Anda di halaman 1dari 9

“KECELAKAAN PESAWAT

JAPAN AIRLINE 123”

Nama anggota kelompok :


1. Farah Anugerah Hadi
2. Muh. Mufathirriza
3. Permata Sari Pakpahan
4. Xelvin Verdinand
Data
penerbangan,
kronologi
pesawat, dan
kru

penyelidikan penyebab
Data pesawat dan penerbangan
Tanggal kecelakaan : 12 agustus 1985
Lokasi : Gunung takamagahara di prefektur gunma, jepang
Pesawat : Boeing 747-100SR-100
First flight : 28 januari 1974
Nomor registrasi : JA 8119
Kode penerbangan : JAL 123
Certificate of airworthiness : No. 48-028
Asal : Bandar Udara Internasional Haneda-Tokyo
Tujuan : Bandar Udara Internasional Itami-Osaka

Jam terbang pesawat : 25.030 jam kerangka, 18.835 siklus pendaratan


Data crew pesawat
Pilot : Masami Takahama (49 tahun)
19 tahun bekerja di japan airline, mengantongi 12.424 jam
jam terbang. (4842 jam pada pesawat BOEING 747)
Kopilot : Yutaki Sasaki (39 TAHUN)
19 tahun bekerja di japan airline, mengantongi 3963 jam terbang. (3665
jam pada pesawat BOEING 747)
Engineer : Hiroshi Fukuda (46 tahun)
28 tahun bekerja di japan airline, mengantongi 9831 jam terbang. (3846
jam pada pesawat BOEING 747)

HOME
KRONOLOGI
 Pukul 16.50 pesawat landing di bandara internasional
haneda setelah melakukan penerbangan dari bandara
new chitose dengan nomor penerbangan JL 514.
 Pukul 18.12 waktu setempat, setelah mendapat izin
dari ATC pesawat melakukan take off dari bandara
internasional haneda menuju bandara internasional
itami.
 Pukul 18.24 terjadi ledakan pada bagian belakang
pesawat tepatnya pada bagian rear pressure
bulkhead.
 Pilot merubah kode transpoder mereka menjadi
squawk 77
 Pilot berfikir ledakan tersebut terjadi pada the landing
gears doors atau engine pesawat.
KRONOLOGI
 Karena tidak bisa melihat bagian ekor pesawat, tidak
satupun yang tahu bahwa vertical stabilizer telah
terlepas dari pesawat.
 Pilot menghubungi atc untuk meminta return to
base.
 Ledakan tersebut menyebabkan tidak berfungsinya
sistem hydraulic.
 Pesawat masuk dalam keadaan phugoid cycle.
 Pilot belum mengetahui apa yang terjadi pada
pesawat. Penumpang mulai menuliskan surat
perpisahan.
 Pesawat semakin tidak terkontrol dan ATC meminta
bantuan pada semua bandara terdekat.
 Pangakalan angkatan udara amerika serikat di yokota
berusaha memberi bantuan. Namun usaha tersebut
sia-sia, pukul 18.56 pesawat hilang dari radar.
HOME
INVESTIGASI
Investigasi dilakukan oleh Aircraft Accident Investigation Committee (AAIC). Terdapat 15 investigator ditambah
6 personel dari dinas perhubungan jepang untuk mencari penyebab kecelakaan.

• 13 agustus 1985 - 20 april 1986 : investigasi pada lokasi keajdian


• 13 agustus – 17 september 1985 : interview dengan penumpang yang selamat
• 15 agustus 1985 – 28 maret 1986 : interview dengan saksi mata yang ada di darat
• 15 agustus 1985 – 28 july 1986 : melihat isi data flight data recorder (FDR)
• 15 agustus 1985 – 30 september 1986 : melihat isi data cockpit voice recorder (CVR)
• 1 november – 20 november 1985 : investigasi di teluk nagami
• 16 desember 1985 – 31 maret 1986 : investigasi flight performance
• 1 july 1986 – 6 februari 1987 : karakteristik (melakukan pengujian pada flight simulator)
• 27 desember 1985 – 31 maret 1985 : investigasi engine pesawat dan melakukan pengujian
• 2 - 20 juni 1986 : pengujian struktur elemen pressure bulkhead

HOME
PENYEBAB
Pesawat pernah mengalami perbaikan di bagian Rear Pressure
Bulkhead di bagian ekor, karena pada tahun 1978 pesawat
mengalami Tailstrike di Osaka dan merusak Rear Pressure
Bulkhead tersebut. Japan Airlines memanggil engineer Boeing
untuk memperbaiki kerusakan tersebut, tetapi ternyata
perbaikan tersebut tidak dilakukan dengan benar. Karena salah
pemasangan baut di bulkhead tersebut sehingga menyebabkan
Rear Pressure Bulkhead tersebut tidak kuat, dan akhirnya pecah
pada saat Penerbangan 123. Sehingga saat Bulkhead tersebut
sobek menghancurkan pipa-pipa Hydraulic dan Vertical
Stabilizer pesawat, yang berada di bagian ekor pesawat, dengan
hancurnya pipa Hydraulic tersebut, maka pesawat tersebut
tidak dapat dikendalikan.

HOME

Anda mungkin juga menyukai