Laporan sebagai salah satu syarat lulus mata kuliah OJT pada semester VI
Program Studi Diploma IV Teknik Pesawat Udara
Disusun Oleh :
Tar.ARJUN IKHSANZA
NIT. 16021930029
Oleh
Disetujui oleh:
Mengetahui,
Maintenance Manager
PT. VOLTA PASIFIK AVIASI
M.Yudha Seftianda
NIP. 001 / Amel.6604
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
Laporan On The Job Training telah memenuhi salah satu syarat lulus dari
nilai Semester VI Diploma IV Teknik Pesawat Udara Angkatan ke-14 B
pada tanggal 7 September 2022
Disahkan oleh:
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pesawat Udara
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan OJT (On Job Training) yang dilaksanakn pada tanggal 07 September 2022
sampai dengan 14 Februari 2022. Laporan ini dibuat berdasarkan On the Job
Training (OJT) dilapangan yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata
kuliah praktek lapangan pada Program Studi Diploma IV Teknik Pesawat Udara
di Politeknik Penerbangan Indonesia Curug. Laporan ini bertujuan agar para
Taruna PPI Curug dapat menambah wawasan pengetahuan dan terlibat secara
langsung dengan permasalahan yang timbul di lapangan, serta mempraktikkan
ilmu yang selama ini diperoleh di kampus PPI Curug, Tangerang. Selama
penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah bantuan, dan dorongan kepada
penulis. Untuk itu , penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, Sang Pencipta yang telah memberikan anugerah
dan lindungan pada hamba-Nya.
2. Orang tua yang telah memberikan Ridho, Restu , Do’a dan
bantuan serta dukungan kepada penulis sehingga dapat
melaksanakan kegiatan On the Job Training (OJT) ini dengan
lancar.
3. Bapak Asri Sentosa, ST., S.SiT., MT. Selaku Direktur
Politeknik Penerbangan Indonesia Curug.
4. Bapak Wira Gauthama, S.T., S.SiT., M.Pd. selaku Ketua
Program Studi Teknik Pesawat Udara sekaligus dosen
pembimbing Program Studi Teknik Pesawat Udara.
5. Bapak Ignatius Virgiantara selaku Direktur di PT. Volta Pasifik
Aviasi
6. Bapak Muhammad Yudha Seftianda selaku Maintenance
Manager, sekaligus ketua pembimbing lapangan, dan Bapak
Teguh Prasetyo selaku Chief Inspector yang telah banyak
memberi masukan, pengetahuan, pengarahan dan bimbingan
dalam menyelesaikan laporan ini.
iv
7. Seluruh karyawan, engineer , dan mekanik di PT. Volta Pasifik
Aviasi.
8. Seluruh rekan On the Job Training.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan ini,
baik dari penulisan, maupun isi. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan
menerima kritik dan saran yang positif sehingga dapat melengkapi dan
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya
Tar.Arjun Ikhsanza
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Logo PT. Volta Pasifik Aviasi ........................................................................ 4
Gambar 2. 2 Struktur organisasi PT. Volta Pasifik Aviasi ..................................................17
Gambar 2. 3 Hanggar Rancamaya .....................................................................................19
Gambar 2. 4 Office 1 Rancamaya ......................................................................................19
Gambar 2. 5 Office 2 gedung STC.....................................................................................20
Gambar 2. 6 JAG Heliport Nusadua Bali ...........................................................................21
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ........................................................................................................................36
Lampiran 2 ........................................................................................................................37
Lampiran 3 ........................................................................................................................37
Lampiran 4 .........................................................................................................................................74
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1. Pelaksanaan On the Job Training dilaksanakan dengan tujuan agar peserta
memiliki kemampuan secara professional untuk menyelesaikan masalah
pada bidang kompetensinya di dunia kerja.
2. Menambah kedisiplinan dan wawasan pengetahuan sebagai calon tenaga
kerja perusahaan.
1.3 Manfaat
1. Mengetahui atau memahami kebutuhan pekerjaan di tempat kerja.
2. Menyesuaikan dan menyiapkan diri dalam menghadapi lingkungan
kerja.
3. Mengetahui secara langsung penggunaan atau peranan teknologiterapan
di tempat kerja.
4. Menyajikan hasil-hasil yang diperoleh selama On the Job Training
dalam bentuk Laporan On the Job Training
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
3
2.2 Data Perusahaan
2.2.1 Logo PT. Volta Pasifik Aviasi
4
2.2.3 Visi Perusahaan
Untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk memberikan
nilai tertinggi dan layanan berkualitas di sektor penerbangan,
memposisikan diri untuk menjadi pemimpin di industri, memberikan
layanan berkualitas luar biasa, keselamatan tanpa kompromi, dan
pengalaman penerbangan yang tak tertandingi kepada klien.
2.2.4 Misi Perusahaan
Untuk menyediakan klien (pemerintah dan perusahaan) dengan
layanan transportasi udara yang disesuaikan dan unik dalam
lingkungan yang mengakomodasi perbaikan terus-menerus, inovasi,
dan keunggulan.
2.2.5 Divisi Perusahaan
Penjelasan dari masing-masing divisi yang ada di PT. Volta
Pasifik Aviasi adalah sebagai berikut:
1.President Director PT. Volta Pasifik Aviasi
Presiden Direktur PT. Volta Pasifik Aviasi adalah Manajer
yang Bertanggung Jawab, dan dia berbertanggung jawab untuk
memastikan seluruh operasi perusahaan sesuai dengan standar
yang disyaratkan oleh DGCA Indonesia atau otoritas sipil yang
relevan.
Dia bertanggung jawab untuk memastikan keuangan yang
diperlukan, Sumber daya manusia dan fasilitas tersedia untuk
memungkinkan Perusahaan melakukan operasi yang menjadi
komitmennya dan tambahan apa pun pekerjaan yang mungkin sedang
diambil.
Presiden Direktur mempunyai wewenang tertinggi dan tanggung
jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap semua hukum, peraturan,
dan aturan mengatur operasi perusahaan. Presiden Direktur
mengangkat dan memberikan wewenang kepada masing-masing
Kepala Departemen sesuai dengan deskripsi pekerjaan departemennya.
5
2. Maintenance Manager
Maintenance Manager bertanggung jawab langsung
kepada direktur dan merupakan administrasi dari semua fungsi
Technical Department. Maintenance Manager bertanggung
jawab atas keseluruhan operasi, termasuk memastikan kecukupan
untuk pemeliharaan kelaikan udara pesawat secara berkelanjutan
6
g. Mengembangkan inisiatif perawatan untuk meningkatkan
keselamatan dan efisiensi pesawat dalam operasi dan jika
sesuai untuk bertindak sebagai titik fokus utama untuk
pengelolaan program penelitian perawatan industri bersama
dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan jika
perlu dengan otoritas sipil lainnya.
8
3. Safety, Quality & Security Manager
PT. Volta Pasifik Aviasi mengidentifikasi Safety, Quality &
Security Manager sebagai anggota manajemen yang bertanggung
jawab secara individu dan titik fokus untuk pengembangan dan
perawatan SMS yang efektif.
9
pencapaian program manajemen keselamatan dan kualitas.
Safety, Quality & Security Manager adalah ketua rapat
keselamatan dan melakukan Audit Internal. Safety, Quality &
Security Manager bertanggung jawab untuk menerapkan dan
memelihara sistem keselamatandan bertanggung jawab langsung
kepada President Director
10
k. Pelatihan kepada semua personel VPA tentang sistem
manajemen keselamatan.
13
2. Engineer
Engineer bertanggung jawab kepada Maintenance
Manager untuk melaksanakan tugas di pekerjaan perawatan
pesawat sesuai dengan program perawatan pesawat.
Selain itu, Engineer juga bertanggung jawab untuk:
a. Mengkoordinasikan persiapan preflight check, daily
inspection, dan troubleshooting. Termasuk memberi jadwal
kepada mekanik, dan meminta spare part dan material yang
dibutuhkan ke Gudang.
14
k. Mengisi dengan benar semua pekerjaan yang tertunda ke
dalam formular yang akan dikirimkan kepada Maintenane
Manager, Chief Inspector, Technical Service untuk ditindak
lanjuti untuk menentukan langkah yang akan diambil dan
menghindari keterlambatan part yang dipesan.
15
3. Logistic & Workshop
Logistic & Workshop bertugas untuk mengkoordinasi dan
mengontrol administrasi dari penerimaan, pengiriman,
penyimpanan barang dan keluar masuk barang barang dari dan ke
Store memastikan keamanan, kecocokan antara barang dan data.
Secara umum tugas dan tanggung jawabnya adalah:
a. Menjaga catatan dari semua part yang diterima dan dikirim
di Store.
b. Memastikan semua Parts yang dikirim dari Store dikemas
dengan benar dan aman dari kerusakan dan karat.
16
harus bertanggung jawab akan tugas dan wewenang untuk
melaksanakan dan memenuhi tujuan perusahaan tersebut.
17
Business and support office, bertempat di:
4. Jl. Marga Bhakti Raya No. 33 Kel. Kertamaya, Kec. Bogor Selatan, Kota
Bogor, Jawa Barat.
18
Detail lay out dari hangar di jelaskan pada bagian ini:
19
Detail lay out dari Gedung STC Office di jelaskan pada bagian ini :
20
Detail lay out JAG Heliport Nusadua dijelaskan pada bagian ini :
21
BAB III
TINJAUAN TEORI
22
3.1.2 Klasifikasi Perawatan Pesawat Udara
program perawatan dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu perawatan preventif dan korektif. Perawatan preventif adalah
perawatan yang mencegah terjadinya kegagalan komponen sebelum
komponen tersebut rusak. Sedangkan perawatan korektif adalah
perawatan yang memperbaiki komponen yang rusak agar kembali ke
kondisi awal.
Perawatan preventif dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Perawatan periodik atau hard time, merupakan perawatan yang
dilakukan berdasarkan batas waktu dari umur maksimum suatu
komponen pesawat. Dengan kata lain, perawatan ini merupakan
perawatan pencegahan dengan cara mengganti komponen pesawat
meskipun komponen tersebut belum mengalami kerusakan
2. Perawatan on-condition, merupakan perawatan yang memerlukan
inspeksi untuk menentukan kondisi suatu komponen pesawat. Setelah
itu ditentukan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil inspeksi
tersebut. Bila ada gejala kerusakan, komponen tersebut dapat diganti
bila alasan-alasan teknik dan ekonominya memenuhi.
23
mengembalikan engine secara lengkap ke tempat kerja. bagian utama
yang membentuk mesin:
Axial compressor.
High pressure gas generator: Centrifugal compressor,
combustion chamber, turbine.
Free turbine.
Exhaust (tail) pipe.
Reduction gear.
Drive shaft and freewheel.
Accessory gearbox.
Outside the engine :
Digital governing computer.
3.3 Borescope
Borescope merupakan perangkat optikal yang terdiri dari kabel
fleksible atau tabung dengan lensa di ujung kabel atau tabung tersebut
dan layer di ujung yang satunya. Borescope berfungsi untuk
membantu pekerjaan inspeksi secara visual pada bagian dalam suatu
engine (inner parts) melewati lubang akses yang tersedia, tanpa harus
membuka komponen-komponen dari engine tersebut.
Secara umum borescope dibedakan dari jenis insertion section,
yaitu yang berjenis kaku (fix/rigid) dan fleksibel. Setiap jenis memiliki
kelebihannya masing-masing bergantung pada pengaplikasiannya.
Borescope fleksibel dapat digunakan untuk mengakses rongga yang
berada di sekitar lekukan engine, sedangkan borescope kaku tidak
dapat melihat secara leluasa seperti halnya borescope fleksibel.
24
3.4 Combustion Chamber
Combustion chamber adalah bagian dari pembakaran engine
dimana bahan bakar dibakar pada suhu konstan dengan udara dan gas
turbine, di mana udara diekspansi untuk menghasilkan listrik. Di
dalam combustion chamber, tekanan disebabkan oleh campuran udara
/ bahan bakar yang terbakar menghasilkan gerakan langsung ke
engine.
25
BAB IV
KEGIATAN OJT
26
4.3 Kegiatan OJT
(Lampiran 1)
4.4 Permasalahan
Dikesempatan kali ini penulis akan menjelaskan tentang
permasalahan yang di alami pada helikopter EC-155 B1, PK-VPF milik
PT. Volta Pasifik Aviasi yang sedang melakukan inspeksi 600 engine dan
dilakukannya inspeksi borescope pada bagian combustion chamber dan
high pressure turbine blades.
28
Gambar 4. 1 Hasil pemeriksaan combustion chamber dengan borescope.
29
- Jika terdapat axial cracks without risks of chipping, maka
masih diizinkan atau acceptable.
30
B) inspeksi high pressure turbine blades
a. lepaskan igniter plug.
b. pasang borescope 5 mm diameter.
c. pasang boresopic guide pada igniter plug.
d. pasang screw (x2) yang berada pada borescopic guide.
e. kencangkan screw (x2) yang berada pada borescopic guide.
f. letakkan kira kira 200 mm (7.874 in) pada borescope ke guide.
g. lampirkan label pada borescope (gunakan adhesive tape).
h. pasang ujung borescope sehingga dapat memeriksa seluruh blade
(the leading edge and the trailing edge).
i. perhatikan jika ada hal yang tidak normal dari turbine blade of the
gas generator.
Gambar 4. 4 Hasil pemeriksaan leading edge dan trailing edge high pressure
turbine blades.
31
Gambar 4. 5 Hasil pemeriksaan high pressure turbine guide vane dan
trailing edge high pressure turbine guide vane.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
33
kerusakan pada leading edge high pressure turbine blades dan trailing
edge high pressure turbine blades.
4. Pada permukaan high pressure turbine guide vane blade ditemukan
coating flaking namun masih dalam batas wajar sesuai dengan limitasi
yang terdapat pada engine maintenance manual ATA 72, chapter 00, sub-
chapter 43, halaman 803 yang telah penulis lampirkan pada lampiran 4
5.2 Saran
5.2.1 Saran Pelaksanaan OJT
34
DAFTAR PUSTAKA
https://www.engineeringchoice.com/what-is-combustion-chamber/ (diakses
tanggal 28 November 2022).
35
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 1
36
37
38
Lampiran 2
Lampiran 2
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Lampiran 3
Lampiran 3
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
Lampiran 4
65