Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai negara kesatuan

yang terdiri dari beribu pulau, merupakan negara maritim yang sangat

penting dan strategis dalam hubungan antar negara. Transportasi

merupakan sarana untuk memperlancar roda perekonomian, memperkokoh

persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka memantapkan perwujudan

wawasan nusantara dan meningkatkan ketahanan nasional serta

mempercepat hubungan antar negara.

Sarana angkutan laut merupakan salah satu sarana angkutan dalam

mendistribusikan barang ataupun sebagai alat transportasi bagi manusia,

baik dari ataupun kesuatu daerah/negara tertentu, pelabuhan perlu dikelola

dengan baik serta diawasi penyelenggaraannya terutama terhadap pihak-

pihak yang memanfaatkan jasa pelabuhan seperti halnya Pelabuhan

Makassar.

Tujuan kegiatan Pelabuhan dapat dihubungkan dengan kepentingan

ekonomi, pemerintah dan lainnya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 70 tahun 1996 tanggal 4 Desember 1996 tentang Kepelabuhanan,

pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya

dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan Pemerintah dan

kegiatan ekonomi yang digunakan sebagai tempat kapal sandar, berlabuh,

naik turun penumpang dan bongkar muat barang yang dilengkapi dengan

fasilitas keselamatan pelayaran dan transportasi. Kepelabuhanan meliputi


2

segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan

dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi pelabuhan untuk

menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal,

penumpang dan/atau barang, keselamatan berlayar serta tempat

perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi. Oleh karena itu,

pelabuhan perlu dikelola dengan baik serta diawasi penyelenggaraannya

terutama terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan jasa pelabuhan seperti

halnya Pelabuhan Makassar.

Pelabuhan sebagai tumpuan tatanan kegiatan ekonomi dan kegiatan

Pemerintah yang merupakan sarana kegiatan bongkar muat jasa pelabuhan

sebagai penunjang penyelenggara segala kegiatan angkutan laut dengan

melihat berbagai kegiatan yang terjadi di pelabuhan maka diperlukan suatu

pengawasan yang ketat untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelabuhan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 62 Tahun

2002 tentang organisasi dan tata kerja Kantor Administrator Pelabuhan pada

pasal 10 bahwa Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan

mempunyai tugas melaksanakan pengawasan kelancaran lalu lintas dan

angkutan laut dan kegiatan penunjang angkutan laut, pembinaan tenaga

kerja bongkar muat dan pemantauan pelaksanaan tarif serta penilikan

fasilitas dan pelayanan jasa pelabuhan, salah satu fungsi dari Bidang Lalu

Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan adalah melaksanakan

pengawasan impor sebagai upaya meningkatkan kinerja operasional

pelabuhan. Kegiatan pengawasan yang dilaksanakan oleh Bidang Lalu

Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan diharapkan untuk

mengefektifitaskan pelayanan kepada pengguna jasa pelabuhan, baik


3

terhadap angkutan barang dari dan ke kapal maupun penumpang angkutan

laut. Hal itu dilakukan demi menjaga keamanan barang dan penumpang baik

yang naik maupun turun dari kapal, menjaga citra Pelabuhan Makassar

sekaligus untuk mencegah terjadinya kerugian negara akibat

penyelundupan-penyelundupan yang senantiasa terjadi dan berbagai aspek

lainnya yang perlu diperhatikan atau pengawasan secara lebih intensif demi

optimalisasi pelayanan pelabuhan.

Fungsi pengawasan oleh Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan

Kepelabuhanan pada arus barang impor sangat perlu dilakukan sebagai

bagian dari peningkatan kualitas pelayanan pelabuhan khususnya dalam

memberikan petunjuk-petunjuk dalam mengendalikan masalah yang

dihadapi khususnya demi kalancaran arus barang impor.

Fungsi pengawasan tersebut tidak dimaksudkan untuk mencari celah-

celah kesalahan dari penyelenggara pelayanan barang impor, akan tetapi

lebih berorientasi pada upaya peningkatan kualitas pelayanan Pelabuhan

Makassar mengingat arus barang impor melalui pelabuhan Makassar

cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kegiatan pengawasan terhadap

arus barang impor merupakan suatu tuntutan terhadap arus barang impor

dari Pelabuhan Makassar yang cukup tinggi.

Dari uraian diatas, maka untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

khususnya dalam menjaga citra Indonesia khususnya pelabuhan Makassar

maka kegiatan pengawasan impor mutlak dilakukan. Sehubungan dengan

hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti pengawasan

terhadap barang impor pada Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan

Kepelabuhanan Kantor Administrator Pelabuhan Makassar.


4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan diatas, maka penulis

merumuskan pokok permasalahan :

1. Bagaimana penyelenggaraan pengawasan barang impor yang dilakukan

oleh Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan Kantor

Administrator Pelabuhan Makassar.

2. Bagaimana perkembangan barang impor di Pelabuhan Makassar.

3. Pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut dan

Kepelabuhanan Kantor Administrator Pelabuhan Makassar, apakah

sudah berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penyelenggaraan pengawasan terhadap barang impor

dalam rangka kelancaran arus barang oleh Bidang Lalu Lintas Angkutan

Laut dan Kepelabuhanan Kantor Administrator Pelabuhan Makassar.

2. Membandingkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Lalu

Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan Kantor Administrator

Pelabuhan Makassar terhadap hipotesis penelitian.

3. Untuk mengetahui perkembangan barang impor di Pelabuhan Makassar

dari tahun 2002 sampai 2005.


5

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi Administrator Pelabuhan Makassar dalam

pengawasan barang impor dari hasil penelitian.

2. Sebagai bahan masukan bagi para pembaca dan bahan referensi bagi

peneliti lain yang berminat mengkaji topik yang sama.

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian rumusan masalah maka hipotesis penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

Diduga “ Pengawasan terhadap barang impor oleh Bidang Lalu Lintas

Angkutan Laut dan Kepelabuhanan Kantor Administrator Pelabuhan

Makassar kurang efektif“.

Anda mungkin juga menyukai