Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport merupakan
sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas
landas dan mendarat.  Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah
landasan pacu atau helipad ( untuk pendaratan helikopter), sedangkan untuk bandara-
bandara
 besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan
maupun bagi penggunanya seperti bangunan terminal dan hanggar.

Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization)  : Bandar udara


adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan)
yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan
dan pergerakan pesawat.

Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah lapangan
udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal
untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang
bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa Perang Dunia I,
bandara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang
dan landas
 pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandara mulai ditambahkan fasilitas
komersial untuk melayani  penumpang.  Sekarang, bandara bukan hanya tempat untuk naik
dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-
toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara
 baru.Setiap bandara memiliki kode IATA dan ICAO yang berbeda satu sama lain. Kode bisa
diambil dari berbagai hal seperti nama bandara, daerah tempat bandara terletak, atau nama
kota yang dilayani. Kode yang diambil dari nama bandara mungkin akan berbeda dengan
namanya yang sekarang karena sebelumnya bandara tersebut memiliki nama yang berbeda.

Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:

Sisi Udara (Air Side)

 landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya
tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang
melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras
(stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter,
misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua
(umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak
ramai dipakai konstruksi aspal,  dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter.
Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko
234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi
 beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar--------meter. Pesawat yang dilayani
adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara
international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
 Apron adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan bangunan terminal,
sedangkan  taxiway menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron
umumnya
 beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat
 Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller,  berupa menara
khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
 Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka diseduiakan unit
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

 pemadan kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran,


ambulance, dll. peralatan penolong dan pemadam kebakaran
 Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.

Sisi Darat (Land Side)

 Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang
atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ,
Custom - Inmigration Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang
tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di
 bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge.
Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang
 bisa dipindah-pindah.
 Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan
terminal
 Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk
taksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan bandar udara :

a. tingkat kebutuhan pelayanan jasa transportasi udara di daerah pada suatu negara.

 b. pengembangan wilayah / daerah dalam tinjauan aspek ekonomi dan kepentingan
otonomi regional

c. kepentingan strategis dari pemerintah daerah setempat

d. kondisi geografis dari daerah setempat

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan lapangan terbang :

 Peraturan-peraturan atau pedoman yang disyaratkan/ direkomendasikan dalam


 perencanaan lapangan terbang dari FAA (Federal Aviation Administration) dan
ICAO (International Civil Aviation Organization) serta dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

 Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis daerah, curah hujan
tahunan,
 peta topografi daerah dan peta aliran angin
 Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan lapangan terbang :
 Peraturan-peraturan atau pedoman yang disyaratkan/ direkomendasikan dalam
 perencanaan lapangan terbang dari FAA (Federal Aviation Administration) dan
ICAO (International Civil Aviation Organization) serta dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
 Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis daerah, curah hujan
tahunan,
 peta topografi daerah dan peta aliran angin

Pemilihan dan penentuan lokasi dari lapangan terbang dipengaruhi oleh faktor :

a. Tipe pengembangan daerah di sekitar lapangan terbang

 b. Kondisi geologi, geografi dan klimatologi dari daerah setempat, hal ini

mempengaruhi dalam desain geometris landasan pacu maupun landasan

 penghubung dan perencanaan drainase dari bandar udara.

c.Kemudahan untuk dicapai dengan sarana transportasi darat, hal ini dipengaruhi oleh
 jumlah distribusi harian kendaraan bermotor, alternatif penggunaan sarana
transportasi darat yang ada dan penentuan jumlah kemungkinan cara penggunaan
moda transportasi darat yang tersedia.

d.Ketersediaan lahan untuk perluasan wilayah/ kawasan lapangan terbang.

e.Ada tidaknya bandar udara/ lapangan terbang lain dan tersedianya wilayah
 penerbangan/ jalur terbang, hal ini menentukan jarak antar lapangan terbang dan
kapasitas dasar dari bandar udara yang dapat melayani pengguna jasa transportasi
udara, sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam proses operasional lapangan
terbang.

f.Ada tidaknya halangan terhadap pandangan dari pilot pesawat terbang maupun dari
 pengawas menara ATC (sight obstruction) secara alami (keadaan asli daerah yang
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

direncanakan untuk lapangan terbang berupa pegunungan atau perbukitan) maupun


 buatan (gangguan asap dari industri)

g.Tersedianya sumber daya pendukung operasional lapangan terbang seperti suplai


kebutuhan air, tenaga listrik, dan jangkauan distribusi bahan bakar untuk pesawat
terbang dapat dicapai dengan mudah.

Rencana penggunaan lahan lapangan terbang dipengaruhi oleh 2 tipe pembagian


wilayah lapangan terbang, yaitu :

(i). Pembagian wilayah menurut ketinggian daerah kawasan lapangan terbang dan
kemungkinan bahaya kecelakaan pesawat terbang yang dapat terjadi.

(ii). Pembagian wilayah tata guna lahan lapangan terbang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dimensi atau ukuran lapangan terbang :

a. Karakteristik dan spesifikasi pesawat terbang rencana berpengaruh pada perencanaan


ukuran panjang dan lebar dari landasan pacu dan landasan penghubung

 b. Kepadatan lalu lintas penerbangan yang dilayani mempengaruhi jumlah landasan pacu
dan susunan landasan penghubung

c. Kondisi iklim dan cuaca pada lokasi lapangan terbang, aspek temperatur udara
 berpengaruh pada ukuran panjang landasan pacu dan aspek arah angin berpengaruh
 pada jumlah dan konfigurasi landasan pacu.

Alur keberangkatan penerbangan internasional (International Departure


MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Alur kedatangan penerbangan internasional (International Departure)


MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Karakteristik pesawat terbang yang dipertimbangkan dalam perencanaan


lapangan terbang adalah :
1. Bentang sayap (wing span), jarak antar roda pendarat utama (wheel tread) dan
 panjang badan (fuselage) dari pesawat terbang rencana mempengaruhi ukuran
lebar landasan pacu (runway), lebar landasan penghubung (taxiway), jarak antara
landasan pacu dan landasan penghubung, dimensi apron, diameter manuver
 perputaran pesawat terbang (jejari putar) dan letak gedung terminal pada kompleks
 bandar udara.
2. Wheel base/ jarak antara roda pendarat utama (main gear) dan roda depan
(nose gear) dan wheel tread/ jarak antara roda pendarat utama mempengaruhi
 perencanaan ukuran lebar landasan pacu (runway), lebar landasan penghubung
(taxiway), jarak antara landasan pacu dan landasan penghubung, dan ukuran
segmentasi plat beton untuk perkerasan apron. struktur lapisan perkerasan pada
landasan pacu dan landasan penghubung, serta jenis perkerasan pada apron.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG


MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Bagian-bagian pendukung dari landasan pacu terdiri dari :

1.Perkerasan struktur (structural pavement) berupa perkerasan lentur (flexible


pavement) dengan tipe perkerasan kekuatan penuh (full strength hardening) yang
berfungsi untuk mendukung operasional pesawat terbang (kemampuan manuver,
kendali dan stabilitas
 pergerakan)

2.Bahu landasan pacu (runway shoulder) adalah bagian yang berdekatan dengan landasan
 pacu dan merupakan perpanjangan arah melintang dari perkerasan struktur landasan pacu
yang berfungsi untuk menempatkan instrumen navigasi, pelampuan landasan pacu dan
 peralatan pendukung operasional penerbangan.

3.Daerah aman landasan pacu (runway safety area) adalah daerah bebas halangan dan
gangguan di sekitar landasan pacu yang difungsikan secara darurat untuk mengatasi
kemungkinan kondisi pesawat terbang yang keluar (slip-off) dari landasan pacu
karena
 berbagai sebab (permasalahan mesin, roda pesawat terbang selip, dsb). Menurut FAA
(Federal Aviation Adminstration) ukuran daerah aman landasan pacu untuk pesawat
terbang rencana kategori transport, panjang harus lebih besar dari 270 ft (90 m) dan lebar
minimum 500 ft (152,4 m) dari setiap ujung landasan pacu.

4.Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu bagian yang dirancang untuk mencegah erosi
 permukaan yang berdekatan dengan ujung-ujung landasan pacu yang menerima semburan
 jet secara terus menerus atau yang berulang dari pesawat terbang yang akan
melakukan lepas landas. Dimensi atau ukuran blast pad   ini tergantung pada
rekomendasi FAA atau ICAO terhadap jenis pesawat terbang rencana yang dilayani
oleh bandar udara.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Gambar bagian-bagian pada landasan pacu


MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)

Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan sebagai suatu jalur perkerasan yang


digunakan oleh pesawat terbang sebagai akses dari apron menuju landasan pacu (runway)
dan sebaliknya dari landasan pacu menuju apron setelah melakukan pendaratan. Untuk akses
dari apron menuju landasan pacu disebut ‘entrance taxiway’ dan akses dari landasan pacu
menuju apron disebut ‘exit taxiway’. Kedua jalur akses ini merupakan by-pass taxiway.

1.Perencanaan tikungan dan lebar tambahan tikungan (fillet) pada taxiway

Keterangan:

F = Jari-jari tikungan tambahan (fillet) terhadap taxiway centerline

L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway

R = Jari-jari belokan taxiway


MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Lounge kelas utama eksekutif Aerowisata Catering Services (ACS), tersedia hanya
untuk penumpang internasional Garuda Indonesia.  Lounge ini juga menerima
 pemegang kartu GECC.
Lounge Garuda Indonesia tersedia untuk penumpang domestik kelas utama dan
bisnis dan pemegang kartu GECC.

2.7 Transportasi dari dan ke Bandara

Bus

Bus DAMRI tersedia menuju ke pusat kota, termasuk ke stasiun kereta


Gambir dan terminal lain. Juga tersedia bus untuk pindah terminal, dari terminal 1, 2,
3 termasuk juga terminal keberangkatan/kedatangan internasional. Rute rute yang
dilayani oleh Bus dari Bandar Udara International Soekarno-Hatta :

Bus Bandara Internasional Soekarno-Hatta[10]

Jam
Bus Tujuan Tarif  berangakat Durasi Pangkalan
 pertama

Rp
Primajasa Bandung 07:00 4 jam Batununggal Indah
90,000
Rp
Cipaganti Bandung 07:00 4 jam Pasteur
125,000
X-Trans Bintaro ? ? ? BTC Bintaro

X-Trans Serpong ? ? ? Ruko Golden Road

Rp 15 –3 
Damri Bekasi 04.00 0 Kayuringin
35,000 WIB
menit
Damri Ciledug ? ? ?

Rp 15 –3 
Damri Blok M 04.00 0 Terminal Blok.M
25,000 WIB
menit
Rp
Damri Bogor  04.00 WIB 2 jam Botani Square
45,000
Damri Halim Rp 04.00 WIB 15 –3  0 Bandara Halim
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

30,000 menit Perdana Kusuma

Damri Cikarang
Rp Plaza Cikarang
04.00 WIB 1 jam
40,000 Jababeka

Damri Summarecon Rp 15 –3  Summarecon Mal


Bekasi 04.00 0
50,000 WIB Bekasi
menit

Damri Gambir  Rp 15 –3 


04.00 0 Stasiun Gambir 
30,000 WIB
menit

Damri Kmp. Rp 15 –3  Terminal Kampung


Rambutan 04.00 0
25,000 WIB Rambutan
menit

Damri Kemayoran Rp Terminal Damri


04.00 WIB 1 jam
25,000 Kemayoran

Damri Harapan Rp Pasar Modern


Indah 04.00 WIB 1 jam
30,000 Harapan Indah

Rp
Damri Citra Gran 04.30 WIB 1 jam Citra Gran
50,000

Rp 15-30 Terminal Pulo


Damri Pulo 04.00 WIB
Gadung 25,000 menit Gadung

Rp 15 –3  0 Terminal Lebak


04.00 WIB
Damri Lebak Bulus 25,000 menit Bulus

Mangga Dua
Rp Square
Damri Mangga 04.00 WIB 30 menit
Dua 25,000 Lt. GF Hall A
(sebelah Red Bean)

Rp
Damri Thamrin 04.00 WIB 30 menit Thamrin City
City 25,000
Rp 15 –3  menit
Damri Pasar 04.00 0
Minggu 25,000 WIB
Terminal Pasar Minggu

Rp 15 –3  Terminal
Damri Rawamangun 04.00 0
25,000 WIB Rawamangun
menit

Rp Terminal Terpadu
Damri Cilegon-Banten 06.00 WIB 1 jam
30,000 Merak
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Rp 15 –3  Terminal Tanjung


Damri Tanjung 04.00 0
Priok  20,000 WIB Priok
menit

Rp Terminal Damri
Damri Purwakarta 04.00 WIB 1,3 Jam
50,000 Purwakarta

Tangerang Bandar
Rp 7 Jam 30 Terminal Rajabasa
Airport Lampung, Lubuk 22.00
Transport 85,000 Menit & Sindar Marga
Linggau

Kereta api

Pada Juli 2011,  pemerintah telah memberi tugas kepada PT Kereta Api
Indonesia untuk membangun kereta api yang menghubungkan Stasiun Manggarai ke
Bandara melaluiTangerang dengan biaya Rp2.25 triliun (US$ 250 juta). Jalur
sepanjang 7 km akan dibangun untuk menghubungkan stasiun kereta
komuter di Tangerang dan bandara selain untuk mempercepat kinerja kereta api.
Jalur tunggal yang ada di komuter antara Manggarai dan Tanah Tinggi akan
diperluas menjadi 2 jalur. Jalur tersebut akan menghubungkan
stasiun Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Grogol, Bojong
Indah, Kalideres, Tanah Tinggi dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pemerintah juga menawarkan jalur ekspress sepanjang 33 KM antara Stasiun
Manggarai dan bandara melalui Angke dan Pluit kepada investor sebagai Public
 Private Partnership (PPP). Pada Maret 2012, pemerintah memutuskan untuk
mempercepat pembangunan kereta api komuter jalur ganda yang diprediksi akan
mulai beroperasi pada pertengahan 2013. Sekarang PT KAIsedang mempelajari titik
masuk di bandara, ketika kereta akan memasuki bagian belakang bandara melalui
gerbang M1 atau berjalan berdampingan dengan koridor Jakarta Outer Ring
Road sebelum memasuki bandara.
Taksi
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Tersedia banyak taksi, mulai dari  Blue Bird Grup (Blue Bird, Pusaka Biru,
Pusaka Sentra, Pusaka Nuri, Morante, Silver Bird (VIP), dll), Express Grup
(Express, Express VIP), Transcab, Yellow Cab, Celebrity Grup, Mersindo, Golden
Taxi, Putera, dll.
Dikenakan biaya surcharge berkisar antara Rp9.000...11.000 untuk setiap taksi yang
keluar dari bandara. Perlu diperhatikan bahwa banyak taksi yang beroperasi tidak
menggunakan argo melainkan tawar-menawar langsung dengan pengemudinya,
 pastikan bahwa argo menyala sebelum taksi mulai berjalan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.

Sewa Mobil

Ada banyak pilihan jasa persewaan mobil ketika kita tiba di terminal
kedatangan. Beberapa agen jasa sewa mobil diantaranya adalah TRAC, Hertz, Avis,
Cipaganti, dan masih ada banyak agen-agen sewa mobil lainnya.

Taksi Gelap

Taksi gelap yang dioperasikan perorangan juga banyak ditemui ketika keluar
dari terminal kedatangan baik domestik maupun internasional. Taksi gelap ini
menawarkan harga yang konon lebih murah dibanding dengan taksi resmi, tetapi
tentunya belum tentu lebih murah dan tidaklah dianjurkan karena keselamatan tidak
terjamin. Tetapi kebanyakan terdapat taksi gelap yang menawarkan tarif belasan
 bahkan puluhan kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan taksi resmi.

2.8 Permasalahan

Bandara Soekarno-Hatta telah mengalami banyak permasalahan, diantaranya adalah:

Jumlah penumpang yang meningkat

Di Terminal 1, bandara sering mengalami kelebihan kapasitas penumpang.


Hal ini membuat para penumpang untuk mengantri lebih lama. Saat ini, Bandara
Soekarno-Hatta sudah melayani lebih dari 50 juta penumpang per tahunnya,
sementara bandara ini hanya dirancang untuk menangani sekitar 22 juta penumpang
 per tahunnya.

Banjir

Dalam beberapa tahun terakhir, 2 banjir telah melumpuhkan ribuan


MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Gr and D esign   SHIA

Dalam sebuah " Masterplan" yang terbaru, Bandara Internasional Soerkarno-


Hatta akan meningkatkan kapasitasnya dari 22 juta penumpang per tahun menjadi 62
 juta per tahun pada tahun 2014 mendatang. Bandara ini akan menggunakan tema
"Bandara Modern Dengan Sentuhan Tradisional" untuk megaproyek tersebut. PT
Angkasa Pura II sebagai operator merancang Bandara Internasional Soekarno-Hatta
akan memiliki 3 terminal penumpang, terminal kargo baru 1 (Cargo Village) dan
sebuah bangunan yang terintegrasi pada 2014. Juga akan ada peningkatan kapasitas
apron dari 125 pesawat menjadi 174 pesawat terbang. Sebuah kereta menuju bandara
dari Stasiun Manggarai dan People Mover System dirancang untuk transportasi darat
dari, ke, dan di dalam bandara juga dalam perencanaan.
PT Angkasa Pura II akan menghabiskan dana sekitar Rp11.7 triliun (US$ 1.36juta)
untuk mengubah Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi sebuah 'Bandara
Berkelas Dunia' yang akan disebut Aerotropolis pada tahun 2014. Terminal 3 terlebih
dahulu yang akan dikembangkan, selanjutnya Terminal 1 dan Terminal 2 akan
dikembangkan dan diintegrasikan dengan dinding hijau dan bandara akan memiliki
ruang konvensi, pusat perbelanjaan, hotel, taman bermain, fasilitas rekreasi dan area
 parkir untuk 20.000 kendaraan. Juga akan terintergrasi dengan commuter line.
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, pemerintah sedang
mempersiapkan untuk meletakkan landasan pacu nomor 3. Ini ditargetkan akan
selesai pada 2017. Jika bandara memiliki 3 landasan pacu, maka kapasitas layanan
akan meningkat menjadi 623.420 pergerakan per tahun dan akan dapat mengantisipasi
 pertumbuhan setidaknya sampai dekade 2030-an. Perluasan lahan tersebut akan
menggunakan 1.000 hektaree dari 10 desa di Teluk Naga dan Kosambi.  Rencana
ekspansi telah ditolak oleh Pemkab Tangerang karena penduduk yang tinggal di
sekitar bandara tidak akan mampu untuk mendapatkan penghasilan untuk keluarga
mereka. Pemerintah daerah menawarkan lokasi lain seperti di Balaraja,  tetapi
sekretaris perusahaan  PT Angkasa Pura II mengatakan bahwa membangun bandara
 baru tidak akan menjadi tugas yang mudah, karena membutuhkan kajian yang
menyeluruh.
Karena kurangnya ruang untuk membuat landasan pacu ketiga di Bandara
Internasional Soekarno-Hatta, pemerintah berencana untuk membangun bandara
baru
 pada 2013 sekitar Cikarang dan Karawang.  Bandara ini akan diintegrasikan dengan
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

sebuah pelabuhan internasional yang sedang direncanakan, yaitu Pelabuhan


Internasional Cilamaya diKarawang. Studi kelayakan masih berjalan dan akan
selesai
 pada akhir 2011 atau awal 2012. Pembangunan bandara internasional baru di sekitar
Cikarang dan Karawang akan dilakukan mulai tahun 2015 sebagai solusi jangka
 panjang untuk meningkatkan kapasitas penumpang dan pergerakan pesawat di
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, sehingga Jabodetabek memiliki 2
bandara internasional.

2.10 Objek

Objek Pekerjaan Sebelum Sesudah

Terminal 1 Revitalisasi 9 juta penumpang/tahun 18 juta penumpang/tahun

Terminal 2 Revitalisasi 9 juta penumpang/tahun 19 juta penumpang/tahun

Terminal 3 Penyelesaian 4 juta penumpang/tahun 25 juta penumpang/tahun

Terminal 4 Pembangunan Belum ada 25 juta penumpang/tahun

 Drop-off zone Pelebaran 4 lajur 6 lajur

 Apron Penambahan 125 parking stand    174-234 parking stand 

Cargo village Pembaruan 500 kiloton/tahun...........1.500 kiloton/tahun

Pergerakan pesawat Optimalisasi 64 kali/jam (2 runway)--72-90 kali/jam (2 runway)

Landas pacu Penambahan 2 buah 3 buah


MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

Tangki air bersih Penambahan 3 buah 4 buah

 Main power station Penambahan 1 buah, 35 MW 2 buah, 55 MW

 Juga termasuk:

1. Penutupan pintu M1 pada jam sibuk (07:00-18:00 WIB).


2. Pembangunan people mover system, integrated building    berlantai 7 di antara T1 dan
T2, commercial area, shelter bus.
3. Penataan parkir kendaraan T1 dan T2.
4. Pembuatan centralized check-in dan automatic baggage handling system.
5. Pemudahan akses masuk/keluar bandara.
6. Pembenahan manajemen arus lalu lintas udara.

Opsi perluasan yang ditawarkan

 Lahan seluas 400 hektaree yang berada di Kecamatan Teluknaga.


 Lahan seluas 1.200 hektaree yang berada di Kecamatan Pakuhaji.
 Pulau reklamasi seluas 9.000 hektaree yang sedang dalam proses pembuatan.

Opsi landas pacu III

Keputusan landas pacu III akan diputuskan pada bulan Maret 2014

 Cross parallel runway: landas pacu III dibangun pada jarak beberapa meter di sebelah
utara landas pacu II, tanpa membangun terminal IV.
  Independent runway: landas pacu III dibangun pada jarak 1 km di sebelah utara landas
 pacu II, serta membangun terminal IV.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014

GALERI

BANDARA SOEKARNO HATTA

Anda mungkin juga menyukai