PENDAHULUAN
Bandara atau bandar udara yang juga populer disebut dengan istilah airport merupakan
sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas
landas dan mendarat. Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah
landasan pacu atau helipad ( untuk pendaratan helikopter), sedangkan untuk bandara-
bandara
besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan
maupun bagi penggunanya seperti bangunan terminal dan hanggar.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (Persero) Angkasa Pura I adalah lapangan
udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal
untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang
bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa Perang Dunia I,
bandara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang
dan landas
pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandara mulai ditambahkan fasilitas
komersial untuk melayani penumpang. Sekarang, bandara bukan hanya tempat untuk naik
dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-
toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di bandara-bandara
baru.Setiap bandara memiliki kode IATA dan ICAO yang berbeda satu sama lain. Kode bisa
diambil dari berbagai hal seperti nama bandara, daerah tempat bandara terletak, atau nama
kota yang dilayani. Kode yang diambil dari nama bandara mungkin akan berbeda dengan
namanya yang sekarang karena sebelumnya bandara tersebut memiliki nama yang berbeda.
landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya
tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang
melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras
(stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter,
misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil berbaling-baling dua
(umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak
ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter.
Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko
234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi
beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar--------meter. Pesawat yang dilayani
adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara
international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
Apron adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan bangunan terminal,
sedangkan taxiway menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron
umumnya
beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat
Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara
khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka diseduiakan unit
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang
atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ,
Custom - Inmigration Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang
tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di
bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge.
Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang
bisa dipindah-pindah.
Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan
terminal
Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk
taksi.
a. tingkat kebutuhan pelayanan jasa transportasi udara di daerah pada suatu negara.
b. pengembangan wilayah / daerah dalam tinjauan aspek ekonomi dan kepentingan
otonomi regional
Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis daerah, curah hujan
tahunan,
peta topografi daerah dan peta aliran angin
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam perencanaan lapangan terbang :
Peraturan-peraturan atau pedoman yang disyaratkan/ direkomendasikan dalam
perencanaan lapangan terbang dari FAA (Federal Aviation Administration) dan
ICAO (International Civil Aviation Organization) serta dari Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara.
Inventarisasi data tentang kondisi geografis dan geologis daerah, curah hujan
tahunan,
peta topografi daerah dan peta aliran angin
Pemilihan dan penentuan lokasi dari lapangan terbang dipengaruhi oleh faktor :
b. Kondisi geologi, geografi dan klimatologi dari daerah setempat, hal ini
c.Kemudahan untuk dicapai dengan sarana transportasi darat, hal ini dipengaruhi oleh
jumlah distribusi harian kendaraan bermotor, alternatif penggunaan sarana
transportasi darat yang ada dan penentuan jumlah kemungkinan cara penggunaan
moda transportasi darat yang tersedia.
e.Ada tidaknya bandar udara/ lapangan terbang lain dan tersedianya wilayah
penerbangan/ jalur terbang, hal ini menentukan jarak antar lapangan terbang dan
kapasitas dasar dari bandar udara yang dapat melayani pengguna jasa transportasi
udara, sehingga tidak menimbulkan gangguan dalam proses operasional lapangan
terbang.
f.Ada tidaknya halangan terhadap pandangan dari pilot pesawat terbang maupun dari
pengawas menara ATC (sight obstruction) secara alami (keadaan asli daerah yang
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
(i). Pembagian wilayah menurut ketinggian daerah kawasan lapangan terbang dan
kemungkinan bahaya kecelakaan pesawat terbang yang dapat terjadi.
b. Kepadatan lalu lintas penerbangan yang dilayani mempengaruhi jumlah landasan pacu
dan susunan landasan penghubung
c. Kondisi iklim dan cuaca pada lokasi lapangan terbang, aspek temperatur udara
berpengaruh pada ukuran panjang landasan pacu dan aspek arah angin berpengaruh
pada jumlah dan konfigurasi landasan pacu.
2.Bahu landasan pacu (runway shoulder) adalah bagian yang berdekatan dengan landasan
pacu dan merupakan perpanjangan arah melintang dari perkerasan struktur landasan pacu
yang berfungsi untuk menempatkan instrumen navigasi, pelampuan landasan pacu dan
peralatan pendukung operasional penerbangan.
3.Daerah aman landasan pacu (runway safety area) adalah daerah bebas halangan dan
gangguan di sekitar landasan pacu yang difungsikan secara darurat untuk mengatasi
kemungkinan kondisi pesawat terbang yang keluar (slip-off) dari landasan pacu
karena
berbagai sebab (permasalahan mesin, roda pesawat terbang selip, dsb). Menurut FAA
(Federal Aviation Adminstration) ukuran daerah aman landasan pacu untuk pesawat
terbang rencana kategori transport, panjang harus lebih besar dari 270 ft (90 m) dan lebar
minimum 500 ft (152,4 m) dari setiap ujung landasan pacu.
4.Pelindung semburan (blast pad) adalah suatu bagian yang dirancang untuk mencegah erosi
permukaan yang berdekatan dengan ujung-ujung landasan pacu yang menerima semburan
jet secara terus menerus atau yang berulang dari pesawat terbang yang akan
melakukan lepas landas. Dimensi atau ukuran blast pad ini tergantung pada
rekomendasi FAA atau ICAO terhadap jenis pesawat terbang rencana yang dilayani
oleh bandar udara.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
Keterangan:
L = panjang jalur tikungan tambahan (fillet) hingga pada ujung belokan taxiway
Lounge kelas utama eksekutif Aerowisata Catering Services (ACS), tersedia hanya
untuk penumpang internasional Garuda Indonesia. Lounge ini juga menerima
pemegang kartu GECC.
Lounge Garuda Indonesia tersedia untuk penumpang domestik kelas utama dan
bisnis dan pemegang kartu GECC.
Bus
Jam
Bus Tujuan Tarif berangakat Durasi Pangkalan
pertama
Rp
Primajasa Bandung 07:00 4 jam Batununggal Indah
90,000
Rp
Cipaganti Bandung 07:00 4 jam Pasteur
125,000
X-Trans Bintaro ? ? ? BTC Bintaro
Rp 15 –3
Damri Bekasi 04.00 0 Kayuringin
35,000 WIB
menit
Damri Ciledug ? ? ?
Rp 15 –3
Damri Blok M 04.00 0 Terminal Blok.M
25,000 WIB
menit
Rp
Damri Bogor 04.00 WIB 2 jam Botani Square
45,000
Damri Halim Rp 04.00 WIB 15 –3 0 Bandara Halim
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
Damri Cikarang
Rp Plaza Cikarang
04.00 WIB 1 jam
40,000 Jababeka
Rp
Damri Citra Gran 04.30 WIB 1 jam Citra Gran
50,000
Mangga Dua
Rp Square
Damri Mangga 04.00 WIB 30 menit
Dua 25,000 Lt. GF Hall A
(sebelah Red Bean)
Rp
Damri Thamrin 04.00 WIB 30 menit Thamrin City
City 25,000
Rp 15 –3 menit
Damri Pasar 04.00 0
Minggu 25,000 WIB
Terminal Pasar Minggu
Rp 15 –3 Terminal
Damri Rawamangun 04.00 0
25,000 WIB Rawamangun
menit
Rp Terminal Terpadu
Damri Cilegon-Banten 06.00 WIB 1 jam
30,000 Merak
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
Rp Terminal Damri
Damri Purwakarta 04.00 WIB 1,3 Jam
50,000 Purwakarta
Tangerang Bandar
Rp 7 Jam 30 Terminal Rajabasa
Airport Lampung, Lubuk 22.00
Transport 85,000 Menit & Sindar Marga
Linggau
Kereta api
Pada Juli 2011, pemerintah telah memberi tugas kepada PT Kereta Api
Indonesia untuk membangun kereta api yang menghubungkan Stasiun Manggarai ke
Bandara melaluiTangerang dengan biaya Rp2.25 triliun (US$ 250 juta). Jalur
sepanjang 7 km akan dibangun untuk menghubungkan stasiun kereta
komuter di Tangerang dan bandara selain untuk mempercepat kinerja kereta api.
Jalur tunggal yang ada di komuter antara Manggarai dan Tanah Tinggi akan
diperluas menjadi 2 jalur. Jalur tersebut akan menghubungkan
stasiun Manggarai, Sudirman, Tanah Abang, Duri, Grogol, Bojong
Indah, Kalideres, Tanah Tinggi dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pemerintah juga menawarkan jalur ekspress sepanjang 33 KM antara Stasiun
Manggarai dan bandara melalui Angke dan Pluit kepada investor sebagai Public
Private Partnership (PPP). Pada Maret 2012, pemerintah memutuskan untuk
mempercepat pembangunan kereta api komuter jalur ganda yang diprediksi akan
mulai beroperasi pada pertengahan 2013. Sekarang PT KAIsedang mempelajari titik
masuk di bandara, ketika kereta akan memasuki bagian belakang bandara melalui
gerbang M1 atau berjalan berdampingan dengan koridor Jakarta Outer Ring
Road sebelum memasuki bandara.
Taksi
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
Tersedia banyak taksi, mulai dari Blue Bird Grup (Blue Bird, Pusaka Biru,
Pusaka Sentra, Pusaka Nuri, Morante, Silver Bird (VIP), dll), Express Grup
(Express, Express VIP), Transcab, Yellow Cab, Celebrity Grup, Mersindo, Golden
Taxi, Putera, dll.
Dikenakan biaya surcharge berkisar antara Rp9.000...11.000 untuk setiap taksi yang
keluar dari bandara. Perlu diperhatikan bahwa banyak taksi yang beroperasi tidak
menggunakan argo melainkan tawar-menawar langsung dengan pengemudinya,
pastikan bahwa argo menyala sebelum taksi mulai berjalan untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.
Sewa Mobil
Ada banyak pilihan jasa persewaan mobil ketika kita tiba di terminal
kedatangan. Beberapa agen jasa sewa mobil diantaranya adalah TRAC, Hertz, Avis,
Cipaganti, dan masih ada banyak agen-agen sewa mobil lainnya.
Taksi Gelap
Taksi gelap yang dioperasikan perorangan juga banyak ditemui ketika keluar
dari terminal kedatangan baik domestik maupun internasional. Taksi gelap ini
menawarkan harga yang konon lebih murah dibanding dengan taksi resmi, tetapi
tentunya belum tentu lebih murah dan tidaklah dianjurkan karena keselamatan tidak
terjamin. Tetapi kebanyakan terdapat taksi gelap yang menawarkan tarif belasan
bahkan puluhan kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan taksi resmi.
2.8 Permasalahan
Banjir
2.10 Objek
Juga termasuk:
Cross parallel runway: landas pacu III dibangun pada jarak beberapa meter di sebelah
utara landas pacu II, tanpa membangun terminal IV.
Independent runway: landas pacu III dibangun pada jarak 1 km di sebelah utara landas
pacu II, serta membangun terminal IV.
MAKALAH LAPANGAN TERBANG 2014
GALERI