Anda di halaman 1dari 5

1.

Lingkup Maksud dari pekerjaan Supervisi adalah untuk melakukan


Kegiatan pengawasan pada Embung Gumelem yang Dibangun pada
Tahun Anggaran 2023.
Tujuan kegiatan Supervisi adalah agar Pelaksanaan
pekerjaan Embung Gumelem yang Dibangun sesuai dengan
persyaratan teknis yang telah ditetapkan dalam dokumen,
kontrak, dan dapat menghasilkan hasil yang Tepat Waktu,
Tepat Mutu, Tepat Fungsi, dan Tepat Biaya. Lingkup
pekerjaan sejenis adalah pekerjaan pengawasan
infrastruktur keairan seperti groundsill, sabo dam, pengendali
banjir, bendung/ bendungan.
Untuk melaksanakan jasa konsultasi seperti tersebut di atas,
konsultan akan melaksanakan tugas-tugas yang meliputi tapi
tidak terbatas seperti dijelaskan sebagai berikut:
1. Umum
1.1. Menyiapkan Laporan Awal yang berisi garis besar
rencana proyek, metode pelaksanaan, jadwal,
Program Mutu;
1.2. Menyiapkan Pedoman/Manual Pengawasan dan
Kendali Mutu Konstruksi yang menguraikan prosedur
kerja pengawasan dan administrasi pelaksanaan ;
1.3. Menyiapkan laporan bulanan yang memuat status
proyek saat pelaporan seperti progres fisik dan
keuangan, kemampuan kerja Kontraktor dan
permasalahan dalam periode pelaporan, jadwal kerja
untuk periode pelaporan yang akan datang dan
informasi lain yang diperlukan, serta laporan akhir
pelaksanaan kegiatan konsultansi ;
1.4. Membantu PPK memeriksa usulan kontraktor:
rencana kerja, setting out pekerjaan saluran dan
bangunan, personil kunci, bahan konstruksi dan
sumbernya, Program Mutu Konstruksi, Rencana
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Konstruksi
(RK3K), dan membuat rekomendasi untuk mendapat
persetujuan PPK ;
1.5. Membantu PPK untuk memastikan dan menyepakati
tanggung jawab pekerjaan, metode pengawasan,
dokumen/bentuk surat, prosedur persetujuan,
penyerahan gambar dan aliran/ tata cara pemberian
persetujuan ;
1.6. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor maupun sub-kontraktor
dan menjamin bahwa konstruksi dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan ketentuan yang diatur
dalam Dokumen Kontrak Konstruksi.
1.7. Memantau kemampuan kerja kontraktor,
kemajuan/keterlambatan pelaksanaan dan masalah
yang terjadi, dan merekomendasikan langkah-
langkah penyelesaian masalah termasuk langkah
percepatan pelaksanan pekerjaan (jika terjadi
keterlambatan) ;
1.8. Membantu PPK dalam pengendalian pelaksanaan
pekerjaan, mencakup pengendalian waktu, mutu dan
biaya, dengan melakukan inspeksi pekerjaan secara
berkala ;
1.9. Memberikan saran dan rekomendasi kepada PPK
terhadap klaim dan semua masalah yang terkait
dengan peristiwa kompensasi dan perselisihan
dengan Kontraktor, merekomendasikan
penyelesaiannya termasuk penyelesaian melalui
arbitrase ;
1.10. Membantu PPK mengintrepretasikan dan
menerapkan pasal-pasal dalam Dokumen Kontrak
Konstruksi berkaitan dengan kepatuhan dan
pemenuhan kewajiban Kontraktor secara umum dan
secara khusus terkait dengan peristiwa kompensasi
yang menimbulkan perpanjangan waktu, pekerjaan
tambah kurang, kompensasi tambahan, pembayaran
tambahan biaya dan perselisihan yang diajukan oleh
Kontraktor ;
1.11. Melaksanakan tugas-tugas yang ditetapkan dalam
Kontrak Konsultansi dan sewaktu-waktu
diperintahkan secara tertulis oleh PPK ;
1.12. Menghadiri rapat rutin dan rapat khusus (ad hoc) serta
membantu PPK untuk persiapan pelaporan/ bahan
diskusi untuk rapat rutin/rapat khusus (ad hoc).

2. Pengawasan pekerjaan konstruksi


1.1. Meninjau ulang dan mengkaji laporan, dokumen dan
gambar desain yang telah ada serta memastikan
ketelitian isi dokumen desain, perhitungan dan gambar
yang ada dan mengusulkan perubahan/modifikasi
desain atau penyusunan desain tambahan jika
diperlukan disertai penyiapan gambar desainnya.
1.2. Dalam hal diperlukan perubahan desain atau
penyusunan desain tambahan, tugas Konsultan
termasuk melaksanakan pengukuran topographi,
penelitian geologi dan mekanika tanah, pengujian
laboratorium, dan survey/penelitian lainnya yang
diperlukan, serta mengawasi pelaksanaan kegiatan
pengukuran, survey, penelitian dan pengujian
laboratorium yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.
1.3. Memeriksa patok-patok ukur dan patok bench marks
yang digunakan dalam pelaksanaan survei sebelumnya
dan meneliti ketepatan peta topografi yang digunakan
untuk membuat desain serta memeriksa patok-patok
ukur dan bench marks yang disusun/ disiapkan oleh
kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.
1.4. Memeriksa gambar kerja, shop drawings, usulan
modifikasi desain dan perhitungannya yang diserahkan
oleh kontraktor.
1.5. Menghadiri Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
(Pre Construction Meeting), membantu PPK memeriksa
dan mengkonfirmasi metode pelaksanaan pekerjaan,
kemampuan pekerjaan, personil kontraktor, status
peralatan dan bahan, jadwal pekerjaan, Program Mutu
Konstruksi dan Rencana Kesehatan dan Keselamatan
Kerja,serta syarat-syarat pelaksanan pekerjaan yang
diatur dalam Kontrak Konstruksi.
1.6. Menerapkan Standar Sistem Kendali Mutu untuk
pekerjaan konstruksi dan melatih staf PPK dan staf
kontraktor dalam pelaksanaan pengendalian mutu.
1.7. Menghadiri rapat rutin, memeriksa dan mengkonfirmasi
metode pekerjaan, kemampuan pekerjaan, hasil
pekerjaan, status peralatan dan bahan, jadwal
pekerjaan serta masalah yang harus diselesaikan.
1.8. Memeriksa rencana mobilisasi personil dan peralatan
yang diusulkan oleh kontraktor serta pelaksanaan
mobilisasi.
1.9. Melakukan pemeriksaan lapangan bersama (MC.0%)
termasuk memeriksa dan menyetujui tata letak(setting
out)trase saluran dan elevasi untuk pengukuran yang
disiapkan oleh Kontraktor ;
1.10. Memeriksa lokasi quarry, borrow-pit, dan stock pile dan
mengawasi proses uji laboratorium untuk agregat dan
tanah bahan timbunan.
1.11. Mengawasi, mengevaluasi dan memastikan
pelaksanaan K3 oleh kontraktor untuk menjamin
keselamatan dan keamanan pekerja, personil PPK,
masyarakat umum dan pekerjaan ;
1.12. Mengawasi uji coba pelaksanaan pemadatan pekerjaan
timbunan di lokasi pekerjaan dan menentukan metoda
pelaksanaan kerja dan peralatan pemadatan yang
diperlukan untuk kendali mutu bersama staf PPK dan
kontraktor (sebagai pelatihan kerja lapangan);
1.13. Memeriksa metode konstruksi, peralatan yang
digunakan, kemampuan kerja, dan kualitas pekerjaan
lapangan dibandingkan dengan spesifiksi teknik selama
periode konstruksi bersama Direksi Pekerjaan;
1.14. Membantu PPK menganalisa klaim kontraktor untuk
diusulkan persetujuannya kepada PPK.
1.15. Memeriksa usulan kontraktor atas perubahan jadwal
ataupun perubahan waktu, serta usulan pekerjaan
tambah kurang dan perubahan lingkup pekerjaan
(scope of works) untuk mendapat persetujuan PPK.
1.16. Memantau kepatuhan Kontraktor terhadap syarat-
syarat yang sudah ditetapkan terkait dengan aspek
sosial dan lingkungan.
1.17. Membantu Direksi Pekerjaan untuk menulis/mencatat
dalam Buku Harian Direksi yang akan mencatat semua
kejadian yang berkaitan administrasi kontrak,
permintaan (persetujuan) oleh dan/atau perintah
kepada kontraktor, catatan tentang peristiwa/kejadian
yang terjadi dan berbagai informasi lainya yang
mungkin dikemudian hari menjadi “bantuan” untuk
menjawab “keraguan” berkaitan pelaksanaan
pekerjaan.
1.18. Memantau dan mengukur secara regular hasil kerja
kontraktor dari segi mutu dan kemajuan (progress) fisik
dan keuangan terhadap “tahapan penyelesaian
pekerjaan atau bagian pekerjaan”, sehingga menjamin
penyelesaian pekerjaan tepat waktu.
1.19. Berdasarkan permintaan pemeriksaan oleh kontraktor,
membantu PPK atau Direksi Pekerjaan melakukan
pemeriksaan pekerjaan.
1.20. Mengidentifikasi permasalahan dan keterlambatan
pelaksanaan konstruksi dan merekomendasikan
langkah-langkah percepatan pelaksanaan bila terjadi
keterlambatan.
1.21. Menyiapkan rekomendasi rinci kepada PPK untuk
perintah perubahan pekerjaan dan addendum Kontrak,
jika diperlukan, untuk menjamin bahwa hasil dengan
kualitas teknis terbaik dapat dicapai dengan biaya yang
tersedia.
1.22. Membantu PPK memeriksa pengukuran volume dan
kendali mutu yang dilaksanakan kontraktor dan
memastikan kebenaran semua pengukuran dan
perhitungan volume yang diperlukan untuk pembayaran
dan menjamin bahwa pengukuran dan perhitungan
tersebut telah dilaksanakan sesuai ketentuan dalam
Dokumen Kontrak Konstruksi untuk kemudian bersama
dengan wakil yang ditunjuk PPK (Direksi Pekerjaan)
menandatangani “Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan
Pekerjaan untuk Pembayaran”.
1.23. Memberi saran kepada Kontraktor untuk melaksanakan
semua pekerjaan atau mengambil semua tindakan
yang perlu yang menurut pandangannya diperlukan
untuk menghindari atau mengurangi resiko kondisi
darurat yang mempengaruhi keselamatan jiwa atau
pekerjaan atau harta benda disekitarnya.
1.24. Menyaksikan mix design beton Kontraktor dan
menjamin bahwa kandungan semen campuran beton
optimum untuk berbagai mutu beton sebagaimana
diatur dalam spesifikasi teknis atau standar SNI yang
relevan.
1.25. Mereview pengaturan perawatan beton untuk menjamin
perawatan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
teknis.
1.26. Membantu PPK dan Direksi Pekerjaan memeriksa dan
menyetujui daftar penulangan yang disampaikan oleh
Kontraktor dan sesuai desaindan gambar kerja yang
sudah disetujuioleh PPK. Pengecoran hanya dapat
dizinkan jika daftar penulangan dan pemasangan
tulangan pada bangunan telah disetujui.
1.27. Jika ada bagian pekerjaan yang tidak memenuhi
standar atau tidak dapat diterima, Konsultan harus
menyampaikan kepada PPK dan Kontraktor secara
tertulis pada kesempatan pertama untuk setiap
pembetulan/perbaikan yang diperlukan.
1.28. Melakukan pemeriksaan akhir (MC.100%) dan
mengawasi pelaksanaan percobaan pengaliran pada
semua pekerjaan yang diselesaikan oleh kontraktor
bersama Direksi Pekerjaan/Tim PHO-FHO dan
merekomendasikan untuk penerbitan sertifikat
pekerjaan selesai.
1.29. Memeriksa gambar purna bangun (as-built drawings)
yang disiapkan oleh kontraktor.
1.30. Memeriksa dan mengevaluasi pedoman OP yang
disusun oleh kontraktor, dan mengawasi pelatihan
petugas pemerintah propinsi/kabupaten yang
diselenggarakan oleh kontraktor berkoordinasi dengan
PPK(bila diperlukan).
1.31. Menyimpan dan menyusun data yang diperlukan untuk
penyusunan laporan pekerjaan selesai.

Anda mungkin juga menyukai