Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN REKTORAT
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA (PEPI)

Disusun oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Tahun 2019
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
JASA KONSTRUKSI
PEKERJAAN PEMBANGUNAN REKTORAT
POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA (PEPI)

I. LATAR BELAKANG
I.1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah beserta perubahannya;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 22/PRT/M/2018
tanggal 14 September 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 07/PRT/M/2019
tanggal 20 Maret 2019 tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia

I.2. Gambaran Umum


Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam pengembangan Sains Pertanian Modern.
Dua instansi ini akan membangun Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) yang
berorientasi sebagai pusat penyedia dan pusat pengembangan sains dan enjiniring yang
unggul.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia
(PEPI) akan membangun gedung Rektorat dalam Komplek Politeknik Enjiniring Pertanian
Indonesia (PEPI).
Bangunan gedung Rektorat akan dibangun struktur setinggi 3 (tiga) lantai dengan
pondasi yang dipersiapkan untuk 10 lantai dengan fasilitas ruangan berupa: Aula (Ruang
Serbaguna), Ruang Rektorat (Ruang Direktur dan Ruangan Wakil Direktur), Ruangan Rapat,
Ruang Administrasi Umum dan Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.. Bangunan ini
dibangun dengan berkonsep futuristik.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Pekerjaan pembangunan Rektorat ini dimaksudkan agar tersedia sarana prasarana untuk
rektorat beserta fasilitas penunjang untuk mendukung kegiatan administrasi akademik
kemahasiswaan dan umum. Oleh karena itu, adanya fasilitas Rektorat ini sangat penting
untuk menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar.

2
III. TARGET / SASARAN
Terbangunnya Gedung Rektorat, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia lengkap
dengan fasilitas pendukungnya sesuai dokumen hasil perencanaan.

IV. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pengguna Jasa adalah : Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor


Nama PPK : Deni Septiadi, SE.
Alamat : Jl. Aria Surialaga No. 1 Bogor

V. SUMBER PENDANAAN
A. Biaya Konstruksi.
1. Untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini berdasarkan pagu anggaran adalah
Rp. 21.485.326.000,- (Dua Puluh Satu Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Lima
Juta Tiga Ratus Dua Puluh Enam Ribu Rupiah) dan mengikuti pedoman dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September
2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
a. Biaya pelaksanaan konstruksi merupakan biaya paling banyak yang digunakan
untuk membiayai pelaksanaan konstruksi fisik Bangunan Gedung Negara.
b. Biaya pelaksanaan konstruksi dibebankan pada biaya untuk komponen
konstruksi fisik kegiatan yang bersangkutan,
c. Biaya pelaksanaan konstruksi terdiri atas:
1) biaya standar; dan
2) biaya non standar.
d. Biaya standar dihitung dari hasil perkalian antara total luas Bangunan Gedung
Negara dengan koefisien atau faktor pengali jumlah lantai dan standar harga
satuan per meter persegi tertinggi.
e. Koefisien atau faktor pengali jumlah lantai sebagaimana dimaksud pada huruf
(d) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
f. Biaya non standar dihitung berdasarkan jenis pekerjaan, kebutuhan nyata, dan
harga pasar yang wajar.
g. Keseluruhan biaya non standar sebagaimana dimaksud pada huruf (f) ditetapkan
paling banyak 150% (seratus lima puluh per seratus) dari keseluruhan biaya
standar.
h. Pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi dilakukan didasarkan pada prestasi
atau kemajuan pekerjaan fisik di lapangan.
i. Pembayaran sebagaimana dimaksud pada huruf (h) dilakukan sebagai berikut:
1) pelaksanaan konstruksi sampai dengan serah terima pertama atau
(Provisional Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan paling banyak
95% (sembilan puluh lima per seratus) dari nilai kontrak; dan
2) masa pemeliharaan konstruksi sampai dengan serah terima akhir atau
(Final Hand Over) pekerjaan konstruksi dibayarkan 5% (lima per seratus)
dari nilai kontrak.
j. Tata cara pembayaran biaya pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksud
pada huruf (i) mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan.

3
2. Biaya pekerjaan konstruksi dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses pengadaan pelaksana konstruksi sesuai peraturan
yang berlaku.

B. Sumber Dana.
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan konstruksi ini dibebankan pada DIPA Satker
Polbangtan Bogor Tahun Anggaran 2019 Nomor : SP DIPA-018.2.417402/2019.

VI. LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Pelaksana Konstruksi dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Dalam pelaksanaan konstruksi bangunan Gedung, yakni Pembangunan Pondasi dan
Struktur Rektorat dengan jumlah lantai keseluruhan adalah sebanyak 3 (tiga) lantai
termasuk masa pemeliharaan bangunan.
2. Pelaksanaan konstruksi dilakukan berdasarkan dokumen pelelangan yang telah
disusun oleh perencana konstruksi (gambar teknis dan KAK/Spesifikasi Teknis dan
standar yang berlaku/SNI).
3. Pelaksana konstruksi akan mendapatkan pengawasan dari pihak pengguna jasa,
dimana dalam hal ini Polbangtan Bogor, sebagai Pengguna jasa telah menunjuk
konsultan Manajemen Konstruksi untuk melakukan manajemen dan pengawasan
terhadap keseluruhan proses pelaksanaan konstruksi.
4. Pelaksana konstruksi wajib mengikuti ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
5. Pelaksana konstruksi wajib melakukan pengujian terhadap material, peralatan yang
digunakan selama masa konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.
6. Pelaksana konstruksi membuat Laporan Kemajuan Pekerjaan (laporan harian,
mingguan dan bulanan) hingga Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap Pertama
(PHO) berdasarkan hasil Pemeriksaan Pekerjaan oleh Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan (PPHP).
7. Pemeliharaan konstruksi adalah tahap uji coba dan pemeriksaan atas hasil
pelaksanaan konstruksi fisik. Di dalam masa pemeliharaan ini penyedia jasa konstruksi
berkewajiban memperbaiki segala cacat atau kerusakan dan kekurangan yang terjadi
selama masa konstruksi sehingga konstruksi/bangunan berfungsi dengan sempurna.
8. Lamanya masa pemeliharaan adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender, terhitung sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi (PHO).
9. Detail lingkup pekerjaan meliputi :

A. PEKERJAAN PERSIAPAN UMUM


1) Pembuatan Gambar Terlaksana (Gambar Kerja Yang Dilaksanakan)
2) Pemeriksaan dan Pengujian Bahan
3) Kebersihan dan Kerapihan
4) Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
5) Pengadaan Sumber Air Bersih dan MCK
6) Pengadaan Listrik
4
7) Peralatan dan Perlengkapan Kerja
8) Pembuatan Laporan
9) Pembuatan Kantor Pemborong dan Direksi/MK dilapangan
10) Pembuatan Gudang dan Los Kerja
11) Pekerjaan Saluran Sementara
12) Pekerjaan Pagar Sementara
13) Pembuatan Papan Nama Proyek
14) Pembuatan Jalan Sementara Masuk Proyek
15) Pengadaan Steger Kerja
16) Asuransi

B. PEKERJAAN STRUKTUR
1) Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang
2) Pekerjaan Sub Struktur
3) Pekerjaan Uper Struktur
a) Struktur Lantai 2
b) Struktur Lantai 3; dan
c) Struktur Lantai Atap

C. PEKERJAAN INFRASTRUKTUR
1) Pekerjaan Struktur Ground Water Tank dan Power House
a) Pekerjaan Pondasi
b) Pekerjaan Tanah
c) Pekerjaan Sub Struktur

B. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Pembangunan Rektorat, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI)
berlokasi di lahan milik Kementerian Pertanian seluas 4,16 Ha di Jalan Sinar Mas
Boulevard BSD City Kecamatan Pagedangan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten.

VII. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA KONSTRUKSI


1. Penyedia jasa konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pembangunan konstruksi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode etik
profesi.
2. Secara umum tanggung jawab penyedia jasa konstruksi adalah sebagai berikut:
a. Menyelesaikan pekerjaan konstruksi pembangunan Gedung Rektorat (ruang
Direktur, ruang Wakil Direktur dan Auditorium) dan Gedung Pendidikan (ruang
kelas, laboratorium, perpustakaan dan ruang Bagian Umum, ruang Bagian
Akademik & Kemahasiswaan, ruang sekretariat Jurusan, ruang sekretariat
Program Studi)
b. Hasil pekerjaan harus memenuhi persyaratan standar yang berlaku;
c. Hasil pekerjaan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan
oleh pemberi jasa, termasuk melalui KAK.

5
VIII. SYARAT KUALIFIKASI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
Penyedia jasa konstruksi minimal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) harus mengisi formulir kualifikasi
dan Pakta Integritas dan ditandatangani oleh seluruh anggota KSO, kecuali leadfirm
mengisi data kualifikasi melalui SPSE;
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki surat izin usaha jasa konstruksi
Kualifikasi Menengah (M) yang masih berlaku sampai batas akhir pemasukan
penawaran;
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) sebagai berikut:
a. Surat izin usaha jasa kostruksi Kualifiksi Menengah (M) yang masih berlaku sampai
batas akhir pemasukan penawaran;
b. Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung sub klasifikasi Jasa Konstruksi
Bangunan Gedung Pendidikan (BG007) dan Bangunan Gedung Lainnya (BG009);
4. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku sampai dengan batas
akhir pemasukan penawaran;
5. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT Tahunan) tahun
pajak 2018 serta telah melunasi kewajiban perpajakan 3 (tiga) bulan terakhir (Juni, Juli,
dan Agustus 2019);
6. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
7. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
8. Melampirkan Sertifikat Kepesertaan JAMSOSTEK/BPJS Ketenagakerjaan, yang
terbaru dan masih berlaku serta melampirkan bukti setor BPJS 3 (tiga) bulan terakhir
(Juni, Juli, dan Agustus 2019);
9. Memiliki sertifikat ISO:
a. Sertifikat ISO Manajemen mutu 9001:2015
b. Sertifikat ISO Manajemen Lingkungan : 14001:2015
c. Sertifikat Manajemen K3 dari kemenakertrans atau OHSAS : 18001:2007;
10. Memiliki pengalaman pembangunan gedung bertingkat dengan jumlah lantai minimal 4
lantai. Dan melampirkan scan bukti kontrak kerja/perjanjian kerja dan Berita Acara
Serah Terima 100%, kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
11. Memiliki pengalaman mengerjakan bangunan/pekerjaan sejenis (sesuai sub bidang yg
dipersyaratkan) dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dengan memiiki kemampuan
dasar minimal sama dengan HPS (KD = 3 x NPT) dan memiliki pengalaman pekerjaan
dari instansi pemerintah atau swasta dalam 4 tahun terakhir yang dibuktikan dengan
kontrak kerja beserta Berita acara penyelesaian pekerjaan 100%, Kecuali untuk
perusahaan yang berdiri kurang dari 3 tahun;

6
12. Melampirkan Surat Dukungan keuangan dari bank minimal 10 % dari HPS.
13. Memiliki SKN minimal 10% dari HPS;
14. Memiliki Laporan Keuangan/Neraca Keuangan minimal 2018 yang telah diaudit oleh
Akuntan Publik yang terdaftar pada Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI);
15. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;
16. Kemampuan untuk menyediakan fasilitas atau peralatan atau perlengkapan (Milik
Sendiri/Sewa) berupa:
a. Tower Crane/Mobile Crane minimal 1 unit dengan memiliki kapasitas Minimal 3 Ton
b. Concrete pump minimal 1 unit
c. Genset masing-masing minimal 1 Unit (Dengan kapasitas 150 KVA dan 50 KVA)
d. Beton Molen minimal 5 Unit (Dengan kapasitas minimal 0.3 M3)
e. Concrete Vibrator minimal 3 Unit (Dengan kapasitas 5 HP)
f. Bar Cutter & Bar Bending masing2 @ 1 unit
g. Stamper minimal 1 Unit
h. Dumptruck minimal 3 Unit (Dengan kapasitas min. 3 ton)
i. Truck Mix minimal 3 Unit (Dengan kapasitas 7 M3)
j. Theodolit minimal 2 unit
k. Waterpass minimal 1 unit
l. Mesin Las minimal 2 unit
m. Mobil Pickup minimal 2 Unit
n. Mesin Pompa Air minimal 2 Unit
o. Scafolding ≥ 2600 set
p. Tanki Air minimal 2 Unit kapasitas minimal 1000 L
q. Peralatan K3
17. Menyertakan/melampirkan Surat Dukungan Material/perjanjian kerjasama untuk
Material masing-masing minimal 2 Vendor untuk:
a. Beton Ready Mix;
b. Tiang Pancang;
c. Besi Beton;
18. Kemampuan untuk menyediakan personil
a. Tenaga Ahli
1) Project Manager 1 (satu) orang pendidikan Minimal S1 Sipil, SKA Ahli Madya
Bangunan Gedung-201 atau Ahli Madya Manajemen Proyek-602 dibuktikan
dengan curiculum vitae dan surat keterangan/referensi kerja dari Pemberi
pekerjaan minimal 5 tahun;
2) Site Manager 1 (satu) orang pendidikan Minimal S1 Arsitektur, SKA Ahli Madya
Arsitek-101 atau Ahli Madya Management Konstruksi-601, dibuktikan dengan
curiculum vitae dan surat keterangan/referensi kerja dari Pemberi pekerjaan
minimal 5 tahun;
3) Tenaga Ahli Managemen Mutu 1 (satu) orang pendidikan Minimal S1 Sipil, SKA
Ahli Madya Managemen Mutu-604, dibuktikan dengan curiculum vitae dan surat
keterangan/referensi kerja dari Pemberi pekerjaan minimal 5 tahun;
4) Tenaga Ahli Sipil 1 (satu) orang pendidikan Minimal S1 Sipil, SKA Ahli Madya
Bangunan Gedung-201, dibuktikan dengan curiculum vitae dan surat
keterangan/referensi kerja dari Pemberi pekerjaan minimal 3 tahun;
5) Tenaga Ahli K3 Konstruksi 1 (satu) orang pendidikan Minimal S1 Sipil, SKA Ahli
Madya K3 Konstruksi-603, dibuktikan dengan curiculum vitae dan surat
7
keterangan/referensi kerja dari Pemberi pekerjaan minimal 3 tahun.
Untuk tenaga ahli managerial yg diusulkan harus bersedia melakukan beauty
contest jika masuk dalam 3 Nominasi penawaran lulus teknis.

b. Tenaga Teknis
1) Pelaksana Struktur 1 (satu) orang pendidikan Minimal STM atau SMK atau D3
Sipil Arsitektur, SKT Pelaksana Bangunan Gedung-TA022 atau TS051,
dibuktikan dengan curiculum vitae dan surat keterangan/referensi kerja dari
Pemberi pekerjaan minimal 1 tahun;
2) Juru Gambar 1 (satu) orang pendidikan Minimal STM atau SMK atau D3 Sipil
atau Arsitektur, SKT Juru Gambar-Draft Man Sipil-TS 003 atau Draft Man
Arsitek - TA 003, dibuktikan dengan curiculum vitae dan surat
keterangan/referensi kerja dari Pemberi pekerjaan minimal 1 tahun;
3) Juru Ukur-Surveyor 1 (satu) orang pendidikan Minimal STM atau SMK atau D3
Sipil, SKT Pelaksana Juru Ukur-TS 004, dibuktikan dengan curiculum vitae dan
surat keterangan/referensi kerja dari Pemberi pekerjaan minimal 1 tahun;
4) Logistik 1 orang pendidikan minimal SMA Sederajat, dibuktikan dengan
curiculum vitae dan surat keterangan/referensi kerja dari Pemberi pekerjaan
minimal 1 tahun
5) Tenaga Administrasi Proyek 1 (satu) orang pendidikan minimal SMA Sederajat,
dibuktikan dengan curiculum vitae dan surat keterangan/referensi kerja dari
Pemberi pekerjaan minimal 1 tahun
19. Dalam hal peserta akan melakukan KSO:
a. Wajib mempunyai perjanjian KSO yang memuat persentase KSO dan perusahaan
yang mewakili/leadfirm KSO tersebut;
b. Evaluasi persyaratan pada angka 2, 6, 7, 8, dan 14 dilakukan untuk setiap
perusahaan yang tergabung dalam KSO;
c. Evaluasi pada angka 3 (apabila meminta lebih dari 1 jenis SBU umum atau SBU
spesialis), angka 9, 11, 15 dan 16 dilakukan secara saling melengkapi oleh seluruh
anggota KSO;
d. Dalam hal ber-KSO, evaluasi pada angka 14, dilakukan dengan menggabungkan
SKN anggota KSO; dan evaluasi pada angka 4, 10, dan 15 hanya dilakukan
kepada leadfirm.

IX. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Pekerjaan ini akan dilaksanakan dengan jangka waktu selama 92 (Sembilan puluh dua)
hari kalender.

X. PROGRAM KERJA
Penyedia Jasa Konstruksi harus menyusun program kerja yang meliputi:
1. Jadwal Kegiatan secara terperinci berupa Network Planning/Time Schedule
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga untuk
melaksanakan pekerjaan, serta harus mendapat persetujuan dari pihak pengguna jasa
(Pejabat Pembuat Komitmen)
3. Konsep atau metode pelaksanaan penanganan pekerjaan konstruksi.

8
XI. KELUARAN
Keluaran akhir yang harus dihasilkan dari pekerjaan ini adalah:
1. Konstruksi struktur bangunan Rekorat yang sesuai dengan dokumen kontrak yang
dibangun di atas tanah seluas 1.134 M2 dan luas bangunan = 2.477 M2;
2. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi, meliputi:
a. Menyiapkan gambar kerja (Shop Drawing) dan dokumen rencana kerja
b. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi
fisik oleh pelaksana konstruksi selama 92 (Sembilan puluh dua) hari kalender;
c. Berita Acara Perubahan Pekerjaan (apabila ada), pekerjaan tambah/kurang
(apabila ada), Serah Terima I dan II, Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, dan
Berita Acara lain yang berkaitan dengan Pelaksanaan Konstruksi fisik;
d. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan
konstruksi fisik meliputi : tahap awal 0%, tahap 25%, tahap 50%, tahap 75% dan
tahap 100% pekerjaan.
e. As Built Drawing (Gambar Terbangun)

XII. PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini menjadi pedoman secara umum bagi pelaksana
konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan.Hal-hal teknis yang diperlukan hendaknya bisa
dipersiapkan secara matang agar pelaksanaan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan dengan kualitas sesuai dengan standar yang
ditetapkan.

Disusun oleh
Pejabat Pembuat Komitmen
Polbangtan Bogor

Deni Septiadi, SE.


NIP. 196909042000031002

Anda mungkin juga menyukai