Anda di halaman 1dari 17

PEMILIHAN LOKASI

BANDAR UDARA DAN


DAMPAK BANDARA
TERHADAP
LINGKUNGAN
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

Parameter-parameter untuk menentukan lokasi bandar udara adalah sebagai


berikut :

A. Kenyamanan untuk pengguna

1) Bandara idealnya berlokasi dekat pusat kota-kota.

2) Lokasi bandara berjarak beberapa km dari pusat kota. Di kota-kota besar


di Amerika Serikat, rata-rata jarak pusat kota kebandara adalah sekitar 10
mil (16 km).
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

B. Ketersediaan lahan dan harga tanah

Ketersediaan lahan yang cukup sangat penting untuk kepentingan pe-


ngembangan di masa yang akan datang. Kegagalan pengembangan bandara
dapat menyebabkan penurunan kenyamanan sehingga bandar udara yang
ideal tidak bisa diwujudkan karena keterbatasan pengoperasian bandar udara
akibat dari runway yang tidak bisa dikembangkan dan ruang yang tidak
cukup untuk penanganan pesawat (aircraft handling), sebagai contoh adalah
terbatasnya kapasitas runway sehingga terjadinya delay dan lain sebagainya.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

C. Desain dan tata letak bandara

Dalam mempertimbangkan lokasi bandar udara alternatif, tata letak basis dan
desain harus konstan. Runway harus berorientasi sehingga memaksimalkan
keuntungan dari prevailing winds (angin dominan) dan variasi-variasi arah
runway tidak boleh dibuat melebihi 10 derajat dari orientasi yang optimum
(orientasi “terbaik”).
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

D. Hambatan di wilayah udara

1) Bandar udara yang berdekatan harus diatur agar lalu lintas udara tidak
saling menganggu satu sama lain.

2) Benda-benda fisik seperti menara, tiang, bangunan, pegunungan, dan


sebagainya tidak boleh menembus wilayah udara.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

E. Faktor Teknik

Suatu bandara harus berada pada topografi yang cukup dan lokasi tersebut
harus bebas dari gunung, bukit, dan lain-lain. Bandara yang diinginkan
sebaiknya bebas dari pepohonan, meskipun pepohonan disekeliling bandara
dapat menekan kebisingan yang tidak diinginkan.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

F. Faktor-faktor sosial dan lingkungan

Bandara tidak baik bagi lingkungan manusia dan harus dilakukan pengaturan
terhadap pengembangan wilayah di sekeliling bandara. Dalam memilih lokasi
bandar udara, kedekatan ke area pemukiman, sekolah, dan tempat ibadah
harus dihindari, runway harus berorientasi sehingga area-area tersebut tidak
berada pada jalur approach - departure (ancang-ancang pendaratan).
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

G. Ketersediaan utilitas
Bandara harus bergantung pada utilitas eksisting. Lokasi sebaiknya dapat menjangkau akses
air, listrik, telepon, jalur gas, dan lain-lain. Perlu diperhatikan sumber untuk mendapatkan air
minum, serta dari mana air untuk keperluan kamar mandi dan toilet. Listrik di bandar udara
harus disediakan melalui PLN dan juga harus disediakan energi listrik cadangan agar bandar
udara dapat terus beroperasi meskipun terdapat gangguan. Bahan bakar pesawat dapat
disalurkan melalui pipa-pipa dan memiliki output di apron melalui hidran atau dibawa
dengan truk tangki. Saluran telekomunikasi juga perlu disediakan. Air limbah harus
dipikirkan pembuangannya, limbah toilet harus dibuatkan pipa tersendiri, dan tidak
dicampur dengan saluran pembuangan air hujan (drainase). Limbah dari hotel dan restoran
mengandung banyak lemak sehingga harus terpisah dengan limbah toilet dan air hujan
karena pipa sangat mudah tersumbat lemak.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

H. Kondisi atmosfer
Kondisi atmosfer yang tidak lazim seperti kabut, asap, salju, dan cahaya
menyilaukan dapat mengacaukan aktivitas bandara. Adanya gangguan
tersebut juga dapat mengurangi jarak pandang dan dapat membahayakan
penerbangan.

I. Bahaya karena burung


Dampak dari burung terhadap mesin turbin pesawat telah mengakibatkan
beberapa kecelakan udara. Bandara tidak boleh berada dilokasi habitat dan
area preservasi burung.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

J. Koordinasi dengan bandara lainnya


Ketika memilih lokasi bandar udara, perlu dipertimbangkan adanya bandar udara
lain yang berada di sekitarnya. Bandar udara harus mempunyai jarak yang cukup
jauh satu sama lain, untuk memberikan ruang lingkup yang cukup untuk manuver
saat akan take off dan landing. Jarak minimum antar bandar udara bergantung pada
volume dan tipe lalulintas serta bantuan navigasi yang digunakan. Lebih dari satu
bandar udara besar dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara di
masa yang akan datang, tetapi jaraknya perlu diperhatikan untuk menghasilkan
transportasi yang efisien.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA

K. Akses dengan transportasi darat

Waktu transit dari tempat asal penumpang ke bandara telah menjadi


perhatian utama para penumpang saat ini.

L. Ekonomi dari konstruksi


Lokasi yang lebih ekonomis untuk dibangun harus dipertimbangkan .Lokasi bandara
di area gambut akan lebih mahal untuk dibangundibandingkan pada lokasi tanah
kering.
FORECASTING UNTUK PERENCANAAN BANDAR UDARA
Terdapat beberapa metode atau teknik forecasting (peramalan) untuk perencana bandar udara.
Pemilihan metode ini bergantung pada ketersediaan data dan kegunaan forecast serta tingkat
ketelitian yang diinginkan. Terdapat tiga metode yang lazim digunakan :

a. metode time-series (serial waktu),

b. metode market share (jangkauan pasar),

c. metode ekonometrik.

Metode time- series merupakan metode yang paling sederhana karena hanya mempertimbangkan
pertumbuhan seiring perubahan waktu (pola historis kegiatan), sedangkan metode ekonometrik
merupakan metode yang paling rumit karena mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, sosial,
dan operasional yang bermacam-macam yang memengaruhi penerbangan.
METODE TIME-SERIES (SERIAL WAKTU)

Metode time-series secara umum adalah memproyeksikan dan mengekstrapolasi data


(kegiatan penerbangan) yang tersedia di masa lampau kemasa depan. Ekstrapolasi
didasarkan pada suatu pengujian pola historis kegiatan dan menganggap bahwa faktor-
faktor tersebut yang menentukan variasi lalu lintas pada masa lalu akan terus
menunjukkan hubungan - hubungan yang serupa pada masa depan. Prosedur ini
menggunakan data tipe rangkaian waktu dan menganalisis pertumbuhan dan laju
pertumbuhan yang dihubungkan dengan kegiatan penerbangan. Teknik statistik
digunakan untuk membantu mendapatkan hasil proyeksi yang akurat dan bias
diandalkan. Rancangan suatu bandara dikembangkan berdasarkan ramalan jangka
pendek sekitar 5 tahun, menengah 10 tahun, dan panjang 20 tahun.
METODE TIME-SERIES (SERIAL WAKTU)

Metode time-series ini tidak dapat menunjukkan hubungan sebab - akibat antara variabel
dependent dan independent. Hal ini merupakan kelemahan yang serius dari metode ini
karena dengan ketiadaan hubungan ini, tingkat ketidakpastian peramalan meningkat
seiring berjalannya waktu. Bagaimanapun, metode time - series sangat berguna untuk
forecast jangka pendek, ketika respons perubahan yang merangsang variabel dependent
biasanya kurang dinamis. Pada kasus - kasus tersebut, metode time – series cukup
menguntungkan (Horonjeff, 2010). Ilustrasi dari penggunaan analisis time - series untuk
meramalkan keberangkatan penumpang tahunan di suatu bandara ditunjukkan pada
Contoh Soal berikut.
Diketahui :

Data historis yang ditunjukkan pada Tabel telah dikumpulkan untuk keberangkatan penumpang
tahunan di daerah tersebut dan salah satu bandara komersial di daerah tersebut.

Keberangkatan Penumpang Tahunan


Tahun Populasi Daerah
Daerah Bandara
Ditanyakan :

Tentukan forecast (ramalan) untuk keberangkatan penumpang tahunan untuk


bandara studi pada tahun rencana 2010 dan 2015 dengan menggunakan metode
time-series !

Jawaban :

Plot trend line dari data keberangkatan penumpang tahunan ditunjukkan pada
Gambar. Dengan melakukan ekstrapolasi trend ke masa depan, ramalan
keberangkatan penumpang tahunan pada 2010 didapatkan 2.100.000 penumpang
dan pada 2015 didapatkan 2.900.000 penumpang
Keberangkatan Penumpang Tahunan
(dalam ribu)

Tahun

Anda mungkin juga menyukai