Laporan Akhir
(Final Report)
BAB
KEBUTUHAN FASILITAS
BANDAR UDARA
5.1.
ANALISIS LOKASI
Dalam merencanakan pembangunan suatu bandar udara baru, perlu
dikaji berbagai faktor yang mempengaruhi. Faktorfaktor yang akan
mempengaruhi perencanaan antara lain sebagai berikut :
a Kondisi dan prasarana bandar udara yang akan dibangun
b Kondisi topografis dan kondisi fisik lahan pada daerah yang mungkin
akan terkena pembangunan bandar udara, termasuk prasarana yang
diperlukan sebagai penunjang atau kelengkapan perpanjangan
landasan.
c Gambaran umum peruntukan lahan di daerah sekitar bandar udara
d Gambaran umum dampak lingkungan yang mungkin terjadi sebagai
akibat pembangunan bandar udara, serta kemungkinan adanya
kemudahan dalam penyesuaian rencana tata guna lahan di sekitar
area pembangunan bandar udara.
e Kondisi operasi, keselamatan penerbangan dan ruang udara pada
lokasi bandar udara dimaksud.
f Peruntukan lahan atau tata guna lahan di daerah pembangunan
bandar udara.
Disamping
itu
dalam
menganalisis
lokasi
bandara
baru
perlu
V-1
Laporan Akhir
(Final Report)
dengan
areal
bandar
udara
sangat
diperlukan.
berdekatan
berkembang
maka
dengan
perlu
bandar
udara
dipertimbangkan
tersebut
suatu
belum
penetapan
karena
bandar
udara
dimaksudkan
agar
mempunyai
5.1.2.KONDISI IKLIM
Kondisi iklim dan udara disekitar area bandar udara mempunyai
pengaruh yang cukup besar. Adanya kabut atau asap akan
mengurangi jarak pandang yang berakibat kepada penurunan
kapasitas lalu lintas penerbangan dari bandar udara tersebut.
V-2
Laporan Akhir
(Final Report)
yang
seimbang
dengan
kebutuhan-kebutuhan
pelaksanaannya,
sebagaimana
perkembangan
perkembangan
yang
pesat
yang
pada
terjadi
dunia
5.1.4.KONDISI TOPOGRAFI
Kondisi topografi Bandar Udara Saumlaki Baru relatif datar dan
sebagian besar merupakan lahan terbuka dan tidak membutuhkan
pekerjaan tanah (Land Clearing) yang besar sehingga siap untuk
dikonstruksi.
V-3
Laporan Akhir
(Final Report)
Jenis tanah pada lokasi ini relatif cukup baik dan kebutuhan
material mudah terpenuhi dimana
5.1.5.KEMUDAHAN UTILITAS
Pada umumnya suatu bandar udara memerlukan sarana/jaringan
air, tenaga listrik, telekomunikasi, bahan bakar untuk pesawat dan
lain-lainnya dalam jumlah yang sangat besar. Terkadang beberapa
sarana atau jaringan yang diperlukan harus dibangun sendiri guna
memenuhi
kebutuhan
pada
keadaan
tertentu
atau
darurat
(emergency).
Pada lokasi Bandar Udara Saumlaki Baru jaringan atau sumber
listrik belum tersedia, tetapi sumber air bersih serta jaringan jalan
maupun aliran pembuangan limbah cair telah tersedia namun
masih
terdapat
kendala
dalam
pendistribusian.
Disamping
V-4
Laporan Akhir
(Final Report)
Tabel 5.1. Dampak Lingkungan Hidup Yang Paling Dominan Pada Komponen
Fisik & Kimia
V-5
Laporan Akhir
(Final Report)
penduduk
maka
hasil
identifikasi
awal
keluar
masuk
lokasi
untuk
pengangkutan
material
V-6
Laporan Akhir
(Final Report)
yang
sudah
tidak
terpakai.
Disamping
itu
juga
Keselamatan
bandara
melibatkan
operasi
seluruh
penerbangan,
komponen
operasional
fasilitas
sehingga
untuk
itu
perlu
pengamanan
dengan
memberikan
Konflik
kepentingan
terhadap
instansi
masyarakat,
yang
timbul
akibat
beroperasinya
peralatan
V-7
Laporan Akhir
(Final Report)
Kecamatan
Wer
Tamrian
tepatnya
pada
koordinat
optimal
dimana
pendaratan
dan
lepas
landas
dapat
V-8
a.
Laporan Akhir
(Final Report)
menggunakan
instrument
approach
procedures.
V-9
Laporan Akhir
(Final Report)
Tahap I
Tahap II
Non
Instrumen
t
3C
Instrument
NonPrecision
Approach 4
C
Tahap III/
Ultimate
Instrument
Precision
Approach
4C Cat I
Kerucut ( Conical )
- Kemiringan ( slope )
- Ketinggian (height )
5%
75 M
5%
100 M
5%
100 M
45 M
4000 M
45 M
4000 M
45 M
4000 M
Inner Approach
- Lebar (Width)
- Jarak Dari Threshold
- Panjang (Length)
- Kemiringan (Slope)
120 Me
60 M
900 M
2%
300 M
300 M
300 M
60 M
60 M
60 M
15 %
15 %
15 %
3000 M
2%
3000 M
2%
3000 M
2%
3600 Mb
2,50
3600 Mb
2,50
3600 Mb
2,50
8400 Mb
15.000 M
8400 Mb
15.000 M
8400 Mb
15.000 M
Pendekatan ( Approach )
- Panjang Tepi Dalam
- (Length of Inner Edge)
- Jarak Dari Ambang Landasan
- (Distance From Threshold)
Pelebaran ( Divergen )
Bagian Pertama ( First Section )
Panjang ( Length )
Kemiringan ( Slope )
Bagian Kedua ( Second Section )
Panjang ( Length )
Slope
Bagian
Horizontal
(Horizontal
Section)
Panjang ( Length )
Jumlah
Panjang
(
Total
Length )
V - 10
Laporan Akhir
(Final Report)
Transisi ( Transitional )
Kemiringan ( Slope )
14,3 %
14,3 %
14,3 %
Inner Transitional
Kemiringan ( Slope )
33,3%
120 Me
1800 M
10 %
33,3%
Pacu
Tahap III
Instrument
Precision
Approach
4C Cat I
180 M
60 M
180 M
60 M
180 M
60 M
12,5 %
1200 M
15.000 M
2%
12,5 %
1200 M
15.000 M
2%
12,5 %
1200 M
15.000 M
2%
ada
obyek
yang
merupakan
halangan
(obstacle) yang
V - 11
Laporan Akhir
(Final Report)
5.2.4.
PELAYANAN
LALU
LINTAS
UDARA
(AIR
TRAFFIC
SERVICE)
1. Dalam melakukan analisa terhadap perencanaan pelayanan lalu
lintas udara, maka hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah
jumlah pergerakan lalu lintas udara atau pergerakan pesawat
udara di bandar udara terkait yang terdiri dari :
a. Penerbangan yang berangkat (outbound flight).
b. Penerbangan yang datang (inbound flight).
c. Penerbangan yang melintas (over flight).
d. Penerbangan yang memotong (crossing flight).
e. Pengalokasian ketinggian (flight level distribution) karena
beroperasinya berbagai jenis pesawat udara (piston, turbo jet
dan jet).
f.
V - 12
Laporan Akhir
(Final Report)
I dan
/AIS)
memberikan
yang
informasi
melaksanakan,
aeronautika
menyiapkan
yang
terkait
atau
kondisi
mendukung
pelayanan
lalu
lintas
udara,
pelayanan
V - 13
Laporan Akhir
(Final Report)
udara
(ADC/TWR)
dalam
memberikan
pelayanan
menyediakan
fasilitas
navigasi
penerbangan
pada
alat
(marking/sign)
bantu
dan
visual
sistem
terdiri
penerangan
atas
marka/tanda
(lighting
system).
Adapun fungsi dari alat bantu visual adalah alat bantu secara
visual dan dapat dilihat dengan jelas oleh penerbangan untuk
dapat mengarahkan pesawat udaranya secara tepat dan akurat,
baik pada saat pendaratan, lepas landas maupun bergerak di
daerah pergerakan, apron dan akan parkir (atau sebaliknya).
V - 14
Laporan Akhir
(Final Report)
penghubung
(taxiway)
dan
apron.
bandar
udara
(tahap
awal)
dan
pelayanan
Saumlaki,
maka
perlu
dibentuk
ATS
route
antara
V - 15
Laporan Akhir
(Final Report)
Penerbangan
Instrument
(Instrument
Flight
Procedures)
Sebagaimana diuraikan diatas bahwa penerbangan ke dan dari
Bandar Udara Saumlaki Baru dilakukan berdasarkan peraturan
penerbangan instrument (IFR) dengan asumsi datang dan
berangkat,
maka
untuk
mendukung
operasi
penerbangan
Approach
Procedures
ini
diutamakan
untuk
V - 16
Laporan Akhir
(Final Report)
direncanakan
termasuk
dalam
klasifikasi
landas
pacu
tahun
2030
menunjukan
jumlah
gerakan
esensial,
menentukan
arah
karena
hasil
landas
pacu
analisis
ini
(runway).
akan
Beberapa
dalam
menentukan
sesuai
dengan
ketentuan
arah/orientasi
standard
landasan
ICAO
adalah
hasil analisis
Arah Angin
Barat Timur
Barat Daya Timur Laut
Usability
(%)
87,67
57,80
V - 17
Laporan Akhir
(Final Report)
3
4
5
6
7
8
96,78
81,05
63,43
70,65
49,75
53,57
V - 18
Laporan Akhir
(Final Report)
a.
yang
berlainan
sesuai
dengan
kriteria
kebutuhan
landas
panjang
(Take-Of)
landasan
maupun
untuk
pendaratan
(Landing).
b.
Suhu udara
Suhu udara di bandar udara berdasarkan standard
ISA (International Standard Atmospheric conditions)
umumnya setinggi 15 C dimana yang menentukan
bahwa untuk setiap perbedaan 1 C panjang
landasan perlu ditambah sebanyak 0.50 1.0 %
dari kebutuhan panjang landasan untuk Take-Off.
c.
panjang
landasan
cukup
dominan
rata,
kemiringan
menyebabkan
kebutuhan
sudah
panjang
akan
landasan
Permukaan Landasan
Konstruksi permukaan landasan hendaknya dibuat
sedemikian rupa sehingga gesekan roda pesawat
tidak
banyak
berpengaruh
terhadap
panjang
di atas
landasan.
e.
Elevasi
permukaan laut rata-rata (Mean Sea Level MSL)
akan berpengaruh langsung terhadap kebutuhan
panjang landasan dalam arti bahwa semakin tinggi
elevasi bandar udara, semakin panjang landasan
yang dibutuhkan.
V - 19
Laporan Akhir
(Final Report)
Keadaan Angin
Untuk keperluan perencanaan, faktor angin baik itu
berupa angin sakal (head wind) ataupun angin
buritan (tail wind) perlu diperhitungkan.
frekuensi
pergerakan
pesawat
sampai
besar
dimana
pesawat
penumpang
yang
kapasitas
rata-rata
berkisar
antara
100
pembangunan
konstruksi
landasan
sejenis
Light
Aircraft
(C-212)
untuk
penumpang.
2. Tahap I Stage II (tahun 2012), yaitu ; Pesawat
terbesar adalah sejenis Turbo Propeller Aircraft (F50) untuk penumpang sedangkan kargo mengikuti
pesawat penumpang atau regular.
3. Tahap II pada tahun 2020 yaitu ; Pesawat terbesar
(Critical Aircraft) adalah
sejenis
Turbo Propeller
V - 20
Laporan Akhir
(Final Report)
F-50
M - 100
M - 125
2x
150m
2 x 7.5m
23 m
28.08m
2x
150m
2 x 7.5m
23 m
32.87m
Aerodrome Reference
Codes
Width of Runway strip
2 x 75m
2 x 150 m
2 x 7.5m
18 m
18.99m
2 x 7.5 m
18 m
29.02 m
Sumber : Seminar on Airport Planning Part 1 Dirjen Perhub, JICA Civil Aviation
Bureau.
2
3
4
Code
Letter
A
B
C
D
E
Code Element II
Wing span
Outer main
gear wheel
span*
Up to but not
including 15 m
15 m up to but not
including 24 m
24 m up to but not
including 36 m
Up to but not
including 4.5 m
4.5 m up to but
not including 6 m
6 m up to but
not including 9 m
36 m up to but not
including 52 m
52 m up to but not
including 65 m
9 m up to but not
including 14 m
9 m up to but
not including 14
m
V - 21
Laporan Akhir
(Final Report)
Code Letter
1*
2*
3
4
18 m
23 m
30 m
-
18 m
23 m
30 m
-
23
30
30
45
m
m
m
m
45 m
45 m
45 m
Sumber : Seminar on Airport Planning Part 1 Dirjen Perhub, JICA Civil Aviation Bureau.
informasi
mengenai
aspek
teknis
maupun
perhitungan
yang
digunakan
ialah
sebagai
berikut :
1. Operating empty weight pesawat kritis yang akan
dilayani
2. Pay load untuk penerbangan dengan jarak tempuh
terjauh
3. Kebutuhan bahan bakar termasuk cadangan.
4. Landing weight pada Bandar Udara tujuan tidak
boleh melebihi structural landing weight maximum
yang diijinkan bagi pesawat yang bersangkutan.
5. Temperatur, arah angin dan kecepatan angin di
permukaan serta elevasi dan ketinggian landasan di
tempat pemberangkatan.
Dalam merencanakan suatu fasilitas sisi udara Bandar
Udara Saumlaki Baru diperlukan data-data lapangan
yang nantinya akan dijadikan acuan dalam perencanaan
bangunan sisi udara. Data-data tersebut meliputi :
Data Kondisi Tanah
Data kondisi tanah ini meliputi :
V - 22
Laporan Akhir
(Final Report)
ini
digunakan
untuk
menghitung
besarnya
drainase
genangan
air
bandar
yang
udara
dapat
untuk
mengaggu
menghindari
kegiatan
di
bandara.
2. Daya Dukung tanah
Data ini digunakan dalam Perencanaan perkerasan
runway, apron maupun taxiway yang diwakili dengan
nilai CBR = 5.0% (dari hasil penyelidikan tanah = 8,61%)
3. Muka air
Data muka air akan diperhitungkan dalam menentukan
kedalaman lapis fondasi disamping sebagai sarana untuk
memenuhi kebutuhan air bersih untuk kebutuhan seharihari.
Data Bandar Udara
Data tentang Bandar Udara Saumlaki disajikan sebagai
berikut :
Lokasi
Desa
Lorulun,
07518,510
LS
dan
1312043.495 B T
Temperatur referensi
: 27,2C
: 141,00 m
Slope
: 0.446 %
V - 23
Laporan Akhir
(Final Report)
Pesawat
rencana
yang
akan
beroperasi
akan
SATUAN
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
feet
meters
feet
meters
feet
meters
MODEL C-212
16.500
7.500
16.390
7.450
16.170
7.350
15.510
7.050
49,856
15,2
62,32
19,0
20,73
6,32
km/h
359
n miles
258
kilometers
480
crews
2
pax
22-25
Two 580kW (775shp) Garrett AiResearch
(now AlliedSignal) TPE3315251C
turboprop engines
pounds
2.299
kilograms
1.045
V - 24
Laporan Akhir
(Final Report)
SATUAN
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
feet
meters
feet
meters
feet
meters
feet
meters
MODEL F-50
43.890
19.950
42.900
19.500
40.920
18.600
27.544
12.520
82,82
25,25
95,12
29,00
27,29
8,32
31,82
9,70
pax
58
SATUAN
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
feet
meters
MODEL ATR42-320
38.870
16.920
38.825
16.900
36.160
16.400
33.510
15.200
22.685
10.290
74,33
22,67
V - 25
Laporan Akhir
(Final Report)
feet
meters
feet
meters
feet
meters
80,56
24,57
24,88
7,59
28,79
8,78
Maximum Cruising
Speed
km/h
556
miles
kilometers
1.151
1.852
Maximum Seat
Capacity
pax
48
Wingspan
Height
Wheelbase
Engines
Maximum Payload
KARAKTERISTIK
Maximum Fuel Weight
Distance between
Propeller centres
Maximum Operating
Altitude
Maximum Pax Range
Take Of Distance
(ISA+100C at 3000 ft)
Sumber : ATR42-300/320
Procedures (PW120/121).
SATUAN
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
feet
meters
feet
meters
feet
meters
MODEL F-100
101.500
46.037
101.000
45.810
88.000
39.917
81.000
36.741
54.103
24.541
116,52
35,54
92,03
28,07
27,87
8,50
V - 26
Laporan Akhir
(Final Report)
Wheelbase
feet
meters
45,93
14,01
Maximum Cruising
Speed
km/h
845
n miles
2.100
kilometers
3.889
crews
2
Maximum Seat
Capacity
pax
100-107
Engines
Two RollsRoyce Tay Mk 65015
pounds
26.973
Maximum Payload
kilograms
12.235
pounds
23.300
Maximum Fuel
Capacity
kilograms
10.569
km
2.898
Maximum Pax Range
nm
1.610
Sumber : Fokker28-Mk 4000 Performance, Limitations and
Procedures.
Range
136
Length (ft)/(m)
119,3
36,35
93,3
28,4
Height (ft)/(m)
37
11,23
21
6,4
37,4
11,38
V - 27
Laporan Akhir
(Final Report)
V - 28
Laporan Akhir
(Final Report)
SATUAN
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
pounds
kilograms
feet
meters
feet
meters
feet
meters
pounds
kilograms
crews
MODEL MD-82
150,500
68,266
149,500
67,812
130.000
58.968
122,000
55,338
77,976
35,369
147.10
41.58
107.10
32.92
30.2
9.19
44,024
19,969
172
Maksimum Struktural
Paylod
Maximum Seat
Capacity
Engines
Two RollsRoyce Tay Mk
pounds
39,168
Maximum Fuel
Capacity
kilograms
17,766
Sumber : MD-82 Manual, 2002
V - 29
Laporan Akhir
(Final Report)
Aerodrom
e
Reference
Code
6,1 m
6,4 m
4C
4C
2B
3C
V - 30
Laporan Akhir
(Final Report)
Tahap II
Tahap III
C-212
F-50,F27,ATR42
F-100,B737-200
B737-400,MD-82
Dimensi Terbesar
Dimensi Terbesar
Dimensi Terbesar
Dimensi Terbesar
Length
Wingspa
n
Height
15,1
2
19,0
0
Length
C212
6,34
Wingspa
25,2
5
29,0
Height
8,32
F-50
F-50
F-50
Length
Wingspa
n
Height
35,5
4
28,4
0
11,2
3
F-100
Length
B717-
Wingspa
2
B737-
Height
41,5
6
32.9
2
11,0
9
V - 31
MD-82
MD-82
B737-4
Laporan Akhir
(Final Report)
Dimana :
Fe = [(0.07 x E) + 1]
b.
c.
d.
V - 32
e.
Laporan Akhir
(Final Report)
elevasi
dan
ketinggian
landasan
di
tempat
pemberangkatan
1.
Tahap I Stage 1
Pada
tahap
ini
pesawat
terbesar
yang
operasi
untuk
dengan
rute
diperhitungkan
terjauh
dengan
ke
Ambon,
berdasarkan
maka
data-data
dapat
seperti
dibawah ini :
Rute terjauh
Saumlaki Ambon
Saumlaki Baru
Temperatur refernsi
27,2 C
Slope
0.12 %
Elevasi Bandara
141.00 m
Ambon
Jarak
326 Nm
= 604 Km
Jarak
326 Nm
Tinggi Terbang
25,000 ft
MTOW
Berdasarkan
dari
Ambon (pulang)
kondisi-kondisi
= 604 Km
tersebut
diatas,
yang
V - 33
Laporan Akhir
(Final Report)
27,2C
V - 34
Laporan Akhir
(Final Report)
141
1.068 0,07 300 1.068 1.103,137 m
Akibat Pengaruh Ketinggian dan Suhu
Panjang runway akan bertambah 1% untuk kenaikan suhu
sebesar 1C dari Airport Reference Temperature (ART). Suhu
standar atmosfer pada ketinggian 150m = 14,225
Pengaruh
Elevasi,
Suhu
Dan
Kemiringan
Landasan
Setiap perbedaan slope sebesar 1% akan mempengaruhi
panjang landasar sebesar 10%.
Saumlaki Kupang
Saumlaki Baru
Temperatur refernsi
27,2 C
Slope
0,12 %
Elevasi Bandara
141.00 m
Kupang
Jarak
442 Nm
Jarak
442 Nm
= 818 Km
Kupang (pulang)
= 818 Km
V - 35
Laporan Akhir
(Final Report)
Tinggi Terbang
25,000 ft
MTOW
= 12.520 kg
dikalikan
oleh
suatu
faktor
koreksi
untuk
V - 36
Laporan Akhir
(Final Report)
995 m
884 Nm
=
=
12.520 Kg
5.278 Kg
V - 37
Laporan Akhir
(Final Report)
900 m
5.278 kg
dikalikan
oleh
suatu
faktor
koreksi
untuk
141
900 0,07 300 900 929,61m
Pengaruh
Elevasi,
Suhu
Dan
Kemiringan
Landasan
Setiap perbedaan slope sebesar 1% akan mempengaruhi
panjang landasan sebesar 10%.
V - 38
Laporan Akhir
(Final Report)
menentukan
rencana
ATR-42
panjang
dipengaruhi
landasan
oleh
pada
Airport
pesawat
Reference
1200
1300
1400
-10
39282
40354
41322
38596
39703
40707
38255
39379
40398
10
37913
39055
40087
15
37575
38726
39744
20
37234
38398
39458
37787
38793
37095
38129
25
30
35
40
45
36678
99 107
35955
98 105
34808
35917
96 104
98 105
33714
34802
35807
95 102
97 104
98 105
32630
33688
34669
93 100
95 102
97 104
36940
V - 39
Laporan Akhir
(Final Report)
50
31523
32548
33501
92 99
94 100
95 102
Berdasarkan
tabel
diatas,
maka
panjang
landasan
yang
Tabel
5..
Spesifikasi
Teknis
Pesawat
ATR
42-320
141
1.400 0,07 300 1.400 1446,06m
Pengaruh
Elevasi,
Suhu
Dan
Kemiringan
Landasan
Setiap perbedaan slope sebesar 1% akan mempengaruhi
panjang landasan sebesar 10%.
V - 40
Laporan Akhir
(Final Report)
2 dengan
pesawat rencana
dengan
berdasarkan
data-data
seperti
dibawah ini :
Rute terjauh
= Denpasar (Bali)
Jarak
512 Nm
Temperatur refernsi
27,2 C
= 947,2 Km
Slope
= 0,12 %
Elevasi Bandara
= + 141.00 m
= 434 Nm
= 802,9 Km
V - 41
Laporan Akhir
(Final Report)
MTOW
memperhatikan
rute
terjauh
maka
ditentukan
parameter :
= 28.390 kg
Usable Fuel
= 15.680 kg
= 53.250 kg
= 9.180 kg
V - 42
Laporan Akhir
(Final Report)
2000 m
53.250
kg
Gambar 5.4. F.A.R. Take Of Runway Length Requirements
Perhitungan Faktor Koreksi
Panjang landasan yang telah diperoleh dari hasil hitungan
harus dikalikan oleh suatu faktor koreksi untuk mengantisipasi
adanya pengaruh ketinggian (elevasi), suhu (temperatur) dan
kemiringan landasan.
Akibat Pengaruh Ketinggian
Panjang runway akan bertambah 7% setiap kenaikan elevasi
per 300m dari Mean Sea Level.
V - 43
Laporan Akhir
(Final Report)
Pengaruh
Elevasi,
Suhu
Dan
Kemiringan
Landasan
Setiap perbedaan slope sebesar 1% akan mempengaruhi
panjang landasan sebesar 10%.
Runway
Length
Corrected by
Elevation
(m)
Runway
Length
Corrected by
Elevatian &
Temperature
(m)
Runway
Length
Corrected by
Elevatian,
Temperature &
Slope
(m)
Flaps 15
Dry
Runway
1.380
1.385,47
1.572,17
1.587,26
Wet
Runway
1.550
1.556,15
1.765,84
1.782,79
Flaps 30
V - 44
Laporan Akhir
(Final Report)
Dry
Runway
1.220
1.224,84
1.389,89
1.403,23
Wet
Runway
1.400
1.405,55
1.594,95
1.610,26
Dry
Runway
1.180
1.184,68
1.344,32
1.357,22
Wet
Runway
1.340
1.345,32
1.526,60
1.541,25
Flaps 40
V - 45
Laporan Akhir
(Final Report)
1.550 m
1.380 m
43.090 kg
V - 46
Laporan Akhir
(Final Report)
1.400 m
1.220 m
43.090 kg
V - 47
Laporan Akhir
(Final Report)
1.340 m
1.180 m
43.090 kg
V - 48
Laporan Akhir
(Final Report)
= Denpasar (Bali)
Jarak
512 Nm
Temperatur refernsi
27,2 C
= 947,2 Km
Slope
= 0,12 %
Elevasi Bandara
= + 141.00 m
= 434 Nm
= 802,9 Km
MTOW
Denpasar
(Bali)
sejauh
512
Nm.
Dengan
= 24.541 kg
Usable Fuel
= 10.569 kg
= 9.180 kg
kg ( oke)
V - 49
Laporan Akhir
(Final Report)
512 nm
141
1500 0,07 300 1500 1.549m
V - 50
Laporan Akhir
(Final Report)
V - 51
Laporan Akhir
(Final Report)
Landasan
Setiap perbedaan slope sebesar 1% akan mempengaruhi
panjang landasan sebesar 10%.
[1.490,12 x 0,1 x 0,5] + 1.490,12 = 1.564,62 m
Sehingga panjang runway aktual yang diperlukan
untuk landing sebesar 1.564,62 m dibulatkan 1.600
meter.
Dengan memperbandingkan M-100 hasil dari pesawat
terbesar untuk Tahap II dengan pesawat rencana F100 panjang landasan sebesar 1.800 meter dan
dengan pesawat rencana B737-200 panjang landasan
2.131,13
dibulatkan
2.250
meter,
maka
diambil
Darwin,
maka
dapat
diperhitungkan
dengan
= Saumlaki Darwin
= Saumlaki Baru
Temperatur Referensi
= 27,2 C
V - 52
Laporan Akhir
(Final Report)
Slope
= 0,12 %
= Darwin
Jarak
= 225 Nm = 416.25 Km
Elevasi Bandara
= + 141.00 m
Saumlaki
Baru
(pulang)
Jarak
= 225 Nm = 416,25 m Km
Tinggi Terbang
= 39.000 ft
MTOW
= 149.500 lb = 67.812 Kg
= 35.369 kg
Payload
= 19.969 kg
Usable Fuel
= 15.680 kg
V - 53
Laporan Akhir
(Final Report)
44.024 lbs
138.000lbs
450 nm
2.100 m
138.000lb
V - 54
Laporan Akhir
(Final Report)
ketinggian
(elevasi),
suhu
(temperatur
dan
kemiringan landasan.
Akibat Pengaruh Ketinggian
Panjang runway akan bertambah 7% setiap kenaikan elevasi per
300 m dari Mean Sea Level.
[2.100 x 0,07 x (141/300)] + 2.100 = 2.169,09 m
Akibat Pengaruh Ketinggian Dan Suhu
Panjang runway akan bertambah 1% untuk kenaikan suhu
sebesar 1C dari Airport Reference Temperature (ART). Suhu
standar atmosfer pada ketinggian 150m = 14,025C.
[2.169,09 x (27,2 14,025) x 0,01 ] + 2.169,09 =
2.454,87 m
Akibat Pengaruh Elevasi, Suhu Dan Kemiringan Landasan
Setiap perbedaan slope sebesar 1% akan mempengaruhi
panjang landasan sebesar 10%.
[2.454,87 x 0,1 x 0,12] + 2.454,87 = 2.484,33 m
Sehingga panjang runway aktual yang diperlukan untuk take-of
sebesar 2.484,33 m dibulatkan 2.500 meter.
Perhitungan Landing Weight :
Bahan bakar
= 35.369 Kg
= 14.105 Kg
8.921 Kg
Kg
Berdasarkan perhitungan Landing Weight, maka kebutuhan
panjang landasan untuk Landing (Landing Distance) dengan
V - 55
Laporan Akhir
(Final Report)
1.700 m
1.550 m
58.395 kg
V - 56
Laporan Akhir
(Final Report)
1.650 m
1.450 m
58.395 kg
Runway Length
Corrected by
Elevation
(m)
(m)
Runway Length
Corrected by
Elevatian &
Temperature
(m)
Runway Length
Corrected by
Elevatian,
Temperature &
Slope
(m)
Flaps 28
Dry
Runway
1.550
1.600,63
1.811,52
1.902,09
Wet
Runway
1.700
1.755,53
1.986,82
2.086,17
V - 57
Laporan Akhir
(Final Report)
Flaps 40
(Full Down)
Dry
Runway
1.450
1.497,37
1.694,64
1.779,38
Wet
Runway
1.550
1.703,90
1.928,39
2.024,81
Code Letter
Number
A
18 m
23 m
30 m
-
1*
2*
3
4
B
18 m
23 m
30 m
-
C
23 m
30 m
30 m
45 m
D
45 m
45 m
E
45 m
With of precision aproadch runway should be not less thann 30 m where the code
number is 1 or 2
Sumber
Bureau
8.
Shoulder/bahu Landasan
Harus mampu menahan beban pesawat yang tergelincir keluar
landasan terutama untuk pesawat sejenis dan juga untuk
mendukung peralatan PKP-PK dan SAR.
V - 58
Laporan Akhir
(Final Report)
Over Run
Pada kedua ujung runway ada 2 (dua) buah over run yang
ukurannya 60 m X 30 m untuk Tahap I stage 1 dan stage 2 .
Sedangkan berukuran 60 m X 45 m untuk Tahap II dan Ultimate.
kanan.
hal
ini
untuk
mengantisipasi
rencana
V - 59
Laporan Akhir
(Final Report)
Dimensi
NonInstrum
en
Instrumen
60
60
150
300
150
150
150
150
V - 60
Laporan Akhir
(Final Report)
150
4,500
3,750
M-100
3,000
Tahun 2004
100
M-50
RL = 1,200 m
25
M-25
Phase-I
Stage-I
Stage-II
Tahun 2020
RL = 1,700 m
50
2,250
RL = 2,250 m
Tahun 2012
75
RL = 2,500 m
Phase-II
Phase-III
1,500
125
M-150
Phase
Pembangunan
Bandara Baru
750
1996 1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030
Tahun
Gambar 5.13. Grafik Analisa Kebutuhan Runway
V - 59
Laporan Akhir
(Final Report)
5.3.1.2.
harus
memperhitungkan
mendatang,
dirancang
dengan
pengembangan
untuk
itu
detail
bandara
forecast
dengan
pada
harus
masa
dapat
Rute
taxiway
harus
dapat
menghindari
instruksi
tikungan
harus
disertai
dengan
detail
Perencanaan fillet.
A. Lebar Taxiway
Lebar taxiway ditentukan jarak Outer Main Gear Wheel
pesawat rencana ditambah clearance. Lebar taxiway
dapat dinyatakan sebagai berikut.
WT TM 2C
Dimana :
WT
= Lebar Taxiway
TM
C
L
V - 60
C
W
T
Laporan Akhir
(Final Report)
TM
WT
a) Tahap I Stage 1
Pengembangan bandar udara Tahap I Stage 1
termasuk pada kategori 2B dengan pesawat rencana
C-212 (TM = 5,10 m) dan untuk jarak ruang bebas
roda utama sebesar 2,5 m (Wheel Base < 15 m).
Sehingga
lebar
taxiway
untuk
kategori
3C
sebesar
18m,
maka
V - 61
Laporan Akhir
(Final Report)
untuk
kategori
4C
sebesar
23m,
maka
m).
Sehingga
lebar
taxiway
untuk
kategori
4C
sebesar
23m,
maka
V - 62
Laporan Akhir
(Final Report)
Instrument runway
Code
Letter
(1)
Code
number
1
Code
Number
2
Code
Number
3
Code
Number
4
82.5
82.5
87
87
168
176
176
182.5
190
Keterangan :
A
GSE Road
GSE Park
Panjang Pesawat
: Lebar Airstrip
: Lebar Runway
: Panjang Taxiway
Tahap I Stage 1
V - 63
Laporan Akhir
(Final Report)
Tahap I Stage 2
Kebutuhan panjang Taxiway pada tahap tersebut, mengacu kepada
pesawat dengan dimensi terbesar M-50 adalah 8,84 m tinggi ekor,
lebar sayap 29,00 m, lebar
V - 64
Laporan Akhir
(Final Report)
Gambar 5.14. Sketsa Penentuan Dimensi Taxiway dan Apron Tahap I Stage 2
JARAK AMAN
PSWT
14,50 10
25,25
PANJANG
1/2 LB.
PESAWAT
SAYAP
APRON
TAXIWAY
RUNWAY
C
L
11,2
1:7
ANSISI
AAN TR
PERMUK
C
L
H=8,84 m
(M-50)
TERMINAL
POSISI PARKIR
ANGLE NOSE OUT
T=181,5
PANJANG TAXIWAY
30
RUNWAY
70
KEDALAMAN APRON
JALAN GSE
15
10
PARKIR GSE
X=79,872
150
RUNWAYSTRIP
205,5
JARAK AS R/W KE AS APRON T/W
266,499
SKALA : N.T.S
Tahap II
Kebutuhan panjang Taxiway pada tahap II, mengacu kepada
pesawat dengan dimensi terbesar M-100 adalah 11,23 m tinggi
ekor, lebar sayap 28,40 m, lebar taxiway pada Tahap II adalah 23
m dengan permukaan transisi 1 : 7 maka :
panjang taxiway (P)
V - 65
Laporan Akhir
(Final Report)
APRON
TAXIWAY
JARAK AMAN
PSWT
28,513
18,889
35,54
LEBAR SAYAP
PANJANG PSWT
DGN POSISI PARKIR
CL
NOSE IN
RUNWAY
CL
H=11,23 m
(M-100)
TERMINAL
11.5
14,25
169,248
PANJANG TAXIWAY
45
LEBAR RUNWAY
15
10
GSE PARK
LEBAR APRON
79,899
X=41,748
150
RUNWAYSTRIP
202,998
JARAK AS R/W KE AS APRON T/W
271,646
SKALA : N.T.S
taxiway
adalah
188,00
meter
dan
mengacu
pada
V - 66
Laporan Akhir
(Final Report)
Gambar 5-16a. Sketsa Penentuan Dimensi Taxiway dan Apron Tahap Ultimate
25
JARAK AMAN
PSWT
41,58
PANJANG PSWT
PERM
U KA
7
SI 1:
ANSI
AN TR
11,09
APRON
C
L
TAXIWAY
32.92
LEBAR PSWT
RUNWAY
C
L
TERMINAL
152,94
PANJANG TAXIWAY
45
RUNWAY
94,56
APRON
15
10
GSE PARK
X=78,42
150
RUNWAYSTRIP
186,94
JARAK AS R/W KE AS APRON T/W
270
V - 67
Laporan Akhir
(Final Report)
Tahap I Stage 1 :
Komposisi pesawat pada jam sibuk adalah:
- 2 kategori pesawat M-25 untuk perencanaan apron ini adalah pesawat
Casa-212 dengan posisi parkir adalah nose out./ selt taxiing (50
parking).
Kebutuhan Panjang Apron :
Dimensi : Pesawat C-212
Tinggi
6.32 m
Lebar Sayap
= 19.00 m
Panjang
= 15.20 m
= 26.00 m
Panjang
27.86 m
78.00 m
= 18.00 m
= 96.00 m
100.00 m
27.86 m
Wingspan C-212
= 9.00 m
4.50 m
9.50 m
=
50.86 m
70.00 m
Dengan demikan kedalaman apron tahap I stage 1 dibuat sebesar 70.0
untuk
mengantisipasi
di
Tahap
1 stage
pesawat
M-50.
Jadi
apron
kargo
mengikuti
pesawat
penumpang.
Untuk
lebih
jelas
V - 68
Laporan Akhir
(Final Report)
APRON
TAHAP I STAGE 1
100 m X 70 m
posisi parkir
angle nose-out
C-212
C-212
C-212
cadangan
Tahap I Stage 2 :
Komposisi pesawat pada jam sibuk adalah:
- 1 kategori pesawat kelas M-25 yand digunakan adalah pesawat Casa212 dengan posisi parkir adalah nose out./ selt taxiing (45 parking).
-
V - 69
Laporan Akhir
(Final Report)
= 19.00 m
Panjang
= 15.20 m
= 26.00 m
Panjang
40.00 m
Dimensi :
Pesawat F-50
Lebar Sayap
= 29.00 m
Panjang
= 25.25 m
= 38 m
Panjang
= 42 m
26.00
m
Clearance antara sayap 4.50 m x 5
= 22.50 m
= 114.00
m
162.50 m
= 14.50 m
= 9.00 m
= 42.00 m
4.50 m
V - 70
Laporan Akhir
(Final Report)
= 70.00 m
APRON
TAHAP I STAGE 2
162.5 m X 70 m
posisi parkir
angle nose-out
F-50
cadangan
F-50
F-50
C-212
V - 71
Laporan Akhir
(Final Report)
= 29.00 m
Panjang
= 25.25 m
= 38 m
Panjang
= 70 m
Pesawat B717-200
Lebar Sayap
= 28.40 m
= 35.54 m
76.00 m
9.00 m
85.20 m
30.00 m
200.20 m
205 m
V - 72
Laporan Akhir
(Final Report)
CADANGAN
CADANGAN
F-50
F-50
APRON KARGO
APRON PENUMPANG
TAHAP II
205 m X 80 m
M-100
posisi parkir
nose-in
M-50
posisi parkir
angle nose-out
M-100
posisi parkir
nose-in
TAHAP II
80 m X 80 m
56.80 m
22.50 m
79.30 m
80.0 m
= 10.00 m
Wingspan (B717-200)
= 14.20 m
= 11.50 m
= 35.54 m
= 71.25 m
80.00 m
V - 73
Laporan Akhir
(Final Report)
adalah MD-82 dan B737-400 dengan posisi parkir angle nose in.
- 1 kategori pesawat menginap kelas M-125 dengan posisi parkir angle
nose in.
Kebutuhan Panjang Apron Penumpang :
Dimensi : Pesawat F-50
Lebar Sayap
= 29.00 m
Panjang
= 25.25 m
Pesawat MD-82
Lebar Sayap
= 32.92 m
Panjang
= 41.58 m
38.00 m
4.50 m
37.50 m
211.48 m
215 m
65.74 m
=
22.50 m
88.24 m
90.0 m
V - 74
Laporan Akhir
(Final Report)
= 23,34 m
Wingspan (MD-82)
= 16.48 m
= 11.50 m
= 41.58 m
95.00 m
CADANGAN
23
posisi parkir
angle nose-out
CADANGAN
posisi parkir
nose-in
41,58
posisi parkir
nose-in
11,5
25,5 16.48
23
95
23
F-50
7,5
32,92
23,96
7,5
40,42
32,92
7,5
32,92
40,42
7,5
32,92
40,42
215
APRON PENUMPANG
TAHAP ULTIMATE
215 m X 95 m
7,5
42,96
38
4.5
23,5
7,5
32,92
7,5
32,92
7,5
40,42
90
APRON KARGO
TAHAP II
80 m X 95 m
V - 75
Laporan Akhir
(Final Report)
37,500
1 x M-50
3 x M-125
30,000
95 x 215 m2
3
22,500
Tahun 2004
1 x M-25
2 x M-50
Phase-I stage 2
Tahun 2020
70 x 162.50m2
Tahun 2012
83 x 205 m2
Phase-II
15,000
7,500
Phase-III
1996
1998 2000
2002 2004
2006 2008
2010 2012
2014 2016
2018 2020
2022 2024
2026 2028
2030
Tahun
Gambar 5.21. Grafik Analisa Kebutuhan Apron
V - 76
2 x M-50
2 x M-100
Phase
Pembangunan
Bandara Baru
5.3.2.
Laporan Akhir
(Final Report
kendaraan
termasuk
utilitasnya.
Fasilitas
sisi
darat
Gedung
Operasional
Gedung NDB
2.
3.
Gedung Genset
Gedung
Penampungan BBM
4.
Gedung
Terminal
Penumpang
Gedung Kantor
Halaman Parkir
5.
6.
Kondisi
Konstruksi
Asset
Baik
Permanen
DITJENUD
Rusak Ringan
Baik
Permanen
Semi
permanen
DITJENUD
DITJENUD
Baik
Permanen
Rusak Berat
Baik
Permanen
Asphalt
DITJENUD
V - 77
Laporan Akhir
(Final Report
HASIL FORECAST
Penumpang
tahunan
2012
14.760
2020
24.394
2030
36.438
2.
3.
(orang)
Peak Hour (orang)
Volume kargo (ton)
120
17.218
253
29.102
359
40.985
4.
5.
Jenis pesawat
Category
(2010)
M - 50
Cat 3
M - 100
Cat. 4
M - 125
Cat. 6
1)
Terminal Penumpang
Tata Letak
Bangunan Terminal Penumpang merupakan sentral dan
focal
point
dari
kawasan
ini.
Untuk
memperkuat
udara secara
Aspek fungsionalitas
V - 78
Laporan Akhir
(Final Report
Konsep Ruang
Perencanaan ruang dibagi menjadi beberapa zone yaitu :
1. Zone Publik
Adalah zone untuk publik yang dipergunakan untuk
penumpang, pengantar dan penjemput, meliputi teras
atau lobby keberangkatan dan kedatangan, ruang
komercial serta anjungan penumpang.
2. Zone Privat/Penumpang
Adalah zone hanya untuk penumpang meliputi ruang
check in, ruang
pengambilan barang.
3. Zone Perkantoran
Adalah zone untuk pengelola terminal serta agen
penerbangan
4. Zone Teknis
Adalah
zone
untuk
fasilitas
teknis
dan
utilitas
Kebutuhan Ruang
Penentuan
luas
Terminal
didasarkan
atas
jumlah
tahunan
di
bawah
atau
sama
dengan
V - 79
Laporan Akhir
(Final Report
atau
sama
dengan
1.000.000
orang
per
tahun(SKEP/347/XII/1999 ).
Setelah dikalikan dengan kebutuhan luas per orang,
hasilnya ditambahkan dengan 15% luasnya. Hasil ini
merupakan luas total Terminal Domestik.
Untuk
luas
terminal
internasional
sesuai
pertahun.
Untuk
jumlah
penumpang
tahunan
Peak
hour
Standar
(menurut
SKEP
347/XII/1999)
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
JUMLAH
PENUMPANG/
TAHUN
TOTAL/M2
120
240
10.001 25.000
25.001 50.000
50.001
100.000
100.001
150.000
150.001
500.000
500.001
1.000.000
600
10
12
14
> 1.000.000
Dihitung Lebih
Detail
CATATAN
Standar Luas
Terminal ini
Belum
Memperhitung
kan Kegiatan
Komersial
Sumber : Hasil Perhitungan Sub Direktorat Bangunan & Prasarana Sisi Darat, Direktorat Teknik
Bandar Udara Ditken Perhubungan Udara
V - 80
NO.
Laporan Akhir
(Final Report
JUMLAH
PENUMPANG/T
AHUN
1.
200.000
600
2.
> 200.000
17
CATATAN
Standar Luas
Termnal ini Belum
Memperhitungkan
Kegiatan Komersial
: 120 x 10 = 1200.
: 1200 x 15 % = 180.
: 1200 + 180 = 1380 m2.
luas
terminal
internasional
sesuai
pertahun.
Untuk
jumlah
penumpang
tahunan
V - 81
Laporan Akhir
(Final Report
No.
1
2
Bangunan
Term. Penumpang
(Dom.)
Term. Penumpang (Int'l)
Phase I
Phase II
Phase III
(2012)
( 2020 )
( 2030)
(m2)
(m2)
(m2)
2910
4129
690
1380
-
V - 82
Laporan Akhir
(Final Report
300
6,000
72
109
75
87
98
120
130
110
50
18 18
18 18
18
151
182
202
283
273
5,000
4,000
161
3,000
2,000
Tahun 2020
100
141
Tahun 2012
150
172
192
213
223
254
264
273
200
Tahun 2006
244
Phase
Pengembangan
Bandara Baru
250
264
275
1,000
1998
2000
2002
2004
2006
2008
2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
TAHUN
V - 82
Laporan Akhir
(Final Report)
b.
Bangunan VIP
Karena merupakan kebijakan dari Pemerintah, kebutuhan
luasannya diasumsikan
orang.
Terdiri atas Ruang duduk, R. Peturasan dan dapur, dengan
luas masing-masing ( berdasarkan Neufert Architects
Data ) adalah :
Ruang Duduk dengan kursi duduk santai, dibutuhkan
0,866 m2 per orang, sedang untuk meja dibutuhkan
0,65 m2 per orang. Maka untuk 20 orang dibutuhkan
luas 0,866 x 20 = 17,32 m 2 untuk area kursi, sedang
untuk area meja adalah 0,65 x 20 = 13 m2. Maka total
luas r. Duduk adalah :
( 17,32 + 13 ) + ( 30% x [ 17,32 + 13 ] ) = 69,75 m 2.
Sedang untuk Ruang Peturasan dibutuhkan WC, urinoir
dan wastafel dengan jumlah masing-masing 1 buah.
Jika tiap alat sanitary membutuhkan ruang 1,6 m2,
luas total ruang peturasan adalah 4,8 m2.
Dapur yang terdiri atas : bak cuci, tempat cuci piring,
kompor, lemari dan kulkas, dibutuhkan luas: ( 1,75 x
3,55 ) m2.
Maka total luas bangunan adalah : 80,75 m2.
c. Gereja
Kebutuhan dan luasan gereja didasarkan atas Pedoman
Perencanaan Lingkungan Pemukiman Kota - Ditjen Cipta
Karya Dept. P.U. adalah sebagai berikut:
Difungsikan sebagai gereja lingkungan untuk kelompok
penduduk 30.000 orang, dengan patokan kebutuhan luas
tanah total adalah 1.750 m2.
Jika Building Coverage adalah 40%, maka kebutuhan
lahan untuk bangunan gereja adalah: 40% x 1.750 m 2 =
700 m2.
V - 83
Laporan Akhir
(Final Report)
d.
Kantin Supir
Fungsinya tidak berbeda dengan kantin karyawan. Sesuai
dengan
fungsinya,
perencanaan
letak
kantin
supir
dengan pelataran
parkir
dengan
Warung
diperhitungkan 1,4 m
Swalayan,
luasan
ruang
Laporan Akhir
(Final Report)
bangunan
Terminal
Kargo
ditentukan
berdasarkan :
Disesuaikan dengan lebar apron dan lebar fasilitasfasilitas lain yang langsung berhubungan dengan
apron.
V - 85
Laporan Akhir
(Final Report)
Tahap 1:
Belum ada pembangunan Fasilitas Kargo.
Tahap 2 (2013-2020):
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
20% x
2910 = 582 m2
11.
Laporan Akhir
(Final Report)
6.
7.
20% x
Bangunan
Tahap I (2012)
(m2)
Terminal
Kargo
Tahap II
Tahap III
( 2020 )
(m2)
( 2030)
(m2)
3492
4918
V - 87
Laporan Akhir
(Final Report)
b. Rumah Dinas
Program luasan rumah ditentukan berdasarkan luasan
eksisting untuk asrama pegawai bandar udara, demikian
juga dengan perumahan bagi para pegawai. Adapun
perincian fungsi tiap unitnya adalah sebagai berikut:
Jumlah personel zona teknis :
1. Bangunan administrasi
: 22 orang
: 6
3. Fire station
: 15 orang
4. Power House
: 2 orang
5. GSE Building
: 3 orang
6. Airport Maintenance
: 9 orang
7. Pump House
: 2 orang
Total
: 60 orang
Laporan Akhir
(Final Report)
c. Kantor Keamanan
Program
luas
bangunan
pos
keamanan
ditentukan
: 1 orang.
: 2 orang.
V - 89
Laporan Akhir
(Final Report)
e. Fuel Farm
Tidak ada refueling pada bandar udara ini. Namun tetap
dicadangkan lahan untuk fuel farm sebagai antisipasi
terhadap kemungkinan perubahan keadaan. Kapasitasnya
cukup untuk refueling pesawat M - 125 ke Jakarta
( perhitungan oleh Perencana Mekanikal ). Luas lahan
yang dibutuhkan adalah 5000 m2.
g. Bangunan Karantina
Secara
umum
bangunan
karantina
agar
dapat
barang-barang
lainnya
yang
perlu
adanya
V - 90
Laporan Akhir
(Final Report)
Karena
diutamakan
untuk
karantina
hewan
ukuran
kerangkeng-kerangkeng,
dari
mulai
Jika
ukuran
kerangkeng-
kerangkeng adalah :
-
( 5 x 5 x 4 ) m3 sebanyak 1 buah.
( 3 x 3 x 2 ) m3 sebanyak 1 buah.
antar
kerangkeng,
utamanya
kerangkeng
10 x
39,94 = 399,4 m .
Laporan Akhir
(Final Report)
dan
minuman
ini
hanya
disiapkan
untuk
orang
yang
dilayani
dalam
hal
jumlah
i. Poliklinik
Ada
beberapa
acuan
standar
bangunan
fasilitas
Laporan Akhir
(Final Report)
titik
beratnya
adalah
penyembuhan
tanpa
Ruang perawatan.
Ruang perawat.
Ruang dokter.
Gudang.
Sirkulasi.
3)
Laporan Akhir
(Final Report)
prinsip
dalam
administrasi adalah
perencanaan
bangunan
untuk
bangunan
luasan
bangunan
administrasi
ditentukan
V - 94
Laporan Akhir
(Final Report)
b. Menara Pengawas
Program luasan Menara Pengawas ditujukan hingga tahap
ultimate
berdasarkan
dengan
satu
kemudahan
kali
pembangunan
komunikasi
serta
) serta
kemajuan
Laporan Akhir
(Final Report)
Ruang peturasan
Ruang kontrol
: ( 1,4 x 1,8 ) m 2
: ( minimum ) 21
m2.
Ruang istirahat dan peturasan : 3 x [3,2 + (20% x 3,2)] +
(1,4 x 1,8) = 14.04 m2.
Technical room
: ( 2 x 3 ) + ( 2,5 x
c. Bangunan Operasi
Merupakan bangunan yang menampung fungsi-fungsi
briefing, telekomunikasi dan meteorologi, terutama untuk
peralatannya.
Untuk Bangunan operasional dibutuhkan peralatan dan
ruang sebagai berikut :
V - 96
Laporan Akhir
(Final Report)
Technical room
: ( 2 x 3 ) + ( 2,5 x
Ruang Briefing
: 3 x [3,2 + (20% x
= 14.04 m2
d. Stasiun PKP-PK
untuk
menghitung
luasan
ditentukan
berdasarkan
125.
Fire Fighting Category
: Cat. 6.
:-
Kendaraan PK PPK
Ambulance
Service Utility Truck
Commando Car
: 2 buah.
: 1 buah.
: 1 buah.
: 1 buah.
Laporan Akhir
(Final Report)
Maka :
Total luas bangunan car port adalah: 5 x 60 = 300 m2.
Commando Car
Ruang Pengamat
: 2 orang.
Rest room :
Kebutuhan ruang per orang
: 3,2 m 2.
: 4 m 2.
: 9 m 2.
V - 98
Laporan Akhir
(Final Report)
( 1,0 x 1,5 )
= 1,5
m2.
Maka:
Total
kebutuhan
ruang
adalah
:{3x(2x(1,5))
+(20%x(2x1,5))} = 10,8 m2
Ruang Pengamat :
Kebutuhan ruang untuk 1 orang pengamat adalah 4 m 2.
Maka:
m2.
Class room :
-
Jumlah personil
Jumlah baris : 2.
: 15 orang.
Maka :
Total luas Classs room adalah : {(15x0,6)+(2x[15x0.6]/2)}
+20% = 21,6 m2.
Untuk seluruh bangunan, maka :
Total luas bangunan Fire Station adalah : 412,33 m2.
Sedang total luas pada tahapan perancangan adalah :
460,80 m2.
Pada Tahap 1 , dibutuhkan peralatan sebagai berikut:
V - 99
Laporan Akhir
(Final Report)
Tipe airplane
: F-50
: Cat. 3.
: 1 buah.
Ambulance
: 1 buah.
: 1 buah.
Commando Car
: 1 buah.
adalah
460,80
60
m2
luas
ruang
e. NDB House
Hanya ada satu ruang untuk menampung peralatan berukuran 3 m x
3,5 m, tinggi lantai terhadap plafon 3 meter. Perancangan dan
pembangunannya hanya untuk pada tingkat lalu-lintas pesawat
sesuai dengan forecast, apabila ada peningkatan keramaian akan
ada peninjauan dan revisi.
f.
Power House
Fungsi utama bangunan ini adalah sebagai penyuplai listrik dari PLN
dan pembangkit listrik cadangan bagi kawasan bandara.
Kebutuhan luas masing-masing ruang adalah sebagai berikut :
Laporan Akhir
(Final Report)
( 2,44 m x 3,28 m ) : 4
buah.
Dolly Tranch Tractor
( 1,18 m x 2,30 m ) : 2
buah.
Pallet Transporter
( 3,45 m x 5,85 m ) : 1
buah.
Fork-lift Truck
( 2,90 m x 5,80 m )
:1
buah.
Pallet Loader
( 3,45 m x 6,89 m )
:1
buah.
Sweeper Car
buah.
Fuel Truck, 13 ton
:2
buah.
Truk bak
( 2,30 m x 7,10 m )
:1
buah.
Adapun ruang-ruang yang dibutuhkan adalah:
V - 101
Laporan Akhir
(Final Report)
Carport
Miscellaneous :
: 2 orang.
Maka:
Total kebutuhan ruang : 2 x 4 = 8 m2.
Maka total luas bangunan GSE Park Building sampai tahap
ultimate adalah :
165,55 + 8,00 = 173,55 m2 (Tahap III)
Untuk
Tahap
1,
yang
perlu
dibangun
adalah
ruang-ruang
( 2,44 m x 3,28 m ) : 1
buah.
Dolly Tranch Tractor
( 1,18 m x 2,30 m ) : 1
buah.
Sedang total luas pada tahapan perancangan adalah : 23,003m 2
(Tahap I).
Untuk Tahap
( 2,44 m x 3,28 m ) : 2
buah.
- Dolly Tranch Tractor
( 1,18 m x 2,30 m ) : 1
buah.
- Pallet Transporter
( 3,45 m x 5,85 m ) : 1
buah.
V - 102
Laporan Akhir
(Final Report)
- Fork-lift Truck
( 2,90 m x 5,80 m )
:1
buah.
- Pallet Loader
( 3,45 m x 6,89 m )
:1
buah.
- Sweeper Car
buah.
- Fuel Truck, 13 ton
:1
buah.
- Truk bak
( 2,30 m x 7,10 m )
:1
buah.
Sedang total luas pada tahapan perancangan adalah : 98,29m 2.
(Tahap II)
Mesin las
Gergaji besi
Meja gergaji
Meja kerja
>
Mesin
: 4%
>
Gudang
: 28%
>
Penunjang
: 4%
>
Meja
: 8%
>
Sirkulasi
: 28%
V - 103
Laporan Akhir
(Final Report)
Luas ruang bengkel adalah untuk : Meja bangku, mesin, meja dan
sirkulasi.
Maka :
Total luas workshop room : 104,2 m2 ( 72% dari total luas
bangunan )
: 40,52 m 2 ( 28% dari total luas bangunan
Gudang
)
i.
Pump House
Adapun kebutuhan ruang-ruangnya adalah sebagai berikut :
16 m .
Maka :
Total luas bangunan adalah : 66 m2.
Perancangan dan pembangunannya langsung untuk
kebutuhan tahap ultimate.
V - 104
j.
Laporan Akhir
(Final Report)
STP Building
Adapun kebutuhan ruang-ruangnya adalah sebagai berikut :
Sewage Treatment Plant Area : 15 x 20 = 300 m2.
Toilet : 1,4 x 1,8 = 2,52 m2.
Maka :
Total luas bangunan adalah : 302,52 m2.
Perancangan
dan
pembangunannya
langsung
untuk
l.
Aula
Secara umum aula atau gedung serba guna biasanya
diperuntukkan untuk menampung acara-acara tertentu atau
acara-acara resmi dengan kapasitas ruang yang dapat
menampung lebih dari 50 orang dengan fasilitas-fasilitas
penunjang sesuai kebutuhan.
Kebutuhan fungsi ruang dan luasan ruang didasarkan atas
Neufert Architects Data adalah sebagai berkut :
Hall.
Dengan standar luas 7,5 m2 per orang untuk kebutuhan
acara-acara seperti pidato dan sejenisnya. Jika kapasitas total
untuk sampai tahun 2025 2030 adalah 50 orang, maka luas
hall adalah : 50 x 7,5 m2 = 375 m2.
Peturasan.
Asumsi 2/3 dari pengguna adalah pria dan sisanya adalah
wanita.
Jika untuk pria dibutuhkan rasio :
1 wastafel untuk 25 orang.
V - 105
Laporan Akhir
(Final Report)
m.
Kantin Pegawai
Fungsi
secara
umum
diperuntukkan
untuk
tempat
Laporan Akhir
(Final Report)
Ruang Makan
: 156 m2.
Ruang Saji
: 6 m2 .
Dapur kering
: 3 m 2.
Dapur basah
: 3 m 2.
Gudang makanan
: 3 m 2.
Gudang peralatan
: 3 m 2.
Toilet
: 6 m 2.
House.
Dibutuhkan
untuk
pekerjaan-pekerjaan
bermotor
operasional,
dengan
Laporan Akhir
(Final Report)
Mesin las
Gergaji besi
Meja gergaji
Meja kerja
>
Mesin
: 4%
>
Gudang
: 28%
>
Penunjang
: 4%
>
Meja
: 8%
>
Sirkulasi
: 28%
Luas ruang bengkel adalah untuk : Meja bangku, mesin, meja dan
sirkulasi
Maka :
Total luas workshop room : 104,2 m2 ( 72% dari total luas
bangunan )
Gudang : 40,52 m2 ( 28% dari total luas bangunan )
Garasi untuk 2 kendaraan ( ukuran maksimal untuk Truk ) :
2 x ( 5 x 12 ) = 120 m2.
Ruang Peturasan / locker dan kantor : 25% dari workshop dan
gudang = 25% x ( 104,2 + 40,52 ) = 36,18 m 2.
Washing car + steam pump area (tanpa atap): 5 x 12 = 60 m2.
Maka total luas bangunan adalah : 300,82 m2.
Sedang total luas pada tahapan perancangan adalah : 331,20 m 2.
(dengan sirkulasi).
V - 108
Laporan Akhir
(Final Report)
4).
KEBUTUHAN PARKIR
a.
Parkir Kendaraan
Perencanaan Parkir dalam hal ini adalah lahan parkir yang
melayani :
Parkir kendaraan pribadi untuk Penumpang, pengantar dan
penjemput
-
Parkir taksi
Parkir bus
V - 109
Laporan Akhir
(Final Report)
Tabel 5.30. Jumlah Tempat Parkir dan Luas Lahan Yang dibutuhkan :
URAIAN
1 Kendaraan Pribadi
TAHAP I
(2012)
JML
LUAS
96
3360
TAHAP II
(2020)
JML
LUAS
202,40
7084
TAHAP III
(2030)
JML
LUAS
287
10052
K Karyawan
39
964,29
81
2033
115
2884
2 Taksi
30
450
63
948
90
1346
3 Roda dua
96
576
202
1214
287
1723
60
60
60
261
5410
550
11340
780
16066
4 Bus
Total
Laporan Akhir
(Final Report)
pengembangan
proyek
tahun
ke
depan
yang
Tanah
dibawah
runway,
taxiway
dan
apron
harus
3.
Laporan Akhir
(Final Report)
udara
dari
daerah
sekelilingnya.
Jadi
sistem
b)
Laporan Akhir
(Final Report)
c)
Hutan
Rumput
Semak
Tegalan
Ladang
Laporan Akhir
(Final Report)
Barat Laut
Luas
Luas
Hutan
342,7
89.4 5
171,4
41.1
Rumput
23
5.5
Semak
175
42
Tegalan
24.6
5.9
Ladang
40.5
10.6
23
5.5
Luas total
383,2
100
417
100
Luas
Hutan
514.1
64.29
Rumput
23
2.87
Semak
175
21.87
Tegalan
24.6
3.07
Ladang
63.5
7.9
Luas total
800.2
100 %
V - 114
Laporan Akhir
(Final Report)
menghitung
dimensi
saluran
pada
bandar
udara
Box Culvert
2.
3.
Saluran Pipa
4.
Saluran berbentuk U
= 0,55
=1
To
= 98,86 menit
= 3,5 m3/detik
V1 = 1,5 m/detik
V - 115
Laporan Akhir
(Final Report)
= 1,53 m
digunakan b = h = 1,55 m
p = b + 2h = 1,55 + 3,1 = 4,65 m
I = 3,8 %
R = A/p = 2,33/4,65 = 0,5
Dipakai : b = 1,53 m
h = 1,53 m
t = 0,2 5 m
H = h + t = 1,53 + 0,25 = 1,78 m
t
h
air
untuk
operasional
bandara.
Perencanaan
kebutuhan air diperhitungkan tehadap kebutuhan masingmasing parameter yang menggunakan air. Dasar perhitungan
yang digunakan adalah :
a) Kebutuhan air untuk penumpang
= 20 L/pnp/hari
= 2 L/pngntr/hari
V - 116
Laporan Akhir
(Final Report)
= 100 L/kary/hari
400
L/mbl/hari
e) Kebutuhan air untuk AC Sentral
= 20 L/pnp/hari
f) Perawatan Pesawat
= 4 m3/unit/jam
= 2 m3/unit
memiliki
fasilitas
mobil
tangki
pemadam
air
untuk
kebakaran
gedung
diperhitungkan
adalah
diasumsikan
bahwa
pada
saat
terjadi
3.
Laporan Akhir
(Final Report)
= 2 L/orang/hari
b)
= 12 L/orang/hari
c)
d)
= 40 L/orang/hari
e)
Kebutuhan lain-lain
= 10 L/orang/hari
56 rumah
5 orang
20%
8 jam/hari
penampung
(reservoir)
merupakan
bangunan
yang
air
pada
saat
pemakaian
jam
puncak
dan
terjadi
lonjakan
penumpang
atau
kegiatan
lain
Laporan Akhir
(Final Report)
c. Distribusi Air
Sistem atau jaringan pemipaan untuk distribusi air dibedakan
menjadi 2 (dua) yaitu distribusi air bersih dan distribusi air
untuk pemadam kebakaran (gedung dan PKP-PK), Jaringan
distribusi air bersih akan melayani kebutuhan air bersih pada
masing-masing bangunan gedung dan mengalir setiap hari.
Hal ini berbeda dengan distribusi air untuk pemadam
kebakaran yaitu air dialirkan dari bak penampungan dengan
pipa bertekanan ke outlet (hidran) atau penampungan air di
PKP-PK sehingga air selalu siap digunakan. Air yang disimpan
di bak penampung ini hanya digunakan jika terjadi kebakaran
atau kecelakaan pesawat.
Jaringan distribusi air bersih direncanakan berdasarkan lokasi
suplai air terhadap lokasi yang membutuhkan air. Air dari
PDAM maupun dari pompa sumur dalam ditampung di bak
penampungan (reservoir) kemudian didistribusikan ke seluruh
bandara. Proses pendistribusiannya ada 2 (dua) cara yaitu :
1. Dari bak penampungan (reservoir) air dipompa ke
menara air kemudian didistribusikan ke seluruh bandara
2. Dari bak penampungan (reservoir) air dipompa ke
tangki tekan (hidrofor) kemudian air didistribusikan ke
seluruh bandara
Lokasi yang jauh dari sumber reservoir akan berakibat pada
kurangnya tekanan sehingga air tidak dapat mengalir. Untuk
mengatasi hal tersebut maka di setiap pipa distribusi yang
akan masuk ke bangunan harus diberi pompa bertekanan.
Besar
kecilnya
pipa
distribusi
ditentukan
oleh
jumlah
Laporan Akhir
(Final Report)
maka
saat
pipa
terjadi
kebakaran
distribusi
harus
atau
kecelakaan
dipasang
pompa
bertekanan.
V - 120
Laporan Akhir
(Final Report)
Jumlah Pengguna
No
Pengguna
2006 2012
2013 2020
2021
Kebutuhan
Liter/hari
1 Penumpang
a.
harian
213
552
823
2 Karyawan
43
109
163
3 Kendaraan
287
a. Mobil pribadi
96
202
81
b. Karyawan
39
81
19
c. Taksi
30
63
60
d. Motor
96
202
0
e. Bus
0
1
4 Pesawat
6
9
10
2
5 AC Central
4
4
4
4
6 Restoran
a. - Karyawan
23
58
87
b. - Pembeli
50
150
240
Total Kebutuhan
Total Kebutuhan dengan memperhitungnkan kebocoran dalam
distribusi
Sumber : Analisis Konsultan,2003
20
100
400
2006 - 2012
Liter/hari M3/hari
4260
4300
4,26
4,3
11040
10900
11,04
10,9
16460
16300
16,46
16,3
38400
15600
12000
38400
0
38,4
15,6
12
38,4
0
12
16
80800
32400
25200
80800
400
80,8
32,4
25,2
80,8
0,4
18
16
114800
32400
7600
24000
0
114,8
32,4
7,6
24
2,3
1
144,26
173,112
5800
3000
5,8
3
283,94
340,728
8700
4800
m3/hari
m3/hari
100
20
Total Kebutuhan
2013 - 2020
2021
Liter/hari M3/hari
Liter/hari M3/hari
2300
1000
20
16
8,7
4,8
261,06
313,272
V - 120
Laporan Akhir
(Final Report)
dengan
melakukan
pengujian
BOD,
COD,
TOC
dan
domestik
yang
dihasilkan
akan
dialirkan
ke
Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk diolah lebih lanjut agar tidak
membahayakan lingkungan jika dibuang ke badan air. Limbah nondomestik yang mengandung lemak, minyak dan zat cair yang sulit
diolah harus dilakukan pengolahan pendahuluan untuk memisahkan
lemak dan minyak dari air limbah dengan dialirkan ke bak kontrol (oil
and grease trap).
Pengelolaan limbah cair dilakukan dengan membuat jaringan dari
lokasi sumber limbah menuju lokasi pengolah limbah cair. Fasilitas
yang harus disiapkan adalah meliputi jaringan pemipaan, bak kontrol
(manhole), bangunan pengumpul dan bangunan pengolah limbah serta
bangunan pelengkap lainnya.
Dasar pertimbangan rencana pembuatan IPAL adalah :
a. Penetapan sistem penanganan limbah cair dilakukan
dengan mengingat karakteristik limbah yang dihasilkan
oleh fasilitas yang ada
PT. TRIDAYA PAMURTYA
Management and Engineering Consultants
V - 121
Laporan Akhir
(Final Report)
Negara
Lingkungan
Hidup
No.
Kep-
penumpang
dan
pengunjung
pada
gedung
terminal
c. Luas lantai gedung untuk bengkel dan restoran
Diasumsikan bahwa sekitar 80% air bersih yang digunakan
menjadi air kotor/air buangan. Dengan demikian kapasitas
IPAL adalah :
Untuk Phase I ( 2006 2012 )
= 0,80 x 173112 liter/hari
= 138489,6 liter/hari
= 138,4896 m3/hari
Untuk Phase I ( 2013 2020 )
= 0,80 x 340728 liter/hari
= 272579,2liter/hari
= 272,5702 m3/hari
Untuk Phase I ( 2021 )
= 0,80 x 313272 liter/hari
= 250617,6 liter/hari
= 250,6176 m3/hari
Sistem pengolahan air limbah yang digunakan adalah System
Aeroted Laggons dengan kapasitas 3000 m3/hari dan melayani
berbagai fasilitas yang ada di lokasi bandara seperti terminal
penumpang dan kargo, bangunan katering, kantin karyawan
dan area komersil serta bengkel. Air buangan yang sudah
V - 122
Laporan Akhir
(Final Report)
sampah
pengumpulan
dan
terdiri
stasiun
dari
pemindahan.
bin
dan
Komponen
gerobak.
Sistem
Pengguna
Jasa
b.
Transfer Depo /
Stasiun
Pemindahan
Truk
Pengangkut
TPA
Pengguna
Jasa
Truk
Pengangkut
TPA
V - 123
c.
Laporan Akhir
(Final Report)
Bak Sampah
Komunal
Pengguna
Jasa
TPA
Truk
Pengangkut
Kendaraan
Pengumpul
Transfer Depo /
Stasiun Pemindahan
V - 124
Laporan Akhir
(Final Report)
Bandar
Udara
Saumlaki
Baru
dalam
mengantisipasi
minimal
harus
dapat
memenuhi
kebutuhan
nominal bandara.
Harus memiliki keandalan (reliability) dan keterpaduan
(integrity) yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan
bandara memberikan pelayanan secara terpadu.
Harus memenuhi syarat-syarat keamanan dan dampak
lingkungan.
Selain syarat-syarat umum tersebut, fasilitas elektrik masingmasing dalam pelaksanaannya harus pula mengikuti peraturanperaturan atau mengacu pada standar-standar berikut :
Annex 14
Standar
IES
(Illumination
Engineering
Society)
untuk
instalasi penerangan
Sumber daya listrik utama tetap menggunakan daya listrik
komersial
yang
meningkatkan
disediakan
keandalan
oleh
karena
PLN.
Hanya
kapasitas
beban
untuk
yang
itu
untuk
mengurangi
kemungkinan
munculnya
tegangan
distribusi
diusahakan
yaitu
tegangan
V - 125
Laporan Akhir
(Final Report)
tambahan
tersebut
sehingga
tidak
mneyebabkan
induk
dan
kabel
pengumpan
(feeder)
untuk
oleh
transformator
penurun
tegangan.
Trafo
didalam
dan
pipa/gorong-gorong
mencegah
untuk
kerusakan.
kemudahan
Secara
teknis
V - 126
Laporan Akhir
(Final Report)
V - 127
Laporan Akhir
(Final Report)
jaringan
distribusi
yang
akan
dikembangkan
Kelompok kritikal
Melayani peralatan-peralatan/fasilitas seperti komputer,
radar, navigasi, komunikasi dan lain-lain yang alirannya
tidak boleh terputus
Jaringan kritikal mendapat aliran dari sumber daya utama
dan sumber cadangan yang didukung pula oleh UPS (Uninterrupted Power Supply)
yang dipasang
di
lokasi
peralatan
o
Kelompok essential
Jaringan
essential
penerangan
melayani
dalam
gedung.
sebagian
Instalasi
dari
instalasi
visual
aids,
dalam
parkir
dan
gedung,
lain-lain.
escalator,
Jaringan
lampu
non
jalan,
essential
V - 128
Laporan Akhir
(Final Report)
Untuk melindungi instalasi listrik terhadap gangguan orangorang yang tidak berwenang, maka peralatan dan instalasi
PT. TRIDAYA PAMURTYA
Management and Engineering Consultants
V - 129
listrik
Laporan Akhir
(Final Report)
harus
dibangun/dibuat
sedemikian
rupa,
sehingga
Jaringan PABX
Jaringan TELEX
telepon
dibawah
tanah.
diluar
Di
bangunan
daerah-daerah
adalah
yang
jaringan
kabel
permukaannya
V - 130
Laporan Akhir
(Final Report)
jalan,
kabel
telepon
dipasang/dilindungi
di
dalam
telepon
didalam
ruangan
dilakukan
dengan
Kebutuhan
Fasilitas
Navigasi,
Komunikasi
Dan
komunikasi
dan
Meteorologi
Dalam
perencanaan
fasilitas
navigasi,
: F50
V - 131
Laporan Akhir
(Final Report)
: Aerodrome Control
: F100
: Aerodrome Control
Jam Operasi
Operation.
TahapUltimate (>2021) dan seterusnya dengan asumsi :
Critical Aircraft
: M - 125
komunikasi
dan
meteorologi
penerbangan
untuk
keperluan
operasi
pesawat
udara
dalam
melaksanakan :
Homing menuju Bandar udara
PT. TRIDAYA PAMURTYA
Management and Engineering Consultants
V - 132
Laporan Akhir
(Final Report)
rupa
yang
memungkinkanpelaksanaan
Control
secara
optimum
serta
memenuhi
fasilitas
elektronika
dan
listrik
untuk
penerbangan.
ICAO Annex
dan navigasi.
memperhitungkan
pada
jarak
yang
bukan
V - 133
Laporan Akhir
(Final Report)
Marking
Berdasarkan asumsi tahap I, serta wind rose dan landasan
11 sebagai preferentid landing dan lepas landas, maka
rencana untuk tahapan diusulkan alat bantu penerangan
dan marking pada landasan pacu sebagai berikut :
melakukan
pendaratan
(Landing)
pada
saat
approach.
Taxiway Light
Lampu taxiway dipasang dengan interval 60 meter pada
bagian yang lurus dan kurang dari 60 meter pada
bagian yang lengkung dengan mengikuti standart ICAO.
V - 134
Laporan Akhir
(Final Report)
Aerodrome Beacon
Aerodrome
Beacon
dipasang
untuk
melengkapi
signals
berupa
berkas
cahaya
dan
Marking
Runway, Taxiway dan Apron marking secara lengkap
telah disediakan sejak tahap I.
2. Fasilitas Komunikasi.
Fasilitas komunikasi terdiri dari :
Aeronautical Mobile Service (AMS) untuk komunikasi
air ground.
Aeronautical Fixed Service (AFS) untuk melakukan
komunikasi point to point.
komunikasi Air-Ground
berupa
Console
Jam
Barometric pressure
Signal lamp
V - 135
Laporan Akhir
(Final Report)
Interphone
dari
Media VSAT
VSAT
untuk
menghubungkan
Saumlaki-
3. Fasilitas Meteorologi.
Fasilitas Meteorologi yang dibutuhkan adalah untuk
memenuhi
persyaratan
operasional
yang
telah
ditetapkan dalam :
ICAO Annex 3 mengenai Meteorologi penerbangan
ICAO Doc. 8896-AN/893/3.
Fasilitas/peralatan Meteorologi adalah untuk mendukung
observasi dalam rangka pengadaan data atau informasi
meteorologi sebagai berikut .
Metar
Speci
PT. TRIDAYA PAMURTYA
Management and Engineering Consultants
V - 136
Laporan Akhir
(Final Report)
kecepatan
Visibility
Keadaan cuaca
Awan (macam,tipe,ketinggian)
Suhu udara
Dew point
Tahap II ( 2020 ).
Berdasarkan asumsi dan pengembangan Bandar udara untuk
tahap II, maka rencana fasilitas navigasi, komunikasi dan
meteorologi penerbangan diusulkan sebagai berikut :
V - 137
Laporan Akhir
(Final Report)
Directional
Beacon
2020sebelum diganti
(NDB),
dengan
dipertahankan
Global
Navigation
hingga
Satellite
Approach
light
system
pada
landasan
11,
dimana
Marking
2. Fasilitas Komunikasi.
V - 138
Laporan Akhir
(Final Report)
3. Fasilitas Meteorologi.
sama seperti pada tahap I
5.3.4.3. Tahap Ultimate ( 2030 )
Berdasarkan asumsi dan pengembangan tahap Ultimate maka
perencanaan kebutuhan fasilitas navigasi, komunikasi dan
meteorologi penerbangan diusulkan sebagai berikut :
1. Fasilitas Navigasi Radio.
Mulai pada tahun 2020 sesuai dengan jadwal ICAO maka
peralatan navigasi yang berbasiskan ground system akan
digantikan dengan sistim navigasi berbasis teknologi stelite
GNSS
(Global
Navigation
Satellite
System)
untuk
2. Fasilitas Komunikasi.
Fasilitas komunikasi AMS dan AFS pada tahap Ultimate sama
dengan sistem peralatan pada tahap II.
3. Fasilitas Meteorologi.
Fasilitas meteorologi pada tahap Ultimate sama seperti pada
tahap II.
V - 139
Laporan Akhir
(Final Report)
V - 121
Laporan Akhir
(Final Report)
V - 85
Laporan Akhir
(Final Report)
V - 82
Laporan Akhir
(Final Report)
V - 86