Anda di halaman 1dari 73

MATERI :

PENGATURAN LALU LINTAS


UDARA
PENGATURAN LALU LINTAS
1. Dasar Pengaturan Lalu Lintas
2. Trayek Pesawat Terbang
3. Komponen Sistem Trayek & Fungsinya
4. Peraturan Pemisahan Lalu Lintas Udara
5. Navigasi Udara
6. Sarana Pengaturan Lalu Lintas
7. Otomatisasi Pengaturan Lalu Lintas
Udara
DASAR PENGATURAN LALU LINTAS
(Air traffic control)
PENGERTIAN :
pemanduan dan pengaturan pesawat
terbang yang diberikan ATC (Air Traffic
Controller) dengan jalur khusus dimana
ATC ini untuk memerintah dan
menerangkan keadaan dari lalu-lintas di
udara juga memberikan informasi kepada
pilot, seperti keadaan radar, cuaca,
terutama informasi navigasi.
TUJUAN PENGATURAN LALU LINTAS UDARA
(KONVENSI CHICAGO 1944)

1. Mencegah tabrakan antar pesawat


2. Mencegah tabrakan pesawat dengan
obstructions (penghalang)
3. Mengatur arus lalu – lintas udara yang aman,
cepat, dan teratur pada peswat terbang, baik
yang berada di ground atau yang sedang
terbang serta melintas dengan menggunakan
jalur yang telah ditentukan
TRAYEK PESAWAT TERBANG
PENGERTIAN :
Pesawat yang terbang dari satu tempat ke
tempat lainnya harus mengikuti rute-rute
yang ditetapkan. Di Amerika Serikat
dikenal sebagai jalur udara viktor ( viktor
airways ) dan rute jet ( jet routes ).
JENIS JALUR UDARA :
1. Jalur Udara Berwarna :
Jalur udara yang diberi warna yang sesuai
dengan tujuan misalnya :
• Jalur utama timur dan barat diberi warna
HIJAU, ketetapan ketinggian : kelipatan ganjil
dari 1000 kaki (timur) dan kelipatan genap dari
1000 kaki (barat)
• Jalur utama utara dan selatan diberi warna
KUNING SAWO, ketetapan ketinggian :
kelipatan ganjil dari 1000 kaki (utara) dan
kelipatan genap dari 1000 kaki (selatan)
• Jalur sekunder timur dan barat diberi
warna MERAH, ketetapan ketinggian :
kelipatan ganjil dari 1000 kaki.
• Jalur sekunder utara dan selatan diberi
warna BIRU, ketetapan ketinggian :
kelipatan ganjil dari 1000 kaki (utara) dan
kelipatan genap dari 1000 kaki (selatan)
2. Jalur udara victor :
Keunggulan jalur vector relative bebas dari
gangguan statik. Bagi penerbang adalah jauh
lebih mudah untuk menentukan posisi pesawat
terhadap stasion VOR (very high frequency
omnirange equipment)
3. Rute Jet :
Rute jet dimulai dari 18000-45000 kaki MSL.
Karena VOR yang mendelineasikan sebuah rute
jet sering kali berjarak lebih dari 120 mil rute jet
meliputi ruang angkasa yang berjarak 260
milnautika ( nmi ).
4. Navigasi areal :
memberikan jaringan rute yang lebih
flexible dan menghasilkan pemakaian
ruang angkasa yang lebih baik. Fungsinya
yaitu untuk mengurangi keterlambatan
dalam penerbangan dan menghasilkan
operasi penerbangan yang lebih
ekonomis.
KOMPONEN SISTEM TRAYEK DAN FUNGSI

1. Pusat Pengendalian Lalu Lintas Rute Udara


( Air Route Traffic Contol Centers = ARTCC )
Bertanggung jawab atas pengendalian
pergerakan pesawat yang sedang terbang di
sepanjang jalur udara, rute-rute jet, dan bagian
- bagian luar angkasa lainnya. ARTCC
mengendalikan daerah geografis dengan luas
hingga mencapai 100.000 mil2.
2. Fasilitas Pengendali Pendekatan Terminal
(Terminal Approaching Control Facility = TACF )
Fasilitas pengendali pendekatan terminal
mempunyai kekuasaan atas pengendalian
lalulintas, kedatangan dan keberangkatan, dari
daearah perbatasan menara pengendali
lalulintas udara di suatu bandara udara sampai
suatu jarak sejauh 25-50 mil dari bandar udara
3.Menara Pengendali Lalulintas Bandar
Udara ( ATCT = Air Traffic Control Tower )
adalah fasilitas yang mengawasi,
mengarahkan , dan memantau lalu lintas di
bandara udara dan di dalam ruang angkasa
yang dekat dengan bandara udara itu baik
yang berangkat maupun yang datang
sampai sejauh kira-kira 5 mil dari bandara
tersebut.
4.Stasiun Pelayanan Penerbangan
(FSS = Flight Service Stations)
FSS terletak disepanjang jalur udara dan
bandara udara. Berfungsi untuk
melaporkan secara singkat kepada para
penerbang, sebelum dan selama terbang,
mengenai keadan cuaca, alat-alat bantu
navigasi, bandara udara yang tidak dapat
digunakan, dan perubahan-perubahan
dalam prosedur dan fasilitas – fasilitas
baru.
PERATURAN PEMISAHAN LALU
LINTAS UDARA
Peraturan lalu lintas udara digunakan untuk
menentukan jarak pisah minimum pesawat
terbang dalam arah vertikal, horizontal, dan
lateral dibuat dalam setiap negara oleh badan
pemerintah yang berwenang.
Jarak pisah minimum pesawat adalah fungsi
dari tipe pesawat terbang,kecepatan pesawat
terbang,ketersediaan fasilitas radar dan faktor-
faktor lainnya,seperti kuatnya pusaran
gelombang.
 Jarak Pemisah Vertikal dalam Ruang
Angkasa

• Ketinggian 0 ft ~ 29.000 ft (MSL)adalah 1.000 ft.


• Ketinggian > 29.000 ft (MSL) adalah 2.000 ft.
• Untuk penerbangan ke arah barat (barat laut
dan timur digunakan ketinggian dengan angka
ganjil. Contohnya untuk ke arah barat digunakan
ketinggian 31.000, 35.000, 39.000, dan 43.000 ft
sedangkan arah timur 3.000 , 37.000 , 41.000,
45.000 ft.
 Jarak Pemisah Horisontal dalam Ruang Angkasa
Kriteria Jarak Pemisah Horizontal Minimum Untuk
Pesawat-Pesawat Terbang Yang Datang dalam Kondisi-
Kondisi VFR dan IFR dalam satuan mil nautika (nmi).

Sumber : Landrum and Brown,Inc”Determination of The Parth


Followed by The Undercarriage Of a Taxing Aircraft”
Apabila pesawat tidak terjangkau radar dan pesawat
tidak dilengkapi alat pengukur jarak (Distance
Measuring Equipment = DME), jarak pemisah
minimum dinyatakan dalam waktu sbb:

1. 3 menit apabila pesawat terbang didepan adalah 44


knot lebih cepat dari pesawat di belakangnya.
2. 5 menit apabila pesawat di depan 22 knot lebih cepat
dari yang dibelakangnya.
3. 10 menit apabila kec. pesawat sama.

NB : Jarak pemisah longitudinal min. di atas


samudra pada umumnya 20 menit ,tetapi pada
tempat tertentu dapat lebih kecil atau besar.
Jarak Pemisah Lateral dalam Ruang
Angkasa

• Untuk ketinggian < 18.000 ft (MSL)


adalah 8 nmi.
• Untuk Ketinggian > 18.000 ft (MSL)
adalah 20 nmi.
• Untuk di Atas Samudra Jaraknya antara
100~200 nmi.
Jarak Pemisah Lateral Landasan Pacu
• Apabila pusaran angin bukan merup. masalah
dan VFR berlaku,maka jarak pemisah min. 700 ft.
• Apabila IFR berlaku dan pusaran bkn masalah
maka jaraknya 3500 ft jika kedua runway satu
garis.apabila tidak maka dapat ditambah atau
dikurangi 100 ft untuk perbedaan ujung runway
500 ft .
• Apabila kedua runway digunakan untuk pesawat
datang maka jaraknya adalah 4300 ft.
• Apabila pusaran gelombang merupakan masalah
maka 2 runway sejajar yang jaraknya lebih dekat
2500 ft diangap sebagai 1 runway dengan jarak
minimal 5 nmi.
Gambar Konsep Pemisahan Lalu Lintas
Udara

10 September
 2019
 Fasilitas Navigasi dan Pengamatan,
adalah salah satu prasarana
penunjang operasi bandara, dibagi
menjadi dua kelompok peralatan,
yaitu :
1. Pengamatan Penerbangan (internal)
alat yang dipasang dalam kokpit
pesawat
2. Rambu Udara Radio (eksternal) = alat
yang terletak di darat
1.Peralatan Pengamatan Penerbangan terdiri
dari :
a. Primary Surveillance Radar (PSR)
PSR merupakan peralatan untuk mendeteksi
dan mengetahui posisi dan data target yang
ada di sekelilingnya secara pasif, dimana
pesawat tidak ikut aktif jika terkena pancaran
sinyal RF radar primer. Pancaran tersebut
dipantulkan oleh badan pesawat dan dapat
diterima di sistem penerima radar.
b. Secondary Surveillance Radar (SSR)
SSR merupakan peralatan untuk mendeteksi
dan mengetahui posisi dan data target yang
ada di sekelilingnya secara aktif, dimana
pesawat ikut aktif jika menerima pancaran
sinyal RF radar sekunder. Pancaran radar ini
berupa pulsa-pulsa mode, pesawat yang
dipasangi transponder, akan menerima
pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab
berupa pulsa-pulsa code ke sistem
penerima radar.
c. Air Traffic Control Automation (ATC Automation)
terdiri dari RDPS, FDPS, ADS-B Processing dan ADS-
C Processing.
d. Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-
B) dan Automatic Dependent Surveillance Contract
(ADS-C) merupakan teknologi pengamatan yang
menggunakan pemancaran informasi posisi oleh
pesawat sebagai dasar pengamatan.
e. Airport Survace Movement Ground Control System
(ASMGCS)
f. Multilateration
g. Global Navigation Satellite System
2. Peralatan Rambu Udara Radio
Peralatan Rambu Udara Radio, yaitu
Peralatan navigasi udara yang
berfungsimemberikan signal informasi
berupa Bearing ( arah ) dan jarak pesawat
terhadap Ground Station peralatan dan
memberikan informasi berupa IDENT.
a. Non Directional Beacon (NDB)
Fasilitas navigasi penerbangan yang
bekerja dengan menggunakan frekuensi
rendah (low frequency) dan dipasang pada
suatu lokasi tertentu di dalam atau diluar
lingkungan Bandar udara sesuai fungsi.
b. VHF Omnidirectional Range (VOR)
Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja
dengan menggunakan frekuensi radio dan
dipasang pada suatu lokasi tertentu di dalam atau
di luar lingkungan Bandar udar sesuai fungsinya.
c. Distance Measuring Equipment (DME)
Alat Bantu navigasi penerbangan yang berfungsi
untuk memberikan panduan/imformasi jarak
bagi pesawat udara dengan stasiun DME yang
dituju (Stant range distance).
Penempatan DME pada umumnya berpasangan
(collocated) dengan VOR atau Glide Path ILS yang
ditempatkan di dalam atau diluar lingkungan
bandara tergantung fungsinya.
Sarana Pengaturan Lalu Lintas
1.Pusat Pengendalian Lalu Lintas Rute Udara (
Air Route Traffic Contol Centers = ARTCC )
• Bertanggung jawab atas pengendalian
pergerakan pesawat yang sedang terbang di
sepanjang jalur udara, rute-rute jet, dan
bagian - bagian luar angkasa lainnya.
ARTCC mengendalikan daerah geografis
dengan luas hingga mencapai 100.000 mil 2.
2.Fasilitas Pengendali Pendekatan Terminal
( Terminal Approaching Control Facility = TACF
)
• Fasilitas pengendali pendekatan terminal
mempunyai kekuasaan atas pengendalian
lalulintas, kedatangan dan keberangkatan, dari
daearah perbatasan menara pengendali
lalulintas udara di suatu bandara udara sampai
suatu jarak sejauh 25-50 mil dari bandar udara.
3.Menara Pengendali Lalulintas Bandar
Udara ( ATCT = Air Traffic Control Tower )
• adalah fasilitas yang mengawasi,
mengarahkan , dan memantau lalu lintas di
bandara udara dan di dalam ruang
angkasa yang dekat dengan bandara
udara itu baik yang berangkat maupun
yang datang sampai sejauh kira-kira 5 mil
dari bandara tersebut.
4. Stasiun Pelayanan Penerbangan ( FSS =
Flight Service Stations )
• FSS terletak disepanjang jalur udara dan
bandara udara. Berfungsi untuk melaporkan
secara singkat kepada para penerbang,
sebelum dan selama terbang, mengenai
keadan cuaca, alat-alat bantu navigasi,
bandara udara yang tidak dapat digunakan,
dan perubahan-perubahan dalam prosedur
dan fasilitas – fasilitas baru.
Gambar Berbagai peragaan pada layar radar yang
digunakan untuk pengendalian lalu lintas.

03 Mei 2011
Otomatisasi Pengaturan Lalu Lintas
Udara
• Otomatisasi Pengaturan Lalu Lintas Udara ,
pada dasarnya adalah suatu kegiatan di
mana informasi penerbangan yang tadinya
diperoleh dan diolah secara manual
sekarang didapat, diolah, dan disajikan
secara otomatis pada layar radar dengan
kecepatan dan ketepatan yang lebih tinggi.
 Tujuan :
1. Mempunyai suatu system operasi yang secara
teknis dapat dikembangkan secara bertahap
untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan
penerbangan pada masa yang akan datang.
2. Menampung permintaan yang meningkat
dengan cara yang memungkinkan para
pemakai untuk beroperasi dalam ruang
angkasa dengan kendala peraturan yang
minimum dan dalam cara yang menghemat
bahan bakar.
3. Mengurangi resiko tabrakan di udara dan di
darat, kecelakaan pendaratan, dan akibat
cuaca dan tabrakan – tabrakan dengan
daratan.
4. Meningkatkan produktifitas personil
pengatur lalulintas udara yang dinyatakan
dalam jumlah lalulintasa udara yang
dipantau.
5. Mengurangi jumlah tenaga teknisi yang
dibutuhkan untuk memelihara dan
mengoperasikan system.
6. Mempertahankan biaya operasi keseluruhan
dari system pada tingkat yang wajar.
7. Meningkatkan kapasitas ruang angkasa
dengan mengurangi jarak antara pesawat
melalui system yang lebih baik untuk
memantau pesawat terbang dan melalui
system – system yang lebih tepat.
Contoh Kasus
Pesawat tidak tepat pada rute yang
telah ditentukan
Jika ini dibiarkan maka akan menganggu
rute lalu lintas udara lainnya.
Salah satu penyebab ini adalah
hempasan angin

Track Heading
Pengamatan Penerbangan Rambu
Udara Radio
Unit ATC
PEMBAGIAN ZONA LAYANAN LALU LINTAS UDARA (AIR TRAFFIC CONTROL)
Dasar Pengaturan Lalu Lintas
Udara

Ada 2 tipe dasar :


1. VFR (Visual Flight Rules)
2. IFR (Instrument Flight Rules)
Pembagian Pelayanan Lalu
Lintas Udara
Sesuai dengan tujuan pemberian Air Traffic Services,
Annex 11, International Civil Aviation Organization
(ICAO), 1998, Pelayanan yang diberikan oleh
petugas pemandu lalu lintas udara terdiri dari 3 (tiga)
layanan, yaitu :
1.Pelayanan Lalu Lintas Udara (Air traffic control
service)
2.Pelayanan Informasi Penerbangan (Flight
Information Service)
3.Pelayanan Keadaan Darurat (Alerting Service)
1.
Pelayanan Lalu Lintas Udara
(Air traffic control service)

a) Aerodrome Control Service


b) Approach Control Service
c) Area Control Service
Unit ATC
PEMBAGIAN ZONA LAYANAN LALU LINTAS UDARA (AIR TRAFFIC CONTROL)
2.
Pelayanan Informasi
Penerbangan
(Flight Information Service)
Adalah
pelayanan yang dilakukan dengan
memberikan berita dan informasi yang
berguna dan bermanfaat untuk
keselamatan, keamanan, dan efisiensi bagi
penerbangan.
3.
Pelayanan Keadaan Darurat
(Alerting Service)
Adalah
pelayanan yang dilakukan dengan
memberitahukan instansi terkait yang tepat,
mengenai pesawat udara yang
membutuhkan pertolongan search and
rescue unit dan membantu instansi tersebut,
apabila diperlukan.
KOMPONEN UTAMA SISTEM
JALUR UDARA
 ARTCC (Air Route Traffic Control Centres) =
pusat pengendalian jalur lalu lintas udara
 TACF (Terminal Approach Control Facility)
 TRACON (Terminal Radar Approach Control)
 ARTS (Automated Radar Terminal System)
 ATCT (Airport Traffic Control Tower)
 FSS (Flight Service Station)
Trayek Pesawat Terbang
Jalur udara Victor
Dipancarkan ke darat dengan peralatan
VOR (Very High Frequency
Omnirange Equipment)

Rute Jet
mulai 18000-45000 kaki MSL
Peraturan Pemisahan Lalu lintas
Udara

1. Jarak Pemisah Vertikal dalam Ruang Angkasa


2. Jarak Pemisah Horisontal dalam Ruang Angkasa
3. Jarak Pemisah Lateral dalam Ruang Angkasa
4. Jarak Pemisah Lateral dalam Landasan Pacu
KONSEP PEMISAHAN LALU
LINTAS BANDARA
Navigasi
Udara
1. Titik/Tempat keberangkatan (A).
2. Titik tujuan (B).
3. Arah magnetis dari perjalanan itu.
4. Jarak yang akan ditempuh.
5. Kecepatan rata-rata pesawat.
6. Jumlah bahan bakar yang harus
dibawa
7. Keadaan cuaca, baik di titik A, B,
maupun cuaca sepanjang perjalanan
Fasilitas Navigasi dan
Pengamatan

Pengamatan Penerbangan Rambu


Udara Radio
Mekanisme Pengawasan ATC
Peralatan Pengamatan
Penerbangan
a. Primary Surveillance Radar (PSR)
b. Secondary Surveillance Radar (SSR)
c. Air Traffic Control Automation (ATC
Automation)
d. Automatic Dependent Surveillance Broadcast
(ADS-B) dan Automatic Dependent Surveillance
Contract (ADS-C)
e. Airport Survace Movement Ground Control
System (ASMGCS)
f. Multilateration
g. Global Navigation Satellite System
Peralatan Rambu Udara Radio
a. Non Directional Beacon (NDB)
b. VHF Omnidirectional Range (VOR)
c. Distance Measuring Equipment (DME)
Sistem Pendaratan
Pesawat
1.
Instrument Landing System
(ILS)

adalah alat bantu pendaratan


instrumen (non visual) yang
digunakan untuk membantu
penerbang dalam melakukan
prosedur pendekatan dan
pendaratan pesawat di suatu
Peralatan ILS terdiri atas 3 sub-
sistem

• Localizer
• Glide Slope
• Marker Beacon
2.
Airfield Lighting System
(AFL)
Adalah
alat bantu pendaratan visual yang
berfungsi membantu dan melayani
pesawat terbang selama tinggal landas,
mendarat dan melakukan taxi agar dapat
bergerak secara efisien dan aman.
Airfield Lighting System (AFL) meliputi
peralatan-peralatan:
• Runway edge light
• Threshold light
• Runway end light
• Taxiway light
• Flood light
• Approach light
• PAPI (Precision Approach Path Indicator) dan VASIS
(Visual Approach Slope Indicator System)
• Rotating Beacon
• Turning area light
• Apron Light
• Sequence Flashing Light (SQFL)
• Traffic Light
• Obstruction Light
• Wind Cone
Prosedur Pendaratan
Prosedur Pendaratan
Prosedur Pendaratan
Otomatisasi Pengaturan Lalu
Lintas Udara

• Peningkatan dari pengaturan ATS


• Peningkatan faktor keselamatan
• Peningkatan pelayanan mengenai
ketersediaan data yang terkini
• Ketersediaan data yang disimpan
Sarana Pengaturan Lalu Lintas
Udara

• Peralatan Komunikasi Antar


Stasiun Penerbangan
(Aeronautical Fixed Services/AFS)
• Peralatan Komunikasi Lalu Lintas
Penerbangan (AMS)
Contoh Kasus
Pesawat tidak tepat pada rute yang
telah ditentukan
Jika ini dibiarkan maka akan menganggu
rute lalu lintas udara lainnya.
Salah satu penyebab ini adalah
hempasan angin

Track Heading
DAFTAR PUSTAKA
• http://id.wikipedia.org
• Horonjeff, Robert / Francis X. McKelvey.
1993. Perencanaan dan Perancangan
Bandar Udara (Edisi Ketiga Jilid 1).
Erlangga: Jakarta
• www.ilmuterbang .com
• www.dephud.com

Anda mungkin juga menyukai