Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG

B-757-300

TIPE DAN KARATERISTIK PESAWAT TERBANG RENCANA

B-757-300

Panjang badan pesawat terbang : 54.47 m

Wing Span : 38.05 m

Wheel Base : 26.62m

Empty Weight : 64,590.00kg

Wheel Thread : 7.3 m

Maximum Take Off Structural Weight : 122,470 kg

Panjang Rencana Landasan Dasar : 2,621.30 m

DATA-DATA PERENCANAAN

Standart perencanaan : FAA-Advisor Circulary 5300-13

Elevasi daerah : +11.00 m DPL

Temperatur maxharian rata-rata : 33˚C

Konfigurasi dasar landasan pacu : parallel runway

Tipe konsep distribusi terminal : Konsep Distribusi Dermaga

Tipe lapangan terbang : Internasional

Kebutuhan landasan penghubung : Exit Rapid Taxiway (30˚). Right Angle

Arah mata angin dominan : NE (North - East) / Timur laut, SW (South - West ) /Barat Daya

Airpane Design Group : Group IV dengan wing span 38.05 (m)

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 1
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Komponen-komponen pada landasan pacu yang diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan


proses operasional pesawat terbang secara aman adalah :

1. Take off Distance (TOD)


Merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk melakukan lepas landas secara normal.
Ukuran panjang take off distance adalah 115% dari jalur landasan pacu dengan perincian 100% yaitu
panjangjalur landasan pacu itu sendiri dan 15% berupa jarak tambahan yang direncanakan untuk mengatasi
kemungkinan overshoot take-offdari pesawat terbang.

2. Landing Distance (LD)


merupakan jarak yang diperlukan pesawat terbang untuk melakukan pendaratan secara sempurna dengan ‘fine
approach landing’ yakni sepanjang 100% dari landasan pacu.

3. Stop Distance (SD)


merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk berhenti setelah melakukan pendaratan
secara normal pada jalur landasan pacu.
Ukuran panjang stop distance adalah 60% dari jarak pendaratan (landing distance / LD) dan stop distance
direncanakan menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength hardening pavement).

4. Clearway (CW)
merupakan daerah bebas yang terletak di ujung jalur landasan pacu dan simetris terhadap perpanjangan garis
tengah (centerline) jalur landasan pacu dan tidak boleh terdapat benda-benda yang menyilang kecuali
penempatan lampu-lampu dari landasan pacu pada sepanjang sisi samping landasan pacu. Clearway ini
berfungsi sebagai daerah aman yang diperlukan bagi pesawat terbang untuk kondisi : overshoot take-off. dan
overshoot landing.

5. Stopway (SW)
merupakan daerah yang terletak di luar jalur landasan pacu termasuk pada bagian dari clearway dan simetris
terhadap perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu. Stopway ini berfungsi sebagai jalur
landasan untuk memperlambat laju pesawat terbang jika terjadi kegagalan dalam lepas landas (take-off
failure) dan untuk pendaratan darurat (emergency landing).

6.Take-Off Run (TOR)


merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang untuk melakukan lepas landas secara normal maupun
dengan kemungkinan kegagalan mesin. Ukuran panjang take-off run ini adalah sepanjang jalur landasan pacu.
Take-Off Run direncanakan menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength hardening
pavement).

7.Lift-Off Distance (LOD)


merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang dengan karakteristik tertentu untuk melakukan
pengangkatan setelah kecepatan pesawat terbang terpenuhi dari titik awal pergerakan.

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 2
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN PENGHUBUNG

Gambar
Komponen – komponen pada landasan pacu

Perencanaan jalur landasan pacu dan komponen-komponennya harus dipertimbangkan terhadap keadaan
dari pesawat terbang sebagai berikut :

1. pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi normal.

Untuk operasional lepas landas (take-off):


a.) Take-Off Distance Available / Take-Off Distance (TODA/ TOD) = 1.15 x panjang landasan
pacu dasar rencana (basic length of runway design) dari pesawat terbang rencana
b.) Take-Off Run Available / Take-Off Run (TORA/ TOR) = panjang landasan pacu dasar rencana
(basic length of runway design)
c.) Lift-Off Distance Available / Lift-Off Distance (LODA/ LOD) = 0.55 x Take-Off Distance

Gambar
Kebutuhan landasan pacuuntuk operasional pesawat terbang normal(lepas landas)

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 3
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Untuk operasional pendaratan (landing):


(-) Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
(-) Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
(-) Clearway (CW) = 0.5 .(TOD –LOD)
(-) Stopway = 0.05 x LD

Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength hardening) yang dibutuhkan
adalah :
Field Length (FL) = Take-Off Run (dengan Full Strength Hardening) + Clearway
= Take-Off Run + ( 0.5 .(TOD –LOD))

Gambar
Pendaratan untuk operasional pesawat terbang normal

pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi overshoot take-off :


(-) Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
(-) Lift-Off Distance (LOD) = 0.75 x TOD
(-) Clearway (CW) = 0.5 .(TOD –LOD)
(-) Stopway (SW) = 0.05 x LD

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 4
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi kegagalan mesin :


(-) Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
(-) Stop Distance (SD) = 0.6 x Landing Distance
(-) Clearway (CW) = 0.15 x Landing Distance
(-) Stopway (SW) = 0.05 x Landing Distance

(-) Untuk kondisi kegagalan mesin panjang jalur landasan pacu yang dibutuhkan :
Accelerate-Stop Distance (ASD) = Field Length
Field Length (FL) = Take-off Run + Stopway

Gambar
Kondisi kegagalan mesin (lepas landas) untuk operasional pesawat terbang

pesawat terbang melakukan pendaratan (landing) dengan kondisi


‘poor-approaches landing’ :
(-) Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
(-) Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
(-) Clearway (CW) = 0.15 x LD
(-) Stopway (SW) = 0.05 x LD

Gambar
Kebutuhan landasan pacu untuk operasional pesawat terbang dengankondisi
‘poor approaches landing’

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 5
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Untuk pesawat terbang rencana B-747-sp panjang landasan pacu rencana dasar adalah 3506.50 m

Maka untuk kondisi :

1. Operasional Pesawat Terbang Normal


Untuk operasional lepas landas :
Take-off Distance = 1,15 x panjang landasan pacu rencana
= 1,15 x 2,621.30
= 3014.495 m

Take-off Run = panjang landasan pacu rencana


= 2621.30 m

Lift-off Distance = 0,55 x Take-off Distance


= 0,55 x 3014.495 m
= 1657.972 m

10,7m

150.725m
201,62 m clearway 907,3
678.262m
m lift-off distance 50-55% 1657.972
2217,86 mm
stopway

take-off run 100% 2621.30m


3506,5 m

take-off distance available 115% 4032,48 m


3014.495m

2. Untuk operasional pendaratan (landing)


Landing Distance (LD) = TOD
= 3014.495 m

Stop Distance (SD) = 0,6 x LD


= 0,6 x 3014.495
= 1808.697 m

𝑆𝐷 1808.697
Periksa > LD = = = 3014.495 . . . (OK)
0,6 0,6

Clearway (CW) = (0,5 x (TOD – LOD))


= (0,5 x (3014.495 – 1657.972))
= 678.262 m

Stopway (SW) = 0,05 x LD


= 0,05 x 3014.495
= 150.725 m

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 6
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh ( full strength
Hardening yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-off Run + (0,5 x (TOD – LOD))
= 2,621.30 + (0,5 x (3014.495 – 1657.972))
= 3299.562 m

15,2m

150.725m 678.262m 1808.697m


201,62 m clearway 907,3 m stop distance 60% 2419,85 m
stopway

3014.495 m
take-off distance available 115% 4032,48 m

3. Poor-approaches Landing :
Landing Distance (LD) = TOD
= 3014.495 m

Stop Distance (SD) = 0,6 x LD


= 0,6 x 3014.495
= 1808.697 m

Clearway (CW) = 0,15 x LD


= 0.15 x 3014.495
= 452.129 m

Stopway (SW) = 0,05 x LD


= 0,05 x 3014.495
= 150.725 m

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 7
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Overshoot Take-off :
Landing Distance (LD) = TOD
= 3014.495 m

Lift-off Distance = 0,75 x TOD


= 0,75 x 3014.495
= 2260.871 m

Clearway (CW) = 0,5 x (TOD – LOD)


= 0,5 x (3014.495 – 2260.871)
= 376.812 m

Stopway (SW) = 0,05 x LD


= 0,05 x 3014.495

= 150.725 m

10.7m

Lift – Off Distance 2260.871m


Stopway Crealway
150.725 m 376.812m

Take – Off Run 2621.30m

Take – Off Distance 3299.562m

Pesawat terbang lepas landas dengan kondisi kegagalan mesin. Sehingga harus melakukan emergency
landing
Landing Distance (LD) = TOD
= 3014.495 m

Stop Distance (SD) = 0,6 x TOD


= 0,6 x 3014.495
= 1808.517 m

Clearway (CW) = 0,15 x LD


= 0,15 x 3014.495
= 452.174 m

Stopway (SW) = 0,05 x LD


= 0,05 x 3014.495
= 150.725 m

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 8
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

4. Untuk kondisi kegagalan mesin pada pesawat terbang.


Panjang jalur landasan pacu yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-off Run + Stopway
= 2621,30 + 150.725
= 2772.025 m

Maka Accelerate-stop Distance = Field Length


= 2772.025 m

10.7 m

Lift – Off Distance 2260.871 m


Stopway Clearway
150.725 m 452.174 m

Take – Off Run 2621.30 m

Take – Off Distance 3299.562 m

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 9
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

PERHITUNGAN TEMPERATUR UDARA ICAO


(INTERNASIONAL CIVIL AVIATION ORGANIZATION)

Kondisi iklim dan cuaca pada lokasi lapangan terbang. aspek temperatur udara berpengaruh pada ukuran
panjang landasan pacu dan aspek arah angin berpengaruh pada jumlah dan konfigurasi landasan pacu.

Menurut ICAO desain panjang landasan pacu dihitung dengan pertimbangan terhadap faktor koreksi :
- Ketinggian / elevasi di atas muka air laut
- Perbedaan temperatur udara di atas 33° C
- Kemiringan arah memanjang (longitudinal gradient)

Penjelasan:
1. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi elevasi di atas muka air laut:Semakin tinggi
ketinggian. maka kepadatan / densitas udara menjadi berkurang dan berpengaruh terhadap gaya angkat
komponen pesawat terbang. sehingga berdampak pada manuver pesawat terbang. Artinya harus
dilakukan perhitungan penambahan panjang landasan pacu.

Pertambahan landasan pacu dilakukan untuk setiap 300 m di atas muka air laut rata-rata. yakni:
Panjang landasan pacu rencana = (panjang landasan pacudasar x 7%) + panjang landasan pacu dasar

2. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksiperbedaan temperatur udara di atas 15°C:
Pertambahan landasan pacu dilakukan apabila terdapat perbedaan temperatur udara di atas 15° C .
yakni:
- Tentukan suhu harian rata-rata pada bulan terpanas dalam 1 tahun = T1°
- Tentukan suhu maksimum rata-rata harian pada bulan yang sama = T2°. sehinggaPanjang
landasan pacu rencana = ((panjang landasan pacu dasar x 7%) + panjang landasan pacu
dasar) + (1/100 xT1 +( (T2 – T1)/3) - 15°C))
3. Desain panjang landasan pacu berdasarkan faktor koreksi kemiringan arah memanjang
(longitudinal gradient):
Gradien efektif landasan pacu = elevasi tertinggi – elevasi terendah panjang landasan pacu dasar
sehingga :
Panjang landasan pacu rencana = ((panjang landasan pacu dasar x 7%) + panjang landasan pacu asar)+
(1/100 xT1 + (T2 – T1) 15°C)) / gradien efektif landasan pacu

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 10
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Perhitungan : La = Lb x Fe x Ft

Keterangan :

Lb = Panjang landasan pacu rencana (m)

Fe = Faktor koreksi berdasarkan elevasi / ketinggian bantu udara

Ft = Faktor koreksi berdasarkan temperatur udara


Fe = 1 + ( 7% x )
300

Ft = 1 + ( 0.01 x ( T – ( 150C – 0.0065 x h ))

11
Fe = 1 + (0.07 x )
300

= 1.003

Ft = 1 + ( 0.01 x (33- (15- 0.0065 x 11))

= 1,18

Lb = 2621.30

La = 2621.30 x 1.003 x 1.18

= 3102.413 m

Panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh ( full strength Hardening
yang dibutuhkan adalah :

Field Length (FL) = Take-off Run + (0,5 x (TOD – LOD))


= 2621.30 + (0,5 x (3014.495 – 1657.972))
= 3299.562 m

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 11
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

KESIMPULAN

1. Panjang Landasan Pacu (Field Length)


- Pada pesawat terbang yang melakukan operasional pendaratan (landing) dengan kondisi
normal panjang landasan pacu (FL) adalah 3299.562 m
- Pada pesawat terbang yang melakukan lepas landas dengan kondisi kegagalan mesin panjang
landasan pacu (FL) adalah 2772.025 m

Maka panjang landasan pacu (FL) yang digunakan adalah pada pesawat terbang yang melakukan
pendaratan (landing) dengan kondisi normal yaitu 3299.562 m

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 12
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan sebagai suatu jalur perkerasan yang digunakan oleh
pesawat erbang sebagai akses dari apron menuju landasan pacu (runway) dan sebaliknya dari landasan pacu
menuju apron setelah melakukan pendaratan. Untuk akses dari apron menuju landasan pacu disebut
‘entrance taxiway’ dan akses dari landasan pacu menuju apron disebut exit taxiway’. Kedua jalur akses ini
merupakan by-pass axiway.

Dalam merencanakan desain geometrik pada landasan penghubung digunakan referensi perencanaan dari
FAA :

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 13
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 14
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Pesawat Terbang Rencana : B – 757 – 300 (BOEING), termasuk dalam Airplane


Design Group IV, maka dimensi taxiway diperoleh data sebagai berikut :
 Lebar Taxiway (W) : 23 m (75ft)
 Jarak tepi aman Taxiway (M) : 4.5 m (15ft)
 Lebar bahu taxiway (S) : 7.5 m (25ft)
 Jari – Jari tikungan (R) : 45 m (150ft)
 Jari-Jari tikungan tambahan (F) : 25.5 m (85 ft)
 Panjang jalur tikungan tambahan (L) : 75 m (250 ft)

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 15
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG


(TAXIWAY)

Keterangan:l
F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline
L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway
R = Jari-jari belokan taxiway

Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dan entrance taxiway) ini yang
perlu untuk diperhatikan adalah penentuan kecepatan rencana dari pesawat terbang
saat akan memasuki area sistem landasan penghubung.

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 16
TUGAS PERENCANAAN LAPANGAN TERBANG
B-757-300

Untuk pesawat terbang rencana B- 757- 300 (BOEING), maka ukuran wheel base
(B) adalah 26.62 m.

B- 757 - 300 Termasuk Airplane Design Group IV


 Wing-Tip Clearance Pada Taxiway : 13,5 m
 Wing-Tip Clearance Pada Apron/Taxilane :8 m

SILVI NURROCHMA W. (1453010088)


AINNUR SRI K. (1453010103) 17

Anda mungkin juga menyukai