Anda di halaman 1dari 8

DESAIN TEBAL PERKERASAN PAVED SHOULDER RUNWAY

DI BANDAR UDARA AJI PANGERAN TUMENGGUNG PRANOTO


SAMARINDA

Aqil Franolof Noverizki Butar Butar


Politeknik Penerbangan Indonesia Curug, Jl. Raya PLP Curug, Serdang Wetan
e-mail: aqilfranolof@gmail.com
.

Abstrak: Bandar Udara APT Pranoto Samarida terletak di kota Samarinda. Bandara
ini melayani penerbangan domestik. Bandar udara ini akan diproyeksikan
menjadi bandar udara penunjang ibukota Negara Indonesia. bandar udara
APT Pranoto Samarinda ini merupakan bandar udara kategori 4C dengan
Panjang landasan pacu (runway) 2250 x 45 m dan diperkirakan akan
bertambah mengikuti pembangunan infrastruktur penunjang Ibukota
Negara Indonesia. Standar yang dijadikan metode perencanaan tebal
perkerasan pada bahu landasan pacu (paved Shoulders) adalah dengan
menggunakan metode FAA yang dilakukan dengan software
FAARFIELD. Desain tebal perkerasan dan panjang paved shoulders
bandar udara mengacu pada metoda FAA (Federal Aviation
Administration). Analisa perbedaan perhitungan dan hasil desain tebal
perkerasan mengacu pada Advicory Circular No:150/5320-6D dengan
Advicory Circular No:150/5320- 6E/cara FAARFIELD. Hasil
perhitungan tebal perkeasan total yang didapat dari software
FAARFIELD adalah 27,7 cm.

Kata Kunci: , Paved Shoulders, Runway, desain, tebal perkerasan, FAARFIELD.

Abstract: APT Pranoto Samarida Airport is located in the city of Samarinda. This
airport serves domestic flights. This airport will be projected to become a
supporting airport for the capital city of Indonesia. APT Pranoto
Samarinda airport is a 4C category airport with a runway length of 2250
x 45 m and is expected to increase following the development of
supporting infrastructure for the Indonesian capital city. The standard
used as the pavement thickness planning method on the shoulder of the
runway (paved Shoulders) is to use the FAA method which is carried out
with the FAARFIELD software. The design of pavement thickness and
length of airport paved shoulders refers to the FAA (Federal Aviation
Administration) method. Analysis of differences in calculations and
results of pavement thickness design refers to Advicory Circular No: 150
/ 5320-6D with Advicory Circular No: 150 / 5320- 6E / FAARFIELD

1
method. The total thickness calculation result obtained from FAARFIELD
software is 27.7 cm.

Keyword: Paved Shoulders, Runway, design, thick pavement, FAARFIELD.

Pendahuluan runway melebar secara simetris pada


masing-masing sisi runway sehingga
Latar Belakang lebar keseluruhan runway beserta
bahunya tidak kurang dari 60 m ketika
Bandar udara APT Pranoto-
kode hurufnya adalah D atau E.
Samarinda merupakan bandar udara
Dari hasil pengamatan di Bandar
dengan code number 4 dengan code
Udara Internasional Aji Pangeran
letter C yang memiliki Panjang runway
Tumenggung Pranoto-Samarinda,
2250 meter dan lebar 45 meter dan
memiliki runway yang lebarnya 45
direncanakan menjadi bandar udara
meter tanpa adanya bahu runway yang
penunjang ibukota negara Republik
diperkeras (paved shoulder). Untuk
Indonesia. Untuk menunjang hal
mencapai keselamatan penerbangan,
tersebut maka diperkirakan tipe pesawat
dan sebagai penunjang perawatan
yang akan beroperasi di bandara ini
fasilitas sisi udara, maka perlu
akan lebih besar mengikuti rute
dilakukan pembuatan perkerasan pada
penerbangan yang akan bertambah nanti
bahu runway (paved shoulders) dengan
dan merubah kelas bandar udara yang
kemiringan 2,5% masing-masing
semula code letter C menjadi D atau
selebar 7,5 meter agar tercapainya
yang lebih besar.
keseluruhan runway selebar 60 m sesuai
Menurut Aerodrome Design
aturan KP 326 tahun 2019.
Manual part I Bahu landasan pacu
(paved shoulders) harus disediakan
Pembatasan Masalah
sebagai transisi dari perkerasan
Dalam uraian dan identifikasi
berkekuatan penuh ke strip runway yang
masalah di atas, untuk menghindari
tidak beraspal. Bahu beraspal
penafsiran yang luas dalam pembahasan
melindungi tepi trotoar landasan pacu,
masalah, maka permasalahan akan
berkontribusi pada pencegahan erosi
dibatasi pada “Desain Tebal
tanah oleh ledakan jet dan mengurangi
Perkerasan Paved Shoulders
kerusakan benda asing masuk kedalam
Runway”.
mesin jet. Jika tanah rentan terhadap
erosi, lebar bahu dapat ditingkatkan
Tujuan Penelitian
melebihi nilai minimum yang
Tujuan dari perencanaan paved
direkomendasikan. Untuk aturan lebar
shoulders pada runway di Bandar Udara
bahu runway (paved shoulders) diatur di
A.P.T. Pranoto adalah agar tercapainya
dalam KP 326 tahun 2019 bahwa untuk
standar keselamatan dan menunjang
pesawat dengan OMGWS dari 9 m
perawatan fasilitas sisi udara sebagai
hingga tapi tidak termasuk 15 m, bahu
bandara penunjang ibukota negara.

2
Penyelesaian masalah angka dan huruf yang dinyatakan
Tahap perencanaan merupakan dengan Pavement Classification
tahap yang penting dalam proses Number (PCN). PCN menggambarkan
pelaksanaan suatu proyek. Dalam suatu kekuatan struktur perkerasan, jenis
proyek pasti mempunyai tujuan tertentu, perkerasan, batas kekuatan subgrade,
agar tujuan tersebut tercapai dengan batas tekanan roda pesawat.
baik, maka perlu suatu perencanaan
yang baik pula. Perencanaan proyek Tabel 1 Klasifikasi kategori daya
digunakan sebagai pedoman yang dukung tanah dasar
mengikat semua pihak yang terlibat di
dalam pelaksanaan proyek, agar dapat
direalisasikan sesuai dengan rencana
atau batasan yang telah ditetapkan
semula. Hal ini berkaitan dengan
perencanaan atau desain perkerasaan
bahu runway yang harus didesain
dengan optimal agar ketika desain
perkerasan bahu dilaksanakan di
lapangan dapat menopang beban lalu Dalam perencanaan ini CBR tanah yang
lintas pesawat dan kendaraan yang akan digunakan adalah 4,5%. CBR
melewati lapisan perkerasan. tanah yang telah ditentukan berdasarkan
Untuk menentukan tebal hasil rata rata tes lapangan dan data
perkerasan pada perencanaan paved master plan di beberapa titik Bandar
shoulders dengan menggunakan metode Udara Aji Pangeran Tumenggung
FAA yaitu menggunakan software Pranoto-Samarinda, seperti pada
FAARFIELD. gambar 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menentukan CBR (California


Bearing Ratio) Tanah Yang
Direncanakan.

Perkerasan landasan pacu biasanya


dirancang dengan beberapa lapisan
dengan setiap lapisan direncanakan
dengan ketebalan tertentu dan cukup
memadai untuk memastikan bahwa Gambar 1 Titik DCP
beban dari pesawat mampu dipikul oleh
setiap lapisan perkerasan. Kekuatan
perkerasan fasilitas sisi udara
dinyatakan dalam suatu rangkaian

3
Tabel 2 Nilai CBR Lapangan keselamatan dan pelengkap di Bandar
Udara APT Pranoto-Samarinda,
perkerasannya diasumsikan untuk
kendaraan perawatan dan kendaraan
PKP-PK saat mengadakan Latihan rutin
seperti foam tender type I, foam tender
type II, truck axle dual.

Menentukan Jumlah Pergerakan


Kendaraan Pertahun (annual
departure

Kendaraan yang melintas pada


perkerasan bahu runway ini
diasumsikan melintasi runway untuk
kegiatan seperti Latihan rutin PKP-PK
sebanyak 1 kali sebulan atau 12 kali
Menentukan Umur Rencana (UR) setahun, dan kendaraan truk axle dual
yang mewakili kendaraan perawatan
Umur rencana jalan adalah
fasilitas runway yang melintas sebanyak
waktu yang ditentukan dari runway
seminggu 1 kali atau 48 kali setahun.
mulai dibuka (mulai digunakan) sampai
jalan perlu dilakukan perbaikan Pertumbuhan Lalu-lintas
(overlay). Dalam perencanaan
menggunakan software ini standarnya Berdasarkan data–data
UR yang digunakan umumnya adalah kendaraan yang melintas, dan fungsi
20 tahun. dari paved shoulder yang hanya sebagai
penunjang keselamatan bukan sebagai
Tabel 3 Umur rencana jalan lintas utama . Maka pertumbuhan
lalu lintas sebesar 0%.

Menentukan Jenis Perkerasan

Dalam rencana struktur perkerasan


yang akan digunakan ialah
menggunakan struktur perkerasan
lentur (flexible pavement) dikarenakan
mengikuti konstruksi perkerasan di
sampingnya yaitu runway yang
menggunakan konstruksi perkerasan
lentur. Hal ini bertujuan untuk
Menentukan Kendaraan Rencana menghindari pemuaian panas pada saat
siang hari yang menyebabkan beda
Karena fungsi paved shoulder tinggi antara runway dan shoulders
yang hanya sebagai penunjang

4
yang dimana bisa berbahaya bagi b. menginputkan nilai CBR tanah
kendaraan yang melintas. dasar landas pacu, input CBR pada
struktur perkerasan di bagian
Mendesain tebal perkerasan dengan subgrade sebesar 4,5%
software FAARFIELD

Gambar 4 Input CBR

c. menginputkan jenis-jenis
Kendaraan yang direncanakan akan
menggunakan landas pacu; (gambar
Gambar 2 Flow Chart software 5)
FAARFIELD d. menginputkan jumlah
keberangkatan Kendaraan di awal
Metode FAA mengacu pada Advisory
umur rencana; (gambar 5)
Circular (AC) No.150/5320/6E
e. menginputkan pertumbuhan lalu
menggunakan pendekatan mekanistik
lintas sebesar 0%
empirik. Gambar 3 menunjukkan
tampilan awal software FAARFIELD.

Gambar 5 Input kendaraan, annual


departure, dan annual growth
Gambar 3 Tampilan awal FAARFIELD

a. menginputkan jenis perkerasan


yang akan digunakan;
disini kita klik pada pilihan New
Flexible

5
f. menginputkan umur rencana Dari gambar tersebut didapat tebal
perkerasan selama 20 tahun perkerasan dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 3 Tebal Perkerasan
NO LAYER JENIS MATERIAL TEBAL
1 surface P-401/P-403 HMA 7,5 cm
2 base P-401/P-403 St (Flex) 12,7 cm
3 Sub base P-209 Cr Ag 7,5 cm
4 Subgrade Tanah dasar CBR 4,5%

Gambar 6 Input umur rencana


Cumulative Damage Factor
g. klik design structure (CDF)

Gambar 9 Cumulative damage factor

Desain struktur Perkerasan Paved


Gambar 7 Design structure Shoulder

h. hasil struktur tebal perkerasan

Gambar 10 Desain struktur Perkerasan


Paved Shoulder

Gambar 8 Hasil Tebal Perkerasan Kesimpulan

6
Manfaat dengan dibuatnya Daftar Pustaka
Pavement Shoulders di Bandar Udara 2018, Data data pendukung Bandar
Aji Pangeran Tumenggung Pranoto- Udara Kelas 1 Aji Pangeran
Samarinda ialah untuk memastikan Tumenggung Pranoto, Samarinda.
transisi dari perkerasan berkekuatan
penuh menuju strip runway yang tidak Advisory Circular AC 150/5320-6D,
beraspal. Bahu beraspal melindungi tepi 2005. Airport Pavement Design and
trotoar landasan pacu, berkontribusi Evaluation. FAA
pada pencegahan erosi tanah oleh Badan Standarisasi Nasional. 1989.
ledakan jet dan mengurangi kerusakan Metode Pengujian Cbr Laboratorium
benda asing pada mesin jet. Pave (SNI 03-1744-1989). Jakarta.
shoulder juga dapat difungsikan sebagai
jalan lintas kendaraan PKP-PK dan Badan Standarisasi Nasional. 2011. Cara
Kendaraan penunjang perawatan Uji CBR Lapangan (SNI 1738-2011).
Fasilitas di sisi udara. Jakarta.

Jenis Perkerasan yang Basuki, H. (1986) ”Merancang dan


digunakan dalam perencanaan Paved Merencana Lapangan Terbang
Shoulders di Bandar Udara Aji Cetakan kedua”, PT ALUMNI,
Pangeran Tumenggung Pranoto- Bandung.
Samarinda adalah dengan menggunakan
Buku pedoman On The Job Training
jenis perkerasan Flexible pavement.
Program Studi Teknik Bangunan dan
Landasan
Dengan menggunakan metode
“FAARFIELD” diketahui susunan Fauzi, R. (2018). Evaluasi Perencanaan
tebal perkerasan sebagai berikut: Tebal Lapisan Perkerasan Landasan
Pacu Bandara Senubung Kabupaten
- Pada lapisan permukaan (surface)
Gayo Lues Provinsi Aceh.
menggunakan jenis material P-
401/P-403 HMA didapatkan hasil Horonjeff, R., McKelvey, F. X., Sproule,
tebal lapisan sebesar 7,5 cm. W. J., & Young, S. B.
- Pada lapisan Base menggunakan (2010). Planning and design of
jenis material P-401/P-403 St (Flex) airports. McGraw-Hill Education.
didapatkan hasil tebal lapisan
sebesar 12,7 cm. Manual, A. D. (1983). Part 1,
- Pada lapisan Sub Base Runways. ICAO,.
menggunakan Jenis material P-209
Peraturan Direktur Jenderal
Cr Ag didapatkan hasil tebal lapisan
Perhubungan Udara Nomor:
sebesar 7,5 cm.
SKEP/77/VI/2005 Tentang
Persyaratan Teknis Pengoperasian
Fasilitas Teknik Bandar Udara

7
Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara Nomor: 326
Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Dan Operasional Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor:


PM 56 Tahun 2015 Tentang Kegiatan
Pengusahaan di Bandar Udara

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor:


PM 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional

Anda mungkin juga menyukai