Anda di halaman 1dari 18

LANDAS PACU (RUNWAY)

Runway adalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang


untuk mendarat (landing) dan melakukan lepas landas (take off).

Menurut Horonjeff (1994), sistem runway terdiri dari terdiri dari perkerasan
struktur, bahu landasan (shoulder), bantal hembusan (blast pad), dan daerah
aman runway (runway end safety area).

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


SISTEM BANDAR UDARA
( LANDASAN PACU / RUNWAY )

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


Desi Widianty - Teknik Bandar Udara
1. Perkerasan struktur (structural pavement),
berfungsi untuk mendukung beban yang bekerja pada runway yaitu beban pesawat
sehingga mampu melayani lalu-lintas pesawat.

2. Bahu landasan (shoulder),


yang terletak berdekatan dengan tepi perkerasan yang berfungsi untuk menahan erosi
akibat hembusan mesin jet dan menampung peralatan untuk pemeliharaan saat kondisi
darurat.

3. Bantalan hembusan (blast pad),


adalah suatu area yang dirancang khusus untuk mencegah erosi permukaan pada ujung-
ujung landasan pacu akibat hembusan mesin jet yang terus-menerus atau berulang-ulang.
Biasanya area ini ditanami dengan rumput.
ICAO menetapkan panjang bantal hembusan 100 kaki,
FAA menetapkan panjang bantal hembusan :
• 100 kaki untuk penggunaan pesawat kelas I,
• 150 kaki untuk penggunaan pesawat kelas II,
• 200 kaki untuk penggunaan pesawat kelas III dan IV
Desi Widianty - Teknik Bandar Udara
• 400 kaki untuk kelompok rancangan V dan VI.
4. Daerah aman untuk landasan pacu (runway safety area)
adalah daerah yang bersih tanpa benda-benda yang mengganggu, dimana
terdapat saluran drainase, memiliki permukaan yang rata, dan mencakup bagian
perkerasan, bahu landasan, bantalan hembusan, dan daerah perhentian, apabila
diperlukan.
Daerah ini selain harus mampu untuk mendukung peralatan pemeliharaan saat
keadaan darurat juga harus mampu menjadi tempat aman bagi pesawat
seandainya pesawat keluar dari jalur landasan pacu.
ICAO menetapkan bahwa daerah aman landasan pacu harus lurus sepanjang 275
kaki dari setiap ujung landasan pacu untuk runway yang menggunakan pesawat
rencana kelas III dan IV, dan untuk seluruh landsan pacu dengan operasi operasi
instrumentasi.
FAA menetapkan bahwa daerah aman landasan pacu harus memiliki panjang 240
kaki dari ujung landasan pacu untuk pesawat kecil dan 1000 kaki untuk seluruh
rancangan kelas pesawat rencana.

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


5. Perluasan area aman (safety area extended),
dibuat apabila dianggap perlu, yang bertujuan untuk mengantisipasi
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan yang disebabkan karena
pesawat mengalami undershoot ataupun overuns. Panjang area ini normalnya
adalah 800 kaki, tetapi itu bukan suatu ukuran baku karena bergantung pada
kebutuhan lokal dan luas area yang tersedia.

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


Desi Widianty - Teknik Bandar Udara
Tabel 1 Klasifikasi Bandar Udara oleh ICAO

Tanda Kode Panjang Runway Panjang Runway


(ft) (m)
A >7.000 >2.133
B 5.000-7.000 1.524-2.133
C 3.000-5.000 914-1.524
D 2.500-3.000 762-914
E 2.000-2.500 610-762

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


KONFIGURASI LANDAS PACU
Desi Widianty - Teknik Bandar Udara

Konfigurasi Landas Pacu adalah implementasi dari pengaturan


dan penempatan letak landas pacu dan landas hubung seefisien
mungkin terhadap posisi gedung terminal yg didasarkan atas
desain geometrik landas pacu dan landas hubung serta analisa
angin
Konfigurasi Landas Pacu berupa :
1. Landas Pacu Tunggal
2. Landas Pacu Pararel
3. Landas Pacu dua Jalur
4. Landas Pacu yang berpotongan
5. Landasan Pacu V-terbuka

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


1. Landasan Pacu Tunggal
• merupakan konfigurasi yang paling sederhana.
• Jumlah operasi Take off (TO) dan Landing (L) ± sama dalam setiap arah
• Jarak taxiway sama tidak peduli ujung runway mana yang digunakan untuk TO
• Letak terminal dekat dengan landing dalam setiap arah
Kapasitas runway :
• kondisi VFR (Visual Flight Rules) : 51 sampai 98 operasi per jam,
• kondisi IFR (Instrument Flight Rules) : 50 sampai 59 operasi, tergantung pada komposisi
campuran pesawat terbang dan alat-alat bantu navigasi yang tersedia.
Kondisi VFR (Visual Flight Rules) : kondisi penerbangan dg keadaan cuaca dan jarak pandang
yg baik dg cara visual.
Kondisi IFR (Instrument Flight Rules) : kondisi penerbangan apabila cuaca dan jarak
penglihatan atau batas penglihatan berada dibawah VFR
• Contoh : Bandara Internasional Adisuctjipto Yogyakarta

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


2. Landasan Pacu Paralel
• Volume lalu lintas tinggi
• Kapasitas sangat tergantung pada jumlah runway dan jarak diantaranya.
Kapasitas/jam (operasi/jam)
Jarak antar Runway
VFR IFR
Jarak Rapat (215-761m) 94 - 197 56 - 60
Jarak Menengah (762-1310m) 103 - 197 62 - 75
Jarak Jauh (>1311m) 103 - 197 99 - 119

• Bentuk :
a. Paralel Runway (sejajar) : TO dan L dilakukan dalam setiap arah
b. Staggared Paralel Runway : TO dan L dilakukan pada runway yang berbeda
dan membutuhkan lahan yang luas.
• Contoh : Bandara internasional Soekarno-Hatta, Jakarta

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


Desi Widianty - Teknik Bandar Udara
Jarak antar landasan dibagi menjadi 3 :
1. Berdekatan (Close), jarak dari sumbu ke sumbu 700 ft (215 m) - <2500 ft
(761m).
Operasi penerbangan pada satu landasan tergantung pada operasi
landasan lain.

2. Menengah (Intermediate), dipisahkan dg jarak 2500 ft (761m) sampai


<4300 ft (1310m).
Kedatangan pada satu landasan tidak tergantung keberangkatan pada
landasan yg lain.

3. Jauh (far), dipisahkan dengan jarak 4300 ft (1310m) atau lebih.


Dua landasan dapat dioperasikan tanpa tergantung satu sama lain
untuk kedatangan maupun keberangkatan pesawat.

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


Desi Widianty - Teknik Bandar Udara
3. Landasan Pacu Dua Jalur
Landasan pacu dua jalur terdiri dari dua landas pacu sejajar berjarak
rapat/berdekatan (700 sampai <2500 ft)

Landasan pacu yang terletak paling jauh dari gedung terminal (sebelah
luar) digunakan untuk kedatangan dan
Landasan pacu yang paling dekat dengan gedung terminal untuk
keberangkatan.

Landasan dua jalur dapat menampung lalu lintas paling sedikit 70%
lebih banyak dari landas pacu tunggal dalam kondisi VFR dan 60% lebih
banyak dari landasan tunggal dalam kondisi IFR.

Contoh : Bandara internasional Charles-De Gaulle, Paris Perancis

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


Desi Widianty - Teknik Bandar Udara
4. Landasan Pacu yang Berpotongan
Landasan bersilangan diperlukan jika angin yang bertiup keras lebih dari
satu arah, yg akan menghasilkan tiupan angin berlebihan bila landasan
mengarah ke satu mata angin.
Pada saat angin bertiup keras ke satu arah maka hanya satu dari dua
landasan yang bersilangan yang dapat digunakan. (kapasitas berkurang)
Tapi jika angin bertiup lemah maka kedua landasan dapat digunakan.
Kapasitas runway yang bersilangan sangat tergantung pada letak
persilangannya dan pada cara pengoperasian runway yang disebut strategi
landasan untuk lepas landas atau mendarat.
Makin jauh letak titik silang dari ujung lepas landas runway dan ambang
(threshold) pendaratan, kapasitasnya makin rendah.
Kapasitas tertinggi dicapai apabila titik silang terletak dekat dengan ujung
lepas landas dan ambang pendaratan.

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


Kapasitas untuk kondisi IFR : 60 – 70 operasi/jam
Kapasitas untuk kondisi VFR : 70 – 175 operasi/jam tergantung pada
kondisi campuran pesawat.
Contoh : Bandara Internasional San Fransisco, CA, Amerika Serikat

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


5. Landasan Pacu V-terbuka
Runway V terbuka merupakan runway yang arahnya memencar
(divergen) tetapi tidak berpotongan.
Memberi manfaat hampir sama dengan jenis landasan yang
berpotongan (jika angin bertiup kuat dari satu arah) hanya saja
jika tiupan angin tidak terlalu kuat, kedua landas pacu dapat
digunakan bersama-sama
Strategi yang menghasilkan kapasitas tertinggi adalah apabila
operasi penerbangan dilakukan menjauhi V (pola menyimpang).
Kondisi IFR kapasitas per jam 50 – 80 operasi tergantung
campuran pesawat
Kondisi VFR kapasitas per jam 60 – 180 operasi
Contoh : Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar

Desi Widianty - Teknik Bandar Udara


Desi Widianty - Teknik Bandar Udara

Anda mungkin juga menyukai