Anda di halaman 1dari 4

Nama Pelatihan : Pelatihan Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi Tempat

Pemrosesan Akhir TPA dan IPLT


Nama Mata Pelatihan : Pengantar Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
Nomor Daftar Hadir : 02
Nama Peserta : Dinna Rachmayanti, ST
Asal Instansi : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kab. Belitung Timur
Lembaga Penyelanggara : Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IX Jaya Pura
Pelatihan
Tanggal : 08 Februari 2023

PENGANTAR PENGAWASAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. PERATURAN PERUNDAG-UNDANGAN
A. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
 Undang-undang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
Pasal 3 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
Membahas tentang tujuan jasa konstruksi
Pasal 11 Struktur Usaha Jasa Konstruksi
Pasal 12 Jenis Usaha Jasa Konstruksi
Meliputi:
a. Usaha jasa konsultansi konstruksi
b. Usaha pekerjaan konstruksi
c. Usaha pekerjaan konstruksi terintegrasi
 Peraturan Pemerintah nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
undang Nomor 02 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstrusi
Berbicara mengenai jasa konstruksi dengan menjabarkan lebih jelas dimulai dari
pengadaan, penilaian calon penyedia jasa konstruksi dan pemilihan calon penyedia jasa
konstruksi berdasarkan pokja pemilihan.
Pasal 11 Struktur Jasa Konstruksi
Pasal 12 Jenis Usaha Konstruksi
 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
Nomor 02 Tahun 207 Tentang Jasa Konstruksi
 Peraturan Presiden tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemeintah

B. PERTAURAN PRESIDEN TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH


 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pasal, 4 Tujuan Pengdaan Barang/Jasa
Kebijakan proses pemilihan barang dan jasa yang lebih transparan, terbuka dan kompetitif
Kategori Pemilihan Jasa Konstruksi:
Pemilihan Usaha Kecil nilai pekerjaan kurang dari samdengan 1 M
Pemilihan Usaha Menengah nilai pekerjaan 1-2,5 M
Pemilihan Usaha Besar nilai pekerjaan lebih dari samdengna 2,5 M
Pasal 5, Kebijakan Pengadaan Barang/jasa.

C. PERATURAN MENTERI PUPR TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA


KONSTRUKSI MELALUI PENYEDIA
Pasal 02
Pasal 32 Bentuk Kontrak dalam Jasa Konsultansi Konstruksi
a. Surat perintah kerja (untuk pengadaan langsung)
b. Surat Perjanjian (melalui peoses pemelihan seleksi)
Pasal 33 Bentuk Kontrak dalam Pekerjaan Konstruksi

D. PERATURAN MENTERI PUPR TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI


SMKK merupakan pesyaratan wajib dalam dokumen lelang, jika penyedia jasa tidak
memasaukan item SMKK dalam item penawarannya, bisa jadi penilaian untuk di gugurkan
dalam proses pemilihan.
SMKK digunakan untuk menjamin keselamatan kegiatan konstruksi dan pemenuhan standar
keamanan, keselmatan, kesahtan dan keberlanjutan dengan menjamin keselamatan,
keteknikan, konstruksi, keselamatan dan kesahtan kerja, selamatan public dan keselamatan
lingkungan.

2. PEMAHAMAN UMUM DAN PENGENDALIAN PENGAWASAN KONSTRUKSI


A. KONSEPSI KONSTRUKSI
Secara Umum Konstruksi adalah segala bentuk pembuatan atau pembangunan, deangkan
menurut UU nomor 02 tahun 2017 merupakan keseluruhan atau Sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoprasian, pemeliharaan, pembongkaran dan pembnagunan
kembali suatu bangunan.
Jadi konstruksi tidak hanya membangun namun mengoprasikan dan pemeliharaan
Karakteristik konstruksi
1. Rangakain kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan
2. Memiliki batas waktu (dibatasi jadwal yang disepakati)
3. Memproses sumberdata (SDM, alat, metode,uang)
Proses Konstruksi
- Perencanaan
- Pelaksanaan
- Pemanfaatan hasil konstruksi
- Pemeliharaan dan perawatan
- Pelestarian (membongkar bangunan lama, untuk digantikan funsginya dengan persyaratan
dan situasi tertentu)
Untuk mencapai mutu dari konstruksi terkait mutu dan anggaran
Tahapan Pekerjaan/Proyek Konstruksi
- Feasibility Study (Survey teknis dan non teknis, untuk melihat kelayakan suatu pekerjaan
dapat dikerjakan atau tidak)
- Kegiatan perencanaan teknis (DED)
- Kegiatan Pengadaan Tanah (Status tanah dan luasaanya sesuai perencanan atau tidak)
- Kegiatan pelaksanaan kosntruski
- Bangunan konstruksi di oprasikan/dirawat
Manajemen Konstruksi
Perencanaan -> pengadaan lahan -> pelaksanaan -> kontrak -> oprasi -> pemeliharaan ->
pembongkaran (apabila sudah tidak layak)
Tujuan proses manjemen konstruksi, Agar tapat waktu dan sesuai dengan anggaran biaya
sesuai rencana yang telah ditentukan
Permasalahan pekerjaan konstruksi Secara umum
Rendahnya mutu produk, Kurang waktu penyelenggaraan, Rendahnya efisiesnis dan efektifitas
sumber daya yang diharapkan

B. PENGENALAN BANGUNAN INFRASTRUKTUR


Rangakain
Kebutuhan pemilik atau pemakai (luasan) -> Studi kelayakan (contoh TPA layak dibangunan
dilokasi tersebut,liat kondisi jalan dan pemukimannya) -> kegiatan perencanaan teknis (DED) ->
Kegiatan pengdaan barang/jasa -> Kegiatan pelaksanaan -> Kegiatan bangunan di oprasikan.
C. PEDOMAN UMUM PENGAWASAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
Pengawasan Pekerjaan Konstruksi, pekerjaan pengawasan yang melekat di penyelenggaraan
pengawasan konstruksi.
Prinsip dan Norma Pengawasan
Prinsip
- Objektif
- Berpedoman pada kebijakan
- Preventif
- Menjamin efisiesni dan efektifitas (Quality Assurance)
- Efisien (tidak berlebiah dalam anggaran)
Norma
- Mandiri dan terpisah dari kegiatan yang diawasi
- Memiliki keahlian
- Meliputi pengujian dan evaluasi
Ruang Lingkup
Pengendalian pelaksanaan kontrak (persetujuan kontrak, ssk, spesifikasi,bagian dokumen
kontrak, gambar kontrak), pengawasan kontruksi dan pengawasab administrasi dan
dituangkan secara jelas dalam Simak tugas pengawas.

3. TATACARA PENJAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI


Para pihak pekerjaan konstruksi
(KPA, PA, PPK, SATKER, Direksi Teknis dan Lapangan, Konsultasn pengawas) Fungsi pengedalian
pekerjaan.

Penjaminna Mutu Konstruksi


Penandatangan kontrak-> penyerahan lokasi kerja -> SMPK -> PCM -> Mobilisasi -> Pekerjaan
Selesai -> PHO ->FHO

4. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN


Rencana anggaran pelaksaan (RPA) merupakan dokumen kelengkapan yang digunakan sebagai
acuan pedoman oprasional.

Rencana Kerja Konstruksi (RKK)


RKK wajib diajukan oleh penyeia jasa dan dilakukan pembahasan bersama konsultasn, pengawsa
dan disetujui oleh PPK.

Rencana Kerja Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKPPL)


RKKPPL merupakan dolimen telaah tentang keselamatan konstruksi yang memuat rona
lingkungan, pengelolaan dan pemantaua lingkungan

Renacana Manajemen Lalu Lintas (RMLLP)


RMLLP merupakan dokumen telaah yang memuat anlaisis, kegiatan dan koordinasai manajemen
lalu lintas.

5. PENGENDALIAN PENGAWSAN PADA PERSIAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
- Persiapan Penandatangan kontrak (rapat prsiapan penunjukan penyedia sebelum penerbitas
SPPBJ, yang di hadiri olej PPK, pengguna jasa, penyedia jasa, poka pemilihan).
- Kontrak Konstruksi, penandatanganan dilakukan setelah DPA ditetapkan
- Surat Perintah Mulai Kerja
- Rapat persiapan pelaksanaan
- Persiapan program mutu
- Pemeriksaan
- Peran dan tugas pengendali mutu (memastikan semua pengujian yang diperlukan menurut
spesifikasi)
- Pemeriksaan pengendalian mutu acak
- Administrasi pengendali mutu
- Komponen utama pengendalian mutu
- Survei awal keadaaan lapangan

Mobilisasi dan Sosialisasi


Mobilisasi, mendatangkan personal kontraktor dan konsultan supervise, medatangkan peralatan
yang dipelukan
Sosialisasi, penyedia dan instasi bersama-sama melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait
pelaksanaan pekerjaan kepada masyarakat.

6. PENGENDALIAN PENGAWASAN PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


Serah terima pekerjaan setalh 100% dengan menyampaikan BAST

7. PENGENDALIAN PENGAWSAN PADA PROSES PENYELESAIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI


Penyedia jasa pekerjaan konstruksi wajib memelihara hasil pekerjaan paling singkat untuk
pekerjaan permanen 6 bulan dan semi permanen 3 bulan

8. MANAJEMEN RISIKO
Komunikasi, konsultasi dan pembahasan ruang lingkup, untuk menetukan level risiko

Anda mungkin juga menyukai