Anda di halaman 1dari 3

Penambatan kapal merupakan proses “memarkirakan” kapal di dermaga dengan mengikat

bollard kapal dengan menggunakan tali ke bollard yang ada di pelabuhan untuk memastikan
kapal tetap berada pada posisinya.
Kapal dikatakan berlabuh apabila setelah membongkar hasil tangkapan, kapal bersandar atau
mengikat tali ditempat tertentu yang bukan tempat bongkar, untuk beristirahat dan menunggu
keberangkatan ke laut atau menunggu naik dock atau dalam keadaan floating repair (perbaikan dalam
keadaan mengapung). Waktu labuh adalah waktu yang dihitung sesudah kapal selesai membongkar
sampai keberangkatannya kembali ke laut (waktu sejak kapal bersandar di dermaga sampai berangkat
kembali ke laut dikurangi dengan waktu tambat). Uang labuh adalah jasa sebagai penggganti akibat
pemakaian kolam pelabuhan atau tempat berlabuh lainnya yang dihitung berdasarkan etmal. Tempat
berlabuh merupakan kolam pelabuhan atau tempat yang dibangun khusus untuk berlabuh

Bentuk dan ukuran dermaga didasarkan pada jenis kapal yang akan berlabuh serta jarak minimal untuk
menjaga agar kapal dapat sandar, lepas sandar dan melakukan kegiatan bongkar muat dengan aman.
Ukuran panjang dermaga tersebut dapat dihitung dengan rumus dibawah ini

Panjang Dermaga (Lp) = n.Loa + ( n – 1 ) 15m + 50m

n : Jumlah kapal yang dapat merapat

Loa : Ukuran panjang kapal yang di tambat

15m : ketetapan (jarak antara buritan ke haluan dari satu kapal ke kapal lain)

50m : ketetapan (jarak dari kedua ujung dermaga ke buritan dan haluan kapal)

Jarak aman pada posisi kapal yang sandar/tambat secara sejajar dengan sisi dermaga antara 0,1-0,2
kali panjang kapal. Sedangkan untuk kapal-kapal yang sandar/tambat dengan posisi berdampingan
antara sisi kapal maka cukup diberikan jarak aman antara dua kapal 0,3-0,5 kali lebar kapal.

STRATEGI OPTIMALISASI TAMBAT LABUH DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) PONDOKDADAP


KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR

Anang F. Rachman1*) , Alfan Jauhari2*) dan Martinus3*)

PS Pemanfaatan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 1*)anangfr@ymail.com


2*)jauharialfan@yahoo.com 3*)martinus10@ub.ac.id

2013

Penambatan kapal harus sesuai dengan prosedur sandar dan lepas sandar di pelabuhan.
beberapa persiapan yang harus di persiapakn dalam sandar-lepas adalah sebagai berikut
1. Semua instruksi diberikan dari anjungan
2. Perwiara melaporkan setiap situasi berbahaya yang timbul pada operasi
penambatan
3. Winch harus dihidupkan paling sedikit satu jam sebelum penambatan dimulai
4. Pada waktu menerima atau melepaskan kapal tunda, isyarat yang jelas harus
dimengerti dan diakui antara anjungan dan stasiun penambatan
5. Seluruh operasi penambatan harus dilakukan dibawah tanggung jawab perwira
6. Sebelum tiba, mualim 1 harus memastikan seluruh stopper, tali penghantar dan tali
lainnya siap digunakan. Pelindung tikus harus pada tempatnya dan lengkap untuk
tiap tali tambat.
7. Berikan jumlah tali tambat yang dapat di tangani pada suatu waktu. Jangan
memberikan seluruh tali tambat sekaligus pada waktu yang bersamaan saat kapal
medekati dermaga atau menyesuaikan posisi
8. Untuk mengatur posisi kapal, gunakan hanya satu tali spring dan tali tambat haluan
atau buritan
9. Selaraskan semua tali tambat pada satu jenis dan ukuran yang sama.
chafing chain.

Setelah proses kapal sandar telah dilakukan maka tahap selanjutnya yang dilakukan
adalah pemindahan antar kapal Ship to Ship Transfer. Prosedur yang harus diikuti dalam
melakukan pemindahan antar kapal adalah :
1. Tetapkan jalur komunikasi sebelum kapal bertemu.
2. Pastikan posisi, kecepatan dan arah pendekatan kesiapan perlengkapan dan kondisi
kapal serta keadaan laut termasuk arus pasang surut, arus tinggi ombak dan alun.
3. Perbaharui kondisi laut dan cuaca secara berkala dan beritahu kapal lain yang akan
melakukan pemindahan antar kapal.
4. Daprah dan tali penghantar harus siap.
5. Komunikasi antar kapal, di kapal sendiri dan awak deck harus jelas.
6. Jika memungkinkan, jangan melakukan pemindahan antar kapal pada waktu malam
hari.
7. Dalam melakukan pemindahan antar kapal Perusahaan harus terus diberitahu.
8. Jangan mendekati kapal dengan menggunakan pasang arus atau angin, melainkan
harus selalu dari bawah angin dan melawan arus. Jika tidak terdapat ruang yang cukup
untuk olah gerak, minta kapal lain tersebut untuk berlabuh jangkar.
9. Isi Checklist Pemindahan antar kapal sebelum operasi dimulai.

Anda mungkin juga menyukai