Anda di halaman 1dari 5

Faktor Mempengaruhi Olah Gerak Kapal

Kemampuan Olah Gerak kapal akan dipengaruhi oleh faktor dari DALAM dan faktor dari
LUAR. Terlebih dulu di bab ini akan di uraikan tentang Faktor Luar, yang berkaitan dengan
keadaan laut dan perairan dimana kapal berada, kemudian faktor dari faktor tetap dan tidak tetap.

Untuk mengetahui kemampuan olah gerak (Maneovering Ability) maka harus dipahami terlebih
dahulu tentang faktor apa saja yang mempengaruhinya. Pada Maneovering Trials Suatu kapal,
dibuat data - data tentang karakter olah geraknya pada macam - macam situasi pemuatannya.
Misalnya pada saat kapal kosong, penuh atau sebagian terisi muatan antara lain data tentang
Turning Circle, Zigzag Manoevoring, Crash Stop dll.

 Manoeuvering Characteristic kapal, adakalanya dipasang di anjungan berbentuk gambar,


sehingga memudahkan sewaktu - waktu diperlukan, misalnya oleh pandu sebelum olah
geraknya maupun para perwiranya.
 Pengaruh keadaan laut dan perairan ikut menunjang keberhasilan olah gerak, walaupun
kadang - kadang diperlukan bantuan kapal pandu jika kapal sulit untuk melakukan
sendiri.
 Faktor manusia, olah gerak sangat menarik untuk di pelajari, oleh karena itu pengaruh
manusia sangan menunjang.

Dalam hal ini olah gerak memerlukan pengalaman dan pengetahuan teori yang memadai. Seperti
banyak terjadi pada beberapa kecelakaan kapal yang terjadi, banyak di sebabkan oleh faktor
Cuaca dan Peralatan yang kurang memadai serta manusianya.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :

1. Faktor dari Luar : Disini dimaksudkan sebagai faktor yang datangnya dari luar kapal,
mencangkup dua hal penting yaitu keadaan laut dan keadaan perairan. Hal ini perlu
dipehami mengingat keterbatasan kemampuan kapal menghadapi cuaca dan perairan
maupun laut yang berbeda - beda, serta gerakan kapal di air juga memerlukan ruang
gerak yang cukup.

 Keadaan Laut .

Pengaruh Angin : Angin sangat mempengaruhi olah gerak, terutama di tempat - tempat yang
sempit dan sulit dalam keadaan kapal yang kosong, walauoun pada situasi tertentu angin dapat di
pergunakan untuk mempercepat olah gerak kapal.

 Pengaruh Laut .

Dibedakan menjadi 3 yaitu, Jika kapal mendapat ombak :


1). Dari Depan, 2). Dari Belakang, 3). Dari Bawah.
1). OMBAH DARI DEPAN
Karena satabilitas kapal mengasilkan GML yang cukup besar, maka pada waktu mengangguk,
umumnya kapal cenderung mengangguk lebih cepat dari pada periode mengoleng. Bila ombak
dari depan dan kapal mempunyai kecepatan konstan maka T kapal lebih besar T ombak.
2). OMBAK DARI BELAKANG
kapal menjadi sulit dikemudikan, haluan merewang bagi kapal yang dilengkapi kemudi
Otomatis, penyimpangan kemudi yang besar dapat merusak sistemnya. Dan kemudi rusak atas
hantaman ombak.
3). OMBAK DARI BAWAH
kapal akan mengoleng, pada kemiringan kapal yang besar dapat membahayakan stabilitas kapal.
Olengan ini makin membesar, jika terjadi Sinkronisasi antara periode olengan kapal dengan
periode olengan semu, kemungkinan kapal terbalik dan tenggelam.
PERIODE OLENGAN KAPAL adalah lamanya olengan yang dijalani kapal, dihitung dari posisi
tegak, olengan terbesar kiri / kanan , kembali tegak, olengan terbesar di sisi kanan / kiri dan
kembali keposisi tegak.
PERIODE GELOMBANG SEMU adalah waktu yang diperlukan untuk menjalani satu kali
panjang gelombang, dari puncak gelombang ke puncak gelombang berikut.
Pada kapal berlayardalam ombak, sebaiknya kecepatan kapal dikurangi, haluan dibuat
sedemikian rupa sehingga ombak datang dari arah diantara haluan dan arah melintang kapal.
Secara khusus olah gerak kapal menghadapi Cuaca buruk.

 Pengaruh Arus .

Arus adalah gerakan air dengan arah dan kecepatan tertentu, menuju kesuatau tempat tertentu
pula. Dikenal arus tetap dan arus tidak tetap, arah arus ditentukan "KE" dan angin "DARI"
misalnya arus Timur bebrarti arus "ke" Timur.
Rimban yang disebkan oleh arus tergantung dari arah dan kekuatan arus dengan arah dan
kecepatan kapal. Semua benda yang terapung dipermukaan arus dan didalmnya, praktis akan
bergerak dengan arah dan kekuatan arus tersebut.
Diperairan bebas umumnya arus akan menganyutkan kapal, sedangkan diperairan sempit atau
tempat - tempat tertentu arus akan memutar kapal. Pengaruh arus terhadap olah gerak kapal sama
sedangan pengaruh angin.

Keadaan Perairan .
Pengaruh perairan dangkal dan sempit :
Pengertian dangkal dan sempit disini sangat relatif sifatnya, tergantung dalam dan lebarnya
perairan dengan sarat dan lebar kapal itu.
Pada perairan sempit, jika lunas kapal berada terlalu dekat dengan dasar perairan maka akan
terjadi ombak haluan / buritan serta penurunan permukaan air diantara haluan dan buritan di sisi
kiri / kanan kapal serta arus bolak - balik. Hal ini disebabkan karena pada waktu baling - baling
bawah bergerak ke atas terjadi pengisapan air yang membuat lunas kapal mendekati dasar
perairan, terutama jika kapal berlayar dengan kecepatan tinggi, maka kapal akan terasa
menyentak - nyentak dan dapat menyebabkan kemungkinan menyentuh dasar perairan. Gejala
penurunan tekanan antara dasar laut dengan lunas kapal berbanding terbalik dengan dengan
kwadrat kecepatannya.
MELAKSANAKAN OLAH GERAK KAPAL PADA SAAT M ASUK DAN MENINGGALKAN PELABUHAN

Persiapan Kapal tiba di Pelabuhan


Kapal tiba di pelabuhan adalah bagian penting dari voayage kapal dan ada tindakan yang
harus dilakukan untuk memastikan kelancaran berlayar dan kapal manouver/berolah gerak yang
aman di pelabuhan. Kelalaian dalam menjalankan prosedur yang tepat dapat menyebabkan
situasi yang merugikan, baik untuk kapal maupun pelabuhan.  

Kesiapan Kapal tiba di Pelabuhan

Pemilik Kapal/Operator harus memahami bahwa ada beberapa persiapan penting yang harus
dilakukan ketika sebuah kapal tiba di pelabuhan. Prosedur semacam itu dianggap kritis karena
ada sejumlah kerumitan yang terlibat, dan mengharuskan bagian mesin  dan dek dipersiapkan
untuk memperoleh keselamatan bagi kapal dan kru.

Tindakan sebelum kedatangan

Langkah 1: Para kru harus fokus pada masalah-masalah utama terkait dengan pintu masuk yang
aman, sandar dan operasi muatan kapal di pelabuhan, dan kemudian melengkapi Pilot Card.

Langkah2: Rencana Voyage (Passage Plan) harus diperbarui dan disetujui oleh


Master/Nakhoda, yang juga harus selalu berkomunikasi dengan Chief Officer dan Chief
Engineer agar mereka mendapatkan informasi terlebih dahulu untuk “waktu kedatangan”.

Langkah 3: Rapat yang dihadiri oleh senior officers dan Officers, sangat penting untuk
membahas dan mengklarifikasi semua masalah yang diperlukan sebelum kedatangan.

Poin-poin penting yang harus diperhatikan

Penting untuk dicatat bahwa tindakan apapun yang terkait dengan operasi semacam ini harus
diperiksa oleh perwira yang bertanggung jawab dengan menggunakan Check List “Persiapan
untuk kedatangan” (Preparation for Arrival Check List), yang mungkin berisi semua item yang
harus dikonsentrasikan oleh kru. Check List ini harus ditempatkan di Anjungan dan dilengkapi
serta ditandatangani sebelum kedatangan. Kemudian, hasil dari pemeriksaan
prosedur harus dicatat dalam buku harian kapal (Deck Log Book) . Selama  kapal sandar,
semua kru yang ditugaskan sesuai dengan Master’sOrders. Oleh karena itu, rapat
untuk kedatangan juga harus mencakup diskusi untuk rencana mooring sehingga setiap kru
diberitahu tentang tugasnya dan persyaratan serta target yang ditetapkan oleh Master untuk
Operasi Mooring.

Poin-poin penting untuk kedatangan kapal yang aman di pelabuhan

Mesin Induk (Main Engine) kapal harus selalu ditest; pengetesan umumnya dilakukan sebelum
pandu naik kapal. Selain itu, pengetesan yang cermat terhadap semua sistem machinery penting
diperlukan seperti steering gear, generator, peralatan navigasi (ECDIS, kompas, dll.), Thursters
(Bow/Stern) dan mooring winch sebelum proses manuver dimulai. Juga, perawatan jangkar
sebelum digunakan harus selalu dilakukan sebelum kapal tiba di pelabuhan.
PERSIAPAN KAPAL PADA SAAT AKAN MENINGGALKAN
PELABUHAN
By moh. halilur rahman

1. persiapan yang di lakukan pada saat kapal akan meninggalkan pelabuhan

 nahkoda mengecek semua dokumen yang berkaitan untuk meninggalkan kapal


 mualim 1 melakukan perhitungan muatan yang di lakukan bersama shore ment dan agent 
 mualim II mempersiapkan semua alat navigasi 
 mualim III membantu mempersiapkan  dokumen setelah itu mengecek draft dan
mempersiapkan ship condition report ( departure condition )
 enginers mempersiapkan mesin ( standby engine )
 seluruh crew deck standby di pop deck , 1. blangko ship condition terlampir , 2. blangko draft
survey terlampir 

2. pada saat masuk atau meninggalkan pelabuhan, hal apa saja antara kesesuaian anjungan dengan
engine room ?

 kesesuaian antara anjungan dan kamar mesin adalah pada waktu STANDBY - BEGINNING OF SEA
VOYAGE ADD END VOYAGE yaitu mulai kapal hidup mesin merubah kecepatan, maju mundur
meninggalkan pelabuhan dengan tune up sampai dengan sesuai mesin pada waktu akhir
manouver ( finish with engine )

Anda mungkin juga menyukai