Dalam mempertimbangkan lokasi bandar udara alternatif, tata letak basis dan
desain harus konstan. Runway harus berorientasi sehingga memaksimalkan
keuntungan dari prevailing winds (angin dominan) dan variasi-variasi arah
runway tidak boleh dibuat melebihi 10 derajat dari orientasi yang optimum
(orientasi “terbaik”).
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA
1) Bandar udara yang berdekatan harus diatur agar lalu lintas udara tidak
saling menganggu satu sama lain.
E. Faktor Teknik
Suatu bandara harus berada pada topografi yang cukup dan lokasi tersebut
harus bebas dari gunung, bukit, dan lain-lain. Bandara yang diinginkan
sebaiknya bebas dari pepohonan, meskipun pepohonan disekeliling bandara
dapat menekan kebisingan yang tidak diinginkan.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA
Bandara tidak baik bagi lingkungan manusia dan harus dilakukan pengaturan
terhadap pengembangan wilayah di sekeliling bandara. Dalam memilih lokasi
bandar udara, kedekatan ke area pemukiman, sekolah, dan tempat ibadah
harus dihindari, runway harus berorientasi sehingga area-area tersebut tidak
berada pada jalur approach - departure (ancang-ancang pendaratan).
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA
G. Ketersediaan utilitas
Bandara harus bergantung pada utilitas eksisting. Lokasi sebaiknya dapat menjangkau akses
air, listrik, telepon, jalur gas, dan lain-lain. Perlu diperhatikan sumber untuk mendapatkan air
minum, serta dari mana air untuk keperluan kamar mandi dan toilet. Listrik di bandar udara
harus disediakan melalui PLN dan juga harus disediakan energi listrik cadangan agar bandar
udara dapat terus beroperasi meskipun terdapat gangguan. Bahan bakar pesawat dapat
disalurkan melalui pipa-pipa dan memiliki output di apron melalui hidran atau dibawa
dengan truk tangki. Saluran telekomunikasi juga perlu disediakan. Air limbah harus
dipikirkan pembuangannya, limbah toilet harus dibuatkan pipa tersendiri, dan tidak
dicampur dengan saluran pembuangan air hujan (drainase). Limbah dari hotel dan restoran
mengandung banyak lemak sehingga harus terpisah dengan limbah toilet dan air hujan
karena pipa sangat mudah tersumbat lemak.
PEMILIHAN LOKASI BANDAR UDARA
H. Kondisi atmosfer
Kondisi atmosfer yang tidak lazim seperti kabut, asap, salju, dan cahaya
menyilaukan dapat mengacaukan aktivitas bandara. Adanya gangguan
tersebut juga dapat mengurangi jarak pandang dan dapat membahayakan
penerbangan.
c. metode ekonometrik.
Metode time- series merupakan metode yang paling sederhana karena hanya mempertimbangkan
pertumbuhan seiring perubahan waktu (pola historis kegiatan), sedangkan metode ekonometrik
merupakan metode yang paling rumit karena mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, sosial,
dan operasional yang bermacam-macam yang memengaruhi penerbangan.
METODE TIME-SERIES (SERIAL WAKTU)
Metode time-series ini tidak dapat menunjukkan hubungan sebab - akibat antara variabel
dependent dan independent. Hal ini merupakan kelemahan yang serius dari metode ini
karena dengan ketiadaan hubungan ini, tingkat ketidakpastian peramalan meningkat
seiring berjalannya waktu. Bagaimanapun, metode time - series sangat berguna untuk
forecast jangka pendek, ketika respons perubahan yang merangsang variabel dependent
biasanya kurang dinamis. Pada kasus - kasus tersebut, metode time – series cukup
menguntungkan (Horonjeff, 2010). Ilustrasi dari penggunaan analisis time - series untuk
meramalkan keberangkatan penumpang tahunan di suatu bandara ditunjukkan pada
Contoh Soal berikut.
Diketahui :
Data historis yang ditunjukkan pada Tabel telah dikumpulkan untuk keberangkatan penumpang
tahunan di daerah tersebut dan salah satu bandara komersial di daerah tersebut.
Jawaban :
Plot trend line dari data keberangkatan penumpang tahunan ditunjukkan pada
Gambar. Dengan melakukan ekstrapolasi trend ke masa depan, ramalan
keberangkatan penumpang tahunan pada 2010 didapatkan 2.100.000 penumpang
dan pada 2015 didapatkan 2.900.000 penumpang
Keberangkatan Penumpang Tahunan
(dalam ribu)
Tahun