih sesuai anggaran.
rendah dari
Pekerjaan selesai
anggaran.
lebih cepat dari
Pekerjaan Positif Negatif rencana dengan
terlaksana sesuai menelan biaya di
Positif Nol anggaran dan atas anggaran.
selesai lebih cepat
Iman Soeharto (1995)
dari jadwal.
Keterangan :
Pekerjaan 1. Untuk Varians Biaya (CV)
terlaksana sesuai a. Tanda negative (-) menunjukkan
Nol Nol
jadwal dan situasi dimana biaya yang
anggaran. diperoleh lebih tinggi dari
anggaran ( cost overrun ).
b. Angka nol (0), menunjukkan
pekerjaan terlaksana sesuai
rencana.
c. Tanda positif (+), berarti
pekerjaan terlaksana dengan biaya

kurang dari anggaran ( a. Tanda negative (-), berarti jadwal


cost underrun). terlambat dari rencana.
2. Untuk uraian jadwal b. Angka nol (0), menunjukkan
jadwal sesuai dengan rencana. B.2. Pekerjaan Rp
c. Tanda positif (+), berarti jadwal Arsitektur Sayap 1,898,255,434
lebih cepat dari rencana. kanan .00

ANALISA PENGENDALIAN BIAYA B.3. Pekerjaan Rp


DAN PEMBAHASAN Arsitektur sayap 1,199,467,415
Data kuantitas harga kiri .00
No Uraian Harga
Kuantitas B.4. Pekerjaan Rp
Struktur Utilitas 225,849,183.0
A PEKERJAAN Rp 0
STRUKTUR 9,406,427,553
.00 C PEKERJAAN Rp
ELEKTRIKAL 1,194,064,074
A.1. Pekerjaan Rp .00
Struktur Pelebaran 147,212,432.0
tangga dekanat 0 C.1. Pekerjaan Rp
tengah Elektrikal dekanat 477,687,321.0
tengah 0
A.2. Pekerjaan Rp
struktur sayap 4,543,450,776 C.2. Pekerjaan Rp
kanan (Blok C ) .00 Elektrikal utilitas 716,376,753.0
0
A.3. Pekerjaan Rp
struktur Sayap Kiri 4,518,081,910 D PEKERJAAN Rp
(Bloc c) .00 ELEKTRONIKA 3,001,722,396
DAN .00
A.4. Pekerjaan Rp MEKANIKAL
Struktur Utilitas 197,682,434.0
0 D.1. Pekerjaan Rp
Elektronika dan 1,289,627,296
B PEKERJAAN Rp Mekanikal .00
ARSITEKTUR 8,781,423,067 Dekanat Tengah
.00
D.2. Pekerjaan Rp
B.1. Pekerjaan Rp Mekanikal Utilitas 1,712,095,100
Arsitektur Dekanat 5,457,851,033 .00
Tengah .00
Data proyek (2016)
Perhitungan Bobot Pekerjaan (Persentase
Bobot Pekerjaan)

Persentase bobot pekerjaan (PBP)


Rumus : U2 2 2.16452

MINGG 3.5958 0 -
PBP = Volume H arg a satuan
100% U3 9 3.59589
H arg a bangunan
MINGG 4.5418 0 -
Perhitungan persentase bobot U4 1 4.54181
pekerjaan disetiap item pekerjaan pada
MINGG 12.431 0 -
Proyek Pekerjaan Lanjutan Gedung Dekanat U5 6 12.4316
fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini
MINGG 12.431 1.0823 -
adalah : U6 6 11.3493

Harga bangunan = Rp 24.622.000.000,00 MINGG 12.431 2.1645 -


U7 6 10.2671
1.Pekerjaan Struktur Pelebaran Tangga
MINGG 12.431 3.1104 -9.3212
Dekanat tengah U8 6
Kuantitas pekerjaan = 1 ls
MINGG 6.9352 5.4877 -
Harga satuan = Rp 147.212.433,44 U9 8 1.44758
1 147.212.433,44 MINGG 6.8371 5.4877 -
PBP = Rp 24.622.000.000,00 100%
U 10 5 1.34945
= 0,597 %
MINGG 2.6931 12.432 9.73889
2.Pekerjaan ArsitekturDekanat Tengah U 11 1

Kuantitas pekerjaan = 1 ls MINGG 1.9330 12.432 10.4989


Harga satuan = Rp 5.457.851.033,31 U 12 5 5
1
PBP = MINGG 2.8351 13.352 10.5168
5.457.851.033,31 100% U 13 3 7
Rp 24.622.000.000,00
MINGG 2.4800 14.272 11.7919
= 22,166 %
U 14 8 2
Hasil perhitungan selanjudnya ditabelkan
sebagaimana terlampir. MINGG 2.3960 7.4122 5.01616
Tabel 4.1 U 15 4
Perbedaan antara rencana fisik dengan
realisasi MINGG 3.6232 9.6272 6.00392
Minggu Rencn Realisasi Defiasi U 16 8
a
MINGG 3.6232 5.223 1.59972
MINGG 1.0822 0 - U 17 8
U1 6 1.08226
MINGG 3.29 4.471 1.181
MINGG 2.1645 0 -
U 18 Minggu 5 Rp 3,060,908,552.00

MINGG 0.4182 0.9741 0.55583


U 19 7
Minggu 6 Rp 3,060,908,552.00
MINGG 0.4182 0.7515 0.33323
U 20 7
Minggu 7 Rp 3,060,908,552.00
MINGG 0.4182 0.7515 0.33323
U 21 7

MINGG 0.4182 0.41827 0 Minggu 8 Rp 3,060,908,552.00


U 22 7

MINGG 0.4182 0.41827 0 Minggu 9 Rp 1,707,604,641.60


U 23 7

Minggu Rp 1,683,443,073.00
10
a. Perhitungan Budgeted Cost of Work
Schedulle ( BCWS ) Minggu Rp 663,097,544.20
11
Menunjukan jumlah anggaran yang
direncanakan untuk kegiatan yang Minggu Rp 475,955,571.00
dilaksanakan, dipadukan dengan jadawal 12
pelaksanaan.
Minggu Rp 698,065,708.60
Minggu BCWS 13
% Rencana x BAC
Minggu Rp 610,645,297.60
14
Minggu 1 Rp 266,474,057.20
Minggu Rp 589,952,968.80
15
Minggu 2 Rp 532,948,114.40
Minggu Rp 892,124,001.60
16
Minggu 3 Rp 885,380,035.80
Minggu Rp 892,124,001.60
17
Minggu 4 Rp 1,118,284,458.20
Minggu Rp 810,063,800.00
18

Minggu Rp 102,986,439.40 Minggu Rp 102,986,439.40


19 20
Minggu Rp 102,986,439.40 =0,39%X Rp. 24.622.000.000,00
21
=Rp.96.025.800,00

Minggu Rp 102,986,439.40 d. Perhitungan Schedule Varians (SV)


22 Varians jadwal terpadu (SV) dipakai
untuk menentukan apakah proyek yang
Minggu Rp 102,986,439.40
23 sedang dijalankan masih sesuai jadwal
rencana atau tidak. Selisih jadwal adalah
selisih antara BCWP dan BCWS.
Minggu ke 23 Minggu ke 23
BCWS = % Rencana ×BAC SV = BCWP – BCWS
= 0.41827 % ×Rp24.622.000.000,00 =Rp102.986.439,40 –Rp 102.986.439,40
= Rp 102.986.439,40 =Rp 0(Pekerjaan terlaksana sesuai
b. Perhitungan Budgeted Cost of Work dengan jadwal yang telah ditentukan)
e. Perhitungan Cost Variance ( CV )
Performance ( BCWP )
Varians biaya (CV) dipakai untuk
Menunjukan nilai hasil pekerjaan yang
menentukan apakah proyek yang sedang
telah diselesaikan terhadap anggaran yang
dijalankan masih dalam batas anggaran atau
disediakan.
melebihi anggaran rencananya. Selisih biaya
Minggu ke 23
adalah selisih antara BCWP dan ACWP.
BCWP = % Realisasi × BAC
Minggu ke 23
= 0.4182 % ×Rp24.622.000.000,00
CV = BCWP – ACWP
= Rp 102.986.439,40
=Rp102.986.439,40–Rp96.025.800,00=
c. Perhitungan Actual Cost of Work Rp.6.960.639,40 (Pekerjaan terlaksana
Performance (ACWP ) tidak sesuai dengan biaya yang di
rencanakan)
Menunjukan jumlah anggaran yang
f. Perhitungan Schedule Performance
sesungguhnya terpakai untuk kegiatan yang
Index ( SPI )
telah dilaksanakan dalam kurun waktu
Schedule Performance Index (SPI)
tertentu.
digunakan untuk membandingkan bobot
Minggu ke 23
pekerjaan di lapangan dan dalam
ACWP = %Aktualx BAC
perencanaan. Jika nilai SPI=0 maka proyek
tepat waktu, jika SPI < 1, maka progres
proyek tertinggal dibanding rencana dan
sebaliknya.
Minggu ke 23
SPI = BCWP : BCWS WS
Ming Rp Rp Rp
=Rp102.986.439,40:Rp 102.986.439,40
gu 1 - - -
= Rp 0 Ming Rp Rp Rp
gu 2 - - -
g. Perhitungan Cost Performance Index
Ming Rp Rp Rp
( CPI ) gu 3 - - -
Ming Rp Rp Rp
Cost Performance Index (CPI)
gu 4 - - -
digunakan untuk menentukan statusi dari Ming Rp Rp Rp
gu 5 - - -
proyek. Dimana jika nilai CPI = 1 berarti
Ming Rp Rp Rp
biaya sesuai dengan anggaran rencanaCPI < gu 6 0.09 4.33 24,607,781,4
37.68
1, berarti proyek akan mengalami kerugian
Ming 0.17 Rp
jika tidak diambil tindakan – tindakan gu 7 7.46 24,550,596,2
00.00
perbaikan dan sebaliknya.
Ming 0.25 Rp
Minggu ke 23 gu 8 16.37 24,575,218,2
00.00
CPI = BCWP : ACWP
Ming 0.79 Rp
=Rp 102.986.439,40: Rp 96.025.800,00 gu 9 17.70 24,545,671,8
00.00
=1,07
Ming 0.80 Rp
h. Perhitungan ETC (Perkiraan Biaya gu 10 15.68 24,535,823,0
00.00
Untuk Pekerjaan Tersisa)
Ming 4.62 Rp
gu 11 31.08 24,523,512,0
Minggu ke 23 00.00
ETC = (BAC – BCWP) / CPI Ming 6.43 Rp
gu 12 25.37 24,501,352,2
=Rp24.622.000.000,00–Rp102.986.439,40/ 00.00
1,07 Ming 4.71 Rp
gu 13 28.41 24,506,282,6
= Rp 24.525.974,00 66.67
i. Perkiraan Total Biaya Proyek Ming 5.75 Rp
gu 14 19.29 24,439,797,2
Estimate At Completion (EAC) 00.00
Minggu ke 23 Ming Rp
gu 15 3.09 10.90 24,454,570,4
EAC = ACWP + ETC 00.00
=Rp9.6025.800,00+ Rp24.525.974,00 Ming 2.66 Rp
gu 16 8.02 24,326,536,0
=Rp24.622.000.000,00 00.00
Ming Rp
Tabel 4.4 Perhitungan SPI, CPI, ETC gu 17 1.44 7.36 24,447,183,8
00.00
SPI CPI ETC Ming 1.36 Rp
Ming gu 18 6.67 24,457,032,6
BCW BCWP/ BAC-
gu
P/BC ACWP BCWP/CPI
00.00 Ming 1.80 Rp
gu 20 2.59 24,550,596,2
Ming 2.33 Rp
00.00
gu 19 4.87 24,572,756,0
00.00
Ming 1.80 2.51 Rp minggu selanjudnya sampai selesai positif,
gu 21 24,548,134,0
00.00 untuk nilai SPI dari minggu pertama sampai
Ming 1.00 1.02 Rp minggu ke 10 kecil dari 1 sedangkan
gu 22 24,521,049,8
00.00 padaminggu selanjudnya sampai selesai SPI
Ming 1.00 1.07 Rp lebih dari 1. Hai ini menunjukkan proyek
gu 23 24,525,974,2
00.00 pekerjaan lanjutan gedung dekanat fakultas
kedokteran universitas andalas mengalami
keterlambatan pelaksanaan semenjak awal
Kesimpulan
proyek hingga pada minggu ke 10 namun
Dari hasil pembuatan pengendalian biaya
namun proyek tersebut selesai sesuai dengan
dengan menggunakan metode Konsep Nilai
perencanaan.
Hasil (Earned Value Cocept), pada Proyek
3.Setelah mengetahui prakiraan pengendalian
Pekerjaan Lanjutan Gedung Dekanat
biaya pada proyek pekerjaan lanjutan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini,
gedung dekanat fakultas kedokteran
dapat disimpulkan sebagai berikut :
universitas andalas ini, proyek dapat
1.Bahwa penggunaan anggaran pada Proyek dipastikan selesai pada waktunya atau
Pekerjaan Lanjutan Gedung dekanat Fakultas pelaksanaan sesuai dengan rencana.
kedokteran universitas andalas ini lebih kecil Saran
dari yang direncanakan. Hal tersebut Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan
menjelaskan bahwa proyek ini mengalami pada proyek ini, pekerjaan sempat
mengalami keterlambatan waktu, tetapi pada
akhirnya pekerjaan tepat sesuai rencana.
Dalam melaksanakan proyek hendaknya
mencermati faktor biaya dan waktu, supaya
dapat mencapai hasil yang maksimal. Dalam
kelebihan biaya namun tidak mengalami menggunakan metode konsep nilai hasil,
keterlambatan. untuk pengendalian proyek dibutuhkan
keakuratan data dalam laporan mingguan,
2. Mengenai hubungan dengan waktu
rencana anggaran biaya, rencana anggaran
diketahui dari hasil perhitungan SV
pelaksanaan, dan time schedule. Komunikasi
(Schedule varians) dan SPI (schedule
dan koordinasi yang baik antara pihak-pihak
performance index) Setelah dilakukan
pengelola proyek sangat diperlukan hingga
pengamatan di dapat nilai SV negatif pada
tidak menimbulkan terjadinya hambatan
minggu pertama sampai ke minggu 10, dan

pekerjaan yang berakibat pada keterlambatan DAFTAR PUSTAKA


pekerjaan dilapangan.
Ervianto, W.I, 2004. Teori-Aplikasi
Manajemen Proyek Konstruksi, Yogyakarta : Soeharto, Imam. 1998. Manajemen Proyek
Andi. dari Konseptual Sampai Operasional Jilid II.
Jakarta : Erlangga.
Heruddin. 2013. Pengendalian biaya dan
waktu dengan metode konsep nilai hasilpada Soeharto, Imam. 1997. Manajemen Proyek
proyek pekerjaan pembuatan jalan poros dan dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta
saluran air hujan kecamatan matakali dan : Erlangga .
monomulyo kabupaten polman : jurnal
Taulabi, dede reinhard. 2013. Analisis
ilmiah.
pengendalian proyek dengan ,etode konsep
Ibrahim, Bachtiar. 2009. Rencana dan nilai hasil studi kasus pada proyek pelebaran
Estimate Real of Cost, Jakarta : Bumi Aksara jalan bojo-arasoe,binjai : Jurnal ilmiah.

Irawan, Yoga. 2013. Konsep nilai hasil Widiasanti, irika. 2011. Metode Nilai hasil
dalam manajemen proyek, pasuruan : jurnal (earned value),Jakarta : Jurnal ilmiah.
ilmiah.

Hamzah, M.dkk. 2010. Penerapan Matriks


Untuk Monitoring Proyek dengan Konsep
Nilai Hasil Pada Pembangunan Gedung
Dekanat Fakultas Teknik Universitas
Brawijaya, Malang : Jurnal Ilmiah.

Messah, Afliana. Y.dkk. 2013. Kajian


Penyebab Keterlambatan Pelaksanaan
Proyek Konstruksi Gedung di Kota Kupang ,
Kupang : Jurnal Ilmiah.

Soeharto, Imam. 1998. Manajemen Proyek


dari Konseptual Sampai Operasional Jilid I.
Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai