BAHAN KULIAH
Back to main
KARAKTERISTIK PESAWAT 5
TERBANG
Bagian-Baguian Pesawat
Terbang
Pesawat terbang terdiri dari:
a. Mesin
b. Propeller (baling-baling)
c. Fuselage (badan)
d. Wings (sayap)
e.Three Controls (pengendali gerak)
f. Flap
g. Vertical Fin
h. Leading edge
6
Karakteristik pesawat tebang
Karakteristik pesawat terbang yang sering
digunakan untuk perencanaan prasarana 7
lapangan terbang yang berdisiplin ilmu teknik
sipil adalah : ukuran pesawat terbang, bobot
pesawat terbang dan konfigurasi roda
pendaratan pesawat terbang.
Ukuran pesawat terbang
Wingspan (A)
Panjang rentang pesawat terbang, diukur dari
ujung kiri sayap sampai ujung kanan sayap
pesawat terbang. Dalam perencanaan ukuran
ini akan mempengaruhi antara lain dimensi
appron.
Length (B)
Panjang badan pesawat terbang, diukur dari
ujung hidung sampai ujung ekor pesawat
terbang. Ukuran ini mempengaruhi antara lain
dimensi appron, kelas fire fighting yang harus
disediakan.
Height (C)
Tinggi pesawat terbang, diukur dari muka
lapis keras tempat berdiri sampai bagian
tertinggi dari pesawat terbang (ekor),
mempengaruhi jarak appron dari Runway.
Wheel base (D)
8
Jarak antara as roda utama (main wheel) sampai as roda depan (nose
wheel). Jarak ini mempengaruhi ukuran lebar taxiway yang direncanakan.
Wheel tread (F)
Jarak antar as roda utama kiri dan as roda utama kanan, mempengaruhi
lebar taxiway yang akan direncanakan.
Bobot pesawat terbang
Bobot pesawat terbang terdiri dari : 9
Bobot pesawat terbang kosong termasuk air crew (OWE)
Bobot bahan bakar untuk terbang (Fuel)
Bobot bahan bakar cadangan (Reserve Fuel)
Bobot penumpang barang dan barang pos (Payloads)
Operating Weight Empty (OWE)
Bobot pesawat terbang kosong (termasuk air crew) = OWE
Maximum Take off Weight (MTOW)
Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan pada saat lepas
landas (take off) = OWE – Fuel – Reserve Fuel - Payloads
Maximum Landing Weight (MLW)
Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan pada waktu
melakukan pendaratan = OWE – Reserve Fuel - Payloads
Runway tunggal
Konfigurasi inin merupakan konfigurasi yang paling
sederhana. Kapasitas runway tunggal dalam kondisi VFR
berkisar antara 50- 100 operasi per jam, sedangkan untuk
kondisi IFR berkisar antara 50 – 75 operasi per jam,
tergantung pada komposisi campuran pesawat dan alat bantu
navigasi.
S S
close
jauh
close
Runway V-terbuka adalah runway yang arahnya memencar (divergen) tetapi tidak
berpotongan, seperti terlihat pada gambar 2.4.a dan 2.4.b. Kapasitas tertinggi akan
dicapai apabila operasi penerbangan dilakukan menjauhi V (gambar 2.4.a). Untuk kondisi
seperti diperlihatkan pada gambar 2.4.a kapasitas runway ini untuk kondisi VFR berkisar
antara 60 – 180 operasi per jam, sedangkan untuk kondisi IFR berkisar antara 50 – 80
operasi per jam .
Untuk kondisi seperti diperlihatkan pada gambar 2.4.b, kapasitas runway ini untuk
kondisi VFR berkisar antara 50 – 100 opertasi per jam, sedangkan untuk kondisi IFR
berkisar antara 50 – 60 operasi per jam.
17
Strip runway, yang mencakup perkerasan, bahu dan daerah diluar itu yang diratakan dan diatur
drainasenya. Daerah strip ini harus mampu digunakan oleh kendaraan pemadam kebakaran, SAR
dengan baik pada kondisi normal. Areal strip runway secara keseluruhan harus mampu menahan
beban pesawat yang tergelincir keluar runway tanpa mengakibatkan kerusakan struktural.
Blast pad, yaitu areal yang dirancang khusus untuk menahan erosi permukaan disekitar ujung runway
akibat adanya jet-blast. Areal ini dapat merupakan areal yang diperkeras atau hanya dengan tanaman
rumput biasa
Runway end safety area, yaitu daerah yang sengaja dikosongkan untuk menghindaradanya kecelakaan
pada saat sebuah pesawat melakukan pendaratan over-shooting.
Stopway, yaitu daerah tambahan diujung runway yang diperkeras.
20
Struktur perkerasan pada stopway ini harus mampu menahan beban
pesawat-pesawat yang berhenti. Panjang stopway ini tidak
diperhitungkan dalam menentukan panjang runway teoritis. Tetapi
panjang stopway ini dapat dipergunakan untuk menentukan besarnya
allowable take-off weight dari pesawat yang akan mendarat.
Clearway, adalah areal di ujung bandar udara yang tidak mempunyai
struktur perkerasan, yang tidak boleh diganggu gugat. Daerah ini
dibawah pengawasan pengelola bandar udara. Dengan adanya
daerah clearway ini maka pilot dapat menambah allowable take-off
weight, yaitu dengan berkurangnya tingkat derajat pendakian.
Perlu diperhatikan disini bahwa baik stopway maupun
clearway bukanlah elemen yang diperhitungkan
dalam menentukan allowable take-off weight.
Karakteristik runway diperlihatkan pada 21
gambar 2.6.
22
TAXIWAY
Fungsi utama taxiway :
adalah sebagai penghubung antara runway dan apron
Pertukaran moda
Biasanya perjalanan udara merupakan perjalanan campuran berbagai moda, mencakup
perjalanan akses darat dan dilanjutkan dengan perjalanan udara. Tidak banyak
perjalanan udara yang dilakukan secara langsung dari asal ke tujuan.
Dalam rangka pertukaran moda tersebut, penumpang melakukan pergerakan di terminal
pada kawasan sikulasi penumpang.
Pemrosesan
Terminal adalah tempat yang sesuai untuk proses yang menyangkut
perjalanan udara. Termasuk pengurusan tiket, pendaftaran penumpang dan
bagasi, dari penumpang dan mempertemukan kembali. Fungsi ini memerlukan
kawasan pemrosesan penumpang.
Data angin dicatat berdasarkan arah datangnya angin dan kecepatan angin
tersebut. Contoh suatu data angin dapat dilihat pada Tabel 5.3.
46
Data Angin dari
Meteorologi dan
Geofisika terdekat
Kertas tembus
pandang dibuat
sejajar dengan
jarak dari sumbu
15 knot
0,3
50
Berikut ini diberikan contoh untuk menghitung panjang runway aktual yang diperlukan
oleh suatu pesawat terbang untuk dapat beroperasi di suatu lapangan terbang dengan
kondisi lingkungan tertentu.
Data
Pesawat terbang rencana : Airbus A-300-600
Elevasi lapangan terbang : 500 m (1500 ft) di atas Mean Sea Level (MSL)
Airport Reference Temperature (ART) : 29 0c
Kelandaian (effective slope) runway : 0,8%
Dengan menggunakan data diatas di dapat informasi tambahan sebagai berikut :
Dari Tabel 5.2 diperoleh ARFL = 2384m
Untuk elevasi 1500 ft di atas MSL, dengan menggunakan nomogram yang ada pada
Gambar 5.1 diperoleh temperatur standar lapangan terbang tersebut adalah 120 C.
Catatan : pilih garis International Standart Atmosphere pada nomogram yang
memotong Sea Level (SL) pada temperatur 150 C.
Koreksi terhadap panjang runway
Panjang runway yang dikoreksi akibat pengaruh elevasi = (2384 x 0.07 x 500/300) –
2384 = 2635 m
Panjang runway yang dikoreksi akibat pengaruh elevasi dan temperatur = (2635 x (29-
12) x 7/100) = 3083m
Panjang runway yang dikoreksi akibat pengaruh elevasi, temperatur, dan kelandaian =
(3083 x 0.8 x 10/100) – 3083 = 3330 m
c. Panjang runway aktual : 3330 m
51
To wing tip
To nose
To tail
56
Proses Perencanaan Terminal
57
ablt
L 0,095meter
ap (+10 %)
60
Sebagai contoh :
a = 1000 penumpang
p = 0,7
L = 0,095 x 1000 x 0,7 = 67 meter (-10 %)
Tempat Menunggu untuk Keberangkatan
(Departure lounge)
Data yang diperlukan adalah sebagai berikut :
c = jumlah penumpang yang beangkat pada jam sibuk (yang akan berangkat)
61
s = luas area yang diperlukan per penumpang (m2)
u= waktu penggunaan rata-rata perpenumpang yang melakukan perjalanan jauh (menit)
i = proporsi dari penumpang yang melakukan perjalanan jauh
k= proporsi dari penumpang yang melakukan perjalanan dekat
nggapan :
s = 0,2 m2