Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

ANALISIS KEBUTUHAN PERGERAKAN


KAPAL

OLEH
JODY SATRIA (022180011)

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS NUSA NIPA
MAUMERE
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengolah gerak kapal dapat diartikan sebagai penguasaan kapal baik dalam keadaan diam
maupun bergerak untuk mencapai tujuan pelayaran aman dan efisien, dengan mempergunakan
sarana yang terdapat dikapal itu seperti mesin, kemudi dan lain-lain. Olah gerak kapal sangat
tergantung pada bermacam-macam faktor misalnya, tenaga penggerak, kemudi, bentuk badan
kapal dibawah garis air dan bentuk bangunan diatasnya, kondisi cuaca, sarat, keadaan arus atau
pasang surut air.
Pada umumnya teori mengolah gerak kapal dapat kita pelajari secara baik apabila kita
mengerti faktor-faktor yang mempengaruhi pada olah gerak kapal. Tetapi pengalaman secara
praktek dalam olah gerak kapal merupakan suatu kemampuan yang nilainya sangat tinggi dan
bermanfaat dalam melakukan olah gerak kapal. Oleh karena itu kombinasi teori dan pengalaman
untuk pelaut merupakan nilai yang ideal dan keharusan. Banyak orang yang menguasai teori
mengolah gerak kapal tetapi dengan kurangnya pengalaman praktek akan membawa kerugian
yang besar. Mengolah gerak kapal dilakukan dengan perhitungan, perkiraan yang tepat, tanggung
jawab yang tinggi dan memegang teguh kedisiplinan.
Penulis bekerja di kapal Hadi 9 sebagai Mualim milik perusahaan Hadi Hamad Al Hammam
Est, Saudi Arabia. Kapal Hadi 9 bekerja sebagai kapal supply maintenance yang dicharter oleh
Aramco untuk Platform Maintenance. Penulis bekerja di area Aramco oilfield di persian gulf
Saudi Arabia, tepatnya di Berri Oilfield. Cuaca di 1 2 persian gulf tidak baik pada saat musim
dingin antara bulan November sampai Maret, angin bertiup dari NW dengan kecepatan mencapai
40 knots dan tinggi gelombang mencapai 5-7 feet. Hal ini tentu tidak aman untuk olah gerak
sandar di platform. Sehingga proses olah gerak sandar di platform harus benar-benar dilakukan
dalam keadaan cuaca yang baik.

1.2 Tujuan
Tujuan dari makalh ini yaitu untuk mengetahui tentang analisis kebutuhan pergerakan kapal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Aspek –aspek dalam olah gerak kapal


Dalam olah gerak kapal terdapat dua aspek, yaitu:
1. Aspek –aspek yang mempengaruhi olah gerak kapal dari dalam meliputi :
a. Aspek dari dalam sifat tetap
b. Bentuk kapal
c. Macam dan kekuatan mesin
d. Jumlah tempat dan macam baling –baling
e. Jumlah tempat, macam bentuk dan ukuran daun kemudi
f. Sarat
g. Trim
h. Keadaan muatan
i. Teritip
2. Aspek –aspek yang mempengaruhi olah gerak kapal dari luar meliputi:
a. Angin
b. Arus
c. Ombak
d. Kedalaman dan luas perairan
2.2 Persiapan dalam berolah gerak kapal saat memasuki alur Pelayaran.
1. Persiapan sebelum berolah gerak.
 Kapal datang dari laut
 1 jam sebelumnya KKM harus diberitahu( one hour notice)
 Peta penjelas/ peta pelabuhan di siapkan
 Sarat kapal dan kedalaman perairan di siapkan
 Alat pengukur kedalaman dioprasikan
 Alat-alat navigasi disiapkan
 Mesin jangkar disiapkan
 Tangga pandu disiapkan
 Bila kapal berlabuh,bola-bola disiapkan
2. Olah gerak kapal saat memasuki alur Pelayaran
 Kapal datang dengan mengurangi kecepatannya “slow aheand” menuju dermaga
 Kapal merubah haluan kekanan atau kekiri mendekati dermaga
 Kapal di dorong dengan kapal tunda sampai sandar di dermaga
 Persiapan sebelum dan sesudah penyandaran kapal Fender atau dampra
merupakan fasilitas penting yang berfungsi melindungi lambung kapal pada
saat tambat dipelabuhan untuk itu,Gunakan fender atau dapra sesuai dengan
bagian kapal yang akan kita sandari dan pastikan jumlah fender cukup.
 Peralatan navigasi dan komunikasi Peralatan navigasi dan komunikasi
usahakan selalu stand by sebelum melakukan penyandarkan kapal agar dapat
mengetahui bahaya di sekeliling kapal baik bahaya navigasi maupun ketinggian
ombak.
 Safety Equipment
Pastikan setiap crew menggunakan safety Equipment sesuai standard keselamatan
kerja (safety helmet, safety shoes, werpak, gloves dll) agar dapat mengurangi
segala resiko kecelakaan kerja.
 Tali menali dan jangkar
Setiap crew wajib memeriksa keadaan tali maupun rantai jangkar atau jangkar
yang akan digunakan, untuk melakukan penyndaran kapal agar saat digunakan
tidak mengakibatkan kecelakaan, pastikan segala peralatan tidak mengalami
kerusakan.
 Ship condition
Sebelum melakukan penyandaran kapal pastikan keadaan kapal telah dituli ( draft
kapal, jumlah air tawar, jumlah bahan bakar, trim kapal, dll )

2.3 Pengaruh Perairan Dangkal atau Sempit SQUAT


Jika kapal melaju maka akan timbul gelombang haluan dan yang tinggi di depan kapal, dan
dibagian tengah akan timbul lembah gelombang dan dibelakang timbul gelombang buritan yang
tinggi.
Jika kecepatan kapal bertambah maka tinggi gelombangnya akan bertambah dan sebaliknya
,karena lembah gelombang berada di tengah-tengah, maka kapal akan turun , karena dari
kedudukan gelombang tersebut, maka objek (kapal) akan mencari keadaan seimbang terhadap
keadaan jika diam. Dalam hal ini dinamakan kapal mengalami SQUAT, yaitu penyebab dari
penurunan yang sejajar dan trim yang baru. Besarnya tergantung dari bentuk kapal,kecepatan
kapal, kedalaman alur dan lebaralur.Kalau UKC (Under Keel Clerarence)-nya kecil maka
kapal dapat kandas.
Squat tergantung dari :
1. Bentuk kapal
2. Kecepatan kapal
3. Coefisien block (CB)
4. Dalam dan lebarnya alur

2.4 Pengaruh Lebar Alur Pelayaran


Semakin sempit lebar alur, maka semakin besar perbedaan tinggi antara gelombang haluan
dan gelombang buritan serta penurunan air dibagian tengah kapal.Berarti semakin sedikit air
yang berada di bawah lunas, maka kapal akan mengalami SQUAT yang lebih besar. Jika
kecepatan yang dikurangi maka secara otomatis penambahan tenggelam atau squatnya akan
berkurang atau lebih kecil. Pembentukan gelombang di perairan sempit sebanding dengan
gejala arusnya.
Squat di perairan sempit dan dangkal
SQUAT = 2CB X V²meter100
Ket :
CB : KOEFISIEN BLOCK
V : KEC. KAPAL
Diperairan dalam dan lebar (deep water) = cb x V2(meter)100
Apabila sebuah kapal memasuki perairan dangkal dan sempit, maka akan terjadi
pengurangan jarak antara dasar dan lunas kapal (UKC atau Under Keel Clearence) yang
disebabkan oleh adanya squat.
Disamping itu terjadi pula pengaruh hisapan karena lebar kapal dan lebar perairan sempit,
yang memperkecil jarak bebas antara kedua lambung kapal dengan kedua sisi dari perairan
sempit itu.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
Dalam olah gerak kapal terdapat dua aspek, yaitu:
1. Aspek-aspekyang mempengaruhi olah gerak kapal dari dalam meliputi :
a. Aspek dari dalam sifat tetap
b. Bentuk kapal
c. Macam dan kekuatanmesin
d. Jumlah, tempat dan macam baling –baling
e. Jumlah tempat, macam bentuk dan ukuran daun kemudi
f. Sarat-Trim
g. Keadaan muatan
h. Teritip
2. Aspek-aspek yang mempengaruhi olah gerak kapal dari luar meliputi :
a. Angin-Arus
b. Ombak
c. Kedalaman dan luas perairan
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/33670525-Analisis-olah-gerak-kapal-pada-saat-memasuki-alur-pelayaran-
sempit-dan-dangkal-capt-sutini-abstrak.html
https://www.scribd.com/document/397764110/MAKALAH-Olah-Gerak-Kapal

Anda mungkin juga menyukai