Anda di halaman 1dari 7

UAS

LAPANGAN TERBANG

Prepared By
Muhammad Fauzan (1211820015)

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA


1. Jelaskan dan Gambarkan secara ringkas konsep penempatan fasilitas
sisi darat dan sisi udara dari suatu bandara.
Jawab :
Ada 2 macam konsep dalam perencanaan terminal pada Bandar udara, yaitu
:
A. Konsep Distribusi Horisontal (Single Level Terminal)
Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara dengan
pengaturan dan pendistribusian kegiatan proses keberangkatan dan
kedatangan penumpang melalui satu tingkat terminal.
Konsep distribusi ini terdiri atas:
1. Konsep Distribusi Linear
Konsep ini merupakan cara konvensional dalam pengaturan letak
pesawat terbang di terminal, yakni posisi pesawat terbang berbaris
memanjang dengan arah ke dalam (nose-in). Konsep ini digunakan
untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 per
tahun.
2. Konsep Distribusi Dermaga :
Konsep ini mengatur letak pesawat terbang pada sepanjang jalur
terminal secara sejajar dengan arah ke dalam (nose-in). Konsep ini
digunakan untuk pelayanan penumpang pesawat terbang sejumlah
200.000 – 1.000.000 per tahun.
3. Konsep Distribusi Satelit :
Konsep ini mengatur letak pesawat terbang mengelilingi bagian ujung
terminal (flight interface) dan memberikan kemudahan dalam mobilitas
/ manuver pada apron. Konsep ini digunakan untuk pelayanan
penumpang pesawat terbang sejumlah 200.000 – 1.000.000 per tahun.
B. Konsep Distribusi Vertikal (Multilevel Terminal)
Merupakan konsep pelayanan pada terminal bandar udara dengan tujuan
untuk mendistribusikan aktivitas proses keberangkatan dan kedatangan
melalui beberapa tingkat fasilitas pelayanan terminal. Penentuan tentang
jumlah tingkat fasilitas pelayanan terminal tergantung pada jumlah

2
penumpang yang dilayani, tipe lalu lintas penerbangan, tingkat intensitas
penerbangan, dan rancangan induk terminal.

3
2. Gambarkan konsep zoning pada perencanaan sisi darat dari bandara.
Sebutkan dan jelaskan kebutuhan dasar pada perencanaan fasilitas sisi
darat dalam perencanaan bandara.
Jawab :
Menetapkan karakteristik tiap zona dan peletakan fasilitas dalam tiap zona
sesuai dengan fungsi dan karakteristirnya. Hubungan dengan landas pacu dan
jalan masuk bandar udara. Ukuran zona dan fasilitas sesuai dengan
kebutuhan.

4
3. Apa manfaat konsep 2 level dalam perencanaan terminal di bandara
besar Masing-masing digunakan untuk apa dalam layanan bandara. Hal
apakah yang membedakan dengan konsep perencanaan terminal 1 level.
Jawab :
A. manfaat konsep 2 level dalam perencanaan terminal di bandara besar
Kemampuan penyesuaian terhadap ruang tunggu keberangkatan dan
fungsi lapor-masuk. Dalam menangani frekuensi arus penerbangan tinggi,
sistem ini dapat mengurangi tabrakan antara arus penumpang dan bagasi,
karena adanya pemisahan titik penyerahan bagasi di lantai atas dengan
klaim di lantai dasar. Adanya kemungkinan untuk melakukan pemisahan
aspek fungsionalitas. Jarak tempuh minimum untuk pindah tingkat ada
pada sisi pier dekat parkir pesawat.

B. Hal apakah yang membedakan dengan konsep perencanaan terminal 1


level dan 2 level :
1. level untuk kedatangan dan keberangkatan itu digabung dalam satu
tempat.
2. level untuk kedatangan dan keberangkatan dipisah dalam satu tempat
yang berbeda.

5
4. Pelayanan bandara dalam pelaksanaan operasionalnya ditentukan
berdasarkan komponen besaran pesawat, frekwensi dan panjang landas
pacu, dan fasilias penudukug lainnya. Sebutkan faktor-faktor yang
berperan tersebut dan kaitan satu dengan lainnya. Untuk perhitungan
besaran kebutuhan apron, hal apa saja yang perlu diperhatikan ?
Jawab :
Besar pesawat, frekeunsi penerbangan, panjang landas pacu dan fasilitas
pendukung lainnya tentu saja berpengaruh terhadap pelayanan bandara dan
pelaksanaan operasionalnya. Besaran pesawat tentunya akan menunjukan
bandara tersebut masuk kedalam kelas apa. Missal seperti bandara ngurah rai,
bahwa besaran pesawat maksimal yaitu B.747-400 sehingga bandar ini
memiliki kelas 4 E. Selain itu frekuensi penerbangan juga menentukan
apakah bandara tersebut masuk kedalam kategori Instrument (Dapat
digunakan untuk pencaratan/penerbangan malam hari) atau non Instrument
(Tidak dapat digunakan untuk pendaratan/penerbangan malam hari). Panjang
landas pacu juga menentukan kelas bandara tersebut. Adapun ukuran apron
tergantung pada :
a. Tipe apron yang mungkin digunakan
b. Jumlah dan ukuran gate aircraft
c. Luas area yang tersedia (termasuk luas area untuk maneuver pesawat)
d. Jenis pesawat yang diizinkan beroperasi
e. Sirkulasi penumpang
f. Fasilitas penunjang bagi penumpang

6
5. Hitung koreksi panjang runway untuk lokasi bandara 50 m dari muka
laut, dengan temperatur rata-rata 33° C dan runway slope 1%, untuk
pesawat BOEING 777-300ER.
Jawab :
Diketahui : panjang runway actual : 3200 m, ketinggian bandara diatas
permukaan laut (E) 50 m, Temperatur referensi bandara 33C, Kemiringan
efektif runway (S) : 1%, Pesawat Boing 777-300ER.
Perhitungan :
Ce = 1 + 0.07 x E/300 = 1.011
Ct = 1 + 0.01 (T – (15-0.0065 E)) = 1.182
Cs = 1 + 0.1 S = 1.001
ARFL = 3200/(1.011 X 1.122 X 1.001) = 2,819 m

Anda mungkin juga menyukai