Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PERAN FREIGHT FORWARDER (EMKL)


DALAM PROSES PELAYANAN KARGO
SECARA PORT TO PORT

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Freight Forwarding

Disusun Oleh:
1. DHARI SELASIH NIT.0719005204
2. ERTA CELIA S NIT.0719006204
3. FAIZAL ARROFI NIT.0719007104
4. FANNY MAHARDHITAMA NIT.0719008104

JURUSAN TRANSPORTASI LAUT


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH..............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Makalah............................................................................................4
D. Manfaat Makalah..........................................................................................4
BAB II ISI...............................................................................................................5
A. Pengertian EMKL.........................................................................................5
B. Layanan Port To Port....................................................................................5
A. Peran Freight Forwarder Dalam Port To Port Service..................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
REFERENSI...........................................................................................................8

2
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perekonomian global dan teknologi yang semakin modern
memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan dimana segala
sesuatunya menjadi lebih praktis, cepat, dan ekonomis. Secara tidak
langsung dampak atas perkembangan ini dapat merubah pola perilaku
masyarakat yang cenderung menuntut prestige, kenyamanan, kepastian
harga, pelayanan yang memuaskan dan kualitas produk atau jasa yang
berkualitas. Tiap industri berusaha bertahan dan bersaing dengan
menonjolkan keunggulan dan keunikan masing-masing.
Dari sekian banyak industri yang berkembang di Indonesia,
industri jasa merupakan salah satu industri yang berkembang cukup pesat.
Hal ini meliputi perkembangan usaha layanan kargo dan ekspedisi yang
disebabkan oleh prosentase permintaan pengiriman barang oleh
masyarakat, perusahaan-perusahaan maupun pemerintah berkaitan dengan
pengiriman barang-barang dan dokumen-dokumen dari suatu tempat ke
tempat lain yang tinggi. Di Indonesia sendiri, prospek penyedia jasa
layanan kargo tumbuh secara pesat dikarenakan banyaknya frekwensi
penerbangan ke wilayah-wilayah yang ada di seluruh nusantara, ditunjang
dengan ketersediaan armada masing-masing kapal yang makin meningkat.
Hal ini memperlihatkan bahwa arus perpindahan manusia dan barang dari
suatu tempat ke tempat lain sangat tinggi. Salah satunya industry jasa yang
dimaksud disini adalah Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) yang
merupakan salah satu perusahaan di bidang logistik dengan ijin legalitas
dari pemerintah untuk melakukan layanan pengiriman barang besar dan
berat menggunakan kapal laut, atau yang biasa disebut dengan cargo laut.
Jasa ekspedisi laut menjadi salah satu alternatif yang paling
digemari oleh banyak masyarakat Indonesia, baik perseorangan ataupun
pebisnis perusahaan. Karena, dengan menggunakan cargo laut, mereka
lebih merasakan biaya yang lebih murah dan bebas dengan jumlah dan
berat barang besar. Didalam proses industry jasa ekspedisi laut terdapat
layanan port to port yang paling umum digunakan oleh para costumer.
Tidak berbeda jauh dengan layanan door to door, tapi hal mendasar yang
membedakannya adalah layanan ini tidak menjemput barang ke tempat
costumer berada. Melainkan costumer sendiri yang mengantarkannya ke
kantor jasa ekspedisi dan mengurus segala macam dokumen yang
diperlukan saat itu juga. Kemudian jika barang telah sampai di kota tujuan,
maka barang tersebut hanya dibiarkan tersimpan di gudang pelabuhan atau
bandara cargo. Tugas si penerima adalah menjemput sendiri barang

3
tersebut dengan menggunakan alat transportasi sendiri. Layanan ini lebih
banyak di pakai oleh para pengiriman barang karena biaya nya yang lebih
murah di bandingkan door to door.
Melihat dari penjelasan diatas bahwa perkembangan industry jasa
yang meliputi layanan cargo dan EMKL yang semakin praktis, cepat, dan
ekonomis. Maka dengan itu penulis membuat makalah dengan judul
“Peran Freight Forwarder (EMKL) Dalam Proses Pelayanan Kargo Secara
Port To Port”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa
masalah antara lain:
1. Bagaimana peran Freight Forwarder sebagai penyelenggara Port to
Port service terhadap customer dalam melaksanakan pelayanan
kargo?
2. Apa pengaruh dari diberlakukannya sistem Port to Port service
terhadap pelayanan cargo dan EMKL bagi customer?

C. Tujuan Makalah
Tujuan penyusunan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui dan memahami mengenai layanan Port To Port kargo
dengan baik dan benar.
2. Mengetahui dan memahami pengaruh adanya sistem Port To Port
Service bagi customer.
3. Mampu memahami peran serta Freight Forwarder selaku EMKL
sebagai penyelenggara Port To Port service.

D. Manfaat Makalah
Manfaat penyusunan makalah ini adalah:
1. Agar pembaca dapat memahami secara jelas mengenai Port To Port
service
2. Agar pembaca dapat memahami peran Freight Forwarder selaku
EMKL atas terselenggaranya layanan Port To Port.

4
BAB II ISI

A. Pengertian EMKL
Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) adalah usaha pengurusan
dokumen dan muatan yang akan diangkut melalui kapal atau pengurusan
dokumen dan muatan yang berasal dari kapal. Untuk pengurusan ini,
EMKL mendapat kuasa secara tertulis dari pemilik muatan untuk
mengurus barangnya. Di pelabuhan muat, EMKL akan membantu pemilik
dalam membukukan muatan pada agen pelayaran, mengurus dokumen
dengan Bea Cukai dan instansi terkait lainnya dan membawa barang dari
gudang pemilik barang ke gudang di dalam pelabuhan. EMKL bergerak
sesuai SK Menhub No. KM 82/AL 305/PHB-85. Di pelabuhan bongkar,
EMKL membantu pemilik barang mengurus pemasukan barang dengan
Bea Cukai, menerima muatan dari pelayaran dan membawa barang dari
pelabuhan ke gudang pemilik barang. (Candra Agustina, 2015).

B. Layanan Port To Port


Layanan port to port adalah layanan yang paling umum digunakan
oleh para costumer. Tidak berbeda jauh dengan layanan door to door, tapi
hal mendasar yang membedakannya adalah layanan ini tidak menjemput
barang ke tempat costumer berada. Melainkan costumer sendiri yang
mengantarkannya ke kantor jasa ekspedisi dan mengurus segala macam
dokumen yang diperlukan saat itu juga. Kemudian jika barang telah
sampai di kota tujuan, maka barang tersebut hanya dibiarkan tersimpan di
gudang pelabuhan atau bandara cargo. Tugas si penerima adalah
menjemput sendiri barang tersebut dengan menggunakan alat transportasi
sendiri. Layanan ini lebih banyak di pakai oleh para pengiriman barang
karena biaya nya yang lebih murah di bandingkan door to door. Manfaat
Port To Port Service antara lain:
1. Membayar biaya atau cost yang jauh lebih murah dibandingkan
door to door service.
2. Setiap pengiriman dapat dipantau secara komprehensif dan
seksama baik itu dari software kepabeaian maupun keamanan
dalam pengiriman yang terjamin.

A. Peran Freight Forwarder Dalam Port To Port Service


Faktor yang perlu dipertimbangkan saat mengirim port-to-port
Transportasi darat bergantung pada lokasi asal dan titik pengiriman akhir
pengiriman, Freight Forwarder perlu mengatur transportasi darat untuk
mengirimkan kargo customer masing-masing ke dan dari pelabuhan

5
bongkar muat. Hal ini meliputi layanan angkutan truk, layanan kereta api,
atau kombinasi keduanya. Faktor – faktor tersebut diantaranya:
1) Jadwal pelabuhan
Freight Forwarder akan bertanggung jawab untuk memastikan
kargo dikirim ke pelabuhan tepat waktu untuk menghindari biaya
keterlambatan seperti demurrage. Saat mengatur pengantaran dan
penjemputan kargo, pastikan untuk memeriksa jadwal dan jam
buka otoritas pelabuhan untuk menghindari ketidaknyamanan yang
tidak perlu. Selain itu Freight Forwarder perlu memperhatikan jam
buka pelabuhan atau terminal, hari libur nasional, dan / atau
kemungkinan pemogokan pekerja pelabuhan.
2) Izin bea cukai
Agar kargo customer dapat dikirim, kargo tersebut harus melalui
proses bea cukai di tempat asal. Proses ini umumnya tidak
termasuk dalam tarif dan reservasi pengiriman dari pelabuhan ke
pelabuhan. Demikian pula, kelengkapan dokumen harus diajukan
ke otoritas bea cukai di tempat tujuan sebelum customer diizinkan
untuk mengambil kargo.
3) Asuransi kargo
Asuransi kargo adalah bagian penting dari setiap pengiriman dan
tidak termasuk dalam pengiriman dari pelabuhan ke pelabuhan.
Semua operator pengiriman secara hukum diwajibkan untuk
membawa apa yang dikenal sebagai tanggung jawab pengangkut
untuk semua pengiriman yang mereka angkut di atas kapal mereka.
Namun, ini hanya memberikan perlindungan yang sangat minimal
dan tentunya tidak cukup untuk menutupi kerugian bahkan jika
terjadi kerusakan sekecil apa pun pada kargo. Mengingat sifat
pengiriman barang laut yang tidak dapat diprediksi, asuransi kargo
yang tepat selalu disarankan untuk memastikan Anda memiliki
perlindungan yang memadai jika kargo rusak di laut.
4) Pungutan lokal
Pungutan lokal seperti biaya rilis Bill of Lading, biaya pelabuhan
terkait, dermaga, dll umumnya tidak termasuk dalam tarif
pengiriman port-to-port. Namun, seperti yang disebutkan
sebelumnya, kutipan port-to-port tertentu mungkin termasuk biaya
penanganan lokal di asal dan / atau tujuan.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Freight
Forwarder (EMKL) selaku penyelenggara Port To Port Service memiliki
peran yang penting bagi kelancaran pelayanan kargo. Di pelabuhan muat,
EMKL akan membantu pemilik dalam membukukan muatan pada agen
pelayaran, mengurus dokumen dengan Bea Cukai dan instansi terkait
lainnya dan membawa barang dari gudang pemilik barang ke gudang di
dalam pelabuhan. Faktor – faktor yang dipertimbangkan dalam Port To
Port Service yakni:
1. Jadwal Pelabuhan
2. Perizinan Bea Cukai
3. Asuransi Kargo
4. Pungutan Lokal

B. Saran
Perkembangan teknologi khususnya dibidang pelayaran yakni
pelayanan kargo secara Port To Port memberikan banyak kemudahan bagi
pengguna jasa. Penulis berharap bahwa kedepannya sistem Port To Port ini
dikelola lagi menjadi lebih maksimal dan dengan adanya makalah ini
diharapkan banyak pengguna jasa yang sebelumnya belum mengetahui
layanan Port To Port ini menjadi tau dan paham serta dapat
mengaplikasikannya.

7
REFERENSI

ACHMAD, FAUZI. "PERANAN EMKL DALAM PROSES PENGIRIMAN


BARANG EKSPOR MELALUI TRANSPORTASI LAUT PADA PT. H-
TRANS SAKTI." KARYA TULIS (2018).
https://w3cargo.com/cargo-udara-port-to-port/ Diakses Pada Tanggal 22 April
2021 Pukul 19.26 WIB.
https://www.mascargoexpress.com/cargo-udara-port-to port/#:~:text=Port%20to
%20port%20adalah%20layanan,muat%20udara%2C%20Airwaybill
%20ataupun%20resi. Diakses Pada Tanggal 23 April 2021 Pukul 20.00
WIB

Anda mungkin juga menyukai