KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
KEBERHASILAN
Permen PUPR No.31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri PUPR
No.07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi
• Diantaranya mencakup pembiayaan pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi yang bersumber dari anggaran pembangunan pemerintah
(pusat/daerah).
• Penyisipan dan pengubahan ketentuan pelaksanaan pengadaan barang/jasa diantaranya:
• penyisipan mengenai tanggung jawab hasil desain dari konsultan perencana sekurang-kurangnya
sampai produk desain tersebut selesai dilaksanakan pembangunannya, sepanjang lingkup dan/atau
kondisi lingkungan masih sesuai dengan kriteria desain awal, termasuk pengenaan sanksi apabila
hasil desain tidak dapat dilaksanakan.
• Penambahan mengenai tata cara pengumuman pelaksanaan pemilihan Penyedia Jasa secara luas
kepada masyarakat sebelum Rencana Umum Pengadaan (RUP) oleh kelompok Kerja ULP
• Pengubahan ketentuan penggunaan surat jaminan pekerjaan konstruksi.
• Pengubahan ketentuan pemilihan Pekerjaan Konstruksi, dimana khusus untuk Pekerjaan Konstruksi
bersifat kompleks, dan/atau diyakini jumlah penyedianya terbatas, pemilihan penyedia Pekerjaan
Konstruksi dilakukan melalui metode Pelelangan Terbatas dengan prakualifikasi, contohnya dengan
menggunakan metode evaluasi sistem gugur ambang batas, maka persyaratan/kriteria evaluasi
teknis yang akan dicantumkan di dalam dokumen pengadaan harus ditetapkan terlebih dahulu
9 oleh
P E R AT U R A N P E R U N D A N G A N T E R K A I T P E N Y E L E N G G A R A A N K O N S T R U K S I
PermenPU No.12/PRT/M/2017 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build)
• Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pembangunan suatu bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya, dimana pekerjaan
perancangan terintegrasi dengan pelaksanaan konstruksi.
• Kerja Sama Operasi untuk Pekerjaan Konstruksi Rancang dan Bangun (KSO) adalah perjanjian antara dua pihak atau
lebih badan usaha penyedia layanan pekerjaan konstruksi dengan penyedia layanan jasa konsultansi perencanaan
konstruksi dimana masing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan aset dan/atau
hak usaha yang dimiliki dan secara bersama menanggung risiko usaha tersebut.
• Kriteria Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun berupa: pekerjaan kompleks (memerlukan teknologi
tinggi, mempunyai risiko tinggi, peralatan yang didesain khusus; dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas seratus miliar
rupiah) dengan dana dari APBN; serta pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan yang mendesak untuk segera dimanfaatkan
dengan sumber dana APBN.
• Disyaratkan dilakukan oleh konsultan manajemen konstruksi yang bertanggung jawab membantu PPK dan Pokja ULP
dalam penjaminan mutu pelaksanaan pekerjaan mulai dari tahapan perencanaan, pengadaan, pelaksanaan konstruksi
sampai dengan serah terima akhir pekerjaan.
• Dokumen pengadaan paling sedikit diantaranya mencakup dokumen rancangan awal meliputi: data peta geologi teknis
lokasi pekerjaan; referensi data penyelidikan tanah/geoteknik untuk lokasi terdekat dengan pekerjaan; penetapan
lingkup pekerjaan secara jelas dan terinci, kriteria desain, standar/code pekerjaan yang berkaitan, dan standar mutu,
serta ketentuan teknis pengguna jasa lainnya; identifikasi dan alokasi risiko proyek; identifikasi dan kebutuhan lahan;
dan gambar dasar, gambar skematik, gambar potongan, gambar tipikal dan gambar lainnya yang mendukung lingkup
pekerjaan. 10
BAB 3 - PEDOMAN TERKAIT SISTEM
TEKNOLOGI BIM
PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM
PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK
ORGANISASI Kepemimpinan
(TIM BIM PUPR DAN INSTITUT BIM INDONESIA,
2018)
Hasil Perencanaan
Langkah
LANGKAH ADOPSI BIM, DALAM
PANDUAN BIM UNTUK Adopsi
ORGANISASI (TIM BIM PUPR
DAN INSTITUT BIM INDONESIA, Keterlibatan BIM dalam Informasi
Organisasi
Stakeholder
2018)
SDM dan
Proses
Kapabilitas
PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Kepemimpinan
Pada lingkup proyek, usulan organisasi yang bertugas melaksanakan BIM dapat dilihat pada tabel
berikut.
Sumber: Panduan Adopsi BIM dalam Organisasi, Tim BIM PUPR, 2018
PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Perencanaan
Quality
berperan sangat penting dalam menjamin keluaran yang dihasilkan
Assurance BIM sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
bertujuan untuk memverifikasi semua deliverables yang sesuai dengan
Quality Control standar proyek. Manajer BIM dan Tim harus memverifikasi semua
deliverable yang diterima sesuai dengan dokumen BEP dan kontrak (jika
BIM ada).
Manajemen
terkait dengan standar pengelolaan informasi BIM pada proyek yang
informasi BIM dikerjakan.
PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Proses
Berikut disajikan panduan (outline) mengenai apa saja deliverable yang harus dikeluarkan dalam
setiap tahapan pelaksanaan BIM pada setiap proyek.
Sumber: BIM Essential Guide for Structural Consultant, BCA Singapore, 2013
Informasi Proyek
Anggota Pelaksana Proyek
Tujuan Proyek dan Penggunaan BIM di Setiap Tahapan Proyek
Deliverable BIM di Setiap Tahapan Proyek
Pembuat Model (Model Author) dan Pengguna Model (User) untuk Setiap Deliverable BIM
Elemen-elemen Model, Tingkat Kelengkapan Informasi (Level of Development/LOD) dan
atribut untuk setiap Deliverable BIM
Proses pembuatan model BIM, pemeliharaan dan kolaborasinya
Protokol atau prosedur distribusi informasi, format submisi
Sarana dan prasarana,software yang digunakan.
PANDUAN ADOPSI BIM UNTUK ORGANISASI: Hasil
Daftar jenis Key Performance Indicators (KPI) yang digunakan untuk memonitor hasil adopsi BIM adalah
sebagai berikut:
Tingkat Kapabilitas
TingkatProyek Tingkat Organisasi
Karyawan
% proyek yang Kepemimpinan, % karyawan yang
dilaksanakan perencanaan dan hasil ditraining BIM
menggunakan BIM Proses dan informasi % karyawan yang
% pihak-pihak luar yang SDM dan kapabilitas bersertifikat BIM
terlibat Keterlibatan stakeholder Tingkat ketrampilan BIM
Tahapan proyek yang dan customer (BEP planning, authoring,
menggunakan BIM Cara baru atau metode analysis, collaboration,
Jumlah layanan baru dalam pelaksanaan dst)
tambahan yang pekerjaan % jenis keterampilan BIM
ditawarkan yang diaplikasikan dalam
Tingkat akurasi dari proyek
deliverable BIM (tingkat • % karyawan yang
error) o % waktu tunda detraining sebagai:
(delay) dan penambahan manajer BIM, coordinator
biaya BIM, pemodel BIM
PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM
SINGAPORE BIM GUIDE 2.0 (BCA
SINGAPORE, 2013)
1. BIM DELIVERABLES ('what')
•- Elemen BIM
- Atribut Elemen BIM
- BIM Objective & Responsibility Matrix
- Kompensasi
- Layanan Nilai Tambah
1. BIM DELIVERABLES
Sumber: BIM Essential Guide for Civil and Structural Consultant, 2013
PEDOMAN TERKAIT SISTEM TEKNOLOGI BIM
PANDUAN BIM SINGAPURA UNTUK PELAKU USAHA JASA (KONTRAKTOR)
BIM DELIVERABLES
Kontraktor