1 LATAR BELAKANG
2 KERANGKA UNDANG-UNDANG
3 SUBSTANSI UNDANG-UNDANG
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 2
LATAR
BELAKANG
UU NO.2
TAHUN 2017
TENTANG JASA
KONSTRUKSI
3
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 3 3
LATAR BELAKANG UU RI NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA
KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 4
LATAR BELAKANG UU NO.2 TAHUN 2017 TENTANG JASA
KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 5
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PERMASALAH
AN
JASA
KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 6
PERMASALAHAN JASA KONSTRUK
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 7
PERMASALAHAN JASA KONSTRUK
Masih banyak Penyedia Jasa yang belum menggunakan teknologi dan komponen
11 dalam negeri.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 8
BATANG
TUBUH
UNDANG-
UNDANG
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 9 9
BATANG TUBUH UNDANG-
UNDANG
BAB IX. SISTEM
BAB I. KETENTUAN
BAB VIII. PEMBINAAN INFORMASI JASA
UMUM
KONSTRUKSI
BAB II. ASAS DAN BAB VII. TENAGA KERJA BAB X. PARTISIPASI
TUJUAN KONSTRUKSI MASYARAKAT
BAB V.
BAB IV. USAHA JASA BAB XII. SANKSI BAB XIII. KETENTUAN
PENYELENGGAR-AAN
KONSTRUKSI ADMINISTRATIF PERALIHAN
JASA KONTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 10
PERBANDINGA
N
UNDANG-
UNDANG
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 11
PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG JASA
KONSTRUKSI
UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO.2 TAHUN 2017
(SUBSTANSI) (SUBSTANSI)
Wilayah Pengaturan: Sektor ke-PU-an dan Industri
1. Wilayah Pengaturan: sektor ke–PU-an 1.
Konstruksi
2. Lingkup: Jasa (Pengguna dan Penyedia) 2. Lingkup : Jasa, usaha penyediaan bangunan dan rantai pasok
3. Pembinaan: sentralisasi 3. Pembinaan : desentralisasi
4. Pengaturan, Pemberdayaan dan Pengawasan 4. Perlindungan Hukum
5. Keterbukaan informasi memanfaatkan teknolog
6. Klasifikasi usaha mendukung daya saing.
7. Kemudahan dalam berusaha
8. Pengembangan berkelanjutan (CPD, CBD)
9. Jaminan mutu produk konstruksi
Perbaikan/penetapan standar Remunerasi minimal Tenaga
10.
Kerja Ahli
11. Reformasi peran masyarakat
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 12
PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG JASA
KONSTRUKSI
UU NO. 18 TAHUN 1999 UU NO 2 TAHUN 2017
(SISTEMATIKA) (SISTEMATIKA)
TERDIRI ATAS 12 BAB DENGAN 46 PASAL TERDIRI ATAS 14 BAB DENGAN 106 PASAL
1. BAB I. KETENTUAN UMUM 1. BAB I. KETENTUAN UMUM
2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN 2. BAB II. ASAS DAN TUJUAN
3. BAB III. USAHA JASA KONSTRUKSI 3. BAB III. TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
4. BAB IV. PENGIKATAN JASA KONSTRUKSI 4. BAB IV. USAHA JASA KONSTRUKSI
5. BAB V. PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI 5. BAB V. PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
6. BAB VI. KEGAGALAN BANGUNAN 6. BAB VI. KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN
7. BAB VII. PERAN MASYARAKAT DAN
8. BAB VIII. PEMBINAAN KEBERLANJUTAN
9. BAB IX. PENYELESAIAN SENGKETA 7. BAB VII. TENAGA KERJA KONSTRUKSI
10. BAB X. SANKSI 8. BAB VIII. PEMBINAAN
11. BAB XI. KETENTUAN PERALIHAN 9. BAB IX. SISTEM INFORMASI JASA KONSTRUKSI
12. BAB XII. KETENTUAN PENUTUP 10. BAB X. PARTISIPASI MASYARAKAT
11. BAB XI. PENYELESAIAN SENGKETA
12. BAB XII. SANKSI ADMINISTRATIF
13. BAB XIII. KETENTUAN PERALIHAN
14. BAB XIV. KETENTUAN PENUTUP
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 13 13
BAB I
KETENTUAN
UMUM
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 14 14
KETENTUAN
UMUM
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 15
KETENTUAN
Pasal 1
UMUM
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 16
BAB II
ASAS DAN
TUJUAN
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 17 17
ASAS JASA KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 18 18
TUJUAN JASA KONSTRUKSI
Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi -> Struktur usaha kukuh, andal,
A berdaya saing tinggi, hasil jasa konstruksi berkualitas
F Menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahap penyelenggaraan Jasa Konstruksi
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 19 19
BAB III
TANGGUNG
JAWAB
DAN
KEWENANGAN
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 20 20
TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN
Selaras dengan UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
untuk Sub Urusan Jasa Konstruksi Pasal 4-10
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH KEWENANGAN GUBERNUR SEBAGAI KEWENANGAN SEBAGAI DAERAH
PUSAT WAKIL PEMERINTAH PUSAT OTONOM
• Meningkatnya kemampuan dan kapasitas • memberdayakan BU jaskon, pengawasan proses IUJK- Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi
tertib usaha-rantai pasok dan fasilitasi kemitraan BUJK
usaha Jasa Konstruksi nasional yaitu :
• Terciptanya iklim usaha yang kondusif, transparan, • menyelengarakan pengawasan pemilihan penyedia jasa, a.Penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli Jasa
persaingan usaha yang sehat dan jaminan kontrak kerja konstruksi, tertib penyelenggaraan dan Konstruksi
kesetaraan hak-kewajiban pengguna dan penyedia pemanfaatan Jakon di Provinsi b.Penyelenggaraan Sistem Informasi Cakupan
jasa daerah Provinsi
• Terselenggaranya usaha konstruksi sesuai • menyelenggarakan pengawasan penerapan standar
keamanan, keselematan, kesehatan dan keberlanjutan
standar keamanan, keselematan, kesehatan
(K4) Kewenangan Pemerintah Daerah
dan keberlanjutan (K4)
• menyelenggarakan pengawasan sistem SKA, pelatihan dan
Kabupaten/Kota:
• Meningkatnya kompetensi, profesionalitas,
upah tenaga kerja konstruksi c. Penyelenggaraan pelatihan tenaga
produktivitas tenaga kerja konstruksi nasional terampil konstruksi.
• Meningkatknya kualitas dan penggunaan • menyelenggarakan pengawasan penggunaan MPK dan b. Penyelenggaraan sistem informasi jasa
tekhnologi konstruksi, fasilitasi kerjasama institusi litbang, konstruksi cakupan Daerah
material dan peralatan konstruksi, serta
fasilitasi pengembangan tekhnologi prioritas, penggunaan
teknologi konstruksi dalam negeri Standar mutu material dan peralatan sesuai SNI kabupaten/kota.
c. Penerbitan izin usaha jasa konstruksi
• Meningkatnya partisipasi masyarakat • memperkuat kapasitas lembaga, meningkatkan partisipasi nasional Kualifikasi kecil, menengah, dan
masyarakat dalam pengawasan penyelenggaraan dan
usaha penyediaan bangunan
besar
d. Pengawasan tertib usaha, tertib
• Tersedianya sistem informasi usaha • mengumpulkan data dan informasi Usaha Konstruksi di
Provinsi penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan
konstruksi jasa konstruksi.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 21 21
WEWENANG PEMERINTAH
PUSAT
Pasal 4-10 a. Mengembangkan struktur usaha
b. Mengembangkan sistem persyaratan usaha
c. Menyelenggarakan registrasi badan usaha
d. Menyelenggarakan akreditasi bagi asosiasi perusahaan dan asosiasi yang terkait dengan rantai pasok
e. Menyelenggarakan pemberian lisensi lembaga yang melaksanakan sertifikasi badan usaha
f. Mengembangkan sistem rantai pasok
g. Mengembangkan sistem permodalan dan penjaminan usaha
h. Memberikan dukungan dan perlindungan bagi pelaku usaha dalam akses pasar jasa konstruksi
Meningkatnya
i. Mengembangkan sistem pengawasan tertib usaha
kemampuan j. Menyelenggarakan penerbitan izin perwakilan badan usaha asing dan dalam rangka penanaman modal
dan kapasitas asing
usaha Jasa k. Menyelenggarakan pengawasan tertib usaha jasa konstruksi asing dan kualifikasi besar
Konstruksi l. Menyelenggarakan pengembangan layanan usaha
nasional m.Mengumpulkan dan mengembangkan sistem informasi terkait pasar Jasa Konstruksi
n. Mengembangkan sistem kemitraan antara usaha nasional dan internasional
o. Menjamin terciptanya persaingan yang sehat
p. Mengembangkan segmentasi pasar nasional
q. Memberikan perlindungan hukum bagi pelaku usaha nasional yang mengakses pasar internasional
r. Menyelenggarakan registrasi pengalaman badan usaha Jasa Konstruksi
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 22
WEWENANG PEMERINTAH
Pasal 4-10 PUSAT
Terciptanya iklim
usaha yang kondusif,
penyelenggaraan a. Mengembangkan sistem pemilihan penyedia jasa
transparan,
b. Mengembangkan kontrak kerja konstruksi yang menjamin kesejahteraan hak kewajiban
persaingan sehat,
dan jaminan hak c. Mendorong digunakannya alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan
kewajiban antara d. Mengembangkan sistem kinerja penyedia jasa
pengguna dan
penyedia jasa
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 23
WEWENANG PEMERINTAH
Pasal 4-10 PUSAT
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 24 24
WEWENANG PEMERINTAH
Pasal 4-10 PUSAT
Meningkatnya a. Mengembangkan standar material dan peralatan kontruksi, serta inovasi teknologi konstruksi
kualitas b. Mengembangkan skema kerjasama antara institusi penelitian dan pengembangan seluruh
penggunaan pemangku kepentingan
material dan c. Menetapkan pengembangan teknologi prioritas
peralatan d. Memublikasikan material dan peralatan konstruksi, serta teknologi konstruksi
konstruksi serta e. Menetapkan dan meningkatkan penggunaan standar mutu material dan peralatan sesuai
teknologi standar
konstrusi dalam f. Melindungi kekayaan intelektual atas material dan peralatan, serta teknologi konstruksi
negeri g. Membangun sistem rantai pasok material, peralatan dan teknologi konstruksi
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 25 25
WEWENANG PEMERINTAH
Pasal 4-10 PUSAT
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 26 26
WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL
Pasal 4-10 PEMERINTAH PUSAT
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 27 27
WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL
Pasal 4-10 PEMERINTAH PUSAT
Terselenggaranya Jasa
Konstruksi yang sesuai Menyelenggarakan pengawasan penerapan standar keamanan,
1 keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan dalam penyelenggaraan
dengan Standar
Keamanan, Keselamatan, dan pemanfaatan Jasa Konstruksi oleh badan usaha Jasa Konstruksi
Kesehatan dan kecil dan menengah
Keberlanjutan
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 28 28
WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL
Pasal 4-10 PEMERINTAH PUSAT
Meningkatnya kompetensi,
profesionalitas, dan 1 Sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja
produktivitas tenaga kerja
konstruksi nasional
2 Pelatihan tenaga kerja konstruksi
menyelenggarakan Upah tenaga kerja konstruksi
3
pengawasan
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 29 29
WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI WAKIL
PEMERINTAH PUSAT
Pasal 4-10
partisipasi masyarakat Meningkatkan pastisipasi masyarakat Jasa Konstruksi yang berkualitas dan
Jasa Konstruksi dalam 2 bertanggung jawab dalam pengawasan penyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi
negeri Meningkatkan partisipasi masyarakat Jasa Konstruksi yang berkualitas dan
3 bertanggung jawab dalam Usaha Penyediaan Bangunan
Wewenang Gubernur
sebagai wakil
Pemerintah Pusat 1 Mengumpulkan data dan informasi Jasa Konstruksi di provinsi
dalam menyediakan
sistem informasi Jasa
Konstruksi
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 30 30
WEWENANG PEMERINTAH DAERAH P
Pasal 4-10
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 31 31
WEWENANG PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN/KOTA
Pasal 4-10
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 32 32
BAB IV
USAHA JASA
KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 33 33
STRUKTUR USAHA JASA
Pasal 11-18 KONSTRUKSI
Jenis Sifat Klasifikasi Layanan Usaha
Umum 1. Arsitektur 3. Rekayasa terpadu 1. Pengkajian 4. Pengawasan
2. Rekayasa 4. Arsitektur lanskap dan 2. Perencanaan 5. Manajemen penyelenggaraan
Usaha Jasa perencanaan wilayah 3. Perancangan konstruksi
Konsultan
Konstruksi Spesialis 1. Konsultasi ilmiah dan teknis 1. Survey
2. Pengujian dan analisi teknis 2. Pengujian Teknis
3. Analisis
Umum 1. Bangunan gedung 1. Pembangunan 3. Pembongkaran
Usaha 2. Bangunan sipil 2. Pemeliharaan 4. Pembangunan kembali
Pekerjaan Spesialis 1. Instalasi 3. Konstruksi prapabrikasi 1. Pekerjaan bagian tertentu dari bangunan konstruksi atau bentuk
Konstruksi 2. Konstruksi 4. Penyelesaian bangunan fisik lainnya
khusus 5. Penyewaan peralatan
Usaha 1. Bangunan gedung 1. Rancang bangun
Pekerjaan 2. Bangunan sipil *) 2. Perekayasaan, pengadaan,
Konstruksi dan pelaksanaan
Terintegrasi
Perubahan atas klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksi dilakukan dengan memperhatikan
Kegiatan usaha jasa konstruksi didukung dengan
perubahan klasifikasi produk konstruksi yang berlaku secara internasional dan perkembangan
usaha rantai pasok sumber daya konstruksi layanan usaha Jasa Konstruksi.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 34 34
BENTUK DAN KUALIFIKASI
Pasal 19-25 USAHA
Usaha Jasa Konstruksi berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha,
baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 35 35
SEGMENTASI PASAR JASA
Pasal 19-25 KONSTRUKSI
1. Beresiko Kecil
1. Orang Perseorangan dan
2. Berteknologi sederhana dan
2. Badan Usaha Kualifikasi Kecil
3. Berbiaya kecil
1. Beresiko sedang
1. Badan Usaha Kualifikasi Menengah 2. Berteknologi madya dan/atau
3. Berbiaya sedang
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 36 36
PERLINDUNGAN BADAN USAHA KUALIFIKASI
KECIL DI DAERAH
Pasal 19-25
Berlaku di seluruh
wilayah RI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 38
SERTIFIKAT BADAN USAHA
Pasal 26-31
BADAN USAHA
JASA SBU memuat jenis usaha, sifat usaha, klasifikasi usaha, dan
3 kualifikasi usaha
KONSTRUKSI
Mengajukan permohonan SBU kepada Menteri melalui lembaga sertifikasi
4 Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi terakreditasi yang memenuhi
persyaratan tertentu
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 39
TANDA DAFTAR PENGALAMA
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 40
PERSYARATAN BADAN USAHA JASA KONSTRUKS
ASING
SERTIFIKA
T BADAN
USAHA
PENYELENGGARAAN Pasal 32-35
JASA KONSTRUKSI
(penyetaraan
)
Wajib
Kantor perwakilan wajib memenuhi:
BADAN USAHA JASA 1. berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yang setara dengan kualifikasi besar;
KONSTRUKSI ASING 2. memiliki izin perwakilan badan usaha Jasa Konstruksi asing;
3. membentuk kerja sama operasi dengan badan usaha Jasa Konstruksi nasional
berkualifikasi besar yang memiliki Izin Usaha;
4. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia daripada tenaga kerja asing;
Bentuk: Kantor 5. Menempatkan WNI sebagai Pimpinan tertinggi kantor perwakilan
Perwakilan 6. mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi dalam negeri;
7. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien, berwawasan lingkungan, serta
Badan Usaha memperhatikan kearifan lokal;
berbadan hukum 8. melaksanakan proses alih teknologi; dan
indonesia melalui 9. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
kerjasama modal
dengan BUJKN
Badan usaha Jasa Konstruksi yang dibentuk dalam rangka kerja sama modal
harus memenuhi persyaratan kualifikasi besar dan wajib memiliki Izin Usaha.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 41
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PENGEMBANGAN USAHA JASA
KONSTRUKSI
Usaha Jasa Konstruksi
Pasal 36
Jenis
Pengembangan
Usaha Penyediaan
Dibiayai melalui Bangunan Gedung
INVESTASI bersumber
Usaha dari
Penyediaan 1. Pemerintah Pusat
Bangunan 2. Pemerintah Daerah
Usaha Penyediaan
3. Badan usaha
Bangunan Sipil
4. Masyarakat
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 42
PENGEMBANGAN USAHA
BERKELANJUTAN
Pasal 37
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 43
BAB V
PENYELENGGAR
AAN JASA
KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 44 44
PENYELENGGARAAN JASA
KONSTRUKSI
Pasal 38-58
Dikerjakan sendiri
Penyelenggaraan
usaha jasa
konstruksi Pengikatan jasa
konstruksi
Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi
Dikerjakan sendiri
Penyelenggaraan
usaha penyedia
bangunan Perjanjian penyediaan
bangunan
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 45 45
PENGIKATAN JASA KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 46
PEMILIHAN PENYEDIA JASA
1. Yang bersumber dari keuangan negara dilakukan dengan cara tender atau seleksi, pengadaan
secara elektronik, penunjukan langsung, dan pengadaan langsung
2. Tender atau seleksi dapat dilakukan melalui prakualifikasi, pascakualifikasi, atau tender cepat
3. Pengadaan secara elektronik merupakan metode pemilihan penyedia jasa yang sudah tercantum
Pasal 38-58 dalam katalog,
5. Pengadaan langsung dilakukan utk paket nilai tertentu (diatur dengan PP)
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 47 47
PEMILIHAN PENYEDIA JASA
Pasal 38-58
Pengguna Jasa dalam pemilihan penyedia layanan jasa konstruksi pada jenjang
jabatan ahli, harus memperhatikan standar remunerasi minimal.
Hanya dapat diikuti oleh penyedia jasa yang memenuhi persyaratan usaha jasa
konstruksi
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 48 48
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
Pasal 46
Pengguna
Hubungan kerja Penyedia Jasa
Jasa
Kontrak
Kerja
Konstruksi
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 49 49
KONTRAK KERJA KONSTRUKSI
Pasal 47-50
Memuat juga:
Penggunaan bahasa:
1. Kesepakatan tentang pemberian insentif
1. Dibuat dalam Bahasa Indonesia
2. Ketentuan Hak kekayaan intelektual untuk jasa perencanaan.
2. Dibuat dalam Bahasa Indonesia dan bahasa
3. Ketentuan tentang sub penyedia jasa serta pemasok bahan,
Inggris dalam hal dengan pihak asing.
komponen bangunan, dan/atau peralatan yang harus memenuhi
3. Dalam hal terjadi perselisihan digunakan
standar untuk pelaksanaan layanan jasa konstruksi.
kontrak dalam Bahasa Indonesia.
4. Kewajiban alih teknologi untuk kontrak yang dilakukan dengan
pihak asing.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 50 50
PENGELOLAAN JASA KONSTRUKS
Wajib menyerahkan hasil pekerjaan secara tepat biaya, Wajib membayar atas penyerahan hasil pekerjaan
mutu, dan waktu. secara tepat jumlah dan waktu.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 51 51
PENJAMINAN PENYEDIA JASA
KONSTRUKSI
Pasal 57
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 52 52
PERJANJIAN PENYEDIAAN BANGUNAN
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 53 53
BAB VI
KEAMANAN,
KESELAMATAN,
KESEHATAN,
DAN
KEBERLANJUTA
N KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 54
KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN
KEBERLANJUTAN KONSTRUKSI
Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan, paling sedikit
meliputi :
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 55 55
Kegagalan Bangunan: KEGAGALAN
Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau
tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan BANGUNAN
akhir MULAI
• Pengguna jasa bertanggung jawab setelah rencana umur • Penyedia Jasa: Bertanggung jawab sesuai rencana umur
konstruksi /setelah 10 tahun konstruksi /maksimum 10 tahun
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 56 56
BAB VII
TENAGA KERJA
KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 57
TENAGA KERJA
KONSTRUKSI
TENAGA KERJA
KONSTRUKSI
Ps. 70
Ps. 69 Ps. 68
Pelatihan sesuai Standar Arsitektur
WAJIB memiliki Sertifikasi
Kompetensi Kerja, diselenggarakan Operator Sipil
Kompetensi Kerja , diperoleh
Kualifikasi
Klasifikasi
oleh Lembaga Pendidikan & Mekanikal melalui Uji Kompetensi oleh
Teknisi/Analis
Pelatihan Kerja yang diregistrasi Elektrikal Lembaga Sertifikasi Profesi
Menteri Ahli dan diregistrasi oleh Menteri
Tata Lingkungan
Manajemen Pelaksanaan
Ps. 73 Ps. 71
Tenaga Kerja Konstruksi yang Lembaga Sertifikasi Profesi, dapat dibentuk oleh:
memiliki Sertifikat Kompetensi Asosiasi Profesi terakreditasi; dan
Kerja berhak atas imbalan yang Lembaga Pendidikan & Pelatihan.
layak atas layanan jasa yang
diberikan
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 58
REGISTRASI DAN SERTIFIKASI TENAGA KERJA
KONSTRUKSI
Ps. 72 • Pengakuan
a. Jenis layanan professional
• Pengalaman
• Profesional yang diberikan;
Tanda Daftar
Registrasi kepada b. Nilai pekerjaan konstruksi
Pengalaman
Menteri yang terkait dengan hasil
Profesional
layanan professional;
TENAGA KERJA c. Tahun pelaksanaan pekerjaan;
KONSTRUKSI
d. Nama pengguna jasa
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 59
TENAGA KERJA
Pasal 74
KONSTRUKSI ASING
SERTIFIKAT
KOMPETENSI PENYELENGGARAAN
KERJA JASA KONSTRUKSI
wajib
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 60
BAB VIII
PEMBINAAN
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 61
PEMBINAAN JASA
Pasal 76-77
KONSTRUKSI
Menteri
1. Penetapan kebijakan pengembangan Jasa Konstruksi nasional
2. Penyelenggaraan kebijakan pengembangan yang bersifat strategis, lintas negara,
Pemerintah lintas provinsi dan/atau berdampak pada kepentingan nasional
3. Pemantauan dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kebijakan pengembangan
Pusat-APBN jasa konstruksi nasional
4. Pengembangan kerjasama dengan Pemerintah Daerah provinsi dalam
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah provinsi sub urusan jasa konstruksi
Pelaporan Gubernur
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 62
Pasal 80-81 PENGAWASAN JASA
KONSTRUKSI
Tertib penyelenggaraan
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 63
BAB IX
SISTEM
INFORMASI JASA
KONSTRUKSI
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 64
SISTEM INFORMASI JASA
Pasal 83
KONSTRUKSI
Pengguna dan penyedia jasa serta
institusi terkait harus memberikan
DATA dan INFORMASI Tanggung jawab dan kewenangan di bidang Jasa Konstruksi
yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah
Pembentukan suatu sistem informasi Tugas pembinaan di bidang Jasa Konstruksi yang dilakukan
terintegrasi yang berisikan data dan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
informasi:
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 65
BAB X
PARTISIPASI
MASYARAKAT
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 66
PARTISIPASI MASYARAKAT JASA
Pasal 84 KONSTRUKSI
Keikutsertaan masyarakat Jasa konstruksi dilakukan melalui SATU LEMBAGA yang dibentuk dan pengurusnya ditetapkan oleh
Menteri setelah mendapat persetujuan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 67
PARTISIPASI MASYARAKAT JASA
Pasal 85-87 KONSTRUKSI
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan:
Angka (1) dan (2) Tidak berlaku
bila terjadi hilangnya nyawa
Mengakses informasi dan keterangan terkait seseorang dan/atau tertangkap
dengan kegiatan konstruksi; tangan tindak pidana korupsi
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 68
BAB XI
PENYELESAIAN
SENGKETA
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 69 69
Pasal 88 PENYELESAIAN
SENGKETA
Tidak tercapai
Musyawarah
Penyelesaian untuk Mufakat Disesuaikan Berdasarkan
Sengketa Kontrak Kerja Konstruksi
TIDA
Pemilihan keanggotaan dewan sengketa dilaksanakan K
berdasarkan prinsip profesionalitas dan tidak menjadi Para pihak bersengketa membuat
bagian dari salah satu pihak persetujuan tertulis mengenai tata cara
penyelesaian sengketa yang dipilih.
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 70
BAB XII
SANKSI
ADMINISTRATIF
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 71
Pasal 89-90 SANKSI
ADMINISTRATIF
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 72
Pasal 91-92 SANKSI
ADMINISTRATIF
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 73
Pasal 93-95 SANKSI
ADMINISTRATIF
Pengguna Jasa yang
menggunakan layanan
Profesional tenaga kerja • Peringatan tertulis dan/atau
konstruksi pada kualifikasi • Denda administratif
AHLI yang tidak
memperhatikan standar
remunerasi minimal:
Pengguna Jasa yang
menggunakan Penyedia Jasa
yang terafiliasi utk • Peringatan tertulis, dan/atau
pembangunan kepentingan • Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi
umum tanpa melalui tender/
seleksi/ pengadaan secara
elektronik:
• Peringatan tertulis
Peyedia Jasa yang melanggar • Denda administratif
ketentuan pemberian pekerjaan
utama:
• Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi, dan/atau
• Pembekuan izin
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 74
Pasal 96 SANKSI
ADMINISTRATIF
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 75
Pasal 97-98 SANKSI
ADMINISTRATIF
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 76
Pasal 99 SANKSI
ADMINISTRATIF
Tenaga kerja yang bekerja
di bidang Jasa Konstruksi
tidak memiliki • Pemberhentian dari tempat kerja
SERTIFIKAT
KOMPETENSI KERJA
sesuai pasal 70 (1)
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 77
Pasal 100-101 SANKSI
ADMINISTRATIF
Asosiasi profesi yang tidak • Peringatan tertulis
melakukan kewajiban sesuai • Pembekuan akreditasi, dan/atau
pasal 71 (5): • Pencabutan akreditasi
KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIFAKAN DIATUR DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 78
BAB XIII
KETENTUAN
PERALIHAN
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 79
KETENTUAN
Pasal 103 PERALIHAN
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 80
BAB XIV
KETENTUAN
PENUTUP
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 81 81
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 104-106
SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI 82