PERENCANAAN
LAPANGAN TERBANG
(Pertemuan ke-4 : Fasilitas Sisi Darat & Konfigurasi Bandar Udara)
Dosen pengampu :
Dr. Tri Sefrus, S.T., M.T.
FASILITAS SISI DARAT
BANDAR UDARA
Terminal Fasilitas
penumpang penunjang
Terminal Bangunan
barang (kargo) operasi
1 Fasilitas keberangkatan
2 Fasilitas kedatangan
1 Check in counter
adalah fasilitas pengurusan tiket pesawat terkait dengan keberangkatan.
Jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah penumpang pesawat waktu sibuk yang
dilayani oleh bandar udara tersebut.
2 Check in area
adalah area yang dibutuhkan untuk menampung cek in counter. Luasannya
dipengaruhi oleh jumlah penumpang waktu sibuk yang dilayani oleh bandar
udara tersebut.
1 Ruang kedatangan
adalah ruangan yang digunakan untuk menampung penumpang yang turun
dari pesawat setelah melakukan perjalanan. Fasilitas ini dilengkapi dengan
kerb kedatangan dan baggage claim area. Luasannya dipengaruhi oleh
jumlah penumpang waktu sibuk yang dilayani oleh bandar udara tersebut.
3 Rambu/marka
adalah fasilitas yang digunakan untuk melayani pengambilan bagasi
penumpang. Panjang dan jenisnya dipengaruhi oleh jumlah penumpang
waktu sibuk yang dilayani oleh bandar udara tersebut.
Fasilitas bangunan bandar udara meliputi : jalan akses dan tempat parkir
kendaraan pengunjung. Fasilitas ini ditujukan untuk mendukung pelayanan
terhadap para pengunjung, baik calon penumpang maupun pengunjung
bukan penumpang.
Fasilitas penunjang ini juga termasuk jembatan, drainase, turap, pagar,
taman, dan fasilitas intermoda.
Single runway
Runway paralel yang umum digunakan adalah dua, tiga, dan empat runway.
Kapasitasnya tergantung pada jumlah dan jarak antar runway. Jarak antar
runway dibagi menjadi tiga kategori :
1) Close (berdekatan)
Runway ini dipisahkan dengan jarak <2.500 ft sampai <4.300 ft (1.310 m).
Pada kondisi IFR, pergerakan pesawat di satu runway
bergantung pada pergerakan di runway lainnya.
2) Intermediate (menengah)
Runway ini dipisahkan dengan jarak min 700 ft (213 m) sampai <2.500 ft
(1.067 m). Pada kondisi IFR, pergerakan kedatangan (landing)
tidak bergantung pada pergerakan keberangkatan (take off) pesawat di
runway lainnya.
3) Far (berjauhan)
Runway ini dipisahkan setidaknya dengan jarak 4.300 ft (1.310 m). Pada
kondisi ini dua runway dapat dioperasikan tanpa bergantung pada satu
sama lain baik kedatangan maupun keberangkatan.
Intersecting runway adalah bandar udara yang memilki dua atau lebih
runway dengan arah berbeda yang saling menyilang satu sama lain.
Runway bersilangan ini diperlukan jika arah angin yang bertiup lebih dari
satu arah, sehingga akan menghasilkan embusan angin berlebih bila
landasan hanya mengarah pada satu arah.
Pada saat angin bertiup kencang maka hanya satu dari dua landasan yang
dapat digunakan. Namun apabila angin bertiup lemah maka kedua
landasan dapat digunakan secara bersamaan.
Konvigurasi divergen
Runway dengan V terbuka lebih disukai daripada runway dengan
konfigurasi persilangan. Pada open V kapasitas runway yang
dihasilkan lebih besar. Apabila runway bersialngan tidak bisa
dihindari maka diusahakan perpotongan runway harus terjadi
sedekat mungkin dengan arah treshold dan operasi pesawat
dilakukan menjauhi perpotongan.