Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN PELABUHAN

PELABUHAN TENAU KUPANG

DISUSUN OLEH: Franky Gracelino Teofilus Mamuaja


NIM: 20021101173

DOSE PENGAJAR: Meike Kumaat, ST., MT

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberi rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyusun makalah ini dengan mata kuliah Manajemen Pelabuhan.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada ibu/nci Meike Kumaat, ST., MT, yang telah
membantu saya secara moral maupun materi.

Saya menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
membuat makalah menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Manado, 20 September 2022

Penulis,

Franky G. T. Mamuaja

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1

1.1 Pendahuluan ..................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 4

2.1 Kegiatan Yang Terjadi Di Pelabuhan Tenau Kupang ...................................................... 4

2.2 Proses Bisnis Di Pelabuhan Tenau Kupang ..................................................................... 6

2.3 Struktur Organisasi Di Pelabuhan Tenau Kupang ........................................................... 8

2.4 Fasilitas Yang Ada Di PelabuhanTenau Kupang............................................................. 9

2.5 Kendala Di Pelabuhan Tenau Kupang ........................................................................... 12

2.6 Permasalahan Yang Sering Terjadi Di Pelabuhan Tenau Kupang ................................ 12

BAB III ........................................................................................................................................ 14

PENUTUP ................................................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 14

REFERENSI ............................................................................................................................... 15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Plabuhan Tenau Kupang ................................................................................................ 2

Gambar 2. 1 Kondisi Pelabuhan Penumpang Tenau Kupang ............................................................ 4


Gambar 2. 2 Gambar Tahap pelaksanaan tata letak petikemas Pada PT PELINDO III Cabang
Tenau Kupang .................................................................................................................................... 5
Gambar 2. 3 Proses Bongkar Muat Pelabuhan Tenau Kupang .......................................................... 6
Gambar 2. 4 Struktur Organisasi Kantor KSOP Kelas III Pelabuhan Tenau Kupang ....................... 8
Gambar 2. 5 Penahan Gelombang Pelabuhan Tenau Kupang ............................................................ 9
Gambar 2. 6 Kolam Pelabuhan Tenau Kupang ................................................................................ 10
Gambar 2. 7 Dermaga Pelabuhan Tenau Kupang ............................................................................ 10
Gambar 2. 8 Gambar Penumpukan Peti Kemas di Pelabuhan Tenau Kupang ................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Pelabuhan adalah sebuah fasilitas di ujung samudra, sungai, atau danau untuk
menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya.
Pelabuhan biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan
membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Derek jangkung (crane) dan gudang
berpendingin juga disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang
berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang seperti pengalengan
dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 2001 mengatur tentang
pelabuhan dan fungsi serta penyelengaraannya.

Pelabuhan juga dapat di definisikan sebagai daerah perairan yang terlindung dari
gelombang laut dan di lengkapi dengan fasilitas terminal meliputi:

• dermaga, tempat di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang.
• crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.
• gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau yang akan
dipindah ke kapal.
Pelabuhan juga merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu daerah
tertentu dan sebagai prasarana penghubung antar daerah, antar pulau, bahkan antar negara.
Jika berbicara mengenai sejarah, tentu tidak terlepas dari sudut pandang masing-
masing sejarawan. Demikian juga dengan sejarah tentang pelabuhan. Sejarah ini bisa
merujuk pada sejarah pelabuhan secara umum, maupun sejarah masing-masing pelabuhan
yang ada di Indonesia. Hal ini mengingat di Indonesia saja terdapat puluhan atau bahkan
ratusan pelabuhan yang tersebar di seluruh pulau. Namun demikian, secara umum,
pelabuhan di Indonesia merupakan warisan pelabuhan yang sejak dahulu dikelola oleh
pemerintah Belanda.
Pada tahun 1945 lalu, berdiri PT. Pelabuhan Indonesia yang masih dikelola
Departemen Van Scheepvaart. Baru pada 1960, perusahaan ini dikelola oleh Jawatan
Pelabuhan Indonesia.
Di Kota Kupang terdapat satu pelabuhan yang bernama pelabuhan Tenau Kupang.
Pelabuhan ini berfungsi sebagai pelabuhan penumpang dan barang. Ada dermaga yang
melayani kapal penumpang menuju Pante Makasar, Ruteng, Baa, Dili, Kalabahi, dan
lainnya. Kini, ada pelabuhan niaga dan komersial di daerah Tenau, Kota
1
Kupang, dan Pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang.
Pelabuhan Tenau Kupang mulai dibangun tahun 1964 dengan dermaga sepanjang 23
m di daerah Tenau Kelurahan Alak yang berjarak kurang lebih 12 km ke arah selatan dari
kota Kupang, sejalan dengan meningkatnya arus kunjungan kapal ke Pelabuhan Tenau-
Kupang maka pada tahun 1982 dermaga diperpanjang hingga menjadi
223 m, kemudian tahun 1990 telah selesai dibangun dermaga kapal penumpang
sepanjang 100 m dan tahun 1996 selesai dibangun dermaga Pelayaran Rakyat sepanjang
50 m.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.22 tahun 1990
tanggal 7 Maret 1990 Pelabuhan Tenau-Kupang ditetapkan sebagai Pelabuhan Wajib
Pandu Kelas II untuk kapal ukuran 500 GT keatas, Daerah kerja daratan Pelabuhan Tenau-
Kupang pada areal seluas 36,25 Ha dengan status masih sertifikat Hak Penguasaan yang
diterbitkan tahun 1975, sedang wilayah DLKR dan DLKP Pelabuhan Tenau- Kupang
didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.5 tahun 2002 tanggal
18 Januari 2002.

Gambar 1. 1 Plabuhan Tenau Kupang

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja kegiatan yang terjadi di Pelabuhan Tenau Kupang?

2. Bagaimana proses bisnis di Pelabuhan Tenau Kupang?

3. Bagaimana struktur organisasi di Pelabuhan Tenau Kupang?

4. Fasilitas apa saja yang ada di pelabuhan Tenau Kupang?

5. Kendala apa saja yang ada di Pelabuhan Tenau Kupang?

6. Permasalahan apa saja yang bisa terjadi dalam proses bongkar muat di Pelabuhan Tenau
Kupang?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang apa saja kegiatan yang terjadi di Pelabuhan Tenau Kupang.

2. Menjelaskan bagaimana proses bisnis di Pelabuhan Tenau Kupang.

3. Menjelaskan bagaimana struktur organisasi di Pelabuhan Tenau Kupang.

4. Menjelaskan tentang apa saja Fasilitas apa saja yang ada di pelabuhan Tenau Kupang

5. Menjelaskan kendala apa saja yang ada di Pelabuhan Tenau Kupang

6. Menjelaskan permasalahan apa saja yang bisa terjadi dalam proses bongkar muat di
pelabuhan Tenau Kupang.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kegiatan Yang Terjadi Di Pelabuhan Tenau Kupang


Pelabuhan Tenau Kupang berfungsi sebagai pelabuhan penumpang dan bongkar
muat barang. Ada dermaga yang melayani kapal penumpang menuju Pante Makasar,
Ruteng, Baa, Dili, Kalabahi, dan lainnya. Kini, ada pelabuhan niaga dan komersial di
daerah Tenau, Kota Kupang, dan Pelabuhan Bolok di Kabupaten Kupang

Gambar 2. 1 Kondisi Pelabuhan Penumpang Tenau Kupang


Pelayanan muat peti kemas adalah aktivitas yang di laksanakan dengan quay
container crane (QCC) untuk menurunkan peti kemas dari atas kapal ke chassis yang
sudah siap menunggu di dermaga dan sebaliknya menaikkan peti kemas dari chassis di
dermaga ke atas kapal. Untuk mengimbangi output kapal yang telah memakai QCC
berteknologi baru antara lain dengan double trolley crane dan/atau twin-move/lifting dengan
output dua peti kemas per angkatan.
Operasi muat peti kemas merupakan aktivitas memindahkan peti kemas dari sisi kapal
ke lapangan penumpukan atau dari lapangan penumpukan ke sisi kapal di dermaga dengan
menggunakan trailer. Secara praktis, aktivitas meliputi dua jenis pergerakan yakni
pergerakan memindahkan secara horizontal dengan trailer, dan pergerakan vertical
menurunkan dan menaikan peti kemas dari/atau ke atas trailer dengan memakai yard crane.
Fungsi pengedalian untuk kelancaran operasi pelayanan terhadap peti kemas,
diselenggarakan secara manajerial dan operasional. Aktivitas operasional berfokus pada
produksi, meliputi: Pelaksanaan pelayanan jasa terhadap peti kemas, menepatkan sumber
daya alat dan SDM yang terlatih baik dan handal; Operasi pelayanan barang berpengaruh
langsung terhadap waktu tambat kapal; Para meter pemakaian dermaga (BOR) pada

4
dasarnya menandakan utilisasi dermaga; Operasi dan kehandalan QCC harus selalu
optimal karena QCC tidak subtitutif

Pada PT PELINDO III Cabang Tenau Kupang, terdiri dari beberapa tahap mulai
dari penerimaan tally sheet, kordinasi stevedoring dan lapangan,dan berakhir dengan lift
off, lift on petikemas di lapangan penumpukan

Gambar 2. 2 Gambar Tahap pelaksanaan tata letak petikemas Pada PT PELINDO III Cabang
Tenau Kupang

Tahap-tahapannya adalah: Penerimaan Tally sheet Tally man yang bertugas di


lapangan penumpukan, menerima tally sheet untuk mencatat jumlah muatan yang
dibongkar dan angkut dari lapangan penumpukan ke truck. Penerimaan tally sheet
kordinasi stevedoring dan lapangan lift off petikemas di lapangan penumpukan lift on
petikemas di lapangan penumpukan. Koordinasi stevedoring dan lapangan Karena bay
plan juga merupakan suatu bentuk informasi kepada stevedore yang mana kapal telah siap
menerima muatan maka stevedore yang bertugas di kapal menghubungi petugas lapangan
untuk segera dimulainya kegiatan pemuatan. Foreman/stevedore sebagai koordinator serta
pelaksana kegiatan menerima loading list petikemas dari agen perusahaan pelayaran
selambat-lambatnya 24 jam sebelum pekerjaan dimulai. Hambatan- hambatan yang terjadi
dalam aktivitas pelayanan peti kemas Pada PT Pelindo III Tenau Kupang Proses
pelaksanaan aktivitas pelayanan petikemas pada PT Pelindo III Tenau Kupang sudah
berjalan lancar, meskipun demikian masih ada beberapa masalah atau hambatan yang
terjadi dalam proses tersebut yaitu : Keterbatasan kapasitas di lapangan penumpukan untuk
pelayanan Peti Kemas pada PT Pelindo III Tenau Kupang. Keterbatasan jumlah tenaga
kerja bongkar muat dalam pengaturan tata letak peti kemas Sering terjadi kehilangan peti
kemas akibat kesalahan penempatan tempat Sering terjadi kerusakan alat bongkar muat
sehingga menghambat kegiatan atau aktivitas pelayanan petikemas Sering terjadi
kemacetan pada saat muat peti kemas karena masih kurangnya alat bongkar muat.

5
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah atau hambatan yang terjadi dalam
pelayanan Peti Kemas pada PT Pelindo III Tenau Kupang Dalam mengatasi masalah
tersebut PT Pelindo III Tenau Kupang harus menambah kapasitas atau memperluas
lapangan penumpukan untuk peletakan petikemas agar proses pengaturan tata letak
petikemas berjalan dengan baik dan lancar. PT Pelindo III (Persero) Tenau Kupang dengan
secepatnya merekrut tenaga kerja yang ahli dalam bidang pengaturan tata letak peti kemas
guna memperlancar aktivitas pelayanan petikemas pada PT Pelindo III (Persero) Tenau
Kupang. untuk menghindari kehilangan peti kemas dalam menempatkan peti kemas perlu
di periksa terlebih dahulu agar tidak terjadi kehilangan atau kesalahan dalam
menempatkan peti kemas tersebut. Agar aktivitas pelayanan peti kemas dapat berjalan
dengan lancar maka sebelumnya perlu memeriksa alat-alat bongkar muat agar tidak terjadi
hambatan dalam proses kegiatan pelayanan peti kemas berlangsung. PT Pelindo III
(Persero) Tenau Kupang, perlu menambahkan peralatan bongkar muat agar tidak terjadi
kemacetan dalam kegiatan bongkar ataupun muat peti kemas.

Aktivitas bongkar muat kontainer di pelabuhan Peti Kemas Tenau Kupang sudah
ramai pascapandemi Covid-19 yang melanda dunia dua tahun lalu. Dalam sehari ada 400
box kontainer yang keluar atau masuk pelabuhan Peti Kemas Tenau Kupang.

Gambar 2. 3 Proses Bongkar Muat Pelabuhan Tenau Kupang

2.2 Proses Bisnis Di Pelabuhan Tenau Kupang


Terdapat peningkatan kinerja operasional yang cukup signifikan di Pelabuhan Tenau
Kupang - Nusa Tenggara Timur. Salah satu yang meningkat cukup tajam adalah aktifitas
bongkar muat general kargo yang mencapai lebih dari 1 juta ton per meter kubik pada tahun
2014. Dimana ada Tahun 2013, realisasi arus bongkar muat jenis tersebut hanya 448 ribu
ton per meter kubik. Artinya, terjadi peningkatan jumlah general kargo sebesar 127 persen
apabila dibandingkan pada tahun 2014 dengan 2013. Peningkatan tersebut terjadi salah
satunya disebabkan mulai beroperasinya terminal offshore logistic

6
base yang digunakan untuk mendukung kegiatan offshore yang dilakukan oleh
Saipem Maritimo di perairan Darwin Australia.
Setidaknya ada 2 hingga 4 kapal yang membawa ribuan ton pipa dari Kwantan
Malaysia menuju Pelabuhan Tenau Kupang. Pipa-pipa itu dibawa dengan menggunakan
kapal yang cukup besar yang dikenal dengan istilah mother vessel. Pipa-pipa itu setibanya
di Pelabuhan Tenau Kupang kemudian dibawa dengan kapal-kapal berukuran lebih kecil
menuju tempat pemasangan pipa di perairan Darwin Australia. Sebelum Saipem Maritimo
melakukan kegiatan di Pelabuhan Tenau Kupang, Pelindo III terlebih dahulu telah
membangun terminal offshore logistic base dengan nilai investasi mencapai Rp 118 Miliar.
Dana itu digunakan untuk membangun dermaga sepanjang 11 meter dan lapangan
penumpukan di sekitar dermaga. Kini, terminal offshore tersebut khusus digunakan untuk
kegiatan Saipem Maritimo.
Kegiatan offshore logistic base tidak hanya meningkatkan kinerja operasional
bongkar muat tetapi juga kinerja pelayanan kapal. Banyaknya kapal yang digunakan oleh
Saipem Maritimo berimbas pada meningkatnya kegiatan pemanduan dan penundaan kapal.
Melihat peluang kegiatan offshore logistic base yang cukup menjanjikan, manajemen
Pelindo III Cabang Tenau berencana untuk meningkatkan layanan di sektor tersebut.
Tak hanya general kargo yang mengalami peningkatan, arus pengiriman barang
menggunakan petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang juga semakin meningkat. Sepanjang
tahun 2014 tercatat arus petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang tercatat 88.895 TEUs
meningkat 12 persen dibandingkan arus petikemas tahun 2013 yang tercatat hanya
sebanyak 79.628 TEUs.
Peningkatan itu salah satunya dipicu oleh perubahan perilaku pengiriman barang dari
jenis kargo menggunakan jenis petikemas. Pengiriman petikemas semakin diminati lantaran
petikemas dapat menampung barang lebih banyak dan lebih aman. Faktor lain yang
mempengaruhi peningkatan arus petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang adalah
produktivitas layanan bongkar muat yang semakin meningkat.
Saat ini Pelabuhan Tenau Kupang telah dilengkapi dengan 1 unit alat bongkar muat
khusus untuk memindahkan petikemas dari kapal ke darat dan sebaliknya (container crane
(CC)) serta 2 unit alat angkat untuk kegiatan bongkar muat petikemas di lapangan
penumpukan (rubber tyred gantry/RTG). Dengan penggunaan peralatantersebut, proses
layanan bongkar muat petikemas menjadi semakin cepat sehingga kapal-kapal pengangkut
juga dapat segera berlayar kembali.
Peningkatan produktivitas tersebut merangsang para pemilik barang untuk memilih
petikemas sebagai sarana pengiriman barang mereka. Para pemilik barang merasa barang
mereka lebih amam dan lebih cepat sampai ke gudang mereka. Demikian halnya
7
dengan pihak pelayaran, mereka berlomba untuk menyiapkan kapal-kapal petikemas
dengan ukuran dan kapasitas yang lebih besar.
Tak hanya sampai disitu saja upaya yang dilakukan Pelindo III untuk menggerakkan
roda perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pelindo III telah merencanakan
penambahan peralatan bongkar muat petikemas untuk lebih meningkatkan pelayanan
bongkar muat petikemas kepada pengguna jasa. Pelindo III akan melakukan penambahan 1
unit Container Crane (CC) untuk lebih mendongkrak kinerja dan produktivitas bongkar
muat petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang. Menurut rencana, alat tersebut akan datang
pada semester kedua tahun 2015 ini. Sehingga diharapkan pada awal 2016 mendatang
kapal-kapal pengangkut petikemas dapat dilayani oleh 2 unit CC dengan muatan yang lebih
banyak lagi.
Demikian halnya dengan penataan pelabuhan. Otoritas Pelabuhan setempat akan
merubah Rencana Induk Pelabuhan. Terminal penumpang yang saat ini berada di tengah-
tengah terminal akan dipindah ke lokasi baru. Lokasi terminal penumpang yang lama akan
dikembangkan untuk kegiatan offshore logistic base dan curah cair.

2.3 Struktur Organisasi Di Pelabuhan Tenau Kupang


Berikut adalah gambar dari Struktur Organisasi Kantor KSOP (KantorKesyahbandaran
dan Otoritas pelabuhan) Kelas III Kupang

Gambar 2. 4 Struktur Organisasi Kantor KSOP Kelas III Pelabuhan Tenau Kupang

8
2.4 Fasilitas Yang Ada Di PelabuhanTenau Kupang
Fasilitas menurut Tjiptono (2016 : 41) adalah segala hal yang dapat memudahkan suatu
produk untuk dipasarkan. Faktor fasilitas merupakan faktor yang sangat menunjang dalam
usaha perusahaan memasarkan produk kepada konsumen, pengguna barang ataupun jasa.
Menurut Setiawan (2013 : 314) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sarana
untuk melancarkan pelaksanaan fungsi atau kemudahan. Fasilitas yang dimaksud disini
adalah semua peralatan yang digunakan Terminal Peti Kemas untuk melancarkan kegiatan
bongkar muat container.
Menurut Lupiyoadi (2013 : 146) Fasilitas yang harus dilihat bagaimana kondisi fisik
dari peralatan yang digunakan serta sarana komunikasinya. Bukti fisik tersebut mencakupi :
1. Kemutakhiran peralatan dan teknologi
2. Kondisi sarana
3. Keselarasan fasilitas fisik dengan jenis jasa yang ditawarkan

2.1.1 Fasilitas Pokok Pelabuhan Tenau Kupang

Fasilitas pokok pelabuhan terdiri :


a. Alur pelayaran yaitu sebagai jalan kapal sehingga dapat memasuki daerah pelabuhan
dengan aman dan lancar.
b. Penahan gelombang (breakwater) untuk melindungi daerah pedalaman pelabuhan dari
gelombang, terbuat dari batu batu alam, batu buatan dan dinding tegak.

Gambar 2. 5 Penahan Gelombang Pelabuhan Tenau Kupang


c. Kolam pelabuhan berupa perairan untuk bersandarnya kapal-kapal yang berada di
pelabuhan.

9
Gambar 2. 6 Kolam Pelabuhan Tenau Kupang
d. Dermaga sebagai sarana dimana kapal-kapal bersandar untuk memuat dan menurunkan
barang atau penumpang.

Gambar 2. 7 Dermaga Pelabuhan Tenau Kupang

2.1.2 Fasilitas Penunjang Pelabuhan Tenau Kupang

Fasilitas penunjang pelabuhan Tenau Kupang terdiri dari :


a. Gudang
Gudang adalah bangunan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang yang berasal
dari kapal atau yang akan dimuat ke kapal. Gudang dapat dibedakan :
1. Berdasarkan jenis

• Gudang Lini-I untuk penumpukan sementara.

• Gudang Lini-II sebagai tempat untuk melaksanakan konsolidasi atau distribusi


barang.

10
2. Berdasarkan Penggunaan

• Gudang umum.
• Gudang khusus untuk menyimpan barang berbahaya.
• Gudang CFS (Container Freight Station) atau fasilitas penyimpanan kontainer
untuk stuffing dan stripping yaitu proses memasukkan dan mengeluarkan barang
dari dalam peti kemas.

b. Lapangan Penumpukan
Lapangan penumpukan adalah lapangan di dekat dermaga yang digunakan untuk
menyimpan barang-barang yang tahan terhadap cuaca untuk dimuat atau setelah
dibongkar dari kapal.
c. Terminal
Terminal adalah lokasi khusus yang diperuntukan sebagai tempat kegiatan pelayanan
bongkar muat barang atau peti kemas dan atau kegiatan naik turun penumpang di dalam
pelabuhan. Jenis terminal meliputi terminal peti kemas, terminal penumpang dan terminal
umum.
d. Jalan
Jalan adalah suatu lintasan yang dapat dilalui oleh kendaraan maupun pejalan kaki, yang
menghubungkan antara terminal atau lokasi yang lain, dimana fungsi utamanya adalah
memperlancar kegiatan perpindahan kendaraan di pelabuhan.
Menurut Santoso (2013 : 134) Fasilitas yang ada di Terminal Peti Kemas yang
digunakan untuk kegiatan bongkar muat sangat banyak sekali dimana disesuaikan dengan
fungsi dan kegunaanya. Peralatan bongkar muat container yaitu:
1. Gentri Crane adalah alat untuk membongkar container dari kapal keatas chasis di dermaga
dan sebaliknya (untuk operasional stevedoring atau proses pembongkaran barang dari
kapal ke dermaga atau sebaliknya).
2. Transtainer dan Top Loader adalah alat untuk menaikkan atau menurunkan container (lift
on atau lift off) ke atas chasis (untuk ke operasional CY (Container Yard) atau CFS
(Container Freight Station).
3. Super Stacker dan Straddle Carrier adalah alat untuk mengangkut sekaligus menaikkan
dan menurunkan container.
4. Forklif adalah alat untuk lift on atau lift off empty container juga untuk kegiatan striffing
atau stuffing.
5. Chasis dan head truck adalah alat untuk haulage atau perpindahan dari dermaga ke CY
(Container Yard) atau CFS (Container Freight Station) dan sebaliknya.

11
6. Spreader adalah alat bantu yang dipasang di crane, top loader, super stacker atau pada
forklif untuk menghandle berbagai macam container yang berfungsi sebagai pelindung
agar frame container tidak patah atau bengkok karena beban dari isi container yang cukup
berat.
Spreader ini dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Fix spreader yaitu spreader yang tidak dapat diubah-ubah (hanya untuk container 20 ft
atau hanya untuk container 40 ft), berat fix spreader adalah 3,3 ton.

2. Telescopic spreader yaitu spreader yang dapat dipakai baik untuk container 20 ft maupun
40 ft bahkan lebih, berat telescopic spreader adalah 5 ton.

2.5 Kendala Di Pelabuhan Tenau Kupang


Di pelabuhan Tenau kupang, terdapat beberapa kendala yang telah menghambat
beberapa kegiatan yang berlangsung di pelabuhan Tenau Kupang. Pada pelabuhan
penumpang, kurangnya lahan untuk tempat parkir kendaraan darat serta kecilnya ruangan
tunggu di pelabuhan ini sehingga sering terjadi kepadatan pengunjung yang signifikan.
Dari bidang bongkar muat, masih terbatasnya jumlah alat bongkar muat. Sebagai
contoh dalam proses bongkar muat batu bara, kadang ada terdapat batu bara yang jatuh ke
laut yang menyebabkan polusi di air. Selain dari kekurangan alat bongkar muat, sama seperti
pada kendala di pelabuhan penumpang, dimana kurangnya lahan untuk penempatan peti
kemas, mengakibatkan tingginya utilitas lapangan penumpukan. Selain itu, premanisme juga
sering terjadi di pelabuhan Tenau Kupang

2.6 Permasalahan Yang Sering Terjadi Di Pelabuhan Tenau Kupang


Permasalahan yang sering terjadi di pelabuhan Tenau Kupang adalah penumpukan peti
kemas. Penyebabnya beragam, yakni terjadinya gangguan pada satu dari dua container crane
sehingga belumbisa beroperasi secara normal.
Selain itu, penumpukan peti kemas juga sering terjadi karena banyaknya peti kemas
yang belum di-request pemiliknya sehingga tertahan lama di pelabuhan. Jika arus peti kemas
di pelabuhan ini mengalami kenaikan dan kedua permasalaah sebelumnya belum di
tanggulangi maka akan terjadi penumpukan peti kemas yang sangat banyak dimana hal ini
dapat mengakibatkan kerugian pada pihak pelabuhan.

12
Gambar 2. 8 Gambar Penumpukan Peti Kemas di Pelabuhan Tenau Kupang

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
• Pelabuhan Tenau Kupang memiliki funsi sebagai pelabuhan bongkar muat sekaligus
penumpang.
• Pelayanan muat peti kemas adalah aktivitas yang di laksanakan dengan quay container
crane (QCC) untuk menurunkan peti kemas dari atas kapal ke chassis yang sudah siap
menunggu di dermaga dan sebaliknya menaikkan peti kemas dari chassis di dermaga ke
atas kapal. Untuk mengimbangi output kapal yang telah memakai QCC berteknologi
baru antara lain dengan double trolley crane dan/atau twin-move/lifting dengan output
dua peti kemas per angkatan.
• Terdapat peningkatan kinerja operasional yang cukup signifikan di Pelabuhan Tenau
Kupang - Nusa Tenggara Timur. Salah satu yang meningkat cukup tajam adalah
aktifitas bongkar muat general kargo yang mencapai lebih dari 1 juta ton per meter kubik
pada tahun 2014. Dimana ada Tahun 2013, realisasi arus bongkar muat jenis tersebut
hanya 448 ribu ton per meter kubik. Artinya, terjadi peningkatan jumlah general kargo
sebesar 127 persen apabila dibandingkan pada tahun 2014 dengan 2013. Peningkatan
tersebut terjadi salah satunya disebabkan mulai beroperasinya terminal offshore logistic
base yang digunakan untuk mendukung kegiatan offshore yang dilakukan oleh Saipem
Maritimo di perairan Darwin Australia.
• Fasilitas adalah segala hal yang dapat memudahkan suatu produk untuk dipasarkan.
Faktor fasilitas merupakan faktor yang sangat menunjang dalam usaha perusahaan
memasarkan produk kepada konsumen, pengguna barang ataupun jasa.
• Di Pelabuhan Tenau Kupang terdapat 4 fasilitas pokok yakni alur pelayaran, penahan
gelombang, kolam pelabuhan dan dermaga
• Kendala yang sering terjadi di Pelabuhan Tenau Kupang baik di bagian bongkar muat
maupun penumpang adalah kurangnya lahan.
• Permasalahan yang sering terjadi di pelabuhan Tenau Kupang adalah penumpukan peti
kemas.

14
REFERENSI

https://www.suzuki.co.id/tips-trik/pelabuhan-pengertian-fungsi-dan-manfaat?pages=all

https://pelindo.co.id/port/pelabuhan-tenau-kupang

https://shipsapp.co.id/Pelabuhan/tenau-kupang.html

https://www.victorynews.id/ekonomi/pr-3314819784/aktivitas-bongkar-muat-di-pelabuhan-
tenau-kupang-ramai-capai-400-box-kontainer-per-hari

http://dephub.go.id/public/images/uploads/posts/mscontent/content_value/1d2c1e9f741809ada
96f47d5943772ac.JPG

https://www.victorynews.id/ekonomi/pr-3312385236/bisnis-berkembang-bongkar-muat-peti-
kemas-naik-13000-teus

https://cdn-2.tstatic.net/kupang/foto/bank/images/suasana-bongkar-muat-di-pelabuhan-
petikemas-tenau-kupang.jpg

https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2022/04/29/Arus-Mudik-di-Pelabuhan-Tenau-
Kupang-290422-KH-3.jpg\

http://www.majalahdermaga.co.id/emagz/files/Draft_Dermaga_196_Rev_6.pdf

Noviana Puspitasari, Jusuf Wagiman Pello. AKTIVITAS PELAYANAN MUAT


PETIKEMAS PADA PT PELINDO III (PERSERO) CABANG TENAU KUPANG.
http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara/article/view/36
http://repository.unimar-amni.ac.id/3688/
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkupang.tribunnews.com%2F2018%2
F08%2F21%2Fseorang-kakek-ditemukan-tewas-mengapung-di-dermaga-tenau-
kupang&psig=AOvVaw0pmH-
pIWlLKEEzYcalWRKd&ust=1668263566507000&source=images&cd=vfe&ved=0CBAQjRxq
FwoTCNjlrKWspvsCFQAAAAAdAAAAABAE
https://assets.promediateknologi.com/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2022/01/13/3972850537.jpg
http://integrasi.djpt.kkp.go.id/pipp/assets/pipp/uploads/kolampel__1414121839.jpg
http://jurnal.apn-surakarta.ac.id/index.php/muara/article/view/46\
https://timexkupang.fajar.co.id/2022/02/26/aktifitas-bongkar-muat-di-pelabuhan-tenau-
terganggu-gegara-hal-ini/
https://cdn.antaranews.com/cache/800x533/2017/09/20170921PELABUHAN_TENAU2.jpg

15

Anda mungkin juga menyukai