selain interval waktu yang berdekatan dan melanda hampir seluruh maskapai penerbangan, juga yang paling menyorot perhatian publik adalah timbulnya korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Penyebab kecelakaan pesawat biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor , diantaranya yaitu: - faktor manusia - faktor cuaca Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pada Pasal 1, Ayat 48 menyatakan bahwa “Keselamatan Penerbangan adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, navigasi penerbangan, serta fasilitaspenunjang dan fasilitas umum lainnya.” Terdiri atas : a. Pesawat Udara yang jatuh pada saat tinggal landas, lepas landas, atau selama penerbangan; b.Tabrakan antar Pesawat Udara atau antar Pesawat Udara dengan fasilitas dibandar udara; c. Pesawat Udara yang hilang atau tidak dapat diketemukan; dan/atau; d. Pesawat Udara yang mengalamiKejadian Serius (serious incident) Ada 3 aspek utama terhadap kecelakaan (accident) yaitu: a. Keadaan apapun yang membahayakan pada tempat kerja mupun dilingkungan kerja. Bahaya ini untuk manusia menimbulkan cedera (injury) dan sakit (illness). b. Cedera dan sakit adalah hasil dari kecelakaan akan tetapi kecelakaan tidak terbatas pada cedera atau sakit saja. c. Jika dalam suatu kejadian menyebabkan kerusakan atau kerugian (loss) tetapi tidak ada cedera pada manusia, hal ini termasuk juga kecelakaan. Berdasarkan data perkiraan penyebab kecelakaan penerbangan di Indonesia dapat dilihat bahwa faktor yang paling dominan pada tiap tahun kejadian kecelakaan penerbangan antar tahun 2007-2014 adalah faktor manusia. Faktor manusia antara lain : a. Pilot b. Operator Ground Handling (Penanganan pesawat saat di darat) c. Petugas Airline (Pihak maskapai/perusahaan pesawat) Beberapa kecelakaan yang disebabkan oleh pilot : - Anak kecil di kok pilot - Salah tekan tombol - Pilot pasrah - Salah paham - Harga diri yang hilang - Mengabaikan salju - Sibuk memeriksa kebakaran Anak kecil di kok pilot Pesawat Aeroflot dengan nomor penerbangan 593 yang bertolak dari Moskow menuju Hong Kong pada 1994, mengalami kecelakaan dan mengakibatkan 75 penumpang tewas.Aeroflot jatuh di Siberia akibat kesalahan yang dilakukan oleh pilot pendamping, Yaroslav Kudrinsky, membiarkan anaknya bermain dengan kontrol pesawat. Salah tekan tombol Wo, tarik kembali, katup penutup (throttle) yang salah'. Itu adalah kalimat terakhir yang terdengar dari pilot TransAsia dengan nomor penerbangan 234, sebelum pesawat itu menghantam jembatan tol Taiwan pada 4 Februari 2015. Ketika salah satu mesin pesawat tidak bekerja, tanpa sengaja pilot mematikan mesin, seharusnya hidup, dengan menarik katup penutup yang salah. Pilot pasrah Pada Maret 2009 pilot dan kopilot Tuninter dengan nomor penerbangan 1153,. Kapten Shafik Al Gharbi dan Ali Kebaier Lassoued dituduh menyebabkan pesawat yang mereka kendarai jatuh di Laut Mediterania pada 2005, akibat memilih untuk berdoa dan tidak mengikuti prosedur darurat. Kala itu Tuninter kehabisan bahan bakar akibat adanya kesalahan mesin dan meluncur cepat menuju lautan. Salah paham Kecelakaan itu 'merajai' insiden paling mematikan dalam sejarah penerbangan, dan menewaskan 583 orang.Pada Maret 1977 dua buah pesawat Boeing 747, KLM Flight 1736 dan Pan AM Flight 1736, bertabrakan di landasan Bandara Tenerife.Kecelakaan maut tersebut terjadi akibat adanya kesalahpahaman antara kru KLM dengan petugas kontrol bandara.Petugas landasan bandara bermaksud memberitahukan bahwa Pan Am masih berada di lintasan, ketika KLM melakukan lepas landas. Harga diri Pesawat Airblue Flight 202 mengalami kecelakaan di dekat Islamabad, Pakistan, pada 28 Juli 2010, dan menewaskan 146 penumpang dan 6 awak kabin.Kecelakaan itu diduga dapat dicegah apabila kopilot 'berani' mengubah kesalahan yang telah berkali-kali dilakukan oleh kapten pesawat.Namun karena hinaan yang sering didapatkan dari sang pilot, kopilot merasa kehilangan 'harga diri' dan tak berani melawannya. Mengabaikan salju Pada 13 Januari 1982 pilot pesawat Air Florida dengan nomor penerbangan 90, bertolak dari Washington DC menuju Fort Lauderdale, FLorida, melakukan banyak kesalahan sebelum burung besi yang dikendalikannya mengalami kecelakaan.Salah satunya adalah kegagalannya untuk mengaktifkan sistem de-icing -- pembersihan salju -- pada mesin atau pun sayap pesawat. Sibuk memeriksa kebakaran Pada 29 Desember 1972 jet Eastern Airlines Tristar mengalami kecelakaan setelah menabrak Florida Everglades. Kecelakaan tersebut terjadi akibat pilot dan kopilot meninggalkan kontrol, untuk memeriksa ada kebakaran di kabin atau tidak. Mereka merasa terganggu dengan indikator lampu kebakaran yang terus menyala, dan memutuskan untuk memeriksanya. Saat meneliti lampu indikator roda mendarat yang rusak, seseorang tanpa sengaja menekan kontrol yang membuat autopilot menjadi tidak aktif. Beberapa kecelakaan yang disebabkan kesalahan Petugas di darat/bandara : Kesalahan menutup pintu kargo Pesawat mengalami overload Petugas ground handling salah mengkalkulasi jarak antar pesawat Kurang telitinya petugas mengkalkulasi jarak pesawat Kesalahan menutup pintu kargo Turkish Airlines penerbangan nomor 981. Penerbangan dari Istanbul, Turki menuju Paris dan kemudian diteruskan ke London pada 3 Maret 1974 itu akhirnya berakhir celaka sesaat setelah keluar Paris. Pintu kargo bagian belakang terlepas. Menyebabkan dekompresi dan memutus kabel-kebel control pesawat. Pilot kehilangan control atas pesawat sehingga pesawat kemudian jatuh menukik. Semua penumpang dan awak pesaat McDonnel Douglas DC-10 yang berjumlah 346 ditemukan tewas. Hasil investigasi menyebutkan, ada kesalahan prosedur dalam menutup pintu kargo Pesawat mengalami overload Pesawat Boeing B737-200 yang dioperasikan Mandala, mengalami kecelakaan di kota Medan. Ada rumor bahwa pada saat itu kargo pesawat dipenuhi buah durian yang dibawa salah seorang pejabat setempat. Saking banyaknya durian yang dibawa sehingga pesawat mengalami overload. Petugas ground handling salah mengkalkulasi jarak antar pesawat Kejadian terbaru pada 24 Agustus 2012 di apron bandara Soekarno-Hatta. Sayap pesawat Boeing 737- 900ER Lion Air menyenggol ekor pesawat milik Airfat. Saat itu pesawat Lion Air sedang ditarik oleh petugas darat untuk dilakukan pengecekan. Petugas salah mengkalkulasi jarak antar pesawat sehingga terjadi senggolan yang mengakibatkan dua pesawat rusak. Kurang telitinya petugas mengkalkulasi jarak pesawat Peristiwa serupa juga pernah terjadi pada 10 April 2011. Saat itu ekor pesawat milik Kalstar menyenggol ekor pesawat milik Wings. Begitu pula pada Februari 2007 saat pesawat milik Garuda menyenggol pesawat milik Saudi Airlines. Kedua peristiwa itu juga terjadi di bandara Soekarno-Hatta. 3. Petugas Airline Dari riwayat kecelakaan pesawat air asia sebelumnya ditemukan adanya kerusakan berulang pada Rudder Travel Limiter (RTL), bagian dari alat kemudi pesawat, dari hasil investigasinya bahwa memang telah terjadi kelalaian yang telah dilakukan oleh Maskapai Air Asia, sehingga menyebabkan kecelakaan. Faktor Cuaca antara lain : - Cuaca buruk - Badai Turbulensi Cuaca buruk yang dalam Bahasa Inggris disebut Heavy/Bad Weather umumnya didefinisikan sebagai cuaca dengan angin yang sangat kencang (extreme wind) dibarengi dengan laut yang berombak sangat besar. Contoh cuaca buruk Kecelakaan AirAsia QZ8501 Analisis awal menunjukkan bahwa pesawat kemungkinan telah terbang masuk ke dalam awan badai (Cumulonimbus), yang dapat menyebabkan mesin pesawat mengalami kerusakan karena pendinginan Kecelakaan Garuda Indonesia Airlines 421, 16 Januari 2002. Analisis dari data penerbangan digital menunjukkan bahwa penerbangan pesawat memasuki daerah dengan cuaca buruk yang disertai badai. Turbulensi adalah golakan udara yang umumnya tidak dapat dilihat. Hal ini dapat terjadi apabila langit cerah dan secara tiba-tiba tanpa diprediksi sebelumnya . Penyebab Turbulensi : o Suhu o Jet Stream o Pegunungan o Wake turbulance Contoh kecelakaan turbulensi : Pesawat Etihad Airwayas EY-474 Kasus ini diduga akibat turbulensi disekitar Sumatra bagian Selatan Pada ketinggian 37.000 feet, pesawat mengalami gerak ke atas dan ke bawah. Akibatnya, penumpang yang sedang tidak berada pada tempat duduk terlempar ke atas dan ke bawah. Hongkong Airways HX-6704
Kejadian ini terjadi di ketinggian sekitar 41.000 kaki.
Turbulensi ini juga diperkirakan dengan kekuatan tingkat severe, tetapi karena skalanya kecil.