SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PERKERASAN LANDAS PACU TAXIWAY
DAN APRON
BANDAR UDARA POHUWATO
1. Latar Belakang
1.1. Gambaran Umum
Dengan segala aspek strategis yang dimiliki oleh Bandar Udara Pohuwato maka
sangatlah perlu untuk dilakukakan percepatan pembangunan bandar Udara
Pohuwato sehingga dapat segera difungsikan guna melayani transportasi Udara
Nasional khususnya di Pulau Sulawesi.
1.2. Maksud dan Tujuan
Masksud dari kegiatan Pembangunan Bandar udara pohuwato ini adalah mendukung
program pemerintah dalam memberikan ketersediaan sarana transportasi yang lebih
luas dengan cara menambah Simpul Aksesbilitas di pulau Sulawesi, membuka
gerbang ekonomi di Pulau sulawesi, Alih Moda Transportasi, Memperluas
Perdagangan dan Pariwisata kawasan, Dukungan Wilayah rawan bencana, serta
berperan sebagai Bandar Udara yang memberikan nilai tambah terhadap wawasan
kebangsaan sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 166 tahun
2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.
b. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan
Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara.
2) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
3) Peraturan pemerintah lain yang relevan dengan lingkup kegiatan.
e. Peraturan Internasional
1) ICAO Annex 1 sampai dengan Annex 19, Edisi Terakhir, beserta manualnya;
2) FAA Advisory Circular Nomor 150/5325-4B, “Runway Length Requirements
For Airport Design”;
3) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-6F, “Airport Pavement Design and
Evaluation”;
4) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-5D, “Airport Drainage”;
5) FAA Advisory Circular Nomor 150/5335-5C, “Standardized Method of
Reporting Airport Pavement Strength-PCN”;
6) FAA Advisory Circular Nomor 150/5340, “Standard of Airport Marking”;
7) IATA – Airport Development Reference Manual;
8) Standar Critical Aircraft Design yang dikeluarkan oleh Pabrikan Pesawat;
9) American Standard Testing Material (ASTM).
b. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi tahapan - tahapan dan kriteria yang harus
dipenuhi sebagai berikut :
➢ Tahapan Pekerjaan Persiapan
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor dapat memulai pekerjaan setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan kegiatan persiapan
pekerjaan meliputi :
• Pekerjaan mobilisasi alat
• Pekerjaan pengukuran awal dan pembuatan profil desain
• Pengujian-pengujian awal material/bahan yang hendak dipakai atau
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan di laboratorium
independen atau yang ditunjuk.
➢ Tahapan Pekerjaan Fisik
Tahapan Pekerjaan Fisik Adalah :
a. Pekerjaan Konstruksi Runway + Turning Area (1200 x 30 m)
b. Pekerjaan Kontruksi Taxiway + Fillet (170 x 20 m)
c. Pekerjaan Konstruksi Apron (110 x 70 m)
d. Pekerjaan Marka
e. Pekerjaan Penanaman Rumput
f. Pekerjaan Pavement Sisi Darat
Semua bahan dan tahapan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
dalam dokumen pengadaan. Tahapan ini dilaksanakan dengan durasi waktu
pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah disetujui.
• Dalam melaksanakan pekerjaan, pelaksana harus mematuhi Ketentuan
mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan kesehatan
kerja) yang dituangkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
peraturan tentang K3 yang berlaku.
• Pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat metode tentang uraian strategi
khusus dan solusi dalam menghadapi kendala – kendala atau gangguan
yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
➢ Tahapan pengawasan
Pelaksanaan pengawasan ini dilakukan dari mulai awal mobilisasi s/d masa
pelaksanaan dan pemeliharaan oleh konsultan pengawas, untuk menjaga mutu
hasil pekerjaan dan pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja yang telah
diajukan.
➢ Tahapan pemeliharaan
Tahapan pemeliharaan ini adalah tahapan di mana terdapat mutu pelaksanaan
pekerjaan kurang baik yang tidak sesuai dengan rencana kerja dan spesifikasi
untuk dilakukan perbaikan dan di tahapan ini merupakan tahapan perawatan hasil
pekerjaan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak.
a. Sumber Dana :
- SBSN Tahun Anggaran 2022 - 2023
Sumber Dana dan
1. : b. Total Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan :
Perkiraan Biaya
- Rp. 67.203.430.000,-
4. Persyaratan Kualifikasi
a. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) maka jumlah anggota KSO dapat
dilakukan dengan batasan paling banyak 3 (tiga) perusahaan dalam 1 (satu) KSO;
b. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki perizinan berusaha di bidang Jasa
Konstruksi;
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar.
Sub Klasifikasi : Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (Kecuali Jalan Layang),
Jalan Rel Kereta Api, dan Landasan Pacu Bandara (SI003) atau
Sub-Klasifikasi Konstruksi Bangunan Sipil Jalan (BS001)
c. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk
pengalaman subkontrak;
d. Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
SKP = KP – P, dimana
KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
1) Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket
pekerjaan; dan
2) Untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam)
atau 1,2 (satu koma dua) N.
P adalah Paket pekerjaan konstruksi yang sedang dikerjakan.
N adalah jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
e. Untuk kualifikasi Usaha :
1) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha kecil dengan nilai HPS sampai
dengan paling banyak Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), pengalaman
yang disyaratkan paling lama 2 (dua) tahun;
2) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha menengah dengan nilai HPS
paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), pengalaman yang
disyaratkan paling lama 4 (empat) tahun;
3) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha besar dengan nilai HPS paling
sedikit di atas Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), pengalaman yang disyaratkan
paling lama 5 (lima) tahun;
f. Untuk Kualifikasi Usaha Menengah atau Usaha Besar, memiliki Kemampuan Dasar (KD)
dengan nilai KD sama dengan 3 x NPt (Nilai pengalaman tertinggi dalam 15 (lima belas)
tahun terakhir) dengan ketentuan:
1) Untuk kualifikasi Usaha Menengah, pengalamanpekerjaan sesuai sub bidang
klasifikasi/layanan SBU yang disyaratkan; dan
2) untuk kualifikasi Usaha Besar, pengalaman pekerjaan pada sub bidang
klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan Kontruksi Runway/Taxiway/Apron.
Persyaratan KD untuk paket pekerjaan konstruksi yang diperuntukkan bagi kualifikasi
usaha besar harus memperhatikan:
a. Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi sesuai ketentuan perundang-
undangan;
b. Pemilihan pengalaman pekerjaan pada sub bidang klasifikasi/layanan dan lingkup
pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang
disyaratkan;
c. Bahwa yang dimaksud dengan 1 (satu) SBU merupakan 1 (satu) sub bidang
klasifikasi badan usaha dalam 1 (satu) klasifikasi yang sama atau klasifikasi yang
berbeda; dan
d. Sub bidang klasifikasi badan usaha sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
e. Nomor NPWP, dengan status keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak Valid.
f. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
g. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana, dan pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali
yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara.
5. Persyaratan Teknis
Evaluasi teknis menggunakan system nilai gugur dengan ketentuan :
Keterangan:
• Pencantuman Merk, Tipe, dan Lokasi dalam daftar tidak menggugurkan, namun untuk
keperluan pembuktian lapangan.
2) Memiliki kemampuan menyediakan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu :
Jumlah dan
Tingkat Jabatan dalam
No Pengalaman Sertifikasi
Pendidikan Pekerjaan
(Tahun)
1. S1 T. Sipil Project Manager 5 tahun SKA (Ahli Manajemen
Proyek - Utama)
2. S1 T. Sipil Manager Teknik I 5 tahun SKA (Ahli Teknik
Landasan Terbang -
Madya)
3. S1 T. Sipil Manager Teknik II 5 tahun SKA (Ahli Teknik
Landasan Terbang -
Muda)