Di Susun Oleh :
1.Bevianto
Demas
Putranda
2.Nur Hidayah Tinia
Lestari
3.Refan Noegraha
Berat ini tidak boleh melebihi berat pendaratan struktur maksimum (maximum structural landing weight)
suatu pesawat.
5) Penentuan bahan bakar yang diperlukan untuk penerbangan (terbang untuk
6) pendakian, terbang dalam ketinggian tertentu, terbang untuk pendaratan).
7) Berat tinggal landas pesawat diperoleh dengan menambahkan jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk
penerbangan kepada berat pendaratan. Berat tinggal landas tidak boleh melebihi berat maksimum
struktur tinggal landas.
8) Pengukuran temperatur, angin permukaan, gradien landas pacu dan ketinggian (elevasi) pada bandar
udara.
9) Menggunakan data berat tinggal landas dengan data temperatur, angina permukaan, gradien landas pacu
dan ketinggian (elevasi) pada bandar udara, dapat ditentukan panjang landas pacu yang disyaratkan
menggunakan manual penerbangan yang telah disyahkan oleh FAA.
Panjang aktual landas pacu ditentukan dari panjang dasar landasan dan
angka-angka koreksi ketinggian, temperatur dan koreksi terhadap gradien.
Tr
Nilai Tr ditentukan dengan pengukuran temperature rata-rata bulan terpanas (Ta) dan
Temperatur rata-rata terpanas pada bulan terpanas , yang dinyatakan :
h
(ARFL Ft Fe Fs)
= Panjang landas pacu rencana (m)
= Faktor koreksi temperature
= Faktor koreksi elevasi
2. Menentukan Lebar
Landas Pacu
Catatan :
1) semua kemiringan yang diberikan dalam persen.
2) untuk landasan dengan kode angka 4 kemiringan memanjang pada seperempat
pertama dan seperempat terakhir dari panjang landasan tidak boleh lebih 0.8 %.
3) untuk landasan dengan kode angka 3 kemiringan memanjang pada seperempat
pertama dan seperempat terakhir dari panjang landasan precision aproach
category II and III tidak boleh lebih 0.8 %.
landasan
Landasan kode B : Suatu titik setinggi 2 m (7 ft) dari permukaan landasan ke titik
lain sejauh paling kurang setengah panjang landasan
Landasan kode D,C,E : Suatu titik setinggi 3 m (10 ft) dari permukaan landasan ke
titik lain sejauh paling kurang setengah panjang landasan
Catatan:
1) 60 m bila landasan berinstrumen 30
m bila landasan tidak berinstrumen
2) kemiringan
transversal
pada
tiap
membuat
saluran
air
Direncanakan
Jenis pesawat
:
:
Lokasi
Banyumas
Kec. Sumbang
Komponen
ARFL
Simbol
Satuan
695
m
data
data
Elevasi bandara
225
Ta
30
Tm
26
Tr
28.66666667
1.5
tabel
tabel
Fe
1.0525
Ft
1.151291667
Fs
1.15
PL
968
18
Lebar runway
data
Perencanaan
PENGERTIAN OBSTACLE
ini perencanaan bandara dengan sistem Non-Precession Approach Runway. Dan pengklasifikasian runway berdasar kan 2 hal :
1. Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan pada bandar udara
2. Dimensi landas pacu
.Sehingga klasifikasi runway masuk pada Code number 2; Panjang landas pacu = 800 meter atau lebih tetapi lebih kecil
RUNWAY CLASSIFICATION
Precession Approach
Code Number
1 and 2
3
5%
5%
60 m
75 m
45 m
45 m
Radius
3500 m
4000 m
Width
Distance from threshold
Length
Slope
APPROACH
Length Of Inner Edge
Distance From Threshold
Divergence ( Each Side )
First Section
150 m
60 m
15%
300 m
60 m
15%
Length
2500 m
3000 m
Slope
Second Section
3.33%
2,5 %
Length
3600 m
Slope
Horizontal Section
2,5 %
Length
8400 m
Total Length
15000 m
TRANSITIONAL
Slope
20%
14,3 %
INNER TRANSSITIONAL
Slope
BALKED LANDING SURFACE
5%
100 m
45 m
4000
m
300 m
60 m
15%
3000
m
2%
3600
m
2,5 %
8400
m
15000
m
14,3
%
TRANSITIONAL SURFACE
3500 m
3500 m
45 m
Inner horizontal
surface adalah
bidang khayal
horizontal setinggi
45 meter dari elevasi
aerodrome yang
ditinjau. Batasbatasnya dibuat
dengan membuat
lingkaran dengan
jari-jari 3500 meter
dari suatu titik
CONICAL SURFACE
5600 m
5600 m
3500 m
60
m
OUTER HORIZONTAL
7500
m
7500
m
60 m
APPROACH SURFACE
90 m
(Each
side)
kombinasi
beberapa
bidang
miring yang dimulai dari ujung
landasan (sampai jarak tertentu
dari threshold atau ambang
batas).
yang
diperpanjang
searah dengan sumbu landasan
dengan
divergensi
tertentu,
yang merupakan ruang udara
untuk landing.
The horizontal and vertical
point of reference is the
runway
Threshold
150
m
1:
30.03
2500
m
1:
30.
03
2500
m