Anda di halaman 1dari 13

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA


KELAS III POGOGUL - BUOL

SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PERKERASAN LANDAS PACU TAXIWAY
DAN APRON
BANDAR UDARA POHUWATO

DIPA SBSN TAHUN ANGGARAN 2022 - 2023


SPESIFIKASI TEKNIS

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2022 - 2023

Kementerian : Kementerian Perhubungan


Direktorat Jenderal Perhubungan Udara / Direktorat
Unit Eselon I/II :
Bandar Udara
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara
Program : (Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana Bandar Udara)
Peningkatan Pelayanan Rute Penerbangan dalam
Hasil (Outcome) :
Negeri

Lokasi Kegiatan : Bandar Udara Pohuwato


Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Kegiatan :
Prasarana Bandar Udara
Tersedianya Prasarana Bandar Udara untuk Pelayanan
Indikator Kinerja Kegiatan :
Penerbangan
Jenis Keluaran (Output) : Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Taxiway Dan Apron
Volume Keluaran (Output) : 1 (Satu)
Satuan Ukur Keluaran
: Paket
(Output)

1. Latar Belakang
1.1. Gambaran Umum

Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi merupakan suatu persyaratan


utama dalam mendukung pengembangan wilayah suatu daerah, terutama bagi
daerah yang mempunyai potensi sumber daya yang besar namun kurang didukung
oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai. Transpotasi udara
merupakan sarana penting dalam pencapaian ke berbagai lokasi, terutama wilayah
terpencil yang sulit dicapai dengan jalur darat dan laut. Bandar Udara Pohuwato
merupakan salah satu bandar udara yang berada di bagian Utara Pulau Sulawesi
tepatnya berada di Desa Imbodu Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato
Provinsi Gorontalo dengan koordinat geografis 0o 27’ 41.390” Lintang Utara (LU) dan
121o 48’ 33.527” Bujur Timur (BT) serta sumbu Landas Pacu yang mempunyai
azimuth 90o.

Bandar Udara Pohuwato mempunyai peran strategis dalam mendukung upaya


peningkatan peran angkutan udara dalam kaitan pembangunan daerah khususnya
dan pembangunan nasional pada umumnya. Sesuai dengan Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 166 tahun 2019 Bandar Udara pohuwato memiliki peran
sebagai Bandar Udara yang berfungsi sebagai Simpul Aksesbilitas di pulau Sulawesi,
Sebagai gerbang ekonomi, Alih Moda Transportasi, Perdagangan dan Pariwisata,
Dukungan Wilayah rawan bencana, serta berperan sebagai Bandar Udara yang
memberikan nilai tambah terhadap wawasan kebangsaan. Seiring dengan terus
meningkatnya penggunaan transportasi udara dan meningkatnya kepercayaan
masyarakat terhadap moda transportasi udara yang aman dan nyaman menjadikan
peran Bandar Udara Pohuwato menjadi sangat penting khususnya dalam mendukung
pelayanan transportasi khususnya di wilayah barat provinsi Gorontalo yang cukup
jauh dari pusat provinsi, sehingga dengan hadirnya bandar udara pohuwato ini yang
semula dengan menggunakan transportasi darat memakan waktu
4 s.d 5 jam dari Gorontalo akan menyingkat waktu perjalanan dari Gorontalo bahkan
dapat dimungkinkan secara langsung menuju pohuwato dari kota Makassar, Palu
ataupun Manado khususnya bagi penduduk daerah Parigi Moutong, Sulawesi
Tengah, serta Kabupaten Boalemo.

Pertumbuhan angkutan udara di Gorontalo, Sulawesi tengah maupun Sulawesi Utara


meningkat sangat pesat, ditambah lagi dengan adanya Program pemerintah terkait
pengembangan Wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas Likupang (manado)
menjadikan peran bandar udara disekitarnya menjadi sangat berpengaruh terhadap
dukungan pelayanan penumpang di kota kota maupun provinsi terdekat disekitarnya
yang salah satunya adalah peran bandar Udara Pohuwato sebagai salah satu
pendukung Pariwisata nasional di wilayah provinsi Gorontalo yang berdekatan
dengan Likupang juga sebagai bandar udara yang mendukung terhadap kawasan
rawan bencana di sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara apabila kondisi
bandar udara Djalaludin dan Pogogul Buol tidak dapat difungsikan.

Dengan segala aspek strategis yang dimiliki oleh Bandar Udara Pohuwato maka
sangatlah perlu untuk dilakukakan percepatan pembangunan bandar Udara
Pohuwato sehingga dapat segera difungsikan guna melayani transportasi Udara
Nasional khususnya di Pulau Sulawesi.
1.2. Maksud dan Tujuan

Masksud dari kegiatan Pembangunan Bandar udara pohuwato ini adalah mendukung
program pemerintah dalam memberikan ketersediaan sarana transportasi yang lebih
luas dengan cara menambah Simpul Aksesbilitas di pulau Sulawesi, membuka
gerbang ekonomi di Pulau sulawesi, Alih Moda Transportasi, Memperluas
Perdagangan dan Pariwisata kawasan, Dukungan Wilayah rawan bencana, serta
berperan sebagai Bandar Udara yang memberikan nilai tambah terhadap wawasan
kebangsaan sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 166 tahun
2019 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

1.3. Dasar Hukum


Dasar hukum kegiatan ini mengacu pada Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Direktur Jenderal, Standar Nasional
Indonesia, peraturan Internasional maupun peraturan lain yang relevan. Peraturan-
peraturan tersebut antara lain :
a. Undang-Undang
1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
5) Undang-Undang yang relevan dengan lingkup pekerjaan.

b. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan
Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara.
2) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
3) Peraturan pemerintah lain yang relevan dengan lingkup kegiatan.

c. Peraturan Menteri dan Direktur Jenderal


1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2019 tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional;
2) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 166 Tahun 2019 tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional;
3) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 74 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia.
4) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM 186 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Penyusunan Recana Kerja dan Anggaran;
5) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 14 Tahun 2021
tentang Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara;
6) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/347/XII/99
tentang Standar Rancang Bangun dan /Rekayasa Fasilitas Dan Peralatan
Bandar Udara.
7) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 326 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil – Bagian 139 (Manual of Standard CASR-Part 139) Volume I Bandar
Udara (Aerodrome).
8) Peraturan Menteri dan Direktur Jenderal yang relevan.
d. Peraturan Nasional
1) Standar Nasional Indonesia (SNI);
2) Standar Industri Indonesia (SII).

e. Peraturan Internasional
1) ICAO Annex 1 sampai dengan Annex 19, Edisi Terakhir, beserta manualnya;
2) FAA Advisory Circular Nomor 150/5325-4B, “Runway Length Requirements
For Airport Design”;
3) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-6F, “Airport Pavement Design and
Evaluation”;
4) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-5D, “Airport Drainage”;
5) FAA Advisory Circular Nomor 150/5335-5C, “Standardized Method of
Reporting Airport Pavement Strength-PCN”;
6) FAA Advisory Circular Nomor 150/5340, “Standard of Airport Marking”;
7) IATA – Airport Development Reference Manual;
8) Standar Critical Aircraft Design yang dikeluarkan oleh Pabrikan Pesawat;
9) American Standard Testing Material (ASTM).

2. Ruang Lingkup Pekerjaan


Adapun ruang lingkup pekerjaan Pekerjaan Konstruksi Landas Pacu Taxiway Dan Apron
adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Pevement Sisi Udara
c. Pekerjaan Marka
d. Pekerjaan Penanaman Rumput
e. Pekerjaan Pavement Sisi Darat

3. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
a. Proses Tender
Setelah proses usulan rencana kegiatan disetujui dan telah keluar DIPA, maka
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa dapat memulai proses
pelelangan sampai dengan penandatanganan kontrak. Pelaksanaan Proses
Pelelangan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, menggunakan pelelangan jasa konstruksi
metode 1 sampul dengan evaluasi sistem gugur. Kegiatan ini diperkirakan
membutuhkan waktu 30 (tiga puluh) hari kalender.
Pokok-pokok kegiatan pada tahap ini meliputi :
➢ Pengumuman lelang
➢ Pendaftaran dan pengambilan dokumen
➢ Pengambilan dokumen lelang
➢ Penjelasan Rencana Kerja dan Syarat-syarat
➢ Pemasukan dokumen penawaran
➢ Pembukaan dokumen penawaran
➢ Evaluasi kualifikasi dan pembuktian kualifikasi
➢ Usulan pemenang lelang
➢ Pengumuman pemenang lelang
➢ Masa sanggah
➢ Sanggah banding (bila ada)
➢ Surat keputusan pemberian pekerjaan
➢ Surat perintah mulai kerja (SPMK)
➢ Penandatanganan kontrak

b. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi tahapan - tahapan dan kriteria yang harus
dipenuhi sebagai berikut :
➢ Tahapan Pekerjaan Persiapan
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, kontraktor dapat memulai pekerjaan setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dengan kegiatan persiapan
pekerjaan meliputi :
• Pekerjaan mobilisasi alat
• Pekerjaan pengukuran awal dan pembuatan profil desain
• Pengujian-pengujian awal material/bahan yang hendak dipakai atau
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan di laboratorium
independen atau yang ditunjuk.
➢ Tahapan Pekerjaan Fisik
Tahapan Pekerjaan Fisik Adalah :
a. Pekerjaan Konstruksi Runway + Turning Area (1200 x 30 m)
b. Pekerjaan Kontruksi Taxiway + Fillet (170 x 20 m)
c. Pekerjaan Konstruksi Apron (110 x 70 m)
d. Pekerjaan Marka
e. Pekerjaan Penanaman Rumput
f. Pekerjaan Pavement Sisi Darat
Semua bahan dan tahapan sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan
dalam dokumen pengadaan. Tahapan ini dilaksanakan dengan durasi waktu
pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah disetujui.
• Dalam melaksanakan pekerjaan, pelaksana harus mematuhi Ketentuan
mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi (Keselamatan dan kesehatan
kerja) yang dituangkan dalam metode pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
peraturan tentang K3 yang berlaku.
• Pelaksana pekerjaan diwajibkan membuat metode tentang uraian strategi
khusus dan solusi dalam menghadapi kendala – kendala atau gangguan
yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
➢ Tahapan pengawasan
Pelaksanaan pengawasan ini dilakukan dari mulai awal mobilisasi s/d masa
pelaksanaan dan pemeliharaan oleh konsultan pengawas, untuk menjaga mutu
hasil pekerjaan dan pelaksanaan sesuai dengan rencana kerja yang telah
diajukan.
➢ Tahapan pemeliharaan
Tahapan pemeliharaan ini adalah tahapan di mana terdapat mutu pelaksanaan
pekerjaan kurang baik yang tidak sesuai dengan rencana kerja dan spesifikasi
untuk dilakukan perbaikan dan di tahapan ini merupakan tahapan perawatan hasil
pekerjaan dengan jangka waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak.
a. Sumber Dana :
- SBSN Tahun Anggaran 2022 - 2023
Sumber Dana dan
1. : b. Total Perkiraan Biaya yang Dibutuhkan :
Perkiraan Biaya
- Rp. 67.203.430.000,-

330 (Tiga Ratus tiga puluh) hari kalender


terhitung sejak penandatanganan kontrak belum
termasuk masa pemeliharaan selama 180 (seratus
2. Jangka Waktu Pelaksanaan :
delapan puluh) hari kalender terhitung sejak serah
terima pekerjaan pertama.

a. Kategori : Pekerjaan Konstruksi


b. Metode Pengadaan : Tender
c. Metode Dokumen : Satu File
3. Sistem Lelang / Metode :
d. Metode Kualifikasi : Pascakualifikasi
e. Metode Evaluasi : Sistem Gugur

4. Cara Pembayaran : Termin

5. Jenis Kontrak : Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

4. Persyaratan Kualifikasi
a. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) maka jumlah anggota KSO dapat
dilakukan dengan batasan paling banyak 3 (tiga) perusahaan dalam 1 (satu) KSO;
b. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki perizinan berusaha di bidang Jasa
Konstruksi;
Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Besar.
Sub Klasifikasi : Jasa Pelaksana Konstruksi Jalan Raya (Kecuali Jalan Layang),
Jalan Rel Kereta Api, dan Landasan Pacu Bandara (SI003) atau
Sub-Klasifikasi Konstruksi Bangunan Sipil Jalan (BS001)
c. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu) Pekerjaan Konstruksi dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah atau swasta termasuk
pengalaman subkontrak;
d. Memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan :
SKP = KP – P, dimana
KP adalah nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
1) Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 5 (lima) paket
pekerjaan; dan
2) Untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP) ditentukan sebanyak 6 (enam)
atau 1,2 (satu koma dua) N.
P adalah Paket pekerjaan konstruksi yang sedang dikerjakan.
N adalah jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
e. Untuk kualifikasi Usaha :
1) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha kecil dengan nilai HPS sampai
dengan paling banyak Rp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah), pengalaman
yang disyaratkan paling lama 2 (dua) tahun;
2) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha menengah dengan nilai HPS
paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah), pengalaman yang
disyaratkan paling lama 4 (empat) tahun;
3) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha besar dengan nilai HPS paling
sedikit di atas Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) sampai dengan paling
banyak Rp 100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah), pengalaman yang disyaratkan
paling lama 5 (lima) tahun;
f. Untuk Kualifikasi Usaha Menengah atau Usaha Besar, memiliki Kemampuan Dasar (KD)
dengan nilai KD sama dengan 3 x NPt (Nilai pengalaman tertinggi dalam 15 (lima belas)
tahun terakhir) dengan ketentuan:
1) Untuk kualifikasi Usaha Menengah, pengalamanpekerjaan sesuai sub bidang
klasifikasi/layanan SBU yang disyaratkan; dan
2) untuk kualifikasi Usaha Besar, pengalaman pekerjaan pada sub bidang
klasifikasi/layanan dan lingkup pekerjaan Kontruksi Runway/Taxiway/Apron.
Persyaratan KD untuk paket pekerjaan konstruksi yang diperuntukkan bagi kualifikasi
usaha besar harus memperhatikan:
a. Pembagian Subklasifikasi dan Subkualifikasi sesuai ketentuan perundang-
undangan;
b. Pemilihan pengalaman pekerjaan pada sub bidang klasifikasi/layanan dan lingkup
pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang
disyaratkan;
c. Bahwa yang dimaksud dengan 1 (satu) SBU merupakan 1 (satu) sub bidang
klasifikasi badan usaha dalam 1 (satu) klasifikasi yang sama atau klasifikasi yang
berbeda; dan
d. Sub bidang klasifikasi badan usaha sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
e. Nomor NPWP, dengan status keterangan Wajib Pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak Valid.
f. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
g. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang
bertindak untuk dan atas nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana, dan pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali
yang bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan Negara.

5. Persyaratan Teknis
Evaluasi teknis menggunakan system nilai gugur dengan ketentuan :

1) Pekerjaan utama yang harus diuraikan dalam metode pelaksanaan pekerjaan:


No. Pekerjaan Utama
1. Pekerjaan Pavement sisi Udara
2. Pekerjaan Pavement Sisi Darat
3. Pekerjaan Marka Runway

2) Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan,


yaitu :
No Peralatan Kapasitas Minimal Jumlah Status Kepemilikan
Asphalt Mixing 60 Ton/ jam 1 Unit Milik Sendiri/Sewa
1.
Plant
2. Asphalt Finisher 5 Ton 1 Unit Milik Sendiri/Sewa
3. Excavator 138 HP 3 Unit Milik Sendiri/Sewa
4. Tandem Roller 5-8 ton 3 Unit Milik Sendiri/Sewa
5. Motor Grader 135 Hp 2 Unit Milik Sendiri/Sewa
6. Pneumatic Roller 5-8 ton 2 Unit Milik Sendiri/Sewa

Keterangan:
• Pencantuman Merk, Tipe, dan Lokasi dalam daftar tidak menggugurkan, namun untuk
keperluan pembuktian lapangan.
2) Memiliki kemampuan menyediakan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu :

Jumlah dan
Tingkat Jabatan dalam
No Pengalaman Sertifikasi
Pendidikan Pekerjaan
(Tahun)
1. S1 T. Sipil Project Manager 5 tahun SKA (Ahli Manajemen
Proyek - Utama)
2. S1 T. Sipil Manager Teknik I 5 tahun SKA (Ahli Teknik
Landasan Terbang -
Madya)
3. S1 T. Sipil Manager Teknik II 5 tahun SKA (Ahli Teknik
Landasan Terbang -
Muda)

4. S1 T. Sipil Ahli K3 Konstruksi 3 tahun SKA (Ahli K3 Konstruksi


Madya)
5. S1 Ekonomi Manager Keuangan / 5 tahun -
Administrasi

3) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan memenuhi ketentuan sebagai berikut:


Paket pekerjaan dengan nilai pagu anggaran di atas Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah).

No. Jenis Pekerjaan yang disubkontrakkan

Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa Pekerjaan


A.
Konstruksi Spesialis)

1. Pekerjaan Rumput (SP015)

Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama (kepada Penyedia Jasa Pekerjaan


B.
Konstruksi kualifikasi kecil)

1. Pekerjaan Direksi Keet

4) Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) memenuhi persyaratan


sebagaimana tercantum dalam LDP, yang memuat :
Manajemen risiko dan rencana tindakan (minimal sesuai identifikasi bahaya yang
ditentukan PPK), meliputi :
No. Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya

1. Pekerjaan Aspal Terluka akibat terkena Percikan Aspal Panas


5) Persyaratan Lainnya :
Penyedia Wajib memberikan kepastian dalam menyediakan material-material yang
akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
(1) Surat Dukungan Material Batuan yang dilengkapi dengan ijin usaha pertambangan
(IUP) yang masih berlaku serta dilengkapi surat dukungan pengadaan material/
surat perjanjian kerjasama dari pemberi dukungan disertai dengan hasil uji tes
material yang pernah dilakukan dan harus memenuhi spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
(2) Surat dukungan Aspal 60/70 dilengkapi surat dukungan pengadaan material/ surat
perjanjian kerjasama dari pemberi dukungan disertai dengan brosur yang telah
ditandatangani dan distempel oleh pemberi dukungan, spesifikasi teknis atau hasil
uji tes material yang pernah dilakukan dan harus memenuhi spesifikasi teknis yang
dipersyaratkan.
(3) Surat Dukungan Improve Subgrade Produk Stabilisasi Kimiawi (Chemical)
dilengkapi surat dukungan pengadaan material/ surat perjanjian kerjasama dari
pemberi dukungan disertai dengan brosur yang telah ditandatangani dan distempel
oleh pemberi dukungan, spesifikasi teknis atau hasil uji tes material yang pernah
dilakukan dan harus memenuhi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan. Menunjukan
Hasil uji lab CBR untuk material sebelum dan sesudah di stabilisasi .(pada pekerjaan
yang telah dilaksanakan sebelumnya). Menunjukkan bahwa produknya sudah
diaplikasikan di bangunan, jalan dan runway. (bisa dimasukkan referensi dari luar
negeri).
(4) Surat jaminan ketersediaan material dari pemberi dukungan;
6) Pokja Pemilihan dapat melakukan verifikasi lapangan dan/atau klarifikasi, khususnya
kepada pabrikan/produsen/agen/ distributor material/alat untuk menjamin konsistensi
jenis material/alat serta kemampuan untuk menyediakan material/peralatan sesuai
jadwal yang telah ditetapkan serta kebenaran penyewaan terhadap pelaksanaan
pekerjaan;
7) Setiap peserta diwajibkan menyampaikan brosur asli yang telah diparaf dan dicap oleh
pemberi dukungan pada setiap lembar termasuk menyampaikan nomor telepon pemberi
dukungan yang dapat dihubungi, sebagai bentuk pemenuhan persyaratan teknis
penawaran.
8) Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal- hal yang tidak jelas atau meragukan, Pokja
Pemilihan melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi, peserta tidak
diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil verifikasi lapangan dan/atau
klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
6. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran
Pada dasarnya jadwal pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dimulai dari periode persiapan
proyek sampai dengan akhir masa kontrak pekerjaan konstruksi sebagaimana tercantum
dalam dokumen kontrak. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan selama 11 (sebelas) bulan
atau 330 (Tiga Ratus tiga Puluh) hari kalender dengan masa pemeliharaan selama
6 (enam) bulan atau 180 hari kalender.

7. Pagu Yang Diperlukan


Adapun Rencana anggaran biaya (RAB) yang berisikan jumlah biaya secara keseluruhan
termasuk telah ditambahkan PPN 11% untuk Pekerjaan akan ditawarkan dalam proses
pengadaan barang/jasa sebesar Rp. 67.203.430.000,- (Enam Puluh Tujuh Juta Dua
Milyar Dua Ratus Tiga Juta Empat Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah ) dengan rincian
volume yang dikerjakan serta perhitungan harga satuan dan total biaya yang diperlukan.

Pohuwato, 14 Desember 2022


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BELANJA MODAL PEMBANGUNAN BANDAR
UDARA BARU POHUWATO

Z AFARUDDIEN HIDAYAT SHALAEH


Penata (III/c)
NIP. 19811031 201012 1 005

Anda mungkin juga menyukai