Vol. 5 No.1 , Bulan Februari Tahun 2023, hlm. 449 - 455 Journal of Maritime and
Available 0nline at Education
https://ejournal poltek-.amimedan.ac.id/index.php/jme p-ISSN : 2656-0658
DOI: https://doi.org/10.54196/jme.v3i2.47 e-ISSN : 2656-0666
451
Dokumen yang diterbitkan oleh pihak kapal 4. Notify party
adalah Notice Of Readines. Notice of 5. Nama kapal
readiness merupakan dokumen yang dibuat 6. Pelabuhan pemuatan
oleh nakhoda yang menyatakan kapal telah 7. Pelabuhan tujuan / pembongkaran
siap untuk melakukan kegiatan pemuatan. 8. No B/L
9. Shippers description of goods
C. Penanganan Dokumen Muatan Kapal Ekspor c. Bill Of Lading
a. Shipping Instruction Bill of lading yang disebut juga sebagai
Proses pengapalan barang dimulai pada saat konosemen, bagi pengangkut merupakan kontrak
shipper mengeluarkan shipping instruction. pengangkutan sekaligus sebagai bukti tanda
Shipping instruction merupakan perintah terima barang. Bill of lading juga merupakan tanda
pengapalan barang dan ditujukan kepada agen terima hak milik yang memungkinkan barang bisa
perwakilan dari kapal yang akan mengangkut ditransfer dari shipper ke consignee atau
barang itu. dipindahtangankan ke pihak ketiga.
Shipping instruction merupakan sumber Bill of lading dibuat oleh perusahaan pelayaran
dokumen dari segala dokumen pengapalan pengangkut atau agennya berdasarkan shipping
muatan. Pihak dari shipper akan menyerahkan instruction yang diberikan oleh shipper. Apabila
dokumen shipping instruction kepada pihak perlu, pengirim akan melakukan perubahan atau
perusahaan pelayaran / agen. penambahan. Setelah dikoreksi, perusahaan
Shipping instruction pada umumnya memuat pelayaran membuat bill of lading yang asli dalam
data yang diperlukan antara lain: beberapa lembar sesuai permintaan pengirim.
1. Nama shipper Dasar pembuatan B/L berdasarkan dari
2. Nama consignee dokumen shipping instruction dan dokumen
3. Nama perusahaan pelayaran / agen mate's receipt. Pada umumnya setiap maskapai
4. Pelabuhan muat pelayaran sudah menyediakan formulir Bill of
5. Pelabuhan bongkar Lading. Berikut cara-cara mengisi bagian-bagian
6. Notify address Bill of Lading adalah sebagai berikut :
7. Mark & NO 1. Shipper
8. Jumlah dan jenis muatan Nama pengirim muatan / eksportir dan alamat
9. Nama kapal yang mengangkut shipper muatan.
10. Jumlah original bill of lading yang 2. Consignee
dikehendaki Persoalan antara penjual barang shipper dan
Atas data - data yang ada maka agen consignee, tergantung dari transaksi
perkapalan membuat draft B/L. Apabila draft B/L perdagangan dari barang, di dalam kotak
tersebut dinyatakan sesuai dengan data dan sesuai untuk consignee dalam bill of lading dapat
dengan mate's receipt, maka agen pelayaran ditulis " bearer" atau " holder" atau juga dapat
membuat B/L asli yang kemudian diserahkan disebut " nama dari consignee ", " to order "
kepada pengirim. atau kotaknya dibiarkan kosong.
b. Mate's Receipt 3. Notify address (pemberitahuan ke alamat)
Setelah selesai melakukan pemuatan, agen akan Notify address adalah alamat atau nama dari
mengeluarkan mate's receipt sebagai bukti tanda pihak yang shipper minta kepada pemilik
terima muatan di kapal, dan ditandatangani oleh kapal (carrier) untuk diberitahu bila kapal
mualim I. Pada umumnya setiap maskapai sampai di tempat pembongkaran barangnya.
pelayaran sudah menyediakan formulir mate's Biasanya notify address adalah consignee atau
receipt yang isinya pada umumnya sudah agen yang diminta untuk menerima barang
dinormalisasi. Dalam pengisian mate's receipt bila kapal tiba, notify address dapat juga
jumlah muatan yang dicantumkan pada dokumen berupa bank.
ini harus sesuai dengan jumlah muatan yang telah 4. Vessel (Nama dari kapal yang mengangkut
dimuat di atas kapal. Berikut data-data yang harus muatan)
diisi dalam pembuatan mate's receipt: 5. Place of loading (pelabuhan pemuatan)
1. Tanggal penerbitan mate's receipt 6. Port of discharge (pelabuhan pembongkaran)
2. Nama shipper 7. Shipper's description of goods
3. Nama consignee
452
Dengan melihat bill of lading, buyer dapat a) Bila dinyatakan dalam dokumen,
mengetahui barang yang ada di kapal. atau
Keterangan yang lebih rinci tentunya sangat b) Bila dibuat "to order" tanpa
diperlukan untuk melakukan pembelian mencantumkan consignee atau
dalam perdagangan. pemilik, atau
8. No. of original bill of lading c) Bila ini dibuat atas perintah pemilik
Jumlah bill of lading yang dikeluarkan terdiri yang kemudian akan meng-
dari satu set dengan 3 buah lembar B/L. endorsednya dengan kosong tanpa
9. Shipped on board menuliskan pemilik lain. Pemegang
Tanggung jawab sepenuhnya berada pada B/L jenis ini akan menghadapi resiko
pihak carrier, namun date (tanggal) bahwa kepada shipper, karena dengan niat
barang betul sudah berada di atas kapal jahat setiap orang yang menyodorkan
sebaiknya diperhatikan. B/L ini dapat menerima penyerahan
10. Freight and charges muatannya.
Jumlah dari freight yang dibayar dapat tertera, d. Cargo Manifest
biasanya ditulis freight payable at destination Cargo Manifest merupakan daftar barang dari
atau dapat juga ditulis freight prepaid. semua bill of lading dari barang yang diangkut
11. B/L No kapal, cargo manifest merupakan dokumen
Diberi nomor sebagai reference untuk penting yang dibawa oleh sarana pengangkut dari
perusahaan pelayaran dan juga untuk shipper satu pelabuhan ke pelabuhan lain.
dan buyer. Bill of Lading juga dapat Cargo manifest sangat penting dan berguna,
dibedakan sesuai dengan kepemilikannya: tidak hanya bagi perusahaaan penyedia jasa
1) Bill of Lading dengan nama orang. pengangkutan tetapi juga otoritas wilayah asal
Pada jenis B/L ini nama dan alamat tujuan cargo. Bagi pihak perusahaan cargo
consignee dicantumkan dan kata "to manifest dapat dimanfaatkan untuk memastikan
order" yang biasanya nampak pada B/L barang dikirim ke tujuan yang benar dan waktu
dihapus, sehingga barang hanya dapat sesuai. Selain itu juga dapat digunakan untuk
diserahkan kepada nama orang tersebut. tujuan akuntansi dan sebagai dokumentasi
Namun demikian jenis ini, tidak umum perusahaan.
dipakai dalam perdagangan digunakan Setiap wilayah apalagi sudah memasuki
bagi: negara lain tentu memiliki peraturan sendiri
a) Mengirimkan barang dari perorangan mengenai izin masuk dan keluar barang. Dengan
ke orang lain atau adanya cargo manifest ini tentu otoritas di wilayah
b) Dalam perdagangan dari kantor pusat tersebut dapat mengetahui informasi detail
ke cabangnya yang dapat mengenai barang yang dibawa dan diperiksa
melaksanakan clearance dan sesuai peraturan masing-masing wilayah. Juga
pembayarannya. Tidak dapat dapat dipergunakan untuk memeriksa apakah ada
diendorsed kepada orang lain barang terlarang yang tidak boleh dibawa keluar
sehingga tidak dapat atau atau masuk suatu wilayah.
diperdagangkan/non negotiable. Dalam pengisian dokumen manifest ini agen
2) Bill of Lading to order berpedoman pada mate's receipt perihal jumlah
Biasanya menurut order shipper, muatan yang telah dimuat di atas kapal. Pada
consignee atau bank dan dapat diendorsed umumnya semua perusahaan pelayaran sudah
untuk orang lain yang mungkin menyediakan formulir dokumen cargo manifest.
merupakan akhir/final receiver atau Berikut cara pengisian dokumen cargo
perantara pemilik/ intermediate manifest:
beneficiary. Jenis B/L ini umum 1. Nama kapal
digunakan dalam 2. Nama nakhoda / Master
perdagangan/commercial deals. 3. Pelabuhan muat / loading port form
3) Bill of Lading to bearer 4. Pelabuhan bongkar / discharging
Ini tidak umum digunakan dalam 5. Nomor B/L
bisnis angkutan. B/L dapat to bearer: 6. Pengirim / shipper
7. Penerima / consignee
453
8. Notify party 11) Nama dan alamat pemberitahu (notify
Alamat atau dari pihak yang shipper minta party/notify address)
kepada pemilik kapal untuk diberitahu bila 12) Nomor dan merek kemasan
kapal sampai di tempat pelabuhan 13) Nomor segel muatan
pembongkaran. 14) Uraian barang
9. Jumlah muatan / Quantity 15) Berat kotor (bruto)
10. Jenis kemasan 16) Ukuran / volume barang
e. Outward manifest 17) Mother vessel, jika ada
Dalam kegiatan perdagangan internasional 18) Nomor dan tanggal pemberitahuan
barang ekspor/impor, semua komoditi yang akan ekspor barang (PEB)
diangkut dan dikirimkan haruslah melewati proses 3. Setelah pengisian data selesai dan data yang
pengecekan untuk ke luar daerah. Di Indonesia, dimasukkan sudah benar maka agen akan
pengecekan barang tersebut menjadi wewenang input data tersebut kantor bea dan cukai untuk
pihak bea dan cukai. Barang-barang tersebut mendapat B.C 1.1 sebagai bukti registrasi atau
diperiksa sebanyak 2 (dua) kali oleh Bea Cukai bukti pelaporan. Dan jika terjadi kesalahan
negara asal dan Bea Cukai negara tujuan. Hal itu atau redress maka agen mengajukan
terjadi karena masing-masing negara memiliki permohonan redress dalam bentuk surat untuk
regulasi atau otoritas tersendiri atas barang-barang melakukan perubahan dan menyesuaikannya
yang boleh dan tidak boleh masuk ke negaranya. dengan data yang benar.
Maka dari itu, petugas Bea Cukai harus 4. Setelah itu agen melakukan registrasi di
mengetahui dengan pasti semua barang niaga atau kantor penindak dan penyidik (P2) bea dan
cargo ekspor impor yang diangkut oleh sarana cukai di pelabuhan untuk melakukan
pengangkut; baik pada saat keberangkatan pendaftaran pemeriksaan muatan kapal yang
(meninggalkan kawasan pabean) maupun telah akan dimuat, dengan membawa
kedatangan (memasuki kawasan pabean). dokumen:
Outward manifest adalah dokumen yang 1) Surat perintah
dibuat pada saat kapal telah melaksanakan 2) Berita acara pemeriksaan Crew list
kegiatan pemuatan, pihak agen juga akan 3) Last port clereance
mengajukan manifest keberangkatan (outward 4) Surat B.C 1.1 dari kantor bea dan
manifest) dengan cara yang sama seperti pada saat cukai
kapal tiba di pelabuhan dan pengajuan tersebut 5) Outward manifest yang telah dicetak
harus sudah dilaksanakan sebelum kapal oleh agen
meninggalkan pelabuhan karena jika 6) Bill of lading
keterlambatan pengajuan akan dikenakan sanksi 7) Surat laporan pemeriksaan
administrasi oleh pihak terkait. 8) Laporan hasil pemeriksaan (LPH)
Proses pengurusan outward manifest dapat Setelah pemuatan ke kapal selesai, agen dan
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai petugas penindak dan penyidik (P2) bea dan cukai
berikut : melakukan pemeriksaan muatan di atas kapal.
1. Dalam pembuatan outward manifest agen / Apabila semua sudah sesuai dengan data yang ada
perusahaan pelayaran berpatokan pada maka petugas akan mengisi surat laporan hasil
dokumen shipping instruction. pemeriksaan (LHP) dan kapal sudah bisa berlayar
2. Agen mengisi data modul pengangkut dengan menuju pelabuhan tujuan.
data: f. Statement Of Fact
1) Kode pelabuhan Statement of fact adalah suatu dokumen yang
2) Nama sarana pengangkut dibuat oleh agen mengenai semua data-data, kegiatan,
3) Bendera serta waktu kegiatan yang dilakukan mulai dari kapal
4) Nomor pelayanan (voyage number) tiba hingga kapal tolak. dalam dokumen tersebut
5) Pelabuhan asal dan pelabuhan tujuan disebutkan nama kapal, pelabuhan sandar, jenis
6) Tanggal dan jam keberangkatan muatan dan jumlahnya, statement of fact ditandangani
7) Jumlah bill of lading oleh ship's agen dan chief officer.
8) Nomor dan tanggal bill of lading Adapun isi dari statement of fact adalah :
9) Nama dan alamat shipper 1. Nama kapal
10) Nama dan alamat consignee 2. Pelabuhan yang disinggahi
454
3. Catatan kegiatan bongkar muat muatan untuk pengapalan barang dimulainya sejak
4. Tanggal kegiatan perusahaan pelayaran atau keagenan mendapat
5. Catatan kegiatan kapal dari berlabuh jangkar, dokumen shipping instruction dari shipper, dan pihak
sandar, sampai kapal berlayar lagi keagenan mengurus perizinan dokumen kapal ke
6. Tanda tangan dan stempel dari pihak kapal instansi terkait di pelabuhan Panjang. Dan setelah
(nakhoda atau chief officer) dan pihak agen kapal selesai melakukan pemuatan agen akan
g. Notice of readiness mengeluarkan mate's receipt sebagai bukti tanda
Dokumen yang digunakan oleh Nakhoda Kapal, terima muatan di kapal, dan ditandatangani oleh
untuk memberitahukan kesiapan kapalnya, dalam mualim I dan Bill of Lading sebagai tanda terima hak
segala hal, untuk memuat dan/atau membongkar milik yang memungkinkan barang bisa ditransfer dari
barang selama jangka waktu sewanya. NOR adalah shipper ke consignee atau dipindah tangankan ke
dokumen yang sangat penting karena memicu pihak ketiga. Dasar pembuatan B/L berdasarkan dari
dimulainya laytime. “Laytime” adalah istilah yang dokumen shipping instruction dan dokumen mate's
digunakan untuk merujuk pada waktu yang diberikan receipt. Pihak agen juga akan mengajukan manifest
kepada penyewa untuk memuat/mengosongkan kargo keberangkatan (outward manifest) ke Kantor Bea dan
sebagai imbalan atas pembayaran ongkos angkut Cukai, pengajuan tersebut harus sudah dilaksanakan
kepada pemilik. Dalam kasus NOR yang tidak sah, sebelum kapal meninggalkan pelabuhan karena jika
kapal mungkin tidak dianggap sebagai kapal yang tiba keterlambatan pengajuan akan dikenakan sanksi
dan oleh karena itu semua waktu tunggu sampai administrasi oleh pihak terkait.
berlabuh akan dibantah dalam klaim demurrage.
Notice Of Readiness (NOR) harus selalu DAFTAR PUSTAKA
ditenderkan sesuai dengan ketentuan dari Governing Fauziah, Ifat. Buku Panduan Ekspor dan Impor.
Charter Party. Kecuali jika disarankan lain, NOR Jakarta: PT Serambi Semesta Distribusi, 2018
harus ditenderkan kepada semua pihak sesuai pesanan Purwito, Ali. Ekspor Impor Sistem Harmonisasi Nilai
pelayaran, yang menyatakan bahwa kapal dalam Pabean dan Pajak dalamKepabeanan. Jakarta:
segala hal siap memuat atau membongkar muatannya. Mitra Wacana Media, 2015
Jika kapal menjadi tidak siap, maka NOR akan Santoso, Binarko.Petrologi Batu Bara Sumatra dan
ditenderkan ketika kapal telah memperbaiki apapun Kalimantan. Jakarta: Lipi Press, 2017
yang menyebabkan dia tidak siap untuk menyajikan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) at
NOR. https://kbbi.web.id/penanganan.html
Adapun isi dari Notice Of Readiness adalah Buku pedoman praktek darat & penulisan penelitian
sebagai berikut : program studi ketatalaksanaan pelayaran niaga
1. Pemberitahuan kesiapan dan kepelabuhan (KPNK), Tahun 2020
Adalah pemberitahuan kepada penyewa,
pengirim, penerima atau orang lain yang mungkin
diperlukan berdasarkan pihak yang menyewa
bahwa kapal telah tiba di tujuan yang ditentukan
dimana pemberitahuan kesiapan dapat diberikan.
Dapat dikatakan secara singkat bahwa tujuan yang
ditentukan akan tergantung pada ketentuan
kontrak.
2. Kapal siap Muat atau Bongkar
Ini berarti bahwa kapal harus siap secara fisik
dalam hal palka siap menerima muatan dan siap
secara hukum dalam hal semua dokumentasi yang
diperlukan untuk memungkinkannya mumulai
pemuatan sudah beres.
KESIMPULAN
Dari penjelasan dan uraian di atas, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan tentang
bagaimana penanganan dokumen muatan kapal
ekspor batu bara yaitu proses penanganan dokumen
455