KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA
DJALALUDDIN – GORONTALO
SPESIFIKASI TEKNIS
A. Latar Belakang
Transportasi udara mempunyai kedudukan yang cukup strategis dalam konteks
peran dan sumbangannya dalam pembangunan nasional. Salah satu komponen
penting dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan pada
transportasi udara adalah pengembangan kinerja dan pembangunan bandar
udara. Oleh karena itu, sebagai prasarana penyelenggaraan penerbangan,
bandar udara perlu ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan jasa
kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Hal ini sesuai sebagaimana diatur dalam UU No.26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang, UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, dan yang
ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah No.70 Tahun 2001 tentang
Kebandarudaraan dan Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2012 tentang
Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara serta
Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 48 Tahun 2002 tentang
Penyelenggaraan Bandar Udara Umum, Keputusan Menteri Perhubungan No.
KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan
Departemen Perhubungan serta Peraturan Menteri Perhubungan PM 69 Tahun
2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional. Dalam proses penyusunan
penataan bandar udara perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan ekonomi,
kelestarian lingkungan, keamanan dan keselamatan penerbangan secara
nasional.
Oleh karena penataan fasilitas bandar udara merupakan pekerjaan yang
kompleks dan perlu mempertemukan kepentingan berbagai bidang (multi-facet),
maka proses perencanan fasilitas bandar udara benar - benar membutuhkan
keahlian yang mampu menghasilkan produk perencanaan sesuai dengan kriteria
- kriteria teknis di bidang kebandarudaraan yang berlaku secara internasional
yang dibakukan oleh ICAO (International Civil Aviation Organization) dan merujuk
kepada standar peraturan perundangan yang berlaku.
1. Dasar Hukum
1) Undang-undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
2. Gambaran Umum
Ketersediaan prasarana dan sarana transportasi merupakan suatu
persyaratan utama dalam mendukung pengembangan wilayah suatu daerah,
terutama bagi daerah yang mempunyai potensi sumber daya yang besar
namun kurang didukung oleh sarana dan prasarana transportasi yang
memadai. Transportasi udara merupakan sarana penting dalam pencapaian
ke berbagai lokasi, terutama wilayah terpencil yang sulit dicapai dengan jalur
darat dan laut.
Kondisi Eksisting
Bandar Udara Djalaluddin beralamat di Jl. Satria/Angkasa No. 284, Gorontalo
saat ini telah melayani jenis penerbangan dengan klasifikasi Unattended dan
telah melakukan pelayanan terhadap pesawat komersial seperti Garuda
Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Wings Air dan Avia Star. Lokasi
Bandar Udara Djalaluddin berada di Kabupaten Gorontalo, Propinsi Gorontalo
dengan :
a. Koordinat geografis : N 00 38 18 E 122 51 08 18 Meter
b. Status kepemilikan tanah adalah tanah Pemerintah RI
c. Bandar Udara Djalaluddin di Kabupaten Gorontalo nantinya
merupakan Bandar Udara pengumpan.
Adapun fasilitas sisi udara dan fasilitas sisi darat Bandar Udara Djalaluddin –
Gorontalo adalah Sebagai berikut :
D. Fasilitas Keamanan
• X ray Cabin : 2 Unit ( Kondisi Baik )
• X ray Bagage : 2 Unit ( Kondisi Baik )
• Waltrough metal detector : 2 Unit ( Kondisi Baik )
• Hand Metal detector : 6 Unit ( Kondisi Baik )
• Building Amenites & Public Addres
system PABX : 1 Unit ( Kondisi Baik )
• Information System
( FIDS + Software ) : 1 Unit ( Kondisi Baik )
• CCTV : Ada ( Kondisi Baik )
• X-Ray Cargo : 1 Unit (Kondisi Baik)
B. PENERIMA MANFAAT
Dengan adanya Pekerjaan Pembuatan Landscape jalan masuk bandara
tujuannya untuk meningkatkan kenyamanan pelayanan jasa angkutan udara
bagi masyarakat, maskapai penerbangan serta pengguna jasa penerbangan
lainya di Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo untuk ke depan.
7. Persyaratan Kualifikasi
a. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Surat ljin Usaha Jasa
Konstruksi (IUJK)/ Nomor Induk Berusaha (NIB) Dengan KBLI 43305 yang
masih berlaku;
b. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU)
Bidang Usaha : Klasifikasi Bidang Usaha Jasa Pelaksana Spesialis
Sub Klasifikasi : Pekerjaan Khusus Pembuatan Taman seperti taman
kota, Tanaman dan Pohon Pelindung Jalan (SP 015)
atau Pekerjaan Lanskap, Pertamanan, dan Penanaman
Vegetasi (PB 010)
8. Persyaratan Teknis
Evaluasi teknis menggunakan sistem nilai gugur dengan ketentuan:
Status
No Peralatan Kapasitas Jumlah
Kepemilikan
1. Concrete Mixer 0,3-0,6 m3 3 Unit Milik / Sewa
No Pekerjaan Identifikasi
Pekerja Peralatan Material Publik Lingkungan
. Bahaya
A TR K K A TR K A TR K A TR K A TR
(Kx (Kx (Kx (Kx (Kx
A) A) A) A) A)
REKONSTRUKSI HALAMAN PARKIR
1 Pekerjaan Terluka 2 4 8 2 3 6 1 3 3 1 1 1 1 2 2
Pagar oleh kawat
tarikan
razor
Nilai 8 6 3 1 2
Nilai Total 20
Nilai Rata-rat 4
Katergori Level : 1-4 (Tingkat Resiko Kecil)
: 5-12 (Tingkat Resiko Sedang)
: 15-25 (Tingkat Resiko Tinggi)
Keterangan :
K : Kekerapan
A : Akibat (Keparahan)
TR : Tingkat Resiko
d. Penyedia mampu menyediakan Material yang diperlukan untuk pekerjaan ini,
antara lain:
1) Material Pagar;
2) Material Lampu Penerangan;
3) U-Ditch Precats 50 cm x 50 cm
Kemampuan menyediakan material dibuktikan dengan:
1) Surat Pernyataan Dukungan Material;
2) Surat Pernyataan Ketersediaan Material dan foto stok material;
3) Untuk persyaratan dukungan material nomor 1, 2 dan 4 dilengkapi
dengan hasil uji material yang pernah dilakukan sebelumnya;
4) Untuk persyaratan dukungan material nomor 1, 2, dan 4 dilengkapi
dengan brosur, spesifikasi teknis material
5) Semua lampiran dokumen pendukung yaitu foto stok material, brosur,
spesifikasi teknis material, hasil uji material yang pernah dilakukan wajib
di stempel dan paraf oleh pemberi dukungan.
6) Persyaratan tambahan/lainnya sebagaimana tersebut diatas, tidak
menjadi bagian yang akan dikompetisikan dalam tender dan hanya
menjadi syarat berkontrak (kelengkapan kontrak) yang akan
dibahas/dibuktikan pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak.
Apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal- hal yang tidak jelas atau meragukan, Pokja
Pemilihan melakukan klarifikasi dengan peserta. Dalam klarifikasi, peserta tidak
diperkenankan mengubah substansi penawaran. Hasil verifikasi lapangan dan/atau
klarifikasi dapat menggugurkan penawaran;
Gorontalo, 15 Februari 2024
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
UPBU DJALALUDDIN GORONTALO
ARDIANSYAH
NIP. 19870311 200912 008