Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN DIMENSI DAN BATASAN

OBSTACLE PADA RUNWAY


PELABUHAN BANDARA

Di Susun Oleh :
1.Bevianto
Demas
Putranda
2.Nur Hidayah Tinia
Lestari
3.Refan Noegraha

DIMENSI LANDASAN PACU


A. Penentuan Panjang Aktual Landasan Pacu berdasarkan Manual Penerbangan Pesawat
1)

Penentuan Operating Weight Empty (OWE) suatu pesawat

2) Penentuan payload yang dimuat selama penerbangan


3) Penentuan bahan bakar cadangan yang diperlukan
4) Berat pendaratan pada tujuan ditentukan dari penjumlahan OWE, payload dan bahan bakar cadangan.

Berat ini tidak boleh melebihi berat pendaratan struktur maksimum (maximum structural landing weight)
suatu pesawat.
5) Penentuan bahan bakar yang diperlukan untuk penerbangan (terbang untuk
6) pendakian, terbang dalam ketinggian tertentu, terbang untuk pendaratan).
7) Berat tinggal landas pesawat diperoleh dengan menambahkan jumlah bahan bakar yang diperlukan untuk

penerbangan kepada berat pendaratan. Berat tinggal landas tidak boleh melebihi berat maksimum
struktur tinggal landas.
8) Pengukuran temperatur, angin permukaan, gradien landas pacu dan ketinggian (elevasi) pada bandar

udara.
9) Menggunakan data berat tinggal landas dengan data temperatur, angina permukaan, gradien landas pacu

dan ketinggian (elevasi) pada bandar udara, dapat ditentukan panjang landas pacu yang disyaratkan
menggunakan manual penerbangan yang telah disyahkan oleh FAA.

DIMENSI LANDASAN PACU


B. Penentuan Panjang Aktual Landasan Pacu berdasarkan Data Panjang Dasar Landasan
Pacu
1. Klasifikasi Bandara dan Jenis Pesawat
2. Panjang Dasar Landas Pacu
3. Koreksi terhadap Ketinggian
4. Koreksi terhadap Temperatur
5. Koreksi terhadap Gradien
6. Panjang Aktual Landas Pacu

1.) Klasifikasi Bandara dan Jenis Pesawat

2.) Panjang Dasar Landas Pacu


Panjang dasar landasan ditentukan dengan kondisi asumsi di bandar udara
sebagai berikut :
Elevasi/ ketinggian bandara pada muka air laut rata-rata
Temperatur bandara ditentukan pada suhu standar 15C (59F)
Landas pacu rata searah longitudinal
Tidak ada angin yang bertiup di landas pacu
Pesawat dimuati dengan kapasitas penuh
Tidak ada angin yang mempengaruhi selama penerbangan ke tujuan
Temperatur standar selama penerbangan

Panjang aktual landas pacu ditentukan dari panjang dasar landasan dan
angka-angka koreksi ketinggian, temperatur dan koreksi terhadap gradien.

3.) Koreksi terhadap Ketinggian


Semakin tinggi suatu tempat akan menyebabkan kerapatan udara menjadi
semakin rendah, hal ini akan mengakibatkan pesawat memerlukan jarak
yang lebih panjang untuk tinggal landas.
Fe
Fe = Faktor koreksi elevasi
h

= elevasi bandara (m)

4.) Koreksi terhadap Temperatur


Menurut ICAO panjang runway harus dikoreksi terhadap temperatur sebesar 1% untuk
setiap kenaikan 1C. Sedangkan untuk Setiap penambahan ketinggian 1000 m, akan
berpengaruh terhadap
penurunan temperatur sebesar 6,5C.
Ft

= Faktor koreksi temperature

Tr

= referensi temperature bandara (C)

Nilai Tr ditentukan dengan pengukuran temperature rata-rata bulan terpanas (Ta) dan
Temperatur rata-rata terpanas pada bulan terpanas , yang dinyatakan :
h

= elevasi bandara (m)

5.) Koreksi terhadap Gradien


Gradien efektif dinyatakan sebagai perbedaan elevasi maksimum pada
centerline (pusat) landas pacu dibagi dengan panjang landas pacu tersebut.
Pesawat memerlukan energi yang lebih ketika lepas landas pada landas pacu yang
lebih vertikal (tidak rata), sehingga memerlukan landas pacu yang lebih panjang.
Fs = 1 + 0,1 S
Fs = Faktor koreksi Gradien
S = Gradien landas pacu aktif (%)

6.) Panjang Aktual Landas Pacu


Panjang landas pacu minimum dengan metode Aeroplane Reference Field Length
(ARFL) dihitung dengan persamaan berikut:
PL =
PL
Ft
Fe

(ARFL Ft Fe Fs)
= Panjang landas pacu rencana (m)
= Faktor koreksi temperature
= Faktor koreksi elevasi

C. Lebar Landas Pacu Rencana Minimum


1. Kontrol ARFL dengan ARC (Aerodrome Reference Code)

2. Menentukan Lebar
Landas Pacu

A = lebar landasan presisi harus tidak kurang dari 30 m


untuk kode angka 1 atau 2
catatan : apabila landasan dilengkapi dengan bahu landasan
lebar total landasan dan bahu landasannya paling kurang 60
m.

D. Kemiringan Memanjang (Longitudinal) Landas Pacu

Catatan :
1) semua kemiringan yang diberikan dalam persen.
2) untuk landasan dengan kode angka 4 kemiringan memanjang pada seperempat
pertama dan seperempat terakhir dari panjang landasan tidak boleh lebih 0.8 %.
3) untuk landasan dengan kode angka 3 kemiringan memanjang pada seperempat
pertama dan seperempat terakhir dari panjang landasan precision aproach
category II and III tidak boleh lebih 0.8 %.

E. Kemiringan Melintang (tranversal)


Untuk menjamin pengaliran air permukaan yang berada di atas landasan perlu kemiringan
melintang dengan ketentuan sebagai berikut :
1) 1,5 % pada landasan dengan kode huruf C, D atau E.
2) 2 % pada landasan dengan kode huruf A atau B.

F. Jarak Pandang (sight distance)


Apabila perubahan kemiringan tidak bisa dihindari maka perubahan harus sedemikian
hingga garis pandangan tidak terhalang dari :
Landasan berkode A : suat titik setinggi 1.5 m dengan jarak setengah panjang

landasan
Landasan kode B : Suatu titik setinggi 2 m (7 ft) dari permukaan landasan ke titik
lain sejauh paling kurang setengah panjang landasan
Landasan kode D,C,E : Suatu titik setinggi 3 m (10 ft) dari permukaan landasan ke
titik lain sejauh paling kurang setengah panjang landasan

Catatan:
1) 60 m bila landasan berinstrumen 30
m bila landasan tidak berinstrumen
2) kemiringan

transversal

pada

tiap

bagian dari strip di luar diratakan


kemiringannya tidak boleh lebih dari
5 %
3) untuk

membuat

saluran

air

kemiringan 3m pertama arah ke luar


landasan, bahu landasan, stopway
harus sebesar 5 %.

Direncanakan
Jenis pesawat

:
:

CESSNA 208A (CARAVAN) DAN DHC 6 TWIN OTTER

Lokasi

Banyumas
Kec. Sumbang
Komponen

ARFL

Simbol

Data dan Hasil Perhitungan

Satuan

695

m
data

data

Elevasi bandara

225

Temperatur rata2 bulan terpanas

Ta

30

Temperatur rata2 terpanas bulan terpanas

Tm

26

Referensi temperatur bandara

Tr

28.66666667

Gradien runway memanjang

1.5

tabel

tabel

Gradien runway melintang


Faktor koreksi elevasi

Fe

1.0525

Faktor koreksi temperatur

Ft

1.151291667

Faktor koreksi gradien

Fs

1.15

Panjang aktual runway

PL

968

18

Lebar runway

data

Perencanaan

PENGERTIAN OBSTACLE

Yang dimaksud dengan halangan (obstacle) adalah :


1. Setiap benda yang berdiri pada atau di atas daerah larangan

terdapat halangan (obstacle restriction surface), sepertirunway


strip, RESA,clearway atau taxiway strip;
2. Setiap benda yang menembus (penetrate) kawasan keselamatan
operasi penerbangan (obstacle limitation surface/ OLS).

OBSTACLE LIMITATION SURFACE/ OLS

Obstacle limitation dilakukan untuk menjamin keamanan dengan

mengurangi resiko kecelakaan dengan cara menempatkan suatu


ruang maya di sekitar aerodrome yang membatasi daerah
sekitarnya dari terdapatnya halangan yang dapat menggaggu
pesawat pada saat akan take off, landing maupun melakukan
manuver di udara.

Penyelenggara bandara harus menetapkan obstacle limitation surface


pada aerodromenya, dan mengawasi setiap obyek yang berada pada
obstacle limitation surface.
Bilamana terdapat pelanggaran atau potensial pelanggaran,
penyelenggara bandara harus melaporkan kepada Ditjen Perhubungan
Udara dan melakukan koordinasi dengan instansi atau perusahaan yang
terkait dengan obyek tersebut.
Obyek atau pendirian obyek baru yang berada di luar OLS dengan
ketinggian 110 meter dari permukaan tanah atau lebih harus dilaporkan
kepada Ditjen Perhubungan Udara, dan obyek atau pendirian obyek
baru di luar OLS dengan ketinggian di atas 150 meter dari permukaan
tanah atau lebih harus dianggap sebagai obstacle kecuali dinyatakan
sebaliknya oleh Ditjen Perhubungan Udara berdasarkan suatu
assessment.

Obstacle limitation surface (OLS) untuk non-instrument runway, non precision


approach runway dan precision approach runway category 1 meliputi:
1. Conical surface;
2. Inner horizontal surface;
3. Approach surface;
4. Transitional surface;
5. Take off climb surface.
Obstacle limitation surface untuk precision approach runway category 2 dan 3
meliputi:
1. Outer horizontal surface;
2. Conical surface;
3. Inner horizontal surface;
4. Approach surface;
5. Inner approach surface;
6. Transitional surface;
7. Inner transitional surface;
8. Baulked landing surface;
9. Take off climb surface.

PERENCANAAN OBSTACLE LIMITATION SURFACE


Perencanaan Dimensi Obstacle Limitation Surface
Perencanaan dimensi mengacu pada jenis pelayanan yang digunakan oleh bandara yang akan direncanakan. Dalam hal

ini perencanaan bandara dengan sistem Non-Precession Approach Runway. Dan pengklasifikasian runway berdasar kan 2 hal :
1. Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan pada bandar udara
2. Dimensi landas pacu
.Sehingga klasifikasi runway masuk pada Code number 2; Panjang landas pacu = 800 meter atau lebih tetapi lebih kecil

1.200 meter. Dan Instrument non precision.

SURFACE AND DIMENSIONS


CONICAL SURFACE
Slope
Height
INNER HORIZONTAL
Height

RUNWAY CLASSIFICATION
Precession Approach
Code Number
1 and 2
3

5%
5%
60 m
75 m

45 m
45 m

Radius

3500 m

4000 m

Width
Distance from threshold
Length
Slope
APPROACH
Length Of Inner Edge
Distance From Threshold
Divergence ( Each Side )
First Section

150 m
60 m
15%

300 m
60 m
15%

Length

2500 m

3000 m

Slope
Second Section

3.33%

2,5 %

Length

3600 m

Slope
Horizontal Section

2,5 %

Length

8400 m

Total Length

15000 m

TRANSITIONAL

Slope

20%

14,3 %

INNER TRANSSITIONAL
Slope
BALKED LANDING SURFACE

5%
100 m

45 m
4000
m

300 m
60 m
15%

3000
m
2%

3600
m
2,5 %

8400
m
15000
m

14,3
%

RUNWAY STRIP AND RUNWAY END SAFETY AREA

Diambil garis vertical dan

horizontal Untuk menentukan


obstacle pada sisi landasan pacu.

TRANSITIONAL SURFACE

Transitional surface adalah bidang yang


diperluas keluar arah ke atas dari sisi
runway strip dan sebagai sisi bidang
pendekatan, dengan kemiringan 14,3%
samapai berpotongan dengan inner
horizontal surface.

INNER HORIZONTAL SURFACE

3500 m

3500 m

45 m

Inner horizontal
surface adalah
bidang khayal
horizontal setinggi
45 meter dari elevasi
aerodrome yang
ditinjau. Batasbatasnya dibuat
dengan membuat
lingkaran dengan
jari-jari 3500 meter
dari suatu titik

CONICAL SURFACE

5600 m
5600 m

3500 m

60
m

Permukaan terbatas yang dibentuk


oleh gabungan dari semua garis lurus
yang melewati titik tetap. tepi
luarnya didefinisikan oleh 2 setengah
lingkaran berpusat pada landasan
berakhir dan bergabung oleh garis
singgung . Jari-jari setengah
lingkaran adalah 5600 m dan garis
singgung sejajar dari tengah
landasan pacu. Dengan kemiringan
permukaan 5% itu artinya 1:20 dan
lebar horizontal 2.100 m. tinggi garis

OUTER HORIZONTAL

7500
m
7500
m
60 m

Adalah bidang khayal


horizontal pada
ketinggian 60 m dari
suatu titik referensi
aerodrome.
permukaan dimulai
pada tepi terluar
permukaan kerucut
(conical)dan meluas ke
luar sejauh 7500 m
dari endpoints.

APPROACH SURFACE

90 m

(Each
side)

kombinasi
beberapa
bidang
miring yang dimulai dari ujung
landasan (sampai jarak tertentu
dari threshold atau ambang
batas).
yang
diperpanjang
searah dengan sumbu landasan
dengan
divergensi
tertentu,
yang merupakan ruang udara
untuk landing.
The horizontal and vertical
point of reference is the
runway
Threshold

150
m

1:
30.03

2500
m

1 : 30.03 Surface Horizontal


reference is 60 m from the
runway end

1:
30.
03

2500
m

Anda mungkin juga menyukai