BANDAR UDARA
MINGGU 4
GEOMETRIK LANDASAN PACU
PERENCANAAN GEOMETRIK LANDASAN PACU
• Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana
Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana (Airplane Design
Group) dipakai sebagai acuan dalam merencanakan
landasan pacu (runway) dan landasan penghubung
(taxiway) secara geometrik. Klasifikasi ini didasarkan atas
karakteristik pesawat terbang, yakni pada dimensi panjang
sayap (wing span), dapat dilihat pada tabel berikut :
Grup Tipe Wing span
Pesawat (m)
3. Daerah aman landasan pacu (runway safety area) adalah
daerah bebas halangan dan gangguan di sekitar landasan
pacu yang difungsikan secara darurat untuk mengatasi
kemungkinan kondisi pesawat terbang yang keluar (slip‐
off) dari landasan pacu karena berbagai sebab
(permasalahan mesin, roda pesawat terbang selip, dsb).
Menurut FAA (Federal Aviation Adminstration) ukuran
daerah aman landasan pacu untuk pesawat terbang
rencana kategori transport, panjang harus lebih besar
dari 270 ft (90 m) dan lebar minimum 500 ft (152,4 m)
dari setiap ujung landasan pacu.
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu
4. Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu bagian yang
dirancang untuk mencegah erosi permukaan yang
berdekatan dengan ujung‐ujung landasan pacu yang
menerima semburan jet secara terus menerus atau yang
berulang dari pesawat terbang yang akan melakukan lepas
landas. Dimensi atau ukuran blast pad ini tergantung pada
rekomendasi FAA atau ICAO terhadap jenis pesawat terbang
rencana yang dilayani oleh bandar udara.
Perencanaan Geometrik pada landasan pacu
Lebar Bahu 10 ft 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft
Runway 3m 3m 3m 6m 7.5 m
Tabel Ukuran Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Design Group
Desain panjang runway :
Untuk pesawat terbang rencana B-737-200, panjang landasan pacu rencana
dasar (basic length runway) adalah 2.286 m
Maka untuk kondisi :
a. operasional pesawat terbang normal :
Untuk operasional lepas landas :
Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan pacu rencana B-737-200
= 1,15 x 2.286 m
= 2.628,90 m
= 2.628,90 x 3,281 ft
= 8.625,42 ft
Take-off Run = panjang landasan pacu rencana
= 2.286 m
= 2.286 x 3,281 ft
= 7.500,366 ft
Lift-off Distance = 0,55 x Take-off Distance
LOD = 0,55 x 2.628,90 m
= 1.445,895 m
= 1.445,895 x 3,281 ft
= 4.743,98 ft
Untuk operasional pendaratan (landing) :
Landing Distance (LD) = TOD
= 2.628,90 m
= 8.625,42 ft
Stop Distance (SD) = 0,6 x LD
= 0,6 x 2.628,90 m
= 1.577,34 m
= 1.577,34 x 3,281 ft
= 5.175,25 ft
Clearway (CW) = ( 0,5 .(TOD – LOD))
= ( 0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
= 591,50 m
= 591,50 x 3,281 ft
= 1.940,72 ft
Stopway (SW) = 0,05 x LD
= 0,05 x 2.628,90 m
= 131,445 m
= 131,445 x 3,281 ft
= 431,27 ft
Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength
hardening) yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-off Run + (0,5 .(TOD –LOD))
= 2.286 m + (0,5 .(2.628,90 m – 1.445,895 m))
= 2.286 m + 591,50 m
= 2.877,50 m
= 2.877,50 x 3,281 ft
= 9.441,078 ft
Gambar Rencana :
DESAIN PANJANG LANDASAN PACU‐ICAO
Lingkungan lapangan terbang yang berpengaruh terhadap panjang
landasan adalah:
a. Temperatur
Pada temperatur yang lebih tinggi, dibutuhkan landasan yang lebih
panjang, sebab pada temperatur yang tinggi tingkat density udara
akan rendah, dengan menghasilkan output daya dorong pesawat
terbang yang rendah. Sebagai standar temperatur dipilih temperatur
di atas muka laut sebesar 59° F = 15° C, dengan perhitungan sebagai
berikut :
Ft = 1 + [0,01* (T − (15 − (0,0065* h)))]
dimana,
Ft = Faktor koreksi temperatur
T = Aerodrome reference temperatur (°C)
h = Ketinggian (m)
b. Ketinggian Altitude
Rekomendasi dari ICAO, menyatakan bahwa harga ARFL bertambah
sebesar 7 % setiap kenaikan 300 m (1.000 ft) dihitung dari ketinggian
muka air laut, dengan perhitungan :
Fe = 1 +[ 0,07 *(h/300)
dimana,
Fe = Faktor koreksi elevasi
h = Ketinggian (m)
c. Kemiringan landasan (Runway Gradient)
Kemiringan keatas memerlukan landasan yang lebih panjang jika
dibanding terhadap landasan yang datar atau yang menurun. Kriteria
perencanaan lapangan terbang membatasi kemiringan landasan
sebesar 1,5 %.
Faktor koreksi kemiringan (Fs) sebesar 10 % setiap kemiringan 1 %,
berlaku untuk kondisi lepas landas.
Fs = 1 + (0,1* S )
dimana,
Fs = Faktor koreksi elevasi
S = Kemiringan landasan (%)
d. Kondisi Permukaan Landas Pacu
Di permukaan landas pacu terdapat genangan tipis air
(standing water) sangat dihindari karena
membahayakan operasi pesawat. Standing water
menghasilkan permukaan yang sangat licin bagi roda
pesawat membuat daya pengereman sangat jelek.
Itulah sebabnya drainase lapangan terbang harus baik
untuk membuang air permukaan landasan. Bila
landas pacu permukaan yang basah atau licin,
panjang landasan harus ditambah dengan 4,5 %
sampai 9,5 %, sebagaimana tercantum dalam FAA AC
150/5325‐4.
e. Menghitung ARFL
ARFL (Aeroplane Reference Field Length) menurut ICAO
adalah landas pacu minimum yang dibutuhkan untuk lepas
landas, pada maximum sertifikated take off weight, elevasi
muka air laut, kondisi standart atmosfir, keadaan tanpa
ada angin bertiup, dan landas pacu tanpa kemiringan.
Setiap pesawat mempunyai ARFL berlainan yang
dikeluarkan pabrik pembuatnya. Untuk mengetahui
panjang landas pacu bila pesawat take off di ARFL,
dipergunakan rumus :
ARFL = Panjang landas pacu rencana/ (Fe.Ft.Fs)
dimana,
Fe = Ketinggian Altitude (m)
Ft = Faktor Koreksi Temperatur
Fs = Faktor Koreksi Kemiringan
f. Aerodrome Reference Code
Reference code dipakai oleh ICAO, untuk mempermudah
membaca antar beberapa spesifikasi pesawat, dengan berbagai
karakteristik fisik lapangan terbang. Code bisa dibaca untuk
elemen yang berhubungan dengan karakteristik kemampuan
pesawat terbang dan ukuran‐ukuran pesawat terbang.
Klasifikasi landasan pacu didasarkan pada amandemen ke‐36
ICAO hasil konferensi ke IX yang mulai efektif berlaku sejak 23
Maret 1983 (ICAO, 1990), maka dibuat tabel Aerodrome
Reference Code untuk menentukan kelas landasan pacu sbb.
Hubungan Antara Jenis Pesawat dengan Kelas Bandara
Sumber : Perencanaan dan Perancangan Bandar Udara ( Horonjeff,1998 ), ICAO
Aerodrome reference codes
and aeroplane
characteristics
1/3
Aerodrome reference codes
and aeroplane
characteristics
2/3
Aerodrome reference codes
and aeroplane
characteristics
3/3
Kemiringan Memanjang (Longitudinal) Landasan
Panjang, Lebar, Kemiringan dan Perataan Strip Landasan.
CONTOH PERHITUNGAN LANDASAN PACU ‐ ICAO