Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Aerodrome

Aerodrome
Suatu wilayah dengan batas-batas tertentu di darat / di air (termasuk setiap bangunan, instalasi
dan peralatan yang dipakai, baik seluruhnya atau sebagian saja untuk kedatangan, keberangkatan
dan pergerakan darat pesawat terbang.

Runway
Suatu bidang berbentuk empat persegi panjang disuatu aerodrome darat yang di persiapkan untuk
landing dan take off pesawat terbang.

Taxiway
Suatu jalur tertentu di aerodrome darat yang dibuat untuk taxi pesawat terbang dan
menghubungan satu dan lain tempat di aerodrome.

Apron
Suatu wilayah tertentu di aerodrome darat yang disediakan untuk tujuan menaikkan dan
menurunkan penumpang pos dan cargo, pengisian bahan bakar, parkir atau pemeliharaan
(maintenance).

Maneuvering Area
Tempat pergerakan pesawat di darat termasuk runway dan taxi namun tidak termasuk apron

Movement Area
Tempat pergerakan pesawat dan termasuk apron.

http://flightoperationofficer.blogspot.com/2012/10/pengertian-aerodrome.html
AERODROME

           Suatu daerah tertentu di atas  daratan atau perairan (termasuk  bangunan-bangunan,


gedung-gedung, instalasi maupun peralatan-peralatan) yang digunakan untuk menunjang
kegiatan pendaratan, keberangkatan maupun pergerakan pesawat.

AERODROME REFERENCE POINT

            Letak geografis suatu aerodrome dinyatakan dalam derajat lintang (latitude) dan derajat
bujur (longitude).

LANDING AREA

             Bagian dari movement area yang dipersiapkan untuk landing dan take off pesawat
terbang.

MOVEMENT AREA

               Bagian dari suatu aerodrome yang dipergunakan untuk take off, landing dan taxiing
pesawat, termasuk apron.

MANOUVRING AREA

              Bagian dari suatu aerodrome yang dipergunakan untuk take off, landing, taxiing
pesawat, tidak termasuk apron.

APRON

               Daerah tertentu pada suatu aerodrome yang dipersiapkan untuk keperluan pada suatu
aerodrome yang dipersiapkan untuk keperluan parkir pesawat, memuat  atau menurunkan
penumpang dan barang, pengisian bahan bakar maupun perwatan-perawatan kecil bagi pesawat
udara. 

AERODROME REFERENCE POINT

-         Aerodrome reference point harus dibuat untuk tiap bandara

-         Aerodrome reference point terletak di titik pusat aerodrome.

-         Posisi Aerodrome reference point yang sudah ditentukan dengan koordinat, harus
dilaporkan ke aeronautical information services authority.
AERODROME REFERENCE TEMPERATURE

-         Aerodrome reference temperature harus ditentukan untuk tiap bandara dalam derajat
celcius.

-         Reccomendation : Data temperature di suatu aerodrome  dibuat per bulan. Dicari suhu
rata-rata yang tertinggi setiap bulan selama satu tahun.

Apabila pesawat yang akan melakukan pendaratan, melihat lampu :

1. Warna merah, pendekatan (approach) terlalu rendah.


2. Warna putih, pendekatan (approach) terlalu tinggi.
3. Warna merah diatas, putih dibawah, pendaratan yang akan dilakukan sudah tepat sasaran.

AERODROME & RUNWAY ELEVATIONS

-         Aerodrome elevation ( Elevasi Bandara), ketinggian suatu titik tertinggi di daerah
pendaratan, diukur dari permukaan laut.

-         Tekanan udara makin tinggi, makin mengecil, kenaikan setiap 1 mbs = 30 feet. (1000 feet
= 300 m).

Contoh :

Tekanan udara diatas permukaan laut 10.11 mbs

Tekanan udara di elevation 10.15 mbs

-         10.15 mbs – 10.11 mbs = 4 mbs

-         Elevasi bandara = 4 mbs x 30 feet = 120 feet

-         Elevasi bandara = 120 feet : 1000 feet x 300 m = 36m

Height

Jarak vertikal (ketinggian suatu titik atau suatu benda yang dianggap suatu titik diukur dari
(tekanan udara) diatas permukaan tanah.

Altitude

Jarak vertikal (ketinggian suatu titik atau suatu benda yang dianggap suatu titik diukur dari
(tekanan udara) diatas permukaan laut.
Flight Level

Jarak vertikal / suatu ketinggian tertentu yang diukur dari / berdasarkan tekanan udara di lapisan
yang mempunyai tekanan udara konstan (1013.2 mbs / 299.2 inches)

WIND COMPONENT

1.   Head Wind Component (HWC)

          Angin dari depan

          Take off / landing melawan arah angin

1. Cross Wind Component (CWC)

Angin dari samping

Take off / landing dengan cross wind

1. Tail Wind Component (TWC)

Angin dari belakang

Take off / landing searah dengan arah angin

MAXIMUM CROSS WIND COMPONENT

1. Bila panjang runway 1500m atau lebih cross wind component 37 km/h (20KT)

Bila terjadi hal-hal yang membahayakan di runway, cross wind component tidak boleh melebihi,
24 km/h (13KT)

1. Bila panjang runway 1200m – 1499m (kurang dari 1500m), cross wind component = 24
km/h (13KT)
2. Bila panjang runway kurang dari 1200m, cross wind component 19 km/h (10KT)

RUNWAY

Suatu daerah yang berbentuk empat persegi panjang yang telah dipersiapkan untuk kegiatan
pendaratan dan pemberangkatan pesawat terbang.

 
MENENTUKAN ARAH RUNWAY

1. Untuk menentukan arah (heading) suatu runway, selain faktor lokasi / medan juga faktor
lokasi / medan juga faktor angin sangat menentukan.

Pengamatan arah angin dilaksanakan sekurang – kurangnya 5 tahun, paling sedikit 8 kali setiap
hari dengan interval waktu yang sama.

KARAKTERISTIK RUNWAY

Faktor yang harus dipertimbangkan  dalam menentukan pembuatan runway

-         Faktor cuaca dan angin

-         Type operational

-         Topography / tata letak

-         Traffic di sekitar aerodrome

-         Faktor cuaca dan angin

        a.        kecepatan

        b.        arah

-         Type operational

        a.        untuk segala cuaca atau VMC saja

        b.        siang malam atau siang saja         

-         Topography / Tata Letak

      a.          Obstruction / terrain (halangan)

      b.          Lingkungan  Kemungkinan pengembangan yang akan datang (pemukiman,                


sekolahan) Kebisingan

      c.          Tanah yang tersedia Panjang runway sekarang dan yang ada

      d.          Biaya konstruksi

      e.          Kemungkinan instalasi alat bantu pendaratan (visual & non   visual)


TRAFFIC DISEKITAR AERODROME

-         Apakah dekat dengan aerodrome lain atau dekat dengan ATS route

-         Bagaimana kepadatan traffic

-         Prosedur pelayanan lalu lintas udara

          a.        instrument approach procedure

          b.        missed approach procedure

          c.        entry procedure

                                                             

PARALLEL RUNWAY

Jarak antara parallel runway

Jarak minimum dihitung dari runway centre line

-         210 m : runway code number : 3 atau 4

-         150 m : runway code number : 2

-         120 m : runway code number : 1

RUNWAY DESIGNATED MARKING

-         Terdiri dari dua angka

          contoh : 07 – 25

-         Parallel runway ditambah dua huruf

          contoh : 07L – 07 R / 25 L – 25 R


RUNWAY DESIGNATOR

Cara pemberian runway designator

Azimuth runway dibulatkan menjadi puluhan derajat

         – 124 derajat : 120 derajat

         – 126 derajat : 130 derajat

Contoh :

          – runway azimuth 135 derajat dibulatkan menjadi 140 derajat

         – runway designator : Rwy 14       

Runway yang berlawanan arah adalah :

           – 140 derajat + 180 derajat = 320 derajat

            – runway designator : Rwy 32

THRESHOLD

-         Awal dari runway yang digunakan untuk landing

-         Lokasi threshold :

          Pada awal dari runway

-         Displaced threshold

-         Threshold yang dipindahkan, misalkan karena :

1. Kerusakan runway

Adanya obstacle di daerah sebelum runway


KEKUATAN RUNWAY

1. Kekuatan runway, dapat menampung berat maupun jenis (type) pesawat, sesuai dengan
karakteristik runway tersebut.
2. Permukaan runway tidak boleh bergelombang / tidak rata. Permukaan runway yang tidak
rata menyebabkan aircraft bouncing, pitching, vibration
3. Runway basah

– kekerasan / kekuatan runway harus sedemikian rupa, agar pada       saat terjadi beban
gesekan roda pesawat dengan runway yang basah, tidak menyebabkan kecelakaan

-- untuk mengukur tingkat kebasahan runway digunakan alat : Self Wetting Features

– bila tingkat kebasahan sudah melebihi batas normal, maka harus      dibulatkan
informasi NOTAM

AIR DI RUNWAY

Apabila ada air di runway, sampai dengan setengah dari lebar runway, termasuk kedalaman dari
genangan air, kondisi tsb dirinci sebagai berikut :

-         Kabut : permukaannya terlihat berubah warna mendekati lembab

-         Basah : permukaannya basah tetapi tidak terdapat genangan air

-         Spot Air : ditunjukkan adanya titik-titik air

-         Banjir : terdapat genangan air

RUNWAY SHOULDER

1. Suatu daerah yang berbatasan langsung dengan tepi runway, umumnya ditanami rumput
dan bebas dari rintangan yang membahayakan. Dipergunakan untuk menampung
kemungkinan adanya pesawat yang keluar dari runway secara tidak sengaja.

Sebaiknya : Runway code letter D atau E dengan lebar runway kurang dari 60m, serta runway
code letter F dengan lebar 60m dilengkapi dengan runway shoulder.

1. Panjang shoulder sama dengan panjang runway


2. Lebar runway + lebar runway shoulder =

        a.        60m untuk runway code letter D dan E

        b.        75m untuk runway code letter F


1. Slope runway shoulder sama dengan slope runway yaitu 2,5 percent
2. Kekuatan runway shoulder :

        a.        dipersiapkan untuk dapat menampung pesawat yang “running off the runway”

        b.        mengurangi kerusakan pesawat

        c.        dapat menampung kendaraan yang beroperasi di shoulder

STOPWAY

1. Suatu daerah diujung runway, diarah take off yang berbentuk empat persegi panjang,
dipersiapkan sebagai daerah yang dapat dipergunakan sebagai daerah yang dapat
dipergunakan sewaktu-waktu oleh pesawat, apabila mengalami kegagalan pada saat take
off.
2. Panjang stopway disesuaikan dengan luas aerodrome. Tidak semua aerodrome memiliki
stopway, karenna medan maupun luas aerodrome tidak memungkinkan.
3. Lebar stopway, sama dengan lebar runway
4. Kekuatan stopway

         kekuatan stopway sedemikian rupa, dipersiapkan untuk dapat menampung pesawat yang
gagal take take off 

http://pewangga.wordpress.com/2014/03/08/aerodrome/
Pengertian Aerodrome Visibility

aerodrome: bandara; bandar udara; pelabuhan udara. Suatu daerah tertentu di daratan atau di
perairan, termasuk semua bangunan, instalasi dan peralatan yang semuanya atau sebagian bertujuan
untuk melayani kedatangan dan pemberangkatan pesawat.
Jarak pandang (visibility) dalam meteorologi adalah tingkat kejernihan dari atmosfer sehubungan
dengan penglihatan manusia yang dinyatakan dalam satuan jarak.
Dalam Aeronautical Dictionary, visibility mempunyai arti “Visibility is the greatest horizontal distance at
wich a prominent object on the ground can be seen with the unaided eye.”
Artinya, visibility adalah jarak pandang mendatar terjauh terhadap suatu benda tanpa bantuan alat
penglihatan.
Dalam Kamus Hukum dan Regulasi Penerbangan, yang dimaksud dengan jarak pandang darat adalah
jarak pandang di Bandar udara sebagaimana dilaporkan oleh pengamat meteorologi yang berwenang.
Sedangkan jarak pandang udara adalah jarak pandang ke muka dari ruang kemudi (kokpit) suatu
pesawat udara selama penerbangannya berlangsung.
Besarnya jarak pandang tidak selalu sama. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi berkurangnya
jarak pandang adalah:

1)Fog
Yaitu titik air yang berada di permukaan,
2) Cloud and Precipitation
Precipitation adalah jatuhan- jatuhan partikel yang menyebabkan visibility berkurang tergantung dari
intensitas partikel yang jatuh.
3) Asap (smoke)
Yaitu partikel- partikel kecil di udara yang berasal dari hasil pembakaran yang dapat mengurangi visibility
sampai menjadi kurang dari 1000M.
4) Haze
Yaitu partikel kering yang halus seperti polutan, debu, garam dan partikel asap yang mengembang
karena kondisi udara yang stabil dan menyebabkan visibility menjadi 3000- 6000M.

http://angkasasena.blogspot.com/2008/10/konsep-aerodrome-visibility-dalam.html

Nama : Daniel Adi Nugroho


Course : DIII TNU V
NIT : A.I.12.004

Anda mungkin juga menyukai