Anda di halaman 1dari 40

PERENCANAAN

GEOMETRIK
LAPANGAN TERBANG

M. SAROSTARIK
1322201029

UNIVERSITAS LANCANG KUNING


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PERENCANAAN GEOMETRIK LANDASAN PACU DAN
LANDASAN PENGHUBUNG

Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana


Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana (Airplane Design Group)
dipakai sebagai acuan dalam merencanakan landasan pacu
(runway) dan landasan penghubung (taxiway) secara geometrik.
Klasifikasi ini didasarkan atas karakteristik pesawat terbang, yakni
pada dimensi panjang sayap (wing span), dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana

Grup Tipe Wing span


Pesawat (m)

I Cessna, Piper Navajo, T-82 < 49 ft


(< 15 m)

II N-212, CN-235, STOL Sky- 49 ft < x < 79 ft


van, (15 m < x < 24 m)

III DC-9-32, DC-9-50, B-737-200, 79 ft < x < 118 ft


B-727-200, (24 m < x < 36 m)

IV DC-10-A, DC-10-B, B-720B, 118 ft < x < 171 ft


B-707-120B, B-707-320B (36 m < x < 52 m)
Airbus A-300

V B-747-300, B-747-400, 171 ft < x < 214 ft


B-767, B-747 SP (52 m < x < 65 m)
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu

Bagian-bagian pendukung dari landasan pacu terdiri dari :


1. Perkerasan struktur (structural pavement) berupa perkerasan lentur
(flexible pavement) dengan tipe perkerasan kekuatan penuh (full
strength hardening) yang berfungsi untuk mendukung operasional
pesawat terbang (kemampuan manuver, kendali dan stabilitas
pergerakan)
2. Bahu landasan pacu (runway shoulder) adalah bagian yang berdekatan
dengan landasan pacu dan merupakan perpanjangan arah melintang
dari perkerasan struktur landasan pacu yang berfungsi untuk
menempatkan instrumen navigasi, pelampuan landasan pacu dan
peralatan pendukung operasional penerbangan.
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu

3. Daerah aman landasan pacu (runway safety area) adalah daerah bebas
halangan dan gangguan di sekitar landasan pacu yang difungsikan
secara darurat untuk mengatasi kemungkinan kondisi pesawat terbang
yang keluar (slip-off) dari landasan pacu karena berbagai sebab
(permasalahan mesin, roda pesawat terbang selip, dsb). Menurut FAA
(Federal Aviation Adminstration) ukuran daerah aman landasan pacu
untuk pesawat terbang rencana kategori transport, panjang harus lebih
besar dari 270 ft (90 m) dan lebar minimum 500 ft (152,4 m) dari
setiap ujung landasan pacu.
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu

4. Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu bagian yang dirancang


untuk mencegah erosi permukaan yang berdekatan dengan ujung-
ujung landasan pacu yang menerima semburan jet secara terus
menerus atau yang berulang dari pesawat terbang yang akan
melakukan lepas landas. Dimensi atau ukuran blast pad ini
tergantung pada rekomendasi FAA atau ICAO terhadap jenis
pesawat terbang rencana yang dilayani oleh bandar udara.
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu

Gambar bagian-bagian pada landasan pacu


Contoh soal perencanaan geometris landasan pacu

Dalam merencanakan ukuran panjang dan lebar landasan


pacu dapat dijelaskan melalui contoh soal berikut :
Suatu bandar udara direncanakan akan melayani pesawat
terbang B-737-200, tentukan dimensi/ ukuran dari landasan
pacu (runway) tersebut !
Contoh soal perencanaan geometris landasan pacu
Jawab :
Diketahui : Pesawat Terbang rencana : B-737-200
Ukuran wing span B-737-200 : 28,35 m (93,016 ft), maka
Pesawat terbang rencana B-737-200 termasuk dalam Airplane
Design Group-III (Lihat : Tabel Klasifikasi Pesawat Terbang
Rencana)
Menurut Advisory Circular 150/5300-13 Airport Design and
Engineering dari FAA tentang desain landasan pacu pada tabel
berikut :
Tabel Ukuran Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Design Group

Komponen pd Airplane Design Group


Runway
I II III IV V

Lebar Runway 75 ft 100 ft 100 ft 100 ft 150 ft


23 m 30 m 30 m 30 m 45 m

Lebar Bahu 10 ft 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft
Runway 3m 3m 3m 6m 7.5 m

Lebar Blast Pad 95 ft 120 ft 120 ft 140 ft 200 ft


29 m 36 m 36 m 42 m 60 m

Panjang Blast 60 ft 100 ft 150 ft 200 ft 200 ft


Pad 18 m 30 m 45 m 60 m 60 m

Lebar Daerah 300 ft 300 ft 300 ft 400 ft 500 ft


Aman 90 m 90 m 90 m 120 m 150 m

Panjang daerah 600 ft 600 ft 600 ft 800 ft 1000 ft


aman 180 m 180 m 180 m 240 m 300 m
B-737-200 termasuk Airplane Design Group III (lihat tabel
Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana) sehingga dari tabel
Ukuran Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane
Design Group diperoleh :
Lebar landasan pacu : 100 ft (30 m)
Lebar bahu landasan pacu : 10 ft (3 m)
Lebar Blast pad : 120 ft (36 m)
Panjang Blast Pad : 150 ft (45 m)
Lebar Daerah aman : 300 ft (90 m)
Panjang Daerah aman : 600 ft (180 m)
Desain panjang runway :
Untuk pesawat terbang rencana B-737-200, panjang landasan pacu
rencana dasar (basic length runway) adalah 2.286 m
Maka untuk kondisi :
a. operasional pesawat terbang normal :
Untuk operasional lepas landas :
Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan pacu rencana B-737-200
= 1,15 x 2.286 m
= 2.628,90 m
= 2.628,90 x 3,281 ft
= 8.625,42 ft
Take-off Run = panjang landasan pacu rencana
= 2.286 m
= 2.286 x 3,281 ft
= 7.500,366 ft
Lift-off Distance = 0,55 x Take-off Distance
LOD = 0,55 x 2.628,90 m
= 1.445,895 m
= 1.445,895 x 3,281 ft
= 4.743,98 ft
Untuk operasional pendaratan (landing) :
Landing Distance (LD) = TOD
= 2.628,90 m
= 8.625,42 ft
Stop Distance (SD) = 0,6 x LD
= 0,6 x 2.628,90 m
= 1.577,34 m
= 1.577,34 x 3,281 ft
= 5.175,25 ft
Clearway (CW) = ( 0,5 .(TOD LOD))
= ( 0,5 .(2.628,90 m 1.445,895 m))
= 591,50 m
= 591,50 x 3,281 ft
= 1.940,72 ft
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 2.628,90 m
= 131,445 m
= 131,445 x 3,281 ft
= 431,27 ft
Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full
strength hardening) yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-off Run + (0,5 .(TOD LOD))
= 2.286 m + (0,5 .(2.628,90 m 1.445,895 m))
= 2.286 m + 591,50 m
= 2.877,50 m
= 2.877,50 x 3,281 ft
= 9.441,078 ft
Gambar Rencana :
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

Menurut ICAO desain panjang landasan pacu dihitung


dengan pertimbangan terhadap faktor koreksi :
Ketinggian / elevasi di atas muka air laut
Perbedaan temperatur udara di atas 15 C
Kemiringan arah memanjang (longitudinal gradient)
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

Penjelasan:
1. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi elevasi di atas
muka air laut:
Semakin tinggi ketinggian, maka kepadatan / densitas udara menjadi
berkurang dan berpengaruh terhadap gaya angkat komponen pesawat
terbang, sehingga berdampak pada manuver pesawat terbang. Artinya
harus dilakukan perhitungan penambahan panjang landasan pacu.
Pertambahan landasan pacu dilakukan untuk setiap 300 m di atas muka
air laut rata-rata, yakni:
Panjang landasan pacu rencana = (panjang landasan pacu dasar x 7%) +
panjang landasan pacu dasar
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

2. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi perbedaan


temperatur udara di atas 15 C :
Pertambahan landasan pacu dilakukan apabila terdapat perbedaan
temperatur udara di atas 15 C , yakni:
Tentukan suhu harian rata-rata pada bulan terpanas dalam 1 tahun
= T1
Tentukan suhu maksimum rata-rata harian pada bulan yang sama
= T2, sehingga

Panjang landasan pacu rencana =


((panjang landasan pacu dasar x 7%) + panjang landasan pacu dasar) +
(1/100 x T1 + (T2 T1)/3 - 15C))
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU MENURUT ICAO
(INTERNATIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

3. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi kemiringan arah


memanjang (longitudinal gradient):
Gradien efektif landasan pacu =
elevasi tertinggi elevasi terendah
panjang landasan pacu dasar

sehingga :
Panjang landasan pacu rencana =
((panjang landasan pacu dasar x 7%) + panjang landasan pacu dasar) +
(1/100 x T1 + (T2 T1)/3 - 15C)) / gradien efektif landasan pacu
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan sebagai suatu jalur


perkerasan yang digunakan oleh pesawat terbang sebagai akses dari
apron menuju landasan pacu (runway) dan sebaliknya dari landasan
pacu menuju apron setelah melakukan pendaratan. Untuk akses dari
apron menuju landasan pacu disebut entrance taxiway dan akses dari
landasan pacu menuju apron disebut exit taxiway. Kedua jalur akses
ini merupakan by-pass taxiway.
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)
1. Perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet) pada
taxiway

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan
(fillet) terhadap taxiway
centerline
L = panjang jalur tikungan
tambahan (fillet) hingga pada
ujung belokan taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan
(fillet) terhadap taxiway
centerline
L = panjang jalur tikungan
tambahan (fillet) hingga pada
ujung belokan taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Keterangan:
F = Jari-jari tikungan tambahan
(fillet) terhadap taxiway
centerline
L = panjang jalur tikungan
tambahan (fillet) hingga pada
ujung belokan taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)
Dalam merencanakan desain geometrik pada landasan penghubung digunakan
referensi perencanaan dari FAA :
Komponen pd Taxiway Airplane Design Group

I II III IV V

Lebar taxiway (W) 25 ft 35 ft 50 ft 75 ft 75 ft


7,5 m 10,5 m 15 m 23 m 23 m

Jarak tepi aman taxiway 5 ft 7,5 ft 10 ft 15 ft 15 ft


(M) 1,5 m 2,25 m 3m 4,5 m 4,5 m

Lebar bahu taxiway (S) 10 ft 10 ft 10 ft 15 ft 15 ft


3m 3m 3m 4,5 m 4,5 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi Airplane Design Group
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG
(TAXIWAY)

Komponen pd Taxiway Airplane Design Group

I II III IV V
Jari-jari tikungan (R) 75 ft 75 ft 100 ft 150 ft 150 ft
22,5 m 22,5 m 30 m 45 m 45 m

Jari-jari tikungan 60 ft 60 ft 60 ft 85 ft 85 ft
tambahan ( F) 18 m 18 m 18 m 25,5 m 25,5 m

Panjang jalur Tikungan 50 ft 50 ft 150 ft 250 ft 250 ft


tambahan (L) 15 m 15 m 45 m 75 m 75 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi Airplane Design Group
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Contoh perhitungan desain lebar jalur taxiway dan taxiway fillet :


Diketahui pesawat terbang rencana B-737-200 dengan wing span 32,92 m
termasuk Airplane Design Group III (lihat tabel 3.1). sehingga dari tabel 3.3
dan tabel 3.4 diperoleh :
a) Lebar taxiway (W) = 50 ft (15 m)
b) Jarak tepi aman taxiway (M) = 10 ft (3 m)
c) Lebar bahu taxiway (S) = 10 ft (3 m)
d) Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline (F) =
60 ft (18 m)
e) Panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan
taxiway (L) = 150 ft (45 m)
f) Jari-jari belokan taxiway (R) = 150 ft (45 m)
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)
Gambar Rencana :

Perencanaan Tikungan pada Taxiway dengan pesawat terbang rencana B-737-200


PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG
(TAXIWAY)

2. Perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan entrance


taxiway)
Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan entrance
taxiway) ini yang perlu untuk diperhatikan adalah penentuan
kecepatan rencana dari pesawat terbang saat akan memasuki area
sistem landasan penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini dapat
dihitung dengan persamaan berikut :
R = V^2____
(125.)
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

sehingga : V = (125 x R x )
= 11,18 (R x )
dimana :
V = kecepatan rencana pesawat terbang (km/jam)
R = jari-jari tikungan pada sistem taxiway sesuai dengan
Airplane Design Group atau hasil perhitungan ( m )
= koefisien gesek antara ban dan struktur permukaan
perkerasan (0,13)
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Jika penentuan jari-jari tikungan dipertimbangkan berdasarkan ukuran wheel


base (jarak antara roda pendarat utama/main gear dan roda depan/nose gear)
dan komponen-komponennya maka dapat dihitung dengan persamaan berikut :
R = 0,388 . 2B_
((W/2) D)
dimana :
R = jari-jari tikungan pada taxiway yang direncanakan (m)
B = ukuran wheel base dari pesawat terbang rencana (m)
W = lebar jalur taxiway sesuai dengan Airplane Design Group (m)
D = jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat
utama/main gear dan tepi jalur taxiway ( m )
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN
PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Contoh perhitungan desain tikungan pada sistem by-pass taxiway :


Diketahui pesawat terbang rencana B-737-200 dengan wing span 32,92 m
termasuk Airplane Design Group III sehingga dari tabel perencanaan
komponen taxiway dari FAA diperoleh :
a. Lebar taxiway (W) = 50 ft (15 m)
b. Untuk pesawat terbang rencana B-737-200, maka Ukuran wheel base (B) =
11,38 m
c. Jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat utama/main gear dan tepi
jalur taxiway (D) = 3,75 m
PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Maka : R = 0,388 . 2B_


((W/2) D)
= 0,388 . 2(11,38)
((15/2) 3,75)
= 13.399 m
14 m
Sehingga kecepatan rencana pesawat terbang saat memasuki tikungan adalah :
V = (125 x R x )
= 11,18 (R x )
= 11,18 (14 x 0,13)
= 15 m/dt
= 15 x 3,6
= 54 km/jam
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Menurut peraturan dari FAA Airport Design and Engineering


Advisory Circular 150/5300-13, wing-tip clearance adalah jarak
kebebasan dari ujung sayap pesawat terbang terhadap ujung sayap
pesawat terbang yang lain dan berfungsi untuk memudahkan
mobilitas atau pergerakan pesawat terbang di apron maupun di jalur
taxiway agar tidak terjadi konflik dengan pesawat terbang lain
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE

ASPEK AIRPLANE DESIGN GROUP


PERENCANAAN
I II III IV V

Wing-tip clearance 20 ft 26 ft 34 ft 44 ft 53 ft
Pada taxiway (6 m) (8 m) (10,5 m) (13,5 m) (16 m)

Wing-tip clearance 15 ft 18 ft 22 ft 27 ft 31 ft
Pada apron / (4,50 m) (5,50 m) (6,50 m) (8 m) (11 m)
taxilane
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Menurut Peraturan FAA AC 150/5360-13 disyaratkan bahwa jarak antara


hidung pesawat terbang dengan bagian depan gedung terminal adalah 4,5
9 m tergantung dari kelompok pesawat terbang rencana (Airplane
Design Group)
Untuk kebutuhan manuver pesawat terbang pada apron dan mobilitas
dari dan menuju ke landasan pacu, dibutuhkan separasi atau pemisahan
posisi pesawat terbang untuk menghindarkan pengaruh semburan jet dari
mesin pesawat ke arah gedung terminal sejarak 150 m
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxiway


PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (1)
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada jalur taxilane pada apron (2)
PERENCANAAN APRON DENGAN ASPEK WING-TIP CLEARANCE

Lay-out posisi pesawat terbang pada apron


Selesai

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai