Anda di halaman 1dari 41

PERENCANAAN BANDARA

(RC-09 : 1372)
RUNWAY
Yang harus diperhatikan dalam perencanaan
sebuah runway:
– Susunan runway
– Arah runway
– Geometrik runway
RUNWAY

• Berfungsi sebagai tempat untuk take-off dan


landing pesawat.
• Ukuran dan persyaratan runway:
– I.C.A.O
– F.A.A
– Peraturan Dirjen Hubud Kementrian Perhubungan
SUSUNAN RUNWAY
• Dasar pemilihan susunan runway:
– Untuk menyediakan ruang pemisah antara pesawat dengan pergerakan
pesawat lain dalan sistem lalu lintas udara.
– Menjamin paling sedikit terjadinya tundaan dan gangguan pada saat
operasional (landing, taxiing dan takeoff).
– Menyediakan jarak terpendek yang paling memungkinkan dari area
terminal ke ujung runway
• Susunan dan letak runway:
– Satu runway
– Dua runway sejajar
– Dua runway sejajar dg treshold bergeser
– Dua runway berpotongan
– Dua runway tidak berpotongan
– Tiga runway berpotongan
Susunan
Runway
San fransisco
HUBUNGAN AREA TERMINAL DENGAN RUNWAY
Panduan
Pemilihan
Susunan Runway
dari ICAO

VFR : Visual flight rules


IFR : Instrument flight rules
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Shoulder:
- Pada sisi kiri dan kanan runway dengan konstruksi
tanpa perkerasan.
- Digunakan bila gerak pesawat tidak normal.
- Lebar landing strip minimum 150m, dan panjang
60m lebih panjang daripada ujung perkerasan
runway pada kedua ujungnya/ujung stopway.
- Untuk instrument-runway lebar landing-strip
minimum 300m.
Standard Runway Shoulder

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/77/VI/2005 TENTANG


PERSYARATAN TEKNIS PENGOPERASIAN FASILITAS TEKNIK BANDAR UDARA
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Kemiringan melintang:
- Mempunyai kemiringan minimum 0,5%, maksimum 1,5%.
- Untuk shoulder sampai jarak 75m dari sumbu runway,
kemiringan maksimum 2,5%, seterusnya kemiringan
maksimum 5%.

0,5<i<1,5 0,5<i<1,5 i=2,5%


i=2,5%
i=5% i=5%
45m
150m
300m
Standard Kemiringan Melintang Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP/77/VI/2005 TENTANG


PERSYARATAN TEKNIS PENGOPERASIAN FASILITAS TEKNIK BANDAR UDARA
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Kemiringan memanjang & gradien efektif


(standar I.C.A.O):
- Kemiringan memanjang:
- Kelas A & B : maksimum 1,25%
- Kelas C – G: maksimum 1,5%
- Gradien efektif : maksimum 1%
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Perubahan kemiringan memanjang:


- Syarat I.C.A.O:
Perubahan kemiringan untuk semua kelas lapangan terbang
maksimum 0,3% setiap 30m panjang lengkung vertikal.
- Syarat F.A.A:
- Lapangan terbang kecil:
- maksimum 2%;
- panjang lengkung vertikal (L) tiap 1% perubahan kemiringan adalah
90m; dan
- jarak antar 2 titik potong (D) = 75(a+b)
- Lapangan terbang besar:
- maksimum 1,5%;
- panjang lengkung vertikal (L) tiap 1% perubahan kemiringan adalah
300m.
- jarak antar 2 titik potong (D) = 300(a+b)
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY
• Perubahan kemiringan memanjang (FAA):
a
- g2 + g3
L
+ g1 L
b

D
L = 90 x a
a = |(+g1)-(-g2)| = g1 + g2
L = 300 x a
L = 90 x b Lap. Terbang kecil
b = |(-g2)+(+g3)| = g2 + g3
L = 300 x b Lap. Terbang besar
Standard Kemiringan Memanjang Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005
Perubahan Kemiringan Memanjang Runway

Jarak antara dua perubahan sudut berurutan (D) tidak boleh lebih dari:
a) 45 m; atau
b) Jarak dalam ukuran menggunakan formula : D = k (|S1- S2| + |S2 –
S3| /100 dimana ‘k’ (koefisien) adalah :
SYARAT-SYARAT GEOMETRIK RUNWAY

• Jarak Pandangan:
– Untuk menghindari terjadinya tabrakan antara 2
buah pesawat pada persilangan runway dengan
runway atau runway dengan taxiway.
– I.C.A.O mensyaratkan bahwa tiap 2 titik yang
terletak di atas permukaan runway harus saling
kelihatan dari jarak yang sama dengan ½ panjang
runway.
Standard Jarak Pandang Minimum Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005
PENENTUAN PANJANG RUNWAY
CARA ANALITIS
Panjang dasar runway tiap jenis pesawat pada kondisi standar
(ketinggian 0m di atas permukaan air laut, suhu 15°C, gradien
efektif 0%, tdk ada angin bertiup) dikoreksi terhadap:
• Elevasi, besarnya 7% tiap kenaikan 300m di atas permukaan
laut.
• Suhu, besarnya 1% tiap kenaikan 1°C dari suhu standar.
• Gradien efektif, besarnya 20% tiap kenaikan 1% dari gradien
efektif
Contoh:
• Panjang dasar take-off = 1700m
• Panjang dasar landing = 2100m
• Elevasi = +150m
• Suhu lapangan = 24°C
• Suhu atmosfir stadar pada elevasi +150m adalah 14,025°C
• Gradien efektif = 0,5%

Penyelesaian:
• Panjang Take-off
– Hitung panjang take-off akibat koreksi elevasi (L1):
= 1700+(0,07x150/300x1700)=1760 m
– Hitung panjang take-off akibat koreksi terhadap suhu lapangan (L2):
= 1760+(0,01x(24-14,025)x1760)=1936 m
– Hitung panjang take-off akibat koreksi terhadap gradien efektif (L3):
= 1936+(10%x0,5%/1%x1936)=2035 m
• Panjang Landing
– Hitung panjang landing akibat koreksi elevasi (L1):
= 2100+(0,07x150/300x2100)=2175 m
– Hitung panjang take-off akibat koreksi terhadap suhu lapangan (L2):
= 2175+(0,01x(24-14,025)x2175)=2392 m
– Hitung panjang take-off akibat koreksi terhadap gradien efektif (L3):
= 2392+(10%x0,5%/1%x2392)=2512 m
PENENTUAN PANJANG RUNWAY
CARA GRAFIS

• Panjang runway tergantung pada:


– Karakteristik pesawat yang dilayani di suatu bandara
– Berat landing dan take-off
– Elevasi bandara dari muka air laut
– Suhu rata-rata maksimum di bandara
– Gradien dari runway
• Kurva untuk take-off didasari oleh gradien runway efektif 0%
• Gradien runway efektif adalam perbedaan maksimum elevasi garis tengah
runway dibagi dengan panjang runway.
• FAA (Federal Aviation Administration) menetapkan untuk setiap penambahan
1% dari gradien efektif runway, panjang runway bertambah:
– 20% untuk pesawat jenis piston dan turboprop
– 10% untuk pesawat turbojet
• Khusus untuk runway pada kondisi cuaca basah dan licin, panjang runway
perlu ditambah antara 5.0 – 9.5% tergantung dari seri pesawatnya.
Contoh dengan grafik:
• Jenis pesawat Boeing 727-00
• Max. landing weight = 135000 lb
• Allowance slippery pavement = 7,0%
• Normal max. temperature = 80oF
• Airport elevation = 4000 ft
• Flight distance = 1000 mil
• Takeoff weight = 147500 lb
• Effective runway gradient = 0,5%
Panjang runway untuk landing

Gambar 1. Panjang Runway untuk Landing


Panjang runway untuk takeoff

Gambar 2. Panjang Runway untuk Takeoff


Panjang runway untuk landing :
• Berdasarkan Gambar 1, panjang runway untuk landing ≈ 5650 ft
• Koreksi akibat slippery pavement = 7%
> 5650 + 5650 * 7% ≈ 6045 ft

Panjang runway untuk takeoff:


• Berdasarkan Gambar 2, panjang runway untuk takeoff≈ 9200 ft
• Koreksi akibat effective gradient = 0,5%
> 9200 + 9200 *(0,5%/1% * 10%)≈ 9660 ft
note: 10% untuk pesawat turbojet
20% untuk pesawat piston and turboprop

Jadi panjang runway adalah 9660 ft


Penentuan Lebar Runway

Dipengaruhi oleh:
• Jarak terluar roda pada main gear pesawat
• Jarak antara wing mounted engines dan
longitudinal axis pesawat
• Ukuran wing span
Standard Lebar Runway
(Peraturan Dirjenhubud No. SKEP/77/VI/2005
ARAH RUNWAY

• Analisa angin penting dalam perencanaan arah runway.


• Penyelidikan angin dilakukan minimum selama 5 tahun dan
dicatat:
– Arah angin
– Kecepatan/kekuatan angin
– Lamanya angin bertiup
• Ketika landing dan takeoff, pesawat dimungkinkan untuk
manuver di atas runway selama komponen angin bertiup pada
sudut yang sesuai dengan arah perjalanan dan crosswind tidak
terjadi.
• Maksimum crosswind yang diijinkan tergantung pada :
– Ukuran pesawat
– Konfigurasi sayap
– Kondisi permukaan perkerasan
ARAH RUNWAY
• Apabila nilai crosswind maksimum yang diijinkan telah ditetapkan, maka
arah runway dapat ditentukan dengan mengamati karakteristik angin pada
kondisi-kondisi berikut:
1. Keseluruhan angin yang melingkupi tanpa memperhatikan visibility
atau kondisi berawan  mewakili keseluruhan kondisi dari bagus ke
terburuk.
2. Apabila cuaca mendung dengan setinggi 1000 ft dan visibility sejauh
3 mi  mewakili cuaca sedang ke buruk
3. Apabila cuaca mendung dengan setinggi 200 - 1000 ft dan visibility
sejauh ½ - 3 mi  mewakili cuaca buruk.
• Skala angin:

Beaufort Number Keterangan Kecepatan (mph)


0 Calm 0–1
0–3 Light breeze 1 – 12
4–5 Moderate breeze 13 – 24
6–7 Strong breeze 25 – 38
8–9 Gale 39 – 54
10 - 11 Storm 55 – 75
12 hurricane > 75
ARAH RUNWAY

• Arah dari runway dapat ditentukan melalui analisa


vektor grafis pada sebuah wind rose.
ARAH RUNWAY

• Contoh penentuan arah runway:


ARAH RUNWAY

• Contoh penentuan arah runway:


Data angin (Wind Rose)
TUGAS
• Tentukan arah runway berdasarkan data yang telah
tersedia. (crosswind anda asumsikan sendiri)
• Dikerjakan berkelompok, 1 kelompok 2 orang.
• Distribusi data angin:
– 1998 : 1 digit terakhir penjumlahan 1 digit terakhir NRP
anggota kelompok : 1, 2, 3
– 1999 : 1 digit terakhir penjumlahan 1 digit terakhir NRP
anggota kelompok : 4, 5, 6
– 2000 : 1 digit terakhir penjumlahan 1 digit terakhir NRP
anggota kelompok : 7, 8
– 2001 : 1 digit terakhir penjumlahan 1 digit terakhir NRP
anggota kelompok: 9, 0
• Dikumpulkan minggu depan, 13 Oktober 2011.

Anda mungkin juga menyukai