Anda di halaman 1dari 69

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : Penggantian Jembatan Cipatujah


LOKASI : Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat

I. URAIAN SINGKAT

1.1. Pemberi Tugas


Pemberi Tugas (Owner) adalah Pemerintah Jawa Barat

1.2. Sumber Dana


APBN Tahun Anggaran 2019 dan 2020

1.3. Harga Perkiraan Satuan


Rp. 44.444.005.000

1.4. Lokasi Pekerjaan


Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

1.5. Waktu Pelaksanaan


Waktu Pelaksana Pekerjaan selama 270 (Dua Ratus Tujuh Puluh) hari kalender.

1.6. Pengendalian Waktu Pelaksanaan


dan Jadwal Waktu Pelaksanaan menggunakan Bar Chart dan Kurva-S

1.7. Pengendalian Mutu Pelaksanaan


Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada
spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan
lapangan, adendum (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah
melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan
Pengendalian Traffic kendaraan/ peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan
keselamatan oleh team K-3 proyek.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


1
II. LINGKUP PEKERJAAN
1. Metode Kontruksi
Metoda konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang
mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau standar
yang telah diuji cobakan. Cara atau metoda tersebut tidak terlepas dari
penggunaan teknologi sebagai pendukung dan mempercepat proses pembuatan
suatu bangunan, agar kegiatan pembangunan dapat berjalan sebagaimana mestinya
sesuai dengan yang diharapkan dan lebih ekonomis dalam biaya pemakain bahan,
misalnya bahan bangunan yang umum dipakai pada pekerjaan struktur dan arsitektur
adalah beton dan dinding, kemajuan teknologi pada proses pembuatan beton dan
dinding berdampak pada peningkatan kekuatan kedua bahanini yaitu beton dan baja
seperti pembuatan kabel baja bermutu tinggi yang selanjutnya digunakan dalam
peningkatan teknologi beton pratekan yang lebih ekonomis. Berbagai aspek yang
mempengaruhi metode konstruksi dapat digambarkan dalam gambar 2.1 berikut.

gambar 2.1 Aspek – Aspek yang Mempengaruhi Metoda

Konstruksi

2. Pekerjaan Pembagunan ini, meliputi semua pekerjaan yang tercantum dalami :


• Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
• Gambar-gambar Rencana Pelaksanaan
• Berita Acara Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) + Adenda-adenda ataupun salah
satu dari padanya.

3. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan, peralatan, berikut alat
bantu lainnya, pengangkutan, pemasangan dan semua pelayanan yang diperlukan bagi
pelaksanaan pekerjaan hingga selesai dengan sempurna, kecuali bila ditentukan lain
dalam Dokumen Kontrak.

Uraian pekerjaan sesuai dokumen tender adalah sebagai berikut:


1. Timbunan Biasa Dari Sumber Galian
2. Laston Lapis Aus (AC-WC)
3. Beton Struktur FC 30 MPa
4. Beton Struktur Bervolume Besar
5. Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe I Bentang 25,6 m
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
2
6. Pemasangan Unit Pracetak gelagar Tipe I Bentang 25,6 m
7. Baja Tulangan Sirip BJTS 420 A
8. Penyediaan Struktur Jembatan Rangka Baja Standar Panjang 80 M
9. Pemasangan Jembatan Rangka Baja Standar Panjang 80 m
10. Dinding Turap Baja (Penyediaan dan Pemancangan)
11. Penyediaan Tiang Pancang Baja Diameter 600 mm Dengan Tebal 12 mm
12. Pemancangan Tiang Pancang baja Diameter 600 mm

Jenis pekerjaan secara keseluruhan yang akan dikerjakan adalah sebagai


berikut :

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


3
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
4
III. PENGENDALIAN TEKNIS / PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN
Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu
hasil pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak.
Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan
Sertifikat Serah Terima Pertama / Provisional Hand Over (PHO) dan Serah Terima
Terakhir / Final Hand Over (FHO). Kelompok kegiatan yang menjadi dasar pengendalian
teknis adalah sebagai berikut :

3.1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas :


Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi
Teknis (RKS), Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak(jika ada),
Kerangka Acuan kerja, Addendum Kontrak(jika ada).

3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama,
pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing,
proses usulan / persetujuan material konstruksi, dokumentasi, Quality Control Plan
(QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan
barang/bahan,peraturan dan perijinan yang berlaku.

3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :


Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang
terdiri dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan
pekerjaan mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak.
Untuk selanjutnya berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode
kerja sesuai dengan item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas)
dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien
berdasarkan kondisi lapangan yang ada dengan tetap mengendalikan resiko selama
pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.

3.3.1. Pengaturan Lokasi


Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang
disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.

3.3.2. Urutan pekerjaan


Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan dan
sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi/ demobilisasi tenaga, alat,
material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.

3.3.3. Metode kerja


Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara rinci
sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang dicantumkan
didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk menentukan keperluan
alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target produktivitas yang telah
dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu
untuk memenuhi target komitment kontrak.

3.3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)


Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan maka
dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality
Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop drawing, proses
pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


5
3.3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak lain harus
dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.

3.4. Pengendalian Waktu


Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produktivitas dan
keperluan alat, bahan dan tenaga dapat dikendalikan sehingga waktu yang yang telah
dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.

3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/ FHO)


Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka
pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan
teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian
diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai
dengan batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan
baik oleh pemilik proyek maka akan dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).
Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh tanggung jawab telah
diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor pelaksana dibebaskan dari segala
macam tuntutan.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


6
Flow Chart Pengendalian Teknis/ Penguasaan Teknis Pelaksanaan

START

Dokumen Kontrak
Pemborongan

Koordinasi/rundingan dg Direksi Pemahaman Ketentuan Perijinan dg Pihak Terkait


pengawas & Konsultan Dokumen Kontrak - Owner & Polisi
Pengawas - dsb

Survey Bersama & Pengukuran


Lihat Keterangan :
halaman
berikutnya Engineering & Addendum Pelaksanaan Item Pekerjaan Pelaksanaan Item
Kontrak Berikutnya Pekerjaan

No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok
Request Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya = Cek :
Request For Inspection/work - Shop Drawing &
BQ
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasi teknis
No (termasuk Inspeksi
& Test 
No Ok Pengendalian
Ok Mutu)
FINISH
Request Item Pekerjaan - Approved
Berikutnya Konsultan
Pengawas &
No
Owner
Ok

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


7
FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)

START

Selesai Survey dan


Pengukuran  disetujui
- Stake Out
- Bowplank
- dsb

ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan
Struktur,perkerasan ajaln

Proposal / pengajuan Desain Compare dan checking terhadap


Konstruksi baru utk beberapa item tender drawing (dokumen tender )
pekerjaan atau seluruh item
pekerjaan

Che Perubahan
ck

Gambar Pelaksanaan / Shop


Drawing

Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Che
ck
Repair Ok
Final
Check
Approved for Construction
issued

FINISH

Reference to next Construction


(same work)

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


8
FLOW CHART PELAKSANAAN FISIK / KONSTRUKSI PEKERJAAN

START

DOK KONTRAK
PEMBORONGAN

PEMAHAMAN
KOORDINASI CEK LOKASI
DOKUMEN KONTRAK

1.MOBILISASI : ALAT, MATERIAL, TENAGA


2.PERSIAPAN PELAKSANAAN : PERIJINAN, DETAIL LOKASI KERJA, PERENCANAAN
PENGATURAN LALU LINTAS, SURVER BERSAMA,

1.PERESETUJUAN MATERIAL,
2.RENCANA SCHEDULE PELAKSNAAN, GAMBAR, ALAT, TENAGA
3.RENCANA METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

CEK

SHOP DRAWING

CEK

SHOP DRAWING PENGADAAN


UNTUK MATERIAL
KOORDINASI
GAMBAR
REQUEST FOR
INSPECTION/
CONTRUCTION

PELAKSANAAN KONTRUKSI
AWAL

REQUEST FOR
INSPECTION/
CONTRUCTION
SELANJUTNYA

PELAKSANAAN KONTRUKSI
AWAL SELANJUTNYA

PELAKSANAAN SELESAI

PENGAJUAN PERSIAPAN PHO

AS BUILT PENGECEKAN BERSAMA


DRAWING +
OPERATION
MANUAL SERTIFIAKT PHO

MASA PEMELIHARAAN

PENGAJUAN PERSIAPAN
PHO

PENGECEKAN BERSAMA

SERTIFIKAT FHO

SELESAI

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


9
IV. IDENTIFIKASI DAN PENGUASAAN LAPANGAN

4.1. Identifikasi Lapangan


Lokasi Proyek di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa barat

PETA LOKASI PEKERJAAN

Catatan;
- Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi
Lokasi Pekerjaan pada ini (kondisi pada saat Pelelangan)
- Layout / Foto dibawah hanya sebagai Petunjuk lokasi pekerjaan
yang akan dilaksanakan

TASIKMALAYA, JAWA BARAT

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


10
Jembatan Eksisting/sementara

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


11
Area yang akan dibanguna jembatan

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


12
V. TAHAPAN PENYELESAIAN KERJA

5.1. Pentahapan
Pelaksanaan Pekerjaan ini hanya sebagai ‘Ilustrasi’ dari tahapan pelaksanaan pekerjaan ini.
Adapaun bentuk dimensi dari proyek yang akan dilaksanakan pada pelaskanaan pekerjaan yang
dilelangkan ini sesuai dengan gambar rencana pelaksnaan (shop drawing) pada dokumen lelang

Pembebasan lahan

Shet pile

Pekerjaan Tiang Pancang baja

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


13
Pekerjaan Timbunan

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


14
Pekerjaan Abutment

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


15
Pekerjaan Girder

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


16
Pekerjaan Rangka Baja

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


17
Pekerjaan Slab

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


18
5.1. Pentahapan Secara Garis Besar

START

KONTRAK KERJA

MOBILISASI
TENAGA KERJA DAN ALAT

PAGAR PENGAMAN DIREKSI KEET GUDANG SEMNETARA

JOB MIX DESIGN & PENGADAAN AIR PENGADAAN


PEMBERSIHAN SITE SURVEY
TRIAL MIX BERSIH TENAGA LISTRIK
LOKASI,PENGUKURAN,
PEMATOKAN(BOUWPL
ANK

METODE SHOP
PELAKSANAAN DRAWING

PENGAJUAN BROSUR
PEK TIMBUNAN MATERIAL

NO
PEK PONDASI
PANCANG BAJA DAN CEK
TURAP BAJA

OK

PEK ABUTMENT
PENGAJUAN BROSUR
MATERIAL
PEK BEARING PLATE

ORDER MATERIAL
PEK GIRDER (25,6 M ) MATERIAL

PEK PENYIAPAN PEK PERANCAH


FABRIKASI & GUDANG
BADAN JALAN (METODE SHORING)
MATERIAL

PEK RANGKA BAJA


JEMBATAN (80 M)

PEK PELAT JEMBATAN

PEK PERKERASAN
ASPAL

PEK TERMOPLASTIK &


PEM RAMBU-RAMBU

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


19
5.2. Uraian Kerja
uraian Kerja ini menjelaskan tentang salah satu metode pelaksanaan item
pekerjaan yang dikerjakan di proyek ini sesuai item pekerjaan yang terdapat
di BQ.
Pada uraian kerja menjelaskan tidak secara berurutan dan hanya menjelas
kan item item pekerjaan yang terdapat di BQ

1. Dokumen Proyek

Dalam pembangunan suatu proyek, perlu adanya suatu aturan main/hukum yang
mengikat yang harus ditaati antara Pemberi Tugas/Pemilik Proyek, Konsultan
(Perencana/Manajemen Konstruksi/Quantity Surveyor/Perijinan) dan Kontraktor (Direct
Contract/Nominated Sub Contraktor), aturan main tersebut biasa disebut dengan
dokumen pelaksanaan proyek. Saya coba merangkum pengertian dokumen pelaksanaan
proyek.

PENGERTIAN UMUM

I. DOKUMEN PELAKSANAAN PROYEK

Fungsi Dokumen Pelaksanaan Proyek bagi para pihak yang terlibat dalam suatu proyek
secara garis besar adalah :

a. Bagi Pemilik Proyek

Sebagai acuan bagi Pemilik Proyek didalam hal melaksanakan semua Tugas dan
Kewajibannya yang meliputi :
1. Melakukan penyerahan lapangan/lahan pekerjaan
2. Melakukan pembayaran sesuai ketentuan
3. Melakukan perubahan kontrak (Amandemen) – bila diperlukan
4. Mengenakan denda

B. Bagi Kontraktor / Supllier

Sebagai acuan bagi Kontraktor didalam melaksanakan semua Tugas dan Kewajibannya
yang meliputi

1. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadual yang telah


ditetapkan
2. Spesifikasi Teknis
3. Spesifikasi Umum
4. Bill of Quantity
5. Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang ( Aanwijzing )
6. Addendum Dokumen Lelang ( bilamana ada )
7. Berita Acara Rapat Klarifikasi / Negosiasi

II. DOKUMEN LELANG

1. Gambar Lelang
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
20
Gambar design Konsultan Perencana yg dipakai sebagai acuan didalam proses
pelelangan untuk pengajuan penawaran harga.
Gambar lelang umumnya sesuai dengan Paket Pekerjaan yg dilelangkan, adapun
gambar yang lazim adalah gambar Struktur, gambar Arsitektur & gambar
Mekanikal/Elektrikal/Plumbing, Landscape dan lain-lainnya, tergantung jenis paket
pekerjaan yang dilelangkan

2. Spesifikasi Teknis

Dokumen produk Konsultan Perencana yg memuat ketentuan-ketentuan mengenai jenis


material, metode pengerjaan, syarat-syarat yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan dan peraturan-peraturan bahan yang digunakan.

3. Spesifikasi Umum
Dokumen produk Konsultan Perencana / QS yang memuat batasan, pengertian,
peristilahan yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab, sangsi, penyelesaian
perselisihan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan
kontrak bagi para pihak ( Pihak Penerima Tugas dan Pemberi Tugas)

4. Bill of Quantity

Uraian singkat pekerjaan yg akan dilaksanakan yang biasanya berupa tabel yang berisi
item pekerjaan, satuan pekerjaan, volume / quantitas, harga satuan dan total harga
termasuk perhitungan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) & pajak lain yang berlaku

5. Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang (BA – Aanwijzing

Notulen rapat yang berisi penjelasan-penjelasan administrasi/teknis dan ditanda tangani


bersama antara Panitia Pelelangan, Konsultan Perencana, konsultan QS, Pemilik Proyek
dan Wakil-wakil peserta lelang. Ada beberapa hal utama dalam Rapat Penjelasan Lelang
(RPL) yang harus dijelaskan kepada peserta lelang yaitu

III. DOKUMEN KONTRAK

Adalah seluruh dokumen yang digunakan sebagai dasar perikatan kontrak antara
Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan yang juga merupakan acuan
bagi para pihak didalam melaksanakan pekerjaan.

Dokumen Kontrak tersebut meliputi :


1. Seluruh Dokumen Lelang
2. Surat Perintah Kerja
3. Surat Perjanjian Kontrak yang disahkan menjadi Dokumen Kontrak.

1. SPK (Surat Perintah Kerja)


Adalah Surat Perintah Kerja ( SPK ) yang diberikan oleh Pemilik Proyek / Owner kepada
kontraktor pemenang lelang untuk melaksanakan pekerjaan. Pemenang lelang
membubuhkan tanda tangannya pada
SPK tersebut sebagai persetujuan sanggup melaksanakan perintah tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Pada garis besarnya SPK berisi :

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


21
1. Tugas dan lingkup pekerjaan
2. Tanggal mulai dan berakhirnya pekerjaan
3. Harga borongan pekerjaan
4. Cara pembayaran

2. Surat Perjanjian Kontrak


Adalah Surat Perikatan/Perjanjian antara dua pihak yaitu Pihak Pemberi Tugas/Owner
dengan Pihak Penerima Tugas/Pemborong

3. Gambar Kontrak.
Gambar lelang dan Addendum gambar lelang yang disahkan sebagai dasar perikatan
kontrak antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor dan juga sebagai acuan bagi para
pihak dalam melaksanakan pekerjaan

IV. DOKUMEN LAPANGAN


Adalah seluruh dokumen yang dibuat selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang
meliputi
1. Shop drawing / gambar detail pelaksanaan
2. 2. Approval / persetujuan material
3. 3. Metode pelaksanaan
4. 4. Change / variation order (Pekerjaan Perubahan)
5. 5. Master Schedule
6. 6. Program K-3
7. 7. As Build Drawing
8. 8. Construction Drawing

2. Kantor Direksi Keet dan Gudang


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dilengkapi dengan apar, p3 dan
membongkar setelah tidak diperlukan sesuai perintah kerja.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja,
time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku
tamu, buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor
sementara kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen,
tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain
yang merusak. Lantai penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari
permukaan tanah.
Letak direksi keet dan gudang dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah
dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


22
3. Air Bersih dan Listrik

Listrik kerja diperlukan untuk membantu pekerjaan pemotongan keramik, pemotongan


besi, pompa air, penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja
lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan
pengajuan ke PLN atau dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan
pekerjaan.

Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan
lainnya. Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi
air kerja. Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
pemantekan untuk mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan
kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja
dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan penyambungan dan
membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


23
4. Papan Nama Proyek

Papan nama proyek yang terbuat dari papan dan rangka dari kayu balok yang
tertuliskan nama proyek, nomor proyek, Biaya Proyek, Tahun Anggaran dan nama
kontraktor pelaksana atau ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis.

5. Pekerjaan Pembersihan

Sebelum mulai kegiatan pekerjaan dilapangan dan selesai pelaksanaan, maka pada
tahap awal dan selesai yaitu : Pembersihan lokasi semak-semak rumput dan pohon,dan
hasil pekerjaan akibat dari pelaksanaan.

6. Pekerjaan Mobilisasi

Mobilisasi perlatan dan Personil dilakukan 1 minggu setelah kontrak di tandatangani.


Dalam pelaksanaan proyek ini mobilisasi peralatan meliputi:

No Nama Alat Jumlah Kapsitas Ket

Asphalt Mixing
1 1 60 ton/jam
Plant
2 Asphalt Finisher 1 10 ton

3 Asphalt Sprayer 1 1,5 m3

4 Wheel Loader 2 1-1.6 m3

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


24
5 Tandem Roller 2 6-8 ton

6 Tier Roller 1 8-10ton

7 Batching Plant 1 35 m3/jam

8 Truck Mixer 5 5 m3

9 Vibrator Roller 1 5-8 ton

10 Crane on track 2 35 ton

11 Water Tanker 2 3000-4500liter

12 Dump truck 8 3,5 ton

13 Dump Truck 8 10 ton

14 Motor Garder 1 100 hp

15 Excavator 3 80-140 hp

16 Bulldozer 1 100-150 hp
Pile
17 Drive+hammer 2 2,5 ton

18 Concrete pump 1 8 m3

Mobilisasi personil :

1. General Superindent
2. Ahli kendali Mutu
3. Ahli pelaksanaan kontruksi jmebatan
4. Ahli pelaksanaan kontruksi jalan
5. Ahli K4

7. Manajemen Keselamatan Lalu Lintas

Dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan jalan setiap tahapan pekerjaan yang


akan dilaksanakan mulai dari awal. Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir
kegiatan di lapangan diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas. Aktifitas arus lalu
lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna jalan
raya.

ASPEK LEGAL KESELAMATAN PEKERJAAN JALAN


UU No. 22/2009

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


25
 Penyelenggara Jalan dalam melaksanakan pembangunan jalan wajib menjaga
keamanan,keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan -
Pasal 23.
 Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan lalu lintas dan angkutan
jalan - Pasal 203.
 Pengawasan terhadap pelaksanaan program keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan,
meliputi: audit, inspeksi, dan pengamatan dan pemantauan. Audit bidang keselamatan
lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan oleh auditor independen yang ditentukan
oleh pembina lalu lintas dan angkutan jalan - Pasal 206.

PP No. 34/2006
 Penyelenggara Jalan wajib menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas selama
pelaksanaan konstruksi jalan - Pasal 93.
 Pelaksanaan pemeliharaan jalan harus memperhatikan keselamatan pengguna jalan
dengan penempatan perlengkapan jalan secara jelas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan - Pasal 98.

Agar dalam pelaksanaan pekerjaan tidak terjadi kerugian dipihak pengguna jalan, maka
manajemen lalu lintas dapat dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
 Menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode kontruksi sesuai ketentuan.
 Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan dan
koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait.
 Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
 Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara tepat
dan benar.
 Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus lalu
lintas.

Peralatan Keselamatan Lalu Lintas


 Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik
 Rambu peringatan
 Peralatan komunikasi dan lainnya

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


26
Tenaga yang terdiri dari:
 Pekerja
 Koordinator

Traffic Cone

Rambu Pengarah

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


27
Rambu Peringatan

Rambu Peringatan

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


28
8. Pengamana Lingkungan Hidup
Pengamanan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.
Pelaksaan pekerjaan pengamanan lingkungan hidup nantinya akan bekerja sama
dengan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten. Berikut ini beberapa Pengujian
Parameter Kualitas Lingkungan yang akan di uji:
Uji Udara Emisi dan Ambien, parameter yang diambil meliputi:
1. NOX Metode Phenol Disulonic Acid (PDS)
2. Sulfurdioksida (SOX) Metode Turbidimetrik
3. Karbondioksida (CO2) Metode Infra Merah
4. Hidro Carbon (HC)-CH4 Metode Gas Chromatography-Flame Ionized Detector
5. Particulate Matter10 (PM10)
6. Timah Hitam (Pb) Metode SSA

Pengukuran Kebisingan , parameter yang diambil meliputi :


1. Vibrasi lingkungan untuk kenyamanan dan kesehatan
2. Emisi bising kendaraan bermotor secara statis

Pengukuran Kualitas Air, parameter yang diambil meliputi :


1. pH Metode Elektrometik
2. Oksigen Terlarut (DO) Metode Winkler
3. Zat Padat Terlarut (TDS) Metode Gravimetrik
4. Zat Padat Tersuspensi (TSS) Metode Gravimetrik
5. Biological Oxygen Demand (BOD) Metode Inkubasi-Winkler
6. Chemical Oxygen Demand (COD) Metode Spektrofotometrik
7. Coliform Metode Petrifilm
8. E. Coli Metode Most Probably Number
9. Destruksi Pb, Cu, Cd, Zn, Mn, Ag, Co, Cr tot, Fe, Ni
10. Temperatur (Suhu) Metode Termometrik

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


29
9. Keselamatan dan Kesehtan kerja

Metode Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pengertian K3

1. Pengertian secara Filosofis


K3 merupakan suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil
dan makmur.

2. Pengertian secara Keilmuan


Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan
pencemaran lingkungan.

3. Pengertian secara OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety


Assessment Series)
K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan
kesehatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok,
pengunjung dan tamu) di tempat kerja

Tujuan K3
K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari
pencemaran lingkungan dengan memelihara dan melindungi kesehatan, keamanan dan
keselamatan tenaga kerja sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan sistem
efisiensi dan produktivitas kerja.

Sasaran K3
1. Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain
2. Menjamin keamanan peralatan yang digunakan
3. Menjamin proses produksi yang aman dan lancar

Norma K3
Norma yang harus dipahami dalam K3:
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
30
1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Diterapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Dasar Hukum K3
K3 ditentukan berdasarkan Undang-Undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja:
 UU No.18 tahun 1999 tentang jasa Konstruksi
 Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
 Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No.
KEP.174/MEN/86 dan No. 104/KPTS/1986
 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05?PRT/M/2014

Jenis Bahaya Dalam K3


 Bahaya Jenis Kimia
Bahaya akibat terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia
berbahaya. Contoh jenis kimia: abu sisa pembakaran bahan kimia, uap bahan kimia
dan gas bahan kimia.

 Bahaya Jenis Fisika


Bahaya akibat suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin serta
keadaan udara yang tidak normal yang menyebabkan terjadinya perubahan atau
mengalami suhu tubuh yang tidak normal.
Bahaya akibat keadaan yang sangat bising yang menyebabkan terjadi kerusakan
pendengaran.

 Bahaya Jenis Proyek/Pekerjaan


Bahaya akibat pencahayaan atau penerangan yang kurang menyebabkan kerusakan
penglihatan.
Bahaya dari pengangkutan barang serta penggunaan peralatan yang kurang lengkap
dan aman yang mengakibatkan cedera pada pekerja dan orang lain.

Istilah Bahaya dalam Lingkungan Kerja


 Hazard adalah suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan kecelakaan,
penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


31
 Danger adalah tingkat bahaya akan suatu kondisi yang sudah menunjukkan peluang
bahaya sehingga mengakibatkan suatu tindakan pencegahan.
 Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
 Incident adalah munculnya kejadian bahaya yang dapat atau telah mengadakan kontak
dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.
 Accident adalah kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan/atau kerugian baik
manusian maupun benda.

Standar Keselamatan Kerja


Standar keselamatan kerja merupakan pengamanan sebagai tindakan keselamatan
kerja seperti:
1. Perlindungan badan yang meliputi seluruh badan
2. Perlindungan mesin
3. Pengamanan listrik yang harus dicek secara berkala
4. Pengamanan ruangan, meliputi sistem alarm, alat pemadam kebakaran, penerangan
yang cukup, ventilasi yang baik dan jalur evakuasi khusus yang memadai

Alat Pelindung Diri (APD)


APD merupakan perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang disekitarnya. Alat pelindung
diri meliputi:

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


32
1. Alat Pelindung Kepala
 Safety Helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari benda-benda yang
dapat melukai kepala.
 Safety Goggles atau kacamata pengamanan untuk melindungi mata dari paparan
partikel yang melayang di udara, percikan benda kecil, benda panas ataupun uap
panas.
 Hearing Protection atau penutup telinga untuk melindungi dari kebisingan ataupun
tekanan.
 Safety Mask atau masker yang berfungsi sebagai alat pelindung pernafasan saat
berada di area yang kualitas udaranya tidak baik.
 Face Shield atau pelindung wajah untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia,
percikan benda kecil, benda panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda
keras dan tajam.

2. Alat Pelindung Tubuh


 Apron atau celemek untuk melindungi tubuh dari percikan bahan kimia dan suhu
panas.
 Safety Vest atau rompi keselamatan kerja yang bertujuan untuk mencegah terjadinya
kontak atau kecelakaan.
 Safety Clothing atau alat pelindung tubuh untuk melindungi dari hal-hal yang
membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka dan juga digunakan sebagai
identitas pekerja.

1. Alat Pelindung Anggota Tubuh


 Safety Gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi jari-jari dan tangan dari
api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, bahan kimia, arus listrik, bahan kimia, benturan,
pukulan, dan goresan benda tajam.
 Safety Belt atau sabuk pengaman yang dipakai saat menggunakan alat transportasi
serta untuk membatasi ruang gerak pekerja agar tidak terjatuh.
 Safety Boot/Shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung untuk melindungi kaki dari

benturan, tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau
dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin.

a. Manajeman dan Keselamatan Lalu-Lintas


Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
33
1. Pengendalian lalu lintas atau kegiatan pengaturan lalu lintas dalam pelaksanaan suatu
proyek, dimaksudkan untuk mengatur dan mengupayakan pengamanan lalu lintas
kendaraan di Jalan pada area yang sedang dikerjakan atau sekitar area tersebut pada
saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Hal ini dilakukan dengan cara merencanakan,
mempersiapkan, menyusun tata pemasangan sarana pengamanan lalu lintas dengan
segala perlengkapan untuk dipakai sepanjang berlangsungnya pekerjaan/proyek.
Berdasarkan kondisi lapangan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, berikut ini
disampaikan rencana pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan.
2. Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh seorang (atau Tim) yang bukan hanya
menguasai masalah lalu lintas saja tapi juga masalah teknik serta langsung
bertanggunjawab pada General Superintendent/PM. Bagian ini juga melakukan
koordinasi aktif kepada Konsultan dan pihak pemberi tugas tentang waktu, perubahan
jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil segala kemungkinan buruk yang akan
terjadi. Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :
a. Penyediaan alat-alat pengatur lalu-lintas.
b. Pengecekan, perawatan dan perlindungan sepanjang area
c. Pemasangan alat-alat lalu lintas selama konstruksi.
3. Pelaksanaannya akan dikonfirmasikan dengan pihak yang berwenang. Kontraktor akan
memelihara jalan yang berpengaruh kepada area operasional dengan kondisi yang baik
yang tentunya bekerja sama dengan badan yang berwenang untuk mengatur
kelancaran lalu lintas agar terhindar dari kemacetan, seperti dengan Dinas
Perhubungan dan Kepolisian. Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu lintas, maka
sepanjang area kerja, alat-alat pengatur lalu lintas akan dipasang, yaitu pada titik-titik
tertentu sesuai dengan kebutuhan. Peralatan/fasilitas pengatur lalu-lintas yang
diperlukan antara lain sbb:
- Rambu perhatian, petunjuk, larangan dsb. - Barikade.
- Papan pemberitahuan. - Rubber cone.
- Lampu – lampu. - Pagar pemisah.
- Bendera. - Baju rompi ----- pengaman lalu lintas.
- Genset. - Handy talky untuk komunikasi, dll.

b. Pengendalian Aspek Lingkungan


Rencana pelaksanaan pekerjaan ini, akan menimbulkan dampak positif berupa
peningkatan kualitas pelayanan lalu lintas, khususnya pada ruas jalan tersebut.
Pekerjaan ruas jalan ini juga akan member peningkatan pada tarap perekonomian pada
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
34
masyarakat sekitarnya. Namun yang perlu di cermati bahwa pelaksanaan pekerjaan ini
juga akan menimbulkan dampak negative terhadap aspek lingkungan, terutama pada
saat pelaksanaan pekerjaan ruas jalan tersebut.
Perkiraan dampak yang akan terjadi saat pelaksanaan pekerjaan pelebaran jalan pada
ruas jalan tersebut, dalam pembahasan ini terbagi atas 2 (dua) bagian, yaitu:

 Tahap Konstruksi
Sumber dampak yang akan mengakibatkan keresahan lingkungan pada tahap
konstruksi
antara lain :
a. Adanya kegiatan mobilisasi alat – alat berat untuk konstruksi, sehingga menimbulkan
dampak kemacetan lalu lintas.
b. Kegiatan pengiriman/pengangkutan material untuk konstruksi, misalnya :agregat, batu
kali, pasir, dll.
c. Kegiatan angkutan untuk pembuangan material : material bekas galian
d. Kebisingan akibat beroperasinya alat-alat berat.
e. Penurunan kualitas udara terutama akibat debu, khususnya karena adanya operasi
pengangkutan tanah ex galian tanah dan untuk timbunan, serta gas buang dari alat-
alat konstruksi dan alat-alat pengangkutan.
Untuk meminimalisir kondisi tersebut diatas, maka kami akan melakukan upaya-upaya
antara lain :
a. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat di sepanjang lokasi jalur angkutan
material untuk proyek dengan melibatkan penduduk dan pejabat setempat (Camat),
lurah, RW, RT) setempat, pemilik proyek (Dinas PU Bina Marga) dan pelaksana proyek
(Kontraktor), kegiatan penyuluhan ini harus menjelaskan mengenai rencana/jadwal
kegiatan pelaksanaan dan memberi gambaran bagaimana tipikal proyek tersebut
setelah ditangani. Pada kesempatan ini, pihak proyek juga harus dapat menampung
aspirasi masyarakat sekitarnya yang terkena dampak lingkungan lainnya baik masa pra
maupun pasca konstruksi.
b. Terhadap dampak yang timbul akibat pelaksanaan pemadatan tanah, maka terutama
pada musim kering/kemarau, akan dilakukan penyiraman tanah/jalan sehingga
gangguan debu dapat diminimalkan.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


35
c. Terhadap dampak yang timbul akibat kemungkinan debu, maka semua kendaraan
proyek yang membawa material keluar dan masuk kelokasi proyek harus tertutup
dengan terpal penutup.
d. Terhadap dampak kebisingan yang akan timbul, akan diusahakan dengan cara
menggunakan peralatan yang jalan yang membatasi kecepatan laju kendaraan saat
melewati lokasi proyek, sehingga intensitas kebisingan yang keluar dari knalpot
kenderaan angkutan dan alat berat dapat dikurangi.
e. Untuk mengurangi dampak meningkatnya volume lalu lintas di lokasi proyek, maka
akan dilakukan hal-hal sebagai berikut:
 Melaksanakan koordinasi dengan pihak kepolisian, khususnya yang berkaitan dengan
pengaturan lalu lintas.
 Melaksanakan mobilisasi alat dan bahan kontruksi pada saat jam yang tidak sibuk,
yaitu dengan terlebih dahulu mensurvey kondisi volume lalu lintas harian rata-rata
setiap jamnya.
 Melaksanakan mobilisasi alat dan bahan dengan cepat dan tepat waktu
 Mengusahakan dan mengatur penempatan bahan dilokasi proyek sedemikian rupa
sehingga tidak akan menggangggu kelancaran lalu lintas yang ada saat bongkar muat
bahan.
 Terhadap dampak yang timbul karena adanya kemungkinan
pembongkaran/pemindahan utilitas umum, maka akan dilakukan koordinasi dengan
pihak terkait menyangkut pemberitahuan kapan kegiatan dimulai, prosedur dan
pengamanan pelaksanaan.

10. Timbunan Biasa Dari Sumber Galian

Pekejaan ini meliputi persiapan lokasi pekerjaan, penghamparan, pemadatan, pengujian


dan perapihan hasil pekerjaan.
Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking
pada area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material
organik dan anorganik. Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi,
konsultan dan pengawas. Memuat material timbunan pilihan dari hasil galian pada lokasi
pekerjaan dengan dum truk, dan ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
Timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan Motor Greader. Hasil hamparan
timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu dipadatkan
dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
36
spesifikasi teknik. Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk
menentukan ketebalan dan kepadatan dari timbunan. Perapihan hasil pekerjaan, setiap
material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah ditentukan

BAGAN ALIR PELAKSANAAN

ANALISA ALAT DAN BAHAN


Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan
:
 Excavator  Tanah Pilihan
 Vibro Roller  Material Lainnya
 Water Tank Truck
 Dump Truck
 Alat Lainnya

ANALISA PERSONIL DAN K3


Personil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelakasana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ALAT BERAT
SEDANG BEROPERASI “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD)
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
37
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

11. Laston Lapis Aus (AC-WC)

Pelaksanaan pekerjaan laston secara umum ini dapat diuraikan dengan proses sebagai
berikut :
1. Proses penyediaan material
2. Proses produksi laston
3. Proses penghamparan laston

PROSES PENYEDIAAN MATERIAL AGREGAT, FILLER DAN ASPAL CURAH

Proses produksi aggregate untuk laston pada proyek ini menggunakan peralatan yang
berada di jawa barat, dengan perincian sebagai berikut :
1. Stone Crusher
2. Generator Set
3. Wheel Loader

Tahap-tahap proses produksi aggregate di base camp quary adalah sebagai berikut :
a. Mendatangkan bahan baku aggregate dari quary dengan volume disesuaikan
kebutuhan pekerjaan perkerasan berbutir di lokasi pekerjaan.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


38
b. Penyeleksian bahan baku, bahan baku (batu) keras dan bersih.
c. Bahan baku diangkut dengan Wheel Loader ke hooper stone crusher.
d. Bahan baku dihooper selanjutnya dimasukkan ke Jaw Primery untuk dipecah.
e. Batu yang telah pecah (aggregate) dipisahkan antara aggregate kasar dan halus
dengan menggunakan screen feeder.
f. Aggregate yang tidak lolos di screen feeder akan dipecah kembali dengan
menggunakan jaw scundery dan cone, sampai dengan aggregate lolos screen feeder.
g. Aggregate hasil proses produksi stone crusher diangkut dengan menggunakan
wheel loader untuk distock dilokasi yang tidak mengganggu produksi aggregate,
penempatannya disesuaikan dengan jenis aggregatenya.
h. Hasil produksi akan diuji/dicek secara berkala kualitasnya, gradasi dari masing-
masing jenis aggregate dan kuat tekan serta ukuran/kepipihan aggregate.

PROSES PRODUKSI HOTMIX

Proses produksi Hotmix pada proyek ini menggunakan peralatan yang berada di base
camp jawa barat, dengan perincian sebagai berikut :
1. Asphalt Mixing Plant set
2. Generator Set
3. Wheel Loader

Tahap-tahap proses produksi hotmix dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Pengangkutan material agregate dan filler ke cold bin dengan menggunakan
wheel loader.
b. Memanaskan aspal curah dengan batas panas maksimal 1700C.
c. Setelah semua material siap maka proses produksi siap dilaksanakan.
d. Material yang berada di cold bin diturunkan ke kompayor untuk selanjutnya
dibakar/dikeringkan/dihilangkan kadar airnya di drayer.
e. Material yang telah kering kemudian diangkat dengan elevator ke screen feeder
untuk memisahkan antara agregat yang akan dipergunakan dan tidak dipergunakan.
Material yang lolos screen feeder akan diteruskan prosesnya dihotbin, sedangkan
material yang tidak lolos screen feeder akan dibuang.
f. Material yang telah berada di hotbin kemudian ditimbang sebelum memasuki
proses selanjutnya yaitu masuk mixer untuk pencampuran dengan aspal curah panas.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


39
g. Aspal panas diambil dari ketel aspal dengan menggunakan pompa, kemudian
ditimbang dan dicampur dengan agregat di mixer.
h. Proporsi campuran hotmix ini ditentukan dengan uji laboratorium yang
disaksikan dan disetujui oleh direksi dan konsultan, setelah uji lab selesai maka akan
diterbitkan JOB MIX formula aspal sesuai dengan jenis aspal yang akan dipergunakan
dalam pekerjaan.
i. Setelah agregat, filler dan aspal tercampur. Material hotmix akan
diturunkan/dimuatkan ke dalam truck yang telah siap.
METODE PENGHAMPARAN LASTON

Penghamparan aspal hotmix atau overlay pada umumnya dilaksanakan pada


separuh/setengah lebar badan jalan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
mencapai mutu hotmix, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pembersihan Lokasi Hamparan
2. Penghamparan Lapis Perekat (Tack Coat)
3. Penghamparan Aspal Hotmix

PEMBERSIHAN LOKASI HAMPARAN


Pembersihan lokasi hamparan dilakukan dengan menggunakan Air Compresor yang
diletakkan di atas truck. Pemebersihan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar debu-
debu yang menempel di permukaan aspal eksisting dapat terangkat secara sempurna.

PENGHAMPARAN LAPIS PEREKAT (TACK COAT)


Penghamparan lapis perekat di lakukan setelah pekerjaan pembersihan selesai
dilaksanakan. Penghamparan lapis perkat menggunakan aspalt spreyer dan
disemprotkan melalui batang spreyer. Tebal lapis perekat sesuai dengan yang
dipersyarakan oleh speifikasi 2018.

PENGHAMPARAN ASPAL HOTMIX


Pada pekerjaan penghamparan aspal hotmix ini mempergunakan peralatan sebagai
berikut :
1. Asphalt finisher
2. P. Tyre roller
3. Tandem Roller

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


40
4. Alat pendukung lainnya

Awal pekerjaan ini adalah mobilisasi peralatan paving unit ke lokasi pekerjaan. Setelah
semua pekerjaan awal pekerjaan selesai tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan
penghamparan aspal hotmix adalah sebagai berikut :
1. Penempatan aspahlt finisher di lokasi pekerjaan.
2. Penyetelan atau adjust screw disesuaikan dengan lebar hamparan yang akan
dikerjakan atau disesuaikan dengan tali/tanda yang telah dipasang.
3. Checked Screed Plate harus bersih dan juga harus dipanasi agar material tidak
lengket pada awal hamparan. Setel atau adjust ketinggian screed plate dengan
menggunakan spasi balok. Hopper dari asphalt finisher harus bersih dan terhindar dari
material dingin. Pada saat dump truck menurunkan hotmix, hooper asphalt finisher
diusahakan sedekat mungkin untuk menghindari tumpahnya aspal hotmix.
Pada saat dump truck menurunkan hotmix, posisi gigi perseneleng harus netral. Supaya
dapat didorong oleh aspahlt finisher sampai muatan benar-benar kosong.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara terus menerus. Pengawasan suhu (temperatur)
minimal pada dilakukan secara berkala, suhu minimal aspal hotmix dalam posisi siap
gelar adalah 1300C.
3. Tahap pertama pemadatan dilakukan dengan tandum roller, terlebih dahulu periksa
roda cukup bersih supaya tidak berbekas, kemudian periksa penyiraman air roda apakah
berfungsi atau tidak. Untuk lintasan pertama adalah dari pinggir luar (tepi) dari
setengah badan jalan dan yang kedua dicenter line dan selanjutnya pada lintasan harus
overlap dengan lintasan. Setiap pada akhir lintasan kecepatan dikurangi sehingga tidak
menimbulkan kejutan.
4. Tahap kedua pemadatan dilakukan dengan Tyre Roller, terlebih dahulu periksa
terdahulu roda ban supaya tetap bersih dan tidak lengket dengan campuran aspal,
kemudia periksa tekanan angin pada ban harus sama semua dan setera 6 kg/cm2 pada
saat panas, selanjutnya untuk lintasan yang pertama dimulai dari pinggir luar (tepi)dari
setengan badan jalan dan yang kedua adalah di center line kemudian lintasan
berikutnya harus overlap dengan lintasan.
5. Untuk setiap alat pemadat (roller) jumlah lintasan yang diperlukan tergantung pada
type material dan tebal hamparan, hal ini ditentukan oleh Engineer (pengawas),
selanjutnya semua bekas yang ditinggalkan oleh Tyre Roller harus dihilangkan dengan
pemadatan roda besi (tandum roller atau lainnya).

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


41
6. Untuk pekerjaan the transverse joint (sambungan melintang) tahap pelaksanaannya
yang pertama adalah pembuangan ujung yang akan disambung panjang kurang lebih 1
meter dipotong dengan cutter agar mendapatkan potongan yang tegak, sebelum
memulai penghamparan pasang balok pada screed plate yang tebalnya setebal
penurunan akibat pemadatan. Balok ditempatkan antara screed plate dengan
permukaan yang akan disambung. Sambungan dipadatkan sepanjang 30 - 40 cm
dengan tandem roller. Pemeriksaan sambungan dengan straight edge dan water pass,
pemeriksaan lain dengan uji kepadatan dan ketebalan laboratory.

BAGAN ALIR PELAKSANAAN

ANALISA ALAT DAN BAHAN


Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan
:
 Aspalt Finiser  Agregate Halus dan
Kasar
 Tandem Roller  Aspal Pen 60/70
 P. Tyre Roller  Aspal
 Dump Truck  Semen
 AMP  Material lainnya
 Alat lainnya

ANALISA PERSONIL DAN K3

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


42
Personil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelaksana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ADA PEKERJAAN
ASPAL “
 Menggunakan alat pelindung
diri (APD)
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

M ETODE PRODUKSI AGGREGATE

W HEEL LOADER

B ATU BLONDOS

JAW P RIM ERY

SCR EEN

AGGR EGATE
JAW SC UNDERY

Produksi aggregate

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


43
Produksi Laston

M ET O D E P E N G H A M P A R A N H O T M IX

A IR C O M P RESSO R A SP H A L T SP RA YER

T A C K C O A T = 0 ,6 L TR / M 2
P RIM E C O A T = 0,60 L TR /M 2

D U M P TR U C K M U A T A N A SP H A LT
M A T ER IA L A P H A LT D IT U T U P T ER P A L SE BE LU M D IBO N G K A R
1 P A SIN G / 2 LIN T A SA N

A SP H A LT H O T M IX D IG ELA R T A N D U M RO LL ER
P ER A P IH A N G EL A RA N
D EN G A N A SP H A L T FIN ISH ER A SP H A LT O LE H P E K E RJA

1 0 P A SIN G / 2 0 LIN T A SA N
P . T Y R E RO LLER 1 P A SIN G / 2 LIN T A SA N
T A N D U M RO LL ER

K ET EB A L A N A SP H A LT H O T M IX P A D A T
- L asto n La p is A u s (A C -W C ) = 0 ,0 4 M TR
- L asto n La p is A n ta ra (A C -B C ) = 0 ,06 M TR
- L asto n La p is P o n d asi (A C -Ba se ) = 0,06 M TR

Pengahamparan Laston

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


44
12. Beton Struktur Fc 30 MPa

Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat
dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan
material yang telah disetujui dicampur di batching plant, kemudian campuran beton
dituang kedalam acuan. kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan
penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat
bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.

BAGAN ALIR PELAKSANAAN

ANALISA ALAT DAN BAHAN


Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan
:
 Baching Plant  Beton Fc’ 30 MPa

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


45
 Truck Mixer  Material Lainnya
 Bekisting Kayu
 Concrete Vibrator
 Alat Lainnya

ANALISA PERSONIL DAN K3


nil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelakasana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ADA PEKERJAAN
PENGECORAN “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD)
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

13. Beton Struktur Bervolume Besar Fc 30 MPa

Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat
dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatan, dan acuan dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak
beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Bahan dan
material yang telah disetujui dicampur di batching plant, kemudian campuran beton
dituang kedalam acuan. kegiatan pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan
sambungan konstruksi yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
Untuk pemadatan campuran digunakan concrete vibrator, dengan ketentuan
penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok pekerja dengan menggunkan alat
bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran dilaksanakan.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


46
BAGAN ALIR PELAKSANAAN

ANALISA ALAT DAN BAHAN


Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan
:
 Baching Plant  Beton Fc’ 30 MPa
bervolume besar
 Truck Mixer  Material Lainnya
 Bekisting Kayu
 Concrete Vibrator
 Concrete Pump
 Alat Lainnya

ANALISA PERSONIL DAN K3


nil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelakasana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ADA PEKERJAAN
PENGECORAN “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD)
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


47
14. Penyediaan unit Pracetak Gelagar Tipe 1 bentang 25,6 M
Unit Pracetak gelagar Tipe I nantinya akan di pesankan produsen penyedia unit
pracetak.
Unit Pracetak gelagar Tipe I mm akan di pesan sesuai dengan shop drawing yang telah
di setujui oleh direksi teknis dan konsultan pengawas.

15. Pemasangan unit Pracetak Gelagar Tipe I bentang 25,6 M

Gelagar jembatan itu sendiri mempunyai fungsi sebagai pemikul beban bergerak
(kendaraan mobil, kereta api, dan manusia). Gelagar ini dapat dibuat dari beton, baja,
atau kayu. Tetapi dalam metode pelaksanaan ini membahas menggunakan gelagar
beton. Penggunaan dari bentuk gelagar yang dilaksanakan sebagai pekerjaan yang ini
perlu diperhitungkan kemiringan sudutnya yang diberikan dalam persamaan
trigonometri. Dalam perencanaan pembangunan jembatan ini diperlukan perencanaan
awal yang matang, salah satunya adalah perencanaan gelagar. Pekerjaan pemasangan
gelagar dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi jembatan selesai. Pelaksanaan pekerjaan
pemasangan gelagar terdiri dari : Menurunkan gelagar dan plat dari kendaraan truk
trailer menggunakan crane

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


48
Untuk perakitan gelagar jembatan ini dibutuhkan suatu daerah persiapan yang
mempunyai panjang sebesar bentang gelagar. Sebagai tambahan diperlukan pula daerah
untuk menyimpan balok-balok beton yang nantinya berfungsi sebagai penopang
sementara gelagar. Kemudian dengan menggunakan
crane
gelagar diletakkan pada posisi memanjang di atas alat bantuan tumpuan, lalu dilakukan
penyatuan gelagar, dengan menggunakan metode
stressing
atau
post tension.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


49
Metode stressing

dilakukan apabila kekuatan beton sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan initial jacking force
yang telah
diapproval
Langkah-langkah stressing adalah sebagai berikut

1. Masukkan Strand

2. Setting angkur balok

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


50
3. Stressing

4. Potong Strand

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


51
5. Grouting dan Patching

6. Finsihing

Metode post tension dilakukan dengan menggabungkan beberapa segmen balok untuk kemudian
disatukan dengan menggunakan perekat lalu di
setressing.

1. Install Strand Ke dalam Ducting

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


52
2. Pemberian Epoxi pada permukaan segmen

3. Proses Stressing

Pekerjaan selanjutnya adalah erection, dengan cara meluncurkan gelagar tersebut pada posisi
bentangan jembatan dengan menggunakan bantuan 2 unit crane dimana 1 crane sebagai penari
dan 1 unit crane
lagi membantu mengangkat/pegangan belakang.

ANALISA ALAT DAN BAHAN


Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
 Crane On Track

ANALISA PERSONIL DAN K3


nil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelakasana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ADA PEKERJAAN
ERECTION “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD)
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


53
16. Baja Tulangan Sirip BjTS 420A

Setiap Pengiriman besi harus berasal dari sumber yang telah disetujui dan harus disertai
surat keterangan percobaan dari pabrik (manufacturer’s test certificate). Baja tulangan
harus diadakan pengujian periodik minimal 3 (tiga) contoh yang terdiri dari 3 benda uji
untuk uji tarik untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja
tulangan akan ditentukan oleh direksi teknis maupun konsultan pengawas. Segala
macam kotoran, karat, cat, mimyak, atau bahan-bahan lain yangmerugikan terhadap
kekuatan rekatan harus dibersihkan.
Pemasangan dan pembengkokkan tulangan harus sedemikan rupa sehingga posisi dari
tulangan sesuaidengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun tempat
selama pengecoran berlangsung. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan
dengan cara-cara yang merusak tulangan itu seperti misalnya dipanaskan. Batang
tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh
dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya. Batang tulangan yang
tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkok atau diluruskan di lapangan,
kecuali apabila ditentukan didalam gambar-gambar rencana atau disetujui oleh
perencana. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan
dalamkeadaan dingin, kecuali apabila pemanasan diijinkan oleh direksi teknis maupun
konsultan pengawas.
Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang ditunjukkan dalam
gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan.

BAGAN ALIR PELAKSANAAN

Diagram Alir Pekerjaan Penulangan Beton

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


54
ANALISA ALAT DAN BAHAN
Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
 Bar bender  Baja Tulangan Sirip-BjTP
420B
 Bar Cutting  Kawat Bendrat
 Alat Lainnya  Material Lainnya

ANALISA PERSONIL DAN K3


Personil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelaksana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ADA PEKERJAAN
JALAN“
 Menggunakan alat pelindung
diri (APD)
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

17. Penyediaan Struktur Jembatan Rangka baja Standar Panjang 80 M

Rangka Baja Jembatan nantinya akan di pesankan produsen penyedia Baja. Produsen
yang akan kami pesan adalah PT. Nusantara Baja Prima.
Rangka Baja jembatan akan di pesan sesuai dengan shop drawing yang telah di setujui
oleh direksi teknis dan konsultan pengawas.

18. Pemasangan jembatan Rangka baja Standar Panjang 80 M

Metode perancah

• Perancah merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pembangunan


jembatan. Perancah itu sendiri dapat diartikan sebagai struktur penunjang untuk
keberhasilan pekerjaan acuan atau sebagai struktur vertical yang berfungsi sebagai
penyangga yang bertugas meneruskan seluruh gaya-gaya dan beban dari atas ke bawah.
• Pemasangan jembatan dengan metode perancah dilakukan dengan bantuan perancah
sebagai penyangga. Perancah tersebut dipasang untuk menahan jembatan yang telah
dirangkai persegmen. Bila sudah diberi perancah dibawah segmen yang telah dipasang,
maka beban pemberat dikurangi.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


55
ANALISA ALAT DAN BAHAN
Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
 Crane  Baja Tulangan Sirip-BjTP
420B
 perancanah  Kawat Bendrat
 Alat Lainnya  Material Lainnya

ANALISA PERSONIL DAN K3


Personil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelaksana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ADA PEKERJAAN
Erection“
 Menggunakan alat pelindung
diri (APD)
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


56
19. Dinding Turap Baja (penyediaan dan pemancangan)

Dinding Turap baja/ Sheet Pile nantinya akan di pesankan produsen penyedia Sheet
pile. Produsen yang akan kami pesan adalah PT. Adhimix PCI Indonesia.
Dinding Turap baja/ Sheet pile akan di pesan sesuai dengan shop drawing yang telah di
setujui oleh direksi teknis dan konsultan pengawas.

Metode Pemancangan Sheet Pile Beton

1. Menentukan Titik Pancang


sebelum melakukan, langkah pertama anda perlu menentukan titik yang tepat dimana
sheet pile beton akan di pasang, untuk pengerjaannya, anda dapat menggunakan alat
seperti theodolit atau waterpass.
2. Pemasangan Angkur
Setelah titik ditemukan, metode pemancangan ini selanjutnya adalah memasang
anggur. Angkur merupakan jenis potongan besi yang berfungsi mengokohkan atau
merapikan suatu struktur bangunan. Pemasangan angkur dalam proses pemancangan
ini bertujuan sebagai Tempat untuk meletakkan guide bayam agar dapat berdiri tegak
dan sejajar dengan garis tingkat kelulusan yang telah ditentukan sebelumnya. Pada
umumnya, sebelum terjun dalam proses pemancangan sheet pile, telah dilakukan survei
lokasi terlebih dahulu untuk mendapatkan detail lokasi proyek dan termasuk
menentukan garis tingkat kelulusan tersebut.
3. Pemasangan Guide Beam
Guide Beam adalah alat penyangga agar sheet pile dapat berdiri tegak. Pemasangan
guide beamini juga berfungsi untuk membantu pemasangan sheet pile dan
mempermudah proses pemasangan ketika sheet pile dipukul menggunakan Hammer
atau vibro supaya posisi sheet pile tetap stabil.
4. Pengangkatan Tiang Pancang Sheet Pile
Dalam metode pemancangan ini, proses pemasangan tiang pancang harus
diperhitungkan berdasarkan momen berat tiang pancang itu sendiri. Apabila tiang
pancang ini berukuran panjang, harus diambil beberapa titik untuk mengurangi panjang
tiang yang tidak terdukung. Proses pengangkatan tiang pancang untuk sheet pile beton
biasanya menggunakan crane HP55. Sebelumnya, harus diukur terlebih dahulu posisi
titik angkat agar tidak terjadi kerusakan atau patah pada tiang pancang saat
pengangkatan.
5. Proses Pemancangan Sheet Pile
Proses pemancangan sheet pile betonn tidak mungkin bisa dilakukan secara manual.
Biasanya alat yang digunakan untuk memanjang dan memukul sheet pile beton ini yaitu
diesel hammer, vobratory hammer, dan hydraulic hammer.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


57
6. Pelepasan Guide Beam
Setelah sheet pile beton berdiri sesuai posisi yang anda inginkan, sekarang guide beam
bisa dilepas. Hal ini karena fungsi guide beam pada awalnya hanya sebagai penahan
agar sheet pile tetap tegak ketika di pukul menggunakan hammer. Apabila semua sheet
pile beton telah terpasang dengan ketinggian yang telah di tentukan, guide beam bisa
segera di lepas.
7. Pengukuran Kembali Posisi Sheet Pile
Ini di lakukan hanya untuk memastikan bahwa letak pancang dengan analisa
perhitungan sheet pile beton sebelumnya. Karena apabila posisi tidak sesuai akan
berpeluang terjadinya sleding atau bergesernya posisi pancang.
8. Pemukulan Kembali Sheet Pile
Meskipun telah di lakukan pemukulan sebelumnya, perlu di lakukan pemukulan kembali
hingga sheet mencapai tanah keras.
9. Pemasangan Wale Steel CNP dan Tie Road
Fungsi pemasangan alat sheet pile ini adalah antisipasi agar pancang tetap berdiri di
tempat dan tidak bergeser karena sifat tanah dapat berubah sewaktu waktu atau kapan
saja.
10. Pemotongan Sisa Pancang Sheet Pile
Tahap terakhir dalam metode pemancangan sheet pile beton ini yaitu memotong sisa
panjang sheet pile beton yang tidak seragam atau yang berada di atas ketinggian yang
di rencakan. Meskipun ukuran semua sheet pile sama, namun struktur tanah di setiap
tempat berbeda, sehingga ada kemungkinan jarak menuju tanah yang keras pada
masing masing tempat yang berbeda.

11. Penyediaan tiang pancang diameter 600 m dengan tebal 12mm

Tiang Pancang dia 600 mm tebal 12 mm nantinya akan di pesankan produsen penyedia
tiang pancang.
Tiang Pancang Baja ini akan di pesan sesuai dengan shop drawing yang telah di setujui
oleh direksi teknis dan konsultan pengawas.

12. Pemancangan Tiang pancang Baja Dia 600 mm

Pondasi yang digunakan pada proyek ini adalah Spun Pile Diameter 600 mm.
Pekerjaan pondasi Pancang umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu
proyek . Oleh karena itu langkah awal yang dilakukan adalah pekerjaan
pengukuran titik Pancang. Pekerjaan Pancang ini sebaiknyan dikerjakan
sebelum peralatan proyek masuk agar mudah dalam pelaksanaan pekerjaan
Pemancangannya, Sebelum dilaksanan pemancangan lebih dulu dilakukan
pekerjaan pengukuran, Dari pengukuran ini didapat suatu acuan yang akurat
antara koordinat pada shop drawing dan kondisi lapangan. Berikut adalah
tahapan pekerjaan :

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


58
Tahapan Pekerjaan Tang pncang

 Meminta izin kepada direksi dan atau konsultan pengawas sebelum


melaksanakan pekerjaan.
 Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga as hammer jatuh pada
patok titik pancang yang telah ditentukan.
 Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap tiang
 Tiang didirikan disamping “driving lead” dan kepala tiang dipasang pada
helmet yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang
 Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang tel ah
ditentukan.
 Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjan g “backstay‟
sambil diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul -betul
vertikal
 Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem deng an center
gate”pad dasar“driving lead” agar posisi tiang tidak bergeser selama
pemancangan,terutama untuk tiang batang pertama.
 Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara
kontinyuke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang.
 Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk penyambungan batang
berikutnya bila level kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan
level tanah keras yang diharapkan belum tercapai.
 melaksanakan kalendering pada saat hampir mendekati top pile yang
disyaratkan, Final Set 3 cm untuk 10 pukulan terakhir, atau bisa dilihat dari data
bore log.
 Pemancangan tiang dapat dihentikan (selesai) bila ujung bawah tiang telah
mencapai lapisan tanah keras/final set yang ditentukan.
 Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang ditent ukan sesuai shop
drawing.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


59
Lokasi cukup padat dan Persiapan
Pengadaan Spun
rata; siap untuk mobilisasi Mobilisasi dari
pile
mesin workshop

Crane Service Memasuki Memposisikan mengangkat


menurunkan spun pile Spun Pile dan
menjatuhkan
hammer secara
kontinyuke atas
helmet yang
terpasang diatas
kepala tiang

Penyambungan Tiang dengan


pengelasan

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


60
5.3. Pengendalian Kecelakaan Kerja

1. Penanganan Kecelakaan Ringan

2. Penanganan Kecelakaan Berat

3. Penanganan Korban Meninggal

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


61
5.4. Hub Fungsional Dalam Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek PembangunaN ini terlibat beberapa pihak dalam
posisi dan fungsi masing-masing yang pada dasarnya memiliki komitmen bersama atas
kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan proyek dimaksud. Namun demiklan perhatian
utama tetap ditujukan kepada Pihak Kontraktor Pelaksana, sehubungan dengan
perannya yang secara langsung dalarn pengerahan dan pengolahan seluruh kinerjanya
sehingga Proyek ini dapat terwujud.
Keterlibatan antar pihak ini tercermin di dalam hubungan fungsional dengan kapasitas
yang bervariasi, ditunjukkan adanya 3 (tiga) macam garis hubungan, yakni : garis
Instruksi, garis konsultasi, dan garis koordinasi. Hal ini tidak dapat dibandingkan secara
langsung terhadap hubungan kerjasama kontraktual antara Kontraktor Pelaksana
dengan Pemimpin proyek yang memiliki kesetaraan secara hukum.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagal berikut :
Ketua Panitia Pembangunan/Kepala Satuan Kerja adalah pihak yang ditunjuk
oleh untuk memimpin penyelenggara proyek dimaksud.
Tim Monitoring adalah pihak - pihak yang memiliki kompetensi untuk memantau
perkembangan pelaksanaan proyek ini.
Konsultan Perencana adalah konsultan yang ditunjuk oleh Ketua Panitia untuk
memberikan layanan jasa perencanaan konstruksi pada proyek ini
Konsultan Pengawas adalah konsultan yang ditunjuk oleh Ketua Panitia untuk
memberikan layanan jasa pengawasan konstruksi pada proyek ini
Kontraktor Pelaksana adalah kontraktor yang ditunjuk oleh Panitia untuk
memberikan layanan jasa pelaksanaan konstruksi pada proyek ini
Pemasok Material dan Logistik adalah mitra kerja Kontraktor Pelaksana dalam
konstelasi pemberdayaan masyarakat, pemberian peluang usaha, sekaligus untuk
mempercepat proses pelaksanaan konstruksi
Sub Kontraktor untuk sebagian pekerjaan atau tenaga kerja borongan adalah mitra
kerja Kontraktor Pelaksana dalam konstelasi pemberdayaan masyarakat, pemberian
kesempatan kerja dan peluang usaha, sekaligus untuk mempercepat proses
pelaksanaan konstruksi
Selanjutnya keterkaitan antar pihak tersebut diatas secara fungsional, khususnya dalam
hubungan dengan pihak kontraktor pelaksana ditujukan pada gambar berikut :

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


62
Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah
63
5.5. Hub Fungsional Dalam Pelaksanaan

Pengendalian Mutu (Quality Control)


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara
melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan -bahan yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan
pekerjaan sendiri Alat-alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat
berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain setiap selesai digunakan
dibersihkan dan bagian-bagian yang perlu secara berkala dilumasi. Setiap bagian
diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti
agar peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik selama digunakan dan
tidak mengalami kerusakan secara tiba-tiba ditengah-tengah pelaksanaan
pekerjaan. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggung
jawabnya langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang

dikoordinasi oleh bagian teknik.

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


64
Planning
•PembentukanTim Juklak Procurement
Spesialis • Seleksi Vendor
Manajer Profesional • Seleksi Subkontraktor
Tim proyek •Seleksi Mandor
• Pembuatan Juklak
Standard Format
BankDataEngineering
Quality Target
•Presentasi danPersetujuan Juklak
Di depan Direksi Project Execution
Early Warning System • Training
Juklak
Quality Target
Safety
QIP
• Quality Control
Assessment Board
Procedures/WI
• Monitoring
Head Office
Handing Over BranchandDVO
• Defect Form
• Continuous Improvement
• Customer Satisfaction

QUALITY TARGET PEK. BETON

Usulan rencana mutu proyek ini dimaksudkan adalah cara untuk mengarahkan kegiatan
organisasi di lapangan dengan tujuan untuk mencapai mutu hasil kerja seperti yang
telah ditetapkan berdasarkan :

Standar produk yaitu spesifikasi


Standar proses kerja, misalnya metoda kerja
Standar system

1. Standar Produk

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


65
Standar produk telah dituangkan dalam gambar dan spesifikasi, seperti misalnya
pada pekerjaan pemasangan dinding batu bata, standar produknya antara lain :
a. Memakai mortar 1 : 3
b. Plesteran padat dan halus
c. Toleransi kerataan plesteran 2,5 mm.

2. Standar Proses
Standar proses akan ditungkan dalam metoda kerja, seperti misalnya untuk pekerjaan
pasangan dinding batu bata, standar prosesnya antara lain :
a. Standar cara membuat mortar.
b. Standar cara menentukan as dan elevasi
c. Standar cara pemasangan bata.

3. Standar System
Standar system dituangkan dalam system mutu (quality system). Misalnya untuk
pekerjaan pemasangan batu bata tersebut, standar system yang diperlukan antara lain
:
a. Sistem pelatihan bagi para tukang dan pengawas.
b. Sistem seleksi material yang dipakai.
c. Sistem inspeksi sebelum, selama dan sesuadah pelaksanaan.

Dengan standar standar tersebut kami akan menerapkan di pelaksanaan proyek


Pembangunan ini sehingga pekerjaan repair, rewors dan reject dan dihindari dan
memberika kepuasan kepada Owner terhadap produk yang kami kerjakan yaitu tepat
mutu, tepat biaya, dan tepat waktu

A. DAFTAR PROSEDUR MUTU YANG AKAN DITERAPKAN

No. Klausul JUDUL PROSEDUR KODE DOKUMEN


1 4.1.3 Tinjauan Manajemen PM 01
2 4.2.3 Rencana Mutu PM 02
3 4.5 Pengendalian Dokumen dan Data PM 05
4 4.6 Pembelian PM 06
5 4.8 Identifikasi dan Mampu Telusur Produk PM 08
6 4.9 Pengendalian Proses PM 09
7 4.1 Inspeksi dan Tes PM 10
8 4.11 Peralatan Inspeksi,Pengukuran dan Tes PM 11
9 4.12 Status Inspeksi dan Tes PM 12
10 4.13 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai PM 13
11 4.14 Tindakan Perbaikan dan Pencegahan PM 14
Penanganan, Penyimpangan, Perlindungan dan
12 4.15 Penyerahan PM 15
13 4.16 Pengendalian Catatan Mutu PM 16
14 4.17 Audit Mutu Internal PM 17

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


66
15 4.18 Pelatihan PM 18

B. DAFTAR INSTRUKSI KERJA SISTEM MANAJEMAN MUTU YANG DITERAPKAN DI PROYEK

No. JUDUL INSTRUKSI KERJA KODE DOKUMEN


1 Pemberian Nomor Kopi Dokumen IK - 05 - 001
2 Pembuatan dan Distribusi Instruksi Kerja Spesifik IK - 05 - 002
3 Pengukuran Sudut IK - 09 - 003
4 Pengukuran Elevasi IK - 09 - 005
5 Penulangan Beton IK - 09 - 007
6 Plesteran IK - 09 - 008
7 Dinding Penyekat ( Pas Bata ) IK - 09 - 011
8 Inspeksi Pengukuran Menjelang Pengecoran Beton Kolom IK - 10 - 003
Inspeksi Pengukuran Menjelang Pengecoran Beton Lantai &
9 Balok IK - 10 - 005
10 Inspeksi Pemasangan Besi IK - 10 - 006
11 Inspeksi Pra Pengecoran Beton IK - 10 - 007
12 Inspeksi Pelaksanaan Pengecoran Beton IK - 10 - 008
13 Inspeksi Finishing Pengecoran Beton IK - 10 - 009
14 Kalibrasi Internal Meteran IK - 11 - 001
15 Kalibrasi Internal Mistar Level IK - 11 - 002
16 Verifikasi Sertifikat Kalibrasi alat ukur optik Waterpass IK - 11 - 005
17 Verifikasi Kelaikan Kalibrasi alat ukur optik Waterpass IK - 11 - 006
18 Koreksi Alat Ukur Optik Waterpass IK - 11 - 007
19 Verifikasi Sertifikat Kalibrasi alat ukur optik Theodolite IK - 11 - 008
20 Verifkasi Kelaikan alat ukur Theodolite IK - 11 - 009
21 Koreksi Alat Ukur Optik Theodolite IK - 11 - 010
22 Penyimpanan dan Perawatan alat ukur Optik IK - 11 - 013

C. DAFTAR FORMULIR LAIN YANG DIGUNAKAN

No. NAMA FORMULIR KODE FORMULIR


1 Surat Permohonan Ijin Pelaksanaan
2 Laporan
3 Detail Schedule
4 Risalah Rapat Koordinasi
5 Trasmital
6 Inspeksi dan Test IT - 03 / LOG
7 Inspeksi dan Test IT - 03 / Mekanikal
8 Inspeksi dan Test IT - 03 / Elektrikal
9 Progres Mingguan

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


67
D. SISTEM PENOMORAN SHOP DRAWING

SD . A 0001 - R . 0

Nomor Revisi Gambar Shop


Drawing

Nomor Gambar Shop Drawing 4


Angka

Bagian Gambar :
S = Strukur
A = Arsitektur
M = Mekanikal
E = Elektrikal

SHOP DRAWING

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


68
PENUTUP
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penyusunan metode Pelaksanaan untuk pekerjaan
Metode Kerja Penggantian jembatan Cipatujah telah diselesaikan dengan harapan bisa
ikut berpartisipasi dalam pekerjaan ini mulai dari awal pekerjaan sampai dengan selesainya
pelaksanaan pekerjaan.
Tentu saja didalam pelaksanaannya nanti dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan
dokumen dan gambar-gambar dalam tender. Hal-hal yang lebih terinci lagi akan dibuat lebih
lanjut sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti. Kami berharap semoga metode
pelaksanaan ini bermanfaat dan bisa menjadi pedoman bagi kami dalam melaksanakan
pekerjaan yang telah diterima dan dipercayakan kepada penyedia jasa.
Tak lupa penyedia jasa mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu
dalam penyusunan metode kerja ini

Bandung, 26 September 2019


PT. Amber Hasya

Bambang N.I. Hadi Dipl. Ing. HTL.,MT


Direktur Utama

Metode Kerja Penggantian Jembatan Cipatujah


69

Anda mungkin juga menyukai