Anda di halaman 1dari 3

Prosedur berlabuh jangkar

Agustus 01, 2012


Prosudur berlabuh jangkar - di setiap berlabuh dan di tempat yang beda maka beda juga cara
kita berlabuh jangkar,disini yang di bedakan adalah kedalaman dan arus serta faktor cuaca
yang ada di sekitar kapal.Sebelum berlabuh, pilih posisi labuh dengan mempertimbangkan
dasar laut, bahaya di sekitarnya, keadaan cuaca, laut dan pasang surut, kedalaman air dan
kemudahan berolah gerak.

1. Mendekati posisi labuh dengan kecepatan kurang cukup untuk keselamatan. Selalu
melintang arus, pasang surut atau angin
2. Satu jam sebelum operasi labuh, jangkar disiapkan. Mesin jangkar harus dihidupkan dan
dicek
3. Sebaiknya rantai jangkar diaria beberapa panjang sebelum dilego
4. Jika kedalaman air lebih dari 25 meter, selalu labuhkan kapal menggunakan tenaga mesin
jangkar. Jangan menurunkan jangkar dengan gaya beratnya
5. Pastikan komunikasi sebelum perintah lego jangkar diberikan
6. Pada waktu kapal ‘dibawa’ beberapa segel, pastikan tekanan lengan hidup dan rem
makan.
7. Penting untuk menempatkan jangkar yang tidak digunakan untuk siap lego pada waktu
kapal sedang ‘dibawa’
8. Jangan menyentak rantai jangkar menggunakan rem. Rem hanya digunakan selayak
untuk mencek rantai

Prosedur Hibob Jangkar


Pada waktu menghibib jangkar prosedur berikut harus diikuti :
.
1. Regu jangkar disiapkan dalam waktu yang cukup
2. Pemanasan yang cukup untuk mesin jangkar, khususnya mesin uap
3. Regu jangkar berpakaian kerja lengkap sebelum menuju stasiun jangkar
4. Kamar mesin harus diberitahu dalam waktu yang cukup
5. Pada waktu di stasiun jangkar, gunakan gear, hidupkan pencuci jangkar dan siap untuk
menerima perintah dari anjungan navigasi
6. Pada waktu menerima perintah untuk hibob jangkar, hibob jangkar perlahan-lahan
beberapa menit sebelum memberikan tenaga penuh, laporkan tiap segel yang telah masuk
7. Gunakan tenaga mesin untuk mengurangi tegangan pada rantai
8. Pada waktu jangkar terhibib, anjungan harus diberitahu. Secara prinsip jangkar
mengapung maksudnya adalah jangkar telah lepas dari dasar lauat tetapi tidak cukup aman
bagi kapal untuk maju atau mundur menjauh sampai jangkar terlihat
9. Jangkar harus dimasukan, rem dipasang dan gear dilepas serta pembilasan dihentikan.
Nakhoda harus memutuskan kapan jangkar harus diikat

Bekerja Di Tempat Yang Tinggi


Kewaspadaan Umum :

1. Pekerjaan tersebut harus diawasi oleh perwira


2. Gunakan seluruh alat pelengkap untuk mengangkat, menurunkan dan tali keselamatan
harus diperiksa oleh Perwira sebelum digunakan
3. Harus menggunakan perlengkapan keselamatan seperti sabuk pengaman, sarung tangan
kulit, dsb
4. Perwira jaga harus diberitahu adanya personil yang sedang bekerja di tempat yang tinggi
5. Jika cuaca kemudian tidak menguntungkan, pekerjaan tersebut harus dihentikan
6. Harus selalu ada seseorang yang siaga waktu pekerjaan di tempat yang tinggi sedang
dilakukan

Operasi Ballast dan Bilga

Umum
1. Operasi pengisian dan pengosongan balast berlangsung bersamaan dengan operasi
muatan
2. Operasi pengisian dan pengosongan balast/deck atau ruang pompa, pemompaan bilga
harus diawasi oleh perwira yang bertanggung jawab

Persyaratan Operasional
1. Jangan pernah meluberkan tangki ballast
2. Buku dugaan harus diisi setiap hari dan diperiksa oleh Mualim I
3. Bilga harus selalu kering dan di pelabuhan dilarang memompa air berminyak ke laut
4. Secara fisik periksa semua peranginan udara dan harus dalam keadaan terbuka selama
operasi pengisian dan pengosongan ballast
5. Di sungai berlumpur, selalu memballast dari pipa hisap yang tinggi. Seluruh
saringan/strainer harus dibersihkan setelah pengisian ballast di sungai berlumpur
6. Pengisian ballast di beberapa perairan terkadang berbahaya karena adanya benda
mengapung yang mungkin terhisap
7. Selama pengisian dan pengosongan ballast agar dilakukan pendugaan tangki secara
berkala

Catatan

Diselenggarakan
No. Catatan Keterangan
oleh

1. Buku Dugaan Bilga/Ballast Mualim I

2. Pemindahan antar kapal Mualim I

Mualim I menerima
3. Lap/Peringatan Nav/Cuaca Mualim II
laporan

Anda mungkin juga menyukai