Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MAKALAH

PENGETAHUAN PELABUHAN

Dikerjakan Oleh :

 IBNU EL MUSAYYAB (119130216)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
SEMESTER 4 2020 - 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................................... 2

1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................................................... 2


1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................................................... 3
1.3 MAKSUD, TUJUAN DAN MANFAAT .......................................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................................................................................. 4

2.1 PENGERTIAN PELABUHAN.......................................................................................................................... 4


2.2 PELABUHAN MERAK....................................................................................................................................... 5
2.3 FASILITAS PELABUHAN MERAK ............................................................................................................... 7
2.4 JENIS KONTRUSI YANG DIGUNAKAN .................................................................................................. 10

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................................... 18

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................................................... 18


3.2 SARAN.................................................................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................................... 20

PELABUHAN 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pelabuhan Merak dibangun sejak 1912 oleh Hindia Belanda melalui sebuah
perusahaan pengelolaan kereta api (Staatsspoorwegen), setahun sebelum Pelabuhan Kamal
dibangun 1913. Pelabuhan Merak berada di Selat Sunda dari tahun 1912 sampai 2009. Selat
ini memiliki posisi yang strategis menyatukan dan melayani dua pulau besar dan utama di
Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Sumatera.

Transportasi utama yang menunjang aktifitas perpindahan barang/komoditi masa ini


adalah kereta api. Untuk itu Pemerintah Hindia Belanda memberikan kuasa kepada sebuah
perusahaan kereta api yang bernama staatsspoorwegen untuk mengelola bidang transportasi
di wilayah Banten, maka dibangunlah Pelabuhan Merak di ujung rel kereta jalur Tanah Abang,
Jakarta ke Merak, Banten pada tahun 1912.

Pelabuhan ini menunjang kegiatan Hindia Belanda seperti ekspor dan impor barang
dari Indonesia ke luar negeri. Pasca kemerdekaan RepublikIndonesia, pengelolaan pelabuhan
berganti-ganti mengikuti perkembangan politik pemerintahan. Sampaitahun 1948, di
Pelabuhan Merak masih beraktifitas kegiatan ekspor barang ke luar negeri. Sementara itu
juga Pemerintah Republik Indonesia membuka secara resmi jalur Pelabuhan Merak di Banten
dan PelabuhanPanjang di Lampung tahun 1952. Belanda menyerahkan pengelolaan
pelabuhan kepada Perusahaan JawatanKereta Api (PJKA) tahun 1956.

Ketika nasionalisasi perusahaan asing dikeluarkan pemerintah RepublikIndonesia


tahun 1959, pengelolaan Pelabuhan Merak beralih ke Badan Pengusahaan Pelabuhan
(BPP).Tahun 1970, Departemen Perhubungan mulai membangun Pelabuhan Bakauheni di
Lampung. Sebagai pelabuhan bayangan sementara Pelabuhan Bakauheni dibangun,
dioperasikan Pelabuhan Srengsem. Pelabuhan Bakauheni beroperasi tahun 1980 sebagai
pelabuhan khusus ferry menjadi pasangan Pelabuhan Merak Pelabuhan Merak di Banten dan
Pelabuhan Bakauheni Lampung, masing masing memiliki wilayah belakang. Karakteristik
Jakarta dan Jawa Barat terlihat dalam aktifitas muat barang di Pelabuhan Merak,demikian
pula halnya di Pelabuhan Bakauheni, dengan Palembang dan Bengkulu sebagai daerah
belakangLampung (dulunya wilayah Sumatera Selatan).

PELABUHAN 2
Dengan karakteristik yang berbeda tersebut dan dengan analisis ekonomi regional,
terlihat adanya aktifitas saling memenuhi kebutuhan kedua wilayah. Pelabuhan Merak dan
Pelabuhan Bakauheni di Selat Sunda ke depan, berdasarkan latar belakang sejarah dan
posisinyapada jalur pelayaran internasional, sangat mungkin untuk dikembangkan sebagai
pelabuhan internasional

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan pelabuhan ?
2. Uraian mengenai pelabuhan merak di Banten ?
3. Fasilitas apa saja yang ada di dalam pelabuhan merak ?
4. Jenis konstruksi apa saja yang digunakan di pelabuhan merak ?

1.3 Maksud, Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pelabuhan yang diberikan oleh dosen pengampuh Serta untuk
melatih mahasiswa/i untuk dapat membuat makalah dengan baik dan benar.

1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi pelabuhan menurut Undang-undang Republik
Indonesia.
2. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai pelabuhan merak.
3. Untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ada di dalam pelabuhan merak.
4. Untuk mengetahui jenis konstruksi yang digunakan pada pelabuhan merak.

1.3.3 Manfaat
Adapun manfaat yang di dapatkan dari penyusunan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui perkembangan sejarah pelabuhan merak di
banten.

PELABUHAN 3
BAB II
LANDSAN TEORI

2.1 Pengertian Pelabuhan


Pelabuhan merupakan tempat berlabuh dan atau tempat bertambatnya kapal laut
serta kendaraan air lainnya, menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat
barang dan hewan, serta tempat bertemunya suatu kegiatan perekonomian. Definisi
pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan batas –
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan atau bongkar
muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. ( UU RI no 17 tahun 2008).

Dari pengertian pelabuhan diatas maka fungsi pokok pelabuhan yaitu sebagai
tempat yang aman untuk berlabuh, bertambat kapal dan sebagai terminal transfer barang
dan penumpang, yang pada dasarnya fungsi pelabuhan mempunyai arti yang lebih luas
yakni sebagai interface, link, gateway dan industry entity (Abbas, 2013). Dalam
menunjang berbagai fungsi tersebut pelayanan jasa pelabuhan sangat pentig dalam
menunjang terselenggaranya angkutan laut disamping menunjang pemerataan
pembangunan pada setiap daerah. Dalam menunjang kegiatan tersebut maka pelabuhan
selain tersediannya fasilitas dan peralatan yang cukup, pelayanan jasa pelabuhan harus
dilakukan dengan efektif dan efisien, artinya pelayanan sesuai dengan obyek yang
dilayani dengan mempergunakan teknik-metode yang canggih sehingga pelaksanaan
bongkar-muat dari dan ke kapal dapat dilakukan dengan cepat, lancar, aman dan biaya
terjangkau sehingga tujuan utama adalah menurunkan biaya produksi suatu barang.

Untuk terselenggaranya pelayanan di pelabuhan secara efektif dan efisien selain


tersediannya fasilitas utama yakni peraiaran dan dermaga juga peralatan pelabuhan yang
handal, disisi lain tersedianya peralatan dan fasilitas penunjang serta keterkaitan dengan
kegiatan operasional lainnya seperti alur pelayaran, rambu-rambu, stasiun radio pantai,
pengamanan keselamatan pelayaran , pengawas bea & cukai atas barang, karantina,
imigrasi, keamanan perairan dan pelabuhan, jasa tenaga kerja bongkar muat. Dari uraian
tersebut maka pelabuhan – pelabuhan di Indonesia dikelola dan diusahakan oleh suatu
badan usaha yang disebut Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Menurut Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 61 tahun 2009 tentang kepelabuhan pada Bab I

PELABUHAN 4
pasal 1 ayat 29 Badan Usaha Pelabuhan adalah badan usaha yang kegiatan usahanya
khusus di bidang pengusahaan terminal dan fasilitas pelabuhan lainnya ( PP No 69 tahun
2009).

2.2 Pelabuhan Merak


Merak adalah sebuah pelabuhan di Kota Cilegon, Banten yang menghubungkan
Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera via perhubungan laut (Selat Sunda). Yang terletak
pada koordinat 5 º55’51” LS - 105º 59’43” BT Luas area pelabuhan merak sekitar 150.615
m². Sesuai sertifikat No.10.01.19.05.4.00019. Wilayah laut Banten merupakan salah satu
jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis
karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru
dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping
itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi
geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya (Kota
Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) merupakan wilayah
penyangga bagi Jakarta.

Gambar 2.1 Peta Lintasan Merak dari Jakarta

PELABUHAN 5
Gambar 2.2 Peta Lokasi Pelabuhan Merak dari Banten

Gambar 2.3 Peta Lokasi Pelabuhan Merak

2.2.1 Fungsi Pelabuhan Merak


Adapun fungsi dari pelabuhan merak adalah sebangai bertikut :
1. Menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera
2. Melayani arus penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau Sumatera
3. Mendukung kelangsungan sistem transportasi laut

PELABUHAN 6
4. Mendukung kelancaran muatan angkutan laut dan darat
5. Pusat kegiatan pelayanan pelayaran Jawa-Sumatera
6. Sebagai salah satu penggerak roda perekonomian
7. Sebagai jalur penyebrangan
8. Sebagai tempat berlabuhnya kapal
9. Sebagai tempat naik-turun penumpang
10. Sebagai tempat bongkar muat barang
11. Sebagai tempat pertemuan dua mode transportasi

2.3 Fasilitas Pelabuhan Merak


Pelabuhan Penyeberangan Merak merupakan sebuah pelabuhan penyeberangan
di Kota Cilegon, Banten. Sesuai dengan KM. nomor 53 tahun 2002 Tentang Tatanan
Kepelabuhan Nasional maka Pelabuhan Penyeberangan ini termasuk ke dalam pelabuhan
penyeberangan kelas I dan menjadi lintas penyeberangan terpadat di Indonesia bahkan
di kawasan Asia yang memiliki berbagai fasilitas di wilayah daratan dan perairan.
Berikut dapat dilihat Wilayah Eksisting Pelabuhan Merak.

Gambar 2.4 Peta Lay Out Pelabuhan Penyeberangan Merak

Fasilitas Pelabuhan Merak


Fasilitas suatu pelabuhan di wilayah daratan digolongkan dalam fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang. Sesuai dengan KM. nomor 53 tahun 2002 Tentang Tatanan Kepelabuhan

PELABUHAN 7
Nasional maka Pelabuhan Penyeberangan ini termasuk ke dalam pelabuhan penyeberangan
kelas I dan menjadi lintas penyeberangan terpadat di Indonesia bahkan di kawasan Asia yang
memiliki berbagai fasilitas di wilayah daratan dan perairan. Berbagai fasilitas pokok
pelabuhan merak penyeberangan berikut dapat dilihat pada Table 2.1 dan Tabel 2.2:
Tabel 2.1 Fasilitas Pokok Pelabuhan
No Jenis Fasilitas Status Kondisi
1 Perairan Tempat Labuh Tersedia Baik
2 Kolam Pelabuhan Tersedia Baik
3 Penimbangan Kendaraan Tersedia Tidak
Berfungsi
4 Fasilitas Standar Kapal Tersedia Baik
5 Terminal Penumpang Tersedia Baik
6 Jalan Penumpang Keluar Masuk Kapal (gang Tersedia Baik
way)
7 Perkantoran Untuk Kegiatan Pemerintah Tersedia Baik
8 Fasilitas Penyimpanan Bahan Bakar (Bunker) Tersedia Baik
9 Fasilitas Air, Listrik dan Telekomunikasi Tersedia Baik
10 Akses Jalan dan Rel Kereta Api Tersedia Baik
11 Fasilitas Pemadam Kebakaran Tersedia Baik
12 Tempat Tunggu Kendaraan Bermotor (Area Tersedia Baik
Parkir)
(Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak ,2014)
Tabel 2.2 Fasilitas Pokok Pelabuhan
No Uraian Jumlah Luas
1 Gedung Terminal 1 Lantai 1535 m²
2 Gedung Loket 1 Lantai 770 m²
3 Gedung Ruang Tunggu 2 Lantai 1760 m²
4 Ruang Tunggu Kapal Cepat 1 Unit 264 m²
5 Gedung Waiting Lounge 3 Lantai 512 m²
6 Gedung Kantor 2 Lantai 1250 m²
7 Gedung Bundar STC 2 Lantai _
8 Loket Tolgate Utama 8 Unit 14.5 m²
9 Rumah Movable Bridge I,II dan III 3 Unit 46.5 m²
10 Rumah Genset 2 Unit 99 m²
11 Rumah Resrvoir 1 Unit 50 m²

PELABUHAN 8
12 Workshop 1 Unit 300 m²
13 Pos I dan II 2 Unit 24.6 m²
14 Rumah Hydrant I,II,III dan IV (Terminal) 2 Unit 22 m²
15 Rumah Jembatan Timbang 1 Unit _
16 Koridor ABCDE 5 Unit 354.6 m²
17 Acces Bridge I,II dan III _ 2851 m²
18 Rumah Mesin Side Ramp 2 Unit 32 m²
19 Toilet 9 Unit 32 m²
(Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak ,2014)

Untuk Fasilitas Penunjang yang ada di Pelabuhan Merak yaitu dapat ditunjukkan
dalam tabel 2.3 dan table 2.4 di bawah ini :
Tabel 2.3 Fasilitas Penunjang Pelabuhan
No Jenis Fasilitas Status Kondisi
1 Kawasan Perkantoran Tersedia Baik
2 Tempat Penampung Limbah Tersedia Baik
3 Fasilitas Usaha Tersedia Baik
4 Areal Pengembangan Pelabuhan Tersedia Baik
5 Fasilitas Umum Tersedia Baik
- Masjid
- Taman
- Ruang Terbuka Hijau
- Fasilitas Kesehatan
(Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak ,2014)

Tabel 2.4 Fasilitas Penunjang Pelabuhan


No Jenis Fasilitas Satuan Ukuran
1 Penimbang Kendaraan Unit 2 (@60 ton)
2 Gang Way M 770
3 Perkantoran m² 1270
4 Area Parkir Pengantar m² 1360
5 Ruang Tunggu, Kantin dan Kios m² 3379
6 Loket m² 770
7 Ruang Utilitas m² 430
(Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Merak ,2014)

PELABUHAN 9
Untuk spesifikasi jalan akses tiap Dermaga di Pelabuhan Merak dapat dilihat
pada table 2.5 di bawah ini :

2.4 jenis Konstruksi yang digunakan


Tabel 2.5 Fasilitas Jalan Akses Dermaga
Dermaga Panjang (m) Lebar (m) Konstruksi
I 97.3 6 Beton
II 170.2 10.5 Beton
III 162.2 9.5 Beton
IV 139.3 10 Beton
V 112.5 9 Beton

Dermaga Pelabuhan Merak


Adapun Dermaga 1, 2, dan 3 Ditetapkan Sebagai Dermaga Reguler

Kapal operasi sebanyak 6 unit pada setiap pasang dermaga dengan target 24 trip
per hari pada masing-masing dermaga (target trip untuk satu sisi pelabuhan dalam
waktu 1 x 24 jam adalah sebanyak 72 trip).

Dermaga 4 dan 5 Sebagai Dermaga Non Reguler

Jumlah kapal operasi bervariasi (sesuai situasi dan kondisi lapangan), sehingga
tidak memiliki target trip yang tetap dan cenderung fluktuatif.

Gambar 2.5 Lay Out – Dermaga Pelabuhan Merak

PELABUHAN 10
 Dermaga I

Dermaga I Pelabuhan Merak dibangun tahun 1981, dengan panjang 120 m,


dan lebar 80 m dan kedalaman kolam sandar 5,5 m. Dermaga I Pelabuhan Merak
merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall.

Gambar 2.6 Pintu Dermaga I

No Uraian Spesifikasi No Uraian Spesifikasi


1 Panjang Dermaga 120 M 6 Kapasitas Dermaga 6000 GRT
2 Lebar Kolom 80 M 7 Lebar MB 7,8 M
3 Kedalaman 5,5 M 8 Panjang MB 17,80 M
4 Dolphin 10 9 Side Ramp 73,66 M
5 Gang Way 90,07 M 10 Areal Parkir 4,350 M

Gambar 2.7 Lay Out – Dermaga I

PELABUHAN 11
 Dermaga II

Dermaga II Pelabuhan Merak dibangun tahun 1985, Dermaga II merupakan


dermaga dengan tipe Dolphin dengan 6 tiang pancang.

Gambar 2.8 Pintu Dermaga II

No Uraian Spesifikasi No Uraian Spesifikasi


1 Panjang Dermaga 80 M 6 Kapasitas Dermaga 6000 GRT
2 Lebar Kolam 20 M 7 Lebar MB 7,8 M
3 Kedalaman 6,5 M 8 Panjang MB 17,80 M
4 Dolphin 6 9 Side Ramp 73,66 M
5 Gang way 96,92 M 10 Areal Parkir 4.200 M

Gambar 2.8 Lay Out – Dermaga II

PELABUHAN 12
 Dermaga III
Dermaga III Pelabuhan Merak dibangun tahun 2000, dengan panjang
150 m, lebar 20 m dengan kedalaman kolam sandar 6,5m. Dermaga III
merupakan dermaga dengan tipe Quay Wall.

Gambar 2.9 Pintu Dermaga III

No Uraian Spesifikasi No Uraian Spesifikasi


1 Panjang Dermaga 160 M 6 Kapasitas Dermaga 15.000 GRT
2 Lebar Kolam 20 M 7 Lebar MB 7,9 M
3 Kedalaman 6,5 M 8 Panjang MB 17,82 M
4 Dolphin 6 9 Side Ramp 92,60 M
5 Gang way 96,92 M 10 Areal Parkir 8.700 M

Gambar 2.10 Lay Out – Dermaga III

PELABUHAN 13
 Dermaga IV

Dermaga IV Pelabuhan Merak memiliki ukuran panjang 90 m, lebar 20 m


dengan kedalaman kolam sandar 6,5 m. Dermaga IV merupakan dermaga dengan
tipe Dolphin. Dermaga IV ini adalah milik swasta yaitu milik KSO. PT. Infiniti
Indosakti yang dibangun tahun 1998.

Gambar 2.11 Pintu Dermaga IV

No Uraian Spesifikasi No Uraian Spesifikasi


1 Panjang Dermaga 90 M 6 Kapasitas Dermaga 15.000 GRT
2 Lebar Kolom 20 M 7 Lebar MB 7,9 M
3 Kedalaman 6,5 M 8 Panjang MB 17,82 M
4 Dolphin 5 9 Mooring Dolphin 2
5 Kapasitas (Tonase) 45 Ton 10 Areal Parkir 8.260 M

Gambar 2.12 Lay Out – Dermaga IV

PELABUHAN 14
 Dermaga V

Dermaga V Pelabuhan Merak dibangun tahun 2009, dengan panjang 125 m, lebar
20 m dengan kedalaman kolam sandar 10 m. Dermaga V merupakan dermaga
dengan tipe Dolphin dan Jetty.

Gambar 2.13 Pintu Dermaga V

No Uraian Spesifikasi No Uraian Spesifikasi


1 Panjang Dermaga 150 M 6 Kapasitas Dermaga 15.000 GRT
2 Lebar Kolom 20 M 7 Lebar MB 7,8 M
3 Kedalaman 6,5 M 8 Panjang MB 17,80 M
4 Dolphin 5 9 Mooring Dolphin 4
5 Kapasitas (Tonase) 30 Ton 10 Areal Parkir 8.360 M

Gambar 2.14 Lay Out – Dermaga V

PELABUHAN 15
Gambar 2.15 Peta Lay Out -Pola Alur Masuk Kendaraan di Pelabuhan Merak

Gambar 2.16 Peta Lay Out -Pola Alur Keluar Kendaraan di Pelabuhan Merak

PELABUHAN 16
Gambar 2.17 Peta Lay Out – Alur Penumpang Pelabuhan Merak

Gambar 2.18 Kapal yang beroperasi di pelabuhan merak banten

PELABUHAN 17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan atau perairan dengan
batas – batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan
yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan atau
bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. ( UU RI
no 17 tahun 2008).

Merak adalah sebuah pelabuhan di Kota Cilegon, Banten yang menghubungkan


Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera via perhubungan laut (Selat Sunda). Yang terletak
pada koordinat 5 º55’51” LS - 105º 59’43” BT Luas area pelabuhan merak sekitar 150.615
m². Sesuai sertifikat No.10.01.19.05.4.00019. Wilayah laut Banten merupakan salah satu
jalur laut potensial, Selat Sunda merupakan salah satu jalur lalu lintas laut yang strategis
karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia dan Selandia Baru
dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, dan Singapura. Di samping
itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera. Bila dikaitkan posisi
geografis dan pemerintahan maka wilayah Banten terutama daerah Tangerang raya (Kota
Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) merupakan wilayah
penyangga bagi Jakarta.

Jenis fasilitas yang ada pada pelabuhan merak yaitu terdiri dari fasilitas pokok
dan fasilitas penunjang. Sesuai dengan KM. nomor 53 2002 Tentang Tatanan
Kepelabuhana Nasional maka pelabuhan penyeberangan merak termasuk kedalam
palabuhan penyeberangan kelas I dan menjadi lintas penyeberangan terpadat di
Indonesia bahkan di kawasan Asia yang memiliki berbagai fasilitas di wilayah daratan
dan perairan.

Jenis konstruksi yang digunakan pada dermaga I, II, III, IV dan V secara
keseluruhan menggunakan jenis kontruksi beton.

PELABUHAN 18
3.2 Saran

Pada dasarnya Indoenesia telah memiliki jaringan perhubungan laut yang baik.
Terbukti dengan adanya uraian diatas mengenai pelabuhan merak. Akan tetapi masih
banyak pelabuhan yang masih belum tergolong baik karena faslitas yang dibutuhkan di
pelabuhan yang tidak tersedia, terutama fasilitas pokok dan penunjang. Untuk pelabuhan
merak, karena menjadi salah satu pelabuhan kelas I di indonesai diharapkan agar semua
fasilitas pokok dan penunjang dapat di urus dengan baik dan lebih meninggkatkan
kinerja system pelayanan bagi masyarakat karena jaringan perhubungan laut ini
dianggap memegang peranan yang sangat strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Maka
dari itu, pada sektor perhubungan laut ini harus terus dibenahi menjadi lebih baik lagi.
Untuk itu pemerintah diharapkan memberi perioritas penting pada sektor perhubungna
laut khususnya pelabuhan merak banten.

PELABUHAN 19
DAFTAR PUSTAKA

Besta, Bai. “Pelabuhan Merak Banten”. 23 Februari 2017

http://bestananda.blogspot.co.id/2015/07/pelabuhan-merak-banten.html

Yalil, Marhaban. “Sejarah Pelabuhan Merak, Cilegon”. 23 Februari 2017

https://beritacilegon.wordpress.com/2011/12/22/sejarah-pelabuhan-merak-cilegon/

Kompas. “Fasitas Pelabuhan Merak”. 25 Februari 2017

http://print.kompas.com/galeri/foto/detail/2016/06/29/Fasilitas-Pelabuhan-Merak

Ramadhan. “Pelabuhan dan Kepelabuhanan”. 25 Februari 2017

https://aulia084001.wordpress.com/2010/01/06/pelabuhan-dan-kepelabuhanan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pelabuhan_Merak

PELABUHAN 20

Anda mungkin juga menyukai