Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

TERM OF REFERENCE (TOR)

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN


PENGAWASAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA
BINAKA - GUNUNG SITOLI

TAHUN ANGGARAN 2023

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perhubungan

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Program : Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Udara

Hasil (Outcome) : Tercapainya Pengelolaan dan Penyelenggaraan


Transportasi Udara yang Aman, Nyaman dan Selamat

Lokasi Kegiatan : Bandar Udara Binaka - Gunungsitoli

Kegiatan : Bandar Udara Binaka - Gunungsitoli

Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedianya Pengawasan Pengembangan Bandar Udara


di Bandar Udara Binaka - Gunungsitoli

Jenis Keluaran (Output) : Pengawasan Pengembangan Bandar Udara di Bandar


Udara Binaka - Gunungsitoli

Volume Keluaran (Output) : 1

Satuan Ukur Keluaran (Output) : Paket

1. Latar Belakang Transportasi udara mempunyai kedudukan yang cukup


strategis dalam konteks peran dan sumbangannya dalam
pembangunan nasional. Salah satu komponen penting dalam
pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan pada
transportasi udara adalah pengembangan kinerja dan
pembangunan bandar udara. Oleh karena itu, sebagai
prasarana penyelenggaraan penerbangan, Bandar udara
perlu ditata secara terpadu guna mewujudkan penyediaan
jasa kebandarudaraan sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Agar penyelenggaraan layanan jasa kebandarudaraan dapat
terwujud dalam satu kesatuan tatanan kebandarudaraan
secara nasional yang handal dan berkemampuan tinggi,
maka dalam proses penyusunan penataan bandar udara
tetap perlu memperhatikan tata ruang, pertumbuhan
ekonomi, kelestarian lingkungan, keamanan dan
keselamatan penerbangan secara nasional.
Rencana induk bandar udara merupakan pedoman
pembangunan dan pengembangan bandar udara yang
mencakup seluruh kebutuhan dan penggunaan tanah serta
ruang udara untuk kegiatan penerbangan dan kegiatan
penunjang penerbangan dengan mempertimbangkan aspek-
aspek teknis, pertahanan keamanan, sosial budaya serta
aspek-aspek terkait lainnya.
Perubahan rencana induk secara langsung berdampak pada
perubahan rancangan usulan yang sebelumnya telah
disusun karena terjadi penyesuaian kebutuhan fasilitas, tata
letak fasilitas dan tahapan pembangunannya.
Kondisi Eksisting Bandar Udara
Bandar Udara Binaka Gunungsitoli adalah bandar udara
yang terletak di wilayah Kabupaten Nias, Propinsi Sumatera
Utara. Bandar udara ini memiliki ukuran landasan pacu
2250 x 30 m.dengan Pesaawat Terbesar CRJ 1000

2. Maksud dan Maksud


Tujuan a) Membantu Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan konstruksi
didalam melakukan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan
kontrak.
b) Membantu mengatasi kendala teknis yang ada di lapangan baik
tindakan langsung maupun melalui usulan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen pekerjaan konstruksi.
c) Memberi kepastian bahwa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Penyedia pekerjaan konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak
pekerjaan konstruksi.
d) Menyiapkan revisi / review desain.

Tujuan dari pekerjaan Pengawasan Pengembangan Fasilitas Bandar


Udara adalah mendapatkan Konsultan Pengawas yang dapat
mengawasi proses pembangunan fisik agar tercipta bangunan yang
tepat waktu, mutu dan biaya, sehingga dapat meningkatkan
pelayanan yang ada dan dapat semakin mendukung operasional
Bandar Udara Binaka - Gunungsitoli

3. Sasaran Penerima manfaat dari penyusunan studi ini adalah Direktorat


Jenderal Perhubungan Udara, Penyelenggara Bandar Udara, dan
masyarakat pengguna jasa angkutan udara.

4. Lokasi Pekerjaan Bandar Udara Binaka - Gunungsitoli


5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: SBSN Tahun
Pendanaan Anggaran 2023

6. Nama dan Nama PPK: Johnson Silitonga


Organisasi PPK
Satuan Kerja: UPBU Binaka - Gunungsitoli

7. Data Dasar Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan


pekerjaan Pengawasan :
 Pekerjaan Persiapan
 Pembuatan Program Kerja
 Pengawasan Pekerjaan Pengukuran Awal, Pelaksanaan dan
pengukuran akhir untuk kegiatan
 Penetesan Material
 Pengawasan Kontruksi di lapangan
 Pekerjaan Pengawasan Pengetesan lapangan / laboratorium hasil
pelaksanaan dilapangan
 Evaluasi akhir Pekerjaan

8. Standar Teknis 1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2014


tentang Standar Biaya di Lingkungan Kementerian
Perhubungan;
2) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor 326
Tahun 2019 tentang Standar Teknis dan Operasional
Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139
Volume I Bandar Udara (Aerodrome).
3) Standar dan Spesifikasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
4) Standar Nasional Indonesia (SNI);
5) Standar Industri Indonesia (SII);

9. Studi-Studi Rencana Induk dan Rancangan Teknik Terinci (RTT) Bandar Udara
Terdahulu di Bandar Udara Binaka - Gunungsitoli

10. Referensi Hukum a. Undang Undang


1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Jasa Konstruksi;
2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan.
b. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012
tentang Pembangunan dan Pelestarian
Lingkungan Hidup;
2) Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang
/ Jasa Pemerintah.
c. Keputusan Menteri dan Keputusan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara
1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 83
Tahun 2017 tentang Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139 (CASR Part 139)
Tentang Bandar Udara (Aerodrome);
2) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor 94 Tahun 2015 tentang Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-23
(AC CASR Part 139-23) Pedoman Program
Pemeliharaan Konstruksi Perkerasan Bandar
Udara (Pavement Management System);
3) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor 326 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
dan Operasional Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139 Volume I Bandar
Udara (Aerodrome);
4) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor KP 14 tahun 2021 tentang Spesifikasi
Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandar
Udara; dan
5) Standar dan Spesifikasi yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,
Kementerian Perhubungan RI yang relevan
d. Standar Internasional
1) Airport Design Reference Manual (ADRM) IATA,
Edisi Terakhir, yang terdiri dari:
2) Section 2 – Forecasting
3) Section 3 – Planning
4) Introduction
5) Master Planning
6) Passenger Terminal;
7) FAA Advisory Circular (AC) nomor 150/5360-
13A - Airport Terminal Planning;
8) Dan standard lainnya yang relevan dengan jenis
pekerjaan prasarana sisi darat bandar udara.

11. Lingkup Pekerjaan Pengawasan Pekerjaan Pengembangan Bandar Udara Binaka


Gunungsitoli.
1) Kegiatan pengawasan dilakukan untuk memastikan:
a) Terpenuhinya persyaratan keteknikan; dan
b) Terpenuhinya persyaratan administrasi kontrak.
[Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi; Pasal 49(1)]
2) Pengawas Pekerjaan bertindak untuk dan atas nama Pengguna
Jasa sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja konstruksi.
[Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi; Pasal 49(4)]
3) Pengawas Pekerjaan dengan tugas paling sedikit:
a) Mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu dan rencana
keselamatan konstruksi setiap kegiatan dalam pelaksanaan;
b) Melakukan pengawasan mutu proses dan mutu hasil
pekerjaan; dan
c) Melakukan pengawasan penerapan keselamatan konstruksi.
[Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi; Pasal 50(1)]
4) Pengawas Pekerjaan mempunyai kewenangan memberikan
izin pelaksanaan pekerjaan yang memenuhi persyaratan dan/
atau menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan keamanan, keselamatan, kesehatan, dan
keberlanjutan konstruksi.
[Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017
Tentang Jasa Konstruksi; Pasal 50(2)]
5) Pengawas Pekerjaan memiliki tugas:
a) Bertanggung jawab terhadap hasil pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya; dan
b) Memberikan laporan secara berkala kepada Pengguna Jasa
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak kerja konstruksi.
[Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi; Pasal 50(3)]
6) Pengawas Pekerjaan melakukan supervisi harian, yaitu
pendampingan kegiatan pengendalian mutu (quality control
/QC) setiap pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.
a) Terlibat aktif dalam kajian teknis lapangan (field
engineering), meliputi survey bersama, dan laporan
evaluasi Konsultan atas kajian teknis lapangan (oleh
Penyedia Pekerjaan Konstruksi).
b) Pengendalian pekerjaan konstruksi, antara lain :
Setiap pekerjaan diawali dengan persetujuan
permohonan pekerjaan (request of work).
Setiap pelaksanaan pekerjaan wajib diawasi oleh
konsultan pengawas.
Setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai prosedur kerja
dan pengendalian mutu berdasarkan spesifikasi.
Menguji kebenaran back up perhitungan kuantitas dan
mutu (selama pelaksanaan dan hasil pekerjaan) yang
diajukan oleh penyedia pekerjaan konstruksi.
Pemantauan jadwal pelaksanaan.
Memeriksa dan menyetujui semua laporan penyedia
pekerjaan konstruksi.
Melaksanakan koordinasi dengan Tim Inti (Core Team).
Membuat laporan-laporan yang ditentukan di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK).
7) Penjaminan mutu menjadi tanggung jawab Pengawas
Pekerjaan. Dalam menjalankan fungsi QA (Quality
Assurance), Pengawas Pekerjaan membuat laporan
penilaian setiap pekerjaan dalam hal pemenuhan
ketentuan dokumen kontrak, serta membuat rekomendasi
apabila terdapat pekerjaan tidak memenuhi ketentuan.
8) Pengawas Pekerjaan harus terlibat aktif pada saat kegiatan
pemeriksaan pekerjaan oleh APIP/ Pengawas Internal
(Inspektorat) dan/atau Pengawas Eksternal BPK), antara
lain:
a) Melakukan pendampingan pemeriksaan pekerjaan
konstruksi pada masa pelaksanaan dan/atau paska
pelaksanaan pekerjan konstruksi.
b) Menyiapkan argumen/tanggapan atas temuan
pemeriksaan berdasarkan data lapangan yang dapat
diuji kebenarannya dan sesuai ketentuan dokumen
kontrak.
c) Pihak Perusahaan Penyedia Jasa Konsultansi harus
dapat menghadirkan Supervision Engineer dan/atau
personel lain yang diperlukan pada paska pelaksanaan
pekerjaan konstruksi untuk keperluan pemeriksaan
internal/eksternal.
9) Agar semua ketentuan dalam dokumen kontrak layanan
jasa konsultansi pengawasan teknis diketahui dan
dilaksanakan personel konsultan pengawas pekerjaan,
maka Penyedia jasa konsultansi yang menandatangani
kontrak harus memberikan salinan dokumen kontrak
pengawasan kepada personel Tenaga Ahli Konsultan,
terutama dokumen sebagai berikut:
a) Addendum Kontrak (Apabila ada);
b) Surat Perjanjian, termasuk daftar kuantitas-harga;
c) Syarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK);
d) Syarat-syarat Umum Kontrak (SSUK);
e) Kerangka Acuan Kerja (KAK)

12. Keluaran1 1. Laporan Teknis


2. Laporan Bulanan
3. Laporan Akhir
4. Soft Copy Laporan

13. Peralatan, PPK hanya menyediakan ruang untuk rapat-rapat rutin beserta
Material, Personel perlengkapannya. Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa
dan Fasilitas dari dapat digunakan dan harus dipelihara oleh Penyedia Jasa.
PPK
14. Peralatan dan Penyedia Jasa harus menyediakan segala perlengkapan dan peralatan
Material dari yang diperlukan untuk menyelesaikan studi ini.
Penyedia Jasa Barang-barang yang harus disediakan dengan cara sewa atas nama
Konsultansi Pengguna Jasa. Barang-barang tersebut diantaranya:
1. Akomodasi dan ruang kantor;
2. Kendaraan roda empat dan roda dua;
3. Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan;
4. Komputer dan printer serta alat elektronik penunjang lainnya;
5. Peralatan laboratorium;
6. Peralatan lain yang diperlukan untuk menyelesaikan studi.

15. Lingkup Lingkup kewenangan bagi Konsultan adalah pelaksanaan Pengawasan


Kewenangan Pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah – Kep. Riau
Penyedia Jasa

16. Jangka Waktu Kegiatan dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Penyelesaian Kerja). Waktu yang disediakan untuk melaksanakan Studi ini adalah
Pekerjaan selama 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender atau 7 (Tujuh) bulan.

17. Personel Kualifikasi


Jumlah
Posisi Orang
Tingkat Jurusan Keahlian Pengalaman Status Bulan
Pendidikan Tenaga Ahli
Tenaga Ahli:
Team S1 Teknik Memiliki 5 Tahun 7
Leader Sipil SKA Tingkat dalam
Madya Bidang
Manajemen Pengawasan
Konstruksi Bandar
Udara
Tugas TA
akan
meliputi,
namun
tidak
terbatas
untuk
memimpin
dan
mengakomo
dir seluruh
kegiatan
anggota-
anggota tim
kerja dalam
pelaksanaan
pekerjaan
sampai
dengan
pekerjaan
dinyatakan
selesai
Quantity S1 Teknik SKA Bidang Tenaga ahli 7
/Qualitiy Sipil Landasan dalam
Engineer Terbang bidang
Quantity
Tugas TA Engineer
akan sekurang-
meliputi, kurangnya
namun 3 (tiga)
tidak tahun
terbatas professional
untuk
melakukan
pekerjaan di
bidang
quantity
Ahli K3 S1 Teknik SKA Bidang Tenaga ahli 7
K3 dalam
Tugas TA bidang
akan Quality
meliputi, Engineer
namun sekurang-
tidak kurangnya
terbatas 3 (tiga)
untuk tahun
melakukan professional
pekerjaan di
bidang K3
Tenaga Pendukung:
Inspector Minimal D3 Minimal Ahli Muda Memiliki 14
D3 Teknik Sipil pengalaman
Teknik dalam
Sipil bidang
Inspector
minimal 2
tahun
Administr D3/SLTA Adminis Admin Memiliki 7
asi trasi mempunyai pengalaman
tanggung dalam
jawab atas bidang
berbagai administrasi
tugas minimal 2
adminitratif tahun
yang
berhubugan
dengan
proyek

18. Jadwal Tahapan 2022 Tahun 2023


No. Uraian Kegiatan
Pelaksanaan 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pekerjaan 1 Penerimaan DIPA
APBN 2023
2 Proses Lelang dan
Tanda Tangan
Kontrak
3 Pelaksanaan
Konstruksi
4 Serah Terima
Pertama Pekerjaan
19. Laporan Laporan Teknis:
Mingguan Laporan teknis dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 5 (lima)
copy/buku

20. Laporan Bulanan Laporan Bulanan:


Laporan Bulanan dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 5
(lima) copy/buku.

21. Laporan Akhir Laporan Akhir:


Laporan Akhir dibuat dan diserahkan oleh konsultan sebanyak 5 (lima)
copy/buku

22. Soft Copy Laporan dalam HDD sebanyak 1 buah.

23. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan
Negeri di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain
dalam KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam
negeri.

24. Persyaratan Kerja Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
sama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut
harus dipatuhi: tidak ada

25. Pedoman Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan


Pengumpulan sesuai persyaratan, kaidah teknis, maupun regulasi yang berlaku di
Data Lapangan bidang/layanan pekerjaan Pengawasan Pengembangan Bandar Udara
Binaka - Gunung Sitoli.

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja PPK.

Data Penyedia Yang Ditunjuk

27. Nama Perusahaan PT. Multi Konsulindo Mandiri


28. NPWP Perusahaan 03.289.742.3-015.000
26. Pengalaman Nama Pekerjaan : Pengawasan Pengembangan Bandar
Terdahulu (Ruang Udara
Lingkup yang Lokasi Pekerjaan : Long Bawan
sama) Kode tender : 72655`114
Tanggal Kontrak : 10 Maret 2021
Tanggal Selesai Pekerjaan : 27 Desember 2021
Nilai Kontrak : Rp. 1.189.705.000,-
Nomor Kontrak : PL.107/126/UPBU-LBW/III/2021
Team Leader : Purwanto, ST
26. Keterangan Persyaratan Sertifikat Badan Usaha : RK 003
Lainnya Persyaratan Kualifikasi : M1(Menengah)

I. Administrasi/Legalitas Untuk Penyedia Badan Usaha


1. Memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB);
2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi
Usaha Menengah serta Sub Klasifikasi Jasa Rekayasa
Pekerjaan Teknik Sipil Transportasi (RK 003)
3. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah
memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT
Tahunan 2021);
4. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan
alamat yang benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau
sewa;
5. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan
diri pada Kontrak yang dibuktikan dengan:
a. Akta Pendirian Badan Usaha dan Akta Perubahannya bila
ada perubahan;
b. Surat Kuasa (Apabila dikuasakan);
c. Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai
tetap (apabila dikuasakan); dan
d. Kartu Tanda Penduduk.
6. Pernyataan Pakta Integritas meliputi:
a. Tidak akan melakukan praktik Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme;
b. Akan melaporkan kepada PA/KPA/APIP jika mengetahui
terjadinya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam
proses pengadaan ini;
c. Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih,
transparan, dan profesional untuk memberikan hasil
kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan Apabila melanggar hal-hal yang
dinyatakan dalam huruf a, b, dan c maka bersedia
dikenakan sanksi administratif, dikenakan sanksi
Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau
dilaporkan secara pidana sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
7. Pernyataan yang ditandatangani Peserta yang berisi:
a. yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan;
b. yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak
sedang dikenakan sanksi daftar hitam;
c. yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana;
d. pimpinan dan pengurus badan usaha bukan
sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah
atau pimpinan dan pengurus badan usaha sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
e. Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan; dan
f. Pernyataan bahwa data kualifikasi yang diisikan dan
dokumen penawaran yang disampaikan benar, dan jika
dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang
disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka
direktur utama/pimpinan perusahaan/pimpinan koperasi,
atau kepala cabang, dari seluruh anggota Kemitraan
bersedia dikenakan sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam daftar hitam, gugatan secara perdata,
dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

II. Syarat Kualifikasi Teknis Penyedia


1. Memiliki Pengalaman
a. Memiliki Pengalaman Penyediaan barang pada divisi yang
sama paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu
1 (satu) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah
maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak; dan;
b. Memiliki Pengalaman Penyediaan barang sekurang-
kurangnya dalam kelompok (grup) yang sama paling kurang
1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun
terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak.
c. Nilai pekerjaan sejenis tertinggi dalam kurun waktu 10
(sepuluh) tahun terakhir paling kurang sama dengan 50%
(lima puluh persen) nilai total HPS.
2. Memiliki sumber daya manusia
a) Manajerial, dan
b) Tenaga pendukung
3. Memiliki kemampuan untuk menyediakan peralatan,

Gunungsitoli, Januari 2023


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BANDAR UDARA BINAKA GUNUNGSITOLI

JONSON SILITONGA
NIP. 197210011997031001

Anda mungkin juga menyukai