PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelabuhan merupakan simpul transportasi laut yang menjadi fasilitas
penghubung dengan daerah lain untuk melakukan aktifitas perdagangan.
Pelabuhan memiliki peranan penting dalam perekonomian negara untuk
menciptakan pertumbuhan ekonominya dan sebagai pintu gerbang utama
barang yang keluar masuk . Menurut Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah
No. 69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan, pelabuhan adalah tempat yang
terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan
sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun peenumpang atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran
dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra
antara moda transportasi. Untuk memperlancar arus barang dan jasa guna
menjunjung kegiatan perdagangan dipelabuhan, maka diperlukan adanya
sarana pengangkutan yang mamadai, yaitu pengangkutan melalui laut.
1
2
Dari semua rangkain kegiatan bongkar muat barang dalam hal ini yang
dibebani tanggungg jawab atas barang tersebut adalah perusahaan bongkar
muat yang berstatus badan hukum sesuai dengan SK Menhub Nomor PM 60
Tahun 2014 Tentang Penyelanggaraan Dan Penguasaan Bongkar Muat
Barang Dari Dan Ke Kapal.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan sebelumnya, maka
penulis merumuskan masalah menjadi 2 dianataranya :
C. BATASAN MASALAH
Otoritas Pelabuhan mempunyai ruang lingkup kerja yang cukup luas
dalam pelayanan kapal dan kegiatan bongkar muat. Disini penulis akan
memfokuskan pada pengawasan bongkarr muat yang mencakup alat
keselamatan dan fasilitias bongkar muat Di pelabuhan. Dengan begitu agar
tidak menyimpang dari judul karya tulis yang telah penulis tetapkan. Maka
penulis membatasi masalah pada masalah :
D. TUJUAN PENELITIAN
Dalam hal ini penulisan ingin menerapkan teori yang di dapat dari
bangku perkuliahan, study kepustakaan dan study dokumen dengan hal-hal
yang ditemukan langsung dalam pelasanaan praktek darat (Prada) yang di
lakukan.
E. MANFAAT PENELITIAN
5
Manfaat dari karya tulis ini, baik bagi penulis maupun pembaca antara lain :
1. Bagi penulis, yaitu sebagai pengalaman praktek kerja yang langsung turun
ke lapangan dan melihat situasi lapangan, serta bagaimana cara kerja
dilapangan khususnya dalam kegiatan pengawasan bongkar muat di
pelabuhan.
2. Bagi akademi :
a. Dapat mengetahui bagaimana cara memberikan pelayanan kapal dalam
kegiatan bongkar muat.
b. Menambah pengetahuan tentang pelayanan dan tatacara bongkar muat
serta fasilitas guna proses belajar mengajar di akademi. Menjadi bahan
referensi bacaan di kampus oleh taruna/taruni.
c. Memberikan motivasi dan dukungan untuk diri sendiri dan orang lain,
serta informasi mengenai pengawasan bongkar muat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian pengawasan
Menurut LAN (Amstrong) dalam satriadi (2016, p.289) Pengawasan
adalah suatu proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan,
agar yang dikerjakan sesuai apa yang direncanakan. Sedangkan menurut
Usman Effendi (2014:138) mengemukakan bahwa pengawasan merupakan
fungsi manajemen yang paling esensial, sebaik apa pun kegiatan pekerjaan
tanpa adanya pengawasam pekerjaan itu tidak dapat dikatakan berhasil.
Dan menurut Irham Fahmi (2014:138) mengatakan bahwa pengawasan
secara u,u, dapat didefinisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan
kinerja yang efektif dan efisien, serta lebih jauh mendukung terwujudunya
fisi dan misi suatu organisasi.
7
A. Pengertian pelabuhan
Pelabuhan memiliki peran penting dalam menunjang kegiatan industri
dan / atau perdagangan yang mana sebagai tempat distribusi muatan atau
barang. Dilihat dari arti kata pelabuhan berarti tempat berlabuh. Dalam
Sutini et al : (2017) Vol : 17 berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 69
tahun 2001 tentang pelabuhan, yang dimaksud pelabuhan adalah tempat
yang terdiri dari daratan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi dipergunakan
sebagai tempat bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
pelayaran dan kegiatan peenunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpisahan intra dan antar roda transportasi.
8
8
1. Gateway
Sebagai gateway (pintu gerbang) suatu wilayah atau daerah karena suatu
kapal dapat memasuki suatu negara / daerah melalui pelabuhan negara
daerah yang bersangkutan.
2. Interface
Sebagai interface (penghubung), maksudnya bahwa pelabuhan dengan
segala fasilitasnya yang tersedia dapat melakukan kegiatan pemindahan
muatan dari angkuatan laut (kapal) ke angkutan darat atau sebaliknya.
3. Link
Sebagai link (mata rantai) maksudnya bahwa pelabuhan merupakan mata
rantai dari proses transportasi (pengangkutan) muatan dari daerah
produsen (asal barang) sampai ke daerah penerima atau konsumen.
4. Industry Entity (Estate/Zone)
9
1. Secara Langsung
Cara ini kerap kali di sebut “truck lassing” artinya pemuatan atau
pembongkaran dari truck langsung ke kapal atau pembongkaran dari kapal
langsung ke truck cara truck lassing ini merupakan ijin khusus karena ada
komponen atau pembayaran OPP/OPT.
a. Ship Operation yaitu kegiatan bongkar barang dari kapal ke darat atau
dari kapal ke darat.
b. Quay Tranfer Operation yaitu kegiatan memindahkan barang yang
telah di bongkar dari kapal kemudian di bawa menuju gudang/lapangan
penumpukan atau kegiatan sebaliknya.
c. Storage Operation yaitu kegiatan memindahkan barang dari
gudang/lapangan penumpukan ke moda transportasi untuk di bawa
keluar dari gudang/lapangan penumpukan.
d. Receiving yaitu kegiatan membawa masuk barang dari luar area
pelabuhan menuju ke dalam area pelabuhan.
1. Melindungi kapal.
b. Mencegah terjadinya :
2. Melindungi muatan
a. Penaganan muatan.
g. Pencurian.
1. Stevedoring
c. Administrasi.
2. Cargodoring
3. Receiving/Delivery