Anda di halaman 1dari 23

PERANCANGAN APRON, SISTEM, DAN

KONFIGURASI PARKIR PESAWAT


MINGGU KE 12
Jumlah Aircraft Stands (Tempat Parkir Penumpang)
Jumlah aircraft stands (tempat parkir penumpang) sangat bergantung pada pergerakan pesawat dan waktu yang
dibutuhkan masing-masing pesawat parkir di aircraft stand. Menurut ICAO (1987) jumlah parkir pesawat (aircraft
stands) yang dibutuhkan di terminal penumpang dapatdihitung dengan menggunakan persamaan :
𝑇𝑖
dengan: 𝑆=෍ 𝑋𝑁 + 𝛼
60 𝑖
S = kebutuhan parkir pesawat (aircraft stands)

Ti = gate occupancy time dalam menit untuk tipe pesawat i

Ni = jumlah kedatangan pesawat tipe i pada jam puncak

A = jumlah pesawat tambahan (ekstra)

Besarnya  :

 = 1 apabila N = 1-9

 = 2 apabila N = 10-18

 = 3 apabila N = 19-27
Area service road
Gate Occupancy Time (Waktu Okupansi Gerbang)
Jumlah gates (pintu gerbang) ditentukan dengan jumlah pergerakan pesawat per jam
yang dapat dilayani. Jumlah gates yang dibutuhkan, bergantung pada jumlah pesawat yang
dapat dilayani pada jam rencana dan waktu yang dibutuhkan pesawat untuk beraktivitas
di gates.

Waktu yang dibutuhkan pesawat untuk beraktivitas di gates (pintu gerbang) disebut
gate occupancy time dan bergantung pada ukuran pesawat dan tipe operasionalnya.

Pesawat yang lebih besar biasanya menghabiskan waktu di gates lebih lama dibandingkan
pesawat kecil. Pesawat kecil dapat menghabiskan waktu 20-30 menit, sedangkan untuk
pesawat besar dapat mencapai 40 menit hingga 1 jam
Tipikal gate occupancy time dalam menit (ICAO 1987)
Dimensi Apron (Menurut ICAO dan FAA)
Aircraft stand (tempat parkir pesawat) dirancang dengan mengikuti peraturan yang
direkomendasikan oleh ICAO dan FAA. Ukuran parking stand harus dapat melayani
arus lalu lintas maksimum yang diperlukan. Untuk itu diperlukan dimensi apron
dalam merencanakan pengembangan apron. Dimensi apron tersebut menurut
ICAO, dalam Aerodrome Design Manual Part 2, dapat dilihat pada Tabel
Jarak bebas minimum di Apron (ICAO, 2005)

Aerodrome Minimum Clearance


Code Letter
(ICAO) Beetwen Aircraft and Aircraft Stand Taxilane Apron Taxiway Centre
Fixed or Movable Centre Line to Object Line to Object
(C) (B) (A)
Jarak bebas minimum di apron (FAA, 1988)
Code Letter/Kode Nose to Building Clearance Jarak Between Aircraft and Fixed or Movable
Huruf (FAA) Bersih Hidung Pesawat ke Gedung Objects/Jarak antara Pesawat dan Objek Tetap
(E) atau Bergerak (C)
A 30 ft 9m 15 ft
B 20 ft 6m 25 ft
C 20 ft 6m 25 ft
D 15 ft 4,5 m 25 ft
E 15 ft 4,5 m 25 ft
1. Minimum clearance between aircraft and fixed or movable objects (C) adalah
jarak bersih minimum yang disyaratkan antara dua pesawat yang berada di
parking stand.

2. Minimum clearance aircraft stand taxilane centre line to object (B) adalah jarak
bersih antara garis tengah aircraft stand taxilane terhadap objek.

3. Minimum clearance apron taxiway centre line to object (A) adalah jarak bersih
antara garis tengah apron taxiway terhadap objek.

4. Nose to building clearance (E) adalah jarak bersih antara hidung pesawat dengan
gedung terminal atau objek lainnya.
WS = wing spans pesawat (m)
C = jarak pesawat ke pesawat dan ke objek tetap dan bergerak (m)
L = panjang pesawat (m)
A = jarak bebas dari apron taxiway centre line ke objek
B = jarak bebas dari aircraft stand taxilane centre line ke objek
E = jarak hidung pesawat ke bangunan terminal (m)
D = jarak antar aircraft stand taxilane centre line minal (m) WS+C
Dimensi Apron Menurut JICA (1996)
Persyaratan tentang posisi apron terhadap runway dan taxiway
Apron harus dirancang untuk memenuhi persyaratan tentang parkir
pesawat, yaitu sebagai berikut :
1. Pesawat tidak boleh melebihi Transitional Surface (permukaan transisi)
2. Jarak bersih clearance (A) antara pesawat yang parkir di apron dan pesawat yang berjalan
di apron taxiway harus cukup aman. Menurut JICA, besarnya A = 15 m atau lebih
Panjang apron
Dalam kasus parkir pesawat nose – in parking, posisi apron dari garis tengah runway,
ditentukan sebagai berikut ( JICA, 1996)
1) Menetapkan posisi dari ujung ekor pesawat maksimum, dengan tinggi ekor pesawat
tidak boleh melampaui permukaan transisi (transitional surface): (X1).

2) Menetapkan posisi dari ujung apron di sisi gedung terminal: (X2)

(X2 = X1 + panjang dari pesawat maksimum).

3) Menetapkan wing tip (ujung sayap) pesawat yang berjalan di apron taxiway (X3)
(X3 = X1 - jarak bersih yang cukup antar pesawat)

4) Menetapkan posisi dari tepi apron di sisi runway (X4)

(X4 = X3 - lebar dari pesawat maksimum/2 - lebar yang dibutuhkan oleh apron
taxiway/2).
Lebar apron
Menentukan lebar apron, menurut JICA (1996) adalah dengan perhitungan sebagai berikut :

Lebar apron =

Jumlah pesawat kelas L X Standar lebar spot pesawat kelas L

+ Jumlah pesawat kelas M X Standar lebar spot pesawat kelas L

+ Jumlah pesawat kelas S X Standar lebar spot pesawat kelas L

Pesawat kelas L adalah pesawat large/besar, pesawat kelas M adalah pesawat kelas medium/sedang dan
pesawat kelas S adalah pesawat kelas small/kecil Jumlah pesawat untuk kelas L, M, dan S, masing masing
merupakan jumlah pesawat rencana pada jam puncak yang akan parkir di apron berdasarkan hasil traffic
forecasting (prediksi lalu lintas).
Standar lebar spot di apron ( JICA. 1996)
Aircraft Large Jet Intermediat Smaller Jet Propeller Smaller Aicraft Pesawat
Classificatio Jet Besar e Jet Kecil Aircraft yang Lebih Kecil
n (L) Menengah (S) Pesawat (S)
(Klasifikasi (M) Baling-
Pesawat) Baling (S)
Major types B747, DC-10 B-767 MD-81, B-737 YS-11, SAAB, DO228, N- BN-2A,
aircraft (tipe MD-11, L- A-300 A-320 340B 24A DHC-6
pesawat 1011
umum)
Nose-in 70 m 60 m 45 m - - -
parking
(parkir hidung
maju)
Angled nose- - - 60 m 55 m 35 m 25 m
out parking Turning radius 25 m 25 m 17,8 m 13,5 m
parkir hidung (jari – jari putar)
keluar dengan
sudut)
Jarak bebas di apron
Jarak bersih antar pesawat di apron menurut JICA (1996) ditunjukkan pada gambar
dan table berikut :
Jarak bersih antarpesawat di apron (JICA, 1996)
Pesawat
Item Large and Smaller Propeller Smaller
Intermediate Jet Aircraft Aircraft
Jets
A. Jarak bersih antara pesawat yang berjalan di
apron taxiway dan pesawat lain 15 m 15 m 10 m 10 m

B. Jarak bersih antara pesawat yang berjalan di


aircraft stand lead-in lines dan pesawat lain 10 m 7,5 m 7,5 m 4,5 m
atau halangan lain

C. Jarak bersih antara pesawatyang berjalan di


aircraft stand taxilane dan pesawat lain atau 10 m 7,5 m 7,5 m 4,5 m
halangan lain
D. Jarak bersih antara pesawat yang parkir dengan
10 m 7,5 m 7,5 m 4,5 m
pesawat yang parkir atau bangunan
E. Jarak bersih antara pesawa yang sedang diisi
15 m 15 m 15 m 15 m
bahan bakar dengan bangunan
Jarak bersih antara tepi apron dan bangunan terminal menurut JICA (1996)

Bandar udara yang melayani pesawat jet 25 m atau lebihJalur GSE (GSE lane) 20 m + zona pipa
tertanam (embedded piping zone) 5 m
Bandar udara yang hanya melayani pesawat propeller 20 m atau lebih Jalur GSE (GSE lane) 15 m + zona pipa
tertanam (embedded piping zone) 5 m

*GSE adalah Ground Services Equipment (peralatan pelayanan di darat)

Anda mungkin juga menyukai