Characteristics According to
ICAO Annex 14 Vol.1 Seventh Ed. & KP 326 Tahun 2019
Pintanugra Persadanta
Jakarta, 08 April 2023
Gambaran Tata Letak (Layout) Bandar Udara
Definisi
AERODROME (Annex 14 Volume I Seventh Ed.) kawasan tertentu di darat atau peraiaran (termasuk
bangunan, instalasi, dan peralatan) yang dimaksudkan untuk digunakan seluruhnya atau sebagian
untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat udara. (annex 14)
BANDAR UDARA (KP326 Tahun 2019) Kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas – batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya.
MANOUVERING AREA. Bagian dari bandar udara yang bisa digunakan untuk lepas landas, pendaratan
dan taxi pesawat, tidak termasuk apron.
MOVEMENT AREA (daerah pergerakan). Bagian dari bandar udara yang digunakan untuk lepas
landas, pendaratan dan taxi pesawat udara, terdiri dari daerah manuver dan apron.
RUNWAY. Daerah persegi yang telah ditentukan di sebuah bandar udara untuk pendaratan atau lepas
landas pesawat
Definisi
APRON. Sebuah daerah yang telah ditentukan, di sebuah bandar udara, yang diperuntukkan untuk
mengakomodasi pesawat udara dalam menaikkan atau menurunkan penumpang, pos atau kargo,
parkir atau pemeliharaannya.
STOPWAY. Bidang persegi yang telah ditentukan di darat pada ujung jalur lepas landas yang dibuat
sebagai daerah yang sesuai dimana sebuah pesawat bisa berhenti ketika memutuskan untuk
membatalkan lepas landasnya.
CLEARWAY. Bidang persegi yang telah ditentukan di daratan atau permukaan air yang berada di
bawah kendali pihak berwenang terkait, yang dipilih atau dipersiapkan sebagai bidang yang sesuai
dimana sebuah pesawat udara bisa melakukan sebagian dari pendakian awalnya untuk mencapai
ketinggian tertentu (35 ft).
AEROPLANE REFERENCE FIELD LENGTH. Panjang landas pacu minimum yang diperlukan untuk lepas
landas pada MTOW (Maximum Take Off Weight / maksimum massa lepas landas tersertifikasi),
permukaan laut, kondisi atmosfir standar, udara diam dan kemiringan landas pacu (runway) nol,
seperti yang diperlihatkan pada manual penerbangan pesawat udara yang ditetapkan oleh pihak yang
berwenang dalam memberikan sertifikasi atau data yang setara dari pabrik pesawat udara.
Definisi
TAXIWAY (Landasan Ancang). Jalur tertentu pada bandar udara di darat yang ditujukan untuk
pesawat udara melakukan taxi dan ditunjukan untuk menjadi penghubung antara satu bagian bandar
udara dengan lainnya, termasuk antara lain:
a) AIRCRAFT STAND TAXILANE. Bagian dari apron dirancang sebagai taxiway dan diperuntukkan
untuk memberikan akses hanya ke pesawat yang sedang berhenti.
(ANNEX 14) Aircraft stand taxilane: A portion of an apron designated as a taxiway and intended
to provide access to aircraft stands only.)
b) APRON TAXIWAY. Bagian dari sistem taxiway terletak di apron dan diperuntukkan untuk
memberikan rute taxi melintasi apron.
c) RAPID EXIT TAXIWAY. Taxiway terhubung dengan runway pada sebuah sudut lancip dan dirancang
untuk memungkinkan pesawat yang mendarat untuk berbelok pada kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan jalan keluar taxiway lainnya dan karenanya bisa meminimalkan waktu
penggunaan runway.
Definisi
Definisi
RUNWAY STRIP. Sebuah daerah yang telah ditentukan, termasuk runway dan stopway, jika ada,
dengan tujuan untuk:
a) mengurangi resiko kerusakan pada pesawat yang melewati batas runway; dan
b) melindungi pesawat yang terbang di atasnya ketika melakukan lepas landas atau pendaratan.
THRESHOLD. Bagian awal dari runway yang bisa digunakan untuk pendaratan.
TOUCHDOWN ZONE. Bagian dari runway, di luar threshold, diperuntukkan sebagai tempat pertama
kali pesawat udara yang mendarat menyentuh runway.
RUNWAY END SAFETY AREA (RESA). Sebuah daerah simetris di perpanjangan sumbu runway dan
menyambung dengan akhir dari jalur primer diperuntukkan untuk mengurangi resiko kerusakan pada
pesawat yang terlalu dini masuk atau melewati runway.
NON-INSTRUMENT RUNWAY. Runway yang diperuntukkan untuk operasional pesawat menggunakan
prosedur pendekatan visual atau prosedur pendekatan instrumen hingga pada sebuah titik dimana
pendekatan bisa dilanjutkan dengan menggunakan kondisi meteorologis visual.
Definisi
INSTRUMENT RUNWAY (runway instrumen). Salah satu jenis runway berikut ini diperuntukkan untuk operasional
pesawat udara yang menggunakan prosedur pendekatan instrumen:
a) NON-PRECISION approach runway. Runway yang dilayani oleh alat bantu visual dan non visual diperuntukkan
untuk operasional pendaratan mengikuti operasional pendekatan instrumen tipe A dan jarak pandang tidak kurang
dari 1000 m.
b) PRECISION approach runway, CATEGORY I. Runway yang dilayani oleh alat bantu visual dan non visual
diperuntukkan untuk operasional pendaratan mengikuti operasional pendekatan instrumen tipe B dengan ketinggian
keputusan (decision height – DH) tidak lebih rendah dari 60 m (200 kaki) dan jarak pandang tidak kurang dari 80 m
atau jangkauan jarak pandang runway tidak kurang dari 550 m.
c) PRECISION approach runway, CATEGORY II. Runway yang dilayani oleh alat bantu visual dan non visual
diperuntukkan untuk operasional pendaratan mengikuti operasional pendekatan instrumen tipe B dengan ketinggian
keputusan (decision height – DH) lebih rendah dari 60 m (200 kaki), tapi tidak lebih rendah dari 30 (100 kaki) dan
jangkauan jarak pandang runway tidak kurang dari 300m.
d) PRECISION approach runway, CATEGORY III. Runway yang dilayani oleh alat bantu visual dan non visual
diperuntukkan untuk operasional pendaratan mengikuti operasional pendekatan instrumen tipe B dan sepanjang
permukaan runway serta:
A – diperuntukkan untuk operasional dengan ketinggian keputusan (DH) kurang dari 30 m (100 kaki) atau tidak ada
DH serta jangkauan jarak pandang runway tidak kurang dari 175 m.
B – diperuntukkan untuk operasional dengan ketinggian keputusan (DH) kurang dari 15 m (50 kaki) atau tidak ada
DH serta jangkauan jarak pandang runway tidak kurang dari 175 m tapi tidak boleh kurang dari 50 m.
C – diperuntukkan untuk operasional tanpa DH dan tidak ada batasan untuk jangkauan jarak pandang runway.
Aerodrome Reference Code
(Kode Referensi Bandar Udara)
• Kode ini terdiri dari dua elemen yang terkait dengan karakteristik kinerja dan dimensi pesawat
udara:
- elemen 1 adalah kode nomor (code number) yang berkaitan dengan referensi panjang runway
untuk digunakan pesawat udara; dan
- elemen 2 adalah kode huruf (code letter) yang berkaitan dengan lebar sayap (wingspan).
• Ketika akan menerapkan Annex 14 Volume I, pesawat udara kritis (critical aircraft) yang akan
dilayani oleh bandar udara harus terlebih dahulu diidentifikasi baru kemudian kedua unsur dari
kode ini.
• Code number dan code letter harus sesuai dengan Tabel 1. Aerodrome Reference Code
• Code number untuk elemen 1 harus ditentukan dari nilai aeroplane reference field length tertinggi
dari pesawat udara yang akan dilayani.
Catatan : Penentuan aerodrome reference field lengths adalah untuk memilih code number dan
tidak mempengaruhi panjang runway yang sebenarnya
Aerodrome Reference Code
(Kode Referensi Bandar Udara)
KECEPATAN PESAWAT
V1: Decision Speed, titik kecepatan di mana pilot harus melanjutkan proses lepas landas jika terjadi kerusakan mesin setelah titik kecepatan ini.
Namun jika pesawat mengalami masalah mesin sebelum mencapai titik V1, maka pilot dapat membatalkan proses lepas landas.
Vr: Rotate Speed, kecepatan yang direkomendasikan untuk roda depan pesawat dapat diangkat dari landas pacu pada proses lepas landas.
VLOF: Liftoff Speed, kecepatan yang direkomendasikan untuk pesawat lepas landas dengan aman.
V2: initial climb out speed / take off safety speed adalah kecepatan minimum dimana pilot mulai diperkenankan untuk mendaki. Hal ini terjadi
setelah pesawat berada pada ketinggian 10,7 m atau 35 feet di atas permukaan landas pacu.
Definisi
Declared Distances
Declared Distances
Declared Distances
Declared Distances
Tentukan TORA, TODA, ASDA dan LDA untuk THR 09 dan THR 27
PANJANG DASAR landasan ditentukan dengan kondisi asumsi di bandar udara sebagai berikut :
1. Elevasi/ketinggian bandara pada muka air laut rata-rata
2. Temperatur bandara ditentukan pada suhu standar 15°C (59°F)
3. Landas pacu rata searah longitudinal
4. Tidak ada angin yang bertiup di landas pacu
5. Pesawat dimuati dengan kapasitas penuh
6. Tidak ada angin yang mempengaruhi selama penerbangan ke tujuan
7. Temperatur standar selama penerbangan
PANJANG AKTUAL landas pacu ditentukan dari panjang dasar landasan dan angka-angka koreksi ketinggian,
temperatur dan koreksi terhadap gradien/slope landasan.
Faktor Yang Mempengaruhi Panjang Landasan
Ketika data kinerja pesawat udara tidak diketahui, panjang aktual landas pacu utama ditentukan dengan menerapkan faktor
koreksi umum terhadap panjang dasar (basic length) sebagai berikut:
a. Kebutuhan panjang runway meningkat 7% setiap kenaikan elevasi 300 m terhadap basic length;
b. Kebutuhan panjang runway meningkat 1% setiap suhu referensi aerodrome (aerodrome reference temperature) naik 1˚C
terhadap suhu standar elevasi aerodrome;
c. Bila panjang dasar (basic length) yang ditentukan berdasarkan persyaratan lepas landas ≥ 900 m, maka kebutuhan
panjang runway meningkat 10% setiap kemiringan memanjang runway 1%;
Panjang dasar (basic length) adalah panjang runway yang ditetapkan untuk tujuan perencanaan yang diperlukan untuk lepas
landas atau mendarat pada kondisi standar (Zero Elevation, Zero Wind dan Zero Runway Slope).
Faktor Yang Mempengaruhi Panjang Landasan
Faktor Koreksi
Koreksi terhadap elevasi (Fe)
Fe = [(0.07 x (E/300)) + 1], Elevasi dalam meter
X?
11,75
1000
500 655,32
QUIZ 27
Bandar Udara XYZ memiliki data elevasi / ketinggian bandar udara, temperature dan runway slope sebagai berikut:
• Suhu Referensi : 25.9
• Elevasi : 1278 mdpl
• Slope : 0.7427 %
• Pesawat Terbesar : ATR 72-600 (Tahap I), B737-800 (Tahap II) dan B777-300 (Tahap III)
Mengacu pada ICAO Doc 9157 Aerodrome Design Manual – Part 1 Runways, HITUNG kebutuhan panjang landas pacu
dengan mempertimbangkan factor koreksi, untuk pesawat terbesar untuk menempuh jarak 500 NM dengan kondisi (1)
MTOW/MSTOW dan (2) 70% payload.
Diasumsikan bahwa sesuai regulasi pemerintah maka setiap operasional pesawat udara perlu mencadangkan fuel untuk
1,25 jam perjalanan. Rata-rata pembakaran fuel pesawat dan rata-rata kecepatan jelajah adalah sebagai berikut:
ATR 72-600 : 1,42 kg/km – 510 km/jam
B737-800 : 3,59 kg/km – 969 km/jam
B777-300 : 7,88 kg/km – 1037 km/jam
Contoh: B737-600, Avg Fuel Burn 3,16 kg/km – Avg Speed 969 km/jam
TERIMA KASIH