Anda di halaman 1dari 36

LAPANGAN TERBANG

KULIAH IV:
PERENCANAAN APRON DAN TAXIWAY
DAN GEOMETRIK LANDASAN

Oleh:

Dr. Ir. La Ode Muh. Magribi, MT


PERENCANAAN APRON DENGAN
ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Menurut peraturan dari FAA Airport Design


and Engineering Advisory Circular 150/5300-
13, wing-tip clearance adalah jarak
kebebasan dari ujung sayap pesawat terbang
terhadap ujung sayap pesawat terbang yang
lain dan berfungsi untuk memudahkan
mobilitas atau pergerakan pesawat terbang
di apron maupun di jalur taxiway agar tidak
terjadi konflik dengan pesawat terbang lain
PERENCANAAN APRON DENGAN
ASPEK WING-TIP CLEARANCE

AIRPLANE DESIGN GROUP


ASPEK
PERENCANAAN
I II III IV V

Wing-tip clearance 20 ft 26 ft 34 ft 44 ft 53 ft
Pada taxiway (6 m) (8 m) (10,5 m) (13,5 m) (16 m)

Wing-tip clearance 15 ft 18 ft 22 ft 27 ft 31 ft
Pada apron / (4,50 m) (5,50 m) (6,50 m) (8 m) (11 m)
taxilane
PERENCANAAN APRON DENGAN
ASPEK WING-TIP CLEARANCE

• Menurut Peraturan FAA AC 150/5360-13 disyaratkan


bahwa jarak antara hidung pesawat terbang dengan
bagian depan gedung terminal adalah 4,5 – 9 m
tergantung dari kelompok pesawat terbang rencana
(Airplane Design Group)
• Untuk kebutuhan manuver pesawat terbang pada
apron dan mobilitas dari dan menuju ke landasan
pacu, dibutuhkan separasi atau pemisahan posisi
pesawat terbang untuk menghindarkan pengaruh
semburan jet dari mesin pesawat ke arah gedung
terminal sejarak 150 m
PERENCANAAN APRON DENGAN
ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxiway


PERENCANAAN APRON DENGAN
ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (1)
PERENCANAAN APRON DENGAN
ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (2)
PERENCANAAN APRON DENGAN
ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada apron


PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PACU DAN LANDASAN PENGHUBUNG

• Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana


Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana (Airplane Design Group) dipakai
sebagai acuan dalam merencanakan landasan pacu (runway) dan landasan
penghubung (taxiway) secara geometrik. Klasifikasi ini didasarkan atas
karakteristik pesawat terbang, yakni pada dimensi panjang sayap (wing
span), dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana
Grup Tipe Wing span
Pesawat (m)
I Cessna, Piper Navajo, T-82 < 49 ft
(< 15 m)
II N-212, CN-235, STOL Sky-van, 49 ft < x < 79 ft
(15 m < x < 24 m)
III DC-9-32, DC-9-50, B-737-200, B-727-200, 79 ft < x < 118 ft
(24 m < x < 36 m)
IV DC-10-A, DC-10-B, B-720B, 118 ft < x < 171 ft
B-707-120B, B-707-320B (36 m < x < 52 m)
Airbus A-300
V B-747-300, B-747-400, 171 ft < x < 214 ft
B-767, B-747 SP (52 m < x < 65 m)
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PACU

Bagian-bagian pendukung dari landasan pacu terdiri dari :


1. Perkerasan struktur (structural pavement)
berupa perkerasan lentur (flexible pavement) dengan tipe
perkerasan kekuatan penuh (full strength hardening) yang
berfungsi untuk mendukung operasional pesawat terbang
(kemampuan manuver, kendali dan stabilitas pergerakan)
2. Bahu landasan pacu (runway shoulder)
adalah bagian yang berdekatan dengan landasan pacu dan
merupakan perpanjangan arah melintang dari perkerasan
struktur landasan pacu yang berfungsi untuk
menempatkan instrumen navigasi, pelampuan landasan
pacu dan peralatan pendukung operasional penerbangan.
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PACU

3. Daerah aman landasan pacu (runway safety area)


adalah daerah bebas halangan dan gangguan di sekitar landasan pacu
yang difungsikan secara darurat untuk mengatasi kemungkinan kondisi
pesawat terbang yang keluar (slip-off) dari landasan pacu karena berbagai
sebab (permasalahan mesin, roda pesawat terbang selip, dsb). Menurut
FAA (Federal Aviation Adminstration) ukuran daerah aman landasan pacu
untuk pesawat terbang rencana kategori transport, panjang harus lebih
besar dari 270 ft (90 m) dan lebar minimum 500 ft (152,4 m) dari setiap
ujung landasan pacu.
4. Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu bagian yang dirancang
untuk mencegah erosi permukaan yang berdekatan dengan ujung-ujung
landasan pacu yang menerima semburan jet secara terus menerus atau
yang berulang dari pesawat terbang yang akan melakukan lepas landas.
Dimensi atau ukuran blast pad ini tergantung pada rekomendasi FAA atau
ICAO terhadap jenis pesawat terbang rencana yang dilayani oleh bandar
udara.
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PACU

Gambar bagian-bagian pada landasan pacu


PERENCANAAN GEOMETRIK
CONTOH SOAL

• Dalam merencanakan ukuran panjang dan lebar landasan pacu


Diketahui data sebagai berikut :
Suatu bandar udara direncanakan akan melayani pesawat terbang
B-737-200, tentukan dimensi/ ukuran dari landasan pacu (runway)
tersebut !
• Jawab :
Diketahui : Pesawat Terbang rencana : B-737-200
Ukuran wing span B-737-200 : 28,35 m (93,016 ft),
maka Pesawat terbang rencana B-737-200 termasuk dalam Airplane
Design Group-III (Lihat : Tabel Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana)
Menurut Advisory Circular 150/5300-13 Airport Design and
Engineering dari FAA tentang desain landasan pacu pada tabel
berikut :
PERENCANAAN GEOMETRIK
JAWABAN

Tabel Ukuran Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Design Group
Komponen pd Airplane Design Group
Runway
I II III IV V

Lebar Runway 75 ft 100 ft 100 ft 100 ft 150 ft


23 m 30 m 30 m 30 m 45 m

Lebar Bahu 10 ft 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft
Runway 3m 3m 3m 6m 7.5 m

Lebar Blast Pad 95 ft 120 ft 120 ft 140 ft 200 ft


29 m 36 m 36 m 42 m 60 m

Panjang Blast 60 ft 100 ft 150 ft 200 ft 200 ft


Pad 18 m 30 m 45 m 60 m 60 m

Lebar Daerah 300 ft 300 ft 300 ft 400 ft 500 ft


Aman 90 m 90 m 90 m 120 m 150 m

Panjang daerah 600 ft 600 ft 600 ft 800 ft 1000 ft


aman 180 m 180 m 180 m 240 m 300 m
PERENCANAAN GEOMETRIK
JAWABAN

B-737-200 termasuk Airplane Design Group III (lihat


tabel Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana) sehingga
dari tabel Ukuran Komponen pada Runway sesuai
dengan Airplane Design Group diperoleh :
Lebar landasan pacu : 100 ft (30 m)
Lebar bahu landasan pacu : 10 ft (3 m)
Lebar Blast pad : 120 ft (36 m)
Panjang Blast Pad : 150 ft (45 m)
Lebar Daerah aman : 300 ft (90 m)
Panjang Daerah aman : 600 ft (180 m)
PERENCANAAN GEOMETRIK
JAWABAN

Desain panjang runway :


Untuk pesawat terbang rencana B-737-200, panjang landasan pacu rencana dasar (basic length
runway) adalah 2.286 m , maka untuk kondisi :
Operasional pesawat terbang normal :
Untuk operasional lepas landas :
Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan pacu rencana B-737-200
= 1,15 x 2.286 m
= 2.628,90 m
= 2.628,90 x 3,281 ft
= 8.625,42 ft
Take-off Run = panjang landasan pacu rencana
= 2.286 m
= 2.286 x 3,281 ft
= 7.500,366 ft
Lift-off Distance = 0,55 x Take-off Distance
LOD = 0,55 x 2.628,90 m
= 1.445,895 m
= 1.445,895 x 3,281 ft
= 4.743,98 ft
PERENCANAAN GEOMETRIK
JAWABAN

Untuk operasional pendaratan (landing) :


Landing Distance (LD) = TOD
= 2.628,90 m
= 8.625,42 ft
Stop Distance (SD) = 0,6 x LD
= 0,6 x 2.628,90 m
= 1.577,34 m
= 1.577,34 x 3,281 ft
= 5.175,25 ft
Clearway (CW) = ( 0,5 .(TOD – LOD))
= ( 0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
= 591,50 m
= 591,50 x 3,281 ft
= 1.940,72 ft
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 2.628,90 m
= 131,445 m
= 131,445 x 3,281 ft
= 431,27 ft
PERENCANAAN GEOMETRIK
JAWABAN

Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength
hardening) yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-off Run + (0,5 .(TOD –LOD))
= 2.286 m + (0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
= 2.286 m + 591,50 m
= 2.877,50 m
= 2.877,50 x 3,281 ft
= 9.441,078 ft
PERENCANAAN GEOMETRIK
Gambar Rencana :
JAWABAN
DISAIN PANJANG LANDASAN PACU
MENURUT ICAO (INTERNATIONAL CIVIL AVIATION
ORGANIZATION)

• Menurut ICAO desain panjang landasan pacu


dihitung dengan pertimbangan terhadap
faktor koreksi :
1. Ketinggian / elevasi di atas muka air laut
2. Perbedaan temperatur udara di atas 15° C
3. Kemiringan arah memanjang (longitudinal
gradient)
DISAIN PANJANG LANDASAN PACU
MENURUT ICAO (INTERNATIONAL CIVIL AVIATION
ORGANIZATION)

1. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi


elevasi di atas muka air laut:
• Semakin tinggi ketinggian, maka kepadatan / densitas
udara menjadi berkurang dan berpengaruh terhadap gaya
angkat komponen pesawat terbang, sehingga berdampak
pada manuver pesawat terbang. Artinya harus dilakukan
perhitungan penambahan panjang landasan pacu.
• Pertambahan landasan pacu dilakukan untuk setiap 300 m
di atas muka air laut rata-rata, yakni:
Panjang landasan pacu rencana = (panjang landasan pacu
dasar x 7%) + panjang landasan pacu dasar
DISAIN PANJANG LANDASAN PACU
MENURUT ICAO (INTERNATIONAL CIVIL AVIATION
ORGANIZATION)

2. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi


perbedaan temperatur udara di atas 15° C :
Pertambahan landasan pacu dilakukan apabila terdapat
perbedaan temperatur udara di atas 15° C , yakni:
• Tentukan suhu harian rata-rata pada bulan terpanas
dalam 1 tahun = T1°
• Tentukan suhu maksimum rata-rata harian pada bulan
yang sama = T2°,
sehingga
• Panjang landasan pacu rencana = ((panjang landasan
pacu dasar x 7%) + panjang landasan pacu dasar) +
(1/100 x T1 + (T2 – T1) - 15°C))
3
DISAIN PANJANG LANDASAN PACU
MENURUT ICAO (INTERNATIONAL CIVIL AVIATION
ORGANIZATION)

3. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi


kemiringan arah memanjang (longitudinal gradient):
Gradien efektif landasan pacu =
elevasi tertinggi – elevasi terendah
panjang landasan pacu dasar
sehingga :
Panjang landasan pacu rencana =
((panjang landasan pacu dasar x 7%) + panjang landasan pacu dasar) +
(1/100 x T1 + (T2 – T1) - 15°C)) / gradien efektif landasan pacu
3
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan


sebagai suatu jalur perkerasan yang digunakan
oleh pesawat terbang sebagai akses dari apron
menuju landasan pacu (runway) dan sebaliknya
dari landasan pacu menuju apron setelah
melakukan pendaratan.
Untuk akses dari apron menuju landasan pacu
disebut ‘entrance taxiway’ dan akses dari landasan
pacu menuju apron disebut ‘exit taxiway’. Kedua
jalur akses ini merupakan by-pass taxiway.
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

1. Perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet) pada


taxiway

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet)
terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan
(fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet)
terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan
(fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet)
terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan
(fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Dalam merencanakan desain geometrik pada landasan penghubung


digunakan referensi perencanaan dari FAA :
Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi Airplane Design Group

Komponen pd Airplane Design Group


Taxiway
I II III IV V

Lebar taxiway 25 ft 35 ft 50 ft 75 ft 75 ft
(W) 7,5 m 10,5 m 15 m 23 m 23 m

Jarak tepi aman 5 ft 7,5 ft 10 ft 15 ft 15 ft


taxiway (M) 1,5 m 2,25 m 3m 4,5 m 4,5 m
Lebar bahu 10 ft 10 ft 10 ft 15 ft 15 ft
taxiway (S) 3m 3m 3m 4,5 m 4,5 m
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi Airplane Design Group
Komponen pd Airplane Design Group
Taxiway
I II III IV V

Jari-jari tikungan 75 ft 75 ft 100 ft 150 ft 150 ft


(R) 22,5 m 22,5 m 30 m 45 m 45 m

Jari-jari tikungan 60 ft 60 ft 60 ft 85 ft 85 ft
tambahan ( F) 18 m 18 m 18 m 25,5 m 25,5 m

Panjang jalur 50 ft 50 ft 150 ft 250 ft 250 ft


tikungan 15 m 15 m 45 m 75 m 75 m
tambahan (L)
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Contoh perhitungan desain lebar jalur taxiway dan taxiway fillet :


Diketahui pesawat terbang rencana B-737-200 dengan wing span 32,92 m
termasuk Airplane Design Group III (lihat tabel 3.1). sehingga dari tabel 3.3
dan tabel 3.4 diperoleh :
• Lebar taxiway (W) = 50 ft (15 m)
• Jarak tepi aman taxiway (M) = 10 ft (3 m)
• Lebar bahu taxiway (S) = 10 ft (3 m)
• Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline
(F) = 60 ft (18 m)
• Panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway (L) = 150 ft (45 m)
• Jari-jari belokan taxiway (R) = 150 ft (45 m)
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Gambar Rencana

Perencanaan Tikungan pada Taxiway dengan pesawat terbang rencana B-737-200


PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

2. Perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan entrance


taxiway)
Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan
entrance taxiway) ini yang perlu untuk diperhatikan adalah
penentuan kecepatan rencana dari pesawat terbang saat
akan memasuki area sistem landasan penghubung.
Penentuan kecepatan rencana ini dapat dihitung dengan
persamaan berikut :
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

sehingga :

dengan : V = kecepatan rencana pesawat terbang (km/jam)


R = jari-jari tikungan pada sistem taxiway sesuai
dengan Airplane Design Group atau hasil
perhitungan ( m )
µ = koefisien gesek antara ban dan struktur
permukaan perkerasan (0,13)
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Jika penentuan jari-jari tikungan dipertimbangkan


berdasarkan ukuran wheel base (jarak antara roda pendarat
utama/main gear dan roda depan/nose gear) dan komponen-
komponennya maka dapat dihitung dengan persamaan
berikut :

dengan :
R = jari-jari tikungan pada taxiway yang direncanakan ( m )
B = ukuran wheel base dari pesawat terbang rencana ( m )
W = lebar jalur taxiway sesuai dengan Airplane Design Group ( m )
D = jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat utama/main gear
dan tepi jalur taxiway ( m )
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Contoh perhitungan desain tikungan pada sistem by-pass


taxiway :
Diketahui pesawat terbang rencana B-737-200 dengan wing
span 32,92 m termasuk Airplane Design Group III sehingga dari
tabel perencanaan komponen taxiway dari FAA diperoleh:
• Lebar taxiway (W) = 50 ft (15 m)
• Untuk pesawat terbang rencana B-737-200, maka Ukuran
wheel base (B) = 11,38 m
• Jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat utama/main
gear dan tepi jalur taxiway (D) = 3,75 m
PERENCANAAN GEOMETRIK
LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Maka :

Sehingga kecepatan rencana pesawat terbang saat memasuki tikungan


adalah :

Anda mungkin juga menyukai