Anda di halaman 1dari 48

PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN BANDARA
RUNWAY ALIGNMENT, WIDTH
RUNWAY STRIP, SAFETY AREA
RUNWAY
Treshhold
Yang harus diperhatikan dalam perencanaan
sebuah runway:
– Susunan runway
– Arah runway (minggu lalu)
– Geometrik runway (memanjang dan melintang)
RUNWAY
• Berfungsi sebagai tempat untuk take-off dan
landing pesawat.
• Ukuran dan persyaratan runway:
– I.C.A.O
– F.A.A
– Peraturan Dirjen Hubud Kementrian Perhubungan
Type Runway
• Non Instrument Runway (untuk Visual Flight Rule)
• Instrument Runway (untuk Instrument Flight Rule)
– Precision Approach
• Dibantu alat navigasi Instrument Landing System lengkap untuk
menetukan lokasi bandara, elevasi, glide path dan glide slope
– Non Precision Approach
• Dibantu alat navigasi untuk mendukung Instrument Flight tetapi
tanpa peralatan untuk menentukan glide slope

• Catatan: Instrument Flight = Penerbangan tanpa melihat runway


Precision Approach
Path Indicator
(Tidak termasuk ILS)
Indikator lintasan ancang presisi (precision
approach path indicator; atau PAPI)
adalah alat bantu visual yang menyediakan
informasi panduan untuk membantu pilot
memperoleh dan mempertahankan
pendekatan yang benar (dalam bidang
vertikal) terhadap sebuah bandar udara.
Indikator ini umumnya terletak di samping
landasan pacu, sekitar 300 meter di luar
ambang batas landas dari landasan pacu
Rasio lampu putih terhadap lampu merah yang terlihat tergantung
pada sudut pendekatan pesawat ke landasan pacu. Apabila pilot
berada di atas lintasan miring (glideslope) yang telah ditentukan,
ia akan melihat banyak lampu putih yang menyala dibandingkan
lampu merah, dan sebaliknya. Untuk sudut pendekatan yang
optimal, rasio lampu putih dan lampu merah tetaplah sama.
Pengecualian diberikan pada Boeing 747 dan Concorde. Pada
pesawat Boeing 747, kokpit berada sekitar 20 kaki di belakang
hidung pesawat dan jauh lebih tinggi dari pesawat umumnya,
awak pesawat dalam 747 biasanya akan melihat satu merah dan
tiga lampu putih ketika mereka berada di lintasan miring. Awak
pesawat Concorde akan melihat empat lampu putih karena sudut
pandang ancang Concorde lebih tinggi daripada pesawat terbang
tradisional.
Instrument Landing System

Glide slope station


Standard Kemiringan Melintang Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/77/VI/2005 TENTANG


PERSYARATAN TEKNIS PENGOPERASIAN FASILITAS TEKNIK BANDAR UDARA
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Kemiringan memanjang & gradien efektif (standar


I.C.A.O):
 Kemiringan memanjang:
 Code 1 & 2 : maksimum 2%
 Kelas 3 & 4 : maksimum 1%
 Gradien efektif : maksimum 1%

 Gradien runway efektif adalam perbedaan maksimum elevasi


garis tengah runway dibagi dengan panjang runway.
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Perubahan kemiringan memanjang:


 Syarat I.C.A.O:
Perubahan kemiringan untuk semua kelas lapangan terbang
maksimum 0,3% setiap 30m panjang lengkung vertikal.
 Syarat F.A.A:
 Lapangan terbang kecil:
 maksimum 2%;
 panjang lengkung vertikal (L) tiap 1% perubahan kemiringan adalah
90m; dan
 jarak antar 2 titik potong (D) = 75(a+b)
 Lapangan terbang besar:
 maksimum 1,5%;
 panjang lengkung vertikal (L) tiap 1% perubahan kemiringan adalah
300m.
 jarak antar 2 titik potong (D) = 300(a+b)
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY
• Perubahan kemiringan memanjang (FAA):

L = 90 x a
a = |(+g1)-(-g2)| = g1 + g2
L = 300 x a
L = 90 x b Lap. Terbang kecil
b = |(-g2)+(+g3)| = g2 + g3
L = 300 x b Lap. Terbang besar
Standard Kemiringan Memanjang Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005

Ketinggian mata dan object


Perubahan Kemiringan Memanjang Runway

Jarak antara dua perubahan sudut berurutan (D) tidak boleh lebih dari:
a) 45 m; atau
b) Jarak dalam ukuran menggunakan formula : D = k (|S1- S2| + |S2 –
S3| /100 dimana ‘k’ (koefisien) adalah :
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Jarak Pandangan:
– Untuk menghindari terjadinya tabrakan antara 2 buah
pesawat pada persilangan runway dengan runway atau
runway dengan taxiway.
– I.C.A.O mensyaratkan bahwa tiap 2 titik yang terletak di
atas permukaan runway harus saling kelihatan dari jarak
yang sama dengan ½ panjang runway.
Standard Jarak Pandang Minimum Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005

Ketinggian mata dan object


Penentuan Lebar Runway
Dipengaruhi oleh:
• Jarak terluar roda pada main gear pesawat
• Jarak antara wing mounted engines dan longitudinal
axis pesawat
• Ukuran wing span
Standard Lebar Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005
Standard Runway Shoulder

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/77/VI/2005 TENTANG


PERSYARATAN TEKNIS PENGOPERASIAN FASILITAS TEKNIK BANDAR UDARA
Potongan melintang Runway dan Runway Strip

• Kemiringan melintang:
 Mempunyai kemiringan minimum 0,5%, maksimum 1,5%.
 Untuk shoulder dan sampai jarak 75m dari sumbu runway,
kemiringan maksimum 2,5%, seterusnya kemiringan
maksimum 5%.

45m
150m
300m
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY STRIP
• Runway Strip:
 Pada sisi kiri dan kanan runway dengan konstruksi tanpa
perkerasan.
 Digunakan bila gerak pesawat tidak normal.
 Lebar landing strip minimum 150m, dan panjang 60m lebih
panjang daripada ujung perkerasan runway pada kedua
ujungnya/ujung stopway.
 Untuk instrument-runway lebar landing-strip minimum
300m.
GENERAL FEDERAL AVIATION
REGULATION
CRITERIA TO DEVELOP RUNWAY LENGTH
REQUIREMENTS AT AIRPORTS
General Procedure for Runway Length
Estimation (Runway Length Components)
Runways can have three basic components:
• Full strength pavement (FS)
• Clearways (CL)
• Stopways (SW)
Full strength pavement should support the full weight of
the aircraft
Clearway is a prepared area are beyond FS clear of
obstacles (max slope is 1.5%) allowing the aircraft to
climb safely to clear an imaginary 11 m (35’ obstacle)
Stopway is a paved surface that allows and aircraft overrun
to take place without harming the vehicle structurally
(cannot be used for takeoff)
Runway Components

Each runway end will have to be considered individually for


runway length analysis
FAR Certification Procedures
FAR 25 (for turbojet and turbofan powered aircraft) consider three
cases in the estimation of runway length performance
• Normal takeoff (all engines working fine)
• Engine-out takeoff condition
- Continued takeoff
- Aborted takeoff
• Landing
All these cases consider stochastic variations in piloting technique
(usually very large for landings and smaller for takeoffs)
Regulations for piston aircraft do not include the normal takeoff
case (an engine-out condition is more critical in piston-powered
aircraft)
Nomenclature
FL = field length (total amount of runway needed)
FS = full strength pavement distance
CL = clearway distance
SW = stopway distance
LOD = lift off distance
TOR = takeoff run
TOD = takeoff distance
LD = landing distance
SD = stopping distance
D35 = distance to clear an 11 m (35 ft.) obstacle
Landing Distance Case
The landing distance should be 67% longer than the
demonstrated distance to stop an aircraft
Large landing roll variations exist among pilots
Example touchdown point variations (µ=400 m, σ=125 m
for Boeing 727-200 landing in Atlanta)
Normal Takeoff Case
• The Takeoff Distance (TOD) should be 115% longer than
the demonstrated Distance to Clear an 11m (35 ft.)
obstacle (D35)
Engine-Out Takeoff Case
Dictated by two scenarios:
Continued takeoff subcase
• Actual distance to clear an imaginary 11 m (35 ft)
obstacle D35 (with an engine-out)
Aborted or rejected takeoff subcase
• Distance to accelerate and stop (DAS)
Note: no correction is applied due to the rare nature of
engine-out conditions in practice for
turbofan/turbojet powered aircraft
Engine-Out Analysis
RESA (Runway End Safety Area)

• Runway End Safety Areas


A runway end safety area is a semi-
prepared surface at the end of a runway
designed to reduce the damage if an
aircraft lands short or over runs the
runway.
ICAO requirement is that the runway end
safety area should extend from the end of
a runway strip to at least 90m
(recommendation is 240m).
It should be at least twice as wide as the
associated runway.
• 1. TODA (Take-off Distance Available)
• TODA= RUNWAY+STOPWAY+CLEARWAY

• 2. ASDA (Accelerate Stop Distance Available)
• ASDA= Stopway awal+Runway+Stopway akhir
• 3. TORA (Take-off Run Available)
• TORA= Stopway awal+Runway

• 4. LDA (Landing Distance Available)
• LDA=hanya di Runway
Rabut, 061021

Anda mungkin juga menyukai