ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang prosedur penerbitan izin muatan barang
berbahaya pada system inapornet online. Metode pengambilan data yang digunakan dengan
cara peninjauan langsung terhadap proses pengisian data objek yang diteliti, dan data
informasi dikumpulkan melalui observasi, pengamatan secara langsung dalam proses
penerbitan perijinan bongkar muat barang berbahaya. Hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa ada beberapa prosedur penerbitan ijin bongkar muat barang berbahaya.
Saran penulis kepada pihak perusahaan adalah untuk memperhatikan sertifikat – sertifikat
yang sudah expire sebagai syarat penerbitan ijin bongkar muat barang berbahaya.
51
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
52
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
53
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
54
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
pada mata dan tenggorokan yang 3) Ikuti setiap instruksi yang terdapat
mengindikasikan kemungkinan dalam label kemasan.
7) kebocoran harus diselidiki. Jenis 4) Kemasan dengan lubang ventilasi
barang berbahaya yang harus selalu berada dalam keadaan
mempunnyai suhu yang melebihi tegak dan lubang ventilasi selalu
suhu disekitarnya harus disamakan dalam keadaan terbuka.
dan disesuaikan. Sebuah kemasan kecil barang berbahaya
Muatan yang tidak sesuai tidak dalam kapal dapat dianggap bahwa
diperbolehkan dimuat dalam tempat yang keseluruhan kapal tersebut memuat barang
sama. Sebagai contoh, bungkusan yang berbahaya dan harus mengikuti ketentuan
keras dibungkus bersamaan dengan yang berlaku bagi barang berbahaya.
bungkusan yang lunak atau muatan 2. Menempelkan Label
berbahaya dimuat bersamaan dengan Seperti sudah dinyatakan
muatan lain (tidak berbahaya) atau muatan sebelumnya bahwa untuk mengerjakan dan
berbahaya yang berlainan sejenis, mengemas barang berbahaya kita harus
perinciannya adalah: mengetahui sifat dari tiap jenis barang
1) Tidak dianjurkan untuk mencapur berbahaya dan kemungkinan bahaya yang
berbagai kelas dari muatan akan ditimbulkan. Untuk itu maka setiap
berbahaya dalam satu tempat. kemasan yang berisi barang berbahaya
2) Berbagai produk muatan berbahaya harus diberi tanda dengan label dan sticker
dalam kelas yang sama belum tentu secara jelas agar dapat ditangani sesuai
sesuai; seperti kelas 8 acid dan dengan peraturan pelaksanaannya.
alkali jangan dicampur. Tempat yang dimuat barang berbahaya
3) Penumpang tidak diperkenankan juga harus diberi label sesuai dengan
berada pada lokasi barang peraturan yang berlaku dari:
berbahaya dimuat. 1) Negara asal barang berbahaya
4) Muatan berbahaya yang bereaksi 2) Negara tujuan barang berbahaya
dengan air jangan dimuat bersama 3) Negara yang dilalui atau disinggahi
dengan muatan yang mengandung 4) Negara asal kapal pengangkut
air. Tempat yang ditempelkan harus bersih
5) Muatan berupa makanan jangan dari berbagai label, tanda nomor, atau
dicampur dengan muatan tanda lainnya. Pastikan label yang
berbahaya terutama yang beracun ditempel tidak akan mengganggu ketika
muatan berbahaya di kapal. Bila kemasan dibuka.
muatan atau kemasannya rusak 3. Tanda Muatan Berbahaya
maka harus segera diselidiki Sesuai rekomendasi IMO, klasifikasi
penyebab dari kerusakan dan barang/muatan berbahaya harus diberi
diambil tindakan pencegahan tanda (markings) dan nama teknisnya yang
segera yang sesuai dengan jelas. Tanda muatan berbahaya dengan
petunjuk dari pembuat barang nomor klasifikasinya yang menyatakannya
berbahaya tersebut. muatannya.
Dalam mengerjakan Hati-hati adalah 1) Kemasan yang berisi barang
syarat utama untuk memasukan atau berbahaya harus diberi tanda yang
mengeluarkan muatan berbahaya, hal lain biasa bertahan lama dengan nama
yang juga harus diperhatikan adalah: teknik yang tepat (correct technical
1) Muatan berbahaya jangan name), nama dagang atau merek
dijatuhkan atau dibanting. Hindari dagang (trade name) tunggal tidak
bekerja dengan kasar. boleh dipergunakan.
2) Pemakaian ganco dan besi 2) Kemasan yang berisi barang
pengungkit harus dihindari. berbahaya harus dilengkapi dengan
label tersendiri atau khusus
55
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
56
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
ketentuan bagian ini. Dan untuk Konvensi SOLAS (Safety of Life at Sea)
melengkapi ketentuan-ketentuan bagian yang secara terus menerus diperbaiki telah
ini, masing-masing pihak perusahaan mencakup banyak aspek tentang
menerbitkan, atau mengeluarkan petunjuk keselamatan jiwa di laut. Contohnya versi
rinci tentang pengemasan dan SOLAS 1914 membagi bab-bab yang
penyimpangan barang berbahaya yang berhubungan dengan keselamatan
mencakup tindakan pencegahan yang navigasi, radio telegraphy, alat-alat
diperlukan dalam kaitannya dengan kargo penolong dan perlindungan terhadap
lainnya. Bahwa barang-barang berbahaya kebakaran. Materi pokok tersebut tetap
yang memiliki sifat fisika dan kimia saling menjadi bagian dari SOLAS versi 1974.
berlawanan satu sama lain pemadatannya Abad ke-19 dan ke-20 merupakan era
harus dipisahkan, pengaturan pemisahan keemasan angkutan penumpang melalui
ini berlaku untuk pemadatan di dalam laut, dalam kondisi masih kurangnya
ruang muat (palka) maupun di atas geladak angkutan udara dan imigran dari Eropa ke
kapal, bagi setiap jenis kapal maupun unit- Amerika meningkat. Pada waktu itu lebih
unit pengangkutan barang yang lain. banyak kapal-kapal penumpang yang
Dua zat atau barang berbahaya berperan dan kecelakaan di laut lebih
yang sifatnya saling berlawanan dan banyak terjadi, kapalkapal Inggris rata-rata
dipadatkan dalam satu ruangan akan mengalami musibah kehilangan jiwa 700-
berbahaya jika salah satu mengalami 800 jiwa selama periode tersebut.
kebocoran, tumpah atau kecelakaan Konferensi SOLAS 1974 diselenggarakan
lainnya. Risiko yang ditimbulkan apabila di London tanggal 21 Oktober-Nopember
mereka bercampur bisa 1974 dan dihadiri oleh 71 negara.
bermacam - macam sehingga perlu
diatur cara pemisahannya. International Maritime Dangereous
Goods Code (IMDG Code)
Konvensi Internasional SOLAS 1974 2.3.1 Sejarah IMDG Code
Dari semua Konvensi yang
berhubungan dengan keselamatan maritim, 1) Pengangkutan barang berbahaya
yang paling utama adalah Konvensi melalui laut terus berkembang sejak
Internasional Untuk Keselamatan Jiwa Di perang dunia II sejalan dengan
Laut (SOLAS). Kapal S.S Titanic kebutuhan pemakaian bahan atau zat
tenggelam pada taun 1912 yang tersebut. Peraturan tentang
mengakibatkan kehilangan jiwa lebih dari pengangkutan barang berbahaya
1.500 orang. Kejadian ini telah mendorong diperlukan guna mencegah
pengesahan versi pertama Konvensi kecelakaan terhadap manusia atau
SOLAS melalui suatu konferensi di kerusakan terhadap kapal.
London tahun 1914. 2) 1965, First edition of the IMDG Code
Setelah itu ada 4 (empat) versi lainnya dari published where IMDG Code is an
SOLAS yaitu: international agreement for the
1) Kedua disahkan tahun 1929 dan transport of dangerous goods by sea.
diberlakukan pada tahun 1933 3) 1996, 51 countries account for 80%
2) Yang ketiga disahkan tahun 1948 of world shipping tonnage adopted
dan diberlakukan pada tahun 1952 the IMDG Code.
3) Keempat disahkan tahun 1960 oleh 4) 2004, Amendements 2002 of SOLAS
IMO dan diberlakukan pada tahun 1974 making the IMDG Code
1965 mandatory.
4) Kelima adalah versi sekarang
(SOLAS 1974) disahkan oleh IMO IMDG CODE,
pada tahun 1974 dan diberlakukan klasifikasi muatan berbahaya akan
pada tahun 1980 dibagi ke dalam Kelas-kelas berikut:
57
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
58
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
Ships of group 1 pada dek atau potensi kerusakan pada organ pernapasan,
bawah dek; ships of group 2 pada mata, kulit dan usus. Seketika asam
atas dek atau bawah dek klorida bercampur dengan bahan kimia
Kategori Penempatan B oksidator lainnya, seperti natrium
Ships of group 1 di dek atau di hipoklorit (pemutih NaClO) atau kalium
bawah dek; Ships of group 2 hanya permanganate (KMn)4), gas beracun
di dek klorin akan terbentuk.
Kategori Penempatan C 3. H2S, Hidrogen sulfida adalah gas yang
Ships of group 1 hanya di dek; tidak berwarna, beracun, mudah terbakar
Ships group 2 hanya di dek. atau berbau seperti telur busuk. Gas ini
Kategori Penenmpatan D dapat timbul dari aktivitas biologis ketika
Ships of group 1 hanya di dek; bakteri mengurai bahan organic dalam
Ships of group 2 dilarang keadaan tanpa oksigen (aktivitas
Kategori Penempatan E anaerobic), seperti di rawa, dan saluran
Ships of group 1 di dek atau bawah pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul
dek; Ships of group 2 dilarang pada gas yang timbul dari aktivitas gunung
berapi dan gas alam. Potensi Bahaya:
Campuran Bahan Untuk Pembuatan Menghirup bahan ini dapat menyebabkan
Barang Berbahaya (Chemical) pingsan, gangguan pernafasan, bahkan
Adapun beberapa bahan berbahaya kematian.
(chemical) dapat diuraikan sebagai 4. H2SO4, Asam sulfat merupakan asam
berikut: mineral (anorganik) yang kuat, Zat ini
1. AgNO3, Senyawa ini beracun dan larut dalam air pada semua perbandingan.
korosif. Simpanlah dalam botol berwarna Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan
dan ruang yang gelap serta jauhkan dari dan merupakan salah satu produk utama
bahan-bahan yang mudah terbakar. Potensi industri kimia. Produksi dunia asam sulfat
Bahaya: Dapat menyebabkan luka bakar pada tahun 2001 adalh 165 juta ton,
dan kulit melepuh. Gas/uapnya juga dengan nilai perdagangan seharga US$8
menyebabkan hal yang sama. juta. Kegunaan utamanya termasuk
2. HCl, Asam klorida adalah larutan pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia,
akuatik dari gas hydrogen klorida (HCl). pemrosesan air limbah dan pengilangan
Ia adalah asam kuat, dan merupakan minyak. Asam sulfat terbentuk secara
komponen utama dalam asam lambung. alami melalui oksidasi mineral sulfide,
Senyawa ini juga digunakan scara luas misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan
dalam industry. Asam klorida harus dari oksidasi ini sangat asam dan disebut
ditangani dengan wewanti keselamatan sebagai air asam tambang. Air asam ini
yang tepat karena merupakan cairan yang mampu melarutkan logam-logam yang ada
sanat krosif. Sejak Revolusi Industri, dalam bijih sulfide, yang akan
senyawa ini menjadi sangat penting dan menghasilkan uap berwarna cerah yang
digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi beracun. Oksidasi besi sulfide pirit oleh
produksi missal senyawa kimia organic oksigen molekuler menghasilkan besi (II),
seperti vinil klorida untuk plastic PVC dan atau Fe2+ Potensi Bahaya: Sifat sifat sama
MDI TDI untuk poliuretana. Kegunaan sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka
kecil lainnya meliputi penggunaan dalam bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini
pembersih rumah, produksi gelatin, dan dikarenakan adanya tambahan kerusakan
aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas jaringan dikarenakan dehidrasi dan
HCl diproduksi setiap tahunnya. Potensi kerusakan termal sekunder akibat
bahaya asam klorida pekat (asam klorida pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat
berasap) akan membentuk kabut asam. dengan air. Asam sulfat dianggap tidak
Baik kabut dan larutan tersebut bersifat beracun selain bahaya korosifnya. Risiko
koosif terhadap jaringan tubuh, dengan utama asam sulfat adalah kontak dengan
59
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
kulit yang menyebabkan luka bakar dan 7. HCN, Senyawa ini sangat beracun,
penghirupan aerosol asap. Paparan dengan bahkan ada pada salah satu makanan yang
aerosol asam pada konentrasi tinggi akan sering kita makan yakni singkong yang
menyebabkan iritasi mata, saluran mengalami kerusakan. Gejala kerusakan
pernafasan, dan membrane mukosa yang ditandai dengan keluarnya warna biru
parah. Iritasi akan mereda dengan cepat gelap akibat terbentuknya asam sianida
setelah paparan, walaupun terdapat risiko yang bersifat racun bagi manusia. Asam
edema paru apabila kerusakan jaringan Sianida juga ada pada buah kepayang.
lebih parah. Pada konsentrasi rendah, Kepayang, keluwek (Pangium edule
simtom-simtom akibat paparan kronis Reinw. Missal, Blume; suku Achariaceae,
aerosol asam sulfat yang paling umumnya dulu dimasukkan dalam Flacouryiaceae)
dilaporkan adalah pengikisan gigi. Indikasi adalah tumbuhan terbentuk pohon yang
kerusakan kronis saluran pernafasan masih tumbuh liar. Orang Sunda menyebutnya
belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan picung atau pucung (begitu pula sebagian
paparan yang diperolehkan ditetapkan orang Jawa Tengah). Biji keluwek dipakai
sebagai 1 mg/m³. Terdapat pula laporan sebagai bumbu dapur masakan Indonesia
bahwa penelanan asam sulfat yang memberi warna hitam pada rawon,
menyebabkan defisiensi vitamin B12 daging bumbu keluwek, brongkos, serta
dengan degenerasi gabungan subakut. sup konro. Bijinya, yang memiliki salut
5. NaOH, Senyawa ini bersifat higrokopis biji yang bias dimakan, bila mentah sangat
dan menyerap gas CO2. Potensi Bahaya: beracun karena mengandung asam sianida
Dapat merusak jaringan tubuh sehingga dalam konsentrasi tinggi. Bila dimakan
berdampak dapat menyebabkan kematian dalam jumlah tertentu menyebabkan
6. NH3, Amonia dalah senyawa kimia pusing (mabuk). Racun pada biji ini dapat
dengan rumus NH3, Biasanya senyawa ini dipakai sebagai racun untuk mata panah.
didapati berupa gas dengan bau tajam yang Biji ini aman diolah untuk makanan bila
khas (disebut bau ammonia). Walaupun telah direbus dan direndam terlebih
ammonia memiliki sumbangan penting dahulu. Juga ada artikel yang menyatakan
bagi keberadaan nutrisi di bumi, ammonia bahwa Asam Sianida (Hidrogen Cynide)
sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat dijadikan sebagai senjata pembunuh
merusak kesehatan. Administrasi massal di zaman NAZI-Jerman
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan 8. HF, Asam fluorida adalah asam yang
Amerika Serikat memberikan batas 15 sangat korosif, mampu melarutkan banyak
menit bagi kontak dengan ammonia dalam bahan, terutama oksida. Kemampuan
gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 untuk melarutkan kaca telah dikenal sejak
jam untuk 25 ppm volume. Potensi abad ke-17, bahkan sebelumnya asam
bahaya: Kontak dengan gas ammonia fluorida telah disiapkan dalam jumlah
berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan besar oleh Carl Wilhelm Scheele pada
keruskan paru-paru dan bahkan kematian. tahun 1771. Karena reaktivitas yang tinggi
Sekalipun ammonia di AS diatur sebagai terhadap kaca dan reaktivitas. moderat
gas tak mudah terbakar, ammonia masih terhadap banyak logam, asam fluorida
digolongkan sabagai bahan beracun jika adalah biasanya disimpan dalam wadah
terhirup, dan pengangkutan ammonia plastik meskipun politetrafluoroetilena
berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (PTFE) sedikit permeabel. Potensi
(13,248 L) harus disertai surat izin. Bahaya: hidrogen fluorida sangat initatif
Menghirup senyawa ini pada konsentrasi terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru
tinggi dapat menyebabkan pemengkakan dan menimbulkan penyakit pneumonia
saluran pernafasan dan sesak nafas. (gangguan saluran pernafasan).
Terkena ammonia pada konsentrasi 0,5% 9. HNO3, Asam nitrat, yang dikenal juga
(v/v) selama 30 menit menyebabkan dengan aqua fortis merupakan zat yang
kebutaan. sangat korosif dan merupakan asam yang
60
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
sangat beracun. Potensi bahaya yakni digunakan sebagai bahan dasar dalam
dapat menyebabkan luka bakar, menghirup banyak industri seperti industri pupuk dan
uapnya dapat menyebabkan kematian. baterai. Asam sulfat adalah salah satu zat
kimia yang paling penting mengingat
Penggunaan Bahan Kimia penggunaannya yang sangat luas. Saat ini
Bahan kimia banyak digunakan produksi asam sulfat dilakukan dalam
dalam lingkungan kerja yang dapat dibagi skala sangat masif dan mencapai lebih dari
dalam tiga kelompok besar yaitu: Industri 150 ton per tahun.
Kimia, yaitu industri yang mengolah dan
menghasilkan bahan-bahan kimia, di Definisi Operasional
antaranya industri pupuk, asam sulfat, Definisi Konsepsional adalah gambaran
soda, bahan peledak, pestisida, cat, tentang indikator-indikator yang akan
deterjen, dan lain-lain. Industri kimia digunakan sebagai variabel peneliti ini
dapat diberi batasan sebagai industri yang dalam bentuk yang tegas dan dapat diukur
ditandai dengan penggunaan proses-proses secara teliti:
yang bertalian dengan perubahan kimiawi 1. Izin bongkar muat barang
atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut berbahaya (chemical) adalah surat
dan khususnya pada bagian kimiawi dan perizinan yang dibuat oleh KSOP sebagai
komposisi suatu zat. Industri pengguna surat yang bertujuan untuk diizinkannya
bahan kimia, yaitu industri yang sebuah kapal untuk melakukan kegiatan
menggunakan bahan kimia sebagai bahan bongkat muat barang berbahaya
pembantu proses, di antaranya industri (chemical) itu sendiri dengan ketentuan
tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, dan kelas-kelas yang telah ditetapkan.
pengolahan logam, obat-obatan dan lain- 2. Rencana kegiatan bongkat muat
lain. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan (RKBM) adalah surat izin yang
untuk uji mutu, penelitian dan dikeluarkan oleh KSOP untuk kegiatan
pengembangan serta pendidikan. Kegiatan suatu kapal melakukan bongkat muat
laboratorium banyak dipunyai oleh barang itu sendiri, jadi sebelum izin
industri, lembaga penelitian dan bongkar muat berbahaya diterbitkan
pengembangan, perusahaan jasa, rumah terlebih dahulu harus mempersiapkan dan
sakit dan perguruan tinggi. Dalam membuat surat izin rencana kegiatan
lingkungan kerja tersebut, banyak bahan bongkar muat
kimia yang terpakai tiap harinya sehingga (RKBM).
para pekerja terpapar bahaya dari bahan-
bahan kimia itu. Bahaya itu terkadang Metode Penelitian
meningkat dalam kondisi tertentu
mengingat sifat bahan-bahan kimia itu, Waktu dan Tempat Penelitian
seperti mudah terbakar, beracun, dan Penelitian dimulai sejak tanggal 15
sebagainya. Dengan demikian, jelas Juli s/d 16 oktober 2018 yang
bahwa bekerja dengan bahan-bahan kimia dilaksanakan pada semester V (lima)
mengandung risiko bahaya, baik dalam tahun akademik 2018/2019. Lokasi
proses, penyimpanan, transportasi, penelitian ini dilakukan pada kapal yang
distribusi, dan penggunaannya. Akan melakukan kegiatan pemuatan atau
tetapi, betapapun besarnya bahaya bahan- bongkar di PT Sinar Pasific dan
bahan kimia tersebut, penanganan yang Keyabandaran dan Otoritas
benar akan dapat mengurangi atau Pelabuhan (KSOP).
menghilangkan risiko bahaya yang
diakibatkannya. Metode pengumpulan data
Salah satu pembuatan campuran bahan- Adapun metode pengumpulan data
bahan untuk pembuatan barang berbahaya yang digunakan dalam penelitian ini
(chemical) yaitu H2SO4. Zat kimia ini
61
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
62
Rusman, Jurnal Maritim, Vol.10 No. 1 Juni 2019 ISSN: 2086-1419
DAFTAR RUJUKAN
Danish Maritime Authority. (2002).
Technical regulation on the
construction and equipment, etc. of
passenger ships on domestic voyages.
63