Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PELABUHAN TRISAKTI
Dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Maritim
(AKBK1302)

Dosen Pengampu:
Dr. Bambang Subiyakto, M.Hum.
Melisa Prawitasari, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Illona Alodia 1810111220027
Muhammad Wafi 1810111310006
Rama Putra Adyatama 1810111220020
Risma Ariyani 1810111220028
Sriyani 1810111220029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULRAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai dalam waktu yang ditetapkan. Makalah ini
dibuat untuk memenuhi mata kuliah Sejarah Maritim yang berjudul “Pelabuhan
Trisakti Banjarmasin” yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum
menngenai Pelabuhan Trisakti, menjelaskan sarana dan prasarana yang ada, serta pola
kehidupan masyarakat sekitar Pelabuhan Trisakti.

Kami melakukan observasi pada Pelabuahan Trisakti dan PT. Pelabuhan


Indonesia III (persero) di Komplek Pelabuhan Trisakti, Jalan Barito Hilir,
Banjarmasin Barat, Telaga Biru, Kec. Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin,
Kalimantan Selatan 70118 serta pemukiman sekitar Pelabuhan Trisakti pada hari
jum'at, 20 September 2019 sampai rabu, 25 September 2019 dan hari rabu, 11
Desember 2019.

Semoga dengan dilakukannya observasi ini kami dapat menambah wawasan


serta pengalaman selaku mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah tentang
serajah kemaritiman Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan dalam hal ini yang
kami teliti yaitu Pelabuhan Trisakti.

Laporan ini tentunya masih memiliki berbagai kekurangan dalam beberapa hal.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 22 Desember 2019

Penulis

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
Daftar Isi ................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 4
1.4 Metode Penelitian.......................................................................................................... 4
1.5 Kerangka Konsepsional ................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Gambaran Umum ....................................................................................................... 6
B. Perekonomian Masyarakat ...................................................................................... 10
C. Pengaruh Eksternal dan Pengaruh Terhadap Kehidupan Masyarakat .............. 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA ................................................................................ 15
LAMPIRAN PROFIL NARASUMBER ............................................................................. 21
LAMPIRAN DOKUMENTASI ........................................................................................... 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kapal sebagai sarana pelayaran mempunyai peran sangat penting dalam
sistem angkutan laut. Hampir semua barang impor, ekspor dan muatan dalam jumlah
sangat besar diangkut dengan kapal laut, walaupun diantara tempat-tempat dimana
pengangkutan dilakukan terdapat fasilitas angkutan lain yang berupa angkutan darat
dan udara. Hal ini mengingat kapal mempunyai kapasitas yang jauh lebih besar
daripada sarana angkutan lainnya. Sebagai contoh pengangkutan minyak yang
mencapai puluhan bahkan ratusan ribu ton. Apabila harus diangkut dengan truk
tangki diperlukan ribuan kendaraan dan waktu yang lama. Tetapi bila menggunakan
kapal dengan muatan yang besar, akan memerlukan waktu lebih singkat, tenaga kerja
lebih sedikit dan biaya yang lebih murah. Selain itu untuk angkutan barang antar
pulau atau negara, kapal merupakan satu-satunya sarana yang sesuai. Untuk
mendukung sarana angkutan laut tersebut diperlukan prasarana yang berupa
pelabuhan.

Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah


melakukan pelayaran. Di pelabuhan ini kapal melakukan berbagai kegiatan seperti
menaik-turunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar dan air
tawar, melakukan perbaikan, mengisi perbekalan dan sebagainya. Untuk bisa
melaksanakan berbagai kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi dengan fasilitas
seperti pemecah gelombang, dermaga, peralatan tambatan, peralatan bongkar muat
barang, gudang-gudang, halaman untuk menimbun barang, perkantoran baik untuk
maskapai pelayaran dan pengelola pelabuhan, perlengkapan pengisian bahan bakar
dan penyediaan air bersih dan lain sebagainya. Keberadaan Pelabuhan Banjarmasin
telah dikenal sejak abad XIV dan letak pelabuhannya ditepi sungai Barito dengan

3
nama Marapian, kemudian berpindah ke Marabahan dan berpindah lagi ke sungai
Martapura (masih dalam kota Banjarmasin) dengan nama Pelabuhan Martapura. Pada
tahun 1961 mulai dibangun Pelabuhan Trisakti di sungai Barito, mengingat daya
tampung Pelabuhan Martapura tidak memadai lagi. Pada tanggal 10 September 1965
diresmikan pemakaian pelabuhan baru dengan nama Pelabuhan Trisakti Banjarmasin
atau Pelabuhan Banjarmasin.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud dengan Pelabuhan Trisakti ?
b. Bagaimana sejarah perkembangan Pelabuhan Trisakti ?
c. Bagamana dampak positif dan negatif Pelabuhan Trisakti bagi Masyarakat ?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang pelabuhan Trisakti.
b. Untuk mengetahui serta menambah wawasan mengenai sejarah
perkembangam pelabuhan Trisakti.
c. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif Pelabuhan Trisakti bagi
Masyarakat
1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, suatu metode yang dapat
memberikan gambaran dari suatu fenomena atau gejala dari suatu keadaan tertentu
baik berupa keadaan sosial, sikap, pendapat, maupun cara yang meliputi berbagai
aspek. Dengan metode deskriptif ini juga bisa diketahui perbedaan-perbedaan dan
dapat menemulkan sebab-sebab dari suatu akibat.

1.5 Kerangka Konsepsional

Menurut Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 2001 Pasal 1 Ayat 1, tentang


Kepelabuhan, pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di
sekitarnya dengan batas-baas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan

4
kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik
turun penumpang dan/atau bongkar maut barang yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
pemindahan intra dan antar moda transportasi.

Dermaga merupakan tempat kapal ditambatkan di pelabuhan. Pada dermaga


dilakukan berbagai kegiatan bongkar muat barang dan orang dari dan keatas kapal. Di
dermaga juga dilakukan kegiatan untuk mengisi bahan bakar untuk kapal, air minum,
air bersih, saluran untuk air kotor/limbah yang akan diproses lebih lanjut di
pelabuhan. Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut,
sungai dan lain sebagainya.

Pelabuhan Trisakti lebih difokuskan untuk melayani pelayaran kapal-kapal


besar dalan pelayaran domestic (antarpulau) maupun pelayaran internasional.
Pelabuhan Trisakti yang berlokasi di tepian kiri sungai Barito tersebut memiliki
dermaga beton sepanjang 200 meter dengan lebar 15 meter, dan kedalaman airnya
sekitar 8-10 meter. Pada tanggal 10 September 1965 Pelabuhan Trisakti diresmikan.
Pelabuhan ini terletak sekitar 26 kilometer dari muara sungai Barito, dan 3,5
kilometer dari kota Banjarmasin.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
a) Asal usul pelabuhan

Sejak awal abad ke-20 pelabuhan Banjarmasin sudah berkembang sebagai


pelabuhan penting di kawasan Kalimantan Selatan dan Timur. Kombinasi antara
factor alamiah yang strategis dan kekayaan alam di daerah hinterland yang
melimpah menyebabkan pelabuhan ini berkembang pesat.

Pada tanggal 10 September 1965 Pelabuhan Trisakti diresmikan. Pelabuhan


ini terletak sekitar 26 kilometer dari muara sungai Barito, dan 3,5 kilometer dari kota
Banjarmasin. Pelabuhan Trisakti yang berlokasi di tepian kiri sungai Barito tersebut
memiliki dermaga beton sepanjang 200 meter dengan lebar 15 meter, dan kedalaman
airnya sekitar 8-10 meter. Pelabuhan Trisakti dilengkapi dengan peralatan bongkar
muat yang tergolong modern untuk ukuran pada waktu itu, seperti forklift dan mobile
crane. Serta perlengkapan lainnya seperti, pemadam kebakaran, persediaan air bersih,
persediaan bahan bakar, kapal pandu, kapal kepil, dan speedboat.

b) Karakteristik umum

Pelabuhan Trisakti lebih difokuskan untuk melayani pelayaran kapal-kapal


besar dalan pelayaran domestic (antarpulau) maupun pelayaran internasional.
Pelabuhan Banjarmasin menjadi pusat kegiatan ekspor-impor dan sekaligus
merupakan pelabuhan transito bagi berbagai daerah di Kalimantan selatan dan timur.
Barang-barang impor dari jawa dan singapura di kumpulkan di pelabuhan
Banjarmasin untuk kemudian didistribusikan keseluruh wilayah ini. Barang-barang
impor tersebut adalah beras (dari Jawa, Siam, Saigon), ikan asin, berbagai jenis kain,

6
garam, minyak, barang-barang logam dan lain-lain. Kecuali itu pelabuhan
Banjarmasin juga menjadi pusat ekspor untuk berbagai komoditas seperti hasil hutan
(rotan, jelutung dan lain-lain) dan hasil tambang (bijih besi, intan dan sebagai nya).

Masyarakat sekitar Pelabuhan Trisakti kebanyakan berasal dari luar daerah


kota Banjarmasin maupun dari luar pulau Kalimantan yang didominasi oleh
masyarakat pulau Jawa yang merantau untuk mencari penghidupan. Masyarakat
pelabuhan lebih dominan bermata pencaharian sebagai buruh angkut, penjual
makanan/warung, penjual tiket kapal dan sebagai sopir. Hampir 50% masyarakat
laki-laki di pelabuhan bekerja sebagai buruh angkut. Hal ini karena menjadi buruh
angkut tidak membutuhkan keahlian khusus serta lebih cepat dalam menghasilkan
uang.

c) Sarana dan prasarana

Pelabuhan Trisakti dilengkapi dengan peralatan bongkar muat yang tergolong


modern untuk ukuran pada waktu itu, seperti forklift dan mobile crane. Serta
perlengkapan lainnya seperti, pemadam kebakaran, persediaan air bersih, persediaan
bahan bakar, kapal pandu, kapal kepil, dan speedboat.

Fasilitas pelayanan yang dimiliki oleh pelabuhan Triskati cukup memadai


untuk melayani arus keluar masuk barang baik berupa barang curah, konvensional
maupun container. Fasilitasnya antara lain :

 1 Unit Mobile Crane 30 Ton


 1 Unit Forklift 3 Ton
 14 Unit RTG
 24 Unit truck
 2 Unit Side Loader
 72 Unit Reefer Plug
 6 Unit Container crane

7
 2 Unit Jembatan Timbang
 7 Unit Reach Stacker
 5 Unit Forklift

Tabel 1. Sarana prasarana pelabuhan Trisakti

OBJEK OBSERVASI KETERANGAN

Terminal penumpang pelabuhan Rata-rata saat ini penumpang kapal sekitar


Trisakti 750 orang per hari, dan terminal penumpang
mampu menampung sekitar 1000 lebih
penumpang. Fasilitas lain yang ada di
terminal fasilitas kamar mandi atau WC,
kemudian kesehatan, pusat informasi,
ambulan dan lainnya. Serta telah
berlabukunya posko arus mudik angkutan
laut, untuk membantu para penumpang
yang mengalami kesulitan.

PT. Pelindo III Persero I PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau


Pelindo III merupakan Perusahaan yang
berperan dalam mengelola dan membawahi
43 (empat puluh tiga) Pelabuhan Umum di
7 (tujuh) wilayah provinsi Indonesia.
Didirikan pada 1 Desember 1992, Perseroan
terus melakukan pengembangan dan
memberikan layanan terintegrasi di segmen
penyediaan jasa kepelabuhanan. Hingga
saat ini, Perseroan juga berperan sebagai
Perusahaan Induk (holding company) dari

8
anak usaha yang ada.

Dermaga Trisakti peti kemas. Panjang 601m, lebar 36m dan


kedalamannya 7 m

Terminal Multipurpose Pelabuhan Belum memenuhi standar International Ship


Trisakti and Port Facilities Security Code atau ISPS
Code atau keamanan kapal dan fasilitas
pelabuhan.

Bea Cukai Banjarmasin Penetapan pelabuhan Trisakti sebagai


Kawasan Pabean. Hal ini dianggap perlu
karena pada kegiatan operasional pelabuhan
terdapat bongkar muat barang yang berupa
barang ekspor dan impor dengan rata-rata
100 kontainer/bulan untuk barang impor
dan 700 kontainer/bulan untuk barang
ekspor.

PT Pelindo III menentukan blok TPS


dengan batas yang jelas antara barang
domestik dan barang impor untuk
mempermudah pemeriksaan oleh petugas
Bea Cukai terhadap barang impor apabila
diperlukan.

d) Pemukiman dan lingkungan

Permukiman yang ada di Pelabuhan Trisakti terkesan bermacam-macam ada


yang dari perumahan sampai ada yang terlihat kumuh karna tidak terawat, untuk

9
wilayah yang menuju jalan Tol terkesan menjadi wilayah kumuh sebab sering di lalui
oleh mobil dan truk, dan juga di sebabkan banyknya truk barang yang bersinggah

Terlepas dari modernisasi di pelabuhan Trisakti, salah satu yang hingga kini
belum dapat diatasi adalah endapan lumpur di muara Sungai Barito yang sangat
menggangu kelancaran arus pelayaran keluar-masuk pelabuhan. Kapal-kapal yang
akan melewati muara Sungai Barito, terutama kapal-kapal besar, harus menunggui
datang nya air pasang karena ada nya pedangkalan di pintu masuk pelabuhan ini.
Upaya pengerukan belum bisa di upayakan secara maksimal karena keterbatasan dana.
Mengenai masalah pedangkalan ini dalam dunia kepelabuhan dikenal dengan ada nya
istilah “there is no good harbour without dreadging”. Jadi, pengerukkan lumpur di
kolam pelabuhan merupakan hal yang sangat vital bagi suatu pelabuhan.

B. Perekonomian Masyarakat
a) Penduduk sekitar Pelabuhan Trisakti

Penduduk yang ada di sekitaran pelabuhan trisakti merupakan masyarakat


yang berasal dari luar pulau, sebagian besar berasal dari pulau Jawa. Pekerjaan
sebagian masyarakat yang ada di sekitaran Pelabuhan Trisakti yaitu sebagai buruh,
dagang, dan bekerja di Perusahaan Pelindo.

b) Perekonomian Masyarakat di Pelabuhan

Perekonomian masyarakat sekitar pelabuhan Trisakti contoh seperti pemilik


warung makan ikut laris jika semakin banyak kegiatan bongkar muat barang di
pelabuhan karena para sopir-sopir banyak yang bersinggah baik untuk beristirahat
ataupun untuk makan.

10
C. Pengaruh Eksternal dan Pengaruh Terhadap Kehidupan Masyarakat
a) Pengaruh dari luar desa

Pengaruh dari luar pelabuhan yaitu banyak terdapat pabrik dan industri baik
industri rumahan maupun industri berskala besar yang dapat menyerap tenaga kerja
dan membantu perekonomian masyarakat.

Untuk industri rumahan ada jasa jual beli baju futsal, jual beli tiket untuk
kapal penumpang, dll.

Untuk industri beskala besar ada di temukan pabrik karet, pabrik kayu,
perusahaan minyak pertamina, dll.

b) Peranan pemimpin desa

Peranan pemimpin ketua RT yaitu ketua RT 34 yaitu bapak Muhammad Nur.


Bapak Muhammad Nur memberitaukan peranan beliau sebagai ketua RT tidak terlalu
berperan dalam kehidupan di dekat pelabuhan.

Bapak Muhammad Nur tidak hanya berperan sebagai ketua RT, beliau juga
bekerja sebagai penjual tiket kapal penumpang.

c) Kehidupan beragama masyarakat

Kehidupan beragama di wilayah Pelabuhan Trisakti sebagian beragama Islam


bahkan ditemukan sekolah mengajar TK Al-Quran di wilayah perumahan. Dan
tempat ibadah berupa mesjid dan mushola dekat dengan wilayah pelabuhan, hal
tersebut juga bertujuan agar msyarakat yang ada di sekitar mudah dalam
melaksanakan ibadah

11
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan mengenai bagaimana pengamatan tentang


Pelabuhan Trisakti tersebut maka dapat disimpulkan bahwa, Pelabuhan Trisakti di
Banjarmasin yang berada di daerah Kalimantan Selatan dan Timur, pelabuhan
Trisakti ini sudah berkambang sejak awal abad ke-20 Dalam perdagangan antarpulau
daerah tujuan ekspor dari pelabuhan Trisakti adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Kepulauan Riau, dan Nusa Tenggara.
Sementara untuk Banjarmasin mengimpor dari Jawa, Madura, Sumatra, Sulawesi,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, Kepulauan Riau, dan Nusa Tenggara.
Untuk perdagangan internasional daerah tujuan ekspor dari pelabuhan Trisakti yaitu
terutama ke negara Singapura. Komoditas yang diekspor dari pelabuhan Trisakti
adalah karet, kayu, rotan, damar, jelutung, getah, lada putih dan kulit reptil. Serta
komoditas impornya antara lain beras, benang, kapas, tekstil dan minyak bumi.

Sebagai tempat pertemuan dua moda/sistem transportasi darat dan laut


sehingga pelabuhan harus dapat menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan jasa
yang dibutuhkan untuk perpindahan barang/penumpang ke angkutan darat atau
sebaliknya. Link (mata rantai) yaitu pelabuhan merupakan mata rantai dari sistem
transportasi, sehingga pelabuhan sangat mempengaruhi kegiatan transportasi
keseluruhan.

Pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang dari suatu negara/daerah, sehingga


dapat memegang peranan penting bagi perekonomian suatu negara atau daerah.
Industri entity, yaitu perkembangan industri yang berorientasi kepada ekspor dari

12
suatu negara atau daerah.

3.2 Saran
Dari hasil analisis mengenai pelabuhan Trisakti diatas, beberapa hal terkait
kendala, dampak dan pengaruh negatif, yaitu: harapannya lebih terbantu dalam
keterbatasan dana guna untuk memperbaiki pelabuhan karena adanya endapan yang
menggangu kelancaran pelayaran, misalkan upaya pengerukan. Untuk dampak dan
negatif dari pelabuhan menngenai musim, yang berpengaruh pada wilayah pelabuhan
agar segera di perbaiki dan disesuaikan, misal dengan menyiram jalur pelabuhan
ketika musim kemarau guna tidak berdebu. Pada saat pembuatan makalah penulis
meyadari bahwa adanya kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
penulis harapkan kritik serta saran dalam penulisan mengenai pembahasan makalah
kemudian hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

B. Lapisan, Adrian. 2009. Kembara Bahari. Jakarta: Komunitas Bambu.

Gultom, Elfrida. 2017. Pelabuhan Indonesia sebagai Penyumbang Devisa Negara.


Jurnal Ilmu Hukum. 19(3). Diakses tanggal 21 September 2019 pada laman
www.jurnal.unsyiah.ac.id

Laman resmi PT. Pelindo III Persero. Dikutip pada tanggal 20 September 2019:
http://pelindo.co.id

Susilowati, Endang. 2013. Dari Pelabuhan Martapura Ke Pelabuhan Trisakti:


Pelayaran Perahu Rakyar di Antarra Derap Modernisasi, 1965-1995. Jurnal
Sejarah Citra Lekha. 17(1): 22-23. Diakses tanggal 20 September 2019

Triatmodjo. 2011. Pelabuhan Indonesia. Jurnal konteks-5. Diakses tanggal 23


September 2019 pada laman www.journal.uny.ac

14
LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

NO PERTANYAAN HASIL WAWANCARA

1. Apa itu Pelabuhan Trisakti ? Pelabuhan Trisakti adalah pelabuhan terbesar


dan tersibuk di Kalimantan yang terletak di
Banjarmasin. Pelabuhan ini berfungsi sebagai
pintu gerbang arus keluar masuk barang
ekspor-impor maupun barang antar pulau dan
negara. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan
kelas IA dalam lingkungan Pelindo III.

2. Jam operasional Pelabuhan 24 jam


Trisakti ?

3. Kegiatan apa saya yang ada Aktivitas bongkar muat barang ekspor-impor
di Pelabuhan Trisakti setiap serta pengantaran penumpang mudik.
harinya ?

4. Kemana saya rute pelayaran Dalam perdagangan antarpulau daerah tujuan


kapal-kapal di Pelabuhan ekspor dari pelabuhan Trisakti adalah Jawa
Trisakti ? (Ekspor-impor) Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra
Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Utara, Maluku, Kepulauan Riau, dan
Nusa Tenggara. Sementara untuk Banjarmasin
mengimpor dari Jawa, Madura, Sumatra,

15
Sulawesi, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah, Maluku, Kepulauan Riau, dan Nusa
Tenggara. Untuk perdagangan internasional
daerah tujuan ekspor dari pelabuhan Trisakti
yaitu terutama ke negara Singapura.

5. Sejak kapan Pelabuhan Pembangunan pelabuan Trisakti di mulai pada


Trisakti berdiri ? 1961 dan di resmikan 10 september 1965.

6. Apa saja barang yang Komodoitas ekspor dari pelabuhan Trisakti


diekspor maupun yang untuk perdagangan antarpulau batubara, rotan,
diimpor melalui Pelabuhan karet, kayu, damar, lilin, getah perca, kopra,
Trisakti ? lada, sarang burung, barang-barang anyaman
dan lain-lain. Komodotas impor terdiri dari
kain lena, tembakau, gambir, garam, beras,
tepung, minyak goreng, minyak tanah,
tembaga, kertas, alat-alat rumah tangga dan
lain-lain.

16
7. Fasilitas apa saja yang Fasilitas pelayanan yang dimiliki oleh
dimiliki Pelabuhan Trisakti pelabuhan Triskati cukup memadai untuk
dan seperti apa kondisi melayani arus keluar masuk barang baik
fasilitas tersebut sekarang ? berupa barang curah, konvensional maupun
container. Fasilitasnya antara lain :

 1 Unit Mobile Crane 30 Ton


 1 Unit Forklift 3 Ton
 14 Unit RTG
 24 Unit truck
 2 Unit Side Loader
 72 Unit Reefer Plug
 6 Unit Container crane
 2 Unit Jembatan Timbang
 7 Unit Reach Stacker
 5 Unit Forklift

8. Apakah ada kendala yang Terlepas dari modernisasi di pelabuhan


dialami Pelabuhan Trisakti Trisakti, salah satu yang hingga kini belum
saat ini ? Jika ada, upaya apa dapat diatasi adalah endapan lumpur di muara
yang diambil untuk Sungai Barito yang sangat menggangu
mengatasi kendala tersebut ? kelancaran arus pelayaran keluar-masuk
pelabuhan. Kapal-kapal yang akan melewati
muara Sungai Barito, terutama kapal-kapal
besar, harus menunggui datang nya air pasang
karena ada nya pedangkalan di pintu masuk
pelabuhan ini. Upaya pengerukan belum bisa
di upayakan secara maksimal karena
keterbatasan dana. Mengenai masalah

17
pedangkalan ini dalam dunia kepelabuhan
dikenal dengan ada nya istilah “there is no
good harbour without dreadging”. Jadi,
pengerukkan lumpur di kolam pelabuhan
merupakan hal yang sangat vital bagi suatu
pelabuhan.

9. Bagaimana perkembangan Pelabuhan trisakti sekarang telah membawa


Pelabuhan Trisakti pengaruh dampak positif dan negatif bagi
sekarang ? pihak-pihak yang berkepentingan dengan
eksistensi.pengaruh positif dari perkembangan
pelabuhan Banjarmasin terlihat dari semakin
maju dan berkembang nya aktivitas
pelayaaran dan perdagangan antar pulau dan
internasional,yang pada umum nya berada di
tangan pengusaha besar dan atau pemerintah
sebagai pembuat dan penentu kebijakan.
Sementara dampak negatif nya antara lain
terlihat dari tergesernya fungsi dan peranan
pelayaran rakyat yang pada umum nya berda
di tangan pengusaha kecil. Namun demikian
perdagangan skal kecil ternyata tetap dapat
bertahan dan dinamikanya sendiri.

10 Apa pengaruh Pelabuhan Sangat berpengaruh bagi perekonomian di


trisakti bagi kota Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin,
Banjarmasin ? komoditas ekspor dan impor meningkat serta
meningkatkan pendapatan penjual-penjual
lokal di sekitar Pelabuhan Trisakti.

18
11. Bagaimana pendapat anda Baik karena dengan adanya pelabuhan ini
mengenai adanya Pelabuhan dapat membantu perekonomian masyarakat
Trisakti ini ? swkitar pelabuhan Trisakti contoh seperti
pemilik warung makan ikut laris jika semakin
banyak kegiatan bongkar muat barang di
pelabuhan karena para sopir-sopir banyak
yang bersinggah baik untuk beristirahat
ataupun untuk makan.

12. Apa saja pengaruh yang Pengaruh positif :


anda dapat sebagai
1. Membantu perekonomian masyarakat
masyarakat sekitaran
sekitar.
pelabuhan Trisakti ? (baik
2. Menjadi mata pencaharian seperti kuli
positif maupun negatif)
panggul, sopir truk dan sebagainya.
3. Bongkar muat yang di lakukan dalam
satu mobil bisa di kerjakan oleh 5
ataau 6 orang dengan catatan jika
mobil muatan dari luar provinsi maka
mereka mendapat upah
Rp500.000,namun jika dari dalam
daerah maka Rp 300.000

Pengaruh negatif :

1. Apabila musim kemarau wilayah


pelabuhan sangat berdebudan
sebaliknya jika musim hujan jalur
pelabuhan akan becek.
2. Jalur pelabuhan tidak mulus (sebagian

19
jalan rusak).

13. Apa saja dampak pelabuhan  Meningkatnya pendapatan kios


Trisakti bagi perekonomian maupun toko sekitaran pelabuhan.
warga setempat ?  Menjadikan mata pencaharian kepada
pengemudi ojek, angkutan perahu-
perahu kecil, kuli panggul, dan sopir
truk dan sebagainya.
 Serta mempermudah pasar-pasar lokal
untuk pemasokan bahan dan barang
yang ingin dijual.

14. Sejak kapan Anda tinggal di Rata-rata masyarakat di sekitar Pelabuhan


dekat pelabuhan Trisakti ? Trisakti sudah lama tinggal di daerah tersebut
ada yang sudah tinggal selama 10 tahun dan
kebanyakan masyarakat sekitar pelabuhan
berasal dari pulau Jawa.

15. Apa saja yang dirasakan Senang karena dengan adanya pelabuhan
dengan adanya pelabuhan tersebut mereka dapat membiayai hidup serta
tersebut ? pendidikan anak mereka bahkan sampai
keperguruan tinggi.

20
LAMPIRAN PROFIL NARASUMBER

1. Nama : Ibu Elok


Umur : 50 tahun
Pekerjaan : penjual nasi campur (warung)

2. Nama : H. Galo
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : ketua RT
Asal : Jember

3. Nama : Pak Ihay


Umur : 53 tahun
Pekerjaan : kuli panggul

4. Nama : Ibu Siti


Umur : 34 tahun
Pekerjaan : pemilik warung kopi
Asal : Pelaihari

5. Nama : Muhammad Nur


Umur : 48 tahun
Pekerjaan : penjual tiket kapal penumpang

21
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1. foto bersama pegawai di pelabuhan Trisakti

Sumber: dokumentasi pribadi

22
Gambar 2. Foto bersama di area kantor PT. PELINDO III PERSERO

Sumber: dokumen pribadi

Gambar 3. Terminal RO-RO tempat masuknya truk pengangkut barang

Sumber: dokumen pribadi

23
Gambar 4. Terminal penumpang di pelabuhan Trisakti

Sumber: Tribunnews.com, tanggal 20 September 2019

Gambar 5. Proses wawancara warga sekitar pelabuhan Trisakti

Sumber: dokumen pribadi

24
Gambar 6. Kantor Pusat Pelayanan Satu Atap (PPS) PT. PELINDO III

Sumber: dokumen pribadi

Gambar 7. Peti Kemas di pelabuhan Trisakti

Sumber: dokumen pribadi

25
Gambar 8. Salah satu tempat penjualan tiket penumpang pelabuhan Trisakti

Sumber: dokumen pribadi

Gambar 9. Sekolah-sekolah yang berada di sekitar wilayah pelabuhan Trisakti

Sumber: dokumen pribadi

26
Gambar 10. Masjid Nurul Hidayah Trisakti

Sumber: dokumen pribadi

Gambar 11. Hotel Telaga Biru yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan Trisakti

Sumber: dokumen pribadi

27
28

Anda mungkin juga menyukai