Anda di halaman 1dari 18

DRAINASE TERAPAN

PERENCANAAN SISTEM
DRAINASE
Dinia Anggraheni
HP: 085643189808
Email: dinia.anggraheni@uii.ac.id

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Permasalahan Drainase Perkotaan?
Pertambahan
Penduduk

Kebutuhan Tempat Kebutuhan


Produksi Sampah
Tinggal Ekonomi dan Sosial

Manajemen Perubahan Tata


sampah yang buruk Guna Lahan

Permasalahan Drainase
(Banjir, Erosi, Banyak
Sampah)

Kebutuhan air bersih meningkat,


ketersediaan semakin sedikit.
Perlu Perencanaan Sistem Drainase yang
Berkelanjutan.
NON
STRUKTURAL
STRUKTURAL

Fasilitas Penahan Air Langkah Institusional


Hujan -Konservasi Lahan
-Regulasi Tata Guna Lahan

Peningkatan Kapasitas
Saluran Sistem Komunikasi
Bencana
Perencanaan Sistem Drainase
(PERMEN PU NO 12/2014)

Tahap I
Tahap III
Perencanaan Tahap II Tahap IV
Operasi dan Evaluasi dan
dan
Pelaksanaan Pemeliharaa Monitoring
Pemrograma
n
n
Tahap Perencanaan dan Pemrograman

1 Identifikasi Proyek
• Mempelajari sistem drainase saat ini, Merumuskan rencana
perbaikan, Perencanaan fasilitas drainase

2 Studi Kelayakan
• Tinjauan dari berbagai Aspek (Teknik, Ekonomi, Sosial-Budaya,
Legalitas atau Perundang-undangan, Kelembagaan, dan
Lingkungan.

3 Perencanaan Rinci
• Dimensi Saluran, Fasilitas, Metode, Jadwal Pelaksanaan dll.
1. Penyusunan Rencana Induk
Perhatikan:
Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan disusun dengan
memperhatikan :
a. rencana pengelolaan sumber daya air;
b. rencana umum tata ruang kota (RUTRK);
c. tipologi kota/wilayah;
d. konservasi air; dan
e. kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal.

Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan paling sedikit memuat:


a. inventarisasi kondisi awal sistem drainase;
b. kajian dan analisis drainase dan konservasi air;
c. pendekatan Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan ;
d. rencana sistem jaringan drainase perkotaan termasuk skema jaringan
drainase perkotaan;
e. skala prioritas dan tahapan penanganan;
f. perencanaan dasar;
g. pembiayaan;
h. kelembagaan; dan
i. pemberdayaan masyarakat
2. Studi Kelayakan
Studi Kelayakan Sistem Drainase Perkotaan disusun untuk
mengukur tingkat kelayakan rencana pembangunan
prasarana dan sarana Sistem Drainase Perkotaan di suatu
wilayah pelayanan ditinjau dari aspek teknis, ekonomi dan
lingkungan.
 
Studi kelayakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. perencanaan teknis;
b. kelayakan teknis;
c. kelayakan ekonomi;
d. kelayakan lingkungan; dan
e. rencana penyediaan lahan dan pemukiman kembali, bila
diperlukan.
Perencanaan teknis meliputi:
a. analisis hidrologi dan hidrolika;
b. sistem jaringan drainase;
c. analisis model sistem jaringan drainase (apabila diperlukan);
d. analisis kekuatan konstruksi bangunan air;
e. nota disain;
f. gambar tipikal sistem jaringan drainase dan Bangunan Pelengkap;
g. perkiraan volume pekerjaan untuk masing-masing jenis pekerjaan
meliputi: pekerjaan sipil dan mechanical electrical; dan
h. perkiraan biaya pembangunan sistem drainase perkotaan.
 
Kelayakan teknis harus memenuhi persyaratan hidrologi, hidrolika, kekuatan
dan stabilitas struktur, ketersediaan material, dapat dilaksanakan dengan
sumber daya
manusia dan teknologi yang ada, dan kemudahan pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan.
 
Kelayakan ekonomi dianalisis berdasarkan harga optimal, manfaat langsung
dan tidak
langsung dari terbangunnya sarana dan Prasarana Drainase perkotaan.
 
Kelayakan lingkungan harus memenuhi persyaratan studi Analisis Mengenai
Dampak
Lingkungan atau Usaha Pengelolaan Lingkungan/Usaha Pemantauan
3. Perencanaan Teknik Rinci/Detail Design
Perencanaan teknik terinci Sistem Drainase Perkotaan merupakan suatu
perencanaan detail prasarana dan sarana Sistem Drainase Perkotaan sampai
memenuhi syarat untuk dilaksanakan pembangunan sistem drainase
perkotaan.

Perencanaan teknik terinci meliputi:


a. rancangan teknik terinci sistem jaringan drainase;
b. rancangan teknik terinci sistem penampungan; dan
c. rancangan teknik terinci sistem peresapan.

Perencanaan Teknik Terinci Sistem Drainase Perkotaan paling sedikit


memuat:
a. analisis hidrologi dan hidrolika;
b. sistem jaringan drainase perkotaan;
c. analisis kekuatan konstruksi bangunan air sistem drainase
perkotaan;
d. nota perhitungan;
e. gambar detail bangunan air;
f. spesifikasi teknis sarana dan Prasarana Drainase perkotaan;
g. volume pekerjaan sipil;
h. mechanical electrical, bila diperlukan;
Tahap Pelaksanaan
1 Pra Pelaksanaan
• Penyusunan program, rencana/desain, anggaran, organisasi, pembebasan lahan,
pelelangan, pengumuman pemenang, penunjukan pemenang, pembuatan
dokumen kontrak.

2 Pelaksanaan Kontrak
• Penyerahan lapangan, surat perintah mulai bekerja, rapat persiapan, mobilisasi
alat dan tenaga, pemeriksaan bersama, shop drawing, pelaporan, pemeriksaan
pekerjaan, pembayaran prestasi kerja, perpanjangan jika ada, denda, show cause,
as built drawing

3 Penyerahan Pekerjaan
• Penyerahan pekerjaan dilaksanakan paling lambat tiga bulan setelah proyek
selesai yang didukung dengan Laporan Proyek
Pelaksanaan Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan meliputi
kegiatan:
a. pembangunan baru: kegiatan membangun: saluran,
memperbanyak saluran, memperpanjang saluran,
mengalihkan aliran, Sistem Polder, kolam tampung (storage)
memanjang, Kolam Retensi.
b. Normalisasi: kegiatan untuk memperbaiki saluran dan
Sarana Drainase lainnya termasuk Bangunan Pelengkap
sesuai dengan kriteria perencanaan.
Tahapan Pelaksanaan Konstruksi Sistem Drainase Perkotaan
terdiri atas:
a. persiapan konstruksi;
 persiapan gambar rencana;
 persiapan lapangan
 mendirikan bangunan kantor dan gudang ;
 pengukuran tinggi muka tanah dan tinggi muka air banjir
(peil);
 mobilisasi peralatan dan tenaga kerja; dan
 perizinan
b. Pelaksanaan Konstruksi;
 Persiapan, meliputi gambar kerja, lapangan, material, tenaga
kerja, dan peralatan;
 Pekerjaan fisik, meliputi saluran, gorong-gorong, jembatan,
pintu air, tanggul, rumah pompa, kolam tampung;
 Pengawasan, meliputi gambar kerja (shop drawing), kualitas,
jadwal pelaksanaan (time schedule), network planning, biaya; dan
 Laporan, meliputi laporan harian, laporan mingguan, laporan
bulanan, laporan uji sampel.

c. uji coba sistem.


dilaksanakan pada prasarana dan Sarana Drainase yang
dibangun agar dapat beroperasi sesuai dengan mutu dan
fungsinya. dilaksanakan pada: saluran; bangunan perlintasan;
bangunan pompa air; dan bangunan pintu air.
Tahap Operasi dan Pemeliharaan

Berhasilnya pengoperasian dan terpeliharanya suatu hasil


pembangunan sistem drainase menjadi indikator kinerja
bagi pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan.

Pengelolaannya harus dilandasi prinsip-prinsip akuntabilitas,


keterbukaan, keadilan, perlindungan hukum, partisipatif,
dan profesional yang diwujudkan oleh good goverment dan
juga komitmen bersama stakeholders.
Tahap Evaluasi dan Monitoring
Evaluasi dan Monitoring merupakan bagian yang esensial
dalam manajemen sistem drainase. Evaluasi dan monitoring
dilakukan di setiap tahap kegiatan mulai dari perencanaan,
pada saat proyek berjalan, hingga setelah proyek.

1. Evaluasi Perencanaan: Studi Kelayakan


2. Evaluasi Pelaksanaan: Kendali mutu, kuantitas, dan waktu
3. Evaluasi Kinerja: Indikator Operasi, pemeliharaan,
genangan, ekonomi dan finansial, organisasi dan personil,
lingkungan

Perlu Perbaikan atau Tidak?

Anda mungkin juga menyukai