10 September
2019
Fasilitas Navigasi dan Pengamatan,
adalah salah satu prasarana
penunjang operasi bandara, dibagi
menjadi dua kelompok peralatan,
yaitu :
1. Pengamatan Penerbangan (internal)
alat yang dipasang dalam kokpit
pesawat
2. Rambu Udara Radio (eksternal) = alat
yang terletak di darat
1.Peralatan Pengamatan Penerbangan terdiri
dari :
a. Primary Surveillance Radar (PSR)
PSR merupakan peralatan untuk mendeteksi
dan mengetahui posisi dan data target yang
ada di sekelilingnya secara pasif, dimana
pesawat tidak ikut aktif jika terkena pancaran
sinyal RF radar primer. Pancaran tersebut
dipantulkan oleh badan pesawat dan dapat
diterima di sistem penerima radar.
b. Secondary Surveillance Radar (SSR)
SSR merupakan peralatan untuk mendeteksi
dan mengetahui posisi dan data target yang
ada di sekelilingnya secara aktif, dimana
pesawat ikut aktif jika menerima pancaran
sinyal RF radar sekunder. Pancaran radar ini
berupa pulsa-pulsa mode, pesawat yang
dipasangi transponder, akan menerima
pulsa-pulsa tersebut dan akan menjawab
berupa pulsa-pulsa code ke sistem
penerima radar.
c. Air Traffic Control Automation (ATC Automation)
terdiri dari RDPS, FDPS, ADS-B Processing dan ADS-
C Processing.
d. Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-
B) dan Automatic Dependent Surveillance Contract
(ADS-C) merupakan teknologi pengamatan yang
menggunakan pemancaran informasi posisi oleh
pesawat sebagai dasar pengamatan.
e. Airport Survace Movement Ground Control System
(ASMGCS)
f. Multilateration
g. Global Navigation Satellite System
2. Peralatan Rambu Udara Radio
Peralatan Rambu Udara Radio, yaitu
Peralatan navigasi udara yang
berfungsimemberikan signal informasi
berupa Bearing ( arah ) dan jarak pesawat
terhadap Ground Station peralatan dan
memberikan informasi berupa IDENT.
a. Non Directional Beacon (NDB)
Fasilitas navigasi penerbangan yang
bekerja dengan menggunakan frekuensi
rendah (low frequency) dan dipasang pada
suatu lokasi tertentu di dalam atau diluar
lingkungan Bandar udara sesuai fungsi.
b. VHF Omnidirectional Range (VOR)
Fasilitas navigasi penerbangan yang bekerja
dengan menggunakan frekuensi radio dan
dipasang pada suatu lokasi tertentu di dalam atau
di luar lingkungan Bandar udar sesuai fungsinya.
c. Distance Measuring Equipment (DME)
Alat Bantu navigasi penerbangan yang berfungsi
untuk memberikan panduan/imformasi jarak
bagi pesawat udara dengan stasiun DME yang
dituju (Stant range distance).
Penempatan DME pada umumnya berpasangan
(collocated) dengan VOR atau Glide Path ILS yang
ditempatkan di dalam atau diluar lingkungan
bandara tergantung fungsinya.
Sarana Pengaturan Lalu Lintas
1.Pusat Pengendalian Lalu Lintas Rute Udara (
Air Route Traffic Contol Centers = ARTCC )
• Bertanggung jawab atas pengendalian
pergerakan pesawat yang sedang terbang di
sepanjang jalur udara, rute-rute jet, dan
bagian - bagian luar angkasa lainnya.
ARTCC mengendalikan daerah geografis
dengan luas hingga mencapai 100.000 mil 2.
2.Fasilitas Pengendali Pendekatan Terminal
( Terminal Approaching Control Facility = TACF
)
• Fasilitas pengendali pendekatan terminal
mempunyai kekuasaan atas pengendalian
lalulintas, kedatangan dan keberangkatan, dari
daearah perbatasan menara pengendali
lalulintas udara di suatu bandara udara sampai
suatu jarak sejauh 25-50 mil dari bandar udara.
3.Menara Pengendali Lalulintas Bandar
Udara ( ATCT = Air Traffic Control Tower )
• adalah fasilitas yang mengawasi,
mengarahkan , dan memantau lalu lintas di
bandara udara dan di dalam ruang
angkasa yang dekat dengan bandara
udara itu baik yang berangkat maupun
yang datang sampai sejauh kira-kira 5 mil
dari bandara tersebut.
4. Stasiun Pelayanan Penerbangan ( FSS =
Flight Service Stations )
• FSS terletak disepanjang jalur udara dan
bandara udara. Berfungsi untuk melaporkan
secara singkat kepada para penerbang,
sebelum dan selama terbang, mengenai
keadan cuaca, alat-alat bantu navigasi,
bandara udara yang tidak dapat digunakan,
dan perubahan-perubahan dalam prosedur
dan fasilitas – fasilitas baru.
Gambar Berbagai peragaan pada layar radar yang
digunakan untuk pengendalian lalu lintas.
03 Mei 2011
Otomatisasi Pengaturan Lalu Lintas
Udara
• Otomatisasi Pengaturan Lalu Lintas Udara ,
pada dasarnya adalah suatu kegiatan di
mana informasi penerbangan yang tadinya
diperoleh dan diolah secara manual
sekarang didapat, diolah, dan disajikan
secara otomatis pada layar radar dengan
kecepatan dan ketepatan yang lebih tinggi.
Tujuan :
1. Mempunyai suatu system operasi yang secara
teknis dapat dikembangkan secara bertahap
untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan
penerbangan pada masa yang akan datang.
2. Menampung permintaan yang meningkat
dengan cara yang memungkinkan para
pemakai untuk beroperasi dalam ruang
angkasa dengan kendala peraturan yang
minimum dan dalam cara yang menghemat
bahan bakar.
3. Mengurangi resiko tabrakan di udara dan di
darat, kecelakaan pendaratan, dan akibat
cuaca dan tabrakan – tabrakan dengan
daratan.
4. Meningkatkan produktifitas personil
pengatur lalulintas udara yang dinyatakan
dalam jumlah lalulintasa udara yang
dipantau.
5. Mengurangi jumlah tenaga teknisi yang
dibutuhkan untuk memelihara dan
mengoperasikan system.
6. Mempertahankan biaya operasi keseluruhan
dari system pada tingkat yang wajar.
7. Meningkatkan kapasitas ruang angkasa
dengan mengurangi jarak antara pesawat
melalui system yang lebih baik untuk
memantau pesawat terbang dan melalui
system – system yang lebih tepat.
Contoh Kasus
Pesawat tidak tepat pada rute yang
telah ditentukan
Jika ini dibiarkan maka akan menganggu
rute lalu lintas udara lainnya.
Salah satu penyebab ini adalah
hempasan angin
Track Heading
Pengamatan Penerbangan Rambu
Udara Radio
Unit ATC
PEMBAGIAN ZONA LAYANAN LALU LINTAS UDARA (AIR TRAFFIC CONTROL)
Dasar Pengaturan Lalu Lintas
Udara
Rute Jet
mulai 18000-45000 kaki MSL
Peraturan Pemisahan Lalu lintas
Udara
• Localizer
• Glide Slope
• Marker Beacon
2.
Airfield Lighting System
(AFL)
Adalah
alat bantu pendaratan visual yang
berfungsi membantu dan melayani
pesawat terbang selama tinggal landas,
mendarat dan melakukan taxi agar dapat
bergerak secara efisien dan aman.
Airfield Lighting System (AFL) meliputi
peralatan-peralatan:
• Runway edge light
• Threshold light
• Runway end light
• Taxiway light
• Flood light
• Approach light
• PAPI (Precision Approach Path Indicator) dan VASIS
(Visual Approach Slope Indicator System)
• Rotating Beacon
• Turning area light
• Apron Light
• Sequence Flashing Light (SQFL)
• Traffic Light
• Obstruction Light
• Wind Cone
Prosedur Pendaratan
Prosedur Pendaratan
Prosedur Pendaratan
Otomatisasi Pengaturan Lalu
Lintas Udara
Track Heading
DAFTAR PUSTAKA
• http://id.wikipedia.org
• Horonjeff, Robert / Francis X. McKelvey.
1993. Perencanaan dan Perancangan
Bandar Udara (Edisi Ketiga Jilid 1).
Erlangga: Jakarta
• www.ilmuterbang .com
• www.dephud.com